Supply Chain Management merupakan sistem yang
melibatkan proses produksi, pengiriman, penyimpanan,
distribusi dan penjualan produk dalam rangka memenuhi
permintaan akan produk tersebut.
Penuruanan Biaya Penurunan Modal Perbaikan dan
(Cost reduction) (Capital reduction) Pelayanan (Services
improvement)
Supply
Chain
Management
Hasil Penelitin Para Ahli
Ariani (2013), Koçoglu et al. (2011)
menunjukan bahwa faktor- yang menyatakan bahwa
faktor yang mempengaruhi information sharing, dan
kinerja supply chain integration berpengaruh
management (SCM) pada positif terhadap kinerja
perusahaan secara positif dan Supply Chain.
signifikan adalah information
sharing, long term relationship,
dan integration. integration juga berpendapat
mempunyai nilai signifikansi rerlationship memiliki
yang paling besar, kemudian pengaruh yang signifikan
disusul oleh information dan positif terhadap kinerja
sharing, selanjutnya long term supply chain (Rashed et al,
relationship dan cooperation 2010)
Information Sharing
Dapat disebut sebagai knowledge sharing atau integration
information
Pengertian: mendistribusikan informasi yang berguna bagi
sistem, orang maupun unit suatu organisasi (Lofti et al. 2013 :
300)
Informasi dalam supply chain management terdiri atas data
dan analisis mengenai fasilitas, persediaan, transportasi
pengangkutan dan distribusi, biaya, harga, dan pelanggan
dalam kegiatan supply chain.
Informasi berpotensi menjadi faktor terbesar dalam kinerja
rantai pasokan karena langsung mempengaruhi masing-masing
faktor-faktor yang lain. Informasi menyajikan pengelolaan
manajemen dengan kesempatan untuk membuat rantai
pasokan lebih responsif dan lebih efisien
Long Term Relationship
Hubungan kolaboratif jangka panjang dapat
diwujudkan melalui proses adaptasi yang baik
dalam proses maupun produknya, meningkatkan
kesesuaian satu sama lain, sharing information, dan
mengurangi sumber- sumber ketidakpastian
Ketika membangun suatu hubungan, tentu
diperlukan suatu kepercayaan antar pihak,
ketergantungan, kepuasan.
Process Integration
dapat diartikan sejauh mana perusahaan dapat
berkolaborasi strategis dengan mitra rantai pasok
dan berkolaborasi mengelola proses internal
maupun antar perusahaan untuk mencapai efektif
dan efisien dari arus pergerakan produk dan jasa,
informasi, uang, dan keputusan dengan tujuan
memberikan nilai maksimum untuk pelanggan
dengan biaya rendah dan respon yang cepat.
Integrasi
Internal dan Eksternal
Integrasi internal didefinisikan sebagai proses interaksi antar-
fungsional, kolaborasi, koordinasi, komunikasi dan kerjasama
yang membawa bidang fungsional bersama-sama ke sebuah
organisasi yang kompak. Integrasi internal melibatkan tim antar
fungsional yang dapat menyatukan kelompok yang dipilih secara
cermat untuk melakukan information sharing dan membuat produk,
serta membuat keputusan proses dan manufaktur.
Integrasi Eksternal, ada dua bidang yang ditekankan dalam
integrasi eksternal dalam manajemen rantai pasokan yaitu:
Customer integration, juga disebut "Forward Integration”, mengacu pada
proses interaksi dan kolaborasi antara organisasi dan pelanggan untuk
memastikan aliran efektif bagi produk dan / atau jasa kepada
pelanggan
supplier integration juga disebut "Backward Integration” mengacu pada
proses interaksi dan kolaborasi antara organisasi dengan pemasok
untuk memastikan aliran yang efektif bagi pasokan
Kesimpulan
Dewasa ini konsumen semakin kritis, mereka menuntut
penyediaan produk secara tepat tempat, tepat waktu. Sehingga
menyebabkan perusahaan manufaktur yang antisipatif akan
hal ini akan mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak
antisipatif akan kehilangan pelanggan. Supply chain management
menjadi satu solusi terbaik untuk memperbaiki tingkat
produktivitas antara perusahaan-perusahaan yang berbeda.
SCM merupakan sistem yang melibatkan proses produksi,
pengiriman, penyimpanan, distribusi dan penjualan produk
dalam rangka memenuhi permintaan akan produk tersebut.
Menurut Ariani (2013), kinerja supply chain management (SCM)
dipengaruhi secara positif dan signifikan melalui information
sharing, long term relationship, dan integration.
Apa itu SCM Industri 4.0 ?
Revolusi 1 Tahun Revolisi 2 Abad ke -
1784 penemuan 19 dimana mesin-
mesin uap dan mesin produksi
mekanisasi yang ditenagai oleh
menggantikan listrik digunakan
pekerjaan manusia untuk kegiatan
massal
Industri 4.0 adalah industri yang menggabungkan
teknologi otomatisasi dengan teknologi cyber. Ini
merupakan tren otomatisasi dan pertukaran data
dalam teknologi manufaktur
Prinsip Desain Industri 4.0
Virtualisasi, desentralisasi, kemampuan real time, berorientasi
layanan, dan interoperability ialah dimana seluruh entitas didalamnya
dapat saling berkomunikasi secara real time kapan saja dengan
berlandaskan manfaat teknologi internet. Ada tiga aspek yaitu :