Anda di halaman 1dari 32

HALAMAN DEPAN

MAKALAH

“Supply Chain Management”

Disusun Oleh:

Kelompok 4

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS IBNU SINA

BATAM

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT. atas karunia-Nya,

sehingga penyusunan makalah ini dapat berjalan lancar dan baik. Kami

berterimakasih kepada setiap pihak yang terlibat dan membantu dalam

penyusunan makalah ini.

Makalah mata kuliah Manajemen Operasional kali ini mengenai Supply

Chain Management. Makalah ini disusun sedemikian rupa dengan mencari dan

mengembangkan sejumlah informasi yang kami dapatkan melalui internet atau

sosial media. Kami berharap dengan informasi yang kami dapat, kemudian kami

sajikan ini memberikan penjelasan yang cukup tentang Manajemen Operasional.

Demikian satu dua kata yang bisa kami sampaikan kepada pembaca

makalah ini. Jika ada kesalahan baik dalam penulisan maupun kutipan, kami

terlebih dahulu mohon maaf dan kami juga berharap semua pihak dapat

memakluminya. Semoga semua pihak dapat menikmati dan mengambil esensi

dari makalah ini.

Terima Kasih.

Batam, 26 November 2023

Kelompok 4
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1. Latar Belakang....................................................................................................

1.2. Identifikasi Masalah...........................................................................................

1.3. Rumusan Masalah..............................................................................................

1.4. Tujuan Penelitian................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI..............................................................................................

2.1. Pengertian Supply Chain Management......................................................................

2.2. Tujuan dan Fungsi Supply Chain Management........................................................

2.3. Manfaat Supply Chain Management..........................................................................

2.4. Konsep dan Prinsip SCM.............................................................................................

2.5. Tantangan Supply Chain Management......................................................................

BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................

3.1. Strategi SCM.................................................................................................................

3.2. Pengelolaan SCM..........................................................................................................

3
3.3. Model SCM yang Tepat ...............................................................................................

3.4. Proses Terjadinya SCM................................................................................................

BAB IV PENUTUP..............................................................................................................

4.1. Kesimpulan....................................................................................................................

4.2. Saran..............................................................................................................................

BAB V DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................

4
BAB I PENDAHULUAN

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Adanya praktek manajemen logistik tradisional yang bersifat adversarial

pada era modern ini sudah tidak relevan lagi, karena tidak dapat menciptakan

keunggulan kompetitif. Perkembangan lingkungan industri yang dinamis pada era

global seperti sekarang ini menjadi pemicu bagi banyak organisasi perusahaan

untuk menggali potensi yang dimiliki, serta mengidentifikasi faktor kunci sukses

untuk unggul dalam persaingan. Usaha-usaha yang dilakukan diarahkan untuk

memberikan produk yang terbaik bagi konsumen. Produk yang ditawarkan

perusahaan kepada konsumen dalam pengertian manajemen produksi dan operasi

adalah kombinasi produk barang dan jasa.

Menyajikan produk dalam arti luas, merupakan tantangan sekaligus

peluang bagi sistem produksi operasi yang harus dijalankan perusahaan. Mulai

dari mengidentifikasi selera konsumen sampai dengan mengupayakan seluruh

kebutuhan input dari pemasok untuk memproduksi dan mendistribusikan produk

tersebut sesuai dengan selera konsumen yang dibidik. Pada dasarnya konsumen

mengharapkan dapat memperoleh produk yang memiliki manfaat pada tingkat

harga yang dapat diterima. Untuk mewujudkan keinginan konsumen tersebut

maka setiap perusahaan berusaha secara optimal untuk menggunakan asset dan

kemampuan yang dimiliki untuk memberikan value terhadap harapan konsumen.

Upaya ini akan menimbulkan konsekuensi biaya yang berbeda di setiap

perusahaan termasuk para pesaingnya, sehingga perusahaan harus berusaha

5
menekan atau mereduksi seluruh biaya tanpa mengurangi kualitas produk maupun

standar yang sudah ditetapkan.

Salah satu upaya untuk mereduksi biaya tersebut adalah melalui

optimalisasi distribusi material dari pemasok, aliran material dalam proses

produksi sampai dengan distribusi produk ke tangan konsumen. Distribusi yang

optimal dalam hal ini dapat dicapai melalui penerapan konsep Supply Chain

Management.

1.2. Identifikasi Masalah

1. Pengertian Supply Chain Management

2. Pentingnya Supply Chain Management

3. Strategi Supply Chain Management

4. Pengelolaan rantai pasokan

5. Tantangan dalam menerapkan Supply Chain Management

1.3. Rumusan Masalah

1. Apa saja strategi Supply Chain Management?

2. Bagaimana pengelolaan Supply Chain Management?

3. Bagaimana menentukan model Supply Chain Management yang tepat?

4. Bagaimana proses terjadinya Supply Chain Management mulai dari awal

hingga sampai ke konsumen?

6
1.4. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui apa itu Supply Chain Management.

2. Mengetahui bagaimana pengelolaan Supply Chain Management.

3. Mengetahui bagaimana cara untuk menentukan model Supply Chain

Management yang tepat.

7
BAB II LANDASAN TEORI

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Supply Chain Management

Supply Chain Management (SCM) adalah konsep yang melibatkan

pengelolaan aliran barang, jasa, informasi, dan dana dari tahap awal produksi

hingga penyelesaian akhir konsumen. Ruang lingkup SCM meliputi semua proses

yang terlibat dalam mengatur, mengendalikan, dan mengoptimalkan aliran produk

atau jasa dari pemasok hingga pelanggan akhir.

Ruang lingkup SCM mencakup beberapa aspek, antara lain:

1. Pengadaan: Melibatkan proses pembelian bahan baku atau barang jadi dari

pemasok yang berkualitas dengan harga yang kompetitif.

2. Produksi: Melibatkan proses transformasi bahan baku menjadi barang jadi

melalui pengelolaan operasi produksi yang efisien.

3. Distribusi: Melibatkan proses pengiriman barang dari produsen ke

pelanggan akhir melalui saluran distribusi yang efektif dan efisien.

4. Penyimpanan: Melibatkan manajemen persediaan yang tepat untuk

memastikan ketersediaan barang yang cukup dan menghindari kekurangan

atau kelebihan persediaan.

5. Transportasi: Melibatkan pemilihan metode transportasi yang sesuai untuk

mengirimkan barang dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat dan

efisien.

8
6. Manajemen rantai pasokan: Melibatkan koordinasi dan kolaborasi dengan

pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan untuk memastikan aliran

yang lancar dan efisien dari produk atau jasa.

Dengan memperhatikan ruang lingkup SCM, perusahaan dapat meningkatkan

efisiensi operasional, mengurangi biaya, meningkatkan kualitas produk, dan

memenuhi kebutuhan pelanggan dengan lebih baik.

2.2. Tujuan dan Fungsi Supply Chain Management

Pengertian Tujuan dari Supply Chain management adalah pengiriman

produk secara tepat waktu demi memuaskan konsumen, mengurangi biaya,

meningkatkan produktivitas perusahaan dalam rantai supply melalui optimalisasi

waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Supply Chain Management sangat

penting dilakukan untuk memperlancar proses produksi dan proses pemasaran

untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Agar pengendalian supply chain bisa

efektif maka diperlukan adanya arus informasi yang lancar dan rasa saling percaya

antar bagian, baik itu pemasok, perusahaan maupun konsumen. Keunggulan

Supply Chain Management adalah sebuah perusahaan dapat me-manage aliran

barang atau produk dalam suatu aliran rantai supply dengan mengaplikasikan

jaringan kegiatan produksi dan distribusi dari suatu perusahaan dapat bekerja

bersama-sama untuk memenuhi tuntutan konsumen.

Fungsi Supply Chain Management secara umum mempunyai dua fungsi,

yang pertama supply chain management secara fisik mengubah barang bahan

baku menjadi produk jadi dan mengantarkannya ke pemakai akhir. Fungsi

9
pertama ini berkaitan dengan biaya material, biaya penyimpanan, biaya produksi,

biaya transportasi. Sedangkan fungsi yang kedua adalah supply chain

management sebagai mediasi pasar, yakni memastikan bahwa apa yang di supply

oleh rantai supply chain mencerminkan aspirasi pelanggan atau pemakai akhir

tersebut. Fungsi Kedua ini berkaitan dengan biaya survei pasar, biaya

perancangan produk.

2.3. Manfaat Supply Chain Management

Manfaat manajemen rantai pasokan dalam perusahaan secara umum dapat

memberikan kepuasan pelanggan, meningkatkan pendapatan, menurunkan biaya,

pemanfaatan aset yang semakin tinggi, peningkatan keuntungan dan perusahaan

semakin besar. Manfaat Supply Chain Management antara lain sebagai berikut.

a. Kepuasan konsumen

Kepuasan konsumen adalah target dari kegiatan produksi setiap barang

atau jasa yang dihasilkan perusahaan. Konsumen yang dimaksud dalam

konteks ini adalah konsumen setia dalam jangka waktu yang panjang. Untuk

menjadikan konsumen agar tetap setia maka terlebih dahulu konsumen harus

puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan.

b. Meningkatkan pendapatan

Meningkatkan pendapatan itu artinya semakin banyak konsumen yang

setia dan menjadi mitra perusahaan maka akan meningkatkan pendapatan

perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan

percuma karena diminati konsumen.

