Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Teknologi Informasi untuk Keunggulan Bersaing Perusahaan

Oleh Kelompok 2

Anggota:

Bismal Alkaosar (210903501064)

Raiqah Inayah Ramandha (210903500025)

Sri Wahyuni (210903501063)

Hijrah Anita Azis (210903502086)

Rahmat Bahran (210903501058)

JURUSAN MANAJAMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sebagai bahan tugas mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen dengan judul “Teknologi Informasi untuk Keunggulan
Bersaing Perusahaan”

Terima kasih tidak lupa kami ucapkan kepada Bapak Zaenal Ruma, S.E., M.M.
selaku dosen pengampu yang telah membimbing kami, juga kepada teman-teman
atas bantuan dan kerjasamanya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan
rampung tepat pada waktunya.

Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala
bentuk kritik dan saran yang membangun guna penyusunan dan penyempurnaan
makalah selanjutnya. Akhir kata kami berharap makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Makassar, 9 Maret 2023

Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan.....................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
A. Lingkungan Perusahaan.........................................................................................3
B. Kenggulan Bersaing Perusahaan............................................................................5
C. Peranan Jaringan Komunikasi dalam Perusahaan.................................................6
D. Teknologi Informasi sebagai Aset Utama Perusahaan..........................................8
E. Manajemen Supply Chain dan Sistem Informasi Korporat Terpadu...................10
BAB III PENUTUP..................................................................................................17
A. Kesimpulan...........................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................iv

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dengan semakin banyaknya perusahaan yang mana dapat kita lihat saling
berebut pasar pada saat ini, maka persaingan bukanlah suatu hal yang tidak
dapat terelakkan lagi. Sistem informasi merupakan sebuah alat yang sangat
potensial guna menciptakan keunggulan daya saing. dengan memanfaatkan
sistem informasi ini, diharapkan suatu perusahaan mampu dalam menggali
potensi pada perusahaannya dan memanfaatkannya secara maksimal dalam
rangka meraih sebuah keunggulan di dalam persaingan. Dalam upaya mencapai
keberhasilan manager sangat menyadari pengaruh dari sumber daya dalam
lingkungan perusahaan.
Perusahaan berusaha untuk memperoleh keunggulan kompetitif dengan
mengelola sumber daya, termasuk informasi. Sumber daya informasi
perusahaan mencakup lebih dari sekedar informasi. Sumber daya tersebut
berupa perangkat keras, fasilitas, perangkat lunak, data, para spesialis informasi
dan para pemakai informasi. Bagi suatu perusahaan penting memandang
teknologi informasi sebagai perangkat yang penting dan juga sebagai kebutuhan
yang kompetitif, bukan hanya sebagai sesuatu yang dianggap komplek dan
mahal. Teknologi Informasi menciptakan peluang untuk membangun
keunggulan kompetitif mulai dari memasarkan produk hingga samapi ke pasar
global.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang dapat
diambil adalah:
1. Apa itu konsep lingkungan perusahaan?
2. Apa yang dimaksud dengan keunggulan bersaing perusahaan?

1
3. Bagaimana peranan jaringan komunikasi dalam perusahaan?
4. Apa yang dimaksud dengan teknologi informasi sebagai aset utama
perusahaan?
5. Apa pengertian dari manajemen supply chain dan sistem informasi korporat
terpadu?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari makalah ini adalah:
1. Mengetahui konsep lingkungan perusahaan.
2. Mengetahui maksud dari keunggulan bersaing perusahaan.
3. Mengetahui peranan jaringan komunikasi dalam perusahaan.
4. Mengetahui maksud teknologi informasi sebagai aset utama perusahaan.
5. Mengetahui arti manajemen supply chain dan sistem informasi korporat
terpadu.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Lingkungan Perusahaan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas
pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan upaya lain
dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat. Atau suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan
dijalankan sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan
mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan
barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang
menguntungkan.
Lingkungan Perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari faktor-
faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi namun
kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua faktor
ekstern yang mempengaruhi individu, perusahaan dan masyarakat. Faktor-faktor
yang mempengaruhi lingkungan perusahaan antara lain:
1. Lingkungan Fisik, Energi dan Konservasi
Dari masalah-masalah ekonomi dan sosial, salah satu masalah yang
sangat sulit dan memerlukan biaya besar adalah yang berkaitan dengan
lingkungan fisik. Di Indonesia sumber energi minyak bumi sudah lama
digunakan di samping batu bara dan air. Kemudian muncul penggunaan gas
alam yang juga dihasilkan di dalam negeri dan akhir-akhir ini sudah mulai

3
dikembangkan penggunaan sumber energi matahari serta kemungkinan
penggunaan tenaga nuklir. Namun demikian orang tetap perlu melakukan
penghematan energi yang kenyataannya dapat menghemat pengeluaran
cukup banyak. Untuk jangka panjang penghematan seperti itu juga akan
berpengaruh pada kelestarian sumber-sumber yang ada berarti pula
semakin lama dapat dimanfaatkan untuk kehidupan manusia.
2. Lingkungan Perekonomian dan Perpajakan
Pemerintah membiayai pengeluarannya dari hasil pemungutan pajak.
Alasan-alasan pemerintah untuk menaikan pajak adalah untuk membiayai
pengeluaran yang semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena
meningkatnya urbanisasi dan pertambahan penduduk.
3. Lingkungan Hukum
Kegiatan perusahaan berada di dalam suatu kerangka hukum sehingga
faktor hukum ini mempengaruhi keputusan-keputusan serta transaksi-
transaksi dalam perusahaan. Hukum yang ada di Indonesia dikelompokan ke
dalam hukum publik dan hukum privat.
4. Lingkungan Pemerintah
...Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari
usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi,
yang ditujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat.
Hubungan ini menimbulkan berbagai macam kelompok kegiatan usaha dan
akan berpengaruh terhadap perubahan sumber-sumber yang harus
digunakan. Perhatian Pemerintah terhadap kegiatan usaha diantaranya
berupa bantuan di bidang transportasi, bantuan pada perusahaan-
perusahaan kecil, dan bantuan di bidang komunikasi.
5. Lingkungan Internasional

4
Hubungan antara perusahaan dan pemerintah telah berkembang dari
usaha-usaha untuk menggali dan menggunakan sumber-sumber ekonomi,
yang ditujukan untuk menciptakan kondisi perekonomian yang sehat.
Hubungan ini menimbulkan berbagai macam kelompok kegiatan usaha dan
akan berpengaruh terhadap perubahan sumber-sumber yang harus
digunakan. Perhatian Pemerintah terhadap kegiatan usaha diantaranya
berupa bantuan di bidang transportasi, bantuan pada perusahaan-
perusahaan kecil, dan bantuan di bidang komunikasi.
B. Keunggulan Bersaing Perusahaan
Merupakan suatu kemampuan yang dilakukan untuk membantu
perusahaan memiliki output yang lebih menonjol dan menarik agar menjadi
produk yang lebih unggul dan kompetitif di pasar dibanding perusahaan lain
pada industri yang sama. untuk meraih keunggulan ini nyatanya lebih rumit dari
yang dapat diperkirakan tetapi terdapat beberapa cara untuk dapat memenuhi
keunggulan bersaing perusahaan, diantaranya dengan menyediakan barang dan
jasa yang murah, melakukan inovasi, menggunakan teknologi informasi, juga
branding, dan masih terdapat banyak cara lagi.
Keunggulan bersaing perusahaan atau kompetitif ini memiliki berbagai
fungsi, diantaranya:
1. Bagi perusahaan: dengan adanya keunggulan kompetitif dalam suatu
perusahaan, usaha yang dikembangkan akan berada di posisi yang baik di
pasar dan akan meningkatkan bargaining power secara menyeluruh pada
bisnis dan akhirnya mendapatkan keuntungan bagi perusahaan dan mampu
bersaing dengan perusahaan lainnya
2. Bagi konsumen: keunggulan kompetitif ini berfungsi agar konsumen dapat
menikmati hasil produk yang memuaskan dan dapat menerima bahwa
harga awal tidak sebanding dengan penawaran.

