Anda di halaman 1dari 29

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350290591

Sumber Daya Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan

Article  in  SIMADA (Jurnal Sistem Informasi & Manajemen Basis Data) · March 2021

CITATIONS READS

0 54

5 authors, including:

Yananto Mihadi Putra Siti Aisyah Maudina


Universitas Mercu Buana Universitas Mercu Buana
2,168 PUBLICATIONS   2,413 CITATIONS    14 PUBLICATIONS   4 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN YANANTO MIHADI PUTRA S.E., M.Si View project

KEAMANAN INFORMASI DALAM PEMANFATAN TEKNOLOGI INFORMASI View project

All content following this page was uploaded by Siti Aisyah Maudina on 22 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


TUGAS PERTEMUAN KE-03

MATA KULIAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Sumber Daya Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan

Dosen pengampu : Bpk. Yananto Mihadi Putra, SE, M. Si

DISUSUN OLEH :

Siti Aisyah Maudina 43217120099

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

JURUSAN AKUNTANSI

MERCU BUANA MENTENG

2021
 Abstrak (Ringkasan Artikel)

Dalam pasar yang kompetitif, banyak perusahaan tidak dapat menghindari


persaingan. Teknologi dan sistem informasi yang tepat dapat menjadi faktor kunci
dalam mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Sistem informasi
mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnisnya dan membuat hal baru
dalam organisasi. Saat ini, kemajuan dalam sistem informasi diikuti oleh kemajuan
dalam teknologi informasi. Oleh karena itu, teknologi informasi sebagai alat bisnis
strategis sangat penting bagi perusahaan, dan penting bagi strategi kompetitifnya.
Kata kunci: Sistem informasi, keunggulan kompetitif.

 Pendahuluan

Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan


kekuatan informasi sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi
internet telah merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi
lama (old economy) ke ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi
kegiatan bisnis dunia nyata dengan kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan
informasi dengan optimal, dunia bisnis perlu menerapkan strategi pengelolaan
informasi dan pengetahuan dengan optimal untuk memperbaiki kualitas keputusan,
proses, dan produk ataupun jasa yang dihasilkan, serta hubungan yang harmonis
dengan pelanggan.

Mengubah kabar buruk menjadi kabar baik teknologi informasi telah menjadi
motor penggerak bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan
mengoptimalkan manfaat dari informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas
biaya yang besarnya sangat signifikan. Namun, pemanfaatan informasi memiliki dua
sisi: jika perusahaan tidak bisa menggunakannya dengan tepat, maka informasi akan
membawa pada kematian, sebaliknya jika perusahaan dapat memanfaatkannya
dengan optimal, maka keuntunganlah yang akan didapat.

 Literatur Teori

Model sistem umum perusahaan akan dapat menjadi contoh pola yang baik
untuk menganalisis sebuah organisasi. Model ini akan menyoroti unsur-unsur yang
seharusnya ada dan bagaimana unsur-unsur tersebut seharusnya berinteraksi.
Dalam hal yang sama, model delapan unsur lingkungan sebuah perusahaan dapat
menjadi suatu cara yang baik untuk memahami kompleksitas dari bagaimana
perusahaan akan berinteraksi dengan lingkungannya. Integrasi antara model sistem
umum dan model delapan unsur lingkungan akan menjadi dasar dari suatu konsep
manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Keunggulan kompetitif tidak hanya dapat dicapai melalui pengelolaan sumber
daya fisik, akan tetapi sumber daya virtual ternyata juga dapat memainkan peranan
yang besar. Michael E. Porter diakui sebagai orang yang paling banyak
mengungkapkan konsep keunggulan kompetitif dan mengontribusikan pemikiran-
pemikiran mengenai rantai nilai (value chain) dan sistem nilai (value system), yang
setara dengan melihat sesuatu secara sistem atas perusahaan dan lingkungannya.
Para eksekutif perusahaan dapat menggunakan informasi tersebut untuk
mendapatkan keunggulan strategis, taktis, dan operasional.
Sumber daya informasi sebuah perusahaan meliputi peranti keras, peranti
lunak, spesialis informasi, pengguna, fasilitas, basis data (database), dan informasi.
Informasi memiliki empat dimensi yang diinginkan: relevansi, akurasi, ketetapan
waktu, dan kelengkapan. Eksekutif perusahaan melakukan perencanaan strategis
untuk keseluruhan organisasi, area bisnis, dan sumber daya informasi. Chief
information officer (yang disebut pula chief technology officer) memainkan peranan
penting dalam semua jenis perencanaan strategis. Sebuah rencana strategis untuk
sumber daya informasi akan mengidentifikasikan tujuan-tujuan yang harus dipenuhi
oleh sistem informasi perusahaan di tahun-tahun mendatang dan sumber daya
informasi yang akan diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

1.1 Perusahaan dan Lingkungannya


Perusahaan adalah Suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan sebuah
sistem virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka di mana ia
berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah perusahaan mengambil sumber daya
dari lingkungannya, mengubah sumber daya tersebut menjadi produk dan jasa, dan
mengembalikan sumber daya yang telah diubah kembali ke lingkungan.

1.2 Aliran Sumber Daya Fisik


Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin, dan
uang. Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang lebih
tinggi melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan
perusahaan. Bahan baku memasuki perusahaan dalam bentuk input mentah dan
diubah menjadi barang jadi, yang kemudian dijual kepada para pelanggan
perusahaan. Mesin dibeli, digunakan dan pada akhirnya dijual dalam bentuk
penerimaan penjualan investasi pemegang saham, dan pinjaman lalu diubah
menjadi pembayaran kepada pemasok, pajak kepada pemerintah, dan
pengembalian kepada para pemegang saham. Ketika berada di dalam perusahaan,
sumber daya fisik dipergunakan untuk menghasilkan produk dan jasa yang dijual
oleh perusahaan kepada para pelanggannya.

1.3 Mekanisme Pengendalian Perusahaan


Unsur-unsur perusahaan yang mengendalikan operasinya sendiri meliputi :
1. standar kinerja yang harus dipenuhi oleh perusahaan jika ia ingin mencapai
tujuannya secara keseluruhan,
2. manajemen perusahaan, dan
3. suatu pemroses informasi yang mengubah data menjadi informasi.

1.4 Lingkaran Umpan Balik


Lingkaran Umpan Balik (feedback loop) terdiri atas sumber-sumber daya
virtual. Data dikumpulkan dari perusahaan dan dari lingkungan lalu dimasukkan ke
dalam pemroses informasi, yang mengubahnya menjadi informasi. Informasi ini
kemudian diberikan kepada para manajer, yang melakukan pengambilan keputusan
yang akan memengaruhi perubahan-perubahan yang dibutuhkan pada sistem fisik.
Manajemen akan dipandu dalam pengambilan keputusannya oleh standar-
standar kinerja perusahaan. Standar kinerja ini juga dapat dipergunakan oleh
pemroses informasi untuk mengetahui apabila perusahaan tidak memberikan kinerja
sesuai dengan yang diharapkan.

1.5 Perusahaan di dalam Lingkungannya


Sebuah perusahaan tercipta atas dasar tujuan untuk memberikan produk dan
jasa yang memenuhi kebutuhan lingkungannya. Sama pentingnya, sebuah
perusahaan tidak akan dapat berfungsi tanpa sumber daya yang diberikan oleh
lingkungannya.
Lingkungan dapat bervariasi dari suatu perusahaan ke perusahaan lainnya.
Unsur-Unsur lingkungan adalah organisasi dan individu yang berada di luar
perusahaan dan memiliki pengaruh langsung maupun tidak langsung atas
perusahaan. Kedelapan unsur terdapat di dalam suatu sistem yang lebih besar yang
disebut masyarakat (society).
Pemasok (supplier), atau yang disebut juga vendor, memasok bahan baku,
mesin, jasa, orang, dan informasi yang digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan produk dan jasanya. Produk dan jasa ini lalu dipasarkan kepada
pelanggan (customer) perusahaan. Serikat pekerja (labor union) adalah organisasi
dari para pekerja terampil maupun tidak terampil dari berbagai jenis bidang usaha
dan industri.
Komunitas keuangan (financial community) terdiri atas institusi-institusi
seperti bank dan institusi pemberi pinjaman lainnya yang memengaruhi sumber daya
keuangan yang tersedia bagi perusahaan. Pemegang saham dan pemilik
(stockholders and owners) adalah orang-orang yang menginvestasikan uang ke
dalam perusahaan. mereka adalah pemilik perusahaan yang sebenarnya.
Pesaing (competitor) mencakup semua organisasi yang bersaing dengan
perusahaan di dalam pasar. Pemerintah (government), baik itu di tingkat nasional,
provinsi, maupun lokal, akan memberikan pembatasan dalam bentuk pembelian,
informasi, dan dana. Komunitas operasinya. Perusahaan menunjukkan tanggung
jawabnya kepada masyarakat global dengan menghargai lingkungan hidup,
memberikan produk dan jasa yang memberikan kontribusi kepada mutu kehidupan,
dan melakukan operasinya secara etis.

