Anda di halaman 1dari 14

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pemilihan Produk Jasa

Produk bisa diartikan sebagai kepuasan yang ditawarkan produsen (perusahaan)


kepada konsumen.

Untuk dapat mencapai maksud tersebut maka perusahaan memfokuskan diri pada
pengembangan keunggulan bersaing melalui strategi bisnis, diantaranya :

- pembedaan (diferensiasi),

- biaya rendah (kepemimpinan biaya) ,

- respon cepat (rapid respon) atau

- kombinasi diantara ketiga strategi tersebut.

2.1.1. Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing

Terdapat banyak pilihan dalam pemilihan, penetapan, dan perancangan


produk. Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat
disajikan kepada pelanggan atau klien. Seperti contohnya rumah sakid melakukan
spesialisasi pada berbagai jenis pasien dan prosedur kesehatan. Organisasi seperti
Shouldice Hospital melakukan diferesiansi melalui produk mereka. Mereka
menawarkan barang yang sangat unik. Taco Bell telah mengembangkan dan
menjalankan sebuah strategi biaya rendah melalui desain produk.

Stategi Toyota adalah respons cepat dalam melayani kebutuhan pelangannya.


Toyota telah menjadikan desai mobil tercepat dalam dunia otomotif. Waktu desain
yang lebih singkat memungkinkan Toyota memasarkan mobil sebelum selera
pelanggan berubah dan melakukan proses desain dengan teknologi dan inovasi baru.
Keputusan produk sangatlah mendasar bagi strategi organisasi dan berdampak luas
terhadap seluruh fungsi operasi.

2.1.2. Siklus Hidup Produk

Fase perkenalan, karena produk-produk pada fase perkenalan ini sedang


disesuaikan dengan kondisi pasarnya dan teknik-teknik produksinya, mungkin
diperlukan pengeluaran lain-lain untuk penelitian, pengembangan produk,
modifikasi dan perbaikan proses serta pengembangan pemasok.
Fase pertumbuhan, dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil dan
diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif.
Fase kematangan, saat sebuah produk mencapai kematangan, pesaing mulai
bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangatlah sesuai pada fase
ini. Pengendalian biaya yang sangat baik, berkuranganya pilihan dan potongan lini
produk mungkin akan efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan
pangsa pasar.
Fase penurunan, manajemen mungkin perlu sedikit kejam pada produk yang siklus
hidupnya mendekati akhir. Produk yang hamper mati biasanya adalah produk yang
buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial.
2.1.3. Siklus Hidup dan Strategi
Sebagaimana para manajer operasi harus siap mengembangkan produk baru, mereka
juga harus siap mengembangkan strategi untuk produk baru yang sudah ada. Strategi produk
yang berhasil mengharuskan penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan
posisinya pada setiap hidupnya. Di bawah ini, kita meninjau beberapa pilihan strategi saat
produk bergerak di sepanjang siklus hidupnya.

2.1.4. Analisis Produk Berdasarkan Nilai

Manajer operasi yang efektif memilih produk yang terlihat paling menjanjikan. Hal
itu merupakan prinsip pareto yang diterapkan pada bauran produk. Sumber daya
diinvestasikan pada permasalahan yang sedikit, tetapi penting bukan pada yang banyak, tetapi
sepele. Kontribusi yang rendah dari produk tertentu jika dilihat persatuan mungkin akan
tampak sangat berbeda jika hal itu mempresentasikan sebagian besar nilai penjualan dalam
perusahaan.
Laporan produk berdasarkan nilai membuat manajemen dapat mengevaluasi strategi
yang memungkinkan untuk setiap produk. Hal ini dapat meliputi pertambahan arus uang,
peningkatan penetrasi pasar, atau mengurangi biaya,. Laporan juga dapat menginformasikan
pasa manajemen mengenai produk yang harus dihilangkan, gagal, tidak boleh diinvestasikan
lebih lanjut pada penelitian dan pengembangan atau modal.

2.2. Menghasilkan Produk Baru


2.2.1. Peluang Penciptaan Produk Baru

Keadaan yang memberikan peluang munculnya produk baru diantaranya adalah :


1. Pemahaman Konsumen
2. Perubahan Ekonomi
3. Perubahan Sosiologis dan Demografis
4. Perubahan Teknologi
5. Perubahan Politik/Peraturan
6. Perubahan yang lain seperti : a. Praktik di pasar c. Supplier
b. Standar profesi d. Distributor
2.2.2. Pentingnya Produk Baru
Perusahaan perlu terus menerus melakukan upaya penciptaan produk baru atau
pembaharuan produk karena untuk dapat mengimbangi persaingan yang dihadapi diantaranya
produk substitusi maupun perubahan kebutuhan dan keinginan konsumen.