5
3. Bagi investor: investor dapat menggunakan keunggulan kompetitif ini untuk
melakukan penilaian terhadap suatu perusahaan atau bisnis, penilaian yang
dilakukan dapat menjadi sebuah tolak ukur apakah perusahaan memiliki
kinerja yang bagus dan layak untuk memberikan keuntungan dari investasi
yang telah dilakukan.
C. Peranan Jaringan Komunikasi dalam Perusahaan
Menurut O'Brien (2005), peran strategis sistem informasi dalam organisasi
adalah meningkatkan efisiensi operasional, meningkatkan inovasi organisasi, dan
membangun aset informasi strategis. Ketiga peran strategis tersebut dapat
membantu perusahaan meningkatkan keunggulan kompetitifnya. Dalam
organisasi nirlaba, tujuan strategi adalah untuk meningkatkan efisiensi kerja dan
peningkatan kinerja saat melakukan kegiatan pelayanan. Sistem informasi yang
mendukung strategi perusahaan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
tren bisnis masa depan. Dengan adanya sistem informasi, suatu perusahaan
dapat mengantisipasi perubahan jangka pendek, menengah, dan panjang akibat
adanya perubahan arah bisnis. Selain itu, sistem informasi yang unggul
menciptakan hambatan masuk bagi pesaing karena kompleksitas teknologi
untuk memasuki pasar.
Di dalam perusahaan, pengguna sistem informasi tidak hanya meningkatkan
kualitas dan kecepatan informasi yang dihasilkan untuk manajemen, tetapi juga
membuat sistem informasi manajemen yang mampu meningkatkan integrasi
informasi dan operasi antara berbagai pihak. dengan Sistem ini dapat berjalan
dengan baik apabila semua proses didukung oleh sumber daya yang
berteknologi tinggi dan berkualitas, serta yang terpenting adalah komitmen
perusahaan. Sistem informasi umumnya memainkan sejumlah peran dalam
sebuah organisasi, termasuk yang berikut ini.
1. Minimalkan risiko

6
. Setiap bisnis memiliki risiko, terutama terkait dengan faktor keuangan.
Secara umum, risiko muncul dalam berbagai tingkatan dan aspek eksternal
lainnya yang tidak berada di bawah kendali perusahaan. Berbagai aplikasi
saat ini tersedia untuk mengurangi risiko yang sering dihadapi perusahaan,
seperti: B. peramal, penasihat keuangan, ahli perencanaan dan lain-lain.
Selain itu, kehadiran teknologi informasi merupakan alat manajemen dalam
manajemen risiko.
2. Mengurangi pengeluaran
......Peran teknologi informasi sebagai katalisator dalam berbagai upaya
untuk mengeliminasi biaya menjalankan bisnis mempengaruhi profitabilitas
bisnis. Ada cara empati untuk mengurangi biaya operasional dengan
bantuan aplikasi sistem informasi, yaitu menghilangkan proses yang
dianggap tidak perlu, menyederhanakan proses, mengintegrasikan proses
agar lebih cepat dan praktis, dan otomatisasi proses.
3. Meningkatkan nilai
Teknologi informasi dapat menciptakan nilai bagi pelanggan
perusahaan, nilai tambah ini tidak hanya melayani kepuasan pelanggan,
tetapi juga loyalitas pelanggan jangka panjang.
4. Ciptakan Realitas Baru
Pesatnya perkembangan teknologi internet telah menciptakan arena
persaingan baru bagi bisnis di dunia maya. Hal ini ditunjukkan dengan
meluasnya penggunaan e-commerce, e-loyalty, e-customer dan mekanisme
bisnis di era globalisasi informasi.
Semakin berkembangnya peran teknologi informasi dalam dunia bisnis
menuntut manajemen untuk menciptakan sistem informasi yang tepat dan
mendukung bisnis tersebut. Oleh karena itu, diperlukan perubahan dalam
bidang manajemen sistem informasi. Perubahan tersebut terjadi dengan

