Anda di halaman 1dari 7

2.

Konsep Dasar Akuntansi


Dari penjabaran konsep dasar diatas dapat disimpulkan bahwa konsep dasar
akuntansi adalah runtutan aturan dasar atau landasan, asumsi, dan kondisi yang
berlaku secara umum dalam penyusunan laporan keuangan dan harus diterapkan pada
setiap pelaku bisnis atau perusahaan. Adapun tujuan diterapkannya konsep dasar
akuntansi dan penerapannya dalam laporan keuangan, antara lain:
 Mempertahankan konsistensi dan keseragaman pada saat menyusun laporan
keuangan.
 Sebagai indikator penting dalam mempersiapkan data-data transaksi dan
menyimpan informasi penting terkait transaksi keuangan pada bisnis.
 Menjadi acuan terkait aturan atau asumsi umum yang harus diaplikasikan oleh
entitas bisnis yang bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang
komprehensif serta dapat dibandingkan satu sama lain.
 Pemahaman yang matang tentang konsep dasar akuntansi akan membantu
perusahaan terhindar dari kesalahan pembuatan catatan keuangan yang dapat
menyebabkan banyak kerugian yang berujung kebangkrutan pada perusahaan.
Berikut adalah beberapa konsep dasar akuntansi dari berbagai sumber, diantaranya:
1. Konsep Dasar Akrual (Accrual Basic)
Pada konsep dasar akuntansi akrual, suatu peristiwa usaha langsung diamati dan
dikaitkan dengan waktu terjadinya peristiwa. Bila peristiwanya sudah terjadi,
pengaruhnya sudah harus diakui tanpa memperhatikan pembayarannya sudah
dilakukan atau belum.
2. Konsep Dasar Kas (Cash Basic)
Transaksi atau peristiwa ekonomi diakui pada saat terjadinya pembayaran atau
penerimaan kas dan dicatat dalam buku akuntansi serta dilaporkan dalam laporan
keuangan pada waktu/periode transaksi kas berlangsung.
3. Konsep Kesatuan Usaha (Accounting Entity)
Konsep kesatuan usaha adalah informasi keuangan perusahaan yang hanya
menginformasikan masalah keuangan perusahaan itu sendiri sesuai dengan standar
akuntansi. Keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, keuangan karyawan, dan
dari keuangan para direksi. Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai badan
atau organisasi yang berdiri sendiri.
4. Kesinambungan (Going Concern)
Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya berusaha berjalan terus-menerus
sepanjang masa. Dalam proses usaha tersebut, senantiasa dibuat laporan keuangan
perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang disusun secara periodik sesuai
konsep dasar akuntansi dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi
kemajuan atau kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan
dari suatu periode ke periode lainnya, dapat diperoleh suatu data akurat mengenai
naik turunnya pendapatan dan beban. Dari perbandingan laporan keuangan itu,
jika dipandang perlu dibuatlah strategi dan kebijaksanaan untuk pengembangan
usaha.
5. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept)
Konsep akuntansi standar selanjutnya adalah dalam penetapan beban dan
pendapatan perusahaan hanya diakui dalam periode yang bersangkutan sehingga
beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasikan. Perhitungan
laba rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam
jangka waktu yang tertentu atau periode tertentu.
6. Harga Perolehan (Cost)
Transaksi usaha yang terjadi dalam pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat
sebesar harga perolehan barang tersebut. Misalnya, dibeli sebuah mesin seharga
Rp10.000.000. Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih
dikeluarkan beban pemasangan mesin sebesar Rp1.200.000. Maka, harga
perolehan menjadi Rp11.200.000 (Rp.10.000.000 + Rp1.200.000). Nilai inilah
yang dicatat dalam akuntansi. Harga perolehan adalah jumlah uang yang
dikeluarkan untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dalam pertukaran.
7. Konsep Dasar Periode Akuntansi
Informasi keuangan perusahaan harus dilaporkan secara berkala, misalnya per tiga
bulan, enam bulan, sembilan bulan atau satu tahun. Pelaporan informasi keuangan
secara berkala ini disebut periode akuntansi. Tujuan diadakannya pelaporan secara
berkala ini adalah untuk menentukan strategi dan kebijakan perusahaan pada masa
yang akan datang sesuai dengan konsep dasar akuntansi.
8. Pengukuran Nilai Uang
Transaksi-transaksi usaha harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu.
Demikian juga dengan harta, utang, dan modal yang terdapat dalam perusahaan.
Dengan adanya pengukuran dengan nilai uang ini, maka seluruh kekayaan
perusahaan dapat dihitung nilainya.
Selain konsep-konsep diatas ada beberapa prinsip akuntansi yang didasari oleh konsep
tersebut, diantaranya:
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,
utang, modal dan biaya.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi
kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau
terjadi dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan
biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi
harus diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.
5. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap
dalam laporan keuangan.
Dari banyaknya konsep dasar akuntansi yang ada, Konsep dasar akuntansi yang
paling penting yaitu Konsep Kesatuan Usaha karena konsep dasar tersebut yaitu entitas bisnis
ataukesatuan usaha, kontinuitas kegiatan/usaha, penghargaan sepakatan, kos melekat, upaya
dam capaian/hasil bukti terverifikasi dan objektif, serta asumsi.
DAFTAR PUSTAKA
-. 2022. Ketahui Konsep Dasar Akuntansi Dan Pengertian Lengkapnya. Juli 11. Accessed September 3,
2022. https://www.harmony.co.id/blog/konsep-dasar-akuntansi.

Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.


Teori akuntansi yang paling
penting yaitu entitas akuntansi
(accounting entity).
Konsep ini dinilai paling
penting karena merupakan
sebuah dasar yang digunakan
dalam pedoman pemisahan
kepentingan antar pada tingkat
perekayasaan akuntansi,
yang mana konsep dasar
mempunyai lebih banyak
manfaatnya bagi
penyusunan
standar dalam berargumen di
dalam menentukan konsep,
prinsip, metoda, atau teknik
yang akan dijadikan standar
Teori akuntansi yang paling
penting yaitu entitas akuntansi
(accounting entity).
Konsep ini dinilai paling
penting karena merupakan
sebuah dasar yang digunakan
dalam pedoman pemisahan
kepentingan antar pada tingkat
perekayasaan akuntansi,
yang mana konsep dasar
mempunyai lebih banyak
manfaatnya bagi
penyusunan
standar dalam berargumen di
dalam menentukan konsep,
prinsip, metoda, atau teknik
yang akan dijadikan stand

Anda mungkin juga menyukai