Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MANAJEMEN RANTAI PASOK

" SUPPLY CHAIN DALAM INDUTRI JASA"

Dosen Pengampu
Dr. Musnaini, S.E., M.M.
Siti Hardina, S.E.

Disusun Oleh :
Yosefina Yeni (C1B021070)

PRODI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS JAMBI

2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT serta shalawat dan salam kita sampaikan
haya bagi tokoh teladan kita Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian nikmat Allah SWT yang
membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang paling bermanfaat
bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya saya dapat menyelesaikan tugas Manajemen
Rantai Pasok dengan tepat waktu.

Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas individu
pada matakuliah Manajemen Rantai Pasok yang diampu oleh ibu Dr. Musnaini, S.E., M.M. Selain itu,
penyusunan makalah ini bertujuan membawa wawasan kepada pembaca tentang Supply Chain
Dalam Industri Jasa

Saya sebagai penulis memohon maaf apabila ada kesalahan atau ketidaksempurnaan dalam
penulisan kata dalam makalah ini. Saya juga mengharapkan adanya kritik serta saran dari pembaca
apabila menemukan kesalahan dalam makalah ini.

Jambi, 17 Juni 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................................................ 2


DAFTAR ISI .......................................................................................................................................................... 3
BAB I ..................................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN .................................................................................................................................................. 4
1.1 Latar Belakang ......................................................................................................................................... 4
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................................................................... 5
BAB II .................................................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian supply chain management (SCM) pada perusahaan jasa ....................................................... 6
2.2 Jenis- Jenis Supply Chain Management (SCM)....................................................................................... 7
2.3 kekurangan dan kelebihan chain management ......................................................................................... 7
2.4 Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa .................................................................... 9
2.5 Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa ..................................................... 10
2.6 Tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri jasa.......................................................... 11
2.7 Studi kasus ............................................................................................................................................. 12
BAB III ................................................................................................................................................................. 14
PENUTUP ............................................................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................................................... 15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Supply Chain Management mencakup semua aktivitas yaitu sejak material datang dari pihak
supplier, kemudian material itu diolah menjadi produk setengah jadi ataupun produk jadi, sampai
produk itu didistribusikan ke konsumen. Untuk mengetahui perfomansi dari Supply Chain
perusahaan, diperlukan suatu pengukuran. Dari pengukuran tersebut akan didapatkan suatu hasil,
sehingga baik tidaknya kinerja Supply Chain dari perusahaan dapat terlihat. Dengan adanya kinerja
Supply Chain yang baik, maka kinerja dari perusahaan akan semakin terarah dan memberikan
keuntungan, baik itu untuk pihak perusahaan, supplier, maupun konsumen

Supply chain management (SCM) menjadi salah satu solusi terbaik untuk meningkatkan keunggulan
kompetitif. Keunggulan kompetitif dari SCM adalah bagaimana perusahaan mampu mengelola aliran
barang atau produk dalam suatu rantal supply (Watanabe, 2001). Tujuan utama SCM yaitu
penyerahan/ pengiriman produk secara tepat waktu, mengurangi waktu dan biaya dalam
pemenuhan kebutuhan, memusatkan kegiatan perencanaan dan distribusi, serta pengelolaan
manajemen persediaan yang baik antara pemasok (vendor) dan konsumen (buyer) (Pujawan, 2005).
Mulyadi dan Setyawan (2001) menyebutkan bahwa SCM menyediakan struktur yang memungkinkan
proses dan implementasi rencana dapat dijalankan dan menyediakan berbagai sistem untuk
melaksanakan proses dan implementasi dari perencanaan. SCM dapat menjadikan aktifitas
perusahaan yang lebih terstruktur, terkoordinasi, terjadwal. dan terpadu sehingga keseluruhan
proses akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Setiap perusahaan sebagai suatu organisasi harus dapat mewujudkan Model Rantai Persediaan
mereka yang unik supaya dapat merangkaikan proses dari penyalur maupun pelanggan. Kebutuhan
untuk berbagi informasi telah begitu meningkat sehingga Sistim Informasi menjadi suatu
keuntungan yang penting. Model ini dibuat sedemikian rupa sehingga dapat memberikan gambar
yang dinamis tentang proses produksi dan penyajian

sistim inventaris yang bertahap. Penggunaan Contoh Peragaan mengizinkan proses ini untuk dapat
dijalankan secara optimum disekitar jaringan fasilitas dan penyaluran yang menjalankan fungsi-
fungsi pembelian dan pembuatan dari hasil menengah dan hasil akhir dan juga penyaluran dari hasil
akhir kepada langganan. Hal ini juga penting bagi organisasi atau divisi yang berada disepanjang
rantai persediaan untuk menggunakan teknik prakiraan dan penjadwalan yang sama untuk
memastikan bahwa hubungan ini masuk akal dan setiap bagian proses ini dapat menanggapi dengan
sewajarnya perubahanperubahan kecil yang terjadi dalam lingkungannya.

4
1.2 Rumusan Masalah

1. Pengertian supply chain management (SCM) pada perusahaan jasa


2. Jenis-jenis Supply Chain Management (SCM)
3. Kekurangan dan kelebihan supply chain management
4. Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa
5. Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa
6. Tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri jasa
7. Studi kasus

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian Supply Chain management pada perusahaan jasa


2. Mengetahui jenis jenis Supply Chain Management (SCM)
3. Mengetahui kekurangan dan kelebihan supply chain management
4. Mengetahui manfaat Supply Chain Management Pada Idustri Jasa
5. Mengetahui Contoh Penerapan Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa
6. Mengetahui bagaimana cara mengatasi tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam
industri jasa.
7. Mengetahui Studi kasus Dan Pemecahan masalahnya

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian supply chain management (SCM) pada perusahaan jasa

Konsep supply chain management pada perusahaan jasa, atau manajemen rantai pasok pada
dasarnya timbul akibat adanya perkembangan teknologi terutama di bidang informasi. Hal ini
membuat perusahaan penghasil atau pendistribusi produk bisa mengetahui seluruh keinginan dan
ulasan pelanggan sehingga perusahaan bisa memperbaiki proses penjualan produknya agar menjadi
lebih baik dan memuaskan pelanggan.

Jadi, secara umum:

• Supply chain adalah sebuah jaringan terintegrasi antara perusahaan dan pemasok barang,
Sedangkan, supply chain management adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh
• perusahaan untuk menjual produk ke konsumen sekaligus untuk mendaur ulang seluruh
produk yang telah terpakai.
• Menurut para ahli, Russel dan Taylor, supply chain management adalah proses pengelolaan
mulai dari arus informasi, produk, hingga pelayanan pada seluruh jaringan baik dari
pelanggan, pemasok, hingga perusahaan.

Beberapa macam kegiatan yang menjadi bagian dalam manajemen rantai pasok ini antara lain
kegiatan mengumpulkan bahan dan informasi dari luar perusahaan. Selain itu kegiatan yang
berhubungan dengan proses mulai dari penyediaan produk sampal dengan pendistribusian produk
ke konsumen juga menjadi bagian dalam hal ini.

Tak ketinggalan pula sistem keuangan turut menjadi bagian dalam hal ini. Misalnya saja seperti
sistem kredit yang sekiranya bisa diberikan pada pihak pelanggan. Mengenal komponen dalam
manajemen rantal pasok ini terbagi menjadi tiga dan yang pertama adalah rantai pasok hulu yang
berkaitan dengan sistem penyaluran produk. Kemudian komponen yang kedua adalah manajemen
internal rantal pasok yang berhubungan dengan masuknya barang ke gudang. Sedangkan yang
terakhir adalah segmen rantal pasok hilir yang melibatkan pengiriman produk.

6
2.2 Jenis- Jenis Supply Chain Management (SCM)

Ada beberapa jenis supply chain management yang mungkin diterapkan oleh sebuah perusahaan,
antara lain:

1. Upstream supply chain


Upstream supply chain adalah memosisikan perusahaan manufaktur sebagai penghubung
atau penyalur kepada konsumen atau reseller yang memasarkan produk. Jadi, proses
pengadaan produk perusahaan merupakan aktivitas utama di bagian upstream ini.
2. Internal supply chain
Kedua, internal supply chain yaitu proses input bahan mentah ke gudang yang selanjutnya
diubah menjadi bahan dasar. Lalu, bahan dasar tersebut disalurkan oleh perusahaan. Hal ini
dilakukan secara terus menerus oleh perusahaan untuk bisa menghasilkan output produksi
yang berkualitas. Dalam internal supply chain management, aktivitas utamanya terdiri atas
manajemen produksi, pabrikasi, serta pengendalian persediaan produk yang dilakukan oleh
perusahaan.
3. Downstream supply chain
Sementara itu, dalam downstream supply chain, manajemen rantai suplai melakukan
kegiatan yang terdiri atas semua aktivitas pemasaran produk perusahaan, termasuk
pengiriman produk ke pelanggan atau konsumen.

