Dari penjabaran konsep dasar diatas dapat disimpulkan bahwa konsep dasar akuntansi adalah runtutan aturan dasar atau landasan, asumsi, dan kondisi yang berlaku secara umum dalam penyusunan laporan keuangan dan harus diterapkan pada setiap pelaku bisnis atau perusahaan. Adapun tujuan diterapkannya konsep dasar akuntansi dan penerapannya dalam laporan keuangan, antara lain: Mempertahankan konsistensi dan keseragaman pada saat menyusun laporan keuangan. Sebagai indikator penting dalam mempersiapkan data-data transaksi dan menyimpan informasi penting terkait transaksi keuangan pada bisnis. Menjadi acuan terkait aturan atau asumsi umum yang harus diaplikasikan oleh entitas bisnis yang bertujuan untuk menghasilkan informasi keuangan yang komprehensif serta dapat dibandingkan satu sama lain. Pemahaman yang matang tentang konsep dasar akuntansi akan membantu perusahaan terhindar dari kesalahan pembuatan catatan keuangan yang dapat menyebabkan banyak kerugian yang berujung kebangkrutan pada perusahaan. Berikut adalah beberapa konsep dasar akuntansi dari berbagai sumber, diantaranya: 1. Konsep Dasar Akrual (Accrual Basic) Pada konsep dasar akuntansi akrual, suatu peristiwa usaha langsung diamati dan dikaitkan dengan waktu terjadinya peristiwa. Bila peristiwanya sudah terjadi, pengaruhnya sudah harus diakui tanpa memperhatikan pembayarannya sudah dilakukan atau belum. 2. Konsep Dasar Kas (Cash Basic) Transaksi atau peristiwa ekonomi diakui pada saat terjadinya pembayaran atau penerimaan kas dan dicatat dalam buku akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada waktu/periode transaksi kas berlangsung. 3. Konsep Kesatuan Usaha (Accounting Entity) Konsep kesatuan usaha adalah informasi keuangan perusahaan yang hanya menginformasikan masalah keuangan perusahaan itu sendiri sesuai dengan standar akuntansi. Keuangan perusahaan terpisah dari pemilik, keuangan karyawan, dan dari keuangan para direksi. Dengan demikian, perusahaan dianggap sebagai badan atau organisasi yang berdiri sendiri. 4. Kesinambungan (Going Concern) Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya berusaha berjalan terus-menerus sepanjang masa. Dalam proses usaha tersebut, senantiasa dibuat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan perusahaan yang disusun secara periodik sesuai konsep dasar akuntansi dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi kemajuan atau kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan dari suatu periode ke periode lainnya, dapat diperoleh suatu data akurat mengenai naik turunnya pendapatan dan beban. Dari perbandingan laporan keuangan itu, jika dipandang perlu dibuatlah strategi dan kebijaksanaan untuk pengembangan usaha. 5. Penetapan Beban dan Pendapatan (Matching Concept) Konsep akuntansi standar selanjutnya adalah dalam penetapan beban dan pendapatan perusahaan hanya diakui dalam periode yang bersangkutan sehingga beban dan pendapatan yang terjadi benar-benar sudah direalisasikan. Perhitungan laba rugi yang dilaporkan menggambarkan keadaan yang sebenarnya dalam jangka waktu yang tertentu atau periode tertentu. 6. Harga Perolehan (Cost) Transaksi usaha yang terjadi dalam pembelian yang dilakukan perusahaan dicatat sebesar harga perolehan barang tersebut. Misalnya, dibeli sebuah mesin seharga Rp10.000.000. Mesin tersebut kemudian dipasang di pabrik. Ternyata masih dikeluarkan beban pemasangan mesin sebesar Rp1.200.000. Maka, harga perolehan menjadi Rp11.200.000 (Rp.10.000.000 + Rp1.200.000). Nilai inilah yang dicatat dalam akuntansi. Harga perolehan adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh sebuah barang atau jasa dalam pertukaran. 7. Konsep Dasar Periode Akuntansi Informasi keuangan perusahaan harus dilaporkan secara berkala, misalnya per tiga bulan, enam bulan, sembilan bulan atau satu tahun. Pelaporan informasi keuangan secara berkala ini disebut periode akuntansi. Tujuan diadakannya pelaporan secara berkala ini adalah untuk menentukan strategi dan kebijakan perusahaan pada masa yang akan datang sesuai dengan konsep dasar akuntansi. 8. Pengukuran Nilai Uang Transaksi-transaksi usaha harus dapat diukur dengan satuan uang tertentu. Demikian juga dengan harta, utang, dan modal yang terdapat dalam perusahaan. Dengan adanya pengukuran dengan nilai uang ini, maka seluruh kekayaan perusahaan dapat dihitung nilainya. Selain konsep-konsep diatas ada beberapa prinsip akuntansi yang didasari oleh konsep tersebut, diantaranya: 1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva, utang, modal dan biaya. 2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle) Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya. 3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle) Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau terjadi dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama. 4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle) Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun. 5. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle) Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan. Dari banyaknya konsep dasar akuntansi yang ada, Konsep dasar akuntansi yang paling penting yaitu Konsep Kesatuan Usaha karena konsep dasar tersebut yaitu entitas bisnis ataukesatuan usaha, kontinuitas kegiatan/usaha, penghargaan sepakatan, kos melekat, upaya dam capaian/hasil bukti terverifikasi dan objektif, serta asumsi. DAFTAR PUSTAKA -. 2022. Ketahui Konsep Dasar Akuntansi Dan Pengertian Lengkapnya. Juli 11. Accessed September 3, 2022. https://www.harmony.co.id/blog/konsep-dasar-akuntansi.
Suwardjono. 2005. Teori Akuntansi: Perekayasaan Pelaporan Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Teori akuntansi yang paling penting yaitu entitas akuntansi (accounting entity). Konsep ini dinilai paling penting karena merupakan sebuah dasar yang digunakan dalam pedoman pemisahan kepentingan antar pada tingkat perekayasaan akuntansi, yang mana konsep dasar mempunyai lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan standar dalam berargumen di dalam menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan standar Teori akuntansi yang paling penting yaitu entitas akuntansi (accounting entity). Konsep ini dinilai paling penting karena merupakan sebuah dasar yang digunakan dalam pedoman pemisahan kepentingan antar pada tingkat perekayasaan akuntansi, yang mana konsep dasar mempunyai lebih banyak manfaatnya bagi penyusunan standar dalam berargumen di dalam menentukan konsep, prinsip, metoda, atau teknik yang akan dijadikan stand
Rencana akumulasi yang dibuat sederhana: Bagaimana dan mengapa berinvestasi di bidang keuangan dengan membangun rencana akumulasi otomatis yang disesuaikan untuk memanfaatkan tujuan Anda