Anda di halaman 1dari 5

AKUNTANSI BIAYA

BAB 4

HABIBULLAH AL AMNUR
14059134

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2015
1. Aliran Biaya Dalam Perusahaan Industri

Fungsi akuntansi biaya mencakup pencatatan dan pengukuran elemen biaya ketika
sumber daya terkait mengalir melalui proses produksi.
Proses produksi, pengaturan fisik dari pabrik dan kebutuhan pengambilan keputusan
oleh manajer menentukan bagaimana biaya akan diakumulasikan. Biasanya, akun buku besar
untuk biaya manufaktur adalah bahan baku, beban gaji, pengendali overhead, barang dalam
proses, barang jadi dan HPP. Akun-akun tersebut digunakan untuk mengakui dan mengukur
aliran biaya sejak dari perolehan bahan baku, melalui operasi pabrik, sampai ke HPP.
Akuntansi biaya menggunakan secara ekstensif akun-akun pengendali dan akun-akun
buku pembantu ketika informasi yang rinci mengenai akun-akun buku besar dibutuhkan.
Ratusan item bahan baku yang berbeda, misalnya dapat dimasukkan dalam satu akun bahan
baku di buku besar. Akun buku besar dari overhead pabrik mungkin mencakup tenaga kerja
tidak langsung, perlengkapan, sewa, asuransi, pajak, perbaikan, dan banyak yang lainnya.
Untuk mengatur rincian tersebut, setiap akun buku besar semacam itu, yang disebut sebagai
akun pengendali, didukung oleh sejumlah akun buku pembantu.

2. Pelaporan Hasil Operasi (Neraca, Laporan Harga Pokok


Produksi, dan Laba / Rugi)

Hasil operasi dari suatu perusahaan manufaktur dilaporkan dalam laporan keuangan
konvensional, sama seperti jenis bisnis lainnya. Laporan keuangan tersebut mengikhtisarkan
operasi suatu periode dan menunjukkan posisi finansial pada akhir dari periode tersebut.

a. Laporan Laba Rugi

Dalam laporan laba rugi, HPP ditampilkan sebagai satu angka. Meskipun praktik ini
diikuti untuk laporan yang dipublikasikan, tambahan informasi diperlukan untuk kebutuhan
internal. Oleh karena itu, skedul pendukung untuk HPP biasanya dibuat.
b. Neraca

Neraca melengkapi laporan laba rugi. Salah satu laporan saja merupakan gambaran
finansial yang tidak lengkap atas status dan kemajuan suatu perusahaan.

c. Laporan Arus Kas

Ketika laporan laba rugi dan neraca dilaporkan secara eksternal, prinsip akuntansi yang
diterima secara umum mengharuskan agar kedua laporan tersebut dilengkapi dengan laporan
arus kas.

3. Sistem Akuntansi Biaya

Dalam sistem biaya aktual atau sistem biaya historis, informasi biaya diakumulasikan
ketika biaya terjadi, tetapi penyajian atas hasilnya ditunda sampai semua operasi untuk
periode akuntansi tersebut telah selesai dilakukan atau, dalam kasus bisnis jasa, semua jasa
untuk periode tersebut telah diserahkan.
Dalam sistem biaya standar, produk, operasi dan proses dihitung biayanya berdasarkan
jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dari sumber daya tersebut. Biaya aktual juga
diakumulasikan secara terpisah, dan varians atau selisih antara biaya aktual dengan biaya
standar dikumpulkan dalam akun yang terpisah.
Empat jenis sistem biaya dapat dikonstruksikan dengan mengakui bahwa biaya dapat
diukur pada jumlah aktual atau jumlah standar, baik dalam perhitungan biaya langsung, atau
perhitungan biaya penyerapan penuh. Sebenarnya, klasifikasi sistem biaya memiliki lebih
banyak lagi kemungkinan, yang semuanya didasarkan pada terminologi akuntansi biaya.

4. Pengumpulan Biaya

Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan proses adalah
dua metode akumulasi biaya yang paling banyak digunakan, dan keduanya memiliki
beberapa aspek yang sama. Meskipun objek biaya final dalam kedua metode ini adalah unit
produksi, kedua metode berbeda secara fundamental dalam pendekatannya terhadap
penelusuran biaya. Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, biaya ditelusuri ke batch,
lot, atau kontak individual. Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, biaya ditelusuri ke
suatu departemen ; operasi.

a. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)

Biaya diakumulasikan untuk setiap batch, lot atau pesanan pelanggan. Perhitungan biaya
berdasarkan pesanan dapat diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan pesanan di pabrik,
bengkel, dan tempat reparasi. Ketika suatu pesanan diproduksi dalam jumlah tertentu untuk
persediaan, perhitungan biaya berdasarkan pesanan memungkinkan perhitungan biaya per
unit.

b. Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Mengakumulasikan biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen.


Departemen bisa saja ada dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan
biaya berdasarkan proses, tetapi perbedaan yang penting adalah bahwa departemen
merupakan fokus dari penelusuran biaya dalam perhitungan biaya berdasarkan proses.
Perhitungan biaya berdasarkan proses dapat diterapkan untuk industri seperti penggilingan
gandum, pabrik minuman, pabrik kimia, dan pabrik tekstil, dimana sejumlah besar dari satu
jenis produk atau beberapa jenis produk diproduksi.

c. Aspek-Aspek Umum yang Terdapat Baik dalam Perhitungan Biaya Berdasarkan


Pesanan maupun Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses

Baik dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun dalam perhitungan biaya
berdasarkan proses, perhatian yang cukup besar diberikan terhadap perhitungan yang terinci
atas biaya barang dalam proses.

d. Metode Campuran

Di beberapa perusahaan manufaktur, unit-unit yang berbeda memiliki biaya bahan baku
langsung yang berbeda secara signifikan, namun semua unit melalui proses konservasi yang
identik dalam jumlah besar.
e. Backflush Costing

Dalam tahun-tahun terakhir ini, beberapa fasilitas manufaktur dan beberapa bagian dari
fasilitas manufaktur telah meningkatkan kecepatan pemrosesannya sedemikian rupa sehingga
rata-rata waktu antara penerimaan bahan baku sampai produksi barang jadi telah berkurang
dari hitungan minggu atau bulan. Blackflush costing merupakan cara yang dapat dilakukan
untuk mengakumulasi biaya manufaktur disuatu pabrik atau bagian pabrik dimana kecepatan
pemrosesan sangat cepat, sebagaimana dalam sistem Just In Time yang sudah mapan.

Anda mungkin juga menyukai