Disusun oleh :
NIM : 18416261201451
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-
Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat
pada waktunya yang berjudul “SISTEM INFORMASI PERUSAHAAN PT. GUDANG
GARAM Tbk.” Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian atau yang lebih khususnya
membahas penerapan Sistem Informasi Manajemen pada perusahaan Pt. Gudang Garam Tbk.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Sistem yang
diterapkan Pt. Gudang Garam Tbk. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin berkembang
dimana setiap perusahaan dituntut untuk dapat menaikan kualitas dan juga bersaing di pasar
ekonomi saat ini.
Menurut Bodnar dan Hopwood pengertian SIM merupakan kumpulan hardware serta
software yang dirancang secara eksklusifuntuk bisa melakukan integrasi data menjadi satu
informasi digital yang valid dan berguna.
Menurut Mc Leod SIM adalah suatu proses manajemen yang di dalamnya terdapat sistem
dengan kemampuan serupa otak computer yang salah satu kemampuannya adalah menjamin
ketersediaan data informasi untuk pengguna dalam satu kebutuhan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini,
membuat setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan maupun jasa harus bersaing
dengan perusahaan lain agar dapat tetap eksis, berkembang, dan mampu memenangkan daya
saing. Informasi merupakan salah satu sumber daya utama yang dapat menunjang keberhasilan
suatu perusahaan. Informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan lengkap dapat memberikan
dukungan dalam pengambilan keputusan yang pada akhirnya dapat meningkatkan kinerja dan
pertumbuhan perusahaan.
Perubahan penggunaan sistem informasi konvensional yang lebih manual kepada sistem
informasi yang otomatis di dalam perusahaan memiliki kecenderungannya akan banyak
menemui kendala. Contoh salah satu kendala adalah karyawan sebagai penggunanya (end users)
kurang mampu beradaptasi dalam menjalankan fungsi sistem informasi tersebut yang disebabkan
mereka sudah lama menggunakan sistem secara manual. Untuk mengatasi permasalahan ini,
biasanya cara yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melakukan pelatihan (training) kepada para
karyawannya dengan cara memakai jasa pihak lain atau vendor teknologi informasi (TI) yang
sudah berpengalaman di bidangnya.
Ada beberapa cara lainnya, seperti mengadaptasi salah satu dari empat strategi atau
model konversi sistem operasi, baik strategi konversi langsung, paralel, pilot, maupun dengan
strategi bertahap. Konversi sistem adalah salah satu aspek yang menentukan keberhasilan dalam
penerapan sistem informasi yang baru. Pada tahapan konversi ini, aspek non-teknis meliputi
pendekatan, metode, strategi manajerial terkait sistem kerja dan organisasi pengguna menjadi
perhatian para pengembang di samping aspek teknis pengembangan sistem informasi karena
terlibatnya pengguna pada semua lini secara langsung. Pilihan masing-masing perusahaan
bergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan. Bisa juga karena alasan
meminimalisir resiko tapi memerlukan banyak biaya atau sebaliknya.
Dalam perusahaan proses penjualan merupakan proses yang sangat penting bagi
perusahaan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan informasi
yang dapat mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen. Penerapan komputer dan
sebuah sistem informasi penjualan menjadi suatu solusi karena dapat mendukung kinerja dalam
bagian-bagian yang berhubungan dengan penjualan serta mendukung pengambilan keputusan
bagi pihak manajerial untuk mencapai tujuan perusahaan. Sistem informasi penjualan berbasis
komputer dalam penyajian informasi penjualan yang diperlukan dapat langsung disajikan baik
pada layout layar monitor maupun media cetak. Sistem informasi penjualan berbasis komputer
ini dapat mengolah data lebih cepat dan pelayanan yang diberikan dapat lebih baik melalui
perangkat otomatisasi yang tersedia, selain itu kebutuhan akan informasi penjualan dapat
disajikan secara cepat dan tepat waktu dengan adanya penyimpanan data secara elektronik yang
mudah untuk di akses oleh pengguna sistem. Sistem informasi penjualan yang dijalankan
dengan baik dalam suatu perusahaan maka akan sangat membantu dalam mendukung aktivitas
penjualan dalam perusahaan.
Tujuan Penulisan
Penulisan ini dilakukan dan memiliki beberapa tujuan yaitu dapat disebutkan sebagai berikut:
1. Memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen.
2. Mengetahui lebih dalam mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam
perusahaan.
3. Menggambarkan penerapan sistem manajemen di PT. Gudang Garam Tbk.
4. Mengidentifikasi serta manganalisis sumber daya yang digunakan dalam penerapan
sistem informasi manajemen
BAB I
PEMBAHASAN
Profil Perusahaan
Sebelum perusahaan PT. Gudang Garam berdiri, pemiliknya yang bernama SURYA
WONOWIJOYO kelahiran Hokian – Cina pada tanggal 15 agustus 1923 bekerja
diperusahaan rokok Tjap 93 (NV. Sembilan Tiga) milik pamannya di Jl Raden Patah – Kediri
setelah tahun1957 beliau membuka perusahaan sendiri dengan menyewa tanah seluas 1000M
dan jumlah sekitar 50 orang.
Seorang pengusaha yang dibesarkan di pulau Madura tepatnya di Sampang ini
merintis perusahaannya dengan sangat ulet dengan memasarkan 50 juta batang rokok yang
dipasarkan kekota terdekat dengan harga Rp. 1,- perbungkus sekitar pada trahun 1958
sehingga menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang ini, sekitar tahun 1968 perusahaan
perseorangan ini akhirnya dirubah menjadi Firma (Fa) dan kemudian sekitar tahun 1972
dengan fasilitas pemerintah perusahaan-perusahaan ini menjadi “PT” tertutup yang sahamnya
hanya boleh dimiliki oleh keluarganya sendiri, dan tahun 1990 PT. Gudang Garam menjadi
terbuka dimana sahamnya bolehdimiliki oleh orang luar.
Pada tahun 1960 sebuah cabang produksi SKT dan SKL dibuka di Gurah sekitar 13
KM arah tenggara kota Kediri dengan pegawai kurang lebih 200 karyawan yang setiap
harinya pulang pergi Gurah – Kediri.
Dengan adanya kebijakan ekonomi pemerintah dan stabilitas politik pada awal orde
baru peluang semakin meningkat didalam negeri dan usahanya semakin akselerasi dengan
dukungan BNI 1946, sehingga pada September 1968 areal pertama seluas 100 M dibeli dan
dijadikan Unit I dan pada tahun yang sama dibangun unit II disusul pemindahan unit produksi
dari Gurah ke Kediri pada tahun 1969.
Pada tahun 1990 perusahaan mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya dan melakukan penawaran pada masyarakat luas pada bulan juli –
Agustus 1990 sebesar 1,98% sehingga total sahamnya 20% dari modal yang disetor penuh.
BAB II
SISTEM YANG DIGUNAKAN
Sistem Informasi yang Digunakan oleh PT. Gudang Garam Ybk.
PT. Gudang Garam Tbk. menggunakan berbagai sistem informasi untuk menunjang
operasi bisnis. Salah satu sistem informasi yang digunakan adalah dalam manajemen resiko.
Dimana di PT. Gudang Garam Tbk. Sangat memperhatikan resiko resiko yang akan di hadapi
untuk perusahaan tersebut dalam menerima informasi yang ada. Tahapan tahapan yang ada
dalam manajemen resiko dalam PT. Gudang Garam Tbk. ialah :
Risiko Keuangan
Untuk menghindari risiko gejolak nilai tukar valuta asing, Perseroan mempertahankan
kebijakan untuk melakukan pendanaan dalam Rupiah. Risiko nilai tukar valuta asing terjadi
dari waktu ke waktu, khususnya saat dilakukan pengadaan peralatan/mesin dari luar negeri
dan dalam skala yang lebih kecil, dari pengadaan rutin bahan baku pembantu impor misalnya
filter, perasa, serta suku cadang. Risiko ini berjangka relatif pendek dan sebagian kecil dapat
dikurangi dengan hasil penjualan ekspor dalam mata uang asing.
Dampak dari risiko nilai tukar valuta asing relatif kecil jika dibandingkan dengan
skala keuangan Perseroan secara keseluruhan. kebutuhan pendanaan terutama untuk modal
kerja, dipenuhi dari fasilitas pinjaman jangka pendek dari sejumlah bank lokal dan asing.
