Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

( MANAJEMEN RANTAI PASOK )

DISUSUN OLEH :

GRACE MAULANY 2018 28 138

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas penyertaannya
penulis dapat menyelesaikan makalah Supply Chain (rantai pasokan) dengan segala baik, di
dalam makalah yang saya buat ini saya berharap kiranya makalah ini dapat bermanfaat,
memberi ilmu dan inspirasi bagi pembaca, dan atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................
DAFTAR ISI ........................................................
BAB I PENDAHULUAN ........................................................
A. LATAR BELAKANG ........................................................
B. RUMUSAN MASALAH ........................................................

BAB II PEMBAHASAN ........................................................


A. PENGERTIAN ........................................................
B. STRATEGI ........................................................
C. PROSES ........................................................
D. TUJUAN ........................................................
E. TANTANGAN ........................................................

BAB III PENUTUP .......................................................


A. KESIMPULAN .......................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Supply Chain (rantai pasokan) adalah suatu sistem tempat organisasi yang menyalurkan
barang produksi serta jasa kepada customer. Rantai ini adalah jaringan dari berbagai
organisasi yang saling berkaitan dan memiliki tujuan sama. Rantai pasok sendiri mengusung
konsep yang terbilang baru dalam melihat persoalan logistik, yakni melihat logistik sebagai
masalah yang lebih luas sejak dari bahan dasar sampai barang diterima oleh pelanggan
pengguna akhir.

Dalam istilah supply chain, pasti ada supply chain management (manajemen rantai
pasokan); mekanisme yang menghubungkan semua pihak dan kegiatan yang terlibat dalam
mengolah bahan mentah menjadi barang jadi lalu mendistribusikannya kepada customer.
Tujuan dari manajemen rantai pasokan ini sendiri adalah guna memenuhi permintaan
customer melalui penggunaan sumber daya yang paling efisien, termasuk sumber daya
manusia, kapasitas distribusi dan persediaan.

B.Rumusan Masalah

a. Apa pengertian Manajemen Rantai Pasok / Supply Chain Management?


b. Apa strategi Manajemen Rantai Pasok / Supply Chain Management?
c. Bagaimana proses Manajemen Rantai Pasok / Supply Chain Management?
d. Apa tujuan dari Manajemen Rantai Pasok / Supply Chain Management?
e. Apa saja Tantangan Dalam Mengelola Supply Chain Management ?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Rantai Pasok / Supply Chain Management

Dalam Industri Manufakturing, Kegiatan Utamanya adalah mengkonversikan berbagai


bahan mentah serta bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan
mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan menjalankannya kegiatan tersebut, maka apa
yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada dasarnya telah terbentuk.
Namun bagi sebuah perusahaan manufakturing, kegiatan Supply chain atau Rantai Pasokan
ini perlu dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan Manajemen yang
Profesional dalam pelaksanaannya. Manajemen tersebut biasanya disebut dengan Manajemen
Rantai Pasokan atau Supply Chain Management yang sering disingkat dengan singkatan
SCM.

Jika didefinisikan secara lengkap, maka Supply Chain Management (SCM) atau
Manajemen Rantai Pasokan adalah serangkaian kegiatan yang meliputi Koordinasi,
penjadwalan dan pengendalian terhadap pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman
produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang mencakup administasi harian, operasi,
logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke pemasok.

Sedangkan untuk definisi lainnya yang lebih sederhana, Supply Chain Management atau
Manajemen Rantai Pasokan adalah Mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang
bersangkutan dan kegiatan yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi
barang jadi. Pihak yang bersangkutan ataupun kegiatan yang dimaksud tersebut bertanggung
jawab untuk memberikan barang-barang jadi hasil produksi kepada pelanggan pada waktu
dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.

Jadi pada dasarnya, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan
merupakan cabang manajemen yang melibatkan Pemasok, Pabrik atau Manufakturer,
penyedia logistik dan tentunya yang paling adalah pelanggan.
B. Strategi Manajemen Rantai Pasok / Supply Chain Management

Strategi mengoptimalkan manajemen rantai pasokan (SCM) yang dirancang perusahaan harus
dapat memudahkan pekerjaan semua orang yang terlibat di dalamnya. Itu termasuk supplier,
manufaktur, distributor, dan pelanggan. Tujuan dari strategi tersebut tentunya agar biaya
produksi dan distribusi ditekan serendah mungkin, tapi tetap memenuhi permintaan. 

Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi. Beberapa di antaranya adalah kustomisasi
produksi secara masal, tekanan untuk berinovasi, teknologi yang cepat berubah, dan masih
banyak lagi. 

Oleh karena itu, untuk tetap bisa menjaga keberlangsungan perusahaan, ada lima langkah
yang bisa diterapkan dalam menyusun strategi rantai pasokan. Berikut adalah daftarnya:

1. Membuat perencanaan berdasarkan permintaan

Prinsip dari supply chain yang optimal bukanlah membuat atau mengelola permintaan,
melainkan merespon permintaan. Agar efektif, harus ada penentuan target dan strategi agar
perencanaan tersebut terealisasi. Lalu, susunlah deadline, tujuan, dan objektif.

Perencanaan pemenuhan permintaan dimulai dengan menilik data penjualan di periode


sebelumnya. Selanjutnya, rancang tugas-tugas yang harus dilakukan. Tentukan juga
inventaris yang dibutuhkan, terutama barang-barang dengan lead-time yang tinggi. 

Pahami betul performa pemenuhan operasi bisnis Anda di periode sebelumnya. Gunakan
seluruh informasi bisnis yang Anda miliki untuk memprediksi seberapa mampu Anda
memenuhi permintaan pelanggan. 

2. Visibilitas dan kontrol

Poin ini berkaitan dengan poin di atas. Prediksi permintaan yang nyaris akurat dapat dilihat
dari penjualan di periode sebelumnya. Karena itulah pengolahan data yang terpusat dan
menyeluruh diperlukan. Untungnya, hal ini sangat mungkin dilakukan dengan bantuan Sistem
Manajemen Supply Chain.
Sistem ini dapat memberikan informasi terkait operasi bisnis secara real-time. Data ini sangat
berfungsi untuk kontrol yang lebih baik dan pembuatan keputusan yang cepat dan akurat.
Pencegahan ataupun mitigasi masalah menjadi lebih baik dan SCM jadi lebih efektif. 

Pada akhirnya, visibilitas dan kontrol berjalan beriringan. Visibilitas menyediakan informasi
bisnis yang dibutuhkan. Kontrol melibatkan tindakan-tindakan yang dilakukan untuk
memperbaiki atau menyempurnakan operasi SCM secara keseluruhan. 

3. Membangun hubungan kemitraan yang kuat dengan supplier

Indikator kesuksesan bisnis yang tak kalah penting adalah kesehatan hubungan kemitraan
perusahaan dengan supplier. Hubungan ini harus dipertahankan dan diperkuat secara rutin,
sekalipun manfaat finansial tidak didapat secara langsung. 

Kemitraan ini dapat dicapai dengan membangun komunikasi dua arah antara penjual dan
pembeli. Nantinya, hubungan yang baik dapat berdampak pada kemudahan transaksi,
peningkatan performa masing-masing pihak, dan konflik yang minimal. 

4. Menitikberatkan fokus SCM pada pelanggan

Selain pemenuhan permintaan yang datang dari pelanggan, mengelola dan membangun
hubungan yang baik dengan pelanggan juga diperlukan. Pengelolaan pelanggan yang
menyeluruh dengan menggunakan CRM, misalnya, dapat meningkatkan retensi,
memudahkan akuisisi pelanggan, dan meningkatkan nilai transaksi. 

Proses ini bergantung pada personalisasi dan kecepatan respon pelanggan. Personalisasi
membuat pelayanan pelanggan lebih relevan dengan kebutuhan mereka. Selain itu,
personalisasi dapat mengolah pola pembelian pelanggan untuk memaksimalkan penjualan. 

5. Melakukan review berkala dan pastikan rencana mitigasi risiko efektif

Manajemen rantai pasokan serta orang-orang yang terlibat didalamnya harus secara rutin
meninjau prosedur dan kebijakan. Tujuannya adalah untuk memastikan keduanya tetap
relevan, efisien, dan berfungsi dengan baik. 

Aktivitas ini dapat membuat perusahaan terhindar dari kendala dan memuluskan operasi
bisnis, sekaligus memitigasi risiko pencurian, kecurangan, dan lainnya. 
Mitigasi risiko dalam supply chain harus melalui tahapan ini: 

1. Mengidentifikasi kemungkinan risiko 


2. Mengevaluasi kemungkinan terjadinya
3. Mengestimasi dampak finansial akibat risiko tersebut
4. Memprioritaskan risiko 
5. Membuat tindakan pencegahan

C. Proses Manajemen Rantai Pasok / Supply Chain Management

1.Pelanggan

Pada sebagian besar bisnis atau industri manufaktur, pelanggan merupakan mata rantai
pertama yang memberikan pesanan order. Terutama jika perusahaannya berorientasi OEM
atau Original Equipment Manufacturer. Pelanggan akan memutuskan untuk membeli produk
yang ditawarkan oleh perusahaan yang bersangkutan kemudian menghubungi departemen
penjualan atau sales di perusahaan tersebut. Informasi penting yang terdapat di dalam
pesanan tersebut seperti tanggal pengiriman produk dan jumlah yang diinginkan.

2.Perencanaan atau planning

Setelah pesanan dibuat oleh pelanggan, pihak departemen perencanaan akan mempersiapkan
perencanaan produksi untuk bisa memproduksi produk yang dibutuhkan oleh pelanggan. Di
tahap ini mereka menyadari apa saja bahan mentah yang dibutuhkan dan juga bahan-bahan
pendukungnya apa saja.

