Anda di halaman 1dari 30

ARTIKEL SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN

PERUSAHAAN PT. GUDANG GARAM Tbk.

Disusun oleh :

Nama : Muhammad Reza Fahlavi

NIM :  43218010194

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Yananto Mihadi Putra, S.E., M.Si., CMA.

Universitas Mercu Buana

Meruya, Jakarta Barat

               2019
ABSTRAK

Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan bidang ilmu yang semakin


berkembang dimana setiap perusahaan dituntut untuk dapat menaikan kualitas dan juga
bersaing di pasar ekonomi saat ini. Permasalahan Implementasi Sistem Informasi Manajemen
selalu menjadi kendala dan hambatan dalam pengembangan disetiap organisasi. Indentifikasi
masalah yang ada dapat menjadi perbaikan dalam pengembangan Implementasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM).
Makalah ini direncanakan untuk menyediakan informasi bagi masyarakat luas
mengenai konsep sistem informasi manajemen suatu perusahaan. berbagai praktek dan
pilihan dipertimbangkan untuk perencanaan dan implementasi. Implementasi Sistem
Informasi Manajemen (SIM) PT Gudang Garam Tbk. Terkait hal ini, berbagai perusahaan
memerlukan suatu layanan atau fasilitas untuk memberikan informasi kepada setiap
karyawan, manager, dan pihak umum secara cepat dan akurat. Hal ini telah terwujud dengan
baik pada PT Gudang Garam Tbk. sehingga saat ini menjadi salah satu perusahaan yang
menguntungkan pemerintah. Hanya saja terdapat beberapa masalah kecil yang dapat menjadi
masukan untuk perbaikan sistem informasi PT Gudang Garam Tbk. untuk kedepannya.
PENDAHULUAN

 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang semakin pesat saat ini,
membuat setiap perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan maupun jasa harus
bersaing dengan perusahaan lain agar dapat tetap eksis, berkembang, dan mampu
memenangkan daya saing. Informasi merupakan salah satu sumber daya utama yang dapat
menunjang keberhasilan suatu perusahaan. Informasi yang akurat, tepat waktu, relevan, dan
lengkap dapat memberikan dukungan dalam pengambilan keputusan yang pada akhirnya
dapat meningkatkan kinerja dan pertumbuhan perusahaan.

Perubahan penggunaan sistem informasi konvensional yang lebih manual kepada


sistem informasi yang otomatis di dalam perusahaan memiliki kecenderungannya akan
banyak menemui kendala. Contoh salah satu kendala adalah karyawan sebagai penggunanya
(end users) kurang mampu beradaptasi dalam menjalankan fungsi sistem informasi tersebut
yang disebabkan mereka sudah lama menggunakan sistem secara manual. Untuk mengatasi
permasalahan ini, biasanya cara yang dilakukan oleh perusahaan yaitu melakukan pelatihan
(training) kepada para karyawannya dengan cara memakai jasa pihak lain atau vendor
teknologi informasi (TI) yang sudah berpengalaman di bidangnya.

Ada beberapa cara lainnya, seperti mengadaptasi salah satu dari empat strategi atau
model konversi sistem operasi, baik strategi konversi langsung, paralel, pilot, maupun dengan
strategi bertahap. Konversi sistem adalah salah satu aspek yang menentukan keberhasilan
dalam penerapan sistem informasi yang baru. Pada tahapan konversi ini, aspek non-teknis
meliputi pendekatan, metode, strategi manajerial terkait sistem kerja dan organisasi pengguna
menjadi perhatian para pengembang di samping aspek teknis pengembangan sistem informasi
karena terlibatnya pengguna pada semua lini secara langsung. Pilihan masing-masing
perusahaan bergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan. Bisa juga karena
alasan meminimalisir resiko tapi memerlukan banyak biaya atau sebaliknya.
Dalam perusahaan proses penjualan merupakan proses yang sangat penting bagi
perusahaan dalam meningkatkan pendapatan perusahaan. Oleh karena itu, diperlukan
informasi yang dapat mendukung pengambilan keputusan bagi manajemen. Penerapan
komputer dan sebuah sistem informasi penjualan menjadi suatu solusi karena dapat
mendukung kinerja dalam bagian-bagian yang berhubungan dengan penjualan serta
mendukung pengambilan keputusan bagi pihak manajerial untuk mencapai tujuan
perusahaan. Sistem informasi penjualan berbasis komputer dalam penyajian informasi
penjualan yang diperlukan dapat langsung disajikan baik pada layout layar monitor maupun
media cetak. Sistem informasi penjualan berbasis komputer ini dapat mengolah data lebih
cepat dan pelayanan yang diberikan dapat lebih baik melalui perangkat otomatisasi yang
tersedia, selain itu kebutuhan akan informasi penjualan dapat disajikan secara cepat dan tepat
waktu dengan adanya penyimpanan data secara elektronik yang mudah untuk di akses oleh
pengguna sistem. Sistem informasi penjualan yang  dijalankan dengan baik dalam suatu
perusahaan maka akan sangat membantu dalam mendukung aktivitas penjualan dalam
perusahaan.

 Tujuan Penulisan

Penulisan ini dilakukan dan memiliki beberapa tujuan yaitu dapat disebutkan sebagai berikut:

1. Memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen

2. Mengetahui lebih dalam mengenai penerapan Sistem Informasi Manajemen dalam


perusahaan

3. Menggambarkan penerapan sistem manajemen untuk persaingan keunggulan di PT.


Gudang Garam Tbk.

4. Mengidentifikasi serta manganalisis sumber informasi untuk persaingan keunggulan yang


digunakan dalam penerapan sistem informasi manajemen
TINJAUAN PUSTAKA

Sistem informasi memuat suatu informasi mengenai perusahaan dimana adanya


kendala ataupun sesuatu yang penting bagi perusahaan tersebut mengenai sumber daya
manusia, tempat, atau segala sesuatu yang berhubungan dengan perusahaan tersebut.
Informasi tersebut mengandung data data yang dapat diolah pihak terkait untuk pengambilan
keputusan bagi perusahaan tersebut. Data itu sendiri mengenai fakta, kondisi, atau peristiwa
yang terjadi dalam jalannya kinerja perusahaan. Data yang di terima tidaklah harus langsung
di proses melainkan di jadikan sebagai tolak ukur untuk pengambilan keputusan selanjutnya
agar lebih efisien.
PEMBAHASAN

 Profil Perusahaan

Sebelum perusahaan PT. Gudang Garam berdiri, pemiliknya yang bernama SURYA
WONOWIJOYO kelahiran Hokian – Cina pada tanggal 15 agustus 1923 bekerja
diperusahaan rokok Tjap 93 (NV. Sembilan Tiga) milik pamannya di Jl Raden Patah – Kediri
setelah tahun1957 beliau membuka perusahaan sendiri dengan menyewa tanah seluas 1000M
dan jumlah sekitar 50 orang.
Seorang pengusaha yang dibesarkan di pulau Madura tepatnya di Sampang ini
merintis perusahaannya dengan sangat ulet dengan memasarkan 50 juta batang rokok yang
dipasarkan kekota  terdekat dengan harga Rp. 1,- perbungkus sekitar pada trahun 1958
sehingga menjadi perusahaan yang besar seperti sekarang ini, sekitar tahun 1968 perusahaan
perseorangan ini akhirnya dirubah menjadi Firma (Fa) dan kemudian sekitar tahun 1972
dengan fasilitas pemerintah perusahaan-perusahaan ini menjadi “PT” tertutup yang sahamnya
hanya boleh dimiliki oleh keluarganya sendiri, dan tahun 1990 PT. Gudang Garam menjadi
terbuka dimana sahamnya bolehdimiliki oleh orang luar.
Pada tahun 1960 sebuah cabang produksi SKT dan SKL dibuka di Gurah sekitar 13
KM arah tenggara kota Kediri dengan pegawai kurang lebih 200 karyawan yang setiap
harinya pulang pergi Gurah – Kediri.
Dengan adanya kebijakan ekonomi pemerintah dan stabilitas politik pada awal orde
baru peluang semakin meningkat didalam negeri dan usahanya semakin akselerasi dengan
dukungan BNI 1946, sehingga pada September 1968 areal pertama seluas 100 M dibeli dan
dijadikan Unit I dan pada tahun yang sama dibangun unit II disusul pemindahan unit produksi
dari Gurah ke Kediri pada tahun 1969.
Pada tahun 1990 perusahaan mencatatkan sahamnya  pada Bursa Efek Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya dan melakukan penawaran pada masyarakat luas pada bulan juli –
Agustus 1990 sebesar 1,98% sehingga total sahamnya 20%  dari modal yang disetor penuh.
 Sistem Informasi yang Digunakan oleh PT. Gudang Garam Tbk.

PT. Gudang Garam Tbk. menggunakan berbagai sistem informasi untuk menunjang
operasi bisnis. Salah satu sistem informasi yang digunakan adalah dalam manajemen resiko.
Dimana di PT. Gudang Garam Tbk. Sangat memperhatikan resiko resiko yang akan di hadapi
untuk perusahaan tersebut dalam menerima informasi yang ada. Tahapan tahapan yang ada
dalam manajemen resiko dalam PT. Gudang Garam Tbk. ialah :

 Risiko Keuangan

Untuk menghindari risiko gejolak nilai tukar valuta asing, Perseroan mempertahankan
kebijakan untuk melakukan pendanaan dalam Rupiah. Risiko nilai tukar valuta asing terjadi
dari waktu ke waktu, khususnya saat dilakukan pengadaan peralatan/mesin dari luar negeri
dan dalam skala yang lebih kecil, dari pengadaan rutin bahan baku pembantu impor misalnya
filter, perasa, serta suku cadang. Risiko ini berjangka relatif pendek dan sebagian kecil dapat
dikurangi dengan hasil penjualan ekspor dalam mata uang asing.

Dampak dari risiko nilai tukar valuta asing relatif kecil jika dibandingkan dengan
skala keuangan Perseroan secara keseluruhan. kebutuhan pendanaan terutama untuk modal
kerja, dipenuhi dari fasilitas pinjaman jangka pendek dari sejumlah bank lokal dan asing.
Seluruh fasilitas pinjaman ditinjau setiap tahun dan dapat diperbaharui dengan persetujuan
kedua belah pihak. jumlah dan periode pinjaman disesuaikan dengan kebutuhan pendanaan
dan kondisi pasar uang. Periode bunga pinjaman pada umumnya adalah 1,3 hingga 6 bulan
dan pada akhir periode, Perseroan memiliki opsi untuk memperpanjang atau melunasi
pinjaman tersebut. Perseroan menghadapi risiko pergerakan suku bunga di pasar karena suku
bunga untuk setiap pinjaman ditetapkan pada tanggal penarikan dan perpanjangan pinjaman
tersebut.
 Risiko pasokan

Perseroan memiliki tingkat persediaan yangmemadai untuk memperkecil dampak


yang mungkin ditimbulkan oleh naik turunnya ketersediaan bahan baku di pasar. kondisi
cuaca dapat mempengaruhi hasil panen bahan baku utama yaitu tembakau dan cengkeh.
Pengadaan bahan baku setiap tahun dilakukan dengan mempertimbangkan kualitas,
kuantitas, harga dan tingkat persediaan Perseroan. Tujuan yang ingin dicapai Perseroan
adalah stabilitas kualitas dan biaya bahan baku.

 Risiko piutang

Piutang Perseroan pada umumnya berjangka pendek kurang dari sebulan dan tersebar
di sejumlah pelanggan yang ada di mata rantai distribusi sehingga tidak terjadi konsentrasi
yang tidak semestinya. Manajemen berkeyakinan bahwa semua piutang yang ada pada
tanggal laporan keuangan dapat tertagih.

 Perubahan Peraturan dan Risiko Terkait

Perseroan menyadari akan adanya pengetatan dalam periklanan rokok yang


dampaknya tentunya akan dirasakan oleh semua produsen. kami dengan tegas mendukung
penjualan rokok secara bertanggung jawab dan tidak membenarkan penjualan rokok kepada
orang yang belum dewasa. Kami percaya pembenahan yang kami lakukan pada distribusi dan
pemasaran akan mendukung penjualan secara efektif dan memastikan produk selalu tersedia
bagi konsumen dewasa dan layak untuk dikonsumsi.

Perseroan juga memantau dengan seksama perubahan ketentuan cukai pada industri
rokok yang dapat berpengaruh pada operasi Perseroan dan penjualan produk rokok secara
luas. kami mempertimbangkansemua perubahan dengan cermat, dampak dari risiko ini tidak
hanya relevan untuk Perseroan namun juga untuk industri rokok secara keseluruhan. kami
akan terus memantau perkembangan seputar rancangan dan perubahan peraturan Pemerintah.

 Pengawasan internal dan evaluasi Sistem Manajemen Risiko


Pengawasan keuangan dan operasional merupakan bagian dari kegiatan usaha rutin di
departemen terkait dan sebagai unit yang melaksanakan fungsi pengawasan bagi komite
Audit sebagaimana ditetapkan dalam rencana kerja tahunan komite Audit untuk mengkaji
kepatuhan terhadap peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

Pembahasan secara lebih rinci dapat dibaca pada bagian Laporan komite Audit pada
laporan ini.Evaluasi sistem manajemen risiko merupakan bagian dari kegiatan rutin yang
dilakukan oleh Audit internal dan dilaporkan kepada Presiden Direktur dan komite Audit
yang berada di bawah pengawasan Dewan Komisaris.

Efektivitas dan konsistensi kegiatan manajemen risiko serta tindak lanjut dari
rekomendasi yang diusulkan merupakan bagian kesatuan dari proses ini.Laporan Tahunan
bagi para Pemegang Saham berisi penegasan bahwa Direksi telah mengkaji pengawasan
penting terhadap Perseroan, termasuk sistem yang mencakup operasional, keuangan,
kepatuhan dan manajemen risiko.

 Komponen Sistem Informasi

Input Data/Informasi

Input data berupa data internal dan data eksternal, data internal merupakan data intern
sistemkeseluruhan yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna.
Data ini meliputi sumber daya manusia (SDM), material, mesin, dan hal lainnya yang
mendukung proses secara keseluruhan seperti transportasi, spesifikasi kualitas material,
frekuensi perawatan, dan lain‐lain.

Data Eksternal perusahaan merupakan data yang berasal dari luar perusahaan
(environment) yang mendukung proses pengolahan data menjadi informasi yang berguna
untuk perhitungan cost dalam manufaktur mulai dari awal hingga akhir proses.. Contoh data
eksternal adalah data pemasok (supplier), kebijakan pemerintah tentang UMR, listrik, dll.
Sub sistem input terdiri dari :

A.    Sistem informasi akuntansi


Mengumpulkan data intern yang menjelaskan operasi manufaktur dan data
lingkungan yang menjelaskan transaksi perusahaan dengan pemasok. Sebagai contoh,
pegawai produksi memasukan data ke dalam terminal dengaN menggunakan kombinasi
media yang dapat dibaca mesin dan keyboard. Media berbentuk dokumen dengan bar code
yang dapat dibaca secara optik atau dengan tanda pensil yang dapat dibaca secara optik, dan
kartu plastik dengan garis‐garis catatan yang dapat dibaca secara magnetis. Setelah dibaca
data tersebut ditransmisikan kekomputer pusat untuk memperbarui database.

A.    Sub sistem industrial engineering (IE)

Industrial Engineering merupakan analisis sistem yang terlatih khusus yang


mempelajari operasi manufaktur dan membuat saran‐saran perbaikan. Industrial engineering
terdiri dari proyek‐proyek pengumpulan data khusus dari dalam perusahaan yang menetapkan
berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk suatu produksi.
B.     Sub sistem intelijen manufaktur

Subsistem intelijen manufaktur berfungsi agar manajemen manufaktur tetap


mengetahui perkembangan terakhir mengenai sumber‐sumber pekerja, material dan mesin.
Adapun yang termasuk dalam sub sistem intelijen manufaktur adalah :

1.      Informasi pekerja, manajemen manufaktur harus memperhatikan serikat pekerja


yang mengorganisasikan para pekerja perusahaan. Baik dalam sistem kontrak, tak berjangka
maupun borongan.

2.      Sistem formal, manajemen manufaktur memulai arus informasi pekerja dengan
menyiapkan permintaan pekerja yang dikirimkan ke departemen sumber daya manusia dan
data dari berbagai elemen lingkungan yang menghubungkan kepada pihak pelamar.

3.      Sistem informal, arus informasi antar pekerja dan manajemen manufaktur
sebagaian besar bersifat informal arus itu berupa kontak harian antara pekerja dan manajer
mereka.
Kegiatan‐kegiatan yang terjadi di dalam intelijen manufaktur
 Pengumpulan (pendokumentasian) data dari lingkungan
 Pengujian data,
 Pemeliharaan data, untuk menjamin akurasi dan kemutakhiran data.
 Keamanan data, untuk menghindari kerusakan serta penyalah gunaan data.

B. Komputer Sebagai Bagian Dari Sistem Fisik

Sistem informasi manufaktur menggunakan komputer baik secara konseptual maupun


sebagai suatu elemen dalam sistem produksi fisik. Adapun yang termasuk dalam komputer
sebagai bagian dari sistem fisik adalah :
A.       Computer Aided Design (CAD)

Program komputer untuk menggambar suatu produk atau bagian dari suatu produk
yang ingin digambarkan bisa diwakili oleh garis‐garis maupun simbol‐simbol yang memiliki
makna tertentu. CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi. CAD yang lebih
sering disebut Computer Aided Engineering (CAE), melibatkan penggunaan komputer untuk
membantu rancangan produk yang dimanufaktur. CAD digunakan untuk merancang segala
sesuatu dari struktur rumit seperti bangunan dan jembatan hingga bagian‐bagian kecil,
memperbaiki gambar dengan menghaluskan garis. Setelah rancangan itu dimasukkan
kedalam komputer, engineer dapat menempatkan rancangan itu pada berbagai pengujian
untuk mendeteksi titik‐titik lemah, CAD bahkan dapat membuat bagian‐bagian tersebut
bergerak seperti sedang digunakan. Ketika rancangan itu selesai, perangkat lunak CAD dapat
mempersiapkan spesifikasi rinci yang diperlukan untuk memproduksi produk itu yang
disimpan dalam database rancangan. CAD telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat
lunak CAE dan Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan
merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling yang
memungkinkan memvisualisasikan komponen dan rakitan yang kita buat secara realistik dan
mempunyai properti seperti massa, volume, pusat gravitasi , luas permukaan dll.Contoh
Pro/ENGINEER, AutoCAD, Solid Works, Catia, Unigraphics, ProgeCAD, dan ZWCAD.
ERP (Enterprise Resource Planning )

            Sistem ERP adalah sebuah terminologi yang diberikan kepada sistem
informasi yang mendukung transaksi atau operasi sehari-hari dalam pengelolaan sumber
daya perusahaan. Sumber daya tersebut meliputi dana, manusia, mesin, suku cadang,
waktu, material dan kapasitas. Sistem ERP dibagi atas beberapa sub-Sistem yaitu Sistem
Financial, Sistem Distribusi, Sistem Manufaktur, dan Sistem Human Resource. Contoh
sistem ERP komersial antara lain: SAP, Baan, Oracle, IFS, Peoplesoft dan JD.Edwards.
Selain itu salah satu sistem ERP open source yang populer sekarang ini adalah Compiere.

Modul-modul standar yang biasanya terintegrasi di dalam suatu sistem ERP


setidaknya minimal terdiri atas:

a.      Customer Relationship Management (CRM)

Adalah sebuah sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk


merencanakan, menjadwalkan, dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan dan
pascapenjualan dalam sebuah organisasi. CRM melingkupi semua aspek yang
berhubungan dengan calon pelanggan dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya
adalah pusat panggilan (call center), tenaga penjualan (sales force), pemasaran,
dukungan teknis (technical support) dan layanan lapangan (field service).

b.      Financial Resource Management (FRM)

Adalah modul modul yang berfungsi untuk mengumpulkan dan mengelola


seluruh data finansial sehingga mampu menyajikan laporan dari hasil  relasi  data  dari 
beberapa  departemen.  modul-modulnya   antara lain; General Accounting, Financial
Accounting, Controling, Invesment Management, Treasury, dan Enterprise Controlling.

c.      Supply Chain Management (SCM)


Modul logistik secara fungsional digunakan untuk memproses pengadaan,
penjualan dan distribusi logistik yang digunakan oleh perusahaan. Tujuan dari SCM
adalah untuk melakukan efektifitas dan efisiensi mulai dari suppliers, manufacturers,
warehouse dan stores. SCM sebenarnya adalah modul yang menjadi fokus yang mutakhir
dalam pengembangan sistem ERP. Penerapan SCM yang baik dengan memanfaatkan Internet
adalah solusi yang sangat efektif dalam penghematan biaya perusahaan. Proses perencanaan
hingga optimalisasi penyimpanan dan penggunaan logistik sangat membantu dalam
memperbaiki prediksi permintaan serta efisiensi bagi perusahaan. Modul-modulnya antara
lain adalah : General Logistics, Sales and Distribution, Materials   Management, Logistics
Execution, Quality Management, Plant Maintenance, Customer Service, Production
Planning and Control, Project System, Environment Management

d.      HRM (Human Resource Management)

Sumber daya manusia adalah asset terbesar perusahaan yang memerlukan


pengelolaan yang baik dan terukur dari mulai perekrutan, penjadualan dan pemrosesan
gaji. Pekerjaan-pekerjaan rutin bisnis yang terkait sumber daya manusia seperti
pembayaran gaji, manajemen tugas, ongkos tugas luar kantor, bonus/kompensasi,
perekrutan hingga perencanaan kebutuhan tenaga kerja dapat dikelola oleh modul ini.
Modulnya antara  lain: Personnel Management, Personnel Time Management, Payroll,
Training and Event Management, Organizational Management, Travel Management.

e.      Manufacturing Resource Planning (MRP II)

Evolusi dari Material Requirements Planning (MRP I), yang melingkupi faktor
tambahan seperti perencanaan jangka panjang, master schedulling, rough cut capacity
planning dan shoop floor control. MRP I telah memasukan unsur pengawasan dan
pelaporan. Setelah MRP I perusahaan menyadari bahwa banyak hal yang harus
dipadukan antara lain keuangan, peramalan, sales order, analisis penjualan, distribusi,
quality control serta sistem pelaporan dan pengawasan lebih lanjut.

 Sistem Informasi untuk Persaingan Keunggulan


Selama beberapa tahun terakhir ini, topik keunggulan kompetitif telah menjadi fokus
dari banyak diskusi. Keunggulan kompetitif dapat dicapai melalui pengolahan sumber daya
fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan yang besar.
Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak mengungkapkan konsep
keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-pemikiran mengenai rantai nilai
(value chain) dan sistem nilai (value system), yang setara dengan melihat sesuatu secara
sistem atas perusahaan dan lingkungannya. Integrasi antara model sistem umum dan model
delapan unsur lingkungan akan menjadi suatu dasar dari suatu konsep yang menerima banyak
perhatian dewasa ini manajemen rantai pasokan (supply chain management).

Model system umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik untuk
menganalisi sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur unsur yang seharusnya ada
dan bagaimana unsur unsur tersebut seharusnya berinteraksi. Integrasi antara model system
umum dan model delapan unsur lingkungannya akan menjadi dasar dari suatu konsep yang
meneriman banyak perhatian dewasa ini manajemen rantai pasokan (supply chain
managemen).

Pandangan secara luas atas keunggulan kompetitif menyadari adanya organisasiyang


bersaing dengan perusahaan sekaligus juga profesional dan staff  di Negara Negara lain yang
bersaing memperebutkan pekerjaan dengan karyawan perusahaan. Perusahaan muntinasional
sering kali mengontrakan pekerjaan (outsource) ke organisasi organisasi lain agar dapat
mencapai suatu keunggulan ekonomi.

Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis untuk keseluruh organisasi,


area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief information officer memainkan peranan
penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk sumber
daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan tujuan yang harus dipenuhi oleh system
informasi perusahaan di tahun tahun mendatang dan sumber daya informasi yang akan
diperlukan untuk mencapai tujuan tujuan tersebut.

 PERUSAHAAN DAN LINGKUNGANNYA


Sistem fisik perusahaan merupakan suatu system terbuka dimana dia berhadapan
dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya dari lingkungannya,
mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan pengembangan sumber daya
yang diubah kembali ke lingkungan.

Model System Umum Perusahaan


Aliran sumber dayadari lingkungan melalui perusahaan, dan kembali ke lingkungan. Aliran
sumber daya fisik berada di bagian bawah aliran sumber daya virtual berada di bagian atas.

ALIRAN SUMBER DAYA FISIK

Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan uang.
Pegawai diperkerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih tinggi melalui
pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggal kan perusahaan. Bahan baku
memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan di ubah menjadi barang jadi. Uang
memasuki perusahaan dalam bentuk penerimaan penjualan, investasi pemegang saham, dan
pinjaman lalu di ubah menjadi pembayaran terhadap pemasok

MEKANISME PENGENDALIAN PERUSAHAAN

Unsur unsur yang memungkinkanperusahaan mengendalikan operasinya sendiri


meliputi (1) Standar kinerja yang harus di penuhi oleh peruhasaan jika ia ingin mencapai
tujuannya secara keseluruhan (2) Manajemen perusahaan, dan (3) Suatu  pemrosesah
informasi yang mengubah data menjadi informasi.

LINGKARAN UMPAN BALIK

Lingkaran umpan balik (feedback loop) terdiri atas sumber daya virtual. Data
dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukan ke dalam pemroses
informasi, yang mengubahnya menjadi informasi.

Perusahaan di Dalam Lingkungan


Model system umum sebuah perusahaan membuat kita dapat dengan lebih mudah
melihat arti penting lingkungan bagi kesuksesan sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan
tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan jasa yang memenuhi kebutuhan
lingkungannya.

Lingkungan dapat bervariasi dari satu perusahaan ke perusahaan lain nya. Sebuah
bank memiliki lingkungan yang berbeda dari sebuah took alat alat olahraga atau sebuah
gereja. Meskipun begitu, kita dapat mengidentifikasikan delapan unsur utama yang terdapat
di dalam lingkungan seluruh perusahaan. Unsur unsur lingkungan ini adalah organisasi dan
individu yang berada di luar perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak.
Pemasok atau yang disebut vendor, memasok bahan baku, mesin, jasa, orang, dan informasi
yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan jasanya. Produk dan jasa
lalu di pasarkan kepada pelanggan. Perusahaan serikat pekerja adalah organisasi dari pada
pekerja terampil maupun tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha dan industry.
Komunitas global (Global Community) adalah wilayah geografi dimana perusahaan
menjalankan operasi.

Aliran Sumber Daya Lingkungan

Perusahaan terhubung dengan unsur unsur lingkungan melalui aliran sumber daya
lingkungan. Beberapa sumber daya mengalir lebih sering daripada sumber daya yang lain.
Tidak semua aliran sumber daya terjadi diantara perusahaan dan seluruh unsure lingkungan.
Sebagai contoh, mesin biasanya tidak mengalir dari perusahaan kepada pemegang saham, dan
uang seharusnya tidak mengalir kepada pesaing. Satu satunya sumber daya yang
menghubungkan perusahaan dengan seluruh unsure adalah informas, dan perushaan berusaha
untuk menjadi hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu aliran satu arah.

MENGELOLA ALIRAN SUMBER DAYA FISIK – MANAJEMEN RANTAI


PASOKAN (SUPPLY CHAIN MANAGEMENT)
Jalur yang memfalilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada perusahaan
dan selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan. Aliran sumber daya
melalui rantai pasoka harus dikelola untukmemastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan
cara yang tepat waktu dan efisien. Proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan.
Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas aktivitas berikut ni :

 Meramalkan permintaan pelanggan


 Membuat jadwal produksi
 Menyiapkan jaringan transportasi
 Memesan persediaan pengganti dari para pemasok
 Meneriman persediaan da pemasok
 Mengelola persediaan – Bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi
 Melakukan produksi
 Melakukan transportasi sumber daya kepasa pelanggan\
 Melacak aliran daya dari pemasok di dalam perusahaa, dan kepada pelanggan

Sistem Elektronik

Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka mereka akan
dapat dilacak secara elektronik, langkah demi langkah. Seiring dengan bergerak nya sumber
daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat dalam terminal computer yang
terdapat di lokasi pemasok, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam area persediaan
dan produksi perusahaan, di dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang
digunakan oleh transporter, dan di lokasi pelanggan.

 Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem

Perencanaan Sumber Daya Usaha


Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari system perencanaan sumber
daya perusahaan, namun memainkan perasaan yang sangat penting dalam operasi.
Penggunaan system ERP dari vendor yang sama (SAP, Oracle, atau produk lain) oleh para
anggota di dalam rantai pasokan akan membantu memfasilitasi aliran informasi rantai
pasokan.

Ketika salah satu anggota dari suatu rantai pasokan memiliki kekuatan yang jauh lenih
besar di atas anggota yang lain, misalnya yang dimiliki oleh pengecer besar seperti Wal-Mart
terhadap para pemasoknya, maka enaggota yang lebih kuat akan dapat memberikan tekanan
pada anggota yang lain untuk menggunakan peranti lunak ERP yang sama.

 KEUNGGULAN KOMPETITIF

Sering dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para pelanggannya,
perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan di atas para pesaingnya. Satu hal yang
tidak selalu terlihat adalah fakta bahwa sebua perusahaan juga akan dapat mencapai
keunggulan kompetitif melalui penggunaan sumber daya virtualnya. Keunggulan kompetitif
mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengungkitan di dalam pasar.

Rantai Nilai Porter


Profesor Harvard Michael E. Porter adalah orang yang paling sering dikaitkan dengan
topic keunggulan kompetitif.

Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif dengan


menciptakan suatu rantai nilai. Margin adalah nilai dari produk dan jasa perusahaan setelah
dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh pelanggan perusahaan. Perusahaan
mencintakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh porter sebagai aktifitas nilai.
Aktifitas nilai terdiri atas dua jenis yaitu utama dan pendukung.
Aktifitas nilai utama ditunjukan pada lapisan bagian bawah dan meliputi logistic input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemasok, operasi perusahaan yang mengunbah
bahan baku menjadi barang jadi.

Aktifitas nilai pendukung terlihat pada lapisan bagian atas mencakup infrastruktur
perusahaan bentuk organisasi yang secara umum akan memengarungi seluruh aktivitas
utama. Selain itu, tigas aktivitas akan memengaruhi aktifitas utama secara terpisah maupun
dalam bentuk terkombinasi. Yaitu manajemen sumber daya manusia, pengembang teknologi,
dan pengadaan.

MEMPERLUAS RUANG LINGKUP RANTAI NILAI

Manajemen harus waspada terhadap tambahin keunggulan yang dapat dicapai dengan
rantai nilai perusahaan ke rantai nilai orgaisasi lain, kaitan seperti ini dapt menghasilkan
suatu system interorganisasional (interorganizational system – IOS). Sebuah perusahaan
dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai pemasoknya dengan
mengimplementasikan system yang membuat sumber daya input tersedia bila dibutuhkan.

Dimensi dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat diralisasikan dalam hal mendapatkan strategi, taktis,
maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi. Tingkat perencanaan strategis,
sitem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah sebuah perusahaan dalam
mendapatkan keunggulan strategisnya.

KEUNGGULAN STRATEGIS

Keunggulan strategis adalah keunggulan yang memiliki dampak fundamental dalam


membentuk operasi perusahaan. System informasi dapat digunakan untuk menciptakan suatu
keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah perusahaan dapat memutuskan untuk
mengubah seluruh datanya menjadi basis data dengan alat penghubung standar.
Strategi ini dapat menyebabkan operasi perusahaan akan di pengaruhi beberapa cara secara
fundamental. Pertama, aksesyang ada saat ini bias dilakukan melalui peranti lunak computer
buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan penyebabkan perusahaan harus
mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan standar dari vendor luar  atau
memperkerjakan perusahaan luar untuk merancang dan mengembangkan suatu system
pelapor baru.

KEUNGGULAN TAKTIS

Sebuah perusahaan Mendapatka keunggulan taktis ketika perusahaan tersebut


mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari para pesaingnya. Asumsi
bahwa seorang ingin membeli kertas computer senilai $150 dari perusahaan anda. Pembalian
alat kantor seperti ini bersifat rutin, dan system informasi mencatat bahwa pelanggan tersebut
telah melakukan pembelian dengan total niali $800 sepanjang bulan ini dan terdapat potongan
harga sebesar 5 persen atas harga pembelian di atas $1000 untuk setiap bulan. Pembelian
yang dilakukan pada masa lalu ditambah pembelian saat ini sebesar $950, hanya berada
sedikit dibawah jumlah yang akan memicu diberikan potongan harga

KEUNGGULAN OPERASIONAL
Keunggulan operasional adalah keunggulan yang berhubungan dengan transaksi dan
proses sehari hari. Disinilah system informasi akan berinteraksi secara dengan proses. Suatu
situs Web yang menginat pelanggan dan presensi mereka dari transaksi masa lalu akan
mencerminkan suatu keunggulan operasional. Browser sering memiliki cookies, file file
berisi informasi yang terdapat di dalam computer pengguna, yang dapat menyimpan nomor
akun, kata sandi,dan informasi lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Data yang
dimasukan pengguna lemungkinan besar akan lebih akurat. Karena data tidak
dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan terjadi kesalah pahaman di
dalam komunikasi.

TANTANGAN DARI PESAING PESAING GLOBAL

Perusahaan multinasional (multinational corporation – MNC) adalah sebuah


perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, Negara, dan budaya. Perusahaan terdiri atas
perusahaan induk dan sekelonpok anak perusahaan . Anaka perusahaan tersebut dapat
tersebar secara goegrafis, dan masing masing dapat memiliki sasaran, kebijakan, dan
prosedurnya sendiri. Anda hendak nya tidaj membatasi pemikiran akan pesaing pesaing
global hanya untuk organisasi lain saja, kalangan professional dan staf yang bekerja di
Negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di Negara tuan
rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.

Alasan utana melakukan outsource adalah ekonomi. Biaya buruh china berkisar 25
persen dari biaya buruh AS. Namun, Outsourcing juga memiliki kelemahan sendiri. Satu hal
yang khususnya sangat penting bagi outsourcing TI adalah perlindungan hak kekayaan
intelektual, yang di beberapa Negara tidak mendapat perlindungan yang memadai.

Kebutuhan Khusus Untuk Pemrosesah Informasi di Perusahaan Multinasional

Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan


koordinasi, kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi perusahaan
multinasional(MNC) . MNC adalah sebuah system terbuka yang berusaha
untukmeminimalkan ketidak pastian yang tertadap dalam lingkungannya.

Kebutuhan Khusus Untuk Koordinasi di perusahaan Multinasional


Koordinasi adalah kunci mencapai keunggulan kompetitif di dalam pasar global.
Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategi atas operasinya di seluruh dunia
dan mengelola dengan cara yang terkoordinasi secara global, tidak akan dapat meraih
kesuksesan dalam perekonomian internasional.

Keuntungan Koordinasi

 Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai Negara dan pasar


 Kemampuan untuk merespons perubahaan yang terjadi di satu Negara pada suatu
Negara lain atau suatu wilayah dalam satu Negara lain
 Kemampuan untuk berbagai menyamai kebutuhan pasar di seluruh Indonesia
 Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai Negara
 Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan
 Peningkatan efisiensi dalam memenuhi kebutuhan pelanggan
 Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk perusahaan dan
juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusi
TANTANGAN DALAM MENGEMBANGKAN SISTEM INFORMASI GLOBAL

Pengembangan semua jenis system informasi dapat menjadi suatu tantangan, tetapi
ketika system dibuat mencakup batas internasional, para pengembangan harus mengatasi
beberapa kendala yang unik. Istilah system informasi global (global informasi system – GIS)
diberikan untuk suatu system informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi
batas Negara. Berikut adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembangan GIS :

 Kendala kendala politis


 Rintangan budaya dan komunikasi
 Masalah masalah teknologi
 Kurang nya dukungan dari Manajemen anak perusahaan

MANAJEMEN PENGETAHUAN

Sumber daya sebuah peruhaan terdiri atas :

 Peranti keras Komputer


 Peranti lunak Komputer
 Spesialis Informasi
 Pengguna
 Fasilitas
 Database
 Informasi
Dimensi Informasi

Ketika pengembangan system (pengguna maupun spesialis informasi) mendefinisikan


output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan mempertimbangkan empat
dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang diinginkan ini akan dapat menambah nilai
dari informasi tersebut.

 Relevansi . Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut behubungan dengan


masalah yang sedang dihadapi.
 Akurasi . Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat.
 Ketepatan waktu . Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan 
sebelum situasi yang genting berkembang atau hilang peluang yang ada.
 Kelengkapan . Para pengguna sehaknya dapat memperoleh infomasi yang
menyajikan suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya

Sistem informasi berperan penting di dalam keberhasilan persaingan organisasi


dengan strategi yang mereka gunakan untuk bersaing. Strategi persaingan bisnis berbasis
teknologi informasi harus memiliki keselarasan dengan bisnis yang dijalankan oleh suatu
perusahaan. Dalam menjalankan penyelarasan tersebut, perusahaan harus melakukan
petimbangan arah strategi bisnis yang jelas seperti perlu adanya komunikasi, komitmen dan
integrasi masing-masing dari perusahaan tersebut. Penyelarasan strategi bisnis ini digunakan
oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, meningkatkan hubungan
dengan suplier/pemasok, menciptakan hambatan untuk pendatang baru, dan untuk
menciptakan produk dan solusi bisnis. Dalam hal ini perusahaan menggunakan fungsi back
office (orang yang bertugas mengurusi laporan-laporan maupun masalah administrasi dan
tidak secara langsung melayani konsumen) sebagai tulang punggung untuk pengolahan data
dan akuntansi, dan perusahaan juga menggunakan jalur front-line (orang yang langsung
berhadapan atau berhubungan dengan konsumen) agar dapat menyelaraskan antara strategi
persaingan bisnis dan bisnis yang akan dijalankannya tersebut.
Ada banyak contoh cara organisasi telah menggunakan teknologi informasi secara
kreatif untuk mendapatkan keunggulan bersaing. Perusahaan bersaing dengan produk atau
pelayanan pesaing dimana akan memberikan nilai yang lebih kepada pelanggan yang berarti
persaingan telah dilakukan. Artikel ini akan menjelaskan tentang bagaimana sistem informasi
dapat digunakan sebagai keunggulan strategis dalam persaingan bisnis? Untuk mengetahui
hal tersebut maka perlu di ketahui terlebih dahulu strategi apa yang digunakan supaya sistem
informasi tersebut dapat digunakan dalam persaingan bisnis. Pada pembahasan kali ini akan
di ulas mengenai strategi-strategi yang digunakan suatu sistem informasi dan dampak sistem
informasi strategis bagi manajer dan organisasi. 

A.  Strategi Persaingan Bisnis


Adapun strategi yang digunakan suatu perusahaan ada 6, akan tetapi strategi tersebut dibagi
lagi menjadi 2 bagian, yaitu:

1. Mengatasi tekanan bersaing dengan teknologi informasi

• Meningkatkan operasional bisnis.

Penggunaan teknologi informasi untuk peningkatan operasional perusahaan dapat


mengakibatkan dampak strategik yang banyak, investasi di dalam teknologi informasi dapat
membantu perusahaan menjadi lebih efisien. Peningkatan di dalam proses bisnis dapat
membuat perusahaan memotong biaya dengan besar. Maka dari itu diperlukan adanya
perubahan proses bisnis.

Perubahan proses bisnis dan operasional yang efisien dapat membuat biaya menjadi
rendah sehingga konsep lowercost leadership strategis dapat terlaksana. Bagaimanapun juga
suatu perusahaan justru memutuskan untuk menggunakan operasional yang efisien untuk
meningkatkan kualitas dan pelayanan dengan pilihan suatu produk strategi differensiasi.
• Promosi inovasi bisnis

Investasi dalam teknologi sistem informasi dapat mengembangkan suatu produk yang
unik dalam pelayanan atau proses. Disini dapat menciptakan suatu peluang bisnis baru dan
suatu perusahaan mampu untuk berkembang masuk ke dalam pasar yang baru atau ke dalam
segment baru dari pasar yang ada.

• Mengikat supplier dan pelanggan atau berhubungan dengan pelanggan dan supplier.

2. Membangun keintiman dengan pelanggan.

• Meningkatkan barries to entry.

Manfaat yang diperoleh dari strategi ini adalah meningkatnya market share. Dengan
melakukan investasi dalam teknologi informasi untuk meningkatkan operasi atau untuk
menyebarkan inovasi, perusahaan juga membangun halangan untuk menunda perusahaan
lainnya untuk memasuki pasar.

• Membangun strategis dengan platform teknologi informasi.

Maksudnya perusahaan membangun strategi perusahaan dengan menggunakan dan


memanfaatkan teknologi informasi, seperti Leverage investment sistem informasi, manusia,
hardware, software dan jaringan dari penggunaan operasional sampai pada aplikasi strategis.

• Membangun strategi berbasis informasi.

Strategi ini digunakan dengan menggunakan teknologi informasi untuk mendukung


perusahaan dalam keunggulan bersaing.
Adapun strategi lainnya yang dapat digunakan dalam keunggulan suatu sistem
informasi yaitu:

1. Mengembangkan suatu sistem informasi antar perusahaan yang kenyamanan dan


efisiensinya dapat meniciptakan biaya perpindahan yang akan mengunci para pelanggan dan
pemasok di dalamnya.

2. Lakukan investasi besar dalam aplikasi TI canggih yang dapat membangun


halangan pihak luar untuk masuk ke industri tersebut.

3. Masukkan berbagai komponen TI dalam produk dan jasa untuk membuat pengganti
dari produk atau jasa sejenis menjadi lebih sulit.

4. Dorong investasi untuk ahli-ahli sistem informasi, hardware, software, database,


dan jaringan dari penggunaan operasional menjadi aplikasi strategis.

B. Dampak Sistem Informasi Bagi Manajer dan Organisasi

Sistem informasi bagi manajer sangatlah penting baik untuk perusahaan kecil maupun
perusahaan besar. Manajer harus mengidentifikasi jenis-jenis sistem yang daoat dijadikan
keunggulan strategis dalam bisnisnya.
Sistem informasi dapat mempengaruhi aktivitas bisnis suatu perusahaan secara menyeluruh
sehingga dapat membantu perusahaan dalam persaingan bisnis yang dijalankannya dengan
perusahaan lainnya.Dengan adanya aplikasi teknologi informasi, perusahaan dapat
meningkatkan kinerja operasional dan manajemen untuk memperoleh keunggulan kompetitif,
dan memenuhi tujuan strategis perusahaan lainnnya.
 Kesimpulan Dari Penerapan Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan
PT Gudang Garam

Dimana maraknya persaingan di bidang rokok, para perusahaan sangatlah bersaing


untuk menjual produknya, entah itu membuat produk yang berbeda dari yang lain ataupun
membuat inovasi inovasi baru dari produk nya.

Peran sistem informasi untuk persaingan keunggulan sangatlah penting, karena dari
setiap perusahaan rokok di indonesia haruslah mengetahui informasi informasi di pasaran
tentang minat dari customer.

Dari platform yang sudah di jelaskan, seperti mudahnya berita yang marak di internet
atau berita berita yang muncul dari per orangan untuk perusahaan rokok tersendiri akan terus
mengembangkan inovasi untuk produknya.

Gudang Garam sendiri pun memiliki banyak varian produk yang mereka pasarkan
darimana untuk persaingan pasar itu sendiri seperti untuk menandingi para saingannya yang
sebagai contoh ialah Sampoerna yang mengeluarkan rokok varian mild terbaik tetapi
sayangnya gudang garam tetap dengan fokus kepada prodak primer nya yaitu Gudang Garam
Internasional.

Dari sistem informasi juga mereka dapat memantau pasar dari segi harga, penjualan
dan bahkan cukai untuk tembakau itu tersendiri oleh sebab itu penempatan harga yang tepat
ialah sasaran utama dari perusahaan itu sendiri, dan juga segmentasi pasar itu tersendiri
dimana prodak nya sangat diminati bagi customer di berbagai usia karena keunggulan dari
rasa.
 REFERENSI

1. Putra, Y. M. (2018). Pengantar Sistem Informasi. Modul Kuliah Sistem Informasi


Manajemen. Jakarta: FEB-Universitas Mercu Buana
2. https://www.gudanggaramtbk.com/media/uploads/files/GG-RISK-
MANAJEMEN_up_2019.pdf
3. http://nanajunana.blogspot.com/2017/01/analisis-sistem-informasi-pada.html
4. https://ahmadreshafarhan.blogspot.com/2017/01/artikel-sistem-informasi-
manufaktur-pt.html
5. http://sao-sim-ak3b.blogspot.com/2016/09/makalah-sistem-informasi-pt-
gudang.html
6. https://www.gudanggaramtbk.com/tentang-kami/#tata-perusahaan
7. Putra, Y. M., (2018). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul
Kuliah Sistem Informasi Manajemen. FEB-Universitas Mercu Buana: Jakarta
8. https://efrizalzaida.wordpress.com/2017/03/06/sistem-informasi-untuk-
keunggulan-bersaing-perusahaan-dan-lingkungannya-tantangan-sistem-
informasi-global/
9. https://www.kompasiana.com/ulfiatuszuhro/5711a2bd0d97731f0583efea/memena
ngkan-persaingan-melalui-teknologi-informasi

Anda mungkin juga menyukai