1.6 Aliran Sumber Daya Lingkungan


Perusahaan terhubung dengan unsur-unsur lingkungannya melalui aliran
sumber daya lingkungan (environmental resource flows). Aliran-aliran yang umum
terjadi meliputi aliran informasi dari pelanggan, aliran bahan baku kepada pelanggan,
aliran uang kepada pemegang saham, dan aliran bahan baku dari pemasok.
Aliran yang lebih jarang terjadi meliputi aliran uang dari pemerintah (seperti
untuk penelitian), aliran bahan baku kepada pemasok (pengembalian barang
dagangan), dan aliran pegawai kepada pesaing (karyawan yang “dibajak” oleh
perusahaan lain).
Tidak semua aliran sumber daya terjadi di antara perusahaan dan seluruh
untuk lingkungannya. Satu-satunya sumber daya yang menghubungkan perusahaan
dengan seluruh unsur adalah informasi dan perusahaan berusaha untuk menjadikan
hubungan informasi dengan pesaing sebagai suatu aliran satu arah.
1.7 Mengelola Aliran Sumber Daya Fisik – Manajemen Rantai Pasokan (Supply
Chain
Management)
Jalur yang memfasilitasi aliran sumber daya fisik dari pemasok kepada
perusahaan dan selanjutnya kepada pelanggan disebut sebagai rantai pasokan
(supply chain). Aliran sumber daya melalui rantai pasokan harus dikelola untuk
memastikan bahwa aliran tersebut terjadi dengan cara yang tepat waktu dan efisien.
proses ini disebut sebagai manajemen rantai pasokan (supply chain management).
Manajemen rantai pasokan terdiri atas aktivitas-aktivitas berikut ini :
 Meramalkan permintaan pelanggan.
 Membuat jadwal produksi.
 Menyiapkan jaringan transportasi.
 Memesan persediaan pengganti dari para pemasok.
 Menerima persediaan dari pemasok.
 Mengelola persediaan-bahan mentah, barang dalam proses, dan barang jadi.
 Melakukan produksi.
 Melakukan transportasi sumber daya kepada pelanggan.
 Melacak aliran sumber daya dari pemasok, di dalam perusahaan, dan kepada
pelanggan.

1.8 Sistem Elektronik


Seiring dengan mengalirnya sumber daya melalui rantai pasokan maka
mereka akan dapat dilacak secara elektronis, langkah demi langkah. Seiring dengan
bergeraknya sumber daya melalui rantai pasokan, setiap tindakan akan dicatat
dalam terminal komputer yang terdapat di lokasi pemasok, di dalam area
penerimaan perusahaan, di dalam area persediaan dan produksi perusahaan, di
dalam area pengiriman perusahaan, di dalam kendaraan yang digunakan oleh
transportir, dan di lokasi pelanggan. Data dimasukkan ke dalam terminal melalui
input keyboard, pemindaian kode batang, atau ID frekuensi radio. Seiring dengan
terkumpulnya data, sistem informasi perusahaan akan diperbarui untuk
menggambarkan lokasi terakhir dari sumber daya yang sedang dilacak. Kemampuan
untuk melacak aliran sumber daya seiring dengan terjadinya, akan memberikan
kontribusi pada manajemen rantai pasokan.

1.9 Manajemen Rantai Pasokan dan Sistem Perencanaan Sumber Daya Usaha
Manajemen rantai pasokan hanya salah satu aspek dari sistem perencanaan
sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP), namun memainkan
peranan yang sangat penting dalam operasi. Penggunaan sistem ERP dari vendor
yang sama (SAP, Oracle, atau produk lainnya) oleh para anggota di dalam rantai
pasokan akan membantu memfasilitasi aliran informasi rantai pasokan. Akan tetapi,
biaya suatu sistem ERP dapat menjadi sangat tinggi, dan mungkin tidak semua
anggota di dalam rantai pasokan ingin membeli peranti lunak ERP.

Dalam hal ini, perpindahan data dari satu anggota ke anggota yang lain akan
terfasilitasi dan semua anggota akan dapat meraih keuntungan, tetapi anggota
terkuat dari rantai pasokanlah yang biasanya akan menerima keuntungan terbesar.

2. Keunggulan Kompetitif
Seiring dengan perusahaan memenuhi kebutuhan produk dan jasa para
pelanggannya, perusahaan tersebut akan berusaha untuk mendapatkan keunggulan
di atas para pesaingnya. Mereka dapat mencapai keunggulan ini dengan
memberikan produk dan jasa pada harga yang lebih rendah, memberikan
kebutuhan-kebutuhan khusus dari segmen-segmen pasar tertentu.
Satu hal yang tidak selalu terlihat jelas adalah adanya fakta bahwa sebuah
perusahaan juga akan dapat mencapai keunggulan kompetitif melalui penggunaan
sumber daya virtualnya. Di dalam bidang sistem informasi, keunggulan kompetitif
(competitive advantage) mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan
pengungkitan (leverage) di dalam pasar. Ingat bahwa para manajer perusahaan-
perusahaan menggunakan sumber daya virtual sekaligus juga fisik dalam memenuhi
tujuan-tujuan strategis perusahaan.

2.1 Rantai Nilai Porter


Porter yakin bahwa sebuah perusahaan meraih keunggulan kompetitif
dengan menciptakan suatu rantai nilai (value chain). Margin adalah nilai dari produk
dan jasa perusahaan setelah dikurangi harga pokoknya, seperti yang diterima oleh
pelanggan perusahaan. Meningkatkan margin adalah tujuan dari rantai nilai.

Perusahaan menciptakan nilai dengan melakukan apa yang disebut oleh Porter
sebagai aktivitas nilai (value activities). Aktivitas nilai terdiri atas dua jenis : utama
dan pendukung.
a. Aktivitas nilai utama (primary value activities) meliputi logistik input yang
mendapatkan bahan baku dan persediaan dari pemsok, operasi perusahaan
yang mengubah bahan baku menjadi barang jadi, logistik output yang
memindahkan barang kepada pelanggan, operasi pemasaran penjualan yang
mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan pesanan, dan
aktivitas-aktivitas jasa yang menjaga hubungan pelanggan yang baik setelah
penjualan. Aktivitas nilai utama ini mengelola aliran sumber daya fisik di
sepanjang perusahaan.
b. Aktivitas nilai pendukung (support value activities) mencakup infrastruktur
perusahaan, bentuk organisasi yang secara umum akan memengaruhi
seluruh aktivitas utama. Selain itu, tiga aktivitas akan memengaruhi aktivitas
utama secara terpisah maupun dalam bentuk terkombinasi yaitu :
1. manajemen sumber daya manusia,
2. pengembangan teknologi, dan
3. pengadaan (atau pembelian).

Masing-masing aktivitas nilai, baik utama maupun pendukung akan mengandung tiga
unsur penting, yaitu :
1) input yang di beli, sumber daya manusia, dan
2) teknologi.

Setiap aktivitas juga akan menggunakan dan menciptakan informasi. Sebagai contoh,
spesialis informasi di dalam unit jasa informasi dapat menggabungkan basis data
pembelian komersial, peralatan komputasi yang disewa, dan program-program yang
dikembangkan sendiri untuk menghasilkan informasi pendukung keputusan bagi
para eksekutif perusahaan.