3.Pembelian atau purchasing

Proses selanjutnya ada purchasing dimana purchasing departemen akan melakukan


pemesanan bahan mentah dan juga bahan pendukungnya kemudian menetapkan tanggal
penerimaan dan jumlah yang dibutuhkan.

4.Inventory
Proses supply chain management selanjutnya persediaan atau inventory. Bahan mentah
beserta bahan pendukungnya diterima oleh pabrik. Setelah itu akan diperiksa kualitas dan
ketetapan jumlahnya. Barulah disimpan di dalam gudang untuk memenuhi kebutuhan
produksi.

5.Produksi

Bagian produksi akan menggunakan bahan mentah. Selain itu juga menggunakan bahan
pendukung yang mana di pasok oleh pemasok. Barulah kegiatan produksi dilakukan untuk
bisa menghasilkan barang jadi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Barang jadi tersebut
kemudian dimasukkan ke dalam gudang untuk dikirimkan ke pelanggan sesuai dengan jadwal
yang sudah dientukan

D. Tujuan Manajemen Rantai Pasok/ Supply Chain Management

Tujuan umum dari supply chain management ini adalah menyeimbangkan antara
permintaan dan juga penawaran agar lebih efektif dan juga efisien. Sejumlah masalah utama
dalam rantai pasokan ini berhubungan dengan penentuan tingkat outsourcing yang tepat,
manajemen pengadaan barang, manajemen pemasok, pengelola hubungan dengan pelanggan,
identifikasi masalah dan merespons masalah tersebut, yang terakhir adalah manajemen risiko.
Tujuan strategis yang ingin dicapai dari rantai pasokan adalah memenangkan persaingan
minimal perusahaan bisa bertahan di tengah persaingan pasar yang ketat. Oleh sebab itu jika
menjadi pemenang dalam persaingan pasar maka rantai pasokan tersebut harus mampu
menyediakan produk dengan harga murah, berkualitas, tepat waktu, dan juga lebih bervariasi.

E. Tantangan Dalam Mengelola Supply Chain Management

Menurut I Nyoman Pujawan (2005), terdapat tantangan yang harus dihadapi dalam mengelola
suppy chain, yaitu:

1. Kompleksitas struktur supply chain


 Melibatkan banyak pihak dengan kepentingan yang berbeda-beda

 Perbedaan bahasa, zona waktu dan budaya antar perusahaan

2. Ketidakpastiaan

 Ketidakpastian permintaan

 Ketidakpastian pasokan: lead time pengiriman, harga dan kualitas bahan baku, dll.

 Ketidakpastian internal: kerusakan mesin, kinerja mesin yang tidak sempurna,


ketidakpastian kualitas produksi dll.

BAB III

PENUTUP
A.Kesimpulan
Saat ini konsumen semakin kritis sehingga menuntut penyediaan produk
secara tepat watu sehingga menyebabkan perusahaan harus melakukan antisipasi
agar tidak kehilangan pelanggan. Menggunakan software yang mendukung SCM
menjadi solusi terbaik untuk bisa memperbaiki tingkat produktivitas diantara
perusahaan-perusahaan yang berbeda. Untuk SCM ini sangat cocok diterapkan
karena memiliki kelebihan berupa mampu mengelola aliran barang atau produk di
dalam suatu rantai pasok. Dalam hal ini SCM akan mengaplikasikan bagaimana
jaringan produksi bersama distribusi mampu bekerja bersama-sama untuk bisa
memenuhi semua tuntutan konsumen. 

Ada beberapa hal dalam penerapan SCM yang harus diperhatikan supaya tidak
terjadi hambatan saat menjalankan rantai pasokan tersebut yaitu pengukuran kinerja,
customer service yang harus bisa didefinisikan dengan jelas, ukuran keterlambatan
respons dalam pelayanan, status data pengiriman yang akurat, sistem informasi yang
efisien, analisis metode pengiriman yang lengkap, dan lain sebagainya.

DAFTAR PUSTAKA
https://ipqi.org/pengertian-supply-chain-management-manajemen-rantai-
pasokan/#:~:text=Jika%20didefinisikan%20secara%20lengkap%2C%20maka,pelanggan
%20yang%20mencakup%20administasi%20harian%2C

https://www.hashmicro.com/id/blog/strategi-mengoptimalkan-manajemen-rantai-pasokan/

https://www.soltius.co.id/id/blog/proses-supply-chain-management-dan-tips-
memilihnya#:~:text=SCM%20adalah%20serangkaian%20proses%20yang,persediaan%20dan
%20juga%20pengiriman%20produk.

https://www.soltius.co.id/id/blog/tujuan-supply-chain-management-dan-
penerapannya#:~:text=Tujuan%20umum%20dari%20supply%20chain,barang%2C
%20manajemen%20pemasok%2C%20pengelola%20hubungan

https://sites.google.com/site/operasiproduksi/manajemen-rantai-pasokan

Anda mungkin juga menyukai