Anda di halaman 1dari 3

Nama : Ida ayu lestari

Nim : 222133916
Kelas : 3 Akuntansi 1
Matkul : Akuntansi biaya

Akumulasi Biaya Proses


Akumulasi biaya proses merupakan sebuah metode dalam pengumpulan harga pokok produk
dengan mengumpulkan biaya untuk setiap satuan waktu tertentu. Akumulasi biaya proses ini
bisa diterapkan pada perusahaan yang memakai proses produksi terus menerus,
Contohnya seperti; perusahaan perakitan mobil, obat-obatan, perusahaan penerbangan dan
rumah sakit serta lain sebagainya. Sistem biaya sebenarnya dan juga sistem biaya ditentukan
di muka bisa dipakai dalam pengumpulan biaya pesanan dan pengumpulan biaya proses.

Jenis Biaya Proses

 Biaya standar
Biaya standar mengacu pada penghitungan biaya untuk unit produksi, bukan biaya
aktual. Biaya aktual dibandingkan dengan total biaya yang terakumulasi berdasarkan
biaya standar, dan selisih antara total biaya yang terakumulasi dan biaya aktual yang
terakumulasi dicatat dan dibebankan ke akun lain, dalam hal ini, akun varians.
• Rata-rata tertimbang
Proses ini mengelompokkan semua biaya yang terkait dengan produksi dan
membebankannya ke unit yang diproduksi perusahaan.
Jenis metode ini mungkin tidak memperhitungkan periode waktu produksi dan dapat
menjadi jenis biaya proses yang paling sederhana untuk dihitung.
• First In, First Out
Metode penetapan biaya proses ini berfokus pada pembebanan biaya ke unit sesuai
urutan produksinya. Produk yang diproduksi pertama kali dikenakan biaya terlebih
dahulu, dan kemudian, mereka adalah produk pertama yang dikirim atau dikeluarkan.
Cara Menggunakan Metode biaya proses

• Analisis inventaris
Langkah pertama dalam menghitung biaya proses adalah menganalisis persediaan
dengan mengevaluasi arus biaya persediaan. Dengan menentukan biaya setiap proses
produksi, perusahaan dapat menentukan jumlah persediaan yang diperhitungkan pada
awal periode, jumlah yang diselesaikan selama periode akuntansi, dan berapa banyak
persediaan yang tersisa sebagai dalam proses pada akhir periode akuntansi.
• Konversi biaya persediaan
Langkah kedua dalam menghitung biaya proses adalah mengubah setiap persediaan
yang dianggap sebagai dalam proses pada akhir periode menjadi sejumlah unit yang
sama.
Misalnya, jika sebuah perusahaan manufaktur yang memproduksi kartrid tinta
menetapkan 4.200 kartrid dalam proses pada akhir periode akuntansi, dan masing-
masing kartrid tersebut 50% selesai, maka perusahaan akan menganggap inventaris
tersebut sama dengan 2.100 kartrid yang diproduksi.
• Hitung biaya yang berlaku
Kemudian, setelah mengonversi inventaris apa pun ke jumlah yang setara dalam unit
yang diproduksi, hitung total biaya, baik tidak langsung maupun langsung, yang
diakumulasikan melalui proses manufaktur. Jumlah ini kemudian diterapkan antara
persediaan yang telah selesai dan persediaan yang tersisa dalam proses. Biaya
produksi tidak langsung dan langsung meliputi biaya persediaan pada periode awal
dan biaya yang terakumulasi selama periode tersebut.
• Hitung biaya per unit
Setelah Anda menghitung semua biaya yang terkait dengan proses produksi untuk
persediaan lengkap dan dalam proses, hitung biaya per unit. Ini termasuk biaya untuk
unit yang telah selesai dan setara dengan unit yang sudah jadi pada akhir periode
akuntansi.
Misalnya, jika perusahaan yang memproduksi kartrid tinta menyelesaikan 3.000
kartrid dan membiarkan 2.000 kartrid tersisa 50%, perusahaan akan membagi
biayanya dengan 4.000.
• Tentukan biaya untuk produk yang lengkap dan tidak lengkap
Terakhir, pisahkan biaya dengan mengalokasikan jumlah yang sesuai ke jumlah
produk yang diselesaikan, serta ke persediaan yang dianggap dalam proses pada akhir
periode

Laporan biaya produksi


Laporan biaya produksi adalah laporan yang memuat informasi aktivitas suatu departemen
produksi selama satu periode tertentu. Laporan ini dibuat pada setiap akhir periode dan
berisikan perhitungan biaya proses berikut :
 Laporan produksi secara fisik
 Laporan biaya yang harus dibebankan dan dipertanggungjawabkan oleh departemen terkait.
 Laporan pertanggungjwaban departemen terkait

Jenis biaya di laporan biaya produksi

 Biaya Bahan Baku (Raw Material)


biaya bahan baku dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: Bahan Baku Langsung (Direct
Material) Bahan Baku Tidak Langsung (Indirect Material)
 Biaya Tenaga Kerja (Labor Cost)
Biaya tenaga kerja sendiri dibedakan menjadi dua jenis, yaitu: Biaya Tenaga Kerja
Langsung (Direct Labor Cost) Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung (Indirect Labor
Cost)

 Biaya Overhead Pabrik


Adapun jenis biaya yang termasuk ke dalam biaya overhead pabrik yakni:
 Biaya bahan baku tidak langsung
 Biaya tenaga kerja tidak langsung
 Biaya penyusutan pabrik misalnya penyusutan mesin produksi, penyusutan nilai gedung
pabrik, dan penyusutan kendaraan operasional pabrik.
 Biaya lain-lain pabrik seperti biaya pajak bumi dan bangunan (PBB) pabrik, biaya listrik,
biaya PDAM, biaya pemeliharaan peralatan pabrik, biaya asuransi, gaji pegawai akuntan
pabrik, dan biaya penggunaan minyak pabrik.

Anda mungkin juga menyukai