2.2 Memperluas Ruang Lingkup Rantai Nilai


Kaitan rantai nilai perusahaan ke rantai nilai organisasi lain dapat
menghasilkan suatu sistem interorganisasional (interorganizational system-IOS).
Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi disebut sebagai sekutu bisnis (business
partners). mereka bekerja bersama sebagai suatu unit tunggal yang terkoordinasi,
sehingga menimbulkan suatu sinergi yang tidak dapat dicapai jika masing-masing
bekerja sendirian.
Sebuah perusahaan dapat mengaitkan rantai nilainya kepada rantai nilai
pemasoknya dengan mengimplementasikan sistem yang membuat sumber daya
input tersedia bila dibutuhkan. Salah satu contoh adalah kesepakatan just-in-time
(JIT) dengan pemasok untuk mengirimkan bahan baku sehingga bahan baku akan
tiba beberapa jam sebelum digunakan di dalam proses produksi. JIT akan membantu
meminimalkan biaya penyimpanan bahan baku.
Ketika para pembeli produk perusahaan adalah organisasi, rantai nilai
mereka akan juga dapat dikaitkan dengan rantai nilai perusahaan dan para anggota
distribusinya. Sebagai contoh, sebuah perusahaan produsen farmasi dapat
melampirkan label harga pengecer kepada produk. Produknya sebelum pengiriman,
sehingga dapat menghemat biaya yang harus dikeluarkan pengecer nantinya.

Ketika pembeli adalah pelanggan individual, mereka dapat menggunakan


komputer mereka untuk masuk ke dalam situs Web perusahaan untuk mendapatkan
informasi dan melakukan pembelian. Karena setiap aktivitas nilai mencakup
komponen informasional, mengelola sumber daya informasi sebuah perusahaan
adalah langkah penting dalam meraih keunggulan kompetitif.

2.3 Dimensi-dimensi Keunggulan Kompetitif


Keunggulan kompetitif dapat direalisasikan dalam hal mendapatkan keunggulan
strategis, taktis, maupun operasional. Pada tingkat manajerial yang tertinggi, tingkat
perencanaan strategis-sistem informasi dapat digunakan untuk mengubah arah
sebuah perusahaan dalam mendapatkan keunggulan strategisnya. Pada tingkat
kendali manajemen (menengah), manajer dapat memberikan spesifikasi mengenai
bagaimana rencana strategis akan diimplementasikan sehingga menciptakan suatu
keunggulan taktis. Pada tingkat kendali operasional (lebih rendah), manajer dapat
menggunakan teknologi informasi dalam berbagai pengumpulan data dan
penciptaan informasi yang akan memastikan efisiensi operasi, sehingga mencapai
keunggulan operasional.

Secara umum, implementasi teori perusahaan tentang bagaimana cara bersaing


akan memiliki tiga implikasi terhadap posisi kompetitif perusahaan, yaitu:

1. Competitive advantage, yaitu jika tindakan perusahaan memberi nilai tambah


dan jika hanya ada sedikit perusahaan yang mampu melakukan tindakan
sejenis;
2. Competitive parity, yaitu jika tindakan perusahaan untuk memberi nilai
tambah, tetapi cukup banyak perusahaan yang mampu melakukan tindakan
yang sama;
3. Competitive disadvantage, yaitu jika tindakan perusahaan dalam suatu
industri yang gagal untuk memberi nilai tambah ekonomis.

3. Keunggulan Strategis
Keunggulan strategis (strategic advantage) adalah keunggulan yang dimiliki
dampak fundamental dalam membentuk operasi perusahaan. Sistem informasi dapat
digunakan untuk menciptakan keunggulan strategis. Sebagai contoh, sebuah
perusahaan dapat memutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis
data dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser Web) guna
kemungkinan berbagi dengan sekutu-sekutu bisnis dan pelanggannya.

Basis data yang terstandardisasi dan dapat diakses melalui browser Web
mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis. Strategi ini
menyebabkan operasi perusahaan akan dipengaruhi oleh beberapa cara secara
fundamental, yaitu :
a. akses yang ada saat ini bisa jadi dilakukan melalui peranti lunak komputer
buatan perusahaan sendiri, sehingga perubahan tersebut akan menyebabkan
perusahaan harus mempertimbangkan untuk membeli peranti lunak pelaporan
standar dari vendor luar atau mempekerjakan perusahaan luar untuk
merancang dan mengembangkan suatu sistem pelaporan baru. Mobilitas
akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para pengguna tidak lagi
membutuhkan akses laporan juga akan ikut terpengaruh, karena para
pengguna tidak membutuhkan akses langsung ke sumber daya komputer
perusahaan. setiap sambungan ke internet akan memungkinkan pengguna
menggunakan sebuah browser Web untuk mengakses laporan dari hampir
seluruh tempat di manapun di dunia ini.

b. Para pemasok dan pelanggan potensial di manapun di seluruh dunia akan


memiliki potensi akses atas tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi
perusahaan, sehingga akan mempercepat transaksi pembelian dan penjualan
perusahaan.

c. Keamanan juga tidak dapat diabaikan dalam contoh terjadinya perubahan


sistem informasi secara strategis ini. Dengan semakin besarnya keuntungan
yang terkait dengan akses Web kepada informasi perusahaan maka tingkat
bahayanya pun akan semakin besar pula. Tingkat strategis akan menentukan
arah dan tujuan perusahaan, namun tetap masih terdapat kebutuhan akan
suatu rencana yang dapat mencapai suatu strategi yang menyadari arti
penting dari keamanan.

4. Keunggulan Taktis
Sebuah perusahaan mendapatkan keunggulan taktis (tactical advantage) ketika
perusahaan tersebut mengimplementasikan strategi dengan cara yang lebih baik dari
para pesaingnya. Dalam contoh kita, layanan pelanggan dapat ditingkatkan dengan
menawarkan kepada pelanggan akses langsung ke informasi. Semua perusahaan
ingin memuaskan pelanggan, karena kepuasan pelanggan akan menghasilkan
pengulangan pembelian.
Perusahaan mendapatkan keunggulan taktis dalam beberapa hal, yaitu :
a. Pelanggan melihat potongan harga sebagai alasan untuk terus membeli
produk dari perusahaan. Potongan itu sendiri merupakan insentif bagi
pelanggan, namun juga dapat memberikan keuntungan ekonomis bagi
perusahaan.
b. Sistem informasi dapat menyarankan produk mana yang mungkin ingin dibeli
oleh pelanggan. Perusahaan tidak hanya akan mendorong kesetiaan
pelanggan, namun juga dapat meningkatkan keuntungan dari penjualan.
Keputusan strategis adalah menjadikan sistem informasi perusahaan tersedia
bagi para pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan. Perusahaan
mengembangkan suatu sistem informasi taktis yang tidak hanya akan meningkatkan
kepuasan pelanggan, namun juga akan meningkatkan profitabilitas.

5. Keunggulan Operasional
Keunggulan Operasional (Operational advantage) adalah keunggulan yang
berhubungan dengan transaksi dan proses sehari-hari. Di sinilah sistem informasi
akan berinteraksi secara langsung dengan proses.

Suatu situs Web yang “mengingat” pelanggan dan preferensi mereka dari
transaksi-transaksi masa lalu akan mencerminkan suatu keunggulan operasional.
Browser sering memiliki cookies, file-file kecil berisi informasi yang terdapat di dalam
komputer pengguna, yang dapat menyimpan nomor akun, kata sandi, dan informasi
lain yang berhubungan dengan transaksi pengguna. Ini merupakan kemudahan yang
berharga bagi pelanggan, bahwa para pelanggan yang menggunakan Web untuk
menempatkan pembelian mereka akan menghemat beban perusahaan membayar
seorang juru tulis untuk memasukkan data, tetapi ini hanyalah keuntungan yang
bersifat minor saja.
Data yang dimasukkan oleh pengguna kemungkinan besar akan lebih akurat.
Karena data tidak dikomunikasikan secara lisan kepada orang lain, maka tidak akan
terjadi kesalahpahaman di dalam komunikasi. Ketika informasi (nama, alamat, dan
seterusnya) dapat diambil dari catatan sebelumnya, data tersebut bahkan akan
memiliki atas data yang dimasukkan oleh pengguna. Jika data tidak akurat,
pengguna tidak akan menyalahkan perusahaan. Karena berbagai alasan operasional,
akses Web ke sistem informasi perusahaan akan dapat meningkatkan hubungan
dengan pelanggan.
Tiga tingkat keunggulan kompetitif di atas akan bekerja bersama-sama. Sistem
informasi yang terpengaruh oleh ketiga tingkat ini akan memiliki kemungkinan terbaik
untuk meningkatkan kinerja sebuah perusahaan secara substansial.