2.3. Pengembangan Produk

2.3.1. Sistem Pengembangan Produk

Sebuah strategi pengembangan produk yang efektif menghubungkan keputusan produk


dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan organisasi. Sebuah
perusahaan harus mempunyai dana untuk mengembangkan produk, memahami perubahan
yang terus terjadi di pasar, mempunyai potensi yang diperlukan, dan juga sumber daya.
Sistem pengembangan produk tidak hanya menentukan keberhasilan produk, tetapi juga masa
depan perusahaan.

Proses penyaringan diperluas pada fungsi operasi. Pengembangan produk yang


optimal bergantung pada dukungan bagian lain dalam perusahaan, dan juga gabugan
kesepuluh keputusan MO yang berhasil, mulai dari desain produk hingga pemeliharaan.
Mengenali produk yang terlihat akan meraih pangsa pasar, berbiaya efektif, dan
menguntungkan, tetapi pada kenyataannya sulit untuk diproduksi, dapat menyebabkan
kegagalan dan bukan keberhasilan.

2.3.2. Quality Function Deployment (QFD)

QFD adalah proses menetapkan permintaan pelanggan dan menerjemahkan


keinginan pelanggan ke dalam atribut yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh
setiap bagian fungsional. Suatu perangkat QFD adalah Rumah Kualitas, yaitu bagian
dari proses penyebaran fungsi kualitas yang menggunakan matriks perencanaan
untuk menghubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana perusahaan akan
memenuhi keinginan tersebut.

2.3.3. Menyusun Organisasi untuk Pengembangan Produk


Tim pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan
pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai keberhasilan produk. Tim ini
terdiri dari perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian dan penjaminan kualitas,
dan karyawan pelayanan lapangan. Pengguanaan tim seperti ini disebut sebagai
rekayasa menyeluruh (concurrent engineering) dan menunjukan sebuah tim yang
mewakili semua bidang yang terpengaruh (dikenal sebagai tim lintas fungsi).

Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas
merupakan bagian dari proses quality function deployment yang menggunakan sebuah
matriks perencanaan untuk menghubungkan keinginan pelanggan dengan
bagaimana perusahaan melakukan sesuatu untuk memenuhi keinginan tersebut.

1. Kenali keinginan pelanggan.


2. Kenali bagaimana produk akan memuaskan keinginan pelanggan.
3. Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk
memenuhi keinginan pelanggan tersebut.
4. Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.
5. Buat tingkat kepentingan.
6. Evaluasi produk pesaing

Tim Pengembangan Produk


Tim pengembangan produk bertanggung jawab mengubah permintaan pasar
menjadi sebuah produk yang dapat mencapai tahap keberhasilan. Tim ini terdiri atas
perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian, penjaminan kualitas dan pelayanan
lapangan. Banyak juga tim yang memasukkan perwakilan dari para penyedia barang
atau jasa.

2.3.4. Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai

Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai berkenaan dengan


peningkatan dalam hal desain dan spesifikasi pada tahap pengembangan produk,
mulai dari penelitian, pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan
biaya yang nyata dan langsung terlihat, desain sedemikian hingga barang layak
diproduksi dan rekayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain, antara lain :
1. Mengurangi kerumitan
2. Standarisasi tambahan dari berbagai komponen
3. Perbaikan aspek-aspek fungsional dari produk
4. Peningkatan desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan
5. Memudahkan produk untuk dirawat
6. Desain yang tangguh

2.4. Permasalahan Desain Produk

2.4.1 Desain Yang Tangguh


Desain yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian rupa sehingga ada
sedikit variasi pada produk atau perakitan tidak berdampak banyak pada produk
akhirnya. Juga desain yang dapat diproduksi sesuai persyaratan, bahkan dengan
adanya kondisi proses produksi yang tidak sempurna.

2.4.2. Desain Moduler


Desain moduler adalah desain dimana bagian atau komponen dari suatu
produk dibagi-bagi menjadi modul-modul yang dapat dipertukarkan dan diganti
dengan mudah.

2.4.3. Computer-Aided Design


Maksudnya adalah penggunaan komputer secara ineraktif untuk
mengembangkan dan mendokumentasikan produk.

2.4.4. Computer-Aided Manufacturing


Yaitu penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. Adapun
manfaat CAD dan CAM adalah sebagai berikut :
a. Kualitas produk menjadi semakin baik
b. Waktu desain yang lebih singkat
c. Pengurangan biaya produksi
d. Ketersediaan basis data
e. Memunculkan kemampuan baru

2.4.5. Teknologi Virtual Reality


Bentuk komunikasi visual dimana citra-citra digunakan sebagai pengganti dari
benda aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna untuk meresponnya secara
interaktif

2.4.6. Analisis Nilai


Analisis nilai adalah suatu filosofi menghilangkan segala sesuatu yang menimbulkan
biaya tetapi tidak memberikan sumbangan pada nilai atau fungsi dari produk atau jasa.
Tujuannya adalah mempertemukan persyaratan performasu produk dan kebutuhan pelanggan
pada biaya terendah yang memungkinkan.

Dalam analisis nilai digunakan istilah atau definisi sebagai berikut :

Sasaran atau tujuan : tujuan atau alasan keberadaan produk atau jasa.
Fungsi dasar: suatu fungsi dasar,jika dihilangkan akan membuat produk tersebut tidak
berguna dalam kaitannya dengan sasaran.
Fungsi tambahan : adanya fungsi tambahan untuk mendukung fungsi dasar sebab
merupakan cara untuk merancang produk khusus.

Sebagai contoh,dalam membuka kaleng,kita meiliki hal-hal sebagai berikut :

Sasaran atau tujuan: memindahkan isi


Fungsi dasar: membuka kaleng
Fungsi tambahan : memotong penutup

2.4.7. Etika Dan Desain Ramah Lingkungan


Berikut tujuan desain yang etis dan ramah lingkungan:
a. Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan
b. Meminimalkan limbah bahan baku dan energy
c. Mengurangi kewajiban terhadap persoalan lingkungan hidup
d. Meningkatkan efektivitas biaya dengan mematuhi peraturan lingkungan hidup
e. Agar dikenal sebvagai perusahaan yang baik

2.5. Persaingan Berdasarkan Waktu

Yaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan produk dengan


cepat, dan melemparkannya ke pasar. Pada saat ini telah diperkenalkan tiga strategi
pengembangan eksternal yang sering digunakan perusahaan besar. Adapun tiga strategi
tersebut adalah sebagai berikut :

2.5.1 Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi Perusahaan


Microsoft dan Cisco Systems merupakan contoh perusahaan berteknologi canggih
yang sering mempercepat pengembangan mereka dengan mengakuisisi perusahaan yang telah
mengembangkan teknologi yang sesuai dengan misi mereka. Permasalahan yang muncul
kemudian adalah menyesuaikan organisasi yang diakuisisi, termasuk teknologinya, lini
produknya, dan budayanya ke dalam perusahaan pengakuisisi, alih-alih permasalahan
pengembangan produk.

2.5.2. Usaha Patungan


Perusahaan yang membentuk kepemilikan bersama untuk menghadirkan produk baru
atau menguasai pasar baru.

2.5.3. Aliansi
Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap independen, tetapi
dapat mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-masing.

2.6. Mendefinisikan Suatu Produk

Mendefinisikan dan mendokumentasikan produk agar sesuai fungsinya (apa yang bisa
dimanfaatkan oleh konsumen). Produk dirancang agar fungsi yang dapat dimanfaatkan
konsumen dapat dicapai. Pilihan yang dihadapi manajemen yaitu bagaimana cara produk
melakukan fungsinya. Spesifikasi umum barang dan jasa diperlukan untuk memastikan
produksi agar efisien.

2.6.1. Membuat atau Membeli

Perusahaan memiliki pilihan untuk memproduksi komponen mereka sendiri, atau


membeli dari perusahaan lain. Pemilihan ini dikenal sebagai keputusan membuat atau
membeli (make-or-buy). Keputusan membuat atau membeli membedakan antara apa yang
perusahaan inginkan untuk di produksi dan apa yang dibeli. Karena adanya variasi pada
kualitas, harga, dan jadwal penghantaran, keputusan ini sangat penting bagi pendefinisian
produk. Banyak produk dapat dibeli sebagai sebuah produk standar yang diproduksi oleh
orang lain. Beberapa produk standar bahkan tidak membutuhkan bill of material ataupun
gambar teknik karena spesifikasinya sebagai produk standar sudah cukup.

2.6.2. Teknologi Kelompok

1) Gambar teknik yang modern mencakup aturan fasilitasi teknologi kelompok.


2) Teknologi kelompok mengharuskan suatu kelompok diidentifikasikan lewat skema
pemberian kode yang memberikan spesifikasi jenis proses dan parameter proses
tersebut.
3) Penerapan teknologi kelompok mengarah kepada :
a. Perbaikan desain.
b. Penurunan jumlah bahan mentah dan pembelian.
c. Penyederhanaan perencanaan dan pengendalian produksi.
d. Perbaikan jalur proses dan penggunaan mesin.
e. Pengembangan sel kerja.
f. Penurunan waktu pemasangan alat, bahan dalam proses dan waktu produksi.
4) Penerapan teknologi kelompok membantu seluruh organisasi karena banyak biaya
yang dapat dihemat.

2.7. Dokumen Produksi

2.7.1. Produk Life Cycle Management

Saat sebuah produk dipilih dan didesain, produksinya dibantu oleh dokumen yang
bermacam-macam, yaitu :

1. Sebuah gambar perakitan (assembly drawing), memprlihatkan gambar produk yang


terlepas atas komponennya. Gambar nperakitan biasanya merupakan gambar tiga
dimensi, yang dikenal sebagai gambar isometris.
2. Diagram perakitan (assembly chart) menunjukkan bentuk skematis bagaimana sebuah
produk dirakit. Komponen yang dibuat, komponen yang dibeli, atau kombinasi dari
keduanya diperlihatkan pada sebuah diagram perakitan. Diagram perakitan
mengidentifikasi titik produksi di mana komponen mengalir menjadi subperakitan dan
akhirnya menjadi produk jadi.
3. Lembar rute (rout sheet) mendata operasi (termasuk perakitan dan pengecekan) yang
dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang dirinci dalam bill of
material. Lembar rute untuk sebuah produk memiliki satu input untuk setiap operasi
yang akan dijalankan pada produk. Bila lembar rute memasukkan spesifik operasi dan
standar tenaga kerja maka ia akan disebut sebagai lembar proses.
4. Perintah kerja (work order) merupakan intruksi untuk membuat sejumlah produk
tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Tiket yang ditulis pramuniaga pada restoran
favorit anda merupakan sebuah perintah kerja. Dalam sebuah rumah sakit atau pabrik,
perintah kerja merupakan dokumen yang lebih formalyang menyediakan kewenangan
untuk menarik obat atau produk tertentu dan persediaan, untuk melakukan beragam
fungsi, dan menugaskan karyawan untuk melakukan fungsi tersebut.
5. Engineering change notice (ECN) mengubah beberapa asspek definisi produk atau
dokumentasi, seperti gambar teknik atau bill of material. Untuk produk yang
kompleks yang mempunyai siklus manufaktur yang lama, seperti Boeing 777,
perubahan yang ada mungkin begitu banyak, sehingga tidak ada dua buah 777 yang
dibuat sama persis yang memang merupakan kenyataan.Perubahan merupakan desain
dinamis telah menghasilkan pengembangan suatu disiplin ilmu yang dikenal sebagai
manajemen konfigurasi, yang memperhatikan identifikasi prouk, pengendalian, dan
dokumentasi.
6. Manajemen konfigurasi (configuration management) adalah suatu sistem di mana
sebuah produk direncanakan dan perubahan konfigurasi diidentifikasikan secara
akurat sementara pengendalian dan pertanggungjawaban suatu perubahan

2.8. Desain Jasa


2.8.1 Dokumen Untuk Jasa

Bagian besar dari biaya dan mutu jasa didefinisikan pada tahap desain desain yang
menurunkan biaya dan meningkatkan mutu produk.
Pendekatan pertama, desain produk sedemikian rupa sehingga penyesuaian produk
dengan keinginan konsumen yg dapat dilakukan belakangan.
Pendekatan kedua, membuat modul produk agar penyesuaian dilakukan dengan cara
membolakbalik modul tersebut.
Pendekatan ketiga, mendesain produk dengan membagi jasa menjadi bagian-bagian
kecil dab mengidentifikasikan menjadi bagian yang bisa diotomatisasikan atau
dikurangi interaksinya dengan konsumen.
Pendekatan keempat, memfokuskan desain pada titik-titik terkesan (moment of truth):
saat yang menunjukkan kesan mendalam yang bisa meningkatkan atau mengurangi
harapan konsumen.

2.9. Penerapan Pohon Keputusan Pada Desain Prroduk

Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat serentetan keputusan dan
beragam hasil yang mengakibatkan keputusan selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk
membentuk sebuah pohon keputusan, digunakan prosedur sebagai berikut.

1. Pastkan semua alternative yang mungkin dan keadan sudah dimasukkan ke pohon,
termasuk alternative untuk tidak melakukan apa-apa.

2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuain.

3. Tujuannya adalah menetapkan nilai ekspektasi dari setiap tindakan yang ada.

2.10. Transisi Menuju Produksi

Akhirnya, suatu produk, baik itu berupa barang atau jasa, telah dipilih, didesain, dan
ditetapkan produk telah berkembang dari sebuah ide menjadi definisi yang fungsional, dan
kemudian mungkin menjadi sebuah desain. Sekarang, manajemen harus membuat keputusan
untuk mengembangkan adalah mengetahui kapan memindahkan sebuah produk dari tahap
pengembangan ke tahap produksi; pemindahan ini dikenal sebagai perpindahan menuju
produksi (transition to production). Staf pengembangan produk selalu tertarik membuat
perbaikan sebuah produk. Karena mereka cenderung untuk melihat perkembangan produk
sebagai sesuatu yang terus berkembang, mereka mungkin tidak pernah menyelesaikan
produk, tetapi sebagaimana yang telah kita simak sebelumnya, bahwa perkenalan produk
yang terlambat berakibat biaya tinggi. Walaupun tekanan konfkik ini ada, manajemen harus
membuat sebuah keputusan pengembangan lebih lanjut atau produksi
Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode produksi percobaan untuk memastikan
desain benar benar dapat diproduksi. Ini merupakan uji kemampuan untuk diproduksi.
Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan
yang sesuai prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan
bahwa produk dapat di mulai dengan sukses. Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat di
pasarkan dan diproduksi, manajemen lini akan melimpahkan tanggung jawab.

Beberapa perusahaan menunju seorang manajer proyek, sementara yang lainya


menggunakan tim pengembangan produk untuk memastika transisi dari pengembangan ke
produk berjalan dengan sukses. Kedua pendekatan ini memungkinkan rentang yang luas
perlunya sumber daya dalam kondisi berfluktuasi. Pendekatan ketiga adalah perpaduan
pengembangan produk dan organisasi manufaktur. Pendekatan ini menjadikan perpindahan
sumber daya antara dua organisasi mudah, di saat kebutuhan berubah. Tugas manajer operasi
adalah membuat perpindahan dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau sehalus mungkin.

BAB III
KESIMPULAN

Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat disajikan
kepada pelanggan atau klien.
Sebuah strategi pengembangan produk yang efektif menghubungkan keputusan
produk dengan arus uang, dinamika pasar, siklus hidup produk, dan kemampuan
organisasi
Persaingan Waktu yaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan
produk dengan cepat, dan melemparkannya ke pasar.
Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat serentetan keputusan dan
beragam hasil yang mengakibatkan keputusan selanjutnya yang diikuti hasil yang
lain.

DAFTAR PUSTAKA

Cesar Ramdani http://slideplayer.info/slide/2807013/


annisa-nur-fathia http://dokumen.tips/documents/desain-produk-dan-jasa-kelompok-4-

manajemen-operasi.html
muhamad-ardillah http://documents.tips/documents/makalah-manajemen-operasional-
55ab4ecddf371.html
Nilz Sainin
https://www.academia.edu/4575321/PENDAHULUAN_DESAIN_PRODUK_DAN_MA
NAJEMEN_KUALITASGambar_Produk_Life_Cycle_Penjualan_Biaya_Arua_Kas_Pe
njualan
Helmi Fareka
https://www.academia.edu/8768000/MANAJEMEN_OPERASI_MANUFAKTUR_DES
AIN_PRODUK_DAN_JASA
Ema http://ema302.weblog.esaunggul.ac.id/wp-
content/uploads/sites/172/2013/01/EMA302-6-Desain-Produk-dan-Jasa.pdf

Anda mungkin juga menyukai