7
implementasi perencanaan strategis sistem informasi. Dengan perkembangan
dunia bisnis, peningkatan perencanaan strategis sistem informasi telah menjadi
tantangan utama dalam pengelolaan sistem informasi.
Perencanaan sistem informasi strategis sehingga organisasi harus dapat
mengidentifikasi tujuan terbaik untuk memperoleh dan mengelola aplikasi
sistem informasi dan memaksimalkan pengembalian investasi TI. Sistem
informasi yang baik membantu organisasi membuat keputusan untuk
mengimplementasikan rencana bisnisnya. Penerapan teknologi informasi pada
faktor-faktor strategis perusahaan merupakan salah satu cara paling efektif
untuk meningkatkan kinerja kedua perusahaan. Strategi sistem informasi
dipengaruhi oleh strategi lain perusahaan dan selalu memiliki konsekuensi.
Empat bagian dari sistem infrastruktur informasi adalah sistem informasi kunci
strategis. Seringkali sebuah perusahaan yang memenuhi kebutuhan produk dan
layanan pelanggannya mencoba untuk tetap berada di depan para pesaingnya.
Tidak selalu jelas bahwa perusahaan juga dapat memperoleh keunggulan
kompetitif dengan menggunakan sumber daya virtualnya. Keunggulan
kompetitif mengacu pada penggunaan informasi untuk mendapatkan pengaruh
di pasar.
D. Teknologi Informasi sebagai Aset Utama Perusahaan
Tak bisa dipungkiri, teknologi informasi yang semakin maju telah mendapat
tempat tersendiri di suatu perusahaan, ini dikarenakan teknologi informasi
terbukti ampuh membantu suatu perusahaan untuk membantu mereka
menjalankan proses bisnisnya.
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana memperkuat teknologi informasi
ini agar dapat lebih efektif lagi dalam suatu perusahaan. Bahkan dapat menjadi
aset penting dalam suatu perusahaan untuk menjalankan aktivitas bisnisnya.

8
Menurut (Ross, Jeanne W., Cynthia Mathis Beath, and Dale L, 1992).
Setidaknya ada tiga aset penting dalam teknologi informasi bagi perusahaan,
yaitu; Aset SDM, Aset Teknologi, dan Aset Relasi.
1. Aset SDM
Aset SDM dalam konteks Teknologi Informasi dalam sebuah perusahaan
meliputi divisi Teknologi Informasi, Departemen Sistem Informasi, dan
sejenisnya. Mereka yang bekerja dalam divisi ini memiliki tanggungjawab
untuk mendeteksi kekurangan perusahaan yang dapat diatasi melalui
Teknologi Informasi sehingga dapat mengefisienkan waktu bagi perusahaan
untuk berfokus pada bidang lain.
Teknologi yang dimiliki perusahaan hanyalah benda tak bernyawa dan
masih harus dioperasikan oleh manusia. oleh karena itu, Aset SDM ini juga
harus dapat terus menyesuaikan dan mempelajari teknologi terbaru dan
mengaplikasikannya untuk kemajuan perusahaan
2. Aset Teknologi
Aset Teknologi disebut sebagai tulang punggung (backbone) dalam
konteks informasi perusahaan. Aset Teknologi berperan besar dalam
pertukaran informasi yang dimiliki perusahaan, serta pada Aset Teknologi
inilah data-data perusahaan seperti data penjualan, data pembelian, data
pegawai, dll disimpan dan diolah.
Sebab itu, Aset Teknologi haruslah diperhatikan dengan serius oleh
perusahaan terutama dalam proses standarisasi Teknologi seperti apa yang
akan digunakan (hardware dan software). Karena, Teknologi yang murah
dan berkualitas kurang buruk akan menjadi bumerang tersendiri bagi suatu
perusahaan dalam keamanan datanya.
3. Aset Relasi

9
.............Walaupun agak unik kedengarannya, Aset Relasi ini mempunyai
peranan yang cukup penting terhadap Teknologi Informasi yang dimiliki
perusahaan secara keseluruhan. Relasi berarti membagi resiko dan
memperkecil dampak resiko yang terjadi. Divisi Teknologi Informasi harus
dapat menjalin relasi dengan sistem perusahaan terutama para
petinggi/stakeholder sebagai pihak yang membuat keputusan dan
memutuskan sampai mana peran teknologi informasi.
E. Manajemen Supply Chain dan Sistem Informasi Korporat Terpadu
Istilah supply chain dan supply chain management sudah menjadi jargon
yang umum dijumpai di berbagai media baik majalah manajemen, buletin,
koran, buku ataupun dalam diskusi-diskusi. Namun tidak jarang kedua term
diatas dipersepsikan secara salah. Banyak yang mengkonotasikan supply
chain sebagai suatu software. Bahkan ada yang mempersepsikan bahwa
supply chain hanya dimiliki oleh perusahaan manufaktur saja. Sebagai
disiplin, supply chain management memang merupakan suatu disiplin ilmu
yang relatif baru. Cooper (1997) bahkan menyebut istilah “supply chain
management” baru muncul di awal tahun 90-an dan istilah ini diperkenalkan
oleh para konsultan manajemen. Saat ini supply chain management
merupakan suatu topic yang hangat, menarik untuk didiskusikan bahkan
mengundang daya tarik yang luar biasa baik dari kalangan akademisi maupun
praktisi.
Supply chain dapat didefinisikan sebagai sekumpulan aktivitas (dalam
bentuk entitas/fasilitas) yang terlibat dalam proses transformasi dan
distribusi barang mulai dari bahan baku paling awal dari alam sampai produk
jadi pada konsumen akhir. Menyimak dari definisi ini, maka suatu supply
chain terdiri dari perusahaan yang mengangkut bahan baku dari bumi/alam,
perusahaan yang mentransformasikan bahan baku menjadi bahan setengah

10
jadi atau komponen, supplier bahan-bahan pendukung produk, perusahaan
perakitan, distributor, dan retailer yang menjual barang tersebut ke
konsumen akhir.
Adapun tentang sistem informasi terpadu dijelaskan sebagai berikut:
1. Sistem Informasi Terpadu
.............Konsep manajemen terpadu memperlihatkan adanya proses
ketergantungan antara berbagai perusahaan yang terkait di dalam
sebuah sistem bisnis. Semakin banyak perusahaan yang terlibat dalam
rantai tersebut akan semakin kompleks strategi pengelolaan yang perlu
dibangun. Jika diperhatikan dengan seksama, di dalam sebuah
perusahaan ada tiga aliran entiti yang harus dikelola secara baik:
a. Aliran Produk dan Jasa (the Flow of Products and Services);
b. Aliran Uang (the Flow of Money); dan
c. Aliran Dokumen (the Flow of Documents).
Yang menarik untuk dicermati di sini adalah bahwa esensi dari
pengelolaan terhadap ketiga entiti fisik tersebut pada dasarnya adalah
melakukan manajemen terhadap data dan informasi yang melekat pada
masing-masing entiti tersebut dan berubah-ubah sejalan dengan
mengalirnya ketiga entiti yang ada. Karena ketiga aliran entiti tersebut
berasal dari posisi “hulu” menuju “hilir” dari supply chain tersebut, yang
mungkin keduanya berada di luar dari perusahaan terkait, maka
manajemen terhadap data dan informasi yang ada harus kait - mengkait
dan terintegrasi dengan baik. Dengan kata lain bahwa berbagai
perusahaan yang berada dalam rangkaian proses tersebut harus saling
berkolaborasi dalam menghubungkan sistem informasi yang dimiliki
masing-masing perusahaan sehingga terciptalah sistem informasi
korporat yang terpadu dan terintegrasi dengan baik.

11
Yang dimaksud dengan sistem informasi terpadu di sini adalah
sebuah sistem yang terdiri dari berbagai komponen data, aplikasi, dan
sistem yang saling kait-mengait untuk mendukung kebutuhan informasi
dari perusahaan. Ada dua tugas utama dari sistem informasi terpadu
tersebut, yaitu masing-masing:
a. Mengumpulkan, menciptakan, dan mengolah data mentah yang
berasal dari transaksi atau aktivitas bisnis sehingga menjadi
informasi dan pengetahuan yang berguna bagi para stakeholder
(mereka yang berkepentingan); dan
b. Menyimpan dan menyebarluaskan data, informasi, dan pengetahuan
tersebut kepada siapa saja yang membutuhkan, terutama
manajemen dan staf internal perusahaan, rekanan bisnis, pelanggan,
dan stakeholder lain yang berada di luar perusahaan.
Dari berbagai komponen yang terdapat di dalam sebuah sistem
informasi, yang paling memegang peranan adalah perangkat lunak
(software) aplikasi. Berbagai aplikasi dengan fungsional dan fitur yang
beragam telah banyak ditawarkan di pasaran dan terbukti telah mampu
mendongkrak kinerja perusahaan secara signifikan. Merek-merek aplikasi
besar semacam SAP, Baan, Oracle, Peoplesoft, dan lain-lain telah berhasil
mengangkat posisi perusahaan multinasional ke dalam deretan
perusahaan terkemuka dunia yang biasa terpampang dalam publikasi
Fortune 500. Berdasarkan pengalaman mereka, tantangan dari
dikembangkan dan diimplementasikannya aplikasi korporat terpadu yang
tergolong sangat mahal tersebut adalah bagaimana menciptakan
customer value yang membedakannya dengan para pesaing bisnis
lainnya.
2. Arsitektur Sistem Informasi Korporat Terpadu

12
Membangun sebuah arsitektur sistem informasi korporat terpadu
yang baik dapat dimulai dari melihat siapa saja yang membutuhkan
sistem tersebut. Paling tidak ada empat orang yang membutuhkannya:
a. Konsumen atau pelanggan (end-consumers), karena sesungguhnya
karena merekalah sebuah bisnis ada, sehingga mereka pasti
membutuhkan berbagai jenis informasi terkait dengan produk atau
jasa yang mereka beli dan konsumsikan;
b. Manajemen, karena merekalah yang merupakan penggerak utama
dari pengelolaan sebuah perusahaan dimana mereka membutuhkan
suatu sistem informasi yang dapat diandalkan untuk membantu
mereka dalam memutuskan kebijakan-kebijakan maupun mengambil
keputusan-keputusan strategis maupun taktis yang berkualitas;
c. Staf, karena pada level operasional, merekalah yang sehari - hari
berhadapan langsung dengan aktivitas penciptaan produk maupun
jasa yang tentu saja membutuhkan sangat banyak inf or masi sebagai
sumber daya utama; dan
d. Rekanan bisnis (business partners), merekalah yang menjadi
pemasok bahan-bahan maupun sumber daya-sumber daya lain yang
dibutuhkan perusahaan untuk beroperasi menghasilkan berbagai
produk dan jasa.
Masing-masing stakeholder di atas berhadapan secara langsung
(front office) dengan satu atau lebih sub-sistem aplikasi yang mereka
butuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di belakang sub-
sistem aplikasi terdapat berbagai jenis aplikasi lain yang mendukung
(back office) sistem front office tersebut agar terjadi keterpaduan antara
data, proses, dan sistem yang saling kait-mengait. Ravi Kalakota dan
Marcia Robinson meng gambarkan hubungan keterkaitan antar berbagai

13
sub-sistem tersebut dengan sangat baik dalam sebuah kerangka
arsitektur besar dari sistem informasi korporat terpadu. Terdapat 8
(delapan) komponen utama dalam arsitektur sistem informasi korporat
terpadu:
a. Selling Chain Management Information System, Sub-sistem yang
secara langsung berinteraksi dengan pelanggan agar mereka dapat
dengan mudah mengadakan akses terhadap produk dan jasa yang
ditawarkan perusahaan, terutama yang berhubungan dengan
aktivitas transaksi bisnis.
b. Customer Relationship Management Information System, Sub-sistem
yang berfungsi sebagai sarana komunikasi efektif antara pelanggan
dengan perusahaan, terutama yang berkaitan dengan kebutuhan
akan informasi maupun bentuk pelayanan lainnya sehubungan
dengan produk atau jasa yang ditawarkan.
c. Enterprise Resource Planning Information System, sub-sistem yang
secara langsung berfungsi mengintegrasikan proses - proses
penciptaan produk atau jasa dari perusahaan, mulai dari dipesannya
bahan-bahan mentah dan fasilitas produksi sampai dengan
terciptanya produk jadi yang siap ditawarkan kepada pelanggan.
d. Management Control Information System, sub-sistem yang
bertanggung jawab memberi kan data dan informasi bagi keperluan
pengambilan keputusan manajemen perusahaan dan stakeholder
lainnya, baik keputusan-keputusan yang bersifat strategis maupun
taktis sehari-hari.
e. Administrative Control Information System, sub-sistem yang memiliki
fungsi utama sebagai penunjang terselenggaranya proses - proses

14
administrasi perusahaan (back office) yang menjadi tulang punggung
komunikasi antar staf-staf di dalam perusahaan.
f. Supply Chain Management Information System, sub-sistem yang
menghubungkan sistem informasi internal perusahaan dengan
sistem informasi yang dimiliki oleh para rekanan bisnis, terutama
para pemasok (suppliers) bahan-bahan yang dibutuhkan untuk
proses produksi.
g. Enterprise Applications Integration Information System, sub-sistem
yang memiliki tanggung jawab utama mengintegrasikan berbagai
sub - sistem yang tersebar di berbagai divisi atau fungsi yang ada di
perusahaan.
h. Knowledge-Tone Applications Information System, sub-sistem yang
memfokuskan diri pada penyediaan fungsi - fungsi intelligence bagi
perusahaan yang merupakan hasil pengolahan berbagai data dan
informasi yang tersebar di berbagai sistem basis data (database)
perusahaan.
4. Strategi Membangun Sistem Informasi Korporat Terpadu
.............Membangun sistem informasi korporat terpadu berdasarkan
arsitektur yang ada lebih merupakan sebuah perjalanan dibandingkan
sebagai sebuah tujuan, terutama bagi manajemen yang belum terbiasa
dengan adanya infrastruktur sistem di dalam perusahaannya. Bahkan
bagi yang telah lama dan terbiasa memanfaatkan sistem informasi pun
harus selalu siap dengan perubahan dinamis yang kerap terjadi di dalam
dunia bisnis, yang tentu saja akan sangat berpengaruh terhadap
perkembangan sistem informasi korporat terpadu yang ada. Secara
umum, biasanya sebuah perusahaan akan melalui lima tahapan evolusi
dalam mengembangkan sistem informasinya:

15
a. The Cross-Functional Business Unit yang merupakan pengembangan
modul aplikasi untuk fungsi bisnis tertentu saja, seperti misalnya
untuk keperluan transaksi pembelian, penyusunan laporan
keuangan, pencetakan slip gaji pegawai, dan lain sebagainya.
b. The Strategic Business Unit yang merupakan hasil penyatuan
beberapa fungsi manajemen di dalam sebuah divisi atau business
unit tertentu untuk membantu manajemen dan staf dalam mencapai
obyektif yang ditargetkan terhadap divisi atau business unit tersebut.
c. The Integrated Enterprise yang merupakan sebuah sistem informasi
terpadu yang mengintegrasikan berbagai modul-modul aplikasi yang
dimiliki seluruh divisi atau business unit yang ada di dalam
perusahaan, dimana merupakan embrio dari sistem informasi
korporat terpadu.
d. The Extended Enterprise yang merupakan penggabungan antara
sistem informasi korporat terpadu yang telah dimiliki oleh internal
perusahaan dengan satu atau lebih sub - sistem dari perusahaan
atau entitas lain yang merupakan mitra kerja dari perusahaan
terkait.
e. The Inter-Enterprise Community yang merupakan hasil dari berbagai
hubungan terintegrasi sistem informasi antar perusahaan yang ada
dalam komunitas bisnis sehingga membentuk jejaring sistem
informasi yang sangat besar dan luas cakupannya (internetworking).

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perusahaan adalah suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas
pengolahan aktivitas pengolahan faktor-faktor produksi untuk menyediakan
barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusi serta melakukan upaya lain
dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan
masyarakat. Suatu unit kegiatan ekonomi yang diorganisasikan dan dijalankan
sebagai organisasi produksi yang tujuannya untuk menggunakan dan
mengkoordinir sumber-sumber ekonomi dengan tujuan untuk menyediakan
barang dan jasa yang bisa memuaskan kebutuhan dengan cara yang
menguntungkan.
Keunggulan bersaing perusahaan atau kompetitif ini memiliki berbagai
fungsi; Bagi perusahaan, meningkatkan bargaining power secara menyeluruh
pada bisnis; Bagi konsumen, konsumen dapat menikmati hasil produk yang
memuaskan; Bagi investor, menjadi sebuah tolak ukur apakah perusahaan
memiliki kinerja yang bagus dan layak
Supply chain adalah sekumpulan aktivitas (dalam bentuk entitas/fasilitas) yang
terlibat dalam proses transformasi dan distribusi barang mulai dari bahan baku
paling awal dari alam sampai produk jadi pada konsumen akhir. Di dalam

17
sebuah perusahaan ada tiga aliran entiti yang harus dikelola secara baik, yaitu:
Aliran Produk dan Jasa (the Flow of Products and Services), Aliran Uang (the
Flow of Money), dan Aliran Dokumen (the Flow of Documents). Membangun
sebuah arsitektur sistem informasi korporat terpadu yang baik dapat dimulai
dari melihat siapa saja yang membutuhkan sistem tersebut. Paling tidak ada
empat orang yang membutuhkannya: Konsumen atau pelanggan (end-
consumers), Manajemen, Staf, dan Rekanan bisnis (business partners). Terdapat
8 (delapan) komponen utama dalam arsitektur sistem informasi korporat
terpadu: Selling Chain Management Information System, Customer Relationship
Management Information System, Enterprise Resource Planning Information
System, Management Control Information System, Administrative Control
Information System, Supply Chain Management Information System, Enterprise
Applications Integration Information, dan Knowledge-Tone Applications
Information System. Sebuah perusahaan akan melalui lima tahapan evolusi
dalam mengembangkan sistem informasinya, yaitu: The Cross-Functional
Business Unit, The Strategic Business Unit, The Integrated Enterprise, The
Extended Enterprise, The Inter-Enterprise Community.
Perencanaan sistem informasi strategis sehingga organisasi harus dapat
mengidentifikasi tujuan terbaik untuk memperoleh dan mengelola aplikasi
sistem informasi dan memaksimalkan pengembalian investasi TI. Sistem
informasi yang baik membantu organisasi membuat keputusan untuk
mengimplementasikan rencana bisnisnya. Penerapan teknologi informasi pada
faktor-faktor strategis perusahaan merupakan salah satu cara paling efektif
untuk meningkatkan kinerja kedua perusahaan. Strategi sistem informasi
dipengaruhi oleh strategi lain perusahaan dan selalu memiliki konsekuensi.
Empat bagian dari sistem infrastruktur informasi adalah sistem informasi kunci
strategis.

18
19
DAFTAR PUSTAKA

Anwar, S. N. (2013). Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain Management):


Konsep dan Hakikat.

Eka sani, (2019). SISTEM INFORMASI UNTUK KEUNGGULAN KOMPETITIF.

Indra, Y. A. (2015). SISTEM INFORMASI TERPADU UNTUK MENJALANKAN SISTEM


BISNIS TERINTEGRASI. Dinamika Akuntansi Keuangan dan Perbankan, 4(2).

Indrajit, Richardus Eko. (1998). Tiga Aset Utama Teknologi Informasi untuk
Keunggulan Stratejik Perusahaan. Renaissance Research Center.

Sumarni, M., Soeprihanto, J. (2010). Pengantar Bisnis. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Swastha, B., Sukotjo, I. (2007). Pengantar Bisnis Modern. Yogyakarta: Liberty


Yogyakarta.

iv

Anda mungkin juga menyukai