5.1 Tantangan dari Pesaing-Pesaing Global


Perusahaan multinasional (multinational corporation-MNC) adalah
perusahaan yang beroperasi lintas produk, pasar, negara, dan budaya. Perusahaan
multinasional terdiri atas perusahaan induk dan sekelompok anak perusahaan. Anak
perusahaan-anak perusahaan tersebut dapat tersebar secara geografis, dan masing-
masing dapat memiliki sasaran, kebijakan dan prosedurnya sendiri.

Anda hendaknya tidak membatasi pemikiran akan pesaing-pesaing global hanya


untuk organisasi-organisasi lain saja. kalangan profesional dan staf yang bekerja di
negara lain yang bersaing untuk pekerjaan yang sama seperti yang terjadi di negara
tuan rumah juga dapat dianggap sebagai pesaing.
Alasan utama melakukan outsource adalah ekonomi. Namun, oustourcing
juga memiliki kelemahannya sendiri. Satu hal yang khususnya sangat penting bagi
oustourcing TI adalah perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yang di
beberapa negara tidak mendapat perlindungan yang memadai. Satu cara untuk
mengatasi masalah HAKI adalah dengan mengakuisisi perusahaan outsourcee
asing.
Sebagai contoh, di tahun 2004 IBM membeli Daksh eServices, salah satu
perusahaan call-center terbesar di India. Pada saat itu, IBM memiliki lebih dari 9.000
karyawan di India yang mengembangkan sistem peranti lunak dengan membeli
Daksh eService memungkinkan IBM mengakuisisi perusahaan sehingga masalah-
masalah HAKI dengan perusahaan outsourcing akan dapat dihindari.

5.2 Kebutuhan Khusus untuk Pemrosesan Informasi di Perusahaan


Multinasional
Meskipun semua perusahaan memiliki kebutuhan pemrosesan informasi dan
koordinasi, kebutuhan-kebutuhan ini merupakan hal yang sangat penting artinya bagi
perusahaan multinasional (MNC). MNC adalah sebuah sistem terbuka yang
berusaha untuk meminimalkan ketidakpastian yang terdapat dalam lingkungannya.
Ketidakpastian adalah “perbedaan antara jumlah informasi yang dibutuhkan untuk
melakukan suatu pekerjaan dan jumlah informasi yang telah dimiliki oleh organisasi.”.

5.3 Kebutuhan Khusus untuk Koordinasi di Perusahaan Multinasional


Koordinasi adalah kunci untuk mencapai keunggulan kompetitif di dalam
pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kendali strategis atas
operasinya di seluruh dunia dan mengelolanya dengan cara yang terkoordinasi
secara global, tidak akan dapat meraih kesuksesan dalam perekonomian
internasional.
Kabar buruk bagi para eksekutif MNC adalah tantangan koordinasi semakin
besar bagi MNC dibandingkan sebuah perusahaan yang membatasi aktivitasnya
hanya di negara asalnya. Kesulitan timbul dari adanya kenyataan bahwa sumber
daya yang digunakan oleh MNC sangat luas terdistribusi. Sumber daya informasi
yang tersebar-peranti keras, peranti lunak, dan pegawai menjadi sulit untuk dikelola
dan dapat diatur oleh praktik-praktik bisnis yang saling bertentangan.
Kabar baiknya adalah bahwa kemajuan di bidang teknologi informasi,
metodologi, dan komunikasi telah membuat koordinasi global menjadi jauh lebih
mudah. Tetapi bahkan dengan kemajuan-kemajuan ini, koordinasi tetap menjadi
suatu tantangan besar.

5.4 Keuntungan Koordinasi


Banyak keuntungan yang diperoleh oleh MNC adalah karena memiliki
kemampuan pemrosesan informasi yang baik yang didasarkan pada kemampuannya
dalam berkoordinasi.
Keuntungan koordinasi antara lain meliputi :
o Fleksibilitas dalam merespons pesaing di berbagai negara dan pasar.
o Kemampuan untuk merespons perubahan yang terjadi di satu negara
pada satu negara lain atau satu wilayah dalam satu negara lain.
o Kemampuan untuk menyamai kebutuhan pasar di seluruh dunia.
o Kemampuan untuk berbagi pengetahuan antarunit di berbagai negara.
o Mengurangi biaya operasi secara keseluruhan.
o Peningkatan efisiensi dan efektivitas dalam memenuhi kebutuhan
pelanggan.
o Kemampuan untuk meraih dan mempertahankan keragaman produk
perusahaan dan juga bagaimana produk diproduksi dan didistribusikan.
Semua keunggulan di atas disebabkan oleh adanya pengurangan waktu dan biaya
komunikasi yang dimungkinkan melalui penggunaan sumber daya informasi
perusahaan.

5.5 Tantangan Dalam Mengembangkan Sistem Informasi Global


Pengembangan semua jenis sistem informasi dapat menjadi suatu tantangan,
tetapi ketika sistem yang dibuat mencakup batas internasional, para
pengembangnya harus mengatasi beberapa kendala yang unik. Istilah sistem
informasi global (global information system-GIS) diberikan untuk suatu sistem
informasi yang terdiri atas beberapa jaringan yang melintasi batas negara. Berikut
adalah beberapa kendala yang harus diatasi oleh pengembang GIS, yaitu :
a. Kendala-kendala Politis
Pemerintah nasional di suatu negara di mana anak perusahaan berada dapat
menerapkan beragam pembatasan yang menjadikan perusahaan induk mengalami
kesulitan untuk memasukkan anak perusahaan tersebut ke dalam jaringan.
Pembatasan yang umum adalah akses yang terbatas ke komunikasi berkecepatan
tinggi. Karena infrastruktur telepon biasanya dimiliki dan dioperasikan oleh
pemerintah dan bukannya perusahaan swasta, hal ini dapat menjadi suatu rintangan
yang cukup berat.

b. Rintangan Budaya dan Komunikasi


Interaksi dengan teknologi dapat sangat bervariasi di beberapa budaya.
Antarmuka (interface) GIS harus tetap konsisten meskipun menggunakan bahasa
yang berbeda-beda. Sebagai akibatnya, kebanyakan antarmuka GIS mengandalkan
grafik dan icon untuk berinteraksi dengan pengguna dan tidak terlalu bergantung
pada perintah yang diketikkan ke dalam field. Selain itu, masalah rancangan GIS
juga dapat diselesaikan dengan menawarkan beragam format yang memiliki
fungsionalitas yang sama. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk membuat
GIS, ia harus bersedia untuk mengadaptasi berbagai kebutuhan populasi global ke
dalam sistemnya.
Rintangan budaya juga dapat memengaruhi rancangan suatu GIS. Di dalam
beberapa masyarakat tertentu, penggunaan teknologi dianggap sebagai suatu
pekerjaan yang tidak membutuhkan keahlian, sedangkan di masyarakat lainnya
dipandang sebagai suatu pertanda tingkat sosial.
c. Pembatasan Pembelian dan Impor Peranti Keras
Pemerintah nasional mencoba untuk melindungi pabrikan lokal dan
merangsang investasi asing pada produksi lokal dengan menentukan bahwa hanya
peralatan yang diproduksi atau dirakit di negara itu yang dapat dipergunakan.
Ketentuan seperti ini dapat memengaruhi pengoperasian berbagai sistem peranti
keras dan lunak yang berbeda.
d. Pembatasan Pemrosesan Data
Kebijakan nasional dapat mengatur bahwa data harus diproses di dalam
negeri, bukan dikirimkan ke luar negeri dan diproses di tempat lain.
e. Pembatasan Komunikasi Data
Pembatasan komunikasi data yang paling banyak dipublikasikan adalah
pembatasan yang dikenakan pada aliran data antarnegara. Aliran data antarnegara
(transborder data flow-TDF), adalah pergerakan data yang dapat dibaca oleh mesin
melintasi batas negara.
f. Masalah-masalah teknologi
MNC sering kali didera dengan masalah yang berhubungan dengan tingkat
teknologi yang terdapat di negara-negara anak perusahaannya. Di beberapa negara,
sumber listrik yang dapat diandalkan mungkin tidak tersedia, sehingga
mengakibatkan seringnya terjadi gangguan listrik. Sirkuit telekomunikasi sering kali
hanya dapat mengirimkan data dengan kecepatan yang rendah, dan kualitas
transmisinya juga buruk. Peranti lunak juga dapat menjadi masalah. Karena banyak
negara tidak memerhatikan hak cipta atas peranti lunak dan menutup mata pada
peranti lunak berjalan, beberapa vendor peranti lunak menolak untuk berbisnis di
beberapa negara tertentu.
g. Kurangnya Dukungan dari Manajemen Anak Perusahaan
Manajemen kantor anak perusahaan sering kali ikut menjadi masalah.
Beberapa merasa yakin bahwa mereka dapat menjalankan anak perusahaannya
tanpa harus mendapat bantuan, dan mereka memandang peraturan yang ditetapkan
oleh kantor pusat sebagai suatu hal yang tidak perlu. Beberapa manajer anak
perusahaan mendapat imbalan berdasarkan profitabilitas, dan mereka akan
berusaha untuk menghambat solusi korporat yang mereka anggap akan dapat
mengurangi pendapatan mereka. Manajemen kantor di luar negeri juga dapat
melihat GIS sebagai salah satu jenis pengawasan dari “Big Brother”. Para manajer
tingkat menengah dapat merasa takut dilewati oleh rantai informasi baru yang
menghimpun data operasional kepada perusahaan induk.

