Anda di halaman 1dari 8

Vol.2 No.

3 Agustus 2022 621


…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
PENGARUH PRAKTEK SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM) DAN INTEGRASI
SUPLLY CHAIN TERHADAP KINERJA PERUSAHAAN PADA PT. INDOFOOD CBP
SUKSES MAKMUR Tbk

Oleh
Akhmad Nasir1, Endah Supriatna2
1,2 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gempol

Email: nasir.stieg@gmail.com, 2endang7575@yahoo.com


1

Abstrak
Penelitian dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengaruh dari praktek supply chain
management dan integrasi suplly chain terhadap kinerja perusahaan PT. Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk. Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis data yang di peroleh dari sebar
kuesioner yang diberikan kepada karyawan perusahaan yang menangani bidang supply biasa
yang di sebut dengan PPIC, dari hasil sebar kuesioner di olah dengan menggunakan program
SPSS dengan model regresi linier. Dari hasil analisis data dapat diperoleh bahwa praktek supply
chain management dan integrasi suplly chain sama-sama mempunyai pengaruh terhadap kinerja
perusahaan dengan hasil yang bagus.
Kata Kunci: Praktek Supply Chain Management (SCM), Integrasi Suplly Chain

PENDAHULUAN gudang, supplier, distributor, pabrik, serta


Supply chain management (SCM) atau berbagai unit bisnis lain untuk menciptakan
manajemen rantai pasok adalah serangkaian suatu dinamika distribusi yang efektif sebagai
pendekatan yang diterapkan untuk langkah efisiensi biaya produksi dan kepuasan
mengintegrasikan supplier, pengusaha, gudang konsumen. Menurut Hertz pada tahun 2012,
(warehouse), dan toko secara efisien, sehingga konsep supply chain management merupakan
produk dihasilkan dan didistribusikan pada suatu konsep baru yang melihat seluruh
kuantitas, lokasi, dan waktu yang tepat, untuk aktifitas perusahaan sebagai bagian yang
menurunkan biaya dan memenuhi kebutuhan terintegrasi Dalam arti, integrasi perusahaan
pelanggan (Levi et al, 2010). Praktek SCM terdapat pada bagian hulu (upstream) dalam
merupakan praktek yang berusaha menyediakan bahan baku dan integrasi pada
meningkatkan kinerja kompetitif suatu bagian hilir (downstream) sebagai proses
perusahaan. Semakin tinggi praktek SCM distribusi dan pemasaran produk.
dalam suatuperusahaan maka semakin tinggi Praktek SCM tidak dapat
pula kinerja dan Integrasi suplly chain meningkatkan efisiensi mereka sendiri secara
perusahaan sehingga ini berdampak positif dan individual, karena efisiensi dapat dicapai
sangat menguntungkan bagi perusahaan. melalui interaksi berbagai rantai pasok (Dawe,
Kinerja atau performance merupakan hasil 1994 dalam Kim, 2011), salah satunya yaitu
output dan sesuatu yang dihasilkan dari proses integrasi supply chain. Integrasi supply chain
produk dan jasa yang bisa dievaluasi dan memiliki arti bahwa semua elemen
dibandingkan secara relatif dengan tujuan, yangterlibat dalam rangkaian SCM berada
standar, hasil-hasil yang lalu, dan organisasi dalam satu kesatuan yang kompak dan
lain (Hertz, 2012). menyadari adanya saling ketergantungan
Menurut David Simchi-Levi pada (Said, 2011). Apabila suatu perusahaan sudah
tahun 2013, manajemen rantai pasokan menerapkan Praktek SCM, pasti akan sangat
merupakan integrasi rangkaian komponen menguntungkan bagi perusahaan tersebut dan
perusahaan maupun rekanannya baik itu akan berdampak positif, karena elemen-
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
622 Vol.2 No. 3 Agustus 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
elemen yang terlibat dalam perusahaan terintegrasi dengan baik pula. Integrasi suplly
tersebut akan saling berhubungan satu sama chain adalah kemampuan meraih perhatian
lain mulai dari hulu sampai hilir dan saling yang lebih besar dibandingkan dengan pihak
ketergantungan. Hubungan ini tidak dapat lain yang mengelola kegiatan sejenis dengan
terputus dan akan selalu berkelanjutan, cara berkompetisi.
sehingga akan meningkatkan kapabilitas dan
kinerja perusahaan tersebut. Proses integrasi LANDASAN TEORI
supply chain sebaiknya mengalami 1. Supply Chain Management
peningkatan dari integrasi internal yang Thomas Sumarsan (2013) berpendapat
meliputi integrasi lintas fungsional untuk supply chain management atau rantai pemasok
integrasi eksternal dengan pemasok dan adalah sekumpulan aktivitas dalam bentuk
pelanggan. Integrasi ini dapat dicapai oleh entitas/fasilitas yang terlibat dalam proses
otomasi dan standarisasi setiap fungsi internal produksi dan distribusi barang mulai dari
logistik, pengenalan teknologi baru, dan bahan baku sampai produk jadi sampai ke
kontrol kinerja yang berkesinambungan tangan konsumen akhir. Proses tersebut terdiri
dibawah struktur organisasi formal dan dari perusahaan yang mengangkat bahan baku
terpusat (Bowersox, 1989 dalam Kim, 2011). dari alam, pabrik yang memproduksi bahan
Praktek SCM yang berjalan dengan baik mulai baku menjadi bahan yang setengah jadi, pabrik
dari hulu sampai hilir dapat memberikan yang memproduksi barang setengah jadi
dampak positif pada suatu perusahaan, seperti menjadi barang jadi dan mendistribusikan
meningkatnya kinerja dan meningkatnya barang jadi ke konsumen akhir.
Integrasi suplly chain perusahaan tersebut Pendapat Amin Widjaja Tunggal
(Kim, 2011). (2012) manajemen rantai pasokan (supply
Praktik supply chain management chain management) adalah integrasi aktivitas
adalah upaya peningkatan efektifitas kinerja pengadaan barang dan pelayanan, pengubahan
serta kapabilitas bersaing suatu bisnis. Kinerja menjadi barang setengah jadi dan produksi
disini sebagai hasil yang diperoleh dari suatu akhir, serta pengiriman kepelanggan. Seluruh
proses produksi baik berupa barang maupun aktivitas ini mencangkup pembelian dan
jasa sebagai upaya menekan beban produksi pengalihdayaan serta ditambah fungsi lain
dan kepuasan stakeholder. (Hertz, yang penting bagi hubungan antara pemasok
2012).Dalam artikelnya pada tahun 2014, Paul dan distributor.
Hyland mendefinisikan inovasi sebagai proses Pendapat Williem sahaya (2013)
melengkapi organisasi dengan kemampuan supply chain management adalah suatu konsep
baru, peningkatan atau peningkatan utilitas. atau mekanisme untuk meningkatkan
Inovasi rantai suplai sering melibatkan produktivitas seluruh perusahaan yang
hubungan kolaboratif dan mitra, terutama tergabung dalam rantai pasok melalui
dalam hal memanfaatkan inovasi yang dipicu optimalisasi kualitas dan waktu. yang
oleh persaingan industri satu sama lain dan merupakan fungsi bisnis yang vital untuk
dianggap saling menguntungkan, seperti mengkoordinasi pengelolaan aliran barang dan
teknologi barudan sistem informasi. merupakan kunci kompetisi.
Selain itu, Integrasi suplly chain juga Pendapat Manahan P. Tampubolon
membantu praktek SCM meningkatkan (2014) supply chain management adalah
efisiensi mereka. Semakin baik Integrasi sebagai seperangkat pendekatan yang
suplly chain suatu perusahaan maka akan digunakan secara efisien untuk mengintegrasi
semakin baik pula kinerja perusahaan tersebut pemasok, produsen, serta gudang
dan akan berdampak positif bagi perusahaan, diintegrasikan dengan toko-toko, sehingga
sehingga praktek SCM dapat berjalan dan barang yang diproduksi dapat didistribusikan

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2022 623
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
kelokasi yang tepat, waktu yang tepat, untuk barang jadidan pembelian bahan mentah
meminimaliskan wkatu yang tepat, serta melalui supplier dengan menjalin kerjasama
jangkauan sistem dengan baiaya yang sesuai yang sinergis.
persyaratan tingkat pelayanan. Integrasi supply chain menjadi acuan
2. ManfaatSupply Chain Management suatu perusahaan dalam integrasi dan sinergi
a. Meminimalkan inventori antar lini perusahaan baik itu operasional
b. Mengurangi biaya maupun strategic capability untuk dijadikan
c. Mengurangi lead time kekuatan bersaing dan memacu inovasi dalam
d. Meningkatkan pendapatan rangka persaingan memperebutkan pangsa
e. Ketepatan waktu penyerahan pasar yang luas. Langley dan Holcomb dalam
f. Menjamin kelancaran aliran barang Mentzer et al., (2001), menyimpulkan bahwa
g. Menjamin kualitas puncak dari manajemen rantai pasokan berupa
h. Menghindari kehabisan persediaan customer value melalui sinkronisasi aktivitas
(stock out) rantai pasokan.
i. Meningkatkan akurasi peramalan 4. Pola Integrasi Suplly Chain
kebutuhan Terdapat lima pola integrasi yang
j. Kepuasan konsumen menggambarkan arah dan tingkat integrasi
k. Mengurangi jumlah pemasok perusahaan kepada pemasokdan atau
l. Peningkatan kompetensi SDM konsumen yang diukur melalui tinggi atau
m. Mengembangkan kemitraan rendahanya kuartil di mana perusahaan
(partnership) melakukan integrasi. (Frohlich dan Westbrook,
n. Perusahaan semakin berkembang 2001) :
o. Meningkatkan daya saing a. Cenderung internal perusahaan (Inward
3. Integrasi Supply Chain facing) : integrasi perusahaaan berada
Menurut Heizer dan Render (2005) dibawah kukartil integrasi baik terhadap
dalam Maree Storer et. al. (2014) Terdapat konsumen maupun pemasok
beberapa integrasi supply chain, yaitu : b. Agak cenderung kepada pemasok dan
a. Integrasi Internal, dalam suatu perusahaan konsumen (Periphery facing) : posisi
integrasi ini dapat menggantikan peran perusahaan berada diatas kuartil bawah
struktural dan administrasi kemampuan SC integrasi namun berada di bawah kuartil
yang memiliki hubungan interaktif dengan atas integrasi, bisa salah satu mengarah ke
kemampuan kepemimpinan biayauntuk pemasok atau ke konsumen.
perbaikan kinerja. Integrasi internal c. Cenderung kepada pemasok (Supplier
meliputi Integrasi lintasfungsional yang facing) : perusahaan melakukan integrasi
terdiri dari fungsi pembelian, fungsi yang lebih luas kepada pemasok, melebihi
pemasaran, danfungsi penjualan. kuartil atas integrasi namun kepada
b. Integrasi Eksternal, dalam hubunganya konsumen memiliki pola integrasi yang
dengan pemasok dan pelanggan integrasi lebih sempit yaitu tidak melewati kuartil
ini dapat menggantikan peran teknologi dan atas integrasi.
logistik kemampuan SC yang berinteraksi d. Cenderung kepada konsumen (Customer
dengan pemasaran yang inovatif, facing) : perusahaan memiliki pola integrasi
diferensiasi, dan kemampuan layanan yang luas kepada konsumen dengan
pelanggan untuk perbaikan kinerja. melewati kuartil atas konsumen namun
Selain itu ada juga integrasi vertikal berada dibawah kuarti atas integrasi
menurut Heizer dan Render (2005),dimana pemasok
perusahaan melakukan pengembangan e. Cenderung kepada Pemasok dan konsumen
produksi menggunakan langkah kedepan Outward facing : perusahaan melakukan
maupun kebelakang, yaitu dengan pembelian integrasi yang luas baik kepada pemasok

