Anda di halaman 1dari 5

Identifikasi Proses Kerja Pabrik Dengan Process Costing

Oleh:
Kelompok 3 :
1. Yoga Aditya Eka Syahputra 2007531127
2. Putri Maharani 2007531142
3. Ni Komang Nirmala Putri Cahyani 2007531147

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
2021
 Definisi proses costing
Process costing adalah suatu metode yang mampu mengidentifikasi berbagai biaya
spesifik yang terdapat di dalam komponen biaya produksi untuk setiap proses pengolahan
bahan baku menjadi suatu produk matang. process costing memiliki tujuan yang hampir
sama dengan job order costing. Keduanya sama-sama bertujuan untuk menghitung biaya
per unit produk, termasuk di dalamnya biaya bahan baku, overhead perusahaan, dan juga
tenaga kerja.

 Jenis process costing


1. Metode Rata-Rata Tertimbang dari Perhitungan Process Costing
Biaya aktual yang dibagi rata-rata tertimbang produk pada produksi selama satu
tahun. Perhitungan tersebut lebih sederhana daripada metode lainnya. Rata-rata
tertimbang unit adalah penjumlahan pada produk berdasarkan tarif dan juga kuantitas
per unit produk.

2. Biaya Standar
Untuk  biaya aktual produk yang tidak dipertimbangkan, maka pilihan yang bisa
dilakukan adalah dengan mengikuti metode penetapan biaya standar. Biaya standar
adalah biaya bahan baku sesuai dengan perkiraan manajemen. Setiap perbedaan yang
ada pada biaya standar dan biaya aktual akan dicatat secara terpisah sesuai dengan
akun di dalam akuntansi.

3. First-In First-Out
Metode FIFO atau First-In-First-Out akan lebih fokus pada pembebanan biaya ke
setiap unit sesuai dengan urutan produksi. Produk yang dibuat pertama kali akan
dikenakan biaya terlebih dahulu, lalu kemudian akan menjadi produk pertama yang
dikirim atau dikeluarkan.

 Tujuan dari Process Costing


Tujuan utama process costing adalah agar bisa membebankan semua biaya yang sudah
terjadi pada departemen, yang mana nantinya biaya tersebut akan diakumulasikan per
departemen dan biaya per unitnya akan dihitung dengan membagi antara total biaya
dengan unit ekuivalen yang sudah berhasil dibuat. Selain itu, process costing juga sangat
berguna untuk membuat laporan biaya pokok produksi pada setiap produk departemen
perusahaan dengan melakukan teknik pengumpulan dan juga pengikhtisaran total biaya
yang terjadi pada setiap akhir periode akuntansi.
 Karakteristik Perhitungan Process Costing

1. Unit Ekuivalen

Unit ekuivalen adalah jumlah unit selesai yang sama ataupun serupa yang sudah bisa
dihasilkan dengan berdasarkan jumlah pekerjaan yang benar-benar dilakukan atas
berbagai unit produk yang sudah selesai ataupun yang selesai sebagian. Namun, unit
ekuivalen berbeda dengan unit lainnya secara fisik.

2. Biaya Konversi

Karena jumlah tenaga kerja langsung cenderung lebih kecil dalam industri
pemrosesan, seperti halnya industri penyulingan minyak, kertas kimia, aluminium,
dan farmasi, maka biaya overhead pabrik dan juga biaya tenaga kerja langsung
seringkali digabungkan dan disebut dengan biaya konversi agar bisa menghitung unit
ekuivalen produksi.

3. Bahan Baku Langsung

Bahan baku langsung bisa ditambahkan pada setiap titik produksi yang berlainan
atau secara terus menerus selama produksi berlangsung. Bila bahan baku yang
ditambahkan tersebut menggunakan proporsi yang sama untuk digunakan dalam
menghitung unit produk yang setara dengan bahan langsung, maka sama dengan
proporsi biaya konversi.

 Tahapan Penetapan Process Costing

1. Analisis Persediaan

Dilakukan dengan mengevaluasi arus biaya persediaan perusahaan yang dilakukan


dengan menentukan biaya setiap proses produksi sehingga perusahaan dapat menentukan
jumlah persediaan yang diperhitungkan pada awal periode, jumlah yang diselesaikan
selama periode akuntansi dan berapa banyak persediaan yang tersisa sebagai dalam
proses pada akhir periode akuntansi.

2. Konversi Biaya Persediaan

Yaitu mengubah setiap persediaan yang dianggap sebagai dalam proses pada akhir
periode menjadi sejumlah unit yang sama. Contohnya perusahaan manufaktur yang
memproduksi kain menetapkan 200 kain dalam proses pada akhir periode akuntansi, dan
masing-masing kain ini telah selesai 50%, maka perusahaan akan menganggap inventaris
tersebut sama dengan 100 kartrid yang diproduksi.
3. Hitung Biaya yang Berlaku

setelah mengubah setiap persediaan menjadi jumlah yang setara dalam unit yang
diproduksi, hitung total biaya, baik tidak langsung maupun langsung, yang
diakumulasikan melalui proses manufaktur. Jumlah ini kemudian diterapkan antara
persediaan yang telah selesai dan persediaan yang tersisa dalam proses. Biaya produksi
tidak langsung dan langsung meliputi biaya persediaan pada periode awal dan biaya yang
terakumulasi selama periode tersebut.

4. Hitung Biaya per Unit

Setelah menghitung semua biaya yang terkait dengan proses produksi untuk persediaan
lengkap dan dalam proses, hitung biaya per unit. Ini termasuk biaya untuk unit yang telah
selesai dan setara dengan unit yang sudah jadi pada akhir periode akuntansi.

5. Tentukan Biaya untuk Produk yang Lengkap dan Tidak Lengkap

Pisahkan biaya dengan mengalokasikan jumlah yang sesuai ke jumlah produk yang
diselesaikan, serta ke persediaan yang dianggap dalam proses pada akhir periode.

 Mengidentifikasi Process Costing

Departemen yang berbeda, seperti tim desain, tim lantai, departemen perakitan, dan bahkan
departemen pengiriman dan penerimaan dapat memiliki biaya pemrosesan terpisah yang terkait
dengan unit produksi.

Saat persediaan bergerak melalui setiap tahap pengembangan, setiap departemen dapat
menambahkan biaya yang telah dihitung ke dalam biaya keseluruhan proses produksi barang.

Dalam contoh ini, mari kita asumsikan perusahaan yang memproduksi kartrid tinta menerapkan
biaya proses melalui beberapa departemen. Departemen pertama, katakanlah departemen desain,
adalah tempat keseluruhan bentuk, dimensi, dan elemen desain kartrid lainnya diproses.

Selama periode 30 hari, departemen desain mengakumulasikan sejumlah total biaya langsung
sebesar 80.000.000 untuk bahan dan sumber daya dan 100.000.000 dari biaya konversi untuk
biaya tenaga kerja dan overhead. Departemen desain memproses 10.000 kartrid selama periode
30 hari, yang berarti bahwa biaya per unit kartrid berjumlah 8.000 untuk biaya langsung (bahan
dan sumber daya) dan 10.000 untuk biaya konversi, atau tidak langsung.

Saat kartrid tinta bergerak melalui departemen lain selama periode produksi, biaya yang berbeda
akan ditambahkan ke jumlah total biaya yang dikeluarkan selama produksi.
DAFTAR PUSTAKA
Gie. (2021, Juli 9). Process Costing. Diakses 03 Oktober 2021 dari
https://accurate.id/akuntansi/process-costing-2/
Ismail, Ibnu. (2021 Juni 23_. Process Costing. Diakses 03 Oktober 2021 dari
https://accurate.id/ekonomi-keuangan/process-costing/

Anda mungkin juga menyukai