Dengan segala kemungkinan masalah di atas, adalah mukjizat kecil jika MNC
mencoba untuk mengembangkan GIS. Meskipun menghilangkan seluruh masalah di
atas adalah suatu hal yang mustahil untuk dilakukan, pengaruh MNC dapat
diminimalkan dengan mengikuti strategi yang terencana dengan baik yang
dituangkan ke dalam rencana strategis sumber daya informasi.

6. Manajemen Pengetahuan
Sumber daya informasi sebuah perusahaan terdiri atas:
· Peranti keras komputer
· Peranti lunak komputer
· Spesialis informasi
· Pengguna
· Fasilitas
· Database
· Informasi

Ketika manajer memutuskan untuk menggunakan informasi guna mencapai


keunggulan kompetitif, mereka harus mengelola sumber daya ini agar dapat meraih
hasil yang dinginkan. Informasi, sama seperti sumber daya lainnya, memerlukan
manajemen. Para manajer memastikan bahwa data mentah yang dikumpulkan telah
dikumpulkan dan kemudian diproses menjadi informasi yang bermanfaat. Manajer
kemudian memastikan bahwa individu-individu yang tepat akan menerima informasi
dalam bentuk yang tepat dan pada waktu yang tepat sehingga ia dapat dipergunakan.
Terakhir, manajer akan membuang informasi terbaru dan akurat. Semua aktivitas ini-
mengakuisisi data, memproses data menjadi informasi, menggunakan dan
mengomunikasikan informasi dengan cara yang paling efektif, dan menghapus
informasi pada waktu yang tepat disebut manajemen pengetahuan (knowledge
management).

6.1 Dimensi Informasi


Ketika pengembang sistem (pengguna maupun spesialis informasi)
mendefinisikan output yang diberikan oleh prosesor informasi, mereka akan
mempertimbangkan empat dimensi dasar informasi. Keempat dimensi yang
diinginkan akan dapat menambah nilai dari informasi tersebut, yaitu :
· Relevansi
Informasi memiliki relevansi jika informasi tersebut berhubungan dengan
masalah yang sedang dihadapi. Pengguna seharusnya dapat memilih data
yang diperlukan tanpa harus melewati dahulu sejumlah fakta-fakta yang tidak
berhubungan. Data yang relevan dengan pengambilan keputusan yang akan
diambil saja yang akan disebut sebagai “informasi”.
· Akurasi
Idealnya, seluruh informasi seharusnya akurat. Akan tetapi, fitur-fitur yang
memberikan kontribusi kepada tingkat akurasi sistem akan menambah biaya
dari sistem informasi tersebut. Karena hal ini, para pengguna sering kali
terpaksa harus menerima tingkat akurasi yang kurang dari 100 persen.
Aplikasi-aplikasi yang melibatkan uang, seperti penggajian, penagihan, dan
piutang, berusaha untuk mencapai tingkat akurasi 100 persen. Aplikasi-
aplikasi lainnya, seperti peramalan ekonomi jangka panjang dan laporan-
laporan statistik, sering kali masih tetap bermanfaat meskipun data yang
dipergunakan kurang dari 100 persen akurat.

· Ketetapan waktu
Informasi hendaknya tersedia untuk pengambilan keputusan sebelum situasi
yang genting berkembang atau hilangnya peluang yang ada. Para pengguna
hendaknya dapat memperoleh informasi yang menguraikan apa yang sedang
terjadi saat ini, selain dari apa yang telah terjadi di masa lalu. Informasi yang
tiba setelah suatu keputusan diambil tidak akan memiliki nilai yang
bermanfaat.
· Para pengguna hendaknya dapat memperoleh informasi yang menyajikan
suatu gambaran lengkap atas suatu masalah tertentu atau solusinya. Namun,
sistem hendaknya juga tidak menenggelamkan pengguna dalam lautan
informasi. Istilah kelebihan muatan informasi (information overload)
menunjukkan bahwa memiliki informasi yang terlalu banyak juga dapat
memberikan kerugian. Pengguna hendaknya dapat menentukan jumlah
rincian yang dibutuhkan. Informasi dikatakan lengkap jika memiliki jumlah
agregasi yang tepat dan mendukung semua area di mana keputusan akan
diambil.

Biasanya yang terbaik adalah membiarkan pengguna menentukan sendiri


dimensi informasi yang dibutuhkannya. Bilamana dibutuhkan, spesialis informasi
dapat membantu pengguna melakukan pendekatan atas pekerjaan ini dengan cara-
cara yang logis.

6.2 Sifat Manajemen Pengetahuan yang Berubah-ubah


Manajemen pengetahuan pada awalnya berfokus pada sistem pemrosesan
transaksi yang akan memproses pesanan pelanggan, membuat catatan persediaan,
menghitung jumlah gaji, dan tugas-tugas lain yang serupa. Karenanya, sistem
informasi dianggap memiliki “tingkat rendah” karena berhubungan dengan pekerjaan-
pekerjaan yang diberikan kepada organisasi di “tingkat rendah.” Kini, organisasi
mengakui bahwa sistem informasi mengumpulkan pengetahuan yang terdapat di
dalam suatu organisasi, dan organisasi harus mengelola pengetahuan tersebut.

7. Sistem Informasi Warisan


Sistem informasi awal serta peranti lunak dan keras yang tidak sesuai atau
hanya sesuai secara parsial dengan teknologi informasi terkini disebut sebagai
sistem warisan (legacy systems). Meskipun data yang dikumpulkan oleh sistem
warisan terutama memproduksi informasi historis, informasi tersebut masih dianggap
berharga.
Kebanyakan data warisan dapat diubah dan dipergunakan oleh teknologi-
teknologi baru. Teks dan angka yang sering kali menyusun file-file warisan dapat
diimpor ke dalam basis data modern. Pengambilan data dapat mengharuskan nilai-
nilai data yang lama diperbarui menjadi nilai-nilai baru.
Sebagai contoh, nomor-nomor produk yang sudah tidak terpakai dapat diganti
dengan nomor-nomor yang berlaku saat ini. Langkah-langkah lainnya mungkin perlu
untuk dilakukan untuk menggabungkan data teks dan numerik ke dalam basis data
sekarang. Perusahaan mengambil keputusan mengenai jumlah data warisan yang
akan diambil berdasarkan perkiraan mereka atas tambahan keuntungan yang dapat
direalisasikan dari data warisan
Satu masalah dalam mengubah data warisan adalah bahwa data seperti ini bisa
jadi tidak tersedia dalam format digital. Beberapa data warisan dapat hanya tersedia
dalam bentuk cetakan kertas.

7.1 Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi


Perusahaan-perusahaan pertama yang menggunakan komputer
menempatkan tanggung jawab pengelolaan sumber daya informasi di tangan sebuah
unit khusus yang terdiri atas para profesional informasi. Unit ini, yang disebut
sebagai layanan informasi (information services-IS), dikelola oleh seorang manajer
yang mungkin memiliki status wakil presiden. Praktik yang diterima adalah membuat
layanan informasi sebagai suatu area bisnis utama dan memasukkan manajer
puncaknya di dalam kelompok eksekutif senior, seperti komite eksekutif, yang
melakukan pengambilan-pengambilan keputusan penting bagi perusahaan.