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
624 Vol.2 No. 3 Agustus 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
maupun kepada konsumen, posisi seperti perbaikan setelah mengevaluasi hasil
perusahaan berada melewati kuartil atas dari penilaian kinerja.
integrasi baik pemasok maupun konsumen 6. Kinerja Perusahaan
5. Kinerja Perusahaan Dalam penelitian iniNeely (2012) juga
Ibrahim karimi dan Mahmoud Rafiee mengungkapkan bahwa sebuah sistem
(2014) kinerja organisasi mengacu pada pengukuran kinerja memungkinkan keputusan
seberapa baik organisasi mencapai tujuan yang yang diinformasikan untuk dibuat dan
berorientasi pasar serta tujuan keuangannya. tindakan untuk diambil karena ini
Andi (2017) Kinerja atau performance sering mengkuantifikasikan efisiensi dan efektivitas
diartikan sebagai hasil kerja atau prestasi dari tindakan yang lalu melalui akuisisi,
kerja. Kinerja mempunyai makna yang luas pembandingan, penyortasian, analisis, dan
bukan hanya menyatakan hasil kerja tetapi interpretasi dari data yang layak. Dalam
bagaimana proses kerja berlangsung. Kinerja konteks ini, aktivitas pemrosesan informasi
organisasi adalah suatu hasil yang dihasilkan yang meliputi memperoleh, membandingkan,
oleh sebuah perusahaan dimana hasil tersebut menyortir, menganalisis, dan
dapat meningkatkan nilai dari perusahaan itu menginterpretasikan, dapat dijelaskan sebagai
sendiri. Setiap organisasi memiliki tujuan yang berikut:
akan di capai ditentukan oleh standar yang a. Akuisisi data, merupakan proses
harus dicapainya. Dimana kinerja akan selalu mengumpulkan fakta-fakta yang masih
di evaluasi pada setiap periode, apakah tujuan mentah.
organisasi sudah tercapai dengan kinerja yang b. Pembandingan data, merupakan proses
sudah dilakukan oleh perusahaan. mengkompilasikan fakta-fakta mentah ke
Nilai atau keunggulan perusahaan dalam sebuah data-set tunggal yang
dapat dilihat melalui seberapa bagus kinerja terintegrasi.
dari perusahaan tersebut. Meningkatkan c. Penyortasian data, merupakan proses
kinerja perusahaan juga dapat mempengaruhi menentukan fakta individual di data-set ke
laba perusahaan, dimana kinerja perusahaan dalam kategori yang bermakna sehingga data
yang baik dapat meningkatkan laba yang baik dapat dianalisis.
pula. Dalam kinerja organisasi harus juga d. Analisis data, merupakan proses
memberikan aspek fungsional yaitu aspek mencari pola yang ada dalam data-set yang
yang berkaitan dengan manajemen dan telah disortasi.
organisasi serta komponen struktural mulai e. Interpretasi data, merupakan proses
dari tahap perencanaan, penerapan, menjelaskan implikasi dari banyak pola yang
pengendalian, maupun perbaikan agar teridentifikasi dalam data set yang telah
diperoleh kinerja yang optimum. tersortasi
Kinerja organisasi biasanya memiliki
berbagai penilaian pada suatu periode dengan METODE PENELITIAN
tujuan. Penilaian yang dilakukan pada kinerja Rancangan penelitian merupakan
organisasi bisa dengan melihat segala hal yang keseluruhan prosedur perencanaan, dan
dapat mempengaruhi kinerja organisasi dan pelaksanaan penelitian yang meliputi pula
berdampak pada laba, bersama-sama dalam prosedur pengumpulan data dan pengolahan
memahami masalah dan penyelesaian untuk data yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaan
meningkatkan kinerja yang lebih baik lagi, suatu penelitian, peneliti harus menyusun,
menyediakan informasi yang transparan untuk rancangan, meniliti subjek dan objek,
memperlancar komunikasi dalam kerjasama mengolah data dan memberi kesimpulan
dan meningkatkan perbaikan dalam kinerja sementara yang disesuaikan dengan jenis dan
tujuan penelitian.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2022 625
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Jenis penelitihan ini mengunakan akan diperoleh dari pengambilan sampel
penelitihan dekriptif yaitu penelitian yang dalam populasi yang akan diteliti.
dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih HASIL PENELITIAN
(independen) tanpa membuat perbandingan,
atau menghubungkan dengan variabel yang
lain (Sugiyono, 2012).
Penelitian ini bersifat kuantitatif karena
menggunakan data yang memerlukan
perhitungan dan menggunakan analisa untuk
mendiskripsikan data-data yang sudah
diperoleh sehingga akan lebih jelas data
tersebut. Pada penelitian ini terdapat dua
variabel yang berhubungan, yaitu variabel X1
(Supply chain management), X2 (Integrasi
suplly chain) dan variabel Y (Kinerja
perusahaan).
Dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan metode kuantitatif. Jenis
pendekatan yang peneliti gunakan adalah 1. Pengaruh secara simultan antara supply
jenis pendekatan analisis deskripsi chain management dan integrasi suplly
kuantitatif dengan penelitian explanatory chain terhadap kinerja perusahaan.
research (Kuncoro, 2012). Hasil uji hipotesis menunjukkan
Sani& Vivin (2013) menjelaskan bahwa supply chain management dan
penelitian explanatory (explanatory integrasi suplly chain mempunyai
research) adalah untuk menguji hipotesis pengaruh secara simultan terhadap kinerja
antar variabel yang dihipotesiskan. perusahaan, hal ini dibuktikan dengan uji
Dalam penelitian ini terdapat hipotesis yang SPSS yaitu : nilai uji f (simultan) yaitu
akan diuji kebenarannya. Hipotes situ fhitung (47.827) > ftabel (3,94) yang berarti
mengambarkan hubungan antara dua variabel praktek supply chain
variabel, untuk mengetahui apakah suatu management dan integrasi suplly chain
variabel berasosiasi ataukah tidak dengan berpengaruh secara simultan (bersamaan)
variabel lainnya, atau apakah variabel terhadap kinerja perusahaan.
disebabkan atau dipengaruhi atau tidak oleh 2. Pengaruh secara parsial antara supply
variabel lainnya (Faisal dalam bukunya Sani chain management dan integrasi suplly
dan Vivin, 2013). chain terhadap kinerja perusahaan
Adapun penelitian yang dilakukan Hasil Uji Hipotesis menunjukkan
kali ini adalah penelitian penjelasan dengan bahwa supply chain management
menggunakan metode survey yang berpengaruh signifikan terhadap kinerja
manadalam pengumpulan datanya digunakan perusahaan. Hal ini dibuktikan dengan hasil
kuisioner dan wawancara. Singarimbun dan uji t (parsial) yaitu thitung (2.993) > ttabel
Effendi, ( 2015) metode surveya dalah (2.009) dengan nilai (Sig 0.018 < 0.05) maka
metode yang mengambil data dari satu Ho diterima dan Ha ditolak sehingga dapat
populasi dan menggunakan kuisioner sebagai disimpulkan bahwa variabel independen
pengumpulan alat data yang pokok sehingga yaitu (X1) supply chain management dan
penelitian survey bertujuan untuk integrasi suplly berpengaruh positif dan
mengetahui pendapat responden, data yang signifkan terhadap variabel dependen yaitu
(Y) kinerja perusahaan.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
626 Vol.2 No. 3 Agustus 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
3. Manakah yang paling dominan dalam [5] Hitt, Michael A. R, Duane ireland. And
mempengaruhi kinerja perusahaan ! Robert. E Hekisson. (2011), Manajemen
Hasil Uji Hipotesis menunjukkan Strategis. Buku Kesatu. Edisi Keempat.
bahwa nilai dari variabel Integrasi suplly Jakarta: Salemba Empat.
chain begitu tinggi sekali dari pada supply [6] Indrajit, R.E dan R. Djokopranoto.
chain management, sehingga dari situ (2012), Konsep Manajemen supply
dapat di ambil kesimpulan bahwa Integrasi Chain. PT Grasindo, Jakarta.
suplly chain yang mempunyai nilai paling [7] Indrianto, Nur. & Supomo, bambang.
tinggi dengan di tunjukkan melalui uji t (2012), Metode Penelitian Bisnis Untuk
sebesar sehingga dapat di ketahui nilainya Akuntansi dan Manajemen. Edisi
sebesar 2.993 jadi berpengaruh signifikan Pertama. BPFE. Yogyakarta.
terhadap kinerja perusahaan. [8] Irmawati, (2012). Pengaruh Manajemen
Rantai Pasokan Terhadap Kinerja Di
KESIMPULAN PTPN VIII Gunung Mas Bogor, Program
1. Praktek supply chain management dan Studi S-1, Institut Pertanian Bogor.
integrasi suplly chain mempunyai [9] Kim, S. W. (2011), “Effect of supply
pengaruh secara simultan terhadap kinerja chain management practices, integration,
perusahaan. and competition capability on
2. Praktek supply chain management dan performance”,Supply chain management
integrasi suplly chain sama-sama : An International Journal, Vol.11 No. 3,
mempunyai pengaruh secara simultan pp 241-248.
terhadap kinerja perusahaan [10] Kim, S. W. (2011), “The effect of supply
3. Yang paling dominan berpengaruh dalam chain integration on the alignment
penelitian ini terletak pada integrasi suplly between corporate competitive capability
chain karena dari hasil nilai penelitian di and supply chain operational capability”,
uji parsial nilainya paling tinggi International Journal of Operation
&Production Management,Vol. 26 No.
DAFTAR PUSTAKA 10, pp 1084-1107.
[1] Anatan,Lia., (2010), Pengaruh [11] Li, S., Nathan, R.T.S., Rao, S.S., (2011),
Implementasi Praktik–Praktik The Impact Of Supply chain
ManajemenRantai Pasokan Terhadap management Practices On Competitive
Kinerja Rantai Pasok dan Keunggulan Advantage And Organizational
Kompetitif, Karisma Vol.4 (2): 106- Performance :Omega 34 107 – 124.
117,2010. [12] Mahendradata, gading. (2010), Strategi
[2] Ghozali, Imam. (2012). Partial Least Kompetitif, wordpress.com.
Square : Konsep Metode dan Aplikasi Mulyadi.(2011). Balanced Scorecard:
Hanna, M. D. and W. R. Newman. Alat Manajemen Kontemporer untuk
(2011), Operations Management: Pelipat ganda Kinerja Keuangan
AnIntegrated Approach. Prentice Hall, Perusahaan. Salemba Empat, Jakarta.
Inc., New Jersey. [13] Nahmias, S. (2015), Production and
[3] Heizer,J. & B. Render. (2015), Operations Analysis (Fifth Edition).
Manajemen Operasi. Buku Kesatu. Edisi McGraw Hill, New York.
Kesembilan. Jakarta : Salemba Empat. [14] Pujawan, I. N. (2015), Supply Chain
[4] Hertz, Harry S. 2012. Malcolm Baldrige Management. Gunawidya, Surabaya.
Criteria for Performance [15] Rangkuti, Freddy. The Power of Brands.
Excellence2012. IQAF: Jakarta. Penerbit: Gramedia, Jakarta, 2002.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)
Vol.2 No.3 Agustus 2022 627
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
[16] Rizzoni,A. (2010), Technological
Innovation and Small Firm
Taxonomy,International Small Business
Journal, 9,3, pp. 31-42.
[17] Said, A. I. dkk. (2012), Produktivitas
dan Efisiensi dengan Supply Chain
Management. Penerbit PPM, Jakarta.
[18] Sigit, Soehardi. (2010). Pengantar
Metodologi Penelitian, Luqman Offset,
Yogyakarta.
[19] Simchi-Levi, D. Philip K. and Edith
S.L.( 2010). Designing and Managing
TheSupply Chain Concepts, Strategies,
and Case Studies. Irwin McGraw-
Hill,Singapore.
[20] Soepiadhy. S., Wiguna, I Putu, A.,
Wulandari S. P.,(2011). Pengaruh
RantaiPasok terhadap Kinerja Kontraktor
Bangunan Gedung di Jember, Prosiding
Seminar Nasional Aplikasi Teknologi
Prasaran Wilayah, Juli 2011, Fakultas
Teknik Sipil ITS, Surabaya.
[21] Solimun, M. S. (2010),
Multivariateanalysis Structural Equation
Modeling (SEM) Lisrel dan Amos.
Malang: Universitas Negeri Malang.
[22] Sugiyono, (2014), Metode Penelitian
Bisnis, Bandung : Alfabetha.
[23] Tambunan,T.H. Tulus (2012), Usaha
Kecil dan Menengah di Indonesia,
Beberapa Isu Penting, Penerbit Salemba
Empat, Jakarta.
[24] Umar, Husein. (2010), Metode Penelitian
Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi
baru-7. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
[25] Umar,Husein. (2015), Metode Penelitian,
Edisi 7, Penerbit Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
[26] Yuwono, S., dkk. (2012). Petunjuk
Praktis Penyusunan Balanced
Scorecard:Menuju Organisasi yang
Befokus pada Strategi. Gramedia Pustaka
Utama,Jakarta.

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
ISSN 2798-3471 (Cetak) Journal of Innovation Research and Knowledge
ISSN 2798-3641 (Online)
628 Vol.2 No. 3 Agustus 2022
…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

…………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Journal of Innovation Research and Knowledge ISSN 2798-3471 (Cetak)
ISSN 2798-3641 (Online)

Anda mungkin juga menyukai