10
c. Menurunkan biaya

Menurunkan biaya berarti pengintegrasian barang atau jasa dari

perusahaan kepada konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada

jalur distribusi.

d. Pemanfaatan aset semakin tinggi

Aset terutama faktor sumber daya manusia akan semakin terlatih dan

terampil baik dari segi pengetahuan dan keterampilan. Tenaga manusia akan

akan mampu memberdayakan penggunaan teknologi tinggi sebagaimana yang

dituntut dalam pelaksanaan supply chain management.

e. Peningkatan laba

Semakin meningkatnya jumlah konsumen yang setia dan menjadi

pengguna produk (barang atau jasa) pada gilirannya akan meningkatkan

keuntungan perusahaan.

f. Perusahaan semakin besar

Perusahaan semakin maju dan berkembang dengan mendapatkan

keuntungan dari proses distribusi produknya yang lambat laun akan menjadi

besar. Perusahaan pun tumbuh lebih kuat.

Poin-poin diatas merupakan manfaat tidak langsung dari Supply Chain

Management. Berikut manfaat langsung dari Supply Chain Management adalah:

a. Supply chain management secara fisik dapat mengkonversi bahan baku

menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Ini

menekankan pada fungsi produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan.

Fungsi ini dilakukan penggunaan dari seluruh sumber daya yang dimiliki

11
dalam sebuah proses transformasi yang terkendali, guna memberikan nilai

pada barang atau jasa yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan

perusahaan dan mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik.

b. Supply Chain Management (SCM) sebagai mediasi pasar. Artinya

memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi

konsumen. Melalui supply chain management, pemasaran dapat

mengidentifikasi barang atau jasa dengan karakteristik yang diminati

konsumen. Fungsi ini harus mampu mengidentifikasi seluruh atribut

produk yang diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan

kepada perancang produk (barang atau jasa). Apabila seleksi desain

produk sudah dilakukan serta dilakukan pengujian maka produk dapat

diproduksi.

2.4. Konsep dan Prinsip SCM

1. Konsep SCM

1. Mengintegrasikan dan mensinkronkan pemasok, manufaktur dan

distributor.

2. Mengurangi jumlah pemasok.

3. Kemitraan (Partnership/strategic alliances).

4. Kegiatan SCM mendekat ke sumber dan pelaksanaan pengadaan

langsung ke produsen, tanpa melalui perantara yang akan menambah

biaya. Supplier dalam SCM berarti produsen, bukan perantara.

B. Prinsip SCM

12
1. Prinsip Integrasi, semua elemen yang terlibat dalam rangkaian SCM

berada dalam satu kesatuan yang kompak dan bersama menyadari

adanya saling ketergantungan.

2. Prinsip Jejaring, semua elemen berada dalam hubungan kerja yang

selaras.

3. Prinsip Ujung Ke Ujung, proses operasional mencakup elemen

pemasok yang paling hulu sampai ke konsumen yang paling hilir.

4. Prinsip Saling Tergantung, setiap elemen dalam SCM menyadari bahwa

untuk mencapai tujuan bersama dan meningkatkan daya saing,

diperlukan kerjasama yang saling menguntungkan.

5. Prinsip Komunikasi, data yang akurat memberikan informasi tepat

untuk memperlancar aliran barang.

6. Prinsip Kemitraan, pemasok, manufaktur, distributor dan pelanggan

bekerjasama, saling membagi dan mengkomunikasikan informasi,

mempunyai tujuan yang sama, saling percaya dan mengutamakan

kualitas dan waktu.

7. Prinsip Dukungan, mendapat dukungan penuh dari manajemen dan

fungsi operasional perusahaan dalam proses perencanaan, koordinasi,

pelaksanaan dan pengendalian.

2.5. Tantangan Supply Chain Management

Supply chain management atau manajemen rantai pasokan adalah

keseluruhan proses penanganan alur produksi barang maupun jasa mulai dari

13
pengadaan bahan baku hingga pengiriman produk akhir ke konsumen.

Keseluruhan proses ini mencakup produksi produk, sumber material dan logistik.

Dengan berbagai aktivitas dalam lingkup manajemen rantai pasokan,

berikut beberapa tantangan dan solusi yang bisa diterapkan:

a. Kualitas Customer Service

Setiap konsumen itu unik, mereka mempunyai preferensi yang berbeda

akan setiap produk. Poin ini mengacu tentang bagaimana perusahaan memberikan

kuantitas dan kualitas produk yang tepat dengan harga yang sepadan.

Solusi: Karena keberagaman preferensi konsumen, maka perusahaan harus

mampu memberikan solusi dan dengan kebutuhan konsumen.

b. Biaya

Adanya faktor eksternal seperti kendala ekonomi menyebabkan biaya

bahan baku, energi dan tenaga kerja meningkat. Untuk menghasilkan produk

berkualitas dengan harga terjangkau, maka diperlukan penyesuaian agar

operasional tetap berjalan

Solusi: Solusi terbaik dengan meningkatkan pengendalian biaya dengan

mengelola rencana dan pemantauan terus menerus melalui warehouse efficiency

yang dibantu dengan manufacturing data platform

c. Manajemen Risiko

Faktor eksternal perusahaan yang tidak bisa dikendalikan seperti

perubahan pasar yang konstan karena kondisi politik dan permintaan konsumen

akan menyebabkan masalah pada operasional perusahaan.

14
Solusi: Siapkan rencana manajemen risiko tentang bagaimana perusahaan

dapat mengatasi segala gangguan selama operasi.

d. Hubungan dengan Pemasok

Produk berkualitas salah satunya bergantung dari bahan baku yang

dipakai. Sehingga perusahaan perlu menciptakan hubungan yang sehat dengan

seluruh mitra terkait.

Solusi: Ciptakan hubungan kerja yang kuat, jika kedua belah pihak senang

dalam melakukan pekerjaannya maka proses kerja akan lebih efisien dan

memberikan hasil yang terbaik.

e. Staf yang berkualitas

SDM berperan sangat penting untuk menjalankan tugas dan tanggung

jawab berdasar jobdesknya.

Solusi: Untuk menemukan personel yang berdedikasi dan loyal semakin

sulit ditemukan, maka salah satu opsinya yakni dengan mempromosikan staf

internal dan diberikan pelatihan.

f. Keterlambatan yang tidak terduga

Proses pengadaan material dan produk memang mudah, namun masalah

logistik tidak selalu tepat waktu karena berbagai faktor.

Solusi: Selalu sediakan buffer stock. Dengan pengelolaan gudang yang

efisien, akan mengetahui kapan waktu yang tepat untuk pengiriman produk dan

membuat bantalan waktu agar semuanya berjalan lancar.

15
g. Pasar yang berubah cepat

Kemajuan teknologi turut mengubah pasar dan cukup sulit untuk terus

beradaptasi, sehingga perusahaan harus lebih fleksibel untuk mengikutinya.

Solusi: Hal yang bisa kita lakukan yakni dengan mengubah sesuatu yang

dikelola, misalnya dari input data konvensional menjadi digital, report bulanan

menjadi report real time melalui manufacturing data platform, dengan ini dapat

dengan mudah mengetahui trend pasar dan mempercepat proses pengambilan

keputusan.

16
BAB III PEMBAHASAN

PEMBAHASAN

3.4. Strategi SCM

Terdapat lima strategi yang dapat dipilih perusahaan untuk melakukan pembelian

kepada supplier yaitu:

A. Many Suppliers

Penentuan jumlah supplier tergantung dari jumlah kebutuhan bahan baku

yang akan diproduksi sesuai dengan jumlah permintaan pasar atau pelanggan.

Salah satu strategi dengan melakukan negosiasi dengan pemasok, bila supplier

kita banyak dimungkinkan apabila sumber bahan baku cukup banyak tersedia.

Atau perusahaan dapat memilih supplier (mempunyai bargaining) yang harganya

barangnya murah dan berkualitas.

B. Few Suppliers

Strategi menggunakan sedikit supplier tergantung kepada perusahaan,

apakah perusahaan memiliki hubungan yang cukup baik dengan supplier, dengan

tingkat kepercayaan yang tinggi dimana supplier itu merupakan supplier besar.

C. Vertical Integration

Suatu supplier yang sudah masuk menjadi bagian perusahaan atau

merupakan suatu sistem pengadaan barang di dalam perusahaan yang merupakan

policy perusahaan.

17
Contohnya: Ford motor Company, disamping memproduksi mobil juga

memproduksi radio mobil yang digunakan pada mobil produk Ford. Atau usaha

perhotelan yang mengandalkan turis (mancanegara maupun lokal) merupakan

usaha jasa yang menyewakan fasilitas menginap, tetap juga menyiapkan armada

transportasi untuk melayani tamu-tamu hotel dapat diangkat dari Bandar udara

atau pelabuhan laut untuk dibawa ke hotel tempat para tamunya menginap

D. Keiretsu Network

Jaringan kerja (network) Keiretsu merupakan koalisi antara perusahaan

besar (bapak angkat) dengan beberapa perusahaan menengah dan kecil (sebagai

perusahaan binaan) yang berkoalisi Cara kerjanya perusahaan besar menganggap

perusahaan menengah dan kecil yang menjadi anggota keiretsu sebagai pemasok,

tetapi perusahaan yang menjadi pemasok (supplier) tersebut diberdayakan dengan

jalan pemberian bantuan modal, pelatihan (keterampilan dan manajemen),

sehingga mampu memberi bahan baku yang berkualitas bagi perusahaan besar

tersebut sebagai binaannya.

E. Virtual Companies

Supplier yang ada di dunia maya (internet), dimana pembelian setiap

transaksi lewat komputer.

18
3.5. Pengelolaan SCM

Agar berjalan dengan optimal, terdapat berbagai hal dalam pengelolaan

Supply Chain Management yang harus diperhatikan dan dikelola oleh perusahaan.

Berikut 10 hal yang wajib dikelola dalam supply chain management :

1. Aliran informasi data

Supply chain management pada perusahaan harus bisa mengelola

informasi data dari seluruh pihak, dari informasi data pihak awal hingga pihak

akhir pengguna produk.

2. Proses Produksi

Untuk menciptakan pengelolaan supply chain yang efektif dan efisien,

perusahaan wajib melakukan kontrol pada aliran produksi dari berupa bahan baku

sampai produk jadi yang diterima oleh konsumen.

3. Customer Relationship Management (CRM)

Mengelola supply chain wajib untuk menciptakan ikatan emosi antar pihak

yang terlibat agar seluruh pihak dapat berkontribusi demi tujuan bersama

menggunakan prinsip ‘win-win solution’.

4. Supplier Relationship Management (SRM)

Membangun relasi yang baik dengan pihak supplier juga penting

dilakukan agar proses supply chain management berjalan dengan lancar.

5. Customer Service Management (CSM)

Perusahaan wajib memiliki pengelolaan supply chain management yang

mampu memberikan solusi yang tepat bagi semua pihak yang terlibat. Selain itu,

19
perusahaan juga wajib membangun hubungan baik dengan pihak diluar

perusahaan.

6. Demand Management (DM)

Supply chain management yang dikelola dengan baik mampu memberikan

dukungan bagi perusahaan dalam meningkatkan permintaan produk perusahaan.

7. Pemenuhan pesanan

Mengelola supply chain perusahaan dengan efektif dan efisien berarti

dapat bertanggung jawab pada proses pemenuhan pesanan dari mulai penerimaan

pesanan, memproses pesanan, hingga pemenuhan pesanan. Selain memenuhi

pesanan yang diterima, pengelolaan supply chain management baiknya

memberikan standar kualitas yang baik, seperti memenuhi 6R, right goods, right

place, right time, right price, right quality, and right quantity.

8. Akuntabilitas

Mengelola supply chain berarti bertanggung jawabuntuk mengintegrasikan

seluruh proses penciptaan produk maupun jasa, dari desain awal hingga produk

jadi dan diterima oleh konsumen.

9. Pengembangan produk dan inovasi

Tidak hanya proses produksi, pengiriman dan distribusi, pengelolaan

dalam supply chain management juga bertanggung jawab atas proses

pengembangan produk baru hingga proses pemasaran produk.

10. Pengembalian produk

20
Dalam upaya memberikan pelayanan terbaik pada konsumen, perusahaan

melalui proses supply chain management, juga mencakup pengembalian produk

akibat kesalahan pengiriman, kerusakan barang, atau proses isi ulang.

Sebagai manajer yang mengarah pada integrası rantai pasokan, dalam

mengelola rantai pasokan efisiensi menjadi suatu substansi yang memungkinkan.

Siklus material yang berasal dari pemasok, ke produksi, ke pergudangan, ke

distribusi, ke konsumen, merupakan penempatan yang berbeda-beda dan

seringkali berhubungan dengan organisasi yang independen. Oleh karena itu agar

semuanya dapat berhasil dimulai dengan memperhatikan tiga hal yaitu:

1. Mutual Agreement on Goal, yang berarti suatu integrasi rantai pasokan

mensyaratkan lebih dari kesepakatan dalam kontrak hubungan jual beli, tetapi

patner harus diapresiasikan tidak hanya dalam uang tetapi pada rantai

pasokan sampai dengan konsumen akhir. Hal ini dapat terwujud apabila

adanya pengertian tentang misi, strategi, dan tujuan darı organisasi yang

berpartisipası. Integrasi rantai pasokan adalah sesuatu yang menambah nilai

tambah ekonomi dan memaksimalkan total konten produk.

2. Trust, yang merupakan hal kritis bagı efektifitas dan efisiensi rantai pasokan.

Anggota dari rantai pasokan harus masuk ke dalam hubungan yang membagi

informasi dalam rangka membangun kepercayaan. Hubungan di antara

pemasok akan lebih sukses jika risiko dan penghematan biaya dibagi dan

aktifitas seperti riset konsumen, analisa penjualan, peramalan, perencanaan

produksi merupakan aktivitas bersama.

21
3. Compatible Organizational Cultures, akan menjadikan hubungan yang positif

antara pembelian dan penawaran apabila hal tersebut terjadi, dan akan

menjadi keunggulan riel dalam pembuatan rantai pasokan.

3.6. Model SCM yang Tepat

2. Model agile

Model supply chain ini paling cocok kalau industri Anda berurusan

dengan permintaan yang tidak terduga dan produk yang dibuat sesuai pesanan.

Model ini berfokus pada kemampuan supply chain untuk meningkatkan produksi

pada saat itu juga, tapi bisa tetap statis ketika permintaan rendah. Model ini

menuntut kapasitas produksi berlebih dan prosesnya dirancang untuk batch

produk sekecil mungkin.

3. Model fast chain

Model supply chain ini paling cocok kalau industri Anda memproduksi

produk yang trendi dan punya siklus hidup yang pendek, seperti barang-barang

fashion, misalnya. Selain itu, dengan menggunakan model supply chain ini, Anda

juga perlu segera mengeluarkan produk Anda sebelum tren berakhir. Model ini

menawarkan tingkat fleksibilitas tertentu. Untuk industri tersebut, proposal nilai

bisnisnya dievaluasi dengan seberapa cepat dan efisien mereka bisa memperbarui

katalog produk mereka sesuai dengan tren terbaru.

Tiga kemampuan utama model ini adalah:

1. Perubahan dari konsep ke pasar dalam waktu singkat.

22
2. Akurasi forecast paling tinggi untuk mengurangi biaya mediasi pasar.

3. Efisiensi end-to-end (dari ujung ke ujung) untuk memastikan biaya yang

terjangkau bagi customer.

3. Model Fleksibel

Model ini paling cocok kalau industri Anda tanpa permintaan yang ngga

terduga atau puncak permintaan yang relatif bisa diprediksi dan mengelola beban

kerja rendah pada periode yang lama. Model fleksibel memberi bisnis Anda

kebebasan untuk memenuhi puncak permintaan tinggi dan mengelola beban kerja

volume rendah dalam waktu yang lama. Produksi bisa dimulai dan dihentikan

dengan mudah.

Empat kemampuan utama model ini adalah:

1. Tumpukkan sumber daya yang critical.

2. Kemampuan respon cepat.

3. Kekuatan teknis dalam proses dan rekayasa produk.

4. Alur proses yang dirancang supaya bisa dikonfigurasi ulang dengan cepat.

4. Model yang Dikonfigurasi Khusus

Seperti namanya, fokus utama model ini adalah menyediakan konfigurasi

khusus, terutama untuk proses perakitan dan produksi. Model ini adalah

kombinasi dari model agile dan model continuous flow.

Ayo kita pahami lebih jauh mengenai model supply chain ini dengan

mengambil contoh proses pembuatan mobil. Biasanya, proses yang melibatkan

23
sub-rakitan yang rumit, seperti merakit roda gigi dalam kotak transmisi rumit dan

sangat memakan waktu karena interlinking yang rumit dari bagian-bagian kecil.

Tapi menggabungkan beberapa sub-rakitan ini ke dalam produk akhir itu semudah

plug-n-play. Misalnya, memasang kotak transmisi rakitan ke drive-train mobil.

Sama seperti itu, dalam kasus di mana perakitan akhir lebih sederhana

dibandingkan dengan perakitan awal dan proses hilir lainnya, perakitan akhir

dikelola di bawah model supply chain yang efisien, atau continuous flow.

Sedangkan konfigurasi sub-perakitan yang rumit dan proses hilir selanjutnya

beroperasi dalam model yang agile.

5. Model efficient chain

Model ini paling cocok diterapkan kalau bisnis Anda beroperasi di pasar

yang sangat kompetitif di mana penetapan harga memainkan peran besar dan

bisnis berjuang memperebutkan kelompok customer yang sama.

Pasar, di mana customer mungkin ngga merasakan perbedaan besar dalam

proposal nilai dari berbagai pesaing dan efisiensi end-to-end, adalah tujuan

utamanya di sini.

Untuk mencapai hal ini, Anda harus memaksimalkan pemanfaatan mesin

dan aset lain yang tersedia untuk mempertahankan efisiensi peralatan yang tinggi

secara keseluruhan dan menghasilkan pengurangan biaya. Manajemen inventory

dan pemenuhan pesanan (order fulfillment) adalah area yang menjadi fokus utama

untuk profitabilitas bisnis.

24
6. Supply chain berorientasi efisiensi

Model-model supply chain yang berorientasi pada efisiensi adalah seperti

berikut ini:

a. Model efficient chain.

b. Model fast chain.

c. Model continuous flow.

Ketiga model ini berorientasi pada prioritas efisiensi dan diarahkan pada

industri tertentu seperti kertas, baja, semen, industri penghasil komoditas, dan

industri budget fashion.

Model ini sangat cocok diterapkan di pasar yang dibanjiri produk yang

diproduksi serupa, dijual ke jenis konsumen yang sama, dan proposisi nilainya

adalah kecepatan dan pemotongan biaya. Model yang berfokus pada efisiensi akan

memastikan kalau produsen punya inventory yang cukup untuk menjaga segala

sesuatunya bergerak dengan cepat dan dengan ritme tertentu. Plus,

memungkinkan mereka untuk membuat produk dalam jumlah besar dengan biaya

yang lebih rendah. Sebagian besar industri yang menggunakan model berorientasi

efisiensi biasanya menawarkan barang bernilai rendah yang diproduksi dalam

volume yang sangat tinggi. Perusahaan seperti itu umumnya ngga menyimpang

dari jalur produksi tradisional mereka.

Model supply chain yang berorientasi efisiensi memang punya beberapa

manfaat, tapi juga punya beberapa kelemahan, seperti: Bisa menyebabkan

kelebihan inventory. Model ini bukan model yang paling hemat biaya dalam

semua kasus.

25
3.4. Proses Terjadinya SCM

Salah satu faktor kunci untuk mengoptimalkan supply chain adalah dengan

menciptakan alur informasi yang bergerak secara mudah dan akurat diantara

jaringan atau mata rantai tersebut, dan pergerakan barang yang efektif dan efisien

yang menghasilkan kepuasan maksimal pada para pelanggan.

Dengan tercapainya koordinasi dari rantai supply perusahaan, maka tiap

channel dari rantai supply perusahaan tidak akan mengalami kekurangan barang

juga tidak kelebihan barang terlalu banyak. Dalam supply chain ada beberapa

pemain utama yang merupakan perusahaan-perusahaan yang mempunyai

kepentingan di dalam arus barang, para pemain utama itu adalah:

1. Supplier

2. Manufacturer

3. Distributor/wholesaler

4. Retail outlets

5. Customers

Proses mata rantai yang terjadi dalam supply chain management adalah sebagai

berikut:

1 Chain 1: Supplier

Jaringan yang bermula dari sini, yang merupakan sumber yang

menyediakan bahan pertama, dimana mata rantai penyaluran barang akan dimulai.

Bahan pertama ini bisa dalam bentuk bahan baku, bahan mentah, bahan penolong,

bahan dagangan, subassemblies, suku cadang dan sebagainya.

26
Sumber pertama ini dinamakan suppliers. Jumlah supplier bisa banyak atau

sedikit, tetapi suppliers biasanya berjumlah banyak sekali.

2 Chain 1-2: Supplier ー Manufacturer

Manufacturer atau plants ataų assembler atau fabricator adalah pihak

yang melakukan pekerjaan membuat, mem-fabrikasi, meng-assembling, merakit,

mengkonversikan, atau pun menyelesaikan barang (finishing).

Hubungan dengan mata rantai pertama ini sudah mempunyai potensi untuk

melakukan penghematan. Misalnya inventories bahan baku, bahan setengah jadi,

dan bahan jadi yang berada di pihak suppliers, manufacturer dan tempat transit

merupakan target untuk penghematan ini. Tidak jarang penghematan sebesar

40%-60%, bahkan lebih, dapat diperoleh dari inventory carrying cost di mata

rantai ini. Dengan menggunakan konsep supplier partnering misalnya,

penghematan tersebut dapat diperoleh.

6. Chain 1-2-3: Supplier ー Manufacturer ー Distributor

Barang sudah jadi yang dihasilkan oleh manufacturer sudah mulai

disalurkan kepada pelanggan. Walaupun tersedia banyak cara untuk menyalurkan

barang ke pelanggan, yang umum adalah melalui distributor dan ini biasanya

ditempuh oleh sebagian besar supply chain.

Barang dari pabrik melalui gudangnya disalurkan ke gudang distributor

atau wholesaler atau pedagang dalam jumlah yang besar, dan pada waktunya nanti

27
pedagang besar menyalurkan dalam jumlah yang lebih kecil kepada retailer atau

pengecer.

7. Chain 1-2-3-4: Supplier ー Manufacturer ー Distributor

ー Retail Outlet

Pedagang besar biasanya mempunyai fasilitas gedung sendiri atau dapat

juga menyewa dari pihak lain. Gudang ini digunakan untuk menimbun barang

sebelum disalurkan ke pihak pengecer. Di rantai ini ada kesempatan untuk

memperoleh penghematan dalam bentuk jumlah inventories dan biaya gudang,

dengan cara melakukan desain kembali pola-pola pengiriman barang baik dari

gudang manufacturer maupun ke toko pengecer (retail outlet).

8. Chain 1-2-3-4-5: Supplier ー Manufacturer ー

Distributor ー Retail Outlet ー Customer

Para pengecer atau retailer menawarkan barangnya langsung kepada para

pelanggan, pembeli atau pengguna barang tersebut. Yang termasuk outlet adalah

toko, warung, toko serba ada, pasar swalayan, atau koperasi dimana konsumen

melakukan pembelian.

Walaupun secara fisik dapat dikatakan ini adalah mata rantai terakhir,

sebetulnya masih ada satu mata rantai lagi, yaitu dari pembeli (yang mendatangi

retail outlet) ke real customer dan real user, karena pembeli belum tentu

pengguna akhir. Mata rantai supply baru benar-benar berhenti setelah barang yang

bersangkutan tiba di real customers dan real user.

28
29
BAB IV PENUTUP

PENUTUP

4.1. Kesimpulan

Adanya Supply Chain Management dalam perusahaan dimungkinkan

peningkatan efektifitas dan efisiensi . Penerapan supply chain management di

masa seperti ini cocok diterapkan, karena sistem ini memiliki kelebihan dimana

mampu mengatur aliran barang atau produk dalam suatu rantai supply. Supply

chain juga sangat berpengaruh terhadap:

2. Implementasi strategi SCM dalam perusahaan yang akan bersaing.

3. Berkualitasnya suatu produk untuk memenuhi kepuasan pelanggan/konsumen.

4. Penerapan dari strategi postponement dapat memperkecil jumlah bahan yang

terbuang atau tidak terpakai, waktu pengerjaan, dan mengurangi biaya

produksi. Jadi, postponement strategy merupakan “win-win solution” yang

dapat menguntungkan konsumen dalam hal kepuasan dan juga produsen

dalam hal peningkatan profit atau laba perusahaan.

5. Selalu mempunyai perkembangan terhadap produk dengan rancangan produk

dalam SCM untuk menarik para konsumen/memenangkan persaingan di pasar.

4.1. Saran

Dari pembahasan makalah ini dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat

dipertimbangkan atau dimanfaatkan sebagai bahan dalam meningkatkan Kinerja

Supply Chain Management :

30
1. Para pengambil kebijakan perlu mempertimbangkan sejumlah alternatif

dalam mengimplementasikan kebijakan-kebijakan yang strategis dan

diyakini dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi saat ini

dan juga masa yang akan datang, terlebih di era Revolusi Industri 4.0 saat

ini, termasuk dalam mempertimbangkan berbagai strategi dalam kinerja

rantai pasok, pengendalian persedian bahan baku, dan hal-hal yang

berhubungan dengan produktivitas perusahaan.

2. Perusahaan diharapkan mengikuti perkembangan bisnis nasional maupun

global. Agar perusahaan mampu bersaing dan tetap kokoh di keadaan yang

dinamis atau di zaman yang selalu berkembang. Dimana dengan keadaan

informasi yang mudah diakses oleh masyarakat menyebabkan pasar

semakin mudah untuk mencari produk mana yang terbaik menurut

versinya. Dan persaingan pun semakin ketat di era digital dan revolusi

industri saat ini.

3. Supply Chain Management dan sistem rantai pasokan nya yang sudah ada

diharapkan selalu berkembang sesuai dengan kebutuhan di era yang

manfaat juga selalu berkembang. Seperti memanfaatkan bahan baku dan

teknologi sesuai dengan perkembangan zaman di revolusi industri.

31
DAFTAR PUSTAKA

Dr. Lukman S, S.Si, S.Psi.,SE.,MM.SUPPLY CHAIN

MANAGEMENT.Oktober 2021.Penerbit CV. Cahaya Bintang Cemerlang.

PT. SOLITUS INDONESIA. (2017). Tantangan dalam SCM.

Solitus.co.id.

http://www.soltius.co.id/id/blog/atasi-tantangan

Machine Vision Indonesia. (9 Oktober, 2021). Manfaat Supply Chain

Management. Machinevision.global.

https://www.machinevision.global/post/tantangan-dan-solusi-dalam-supply-chain-

management-1?lang=id

Kevramadhani. (25 Oktober, 2022). 10 Hal yang Wajib dikelola dalam

Supply Chain Management. Prieds.com.

https://www.prieds.com/post/10-hal-yang-wajib-dikelola-dalam-supply-chain-

management

Rander, Heizer. (2021). Structuring The E-SCM Business Architecture


Strategy. Universitas Kristen Petra.

Detiana, Tita. (2021). Manajemen Operasional Strategi dan Analisa


Service dan Manufaktur. Mitra Wacana Media.

32

Anda mungkin juga menyukai