7.2 Chief Information Officer dan Chief Technology Officer


Chief information officer (CIO) atau chief technology officer (CTO) adalah
manajer dengan tingkat tertinggi di layanan informasi. Orang ini akan
menyumbangkan keahlian manajerialnya dalam memecahkan masalah-masalah
yang tidak hanya berhubungan dengan layanan informasi saja, melainkan juga area-
area operasi perusahaan lainnya.
CIO atau CTO dapat memosisikan layanan informasi sebagai salah satu
unsur vital dalam struktur organisasi perusahaan dengan melaksanakan saran-saran
berikut ini :
a. Meluangkan waktu dalam bisnis dan pelatihan bisnis. Pelajari pula
bisnisnya, bukan hanya teknologinya saja.
b. Secara aktif mencari kemitraan dengan unit-unit bisnis dan manajemen
lini, jangan menunggu untuk diundang.
c. Fokus pada perbaikan proses bisnis.
d. Menjelaskan biaya-biaya IS dalam istilah bisnis.
e. Membangun kredibilitas dengan memberikan jasa IS yang dapat
diandalkan.
f. Terbuka untuk ide-ide yang berasal dari luar bidang IS.

7.3 Perencanaan Strategis bagi Perusahaan


Ketika sebuah perusahaan mengorganisasikan para eksekutifnya ke dalam
suatu komite eksekutif, kelompok ini biasanya akan bertanggung jawab atas
perencanaan strategis bagi keseluruhan perusahaan. Pada tingkat yang paling
minimum, komite eksekutif terdiri atas presiden dan wakil presiden bidang-bidang
bisnis perusahaan. Komite ini akan menentukan rencana bisnis strategis organisasi.
Setelah rencana dibuat, komite eksekutif akan memonitor pelaksanaannya
sepanjang tahun dan jika dibutuhkan, mengambil tindakan yang sesuai. Dalam
beberapa kasus, rencana dapat dimodifikasi untuk mencerminkan perubahan situasi.
Komite juga dapat mengambil inisiatif pengambilan keputusan yang ditujukan untuk
memastikan bahwa seluruh sasaran perusahaan akan tercapai.

7.4 Rencana Strategis untuk Area-area Bisnis


Ketika para eksekutif sebuah perusahaan sepenuhnya memiliki komitmen
pada perencanaan strategis, mereka melihat adanya kebutuhan bagi masing-masing
area bisnis untuk mengembangkan rencana strategisnya sendiri. Rencana area
bisnis ini akan merinci bagaimana area-area tersebut akan mendukung usaha ketika
berusaha mencapai sasaran strategisnya.
Salah satu pendekatan pada perencanaan strategis area bisnis adalah untuk
setiap area membuat rencananya sendiri secara terpisah dari area-area yang lain.
Akan tetapi, pendekatan seperti ini tidak dapat memastikan bahwa area-area akan
dapat bekerja sama dengan baik.

8. Pendekatan SPIR Perencanaan Strategis untuk Sumber Daya Informasi


(Strategic Planning for Information Resources-SPIR)
Adalah pengembangan rencana strategis secara paralel bagi layanan informasi
dan perusahaan sehingga rencana perusahaan akan mencerminkan dukungan yang
akan diberikan oleh layanan informasi. Rencana IS akan mencerminkan permintaan
dukungan sistem di masa mendatang.

9. Rencana Strategis Sumber Daya Informasi


Rencana strategis sumber daya informasi (Strategic Plan for Information Resources-
SPIR) telah dikembangkan untuk mendukung Rencana Strategis Bisnis dengan
menggabungkan dan menerapkan sumber daya informasi yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan-tujuan strategis. SPIR disusun dalam empat bagian, yaitu :
a) Pernyataan Misi Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi adalah untuk memberikan layanan informasi dengan
kualitas terbaik di dalam suatu lingkungan pendukung yang akan mempromosikan
kreativitas, perkembangan pribadi, interaksi, keberagaman, dan pengembangan
profesional sehingga perusahaan dapat memanfaatkan teknologi guna membantu
mencapai tujuan-tujuan korporat.
b) Sasaran Teknologi Informasi
Misi teknologi informasi akan dapat tercapai dengan mengejar sasaran-
sasaran berikut ini :
1. Membangun suatu keunggulan kompetitif dalam penggunaan teknologi
informasi.
2. Mengembangkan sistem informasi yang memenuhi kebutuhan karyawan di
seluruh tingkat organisasi dan juga para mitra lingkungan bisnis.
3. Tetap mengikuti perkembangan teknologi informasi sehingga dapat
memenuhi kebutuhan para pelanggan kami.
4. Mempertahankan stabilitas operasional dan keandalan bagi seluruh
sumber daya informasi yang ada, orang, data, fasilitas, peranti keras, dan
peranti lunak.
5. Menjaga kesinambungan program pendidikan dan pelatihan yang
dirancang untuk meraih penggunaan seluruh sumber daya informasi
secara efisien dan efektif.
c) Lingkup Layanan Teknologi Informasi
Layanan teknologi informasi terdiri atas :
a. Layanan Administratif
· Tinjauan anggaran dan fiskal.
· Sumber daya manusia.
· Pelaporan manajemen.
· Hubungan pemegang saham.
b. Layanan Teknis
· Perencanaan strategis dan implementasi.
· Perencanaan kapasitas.
· Rancangan jaringan, pemeliharaan, penanganan masalah, dan administrasi.
· Instalasi server.
· Perencanaan kontinjensi dan backup.

c. Layanan Teknologi
· Dukungan teknis dalam bentuk meja bantuan dan layanan panggilan
manajemen.
· Pendidikan dan pelatihan pengguna.
· Layanan manajemen basis data.
· Layanan manajemen dokumen.
· Pengembangan dan dukungan sistem.
· Akses World Wide Web.
· Grafik komputer.
· Penyelesaian masalah, peningkatan, dan penggantian peranti keras.
· Antivirus dan layanan firewall.
· Administrasi dan pemeliharaan sistem.
· Audit sistem.

d) Rencana Kerja Teknologi Informasi


Telah diidentifikasikan tujuh proyek penting yang akan diselesaikan dalam
jangka waktu 3 tahun ke depan. Sebelum memulai setiap proyek, akan
dikembangkan terlebih dahulu suatu mekanisme manajemen proyek yang akan
menentukan hal-hal berikut ini :
· Pekerjaan-pekerjaan yang dibutuhkan.
· Orang-orang atau organisasi yang bertanggung jawab atas penyelesaian
pekerjaan.
· Jumlah perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan.
Semua proyek akan dikelola dengan menggunakan bagan Gantt dan diagram
jaringan. Semua proyek dengan pengecualian untuk sistem RFP berbasis
pengetahuan akan diselesaikan dengan menggunakan sumber daya internal TI.
Sistem RFP akan dirancang dan diimplementasikana oleh konsultan. Proyek dan
perkiraan bulan, orang akan meliputi hal-hal sebagai berikut. Orang pertama yang
dicantumkan adalah manajer proyek. Tambahan orang adalah personel pendukung.
Proyek Manajer Proyek Perkiraan
Bulan-Orang
1. Meningkatkan dari Windows 95 Carolyn Wright 0,2
menjadi Windows XP
2. Mengganti sistem e-mail GroupWise Danny Cho 3,0
dengan integrasi antara Digital Carolyn Wright
Dashboard Microsoft dan sistem
manajemen hubungan korporat
3. Mengimplementasikan Outlook Danny Cho 2,5
Telephony Interface, yang Carolyn Wright
memungkinkan penarikan e-mail dari
semua jenis telepon Touch Tone
dengan menghubungi satu nomor
bebas pulsa
4. Melakukan komparasi benchmark Danny Cho 2,0
Java antara layanan Oracle9i Carolyn Wright
Application Server, IBM WebSphere,
dan BEA WebLogic.
5. Menjalankan intranet berbasis Robin Bridsong 4,0
departemen untuk layanan Carolyn Wright
perpustakaan dan informasi serta
layanan sumber daya manusia
berbasis Web
6. Mengimplementasikan sistem Robin Birdsong 18,0
informasi sumber daya manusia Carolyn Wright
berbasis Web
7. Mengimplementasikan sistem Paul Sanchez 96,0
berbasis pengetahuan untuk KBS Consultants
mengetahui kebutuhan personel,
fasilitas produksi, dan bahan baku
sebagai respons atas RFP

Figur 2.9 Contoh rencana strategis sumber daya informasi.

Adapaun peranan-peranan Sistem informasi bagi perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Dapat mengelola data informasi perusahaan dengan baik, cepat dan akurat.
2. Menghindari kesalahan fatal akibat kelalaian yang dilakukan pada kegiatan
manual.
3. Kemudahan manajemen perusahaan baik dari segi waktu, kemudahan dan
keefektifan.
4. Perusahaan akan lebih peka dengan adanya kekeliruan, dan kelengkapan
informasi data pada perjalanan bisnis perusahaan. Sehingga segala upaya
untuk perbaikan dan evaluasi bisa segera dilakukan.
5. Mengendalikan kinerja bisnis supaya lebih cepat dengan pendayagunaan
waktu yang efektif dan maksimal.
6. Dapat mengungguli persaingan pasar.
7. Mulai dari akuntansi sampai dengan penelusuran pesanan pelanggan, sistem
informasi menyediakan dukungan bagi manajemen dalam operasi kegiatan
bisnis sehari-hari. karena tanggapan yang cepat, sehingga dapat
mengumpulkan dan mengintegrasikan informasi ke berbagai jajaran
organisasi bisnis.

Sistem informasi secara umum memiliki beberapa peranan dalam


perusahaan,diantaranya sebagai berikut.

1. Minimize Risk

Setiap bisnis memiliki resiko, terutama berkaitan dengan faktor-faktor keuangan.


Pada umumnya resiko berasal dari ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-
aspek eksternal lain yang beradadiuar kontrol perusahaan. Saat ini berbagai jenis
aplikasi telah tersedia untuk mengurangi resiko-resiko yang kerap diahadapi oleh
bisnis, seperti forecasting, financial advisory, planning expert, dan lain-lain. Selain itu,
kehadiran teknologi informasi merupakan sarana bagi manajemen dalam mengelola
resiko yang dihadapi.

2. Reduce Cost
Peran teknologi informasi sebagai kata lisator dalam berbagai usaha pengurangan
biaya operasional perusahaan akan berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan.
Terdapat empat cara untuk mengurangi biaya operasional melalui penerapan sistem
informasi, yakni eliminasi proses yang dirasa tidak perlu, simplifikasi proses, integrasi
proses sehingga lebih cepat dan praktis, serta otomatisasi proses.

3. Added Value

Teknologi informasi dapat menciptakan value bagi pelanggan perusahaan.


Penciptaan value ini tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan, tetapi juga untuk
menciptakan loyalitas pelanggan dalam jangka panjang.

4. Create New Realities

Pesatnya teknologi internet menghasilkan suatu arena bersaing baru bagi


perusahaan di dunia maya. Hal ini ditunjukkan dengan maraknya penggunaan e-
commerce, e-loyalty, e-customer, dan lain-lain dalam menanggapi mekanisme bisnis
di era globalisasi informasi.

 Pembahasan

Contoh Keunggulan Kompetitif dalam Penggunaan Sistem Informasi

Perubahan cepat di dunia bisnis mendorong perusahaan mengandalkan


kekuatan informasi sebagai basis untuk berbisnis. Informasi yang didukung teknologi
internet telah merevolusi wajah perekonomian dunia untuk berubah dari ekonomi
lama (old economy) ke ekonomi baru (new economy). Ekonomi baru melengkapi
kegiatan bisnis dunia nyata dengan kekuatan informasi. Untuk memanfaatkan
informasi dengan optimal, dunia bisnis perlu menerapkan strategi pengelolaan
informasi dan pengetahuan dengan optimal untuk memperbaiki kualitas keputusan,
proses, dan produk ataupun jasa yang dihasilkan, serta hubungan yang harmonis
dengan pelanggan.

Mengubah kabar buruk menjadi baik teknologi informasi telah menjadi motor
penggerak bagi pertumbuhan bisnis dunia, termasuk di Indonesia. Dengan
mengoptimalkan manfaat dari informasi yang tepat, perusahaan dapat memangkas
biaya yang besarnya sangat signifikan. Namun, pemanfaatan informasi memiliki dua
sisi: jika perusahaan tidak bisa menggunakannya dengan tepat, maka informasi akan
membawa pada kematian, sebaliknya jika perusahaan dapat memanfaatkannya
dengan optimal, maka keuntunganlah yang akan didapat.

Sebagai contoh adalah PT Telkom dan PT Pos Indonesia.

Revolusi informasi yang masuk bersama dengan teknologi Internet, pada


awalnya terlihat seperti membawa lonceng kematian bagi dua perusahaan BUMN di
Indonesia ini, karena Internet dianggap akan memakan pasar PT Telkom di industri
komunikasi suara dan PT Pos Indonesia di komunikasi melalui pos. Tetapi, karena
kedua perusahaan ini berhasil mengelola dan memanfaatkan informasi disertai
inovasi di bidang teknologi komunikasi tersebut dengan baik, datangnya perubahan
tidak mematikan bisnis kedua perusahaan ini. Mereka merangkul kekuatan informasi
dan teknologi Internet tersebut dengan secara signifikan melakukan perubahan-
perubahan fisik yang diperlukan dalam memperbaharui produk dan jasa yang
mereka tawarkan.

PT Telkom memperkenalkan Telkomnet Instan sebagai jasa layanan internet


bagi pengguna telepon tanpa repot (tanpa harus mendaftar dengan prosedur
administrasi yang rumit sebagai pelanggan sebuah internet provider), bisa langsung
diakses seperti menelepon biasa. Jasalainnya adalah penyediaan jaringan
komunikasi broadband untuk kawasan tertentu yang bisa digunakan untuk TV kabel
atau jaringan internet dengan kabel (bukan dial up). Dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi ini, PT Telkom juga menawarkan jasa
komunikasi bergerak dengan telepon genggam yang menawarkan pulsa jauh lebih
murah dari perusahaan sejenis di industri komunikasi bergerak.

Sedangkan PT Pos Indonesia menawarkan produk-produk baru seperti


wasantara-net (Jasa layanan internet provider), pengiriman kartu pos digital, serta
pengiriman surat dan barang yang ditunjang dengan jaringan elektronik yang telah
dibangun oleh PT Pos untuk menyosong masa depan menjadi perusahaan kelas
dunia.

Mengubah Informasi Pasif Menjadi Informasi Aktif

Ditunjang dengan teknologi komunikasi yang berkembang cepat hanyalah


merupakan alat. Alat ini dikendalikan oleh manusia. Dengan demikian, pelaku bisnis
perlu mengelola informasi yang dapat diaksesnya sedemikian rupa agar dapat
dimanfaatkan bersama oleh orang-orang yang tepat untuk mendapatkan hasil yang
optimal. Di sini, peran knowledge management (KM) menjadi penting. Dengan KM
yang tepat, yang disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan,informasi penting dapat
dimanfaatkan tidak hanya oleh pimpinan di kantor pusat, tetapi juga olehmereka
yang berada di cabang-cabang dan perwakilan perusahaan di seluruh dunia pada
waktu yang bersamaan.

Jadi, knowledge management dapat mengubah informasi pasif yang hanya


tersimpan dalam kepala beberapa orang, atau dalam bentuk cetak, menjadi
informasi aktif, yaitu informasi yang di-share sehingga dapat dimanfaatkan secara
aktif untuk mengambil keputusan, melakukan inovasi dalam produk dan proses,
mendukung pembelajaran yang berkelanjutan, dan meningkatkan kualitas dari SDM
perusahaan. Sebagai contoh: Perusahaan Nabisco, memanfaatkan information
sharing untuk sarana penyempurnaan kualitas produk dan layanan kepada
pelanggan.

Melalui Journey, sistem yang khusus diciptakan untuk mengakomodasi


kegiatan pengelolaan informasi (knowledge management), seorang manager produk
di Malaysia yang ingin mempromosikan peluncuran makanan ringan baru, bisa
mengakses Journey untuk melihat informasi tentang kegiatan serupa (promosi
peluncuran produk baru) yang pernah ataupun sedang dilakukan di negara lain.
Melalui sistem ini, manajer tersebut juga bisa melontarkan pertanyaan di forum
diskusi online, untuk mendapatkan masukan (ide, usulan strategi atau solusi) dari
rekan-rekan sesama manajer produk atau direktur pemasaran di berbagai tempat
lain.

Upaya pengelolaan informasi juga dilakukan oleh Yamanauchi, perusahaan


farmasi terbesar ketiga di Jepang untuk mempermudah proses pengambilan
keputusan dan meningkatkankualitas pengambilan keputusan di perusahaan
tersebut. Masalah-masalah yang terjadi bisa dengan lebih cepat ditangani melalui
forum diskusi on-line antar pimpinan di berbagai divisi dan berbagai daerah.
Keputusan yang menyangkut penerapan berbagai terobosan baru juga bisa segera
disosialisasikan untuk mendapat alternatif tindakan yang terbaik guna merealisasikan
terobosan-terobosan tersebut. Rapat-rapat penting yang melibatkan personel puncak
di berbagai daerah menjadi lebih mudah dan efektif dilakukan. Informasi yang akan
didiskusikan di e-mail terlebih dahulu untuk dipelajari, sehingga pada saat meeting
dilaksanakan (tanpa orang-orang tersebut harus secara fisik hadir di satu tempat),
diskusi bisa lebih difokuskan pada analisis alternatif strategi yang disampaikan.

Menurut Bill Gates (Business The Speed of Thought), di perusahaan otomotif,


Ford, Jacques Nasser, President Direktur bidang operasional, memanfaatkan
kekuatan informasi untuk membina hubungan dengan karyawan. Setiap hari Jumat,
Nasser mengirim email ke 89.000 karyawan di seluruh dunia untuk memberikan ide-
ide, informasi tentang perkembangan terkini diindustri otomotif, maupun di
perusahaan. Ia juga membaca masukan dari karyawan, distributor dan pelanggan
untuk perbaikan produk dan kualitas layanan.

Mengubah Pelanggan Musiman Menjadi Pelanggan Loyal.

Agar pelanggan menjadi loyal, perusahaan perlu mengenal dengan baik, dan
perlu dikenal dengan baik juga oleh target pasar mereka. Caranya adalah dengan
memanfaatkan informasi yang tepat untuk membina hubungan dua arah yang
harmonis dengan target pasar. Adabanyak cara yang bisa dilakukan, salah satunya
adalah mendekatkan diri dengan pelanggan dengan memberi layanan secara
individu kepada mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi
internet untuk mengunjungi pelanggan satu per satu di tempat mereka masing-
masing. Melalui teknologi ini, perusahaan bisa memperkenalkan berbagai produk,
layanan baru yang ditawarkan perusahaan bagi pelangan, serta berbagai solusi yang
diberikan perusahaan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi
pelanggan.

Teknologi internet dengan knowledge management-nya pun bisa


dimanfaatkan untuk mendapatkan masukan berharga (melalui keluhan, usulan, dan
pertanyaan yang disampaikan pelanggan) untuk memperbaiki kualitas produk dan
layanan bagi pelanggan, serta menciptakan produk dan layanan baru sesuai dengan
perubahan selera dan kebutuhan pelanggan yang bisa diakses dari setiap transaksi
yang tercatat. Dengan demikian, baik pelanggan maupun perusahaan bisa saling
mengenal dengan baik karakter masing-masing. Karena sudah saling kenal, dengan
hubungan yang baik, maka loyalitas pun akan lebih mudah tumbuh.
Dell Computers, perusahaan yang memproduksi komputer dengan
mengandalkan keterlibatan pelanggan dalam menentukan sendiri fitur dari komputer
yang akan dibeli (bukan fitur yang sudah distandarkan dari pabrik), serta
Amazon.com, yang juga mengandalkan keterlibatan pelanggan dengan
konsep ”swalayan” (pelanggan bisa memilih sendiri buku yang akan dibeli, dengan
harga yang paling sesuai dengan kantong masing-masing), merupakan contoh yang
tepat untuk menggambarkan pemanfaatkan kekuatan informasi yang ditunjang
dengan teknologi yang tepat untuk memenangkan persaingan. Kedua perusahaan ini
tampil sebagai pemenang karena mereka mampu menggunakan informasi untuk
memenangkan pelanggan dengan cara yang mengubah paradigmanya dari
persaingan dalam produk menjadi persaingan dalam pemanfaatan informasi yang
tepat untuk memenangkan persaingan di pasar.

Berbagai bank di Indonesia juga sudah mulai memanfaatkan kekuatan


informasi ini, misalnya melalui internet banking, di mana pelanggan diberi
kepercayaan dan kemudahan untuk mendapatkan akses terhadap berbagai
informasi yang mereka perlukan serta melakukan sendiri transaksi perbankan
mereka dengan memanfaatkan internet, misalnya: transfer ke rekening lain,
pembayaran berbagai tagihan. Transaksi yang dilakukan pelanggan ini akan tercatat
dalam sistemdan informasi yang dihasilkan (antara lain: berapa banyak yang
mengakses fasilitas ini, transaksi mana yang paling banyak diminati, masalah apa
yang sering menjadi keluhan pelanggan) akan tercatat sehingga mudah diakses oleh
para pengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas keputusan mereka, serta
mengantisipasi perubahan minat dan kebutuhan pelanggan.

 Kesimpulan

Perusahaan adalah suatu sistem fisik yang dikelola melalui penggunaan


sebuah sistem virtual. Sistem fisik perusahaan merupakan suatu sistem terbuka
dimana perusahaan/ instansi berhadapan dengan lingkungannya. Sebuah
perusahaan memperoleh sumber daya dari lingkungannya, mengubah sumber daya
tersebut menjadi produk dan jasa, dan mengembalikan sumber daya yang telah
diubah kembali ke lingkungan. Model sistem umum pada perusahaan adalah dimana
penyederhanaan objek, yang terdiri dari betrbagai jenis modelyang digunakan oleh
perusahaan beserta kegunaan model itu sendiri yang mempengaruhi juga di
perusahaan agar mempermudah pengertian, komunikasi, dan memperkirakan masa
depan. Yang biasa digunakan oleh perusahaan adalah model sistem informasi fisik
dan konseptual.

Sumber daya fisik sebuah perusahaan meliputi pegawai, bahan baku, mesin,
dan uang. Pegawai dipekerjakan oleh perusahaan, diubah ke tingkat keahlian yang
lebih tinggi melalui pelatihan dan pengalaman, dan pada akhirnya meninggalkan
perusahaan. Sumber daya virtual berupa data, informasi, dan informasi dalam
bentuk keputusan. Contoh dari mekanisme pengendalian adalah manajemen
perusahaan, yang menggunakan dimensi Informasi yaitu relevansi, akurasi,
kelengkapan.
Ada delapan elemen atau unsur lingkungan perusahaan yakni pemasok
(supplier), pelanggan (customers), serikat pekerja (labour union), komunitas
keuangan (financial community), pemegang saham dan pemilik (stockholders and
owners), pesaing(competitor), pemerintah (government), komunitas global(global
community).

Keunggulan kompetitif adalah hasil (output) dari proses yang sistematik dan
sah (legal) untuk mendapatkan dan menganalisa informasi mengenai pesaing bisnis
yang telah ada dan potensial. Sistem informasi dapat mencapai keunggulan
kompetitif pada tiga tingkatan yaitu keunggulan strategis (Strategic advantage),
keunggulantaktis (Tactical advantage), keunggulan operasional (Operational
advantage). Manajemen pengetahuan merupakan proses / kegiatan merencanakan,
mengumpulkan dan mengorganisir, memimpin dan mengendalikan data dan
informasi yang telah digabung dengan berbagai bentuk pemikiran dan analisa dari
macam-macam sumber yang kompeten.

 Daftar Pustaka (Minimal 5, sumber bisa modul, ebook, artikel baik


online maupun offline)

Putra, Y. M. (2021). Sistem Informasi Untuk Persaingan Keunggulan. Modul


Perkuliahan Sistem Informasi Manajemen. Jakarata: FEB-Universitas Mercu Buana.

https://garudacyber.co.id/artikel/223-peranan-penting-sistem-informasi-dalam-
perusahaan

(9) (PDF) BAB 2 - SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF.


Available from: https://www.researchgate.net/publication/331928721_BAB_2_-
_SISTEM_INFORMASI_UNTUK_KEUNGGULAN_KOMPETITIF [accessed Mar 23
2021].

https://www.linovhr.com/keunggulan-kompetitif/

(9) (PDF) SISTEM INFORMASI UNTUK PERSAINGAN KEUNGGULAN. Available


from:
https://www.researchgate.net/publication/335813723_SISTEM_INFORMASI_UNTUK
_PERSAINGAN_KEUNGGULAN [accessed Mar 23 2021].

http://faithgun.blogspot.com/2011/06/contoh-keunggulan-kompetitif-dalam.html

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai