Anda di halaman 1dari 15

lOMoARcPSD|20330414

PMO-B Makalah Studi Kasus 2 Alfamart Kelompok 2

Manajemen Operasi (Universitas Indonesia)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)
MAKALAH PENGANTAR MANAJEMEN OPERASI
ANALISIS MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK (ALFAMART)

DISUSUN OLEH

Alfreza Hanin Shafira 2006584296


Andreas Tobiaz Manuel 2006584301
Muhammad Albin Welyanto 2006583955

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS INDONESIA
2021

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


Statement of Authorship

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir adalah murni
hasil pekerjaan Kami. Tidak ada pekerjaan orang lain yang Kami gunakan tanpa menyebutkan
sumbernya.
Tugas ini belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk tugas kecuali Kami
menyatakan dengan jelas bahwa Kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang Kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan/atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.
Nama : Alfreza Hanin Shafira
NPM 2006584296
Nama : Andreas Tobiaz Manuel
NPM 2006584301
Nama : Muhammad Albin Welyanto
NPM 2006583955
Mata Ajaran : Pengantar Manajemen Operasi
Judul Makalah/Tugas : Analisis Strategi Tata Letak PT Indofood Sukses Makmur Tbk
Tanggal : 27 Agustus 2021
Dosen : Juliana Rouli, M.M.

( Alfreza Hanin Shafira ) ( Andreas Tobiaz Manuel )

( Muhammad Albin Welyanto )

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas nikmat dan karunia-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Mata Kuliah Pengantar Manajemen Operasi ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Juliana Rouli, M.M. selaku dosen mata
kuliah Pengantar Manajemen Operasi serta pihak-pihak dan sumber yang telah membantu dalam
pengerjaan makalah ini.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Analisis Manajemen Rantai Pasokan PT
Sumber Alfaria Trijaya Tbk”. Perusahaan retail pada masa kini selalu menjadi tempat
pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat yang harganya terbilang bisa lebih terjangkau
daripada berbelanja di supermarket besar, salah satu contohnya ialah Alfamart. Pada umumnya,
retail seperti Alfamart memiliki manajemen rantai pasokan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memberikan dan memperdalam pemahaman
mengenai manajemen rantai pasokan yang diterapkan oleh Alfamart sekaligus memenuhi tugas
mata kuliah Pengantar Manajemen Operasi. Oleh karena itu, kami selaku penulis berharap dari
makalah ini dapat memberikan pemahaman mengenai manajemen rantai pasokan bagi
perusahaan khususnya perusahaan di bidang retail.
Dalam penyusunan makalah ini, tim penulis sadar bahwa masih terdapat banyak
kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik diharapkan berkenan dengan kesempurnaan
penulisan makalah kedepannya. Atas perhatiannya, tim penulis sampaikan terima kasih.

Depok, 27 Agustus 2021

Tim Penulis

ii

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


DAFTAR ISI

BAB 1..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................................4
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................................4
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................................5
1.4. Metode Penelitian........................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................6
2.1. Pengertian Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)..............................................6
2.2. Supply Chain pada Alfamart.............................................................................................................6
2.2.1. Strategi Sourcing.......................................................................................................................6
2.2. Supply Chain Risk............................................................................................................................8
2.3. Proses Distribusi pada Alfamart.......................................................................................................9
2.4. Seleksi Vendor................................................................................................................................10
2.5. Manajemen Logistik pada Alfamart...............................................................................................11
BAB III......................................................................................................................................................12
KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................................................12
3.1. Kesimpulan......................................................................................................................................12
3.2. Saran................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................13

iii

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Supply chain management atau manajemen rantai persediaan adalah koordinasi semua
aktivitas rantai pasokan yang terlibat dalam meningkatkan nilai pelanggan. Proses ini sangatlah
penting bagi suatu usaha yang khususnya bergerak dalam bidang retail dan grosir, karena mereka
sangat membutuhkan manajemen rantai persediaan untuk menunjang keberlangsungan
kehidupan usaha mereka.
Salah satu hal yang harus diperhatikan disini adalah bagaimana perusahaan dapat
menerapkan proses distribusi yang baik dan beda dari perusahaan lainnya agar memiliki
keunggulan tersendiri. Dengan menerapkan proses distribusi yang tepat, perusahaan dapat
menjangkau pelangannya dengan efektif dan efisien sehingga dapat meningkatkan kepuasan
pelanggan. Contoh yang paling mudah ialah bagaimana bisnis retail berbentuk minimarket
berjalan. Persaingan antar bisnis retail adalah memperebutkan loyalitas konsumen, yang
didapatkan apabila minimarket tersebut memenuhi berbagai kebutuhan konsumen. Untuk
memenuhi kebutuhan konsumen dengan cepat dan tepat, diperlukan pula manajemen rantai
pasokan yang baik.
Oleh karena itu, pada tugas makalah kelompok ini kami memilih PT Sumber Alfaria
Trijaya Tbk atau yang dikenal sebagai Alfamart sebagai tujuan analisis kami untuk menggali
lebih dalam perihal supply chain management yang dijalankan oleh Alfamart, salah satu bisnis
retail yang berbentuk minimarket telah sukses memenuhi kebutuhan konsumen yang ada di
Indonesia melalui 13.000 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia selama beroperasi 20 tahun
ini. Berdasarkan hal tersebutlah yang membuat kami memutuskan untuk mencari tahu lebih
lanjut mengenai manajemen rantai pasokan dari PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:
1) Apa pengertian dasar supply chain management?
2) Bagaimana PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk ini melakukan proses supply chain
management?
3) Bagaimana PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk menangani supply chain risk?
4) Bagaimana penerapan manajemen logistik pada Alfamart?

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


1.3.Tujuan Penulisan

Penyusunan makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar
Manajemen (PMO). Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan yang hendak
dicapai adalah:
1) Mengetahui dan memahami akan pengertian supply chain management,
2) Mengetahui keenam jenis strategi dalam sourcing,
3) Mengetahui dan memahami pengertian manajemen logistik dan bagaimana
penerapannya pada Alfamart.

1.4. Metode Penelitian

Metode penelitian yang kami gunakan dalam pembuatan makalah ini adalah
menggunakan metode tidak langsung yaitu menggunakan data sekunder yang kami cari
melalui internet, buku, dan jurnal.

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management)

Proses mengolah suatu barang mentah hingga berada di tangan konsumen berbentuk
barang jadi perlu melewati tahapan yang panjang dan kompleks. Disinilah supply chain
management atau manajemen rantai pasokan diperlukan, dimana koordinasi dari seluruh kegiatan
rantai pasokan dimulai dari pembelian bahan mentah dari pemasok (suppliers), pengolahan
barang mentah menjadi bahan setengah jadi, pengolahan bahan setengah jadi menjadi produk
akhir, pendistribusian produk kepada distributor dan gerai toko hingga pada akhirnya berada di
tangan konsumen diatur. Kegiatan ini melibatkan suppliers, manufacturersm survice providers,
distributors, wholesalers, retailers, dan final customer dan dapat dilakukan secara lintas daerah,
negara, bahkan benua.
Manajemen rantai pasokan dilakukan dengan tujuan untuk mengatur rantai pasokan dan
memaksimalkan competitive advantage dan manfaat yang diberikan kepada konsumen. Apabila
perusahaan semakin berkembang dengan memaksimalkan competitive advantage-nya,
perusahaan dapat meningkatkan profitnya. Akan tetapi, selain memaksimal competitive
advantage untuk meningkatkan profit perusahaan, ada pula cara lain, yaitu keterbukaan
informasi. Hal ini dapat mempermudah perusahaan dalam mendapatkan arus informasi pemasok
mana saja yang terpercaya sehingga meningkatkan efisiensi perusahaan.

2.2. Supply Chain pada Alfamart

2.2.1. Strategi Sourcing


Strategi dimana perusahaan menempuh beberapa langkah dalam membeli bahan,
komponen, dan produk akhir. Sumber pembelian ini bisa berasal dari dalam dan luar
negeri serta dalam dan luar perusahaan. Dalam menentukan rancangan rantai pasok yang
strategi, maka perlu memahami beberapa strategi yang ada sekaligus mempertimbangkan
keputusan “make-or-buy” dan outsourcing terlebih dahulu. Alfamart memilih opsi “buy”
karena mereka membeli seluruh pasokan yang ada dari dari sumber lain. Setelah itu,
outsourcing merupakan pemindahan kegiatan perusahaan yang sebelumnya dilakukan
oleh pihak internal perusahaan menjadi pihak eksternal. Efisiensi dan spesialisasi sangat
dipertimbangkan dalam outsourcing sesuai dengan kebijakan perusahaan.

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


Pada manajemen rantai pemasok terdapat 6 sourcing strategies untuk
dipertimbangkan oleh para manajer operasi setelah menentukan “make-or-buy” dan
outsourcing, beberapa diantaranya:
1. Banyak supplier
Strategi yang biasa digunakan oleh perusahaan yang memproduksi produk
komoditas. Bergantung pada banyak pemasok (supplier) untuk memenuhi
kebutuhan konsumen akhir. Yang banyak bersaing ialah para supplier sehingga
perusahaan sendiri tidak memiliki tujuan akhir untuk membangun hubungan
jangka panjang dengan pihak pemasok.
2. Sedikit supplier
Perusahaan hanya bergantung pada beberapa pemasok yang telah diketahui
kualitasnya. Pemasok tersebut cenderung mengerti tujuan perusahaan dan
konsumen akhir secara luas. Perusahaan bertujuan untuk membangun hubungan
jangka panjang dengan pemasok. Contoh yang paling mudah untuk perusahaan
yang menggunakan strategi ini ialah perusahaan makanan.
3. Integrasi vertikal
Strategi ini dijalankan ketikan perusahaan akan mengembangkan kemampuannya
untuk memproduksi barang atau jasa yang sebelumnya dibeli dari sumber lain.
Perusahaan juga bisa membeli pemasok atau distributor. Ada dua bentuk dari
Integrasi Vertikal, yaitu:
(1) Forward Integration
Mengembangkan toko-toko retailnya saja.
(2) Backward Integration
Perusahaan akan membeli suppliernya. Cukup berbahaya bagi perusahaan
yang berada dalam industri yang mengalamai perubahan teknologi apabila
pihak manajemen tidak mampu untuk tetap mengikuti perubahan tersebut.
Contoh: Apple, yang memproduksi semikonduktornya sendiri.
4. Joint ventures
Perusahaan berkolaborasi dengan perusahaan lain dalam rangka meningkatkan
kualitas produknya dan mengurangi biaya atau menjaga pasokan.
5. Keiretsu Networks
Pemasok akan menjadi koalisi perusahaan dengan harapan pemasok tersebut
menyediakan tenaga ahli dan kualitas produksi yang stabil terhadap parent
company.
6. Virtual Companies
Perusahaan bergantung pada berbagai macam hubungan pemasok untuk
menyediakan layanan yang dibutuhkan, seperti penggajian, mempkerjakan
personil, mendesain produk, menyediakan jasa konsultasi, menyediakan
komponen manufaktur, mengadakan pengujian, atau mendistribusikan produk.
Keuntungan dari strategi ini ialah:

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


- Keahlian manajemen khusus
- Investasi dengan modal rendah
- Fleksibilitas
- Kecepatan.
Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah efisiensi sehingga hubungan
antara perusahaan dan pemasok harus dijaga agar berlangsung baik dalam jangka
panjang maupun pendek. Contoh perusahaan yang menerapkan strategi ini ialah
perusahaan apparel.

Dalam melakukan manajemen rantai pemasok Alfamart melakukan beberapa cara yaitu
mempunyai joint ventures yaitu Alfamart Retail Asia Pte. Ltd dengan SM Retail Inc untuk
menyediakan lahan pusat distribusi toko Alfamart di Filipina. Selain itu, Alfamart sendiri juga
melibatkan banyak pemasok seperti yang dikutip dari Corporate Affairs Director Alfamart
Solihin mengatakan, “Perusahaan berperan dalam pemberdayaan UMKM dengan melibatkan
mereka sebagai pemasok, melalui produk Home Brand and Private Label (HBPL) yang diberi
merek Alfamart”. Ia pun juga mengatakan bahwa di tahun 2015, sudah hampir ada 100 pelaku
UMKM yang menjadi pemasok tetap di Alfamart dan jumlah ini bisa terus bertambah
dikarenakan pertumbuhan penjualan produk UMKM kategori HBPL di tahun 2014 tak kurang
dari 40 persen. Angka ini berpeluang terus tumbuh apabila item yang dijual semakin variatif.

Berikut adalah syarat-syarat untuk menjadi pemasok pada Alfamart:


1. Legalitas usaha dan produk
2. Tempat produksi yang bersih
3. Kemampuan memenuhi permintaan konsumen
4. Komitmen yang kuat terhadap kualitas produk
Selain itu, UMKM pemasok juga harus memiliki peran sebagai produsen dan bukan penyalur,
dimana produk yang ditawarkan telah lolos uji laboratorium, dan akan dievaluasi secara berkala
dari sisi penjualan, serta dapat dilakukan discontinue jika tidak sesuai dengan standar yang
ditentukan perusahaan.

2.2. Supply Chain Risk

Dalam manajemen rantai pemasok ada beberapa risiko yang dapat ditemui dan risiko ini
diperparah oleh globalisasi dan kompleksitas logistik. Dalam rantai pasokan apa pun, keandalan
dan kualitas vendor mungkin menantang. Namun, model baru dari rantai pasokan yang ketat,
cepat, dengan persediaan rendah, yang beroperasi melintasi batas-batas politik dan budaya,
menambah dimensi baru pada risiko.
Berikut adalah contoh dari risiko manajemen rantai pemasok:
● Supplier gagal dalam mengirimkan barang
● Kegagalan kualitas dari supplier

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


● Outsourcing
● Keterlambatan atau kerusakan logistik
● Distribusi
● Kehilangan atau distorsi informasi
● Politik
● Ekonomi
● Bencana alam
● Pencurian, vandalisme, dan terorisme

Walaupun ada risiko dalam manajemen rantai pemasok ini, tetap ada cara untuk
menghindarinya. Seperti contoh risiko kegagalan kualitas dari supplier dapat dicegah dengan
pemilihan, pelatihan, sertifikasi, dan pemantauan pemasok yang cermat. Alfamart tentunya juga
menghadapi risiko-risiko diatas tetapi dalam hal kuaitas produk, Alfamart melakukan
pencegahan ini dengan cara produk yang ditawarkan telah lolos uji laboratorium, dan akan
dievaluasi secara berkala dari sisi penjualan, serta dapat dilakukan discontinue jika tidak sesuai
dengan standar yang ditentukan perusahaan

2.3. Proses Distribusi pada Alfamart

Dalam melakukan proses distribusi di Alfamart harus melewati beberapa tahap, yaitu:

1. Warehouse/gudang yang dimiliki oleh Alfamart memesan barang kepada supplier atau
produsen sesuai kebutuhan gudang atau sesuai dengan PKM (Penetapan Kapasitas
Maksimum)
2. Setelah barang pesanan sampai di warehouse, selanjutnya barang dibongkar dan di cek
oleh pihak warehouse
3. Setelah barang di cek, selanjutnya barang disimpan pada tempat yang disediakan
4. Dilakukan proses penyiapan barang untuk dijual kepada toko/retail
5. Toko retail memesan barang sesuai kebutuhan dan PKM yang ditentukan oleh toko
6. Pihak admin warehouse memproses permintaan toko
7. Pihak warehouse melakukan penyiapan barang yang akan dijual oleh bagian penyiapan
barang
8. Barang didistribusikan sesuai pesanan kepada toko retail.

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


2.4. Seleksi Vendor

Untuk setiap barang yang dibeli oleh Alfamart, vendor yang menjadi pemasok harus
diseleksi dan dikelola secara berkala. Di Alfamart sendiri, Kebijakan seleksi vendor Perseroan
mengacu kepada kebijakan Departemen Procurement yang telah menerapkan procurement
management system yang terintegrasi dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensi Perseroan. Relasi hubungan yang dibangun antara vendor dan Perseroan adalah relasi
yang saling menguntungkan agar dapat mencapai target yang ditetapkan. 4 poin penting yang
dilakukan Alfamart dalam melakukan seleksi vendor antara lain adalah :
● Efektif dan Efisien
Menggunakan sumber daya dan waktu yang terbatas untuk mendapatkan pencapaian
yang terbaik atas target yang diharapkan
● Terbuka dan Bersaing
Pengadaan terbuka bagi seluruh calon vendor yang memenuhi persyaratan yang
ditetapkan dan bersaing secara sehat berdasarkan peraturan yang ditetapkan
● Adil
Memberikan perlakuan yang adil bagi seluruh calon vendor
● Transparan & Akuntabel
Menyampaikan semua ketentuan dan informasi termasuk syarat teknis administratif,
evaluasi dan penetapan calon vendor

Setelah mendapatkan vendor sesuai dengan hasil seleksi tersebut, Alfamart akan
melakukan evaluasi terhadap vendor secara berkala. Evaluasi kinerja vendor merupakan proses
penilaian yang dilakukan perusahaan terhadap vendor untuk mengetahui kinerja dan menentukan
tindak lanjut atas hal-hal yang diperlukan untuk menjaga terpenuhinya kebutuhan sesuai kriteria
perusahaan. Evaluasi kinerja vendor telah terintegrasi ke dalam purchasing management sistem
perusahaan. Penilaian kinerja vendor dilakukan setiap 4 bulan sekali dengan menggunakan data
vendor yang tercatat dalam sistem, sehingga secara periodik dapat dilakukan monitoring kinerja.
3 poin penting yang menjadi bahan evaluasi merupakan :
● Spesifikasi barang/jasa
Merupakan evaluasi kesesuaian spesifikasi barang/jasa yang dikirim/dikerjakan oleh
vendor dengan permintaan yang ditetapkan oleh perusahaan
● Ketepatan waktu
Merupakan evaluasi waktu atas barang/jasa yang dikirim/dikerjakan oleh vendor dengan
permintaan yang ditetapkan oleh perusahaan
● Ketepatan Jumlah
Merupakan evaluasi atas jumlah barang/jasa yang dikirimkan/dikerjakan oleh vendor
dengan permintaan yang ditetapkan oleh perusahaan

10

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


2.5. Manajemen Logistik pada Alfamart

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Alfamart menggunakan warehouse/gudang


sebagai tempat penyimpanan barang-barang yang dipesan dari vendor atau produsen. Alfamart
menggunakan beberapa jenis pergudangan, yaitu:
1. Gudang barang dagangan umum (general merchandise warehouse) yang biasa digunakan
untuk menyimpan barang jadi oleh pemasok.
2. Gudang bersifat dingin (refrigerator or cold storage warehouse) untuk menyediakan
penyimpanan untuk produk yang tidak tahan lama, beku, dan tidak bisa berada di
temperatur panas.
Untuk memastikan sistem logistik dan distribusi pasokan, Alfamart telah membangun
sistem Business to Business berbasis web bagi pemasok. Dengan sistem ini baik Alfamart
maupun pemasok dapat memonitor proses logistik mulai dari proses pemesanan hingga
ketersediaan stok barang. Alfamart dan pemasuk dapat bekerjasama dalam menentukan langkah-
langkah strategis untuk meningkatkan penjualan dan efisiensi persediaan.
Prasarana gudang dan sistem teknologi informasi komunikasi yang terintegrasi dirancang
dan dikembangkan agar seluruh gudang Alfamart mampu melayani kebutuhan pasokan bagi
seluruh gerai secara efisien dan efektif. Kesiapan rantai pasokan dan distribusi menjadi titik
utama dan pendukung pertumbuhan jaringan gerai Alfamart di seluruh Indonesia.

11

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


12

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1. Kesimpulan

Kompetisi antar perusahaan di masa kini melibatkan kompetisi rantai pasokan karena ia
adalah faktor penting dalam mencapat keberhasilan suatu perusahaan khususnya perusahaan
manufaktur dan retail seperti Alfamart dalam menciptakan dan meningkatkan competitive
advantage. Perusahaan perlu mengelola rantai pasokannya dengan tujuan menjaga hubungan
yang baik dengan para pemasok agar efisiensi dalam pekerjaan dan distribusi produk tetap
terjaga. Pemilihan sourcing juga diperlukan dalam pembelian bahan pasokan serta pengelolaan
logistik yang baik juga diperlukan dalam proses distribusi (pengiriman dan pergudangan).
Alfamart sebagai perusahaan retail telah mengelola rantai pasokan yang cukup baik
dengan melakukan manajemen logistik berupa warehousing (memiliki banyak gudang dan depo
sehingga distribusi barang menjadi efisien) dan sistem pengecekan logistik berbasis web yang di
era serba online ini sangat membawa perubahan secara signifikan (karena Alfamart sudah
memiliki ribuan gerai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia).

3.2. Saran

Alfamart telah memiliki manajemen rantai pasok yang baik. Selain emiliki alur
manajemen logistik dan distribusi yang baik, Alfamart juga telah menerapkan strategi logistik
yang telah disesuaikan dengan banyaknya jumlah gerai Alfamart yang tersebar diseluruh
indonesia, yaitu dengan membuat sistem pengecekan logistik berbasis web yang terbukti dapat
menjangkau seluruh gerai Alfamart di Indonesia.

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)


DAFTAR PUSTAKA

Heizer, J. and Render, B., 2013. Operations management. 12th ed. Upper Saddle River,
NJ: Pearson.

https://www.idnfinancials.com/archive/news/19784/Alfamart-establishes-a-new-joint-
venture-company diakses pada 28 September 2021.

https://alfamart.co.id/news-detail/Alfamart-Libatkan-Ratusan-Pemasok diakses pada 28


September 2021.

https://alfamart.co.id/gcg/kebijakan/vendor diakses pada 28 September 2021.

13

Downloaded by Mati Konyol (matikonyol458@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai