Anda di halaman 1dari 7

BAB 4 SISTEM BIAYA DAN AKUMULASI BIAYA

1. ALIRAN BIAYA DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Akuntansi biaya berkaitan dengan pencatatan dan pengukuran elemen biaya saat sumber daya yang
berhubungan melalui proses produksi.

Asumsi penyerapan biaya penuh (full absorption cost) meliputi semua biaya manufaktur tanpa
mempedulikan perilaku biaya tetap maupun variabel yang mengalir

melalui perkiraan barang dalam proses persediaan barang jadi atau persediaan produk selesai.

Akumulasi biaya dilakukan dari akun-akun buku besar umum untuk biaya manufaktur yang meliputi
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik, barang dalam proses, persediaan produk
jadi dan harga pokok penjualan.

 JURNAL TRANSAKSI DALAM PERUSAHAAN MANUFAKTUR

Pembayaran secara kredit

Utang Dagang..........XXX

Kas.........................XXX

Biaya dibayar dimuka

Biaya dibayar dimuka..........XXX

Kas....................................XXX

Pembelian dan Perbaikan Aktiva Tetap

Bangunan dan Peralatan.......XXX

Kas.........................................XXX

Berbagai pembayaran untuk sumber daya

Berbagai akun lain.....................XXX

Kas........................................XXX
Pembayaran gaji dan upah

Biaya gaji yang masih harus dibayar................XXX

Kas......................................................................XXX

Pembelian bahan baku dan perlengkapan secara kredit

Persediaan Bahan Baku............................XXX

Utang dagang........................................XXX

Pencatatan biaya gaji

Biaya Gaji..................................................................XXX

Biaya gaji yang masih harus dibayar.................XXX

Mengeluarkan perlengkapan pabrik (bahan baku tdk langsung) ke produksi

Biaya overhead pabrik.......................................XXX

Persediaan bahan baku...............................XXX

Mengeluarkan berbagai biaya manufaktur tidak langsung secara kredit

Biaya overhead pabrik...........................XXX

Utang dagang.....................................XXX

Membebankan berbagai biaya tenaga kerja tidak langsung ke produksi

Biaya overhead pabrik.............................XXX

Biaya gaji.........................................XXX

Mengeluarkan bahan baku langsung ke produksi

Barang dalam proses.........................................XXX.

Persediaan bahan baku..............................XXX

Membebankan biaya overhead ke Produksi

Barang dalam proses...................................XXX

Biaya Overhead pabrik..,.......................XXX


Membebankan biaya tenaga kerja langsung ke produksi

Barang dalam proses...............................XXX

Biaya gaji........................................XXX

Membebankan biaya dari unit yang telah selesai ke akun produk jadi

Persediaan Produk Selesai.....................................XXX

Barang dalam proses....................................XXX

Membebankan biaya dari unit yang terjual ke akun harga pokok penjualan

Harga pokok penjualan......................................XXX

Persediaan produk selesai........................XXX

2. PELAPORAN HASIL OPERASI

a. Laporan Laba-Rugi

Dalam laporan rugi-laba, harga pokok penjualan hanya dinyatakan dalam satu angka. Walaupun
prosedur ini merupakan hal yang lazim dalam laporan yang dipublikasikan, namun untuk penggunaan
internal diperlukan informasi tambahan. Karena itu, biasanya disusun suatu skedul pendukung untuk
harga pokok penjualan seperti yang digambarkan di bawah ini untuk NewHope dengan bagian-bagian
sebagai berikut :

(a) Bagian bahan langsung terdiri dari persediaan awal bahan, pembelian, dan persediaan akhir bahan,
disertai dengan penyesuaian untuk bahan tidak langsung yang ditambahkan ke overhead pabrik. Bagian
ini mengidentifikasi biaya bahan yang menjadi bagian dari barang jadi.

(b) Bagian pekerja langsung menunjukkan biaya pekerja yang dapat secara langsung diidentifikasi
terhadap barang-barang yang diproduksi.

(c) Overhead pabrik mencakup semua biaya tidak langsung yang terlibat dalam proses pabrikasi suatu
barang.

(d) Biaya pabrikasi total yang dikeluarkan selama periode itu harus disesuaikan untuk persediaan barang
dalam proses pada awal dan akhir periode itu.

(e) Harga pokok produksi selama periode itu harus disesuaikan untuk persediaan barang jadi padaawal
dan akhir periode.
b. Neraca

Neraca melengkapi laporan rugi-laba, status dan kemajuan suatu perusahaan tidak dapatdigambarkan
dengan cukup jelas jika hanya salah satu dari kedua laporan tersebut yangdisajikan. Neraca pada
halaman berikut memperlihatkan posisi keuangan New HopeManufacturing Company pada akhir bulan
Januari.

c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas dibuat dengan menggunakan data yang diperoleh dari laporan rugi-laba, neracadan
catatan perusahaan lainnya. Bilamana laporan rugi-laba dan neraca dilaporkan secaraeksternal, maka
prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum mengharuskan laporan tersebutharus disertai dengan
laporan arus kas.

3. SISTEM BIAYA

Sistem Biaya merupakan organisasi dari formulir, catatan dan juga laporan yang terkoordinasi yang
bertujuan untuk melaksanakan kegiatan dan merupakan informasi biaya bagi manajemen.

Dalam Akuntansi biaya sistem yang bisa dipakai untuk mengalokasikan serta membebankan biaya ke
unit produksi bisa bedakan menjadi dua sistem yaitu sebagai berikut :

1). Sistem Biaya sebenarnya

Sistem biaya sebenarnya atau sistem biaya aktual merupakan sebuah sistem dalam pembebanan harga
pokok produk maupun pesanan dan juga jasa pada saat biaya tersebut sudah terjadi atau biaya yang
sebenarnya dinikmati.

Penyajian hasil baru akan dilakukan jika semua operasi telah tercapai pada periode akuntansi yang
bersangkutan.

2). Sistem Biaya Ditentukan Di muka

Sistem biaya ditentukan dimuka merupakan sebuah sistem dalam pembebanan harga pokok kepada
produk atau pesanan maupun jasa dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan dimuka sebelum
sebuah produk atau jasa dikerjakan.
Pada akhir periode Akuntansi kedua sistem biaya ini dicatat dan juga kemudian dibandingkan sehingga
terlihat adanya varians antara biaya yang sebnarnya nya terjadi dengan biaya yang ditentukan dimuka.

Varians tersebut yang timbul ialah varians lebih (over applied) dan juga varians kurang (tinder applied).

4. Penentuan Harga Pokok

Penentuan harga pokok merupakan bagaimana memperhitungkan biaya kepada sebuah produk maupun
pesanan atau jasa, yang bisa dilakukan dengan cara memasukkan seluruh biaya produksi atau hanya
memasukkan unsur biaya produksi variabel saja.

Dalam penentuan harga pokok tersebut bisa dipakai dua cara yaitu sebagai berikut :

1). Kalkulasi Biaya Penuh

Kalkulasi biaya penuh merupakan sebuah metode dalam penentuan harga pokok suatu produk dengan
memperhitungkan segala macam biaya produksi, contohnya seperti biaya bahan baku langsung, tenaga
kerja langsung dan juga biaya overhead variabel serta biaya overhead tetap.

2). Kalkulasi Biaya Variabel

Kalkulasi biaya variabel merupakan sebuah metode dalam penentuan harga pokok suatu produk, hanya
memperhitungkan biaya produksi yang bersifat, variabel saja.

Dalam cara ini biaya overhead tetap tidak diperhitungkan sebagai biaya produksi namun biaya overhead
tetap akan diperhitungkan sebagai biaya periode yang akan dibebankan dalam laporan laba-rugi 1 tahun
berjalan

5. AKUMULASI BIAYA

Ada dua metode akumulasi biaya yang digunakan secara luas, dimana keduanya mempunyai beberapa
aspek yang sama, walaupun obyek biaya terakhir dari kedua metode tersebut adalah produk, tetapi
kedua metode tersebut pada dasarnya berbeda penekanannya dalam penelusuran besarnya biaya. Pada
kalkulasi biaya proses, perhatian utamanya adalah penelusuran besarnya biaya pada proses, pusat
biaya, atau departemen di pabrik. Macam-macam akumulasi biaya adalah sebagai berikut :

a. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan ( Job Order Costing )

 Perhatian utamanya adalah penelusuran besarnya biaya pada pekerjaan, tumpukan barang,
partai barang, atau pada kontrak itu sendiri.
 Biaya-biaya diakumulasikan oleh barang pesanan atau barang spesifik pelanggan.
 Metode ini digunakan pada saat produk yang dihasilkan dalam sebuah departemen atau pusat
biaya beraneka ragam, dan hal ini mensyaratkan kemungkinan mengidentifikasikan secara fisik
barang yang diproduksi dan membebankan masing-masing barang dengan biayanya sendiri.

 Kalkulasi biaya pesanan dapat diterapkan pada pembuatan barang pesanan di pabrik,bengkel
kerja, dan bengkel perbaikan; yang dikerjakan oleh pemborong, insinyur bangunan, dan
pelaksana; serta untuk pengusaha jasa yang hanya memiliki sedikit pekerjaan yang dilakukan
pada waktu tertentu, seperti kesehatan, hukum, arsitektur, akuntansi, dan perusahaan
konsultan.
 Metode biaya pesanan memberi kesempatan untuk mengendalikan biaya dan mengevaluasi
profitabilitas dari perjanjian/kontrak, produk, atau lini produk.

b. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses ( Process Costing )

 Kalkulasi biaya proses mengakumulasikan biaya-biaya dari proses produksi atau


daridepartemen.
 Metode ini digunakan pada saat semua unit yang dihasilkan dalam suatu departemen atau pusat
biaya pada dasarnya sama, atau pada saat tidak ada keperluan untuk membedakan unit-unit
produk tersebut.
 Kalkulasi biaya proses mengakumulasikan semua biaya dari mengoperasikan suatu proses dalam
periode waktu tertentu, dan membagi biaya-biaya dengan jumlah unit produk yang melewati
proses tersebut selama periode bersangkutan; Hasilnya adalah bentuk biaya per unit. Karena
sifat dari keluaran dan akumulasi biaya, produk dari satu proses mungkin menjadi bahan pada
proses selanjutnya dalam kasus di mana biaya per unit harus dihitung untuk masing-masing
proses.
 Metode biaya proses dapat diterapkan untuk industri-industri seperti pabrik tepung, pabrik bir,
pabrik kimia, dan pabrik tekstil dengan satu atau beberapa jenis produk yang jumlahnya besar.
Metode tersebut juga dapat diterapkan untuk merakit dan menguji pengoperasian yang
mengikutsertakan sejumlah besar jenis produk yang sama seperti peralatan listrik, suku cadang
listrik, atau perkakas kecil lainnya.

c. Metode Campuran ( Blended Methods )

 Pada beberapa perusahaan pabrikasi, unit yang berbeda memiliki biaya bahan langsungyang
secara nyata berbeda, tetapi semua unitnya melalui konversi yang sama dalam jumlah yang
besar. Dalam kasus ini, biaya bahan langsung diakumulasikan dengan menggunakan kalkulasi
biaya pesanan, dan biaya konversi diakumulasikan dengan menggunakan kalkulasi biaya proses.
 Contohnya adalah operasi perakitan yang sederhana di mana lampu dilapisi dengankuningan
murahan dan lampu mahal yang terbuat dari kuningan murni yang dirakit dalam jumlah besar.
Biaya pekerja yang sama ditunjukkan pada semua unit barang, dan kabel sertatombol yang sama
(bahan langsung) juga dipasang. Kap lampu dari kain bermutu tinggi dipasang pada lampu yang
terbuat dari kuningan murni, sedangkan pada lampu yang dilapisi dengankuningan murahan
dipasang kap lampu dari kain bermutu rendah. Perbedaan biaya untuk lampudan kap lampu ini
cukup berarti, sementara biaya-biaya lainnya adalah sama untuk semua unit.Dalam contoh
tersebut, pemecahannya yang mungkin adalah menelusuri besarnya biaya bahan langsung pada
setumpuk barang, separtai barang, atau pada pesanan yang menggunakan metode akumulasi
biaya pesanan untuk bahan langsung, dan yang menggunakan metode akumulasi biaya proses
untuk biaya pekerja dan overhead.
 Sistem pabrikasi fleksibel mempunyai dampak yang kuat dan mengubah berbagai faktoryang
harus dipertimbangkan oleh manajemen dalam mengevaluasi suatu sistem.

d.Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Backflush

 Kalkulasi biaya backflush merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasikan biaya
pabrikasi dalam sebuah pabrik atau sebagian dari pabrik di mana kecepatan pemrosesannya
sangat cepat sekali.
 Metode ini dapat dilakukan karena melalui ayat jurnal akuntansi biaya rutin yang dibutuhkan
dalam catatan tambahan untuk akumulasi biaya pesanan dan biaya proses, berarti sangat
menghemat waktu pemrosesan data. Bila waktu dan insentif yang tersedia tidak mencukupi
untuk menelusuri rincian biaya barang dalam proses, maka kalkulasi biaya backflush
memberikan metode pengakumulasian biaya yang dimulai dari belakang melalui informasi
akuntansi yang tersedia setelah produksi selesai, yaitu pada akhir setiap periode akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai