Dosen Pengampu :
Oleh :
Fariha Azzahra (12010117410032)
Helmi Sakdiyah (12010117410007)
Hengky Fathur Rizki (12010117410006)
Hermawan Guntoro (12010117410005)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah menganugerahkan segala rahmat dan
hidayah-Nya, karena hanya dengan karunianya makalah yang berjudul “Supply Chain
Management (SCM)” ini dapat selesai tanpa hambatan yang berarti. Shalawat dan salam
semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW utusan dan manusia pilihan-Nya yang
mengantarkan umat manusia minadzdzulumati ilan-nuur, yakni addinul Islam (dari zaman
kegelapan menuju zaman yang bercahaya, yakni agama Islam).
1. Dr. Susilo Toto Raharjo, MT sebagai dosen pembimbing mata kuliah Manajemen
Operasional III.
2. Rekan - rekan yang memberikan saran-sarannya dan semangat pada pemakalah
agar dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan dengan senang
hati menerima kritik dan saran yang konstruktif demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun,
2
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
C. Tujuan ............................................................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN
Kesimpulan ......................................................................................................................... 11
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada era globalisasi sekarang persaingan dalam industri semakin ketat. Salah satu
hal yang membuat perusahaan bidang industri bertahan adalah penyediaan produk yang
tepat bagi konsumen di waktu yang tepat dengan biaya ekonomis pula. Sekarang ini
konsumen semakin kritis, mereka menuntut penyediaan produk secara tepat tempat, tepat
waktu. Sehingga menyebabkan perusahaan manufaktur maupun jasa yang antisipatif
akan hal ini akan mendapatkan pelanggan sedangkan yang tidak antisipatif akan
kehilangan pelanggan.
Ketersediaan produk dan harga jual yang ekonomis hanya dapat terjadi jika ada
koordinasi yang baik antara perusahaan retail dengan pihak-pihak dalam rantai
supplynya. Koordinasi antara pihak-pihak dalam rantai suplai tidak hanya melibatkan
koordinasi persediaan saja, tetapi juga informasi tentang pasar yang berguna bagi
perencanaan perusahaan. Kekurangan persediaan produk pada distributor akan berakibat
kehilangan penjualan, sedangkan kelebihan tertentu akan berakibat menumpuknya
produk dan meningkatnya biaya pemeliharaan persediaan.
Selain itu, koordinasi dengan toko - toko cabang sebagai salah satu inti dari rantai
pasokan adalah penting, dimana kantor pusat dapat berbagi informasi dan
mengumpulkan informasi mengenai masing-masing supplier agar pengelolaan supply
dan perencanaan penjualan produk dapat dilakukan dengan lebih baik. Pelaku industri
pun mulai sadar bahwa untuk menyediakan produk yang murah, berkualitas, dan cepat,
perbaikan secara internal di sebuah perusahaan manufaktur tidaklah cukup. Kesadaran
akan pentingnya peran semua pihak dalam menciptakan produk dengan harga jual yang
ekonomis, berkualitas, dan cepat inilah yang kemudian melahirkan konsep baru sejak
tahun 1990-an yaitu supply chain management (SCM).
Makalah ini akan membahas mengenai Supply Chain Management (SCM) dan
hal-hal lain yang berkaitan dengan rantai SCM.
4
B. TUJUAN
Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Operasi III pada Semester 1 dengan dosen Bapak Dr. Susilo Toto Raharjo, MT serta
mempelajari Supply Chain Management dalam perusahaan industri.
C. MANFAAT
D. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi dari Supply Chain Management (SCM)?
2. Peran Supply Chain Management (SCM)?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Terdapat 3 macam hal yang harus dikelola dalam Supply Chain Management
agar produk bisa sampai ke konsumen antara lain.
a. Aliran matrial product seperti bahan baku, komponen, barang jadi.
b. Information, seperti kapasitas, status pengiriman, quotation.
c. Keuangan, seperti invoice, term pembayaran.
7
b. Pengalihdayaan
Mengalihkan kegiatan perusahaan yang dilakukan secara internal ke pemasok
eksternal. Maksudnya adalah memberikan proses pembuatan ke vendor yang
menyediakan jasa tersebut.
8
Sebagai contoh : produsen roti tadinya mendatangkan bahan baku seperti telur
dari pemasok. sekarang perusahaan roti juga memiliki peternakan ayam
petelur untuk memasok telurnya sebagai bahan baku rotinya.
d. Jaringan Keiretsu
Supplier merupakan bagian dari koalisi perusahaan, melalui kepemilikan
perusahaan pemasok maupun pemberi pinjaman perusahaan pemasok. Pemasok
diperlakukan sebagai partner, sehingga perusahaan memberikan keahlian teknik
dan kualitas produksi yang stabil.
e. Perusahaan Virtual
Perusahaan menjalin hubungan dengan berbagai supplier untuk memberikan
servis pada permintaan. Supplier memberikan jasa seperti penerimaan karyaan,
mendesain produk, pengujian dan pendistribusian produk. Keunggulannya adalah
keahlian manajemen terspesialisasi, investasi modal rendah, fleksibel dan cepat.
9
kontrak seperti kuantitas diskon (harga lebih rendah untuk pesanan yang lebih
besar), membeli kembali, dan berbagi pendapatan.
6. Manajemen Logistik
Manajemen logistik adalah kegiatan pembelian dengan berbagai kegiatan
pengiriman, pergudangaan dan persediaan untuk membentuk sistem logistik.
Tujuan Manajemen Logistik yaitu memperoleh efisiensi operasi melalui
integrasi seluruh kegiatan akuisisi bahan baku pemindahan dan penyimpanan.
10
a. Sistem pengiriman
Pengiriman barang dari dan ke menghabiskan 25% biaya produksi sehingga
perusahaan perlu mengevaluasi cara pengirimannya agar tidak memakan biaya
yang terlalu besar, misalnya dengan truk (bisa mengambil dan mengirim barang
tepat aktu), kereta api (mengangkut dengan kapasitas yang besar seperti minyak,
batubara, dll), udara (mengangkut barang yang sifatnya darurat membutuhkan
kecepatan seperti bunga, obat – obatan), air (mengangkut muatan besar dan
bernilai rendah karena lebih mementingkan biaya pengiriman yang rendah seperti
semen, minyak) dan pipa (mengangkut gas alam, bahan kimia).
b. Logistik Pihak Ketiga
Pengalihdayaan logistik pada pihak ketiga untuk menurunkan biaya investasi
dan biaya persediaan serta menaikkan keandalan dan kecepatan pengiriman. Pihak
ketiga biasanya memiliki keahlian dalam mengkoordinasikan sistem persediaan
yang didukung peralatan yang canggih dan online untuk memenuhi keinginan
perusahaan.
7. Manajemen Distribusi
Manajemen rantai pasokan yang memfokuskan pada arus keluar dari produk
akhir. Mendesain jaringan distribusi untuk memenuhi harapan pelanggan menawarkan
tiga kriteria:
a. Respon cepat
b. Pilihan produk
c. layanan
11
- Meningkatkan pendapatan. Semakin banyak konsumen yang setia dan
menjadi mitra perusahaan berarti akan turut pula meningkatkan pendapatan
perusahaan, sehingga produk-produk yang dihasilkan perusahaan tidak akan
‘terbuang’ percuma, karena diminati konsumen.
- Menurunnya biaya. Pengintegrasian aliran produk dari perusahan kepada
konsumen akhir berarti pula mengurangi biaya-biaya pada jalur distribusi.
- Pemanfaatan asset semakin tinggi. Aset terutama faktor manusia akan
semakin terlatih dan terampil baik dari segi pengetahuan maupun
keterampilan. Tenaga manusia akan mampu memberdayakan penggunaan
teknologi tinggi sebagaimana yang dituntut dalam pelaksanaan Supply Chain
Management.
- Peningkatan laba. Dengan semakin meningkatnya jumlah konsumen yang
setia dan menjadi pengguna produk, pada gilirannya akan meningkatkan laba
perusahaan.
- Perusahaan semakin besar. Perusahaan yang mendapat keuntungan dari segi
proses distribusi produknya lambat laun akan menjadi besar, dan tumbuh
lebih kuat.
2) Manfaat SCM langsung bagi perusahaan adalah :
- Supply Chain Management secara fisik dapat mengkonversi bahan baku
menjadi produk jadi dan mengantarkannya kepada konsumen akhir. Manfaat
ini menekankan pada fungsi produksi dan operasi dalam sebuah perusahaan.
Dalam fungsi ini dilakukan penggunaan dari seluruh sumber daya yang
dimilki dalam sebuah proses transformasi yang terkendali, untuk
memberikan nilai pada produk yang dihasilkan sesuai dengan kebijaksanaan
perusahaan dan mendistribusikannya kepada konsumen yang dibidik.
- Supply Chain Management berfungsi sebagai mediasi pasar, yaitu
memastikan apa yang dipasok oleh rantai suplai mencerminkan aspirasi
pelanggan atau konsumen akhir tersebut. Dalam hal ini fungsi pemasaran
yang akan berperan. Melalui pelaksanaan Supply Chain Management,
pemasaran dapat mengidentifikasi produk dengan karakteristik yang diminati
konsumen. Selanjutnya fungsi ini harus mampu mengidentifikasi seluruh
atribut produk yang diharapkan konsumen tersebut dan mengkomunikasikan
kepada perancang produk. Apabila seleksi rancangan produk sudah
12
dilakukan dan dilakukan pengujian maka produk dapat diproduksi. Sehingga
Supply Chain Management akan berperan dalam memberikan manfaat seperti
point 1 tersebut.
13
BAB IV
KESIMPULAN
1. Supply Chain Management merupakan integrasi aktivitas kerja sama antar perusahaan
dalam pengadaan bahan dan pelayanan, pengubahan menjadi barang setengah jadi dan
produk akhir, serta pengiriman ke pelanggan.
2. Dengan adanya konsep SCM para pelaku bisnis lebih mudah menciptakan produk –
produk yang ekonomis, berkualitas dan cepat.
3. Proses pengolahan produk dari perencanaan, pemproduksi sampai pendistribusian
menjadi terstruktur dan terkoordinir dengan baik.
4. Penerapan konsep SCM untuk memaksimalkan keunggulan kompetitif dan manfaat
dari rantai pasokan bagi konsumen akhir.
14
DAFTAR PUSTAKA
http://academica
.edu/30153557/Makalah_Manajemen_Operasional_Supply_Chain_Management_SCM_docx
http://digilib.unila.ac.id/15748/12/BAB%202.pdf
Heizer. J & Render, B (2015), ‘Manajemen Operasi’
15