C. Landasan Teori
Telah disebutkan sebelumnya bahwa dalam komunikasi terdapat beberapa komponen yang mendukung
berjalannya proses komunikasi. Berbagai literatur menyatakan bahwa terdapat sebuah paradigma atau formula
yang sering digunakan untuk mengetahui komponen-komponen komunikasi. Paradigma atau formula itu adalah
paradigma atau formula yang dikemukakan oleh Harold D. Lasswell. Melalui paradigma atau formula yang telah
dirumuskannya, Harold D. Lasswell mencoba untuk memberikan penjelasan kepada kita bahwa untuk
mengetahui apa saja yang menjadi komponen-komponen komunikasi maka harus menjawab beberapa
pertanyaan seperti Who Says What In What Channel To Whom With What Effect.
Jika kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu maka dapat kita ketahui komponen-komponen komunikasi
yaitu komunikator, pesan, media atau saluran komunikasi, khalayak, dan efek. Penjelasan secara lebih detil
tentang paradigma atau formula Lasswell ini pun telah digambarkan ke dalam sebuah model komunikasi
yaitu model komunikasi Lasswell.
Formula Lasswell ini tidak luput dari kritik yang salah satunya datang dari Gerhard Maletzke. Maletzke
menyatakan bahwa paradigma atau formula yang dikemukakan oleh Lasswell tidak mempertimbangkan hal
yang sangat penting yakni tujuan yang akan dicapai oleh komunikator. Tidak sedikit ahli yang menyatakan bahwa
tujuan komunikasi hendaknya dinyatakan secara eksplisit karena tujuan komunikasi berkaitan erat dengan
khalayak sasaran dalam strategi komunikasi.
3. Media Komunikasi
Kita telah mengetahui dan memahami berbagai pengertian media menurut para ahli, pengertian media massa
menurut para ahli, serta pengertian media sosial menurut para ahli. Kesimpulan dari semua pengertian terkait
media adalah bahwa media adalah alat yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan komunikasi. Media
komunikasi kini tidak lagi terbatas pada media massa yang memiliki beberapa karakteristik media massa masing-
masing. Kehadiran internet sebagai media komunikasi telah melahirkan berbagai media komunikasi
modern baru. Dalam strategi komunikasi, kita perlu mempertimbangkan pemilihan media komunikasi yang
tepat dan dapat menjangkau khalayak sasaran dengan tepat dan cepat serta. Pemilihan media komunikasi dalam
strategi komunikasi disesuaikan dengan tujuan yang hendak dicapai, pesan yang akan disampaikan, serta teknik
komunikasi yang digunakan.
4. Khalayak Sasaran
Dalam strategi komunikasi, melakukan identifikasi khalayak sasaran adalah hal penting yang harus dilakukan
oleh komunikator. Identifikasi khalayak sasaran disesuaikan dengan tujuan komunikasi. Terdapat beberapa
faktor yang harus dipertimbangkan ketika melakukan identifikasi khalayak sasaran, yaitu :
1) Kerangka pengetahuan atau frame of reference
Pesan-pesan komunikasi yang akan disampaikan dalam strategi komunikasi kepada komunikate atau khalayak
sasaran hendaknya disesuaikan dengan kerangka pengetahuan khalayak agar pesan dapat dengan mudah
diterima serta dipahami oleh khalayak sasaran.
2) Situasi dan kondisi
Yang dimaksud dengan situasi adalah situasi komunikasi ketika khalayak sasaran menerima pesan-pesan
komunikasi. Sedangkan yang dimaksud dengan kondisi adalah keadaan fisik psikologis khalayak sasaran. Pesan
komunikasi yang dsampaikan kepada khalayak sasaran hendaknya mempertimbangkan situasi dan kondisi
khalayak sasaran agar pesan dapat tersampaikan dengan efektif.
3) Cakupan pengalaman atau field of experience
Pesan-pesan komunikasi yang akan disampaikan dalam strategi komunikasi kepada komunikate atau khalayak
sasaran juga hendaknya disesuaikan dengan cakupan pengalaman khalayak sasaran agar pesan dapat dengan
mudah diterima serta dipahami oleh khalayak sasaran.
Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix) agar dapat mendorong efektifitas dan efisiensi
komunikasi pemasaran terdiri dari delapan model komunikasi utama (Kotler & Keller, 2009), antara lain :
1) Iklan, yaitu semua bentuk terbayar dari presentasi non personal dan promosi ide, barang atau jasa
melalui sponsor yang jelas.
2) Promosi penjualan, berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percoba an atau pembelian
produk atau jasa.
3) Acara dan pengalaman, kegiatan dan program yang diseponsori perusahaan yang dirancang untuk
menciptakan interaksi harian atau interaksi yang berhubungan dengan merek tertentu.
4) Hubungan masyarakat dan publisitas, beragam program yang dirancang untuk mempromosikan atau
melindungi citra perusahaan atau produk individunya.
5) Pemasaran langsun, penggunaan surat, telepon, facsimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau memintan respons atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.
6) Pemasaran interaktif, kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau
prospek secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau
menciptakan penjualan produk dan jasa.
7) Pemasaran dari mulut ke mulut, komuni kasi lisan, tertulis, dan elektronik antar masyarakat yang
berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.
8) Penjualan personel, interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan
melakukan presentasi, menjawab pertayaan, dan pengadaan pesanan.
Kerangka dasar komunikasi pemasaran oleh perusahaan dapat dirahkan untuk mempengaruhi konsumen
terhadap gaya, dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, sikap dan cara berpakaian wiraniaga, dekorasi
toko, sebagai bentuk komunikasi kepada pembeli. Kotler & Keller (2009), mengambarkan unsur-unsur dalam
kerangka dasar komunikasi umum sebagai alat komunikasi antara pemasar dengan pembeli.
2) Struktur Pesan
Efektifitas pesan juga tergantung dari strukturnya.
Terdapat 3 jenis struktur pesan, yaitu:
1. Conclusion Drawing, berdasarkan riset yang mutakhir. Menunjukkan bahwa iklan yang terbaik adalah
yang memberikan gambaran kesimpulan dengan memberi pertanyaan dan membiarkan penerima
pesan membuat kesimpulannya masing-masing.
2. One-or two-sided arguments,yaitu mengenai apakah pemasar harus memberikan pujian-pujian akan
keunggulan produk tersebut saja (one sided) atau juga menyebutkan beberapa hal yang tidak
memuaskan (two sided).
3. Order of presentation,dalam hal penyajian, apakah argumen yang paling kuat akan diberikan di awal
atau di akhir.
3) Bentuk Pesan
Pemasar harus membuat bentuk pesan yang baik. Seperti dalam iklan (media cetak), harus diputuskan mengenai
headline, ilustrasi, dan warna. Untuk pesan di radio, pemasar harus berhati-hati memilih kata-kata, kualitas
suara dan vokal. Pesan yang disam[paikan lewat produk, yaitu melalui kemasannya, pemasar harus
memperhatikan mengenai warna, tekstur, ukuran dan bentuk.
4) Sumber Pesan
Pesan yang disampaikan melalui sumber-sumber yang menarik untuk mendapat perhatian dan berkesan.
Pembuat iklan dapat menggunakan selebritis sebagai juru bicara seperti artis, olahragawan, atau model. Pesan
yang disampaikan melalui sumber pesan yang terpercaya akan lebih bersifat persuasif. Faktor-faktor yang
mendasari kredibilitas sumber pesan adalah keahliannya (expertise), kepercayaan (trustworthiness) dan
mempunyai sifat menyenangkan (likability).