Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-3

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

Nama Mata Kuliah : Manajemen Kualitas :


Kode Mata Kuliah : EKMA 4265 :
Jumlah sks : 3 (tiga) sks :
Nama Pengembang : Dr.Muhtar Sapiri,SE.MM.,M.Kes,Ak :
Nama Penelaah : Dr.Zainur Hidayah,MM,S.Pi :
Status Pengembangan : Baru/Revisi* (coret yang tidak sesuai) :
Tahun Pengembangan : 2019 :
Edisi Ke- : I :

Skor Sumber Tugas


No Tugas Tutorial
Maksimal Tutorial
1 Sampai saat ini masih terjadi perdebatan baik dari 40 Modul 7 KB-3,
kalangan periset maupun para ahli mengenai kaitan Hal.7.49
antara TQM dan Sandar ISO 9000. Ada yang Manajemen
mengatakan TQM dan ISO 9000 merupakan dua hal kualitas Dorothea
yang tidak dipisahkan, sementara pendapatan yang Wahyu Aiani,
lain mengatakan tidak memiliki hubungan. Manajemen
kualitas perspektif
- Coba saudara Jelaskan pendapat yang
global, Nursya’bani
kontroversi tersebut, sertakan argumen Purnama
masing-masing pihak untuk mendukung
pernyataan tersebut di atas.
2 Analogi yang sering digunakan untuk 60 Modul 8 KB 1
menggambarkan struktur Quality Function
Deployment (QFD) adalah suatu matriks yang
berbentuk rumah yang populer dikenal dengan
sebutan House of Quality.
- Gambarkan struktur matriks QFD dengan
sebuah contoh, sertakan penjelasan masing-
masing matriks yang terdapat dalam contoh
tersebut.
* coret yang tidak sesuai
Nama : Syaiful Nurhusain

Nim : 031521038

Jawaban

1.

Total Quality Management (TQM) merupakan filosofi dan praktik manajemen terbaik
(best management practices) yang dapat membantu pengelolaan organisasi agar lebih
efektif dalam upaya peningkatan mutu dan kinerja perusahaan. Karena itu, TQM juga
dianggap sebagai salah satu kunci sukses dalam upaya memasuki pasar global bagi
perusahaan/organisasi bisnis di era global. Sedangkan ISO 9000 merupakan suatu
kumpulan standar manajemen mutu dan standar proses, bukan standar produk. ISO
9000 merupakan fondasi dari TQM, atau sebuah kerangka kerja dimana TQM bisa
dikembangkan. Karena itu, manfaat yang bisa didapatkan setiap organisasi dengan
mengadopsi ISO 9000 adalah sebagai mekanisme kontrol untuk membantu kesuksesan
transisi dari ISO 9000 ke praktik TQM yang lebih baik. Keduanya dapat diadopsi secara
parsial maupun secara simultan, karena baik TQM maupun ISO 9000 dapat berjalan
sendiri-sendiri atau dapat juga saling melengkapi dalam mendorong usaha pencapaian
kinerja bisnis yang lebih baik.
Sudah banyak para ahli yang mengungkapkan mengenai hubungan antara TQM dan
Standar seri ISO 9000. Sebenarnya keduanya tidak ada kaitannya sama sekali. Suatu
perusahaan yang telah mendapat sertifikat ISO seri 9000 belum tentu perusahaan
tersebut melaksanakan filosofi TQM. Hal ini dapat kita lihat kembali 20 elemen dalam
standar seri ISO 9000 tersebut, di dalamnya tidak memuat TQM sama sekali. Penilaian
dari pihak ketiga (third party assessment) bagi suatu perusahaan yang ingin mendapat
sertifikat tersebut hanya menilai komponen prosedur-prosedur formal seperti yang
diminta dalam elemen-elemen ISO 9000 tersebut. Demikian pula perusahan yang telah
menerapkan filosofi Total Quality Management juga belum tentu atau tidak harus
mendapatkan sertifikat ISO 9000.
Suatu perusahaan yang telah mendapatkan sertifikat ISO 9000 berarti prosedur-
prosedur operasionalnya lengkap, sehingga bila karyawan yang lama ditarik dan
diganti dengan karyawan baru maka karyawan yang baru ini tetap dapat bekerja
dengan baik karena telah memiliki prosedur operasional yang jelas dan lengkap.
Namun demikian, apabila organisasi atau perusahaan mau menjadikan ISO 9000
sebagai salah satu langkah dalam menerapkan Total Quality Management maka kedua
persyaratan tersebut harus dijalankan. Persyaratan tersebut yaitu mengadakan
perubahan budaya untuk selalu berorientasi kepada pelanggan dan menggunakan
filosofi continuous improvement, serta menyusun prosedur kerja yang standar dan
selalu dilaksanakan seluruh anggota organisasi atau perusahaan, dan selalu
mengadakan perbaikan terhadap prosedur tersebut. Prosedur tersebut juga diperlukan
dalam TQM antara lain untuk mewujudkan quality robust design dan quality robust
product, serta dapat mengetahui akar permasalahan yan menyebabkan produk yang
dihasilkan cacat Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat dalam di bawah ini mengenai
perbandingan antara karakteristik TQM dengan karakteristik ISO 9000.

Tabel Perbandingan antara Filosofi Total Quality Management dengan


Standar Sistem Manajemen Kualitas ISO 9000
Total Quality Management ISO 9000
 Fokus perhatian adalah pada pelanggan  Tidak memfokuskan pada pelanggan
atau kepuasan pelanggan atau kepuasan pelanggan
 Menyatu dengan strategi perusahaan  Tidak menyatu dengan strategi
 Memusatkan perhatian pada filosofi, perusahaan
konsep, alat, dan teknik  Memusatkan perhatian pada sistem dan
 Menekankan pada pemberdayaan dan prosedur teknis
keterlibatan karyawan  Tidak mementingkan keterlibatan
 Perbaikan secara terus-menerus dan karyawan
berkesinambungan dan TQM adalah
suatu sinonim dan merupakan kegiatan  Tidak memperhatikan perbaikan secara
yang berlangsung terus-menerus terus-menerus dan berkesinambungan
 Mencakup seluruh level dalam
organisasi/ perusahaan
 Setiap orang bertanggung jawab untuk  Dapat meliputi hanya pada satu
terwujudnya kualitas departemen (departemental)
 Merupakan proses keterlibatan semua  Yang bertanggung jawab terhadap
pihak dan perubahan budaya kualitas hanya departemen pengendali
kualitas
 Lebih merupakan status quo
Sumber: Lim dan Niew (1995)

Dari tabel tersebut nampak bahwa karakteristik dan syarat pencapaiannya keduanya memang
berbeda, tetapi bila keduanya dapat dipersatukan, maka kualitas produk akan diakui
pelanggan, kualitas dan reputasi organisasi atau perusahaan juga akan diakui dunia
internasional.

Argumen dari kedua belah pihak antara lain:


Manfaat yang bisa didapatkan setiap organisasi dengan mengadopsi ISO 9000 adalah
sebagai mekanisme kontrol untuk membantu kesuksesan transisi dari ISO ke TQM
(Krajewski et al., 2010).
Martinez-Loente dan Martinez-Costa (2002) menegaskan, bahwa beberapa prinsip ISO
9000 dan filosofi TQM bertentangan satu sama lain. Karena itu, menerapkan TQM dan
ISO 9000 secara bersamaan tidak menguntungkan kinerja operasi perusahaan.
Kemampuan perusahaan untuk menerapkan TQM adalah efektif hanya sedikit
diperkuat oleh upaya setifikasi melalui ISO 9000.
Han et al. (2007) menyatakan bahwa standar ISO mengabaikan acuan pada perbaikan
kualitas yang berkelanjutan. Konsep perbaikan berkelanjutan dan persyaratan
konsumen adalah konsep yang membedakan TQM dari ISO, dan konsep kesatuan
antara ISO dengan TQM harus saling melengkapi satu dengan yang lain. ISO dapat
dibentuk sebagai basis yang kuat sebagai bagian dari keseluruhan sistem kualitas yang
dibangun di atas prinsip TQM. Selanjutnya dia merekomendasikan bahwa saat pertama
organisasi seharusnya mencoba registrasi ISO 9000 kemudian mencoba
mengembangkan dan mengimplementasikan strategi perbaikan untuk mencapai
kriteria TQM.
Secara umum ISO 9000 dan TQM mempunyai tujuan yang sama yakni kepuasan
pelanggan (Karemani and Kapaj, 2016).

Pelaksanaan sertifikasi ISO 9000 mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap
praktek TQM, dan dinyatakan pula bahwa ISO 9000 merupakan langkah tepat menuju
praktek TQM (Osman and Supervisor, 2016).

ISO 9000 dengan TQM merupakan satu kesatuan yang dapat dijadikan pedoman
perusahaan dalam melaksanakan perbaikan mutu organisasi. Keduanya memiliki kesamaan
dalam tahap penerapannya. ISO 9000 dapat memberikan pesan yang aktual dan potensial
kepada pelanggan bahwa perusahaan menggunakan standar mutu yang legal ditaraf
internasional. Jadi, dapat dikatakan hubungan antara ISO 9000 dengan TQM adalah
komplementer artinya ISO 9000 dan TQM merupakan sistem manajemen yang terpadu serta
bekerja sama untuk mencapai sasaran yakni kepuasan pelanggan. Karena hubungan
diantara keduanya adalah komplementer, maka keduanya penting untuk diadopsi oleh
suatu perusahaan.

Sumber:
1. ISO 9000 DENGAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM): MANA YANG LEBIH
TEPAT DIADOPSI?
(Sri Padmantyo dan Ayu Sri Utami, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Muhammadiyah Surakarta, dalam Seminar Nasional Riset Manajemen & Bisnis 2017
Perkembangan Konsep dan Riset E-Business di Indonesia)
2. Modul EKMA 4265 Manajemen Kualitas.

Anda mungkin juga menyukai