Seluruh fasilitas pinjaman ditinjau setiap tahun dan dapat diperbaharui dengan persetujuan
kedua belah pihak. jumlah dan periode pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan
dan kondisi pasar uang. Periode bunga pinjaman pada umumnya adalah 1,3 hingga 6 bulan
dan pada akhir periode, Perseroan memiliki opsi untuk memperpanjang atau melunasi
pinjaman tersebut. Perseroan menghadapi risiko pergerakan suku bunga di pasar karena suku
bunga untuk setiap pinjaman ditetapkan pada tanggal penarikan dan perpanjangan pinjaman
tersebut.
Risiko pasokan
Perseroan memiliki tingkat persediaan yangmemadai untuk memperkecil dampak
yang mungkin ditimbulkan oleh naik turunnya ketersediaan bahan baku di pasar. kondisi
cuaca dapat mempengaruhi hasil panen bahan baku utama yaitu tembakau dan cengkeh.
Pengadaan bahan baku setiap tahun dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas, kuantitas,
harga dan tingkat persediaan Perseroan. Tujuan yang ingin dicapai Perseroan adalah stabilitas
kualitas dan biaya bahan baku.
Risiko piutang
Piutang Perseroan pada umumnya berjangka pendek kurang dari sebulan dan tersebar
di sejumlah pelanggan yang ada di mata rantai distribusi sehingga tidak terjadi konsentrasi
yang tidak semestinya. Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang yang ada pada
tanggal laporan keuangan dapat tertagih.
Perseroan juga memantau dengan seksama perubahan ketentuan cukai pada industri
rokok yang dapat berpengaruh pada operasi Perseroan dan penjualan produk rokok secara
luas. kami mempertimbangkansemua perubahan dengan cermat, dampak dari risiko ini tidak
hanya relevan untuk Perseroan namun juga untuk industri rokok secara keseluruhan. kami
akan terus memantau perkembangan seputar rancangan dan perubahan peraturan Pemerintah.
Pembahasan secara lebih rinci dapat dibaca pada bagian Laporan komite Audit pada
laporan ini.Evaluasi sistem manajemen risiko merupakan bagian dari kegiatan rutin yang
dilakukan oleh Audit internal dan dilaporkan kepada Presiden Direktur dan komite Audit
yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris.
Efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen risiko serta tindak lanjut dari
rekomendasi yang diusulkan merupakan bagian kesatuan dari proses ini.Laporan Tahunan
bagi para Pemegang Saham berisi penegasan bahwa Direksi telah mengkaji pengawasan
penting terhadap Perseroan, termasuk sistem yang mencakup operasional, keuangan,
kepatuhan dan manajemen risiko.
3. Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur
sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer
mereka.
Kegiatan‐kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur
Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
Pengujian data,
Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalah gunaan data.
Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem
informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber
daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang,
waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-Sistem yaitu Sistem
Financial, Sistem Distribusi, Sistem Manufaktur, dan Sistem Human Resource. Contoh
sistem ERP komersial antara lain: SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan JD.Edwards.
Selain itu salah satu sistem ERP open source yang populer sekarang ini adalah Compiere.
Modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP
setidaknya minimal terdiri atas:
KESIMPULAN
Penerapan implementasi sistem informasi di PT Gudang Garam Tbk. membawa
manfaat yang sangat baik sebagai penunjang keberhasilan perusahaan dalam rangka efisiensi
dan efektifitas kinerja perusahaan. Memberikan informasi yang lebih akurat sehingga
perusahaan PT Gudang Garam Tbk. bisa memperkirakan dan membidik target pasar agar
tepat dalam perencanaannya. Memberikan nilai yang inovatif dan kreatif dalam menciptakan
produk baru dan tentu saja akan menumbuhkan minat konsumen dalam membeli produk-
produk terbaru dari PT Gudang Garam Tbk. Implementasi sistem informasi pada PT Gudang
Garam Tbk. membuat perusahaan tersebut dapat bersaing dengan perusahaan dari luar sekali
pun.
DAFTAR PUSTAKA