Dengan kata lain, aktivitas utama pada jenis supply chain ketiga ini berupa pengaturan arah
distribusi, sistematika pergudangan, transportasi, dan aktivitas akhir pelayanan pengiriman produk.

2.3 kekurangan dan kelebihan chain management

• Kelebihan dari Penerapan Supply Chain Management

Kelebihan dari Penerapan Supply Chain Management Dengan menerapkan Supply Chain
Management pada bisnis, ternyata mampu menciptakan berbagai keuntungan pada bisnis itu sendiri
seperti halnya:

1. Meningkatkan Kepuasan Para Pelanggan


Penopang terbesar perkembangan pada bisnis adalah kepuasaan dari para pelanggannya.
Dengan menerapkan penggunaan Supply Chain Management pada bisnis, diharapkan
mampu menciptakan rasa puas yang lebih kepada para pelanggan sehingga tingkat kepuasan
itu seiring berjalannya waktu akan terus meningkat pesat. Disini dalam upaya menciptakan
kepuasan, perusahaan mampu memproduksi produk sesuai dengan spesifikasi yang diminta
oleh para pelanggan sebagai mitra usaha. Dengan memperhatikan tingkat kepuasan pada
para pelanggan, diharapkan mereka pun bisa menjadi konsumen setia kita dalam kurun
waktu lama (long term).
2. Mendorong Pertumbuhan Pada Pendapatan
Semakin banyak pelanggan yang setia pada produk kita, maka akan memunculkan potensi
peningkatan pada pendapatan. Terlebih lagi jika mereka berkomitmen untuk menjalin
hubungan usaha untuk jangka panjang. Peningkatan produksi dan stok produk menjadi
semakin tinggi karena semakin banyak diminati oleh para pengguna. Akhirnya secara

7
perlahan tapi pasti, kondisi tersebut akan berpengaruh langsung para peningkatan
pendapatan yang signifikan.
3. Meminimalisir Biaya yang Dikeluarkan oleh Perusahaan
Tanpa menerapkan Supply Chain Management, banyak perusahaan yang harus merogoh
kocek dalam-dalam untuk berbagai kebutuhan seperti pengadaan barang, proses produksi
hingga proses pendistribusian produk. Dengan menerapkan Supply Chain Management,
pengeluaran dari aktivitas operasional perusahaan bisa ditekan karena adanya aliran produk
yang sudah terintegrasi sehingga bisa diterima dengan baik oleh para konsumen.
4. Pemanfaatan Aset Perusahaan Menjadi Bisa Lebih Maksimal
Agar penerapan Supply Chain Management bisa berjalan dengan lancar, dukungan dari
teknologi yang mumpuni sangatlah penting. Dengan adanya teknologi yang mumpuni dan up
to date pada sebuah usaha, maka karyawan pun harus memiliki kemampuan yang bisa
mendukung suksesnya manajemen rantai pasokan. Kinerja karyawan dari hari ke hari harus
terus ditingkatkan untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan.
5. Meningkatkan Keuntungan dari Waktu ke waktu
Dengan adanya Supply Chain Management, perusahaan bisa melakukan penjualan produk
lebih maksimal. Selain itu, efisiensi proses produksi hingga distribusi juga bisa menjadi
penopang untuk terus meningkatkan pendapatan secara berkala. Jika perusahaan mampu
mempertahankan performanya, keuntungan yang diraup juga bisa di atas rata-rata.
6. Menjadi Pihak Media Bagi Pasar
Supply Chain Management ternyata juga sangat efektif dijadikan sebagai mediasi pasar. Jika
perusahaan sudah mampu memastikan mekanisme supply chain diterapkan dengan baik,
tentu semua barang yang disuplai akan sesuai dengan keinginan para pelanggan hingga
konsumen akhir. Melalui Supply Chain Management, perusahaan juga menjadi lebih mudah
dalam proses identifikasi produk yang paling diminati oleh para pelanggan dan selanjutnya
pihak perusahaan bisa mengkomunikasikan lebih lanjut pada bagian produksi hingga bagian
desain.
7. Seiring Berjalannya Waktu, Perusahaan Menjadi Semakin Besar
Tujuan utama yang diinginkan oleh perusahaan akan tercapai melalui penerapan Supply
Chain Management. Keuntungan yang didapatkan dalam secara berkala, secara otomatis
akan berdampak langsung pada semakin besarnya perusahaan.
• Kekurangan dari Penerapan Supply Chain Management

Selama menerapkan Supply Chain Management, pastinya para pengusaha tak bisa lepas dari
masalah yang ternyata menjadi kekurangan dari Supply Chain Management itu sendiri. Apa saja
kekurangan yang biasa terjadi pada penerapan Supply Chain Management itu?

1. Kekurangan Bahan Baku


Bahan baku sebagai komponen pendukung utama produksi bisa saja terganggu jika
penerapan supply chain management kurang tepat. Kondisi ini erat kaitannya dengan
kemampuan supplier yang sudah Anda pilih terhadap kesanggupannya dalam memenuhi
kebutuhan barang baku.
2. Kapasitas Pabrik yang Kurang Dimaksimalkan
Kegagalan penerapan Supply Chain Management bisa juga berdampak langsung pada
pemanfaatan kapasitas pabrik menjadi kurang maksimal. Misalnya saja pabrik bisa

8
melakukan produksi hingga 1000 produk, namun prakteknya hanya bisa produksi 600
produk saja. Inilah yang dinamakan tak bisa memanfaatkan kapasitas pabrik dengan
maksimal.
3. Persediaan Produk yang Berlebihan
Selain itu, pemanfaatan kapasitas pabrik yang sudah maksimal, jika tidak dibarengi dengan
proses distribusi yang mumpuni, akan membuat persedian produk menjadi berlebihan. Ini
juga merupakan salah satu dampak dari kegagalan penerapan Supply Chain Management.
4. Biaya Transportasi yang Tinggi
Dalam proses distribusi produk ke distributor atau gudang penyimpanan di luar kota.
efisiensi pengiriman harus selalu diterapkan untuk bisa menekan biaya transportasi
Kegagalan Supply Chain Management bisa memicu tingginya biaya transportasi. Misalnya
saja begini, jika ada beberapa distributor dalam satu arah yang sama, sebaiknya dibuatkan
jadwal pengiriman yang sama.
5. Permintaan Produk yang Tidak Past
Kemampuan pemasaran yang buruk juga menjadi salah satu dampak dari kegagalan
penerapan Supply Chain Management. Tingkat Kepercayaan para pelanggan yang rendah,
menciptakan resiko permintaan produk yang tidak pasti.

2.4 Manfaat Supply Chain Management Pada Perusahaan Jasa

Tentunya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas supply chain management pada
perusahaan jasa ini Antara lain yaitu manfaat berikut ini.

1. Memuaskan para pelanggan


Salah satu manfaat dari supply chain management pada perusahaan jasa adalah untuk
memuaskan para pelanggan. Dalam hal ini perusahaan dapat menghasilkan produk sesuai
dengan keinginan dan permintaan pelanggan. Dengan kata lain pelanggan menjadi target
bag perusahaan dalam menjalankan kegiatan produksinya hingga produk terbaik bisa
dihasilkan untuk pelanggan
2. Meningkatkan pendapatan
Selain itu manajemen rantal pasok juga berfungsi untuk dapat meningkatkan profit
persatuan sehingga pendapatan semakin meningkat. Hal ini tentunya bisa terjadi ka seh
produk dan perusahaan bisa diminati oleh konsumen sehingga produk semakin lan di
pasaran Lannya produk insan yang membuat pendapatan perusahaan jadi meningkat
3. Mengurangi anggaran biaya
Manfaat lain dari manajemen rantal pasok adalah untuk mengurangi dan menekan anggaran
blaya. Bisa dibayangkan sebelum ada konsep ini perusahaan haruslah mengeluarkan biaya
untuk divisi masing-masing mulai dari bagian produksi dan distribusi. Namun, sekarang
seluruh kegiatan tersebut diintegrasikan menjadi satu sehingga biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk membiayai aktivitasnya bisa jadi lebih hemat.
4. Mendayagunakan aset
Suatu konsep manajemen rantai pasok pada dasarnya melibatkan teknologi sebagai sumber
Informasi. Di samping itu perusahaan juga perlu menggunakan jasa para karyawan untuk
bisa bekerja secara maksimal demi menghasilkan produkterbaik dan memuaskan pelanggan
Dalam hal ini tanpa disadari sebenarnya perusahaan telah mendayagunakan seluruh aset
yang dimilikinya untuk mendapatkan keuntungan yang maksimal.

9
5. Memediasi pasar
Satu lagi manfaat dari manajemen rantai pasok adalah berfungsi sebagai mediasi pasar. Jadi
dengan menjalankan konsep ini maka perusahaan dapat mengidentifikasi produk yang
dibutuhkan dan diminati oleh para konsumen. Hasil identifikasi nantinya bisa di komunikasi
pada pihak perancangan produk atau pada pihak produksi agar produk yang dihasilkan bisa
sesuai dengan keinginan konsumen.
6. Memperluas perusahaan
Terakhir apa yang menjadi manfaat dari adanya supply chain management pada perusahaan
jasa adalah perusahaan semakin meluas dan membesar. Tampaknya hal ini menjadi tujuan
utama dari semua perusahaan hingga berbagai metode dilakukannya termasuk pula metode
manajemen rantal pasok.

Jadi dengan adanya konsep atau metode rantai pasok ini maka perusahaan bisa mencapai targetnya
yaitu mengalami perluasan bisnis dan keuntungan yang lebih besar.

2.5 Contoh penerapan supply chain management pada perusahaan jasa

Berikut adalah contoh penerapan Supply Chain Management (SCM) pada perusahaan jasa:

1. Manajemen Pemasok
Perusahaan jasa juga membutuhkan pemasok atau mitra bisnis untuk memenuhi kebutuhan
operasional mereka. SCM membantu dalam memilih pemasok yang handal, bernegosiasi
kontrak yang menguntungkan, dan memastikan pasokan yang tepat waktu dan berkualitas.
2. Manajemen Alih Daya (Outsourcing)
Beberapa perusahaan jasa mengandalkan layanan atau tenaga kerja dari pihak ketiga. SCM
membantu dalam memilih mitra yang sesuai, mengelola hubungan dengan mitra tersebut,
dan memastikan kualitas layanan yang diberikan.
3. Manajemen Persediaan
Meskipun tidak sebanyak pada perusahaan manufaktur, perusahaan jasa juga perlu
mengelola persediaan tertentu seperti peralatan, bahan baku, atau inventaris untuk
kebutuhan operasional. SCM membantu dalam merencanakan dan memantau persediaan
agar tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang cukup.
4. Manajemen Tenaga Kerja
SCM dapat membantu perusahaan jasa dalam mengelola tenaga kerja dengan efisien. Ini
melibatkan perencanaan kebutuhan tenaga kerja, rekrutmen, pengelolaan jadwal, pelatihan,
dan evaluasi kinerja. Dengan SCM, perusahaan jasa dapat memastikan ketersediaan tenaga
kerja yang sesuai dengan permintaan pelanggan..
5. Manajemen Layanan Pelanggan

10
SCM membantu perusahaan jasa dalam mengoptimalkan pengalaman pelanggan. Hal ini
meliputi manajemen waktu respons, pengelolaan komunikasi dengan pelanggan,
penjadwalan layanan, dan pemantauan kepuasan pelanggan. Dengan SCM, perusahaan jasa
dapat memberikan layanan yang konsisten dan memenuhi ekspektasi pelanggan.
6. Manajemen Keuangan
SCM dapat membantu perusahaan jasa dalam mengelola aspek keuangan seperti
pemrosesan pembayaran, manajemen tagihan, pengelolaan neraca, dan analisis kinerja
keuangan. Dengan SCM. perusahaan jasa dapat mempercepat aliran keuangan dan
memastikan keuangan yang sehat.
7. Penggunaan Teknologi
Seperti halnya pada perusahaan manufaktur, perusahaan jasa juga dapat memanfa teknologi
dan sistem informasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi Contohnya
termasuk penggunaan perangkat lunak manajemen proyek, CRM (Custo Relationship
Management), atau sistem manajemen layanan.

Penerapan SCM dalam perusahaan jasa membantu meningkatkan efisiensi operasio meningkatkan
kualitas layanan, mengoptimalkan pengalaman pelanggan, dan menge aspek keuangan dengan lebih
baik. Ini memungkinkan perusahaan jasa untuk te kompetitif dan memenuhi kebutuhan pelanggan
dengan lebih baik.

2.6 Tantangan dalam manajemen rantai pasokan dalam industri jasa

Manajemen rantai pasokan (supply chain management) melibatkan koordinasi ya efektif dan efisien
dari berbagai elemen dalam suatu rantai pasokan, termasuk pemaso produsen, distributor, dan
pelanggan. Dalam industri jasa dan solust, ada bebera tantangan khusus yang harus dihadapi dalam
manajemen rantai pasokan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Ketidakpastian permintaan
Dalam industri jasa dan solusi, permintaan seringkali sulit diprediksi dan bervariasi secar
signifikan. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam merencanakan produksi atau
penyediaan layanan yang tepat waktu. Perusahaan harus menggunakan metode peramalan
yang baik dan beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan permintaan.
2. Kompleksitas produk dan jasa
Dalam industri jasa dan solust, produk dan jasa yang ditawarkan cenderung kompleks dan
berkaitan dengan kebutuhan khusus pelanggan. Hal ini memerlukan koordinasi yang baik

11
antara berbagai pihak yang terlibat dalam penyediaan solusi, termasuk pemasok bahan,
vendor perangkat lunak. dan penyedia layanan jaringan.
3. Ketergantungan pada subkontraktor
Dalam beberapa kasus, perusahaan jasa dan solusi mungkin perlu mengandalkan
subkontraktor untuk menyediakan beberapa bagian produk atau layanan mereka.
Tantangan dalam hal ini adalah mengelola kualitas, waktu pengiriman, dan koordinasi
dengan subkontraktor untuk memastikan integritas rantai pasokan.
4. Penanganan logistik yang kompleks
Dalam industri jasa dan solusi, seringkali terdapat peralatan atau perangkat yang perlu
dipasang, dikonfigurasi, atau diservis di lokasi pelanggan. Pengaturan logistik yang efisien
untuk mengirimkan peralatan dan personel yang tepat waktu dan sesuai dengan persyaratan
pelanggan merupakan tantangan yang signifikan.
5. Penyediaan dukungan pelanggan yang kuat
Dalam industri jasa dan solusi pelayanan pelanggan yang baik sangat penting. Tantangan
dalam hal ini adalah memastikan ketersediaan suku cadang atau dukungan teknis yang
diperlukan untuk menjaga pelanggan puas dan mendapatkan kepercayaan mereka.
6. Pengelolaan risiko
Industn jasa dan solusi seringkali rentan terhadap risiko seperti gangguan pasokan.
kerusakan peralatan, atau perubahan kebijakan regulasi. Manajemen risiko yang efektif
perlu dilakukan untuk meminimalkan dampak negatif dari risiko-risiko ini terhadap rantai
pasokan

Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini perusahaan dalam industri jasa dan solusi perlu memiliki
strategi manajemen rantai pasokan yang kokoh. sistem yang terintegrasi dengan baik dan
komunikasi yang efektif dengan semua pihak yang terlibat dalam rantai pasokan Penerapan
teknologi informasi dan analitik dapat membantu meningkatkan visibilitas dan pengambilan
keputusan yang lebih baik dalam manajemen rantai pasok

2.7 Studi kasus

Studi kasus di bawah ini merupakan contoh perusahaan jasa di Indonesia yang menghadapi
tantangan dalam manajemen rantai pasokan (supply chain management):

Perusahaan: PT ABC Logistics Deskripsi: PT ABC Logistics adalah perusahaan jasa logistik terkemuka
di Indonesia. Mereka menyediakan berbagai layanan logistik, termasuk transportasi barang,
pergudangan, distribusi, dan manajemen inventaris.

12
Tantangan: Ketepatan waktu pengiriman PT ABC Logistics menghadapi tantangan dalam menjaga
ketepatan waktu pengiriman barang kepada pelanggan. Beberapa pelanggan mengeluhkan
keterlambatan dalam pengiriman, yang berdampak pada kepuasan pelanggan dan citra perusahaan.

Solusi yang diusulkan:

• Analisis dan jatuhnya ulang alur rantai pasokan: PT ABC Logistics dapat melakukan analisis
menyeluruh terhadap seluruh alur rantai pasokan mereka untuk mengidentifikasi titik-titik
lemah atau potensi keterlambatan. Dengan meringkas ulang alur pasokan, perusahaan dapat
menemukan cara untuk mengoptimalkan proses dan mengurangi waktu tunggu.
• Integrasi teknologi dan otomatisasi: PT ABC Logistics dapat mempertimbangkan penggunaan
teknologi dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi operasional. Misalnya, mereka
dapat mengadopsi sistem manajemen pergudangan yang terintegrasi dengan pelacakan
inventaris secara real-time, sehingga memungkinkan pengelolaan inventaris yang lebih
akurat dan pengiriman yang lebih cepat.
• Kolaborasi dengan mitra logistik: Perusahaan dapat membangun kemitraan yang erat
dengan mitra logistik mereka, seperti maskapai penerbangan, perusahaan pengapalan, dan
perusahaan transportasi darat. Kolaborasi yang lebih baik dengan mitra logistik dapat
membantu dalam pemantauan dan pengawasan yang lebih baik terhadap status pengiriman
barang serta mengatasi kendala yang mungkin timbul.
• Penggunaan data analitik: PT ABC Logistics dapat memanfaatkan data analitik untuk
mendapatkan wawasan yang lebih baik tentang kinerja operasional mereka. Dengan
menganalisis riwayat data, dapat mengidentifikasi tren dan pola yang membantu mereka
membuat keputusan perusahaan yang lebih baik dalam perencanaan dan manajemen
persediaan, serta memprediksi dan mencegah keterlambatan pengiriman.
• Peningkatan pelatihan dan pengembangan karyawan: PT ABC Logistics dapat
menginvestasikan sumber daya dalam pelatihan dan pengembangan karyawan mereka. Hal
ini akan membantu meningkatkan keahlian dan pengetahuan tim manajemen rantai suplai,
sehingga mereka dapat mengelola dan menyelesaikan masalah yang muncul dengan lebih
efektif.

Implementasi langkah-langkah ini dapat membantu PT ABC Logistics mengatasi tantangan dalam
rantai pasokan pasokan mereka, meningkatkan ketepatan waktu pengiriman, dan meningkatkan
kepuasan pelanggan.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

SCM merupakan pendekatan yang sangat penting dalam manajemen operasional perusahaan jasa.
Dalam industri jasa, SCM membantu perusahaan untuk mengoptimalkan proses bisnis mereka,
meningkatkan efisiensi operasional, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada pelanggan.
SCM pada perusahaan jasa melibatkan pengelolaan aliran barang dan jasa dari pemasok hingga
konsumen akhir.

Dalam SCM. terdapat berbagai jenis yang dapat diterapkan sesuai dengan kebutuhan perusahaan
jasa, seperti SCM vertikal, SCM horisontal, SCM kebalikan, dan SCM global. Setiap jenis SCM memiliki
manfaat dan tantangan tersendiri. Salah satu kelebihan SCM adalah meningkatkan efisiensi
operasional, merespons permintaan pasar dengan cepat, dan memberikan keunggulan kompetitif.
Namun, SCM juga memiliki kekurangan, seperti kompleksitas pengelolaan, ketergantungan pada
pihak ketiga, dan investasi yang diperlukan untuk pengembangan dan implementasi.

Dalam industri jasa penerapan SCM dapat dilihat dalam berbagai contoh, seperti perusahaan logistik
yang mengoptimalkan pengiriman barang, perusahaan teknologi informasi yang mengelola rantai
pasokan untuk perangkat keras dan perangkat lunak. dan perusahaan pelayanan kesehatan yang
meningkatkan koordinasi antara rumah sakit. dokter, dan pasien.

Secara keseluruhan, SCM menjadi faktor penting dalam keberhasilan perusahaan jasa dengan
mengoptimalkan proses operasional meminimalkan biaya meningkatkan responsivitas terhadap
permintaan pelanggan, dan memberikan keunggulan kompetitif.

14
DAFTAR PUSTAKA

https://greatdayhr.com/id-id/blog/supply-chain-management/
https://majoo.id/solusi/detail/supply-chain-management-2
https://www.linamasa.com/1991/kelebihan-kekurangan-scm/
https://www.jurnal.id/id/blog/supply-chain-management-pada-perusahaan-jasa/
https://repository.unugha.ac.id/73/1/MAKALA H%20scm.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai