Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

TEKNOLOGI INFORMASI UNTUK MANAJEMEN DAN AKUNTANSI


“Information Technology: Concepts, Types, And IT Support”

DOSEN PEMBIMBING :
Dr. EMRINALDI NUR DP, SE., M.SI, Ak

Disusun Oleh
Kelompok 2

1. ADELIA ( 2210246725 )
2. EMI SURIYATI ( 2210246723)
3. RUSDIANSYAH ( 2210246729)
4. SITI PATIMAH (2210246718)

PROGRAM STUDI MAGISTER AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS RIAU
2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Tim Penulis hadiahkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada Tim Penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Information
Technology: Concepts, Types, And IT Support” yang merupakan salah satu tugas kelompok
Teknologi Informasi Untuk Manajemen Dan Akuntansi pada semester satu.
Dalam makalah ini kami membahas Information Technology: Concepts, Types, And IT
Support. Dalam menyelesaikan makalah ini, Tim Penulis telah banyak mendapat bantuan dan
masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini Tim Penulis ingin
menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Emrinaldi Nur DP, SE, Msi, Ak, CA selaku Dosen Mata kuliah Teknologi
Informasi Untuk Manajemen Dan Akuntansi Universitas Riau yang telah memberikan tugas
mengenai “Information Technology: Concepts, Types, And IT Support” ini sehingga
pengetahuan Tim Penulis dalam penulisan makalah ini semakin bertambah dan hal itu sangat
bermanfaat bagi pembuatan makalah kami selanjutnya dikemudian hari.
2. Teman-teman yang telah membantu dan memberikan dorongan semangat agar makalah ini
dapat diselesaikan
3. Pihak-pihak yang tidak dapat Tim Penulis sebutkan satu persatu yang telah turut membantu
sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan baik dalam waktu yang tepat.
Tim Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaa , namun
demikian telah memberikan manfaat bagi Tim Penulis. Akhir kata Tim Penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan Tim
Penulis terima dengan senang hati.

Pekanbaru, September 2022

Tim Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI..........................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang...................................................................................................3


1.2 Rumusan ...........................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi: Konsep Dan Definisi............................................................6


2.1.1 Data,Informasi dan Pengetahuan..........................................................7
2.1.2 Konfigurasi (Susunan) Sistem Informasi..............................................7
2.2 Klasifikasi dan Tipe Dari Sistem Informasi.......................................................9

2.3 Teknologi Informasi Mendukung Orang-Orang................................................13

2.4 Teknologi Informasi Mendukung Rantai Pasokan dan Bisnis...........................16

2.5 Sistem Informasi, Infrastruktur, dan Munculnya Lingkungan Komputer.........19

2.6 Sistem Informasi Yang Inovatif dan Berpandangan Masa Depan.....................22

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan.......................................................................................................25

3.2 Saran.................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................26

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Bekalang Masalah

Salah satu faktor penting masa globalisasi adalah pesatnya perkembangan

teknologi informatika yang jauh lebih awal dari yang dibayangkan semua orang.

Menjamurnya media sosial, toko online, market place dll, berhasil menembus

batasan wilayah antar negara. Konvergensi teknologi informatika dan

telekomunikasilah yang menyebabkan perubahan cepat di bidang teknologi

informasi. Dahulu kala, pendataan ataupun menginformasikan sesuatu

membutuhkan waktu berhari-hari untuk diproses agar dapat terikirim ke belahan

dunia lain, tetapi sekarang mampu dilakukan kurang dari hitungan menit.

Sebagian besar inisiatif bisnis berhasil atau gagal berdasarkan kualitas data

mereka. Efektif perencanaan dan keputusan bergantung pada kemampuan sistem

untuk membuat data tersedia untuk pengambil keputusan dalam format yang dapat

digunakan secara tepat waktu. Ini hanya sekilas situasi manajemen informasi yang

dihadapi organisasi saat ini dan mengapa rencana berkelanjutan diperlukan untuk

memandu, mengendalikan, dan mengatur pertumbuhan Teknologi Informasi.

Manajemen informasi adalah penggunaan alat-alat Tekonologi Informatika

dan metode untuk mengumpulkan, mengolah, mengkonsolidasikan, menyimpan,

dan mengamankan data dari sumber yang sering terfragmentasi dan tidak

konsisten. Teknologi informasi adalah teknologi yang digunakan untuk

menghasilkan informasi. Teknologi informasi merupakan sistem yang terintegrasi

yang digunakan untuk menjaring data, mengolah dan mengirimkan atau

menyajikan secara elektronik menjadi informasi dalam berbagai format yang

bermanfaat bagi pemakainya. Pembangunan sistem informasi dan teknologi

informasi dalam suatu organisasi serta pemanfaatannya, sangat diperlukan untuk

terus meningkatkan daya saing di berbagai bidang, seperti bidang pendidikan,


4
politik, ekonomi dan bisnis (Turban, et al, 2015).

Ketika suatu organisasi tumbuh semakin besar dan pola serta tingkatan

operasionalnya semakin tidak sederhana dan kompleks, maka secara alamiah

tuntutan pihak manajemen akan kebutuhan dan fungsional dari setiap sistem

informasi yang adapun semakin besar, khususnya pada fungsionalitas data,

teknologi dan aplikasi. Mengelola data dan informasi agar selaras dengan

kebijakan dan strategi perusahaan dalam rangka mencapai misinya, merupakan hal

yang tidak mudah. Kegagalan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Peluang bisnis yang ada tidak dapat di manfaatkan bahkan sering terlewatkan

begitu saja.

2. Kegagalan pada integrasi sistem serta pengelolaan data dan informasi yang

tidak efektif

3. Prioritas pengelolaan data dan informasi tidak berbasis pada kebutuhan bisnis

4. Perbedaan pemahaman mengenai arah kebijakan pengembangan sistem

informasi dan teknologi informasi diantara pengguna (user), manajemen dan

pengembang yang mengakibatkan kerugian pada produktifitas bisnis

organisasi.

5
Oleh sebab itu, pengembangan tentang pengetahuan sistem informasi

dalam bisnis di zaman sekarang menjadi suatu kebutuhan mendasar yang harus

dimiliki oleh pengguna bisnis dan pelaku bisnis. Keterbatasan sistem yang selalu

mengalami perubahan telah menuntuk pelaku bisnis mampu mengikuti

perkembangan teknologi untuk menambah daya saing kompetitif.

Sebelum beranjak jauh mengenai penerapan sistem didalam bisnis, perlu

diketahui tentang definisi dan konsep sistem informasi didalam bisnis.

Pemahaman dasar mengenai sistem dan teknologi informasi ini perlu dipahami

karena dengan kuatnya pemahaman user dengan iklim teknologi dan informasi

diharapkan mampu membawa pengaruh dan diharapkan juga, minimal pengguna

tidak sekedar mampu memahami dan mengoperasikan sistem, tetapi dapat

membawa perubahan baru terhadap sistem informasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Informasi serta konsep Sistem Informasi?

2. Apa saja klasifikasi dan tipe-tipe sistem informasi ?

3. Bagaimana IT memberikan dukungan kepada orang-orang didalam organisasi?

4. Bagaimana sistem informasi, Infrastruktur, dan munculnya lingkungan komputer ?

5. Bagaimana sistem informasi yang inovatif dan berpandangan masa depan ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui Sistem Informasi serta konsep Sistem Informasi.

2. Mengetahui klasifikasi dan tipe-tipe sistem informasi.

3. Mengetahui IT memberikan dukungan kepada orang-orang didalam organisasi.

4. Mengetahui sistem informasi, Infrastruktur, dan munculnya lingkungan komputer.

5. Mengetahui sistem informasi yang inovatif dan berpandangan masa depan.

6
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi : Konsep dan Defenisi


Menurut Ramesh Behl, James A. O'Brien, dan George. Marakas (2019:79), sistem
informasi merupakan kombinasi terorganisasi dari manusia, perangkat keras, perangkat
lunak, jaringan komunikasi, sumber data, dan kebijakan serta prosedur yang terorganisasi
yang menyimpan, mengambil,mengubah, dan memisahkan informasi dalam sebuah
organisasi. Manusiabergantung pada sistem informasi modern untuk berkomunikasi dengan
yang lainnya menggunakan berbagai perangkat fisik (perangkat keras), instruksi dan prosedur
pemrosesan informasi (perangkat lunak), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang
tersimpan (sumber data).
Kemungkinan komponen yang lain pada sistem infromasi adalah satu atau lebih
sistem informasi yang kecil. Sistem informasi yang mengandung sistem terkecil adalah khas
dari perusahaan yang besar. Contohnya sistem infromasi perusahaan FedEx’s memiliki
ratusan sistem informasi terkecil (kita dapat melihat pada akhir bagian pertama), sehingga
menunjukkan sebuah “aplikasi”. Sebuah aplikasi program adalah program yang dirancang
pada komputer yang menunjang tugas yang spesifik atau proses bisnis (seperti membuat
aplikasi untuk penggajian) atau dalam beberapa kasus, untuk mendukung program aplikasi
lain.
Sebelum membahas materi dan dasar sistem informasi secara detail, pertama-tama
kita harus memahami dulu apa itu sistem. Sistem merupakan sekelompok unsur-unsur yang
saling berhubungan satu sama lain demi mencapai tujuan tertentu. Suatu sistem mungkin juga
bagian dari sistem lain yang lebih besar. Dalam kategori tertentu, sistem juga bisa diartikan
sebagai sebuah metode untuk mencapai tujuan. Selanjutnya, informasi secara umum dapat
didefinisikan sebagai hasil pengolahan data. Sebuah informasi disajikan dalam bentuk yang
mudah dipahami sehingga bisa berguna untuk penerima informasi. Informasi di dalamnya
berisi tentang gambaran suatu kejadian nyata yang dipakai untuk bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan.

Dalam sebuah organisasi, sistem informasi bisa berupa sistem yang menyediakan
semua informasi yang bermanfaat untuk seluruh tingkatan dalam organisasi tersebut. Di era

7
modern ini, sistem informasi yang ideal harus bisa menyajikan data valid yang bisa diakses
kapan saja dibutuhkan.

Ada begitu banyak aplikasi di setiap bagian dengan fungsinya.


Contohnya dalam pengelola bagian SDM, akan ditemukan aplikasi untuk menyaring para
pelamar kerja selain itu untuk memonitor pergantian para pekerja. Sebagian aplikasi
sebaiknya tidak bergantung sepenuhnya pada bagian yang lainnya karena keterkaitannya satu
sama lain. Pengumpulan dari setiap program aplikasi di departemen tunggal dianggap bagian
sistem informasi per departemen. Meskipun dibuat dari banyak aplikasi. Sebagai contoh
dalam mengumpulkan program aplikasi di bagian sumber daya manusia maka disebut sistem
infromasi sumber daya manusia (SDM). Sistem informasi biasanya berhubungan dengan
jaringan elektronik. Menghubungkan sebuah jaringan dengan nirkabel ataupun tidak. Sistem
informasi dapat menghubungkan seluruh organisasi, atau banyaknya kejadian dalam sebuah
perusahaan Sebelum kita berfokus pada pemahaman teknologi informasi dan manajemen,
maka diperlukan gambaran umum tentang konsep sistem informasi dan mengaturnya dengan
beberapa hal yang logis.
Dari penjelasan di atas, sistem informasi bisa didefinisikan sebagai organisasi yang
secara teratur mempertemukan kebutuhan pengolahan data transaksi harian. Sistem informasi
digunakan untuk mendukung fungsi sebuah organisasi yang sifatnya manajerial. Sistem
informasi erat kaitannya dengan kegiatan strategis.

2.1.1 Data, Informasi, Dan Pengetahuan


Sistem informasi dibangun untuk mencapai beberapa tujuan. Salah satu tujuan utama
adalah secara ekonomis memproses data menjadi sebuah informasi atau pengetahuan. Mari
kita mendefinisikan beberapa konsep :
1. Jenis Data (data items) adalah gambaran awal mengenai suatu hal, kejadian,
kegiatan dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan dan disimpan tetapi tidak
teratur dalam menyampaikan makna. Sebuah database terdiri dari data tertentu
yang ditata untuk memperoleh informasi.
2. Informasi (information) adalah data yang telah ditata sehingga memiliki makna
dan nilai bagi penggunanya. Data tertentu biasanya diproses menjadi suatu
informasi melalui suatu aplikasi.

8
3. Pengetahuan (knowledge) terdiri dari data atau informasi yang telah ditata dan
diproses untuk menyampaikan pemahaman, pengalaman, pembelajaran, dan
keahlian untuk diterapkan pada masalah atau aktivitas yang sedang terjadi.

Data, informasi, dan pengetahuan dapat menjadi masukan (input) untuk sistem informasi,
dan dapat juga menjadi hasil (output). Contohnya data tentang pekerja, upah pekerja, waktu
bekerja adalah diproses sebagai input untuk menghasilkan informasi daftar gaji pada sebuah
organisasi (ouput/keluaran). Informasi tentang daftar gaji dapat digunakan sebagai input
untuk sistem yang lain yang akan dipersiapkan anggarannya atau untuk memberi masukan
atau saran kepada manajemen tentang neraca pembayaran atau strategi dalam merekrut para
pekerja. Hubungan antara data, informasi, dan pengetahuan dapat diihat pada ilusrasi pada
figur berikut .

Dapat dilihat pada figur, raw data (data mentah) yakni untuk diproses menjadi informasi dan
atau pengetahuan. Informasi dapat diolah menjadi pengetahuan, namun dapat menghasilkan
sebuah data.

2.1.2 Konfigurasi (Susunan) Sistem Informasi


Sistem informasi dibuat dari beberapa komponen yang dapat dipasang dan disusun
dalam berbagai perbedaan, sehingga menghasilkan berbagai sistem informasi dan aplikasi,
dengan banyaknya susunan yang penting sehingga membangun tipe dan bentuk yang
berbeda. Misalnya seperti rumah. Ukuran dan biaya dari sebuah rumah bergantung pada
tujuan pembangunan, ketersediaan dari uang dan kendala seperti persyaratan terhadap

9
ekologi, lingkungan dan hukum. Seperti halnya banyaknya perbedaan dari tipe sebuah rumah,
begitu pula banyaknya tipe dari sistem informasi. Kita mengklasifikasikan sebuah rumah
seperti apartemen (flat), rumah di kota, dan vila. Sama halnya mengklasifikasikan sistem
informasi yang dikelompokkan dengan karakteristik yang sama. Dengan mengklasifikasi
dapat membantu kita dalam mengidentifikasi sistem, menganalisa, dan merencanakan sistem
yang baru, mengintegrasikan setiap sistem dan membuat keputusan bila diperlukan.
Klasifikasi ini dapat dilakukan dengan beberapa cara alternatif.

2.2 Klasifikasi dan Tipe dari Sistem Informasi


Sistem informasi pada bagian ini diklasifikasikan berdasarkan level organisasi dan tipe
pendukung yang tersedia. Klasifikasi ini ditunjukkan oleh keragaman sistem yang ada. Pada
buku ini akan dipandu dalam mengklasifikasi sistem informasi.
1. Klasifikasi berdasarkan tingkat Organisasi terdiri dari komponen/bagian seperti divisi,
departemen dan unit kerja yang diatur secara hirarki. Contohnya hampir semua bagian di
organisasi memiliki fungsi di setiap departemen (bagian) seperti di divisi marketing,
accounting, yang mana akan memberikan laporan kepada bagian managemen, serta akan
dilanjutkan ke divisi selanjutnya yang lebih tinggi, kemudian akan dilaporkan kepada
perusahaan pusat. Meskipun semua organisasi telah terstruktur dengan sendirinya dan inovasi
yang mereka lakukan namun harus didasarkan pada tim lintas fungional. (contoh: tim terdiri
dari dua atau lebih per departemen). Meskipun hingga saat ini hampir sebagian organisasi
masih memiliki struktur tradistional. Dengan demikian kita dapat menemukan sistem
informasi yang dibangun menurut hirarkinya. Seperti halnya sistem tersebut tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi umumnya saling berhubungan. Berdasarkan tingkatannya organisasi
didukung oleh sistem informasi yang ditunjukkan oleh figure 2.2 pada gambar segitiga.
Berikut ini adalah tingkat organisasi yang dapat dilihat secara spesifik. (dari bawah ke atas).

10
Penjelasan gambar dari bagian bawah :
a. Personal dan Sistem Produktivitas
Sistem ini dikenal sebagai manajemen informasi personal yaitu sistem kecil
yang dibuat untuk banyak pihak serta bersifat umum sehingga bisa
digunakan banyak pihak seperti sistem yang digunakan untuk mendukung
aktivitas pihak- pihak, dan memudahkan dalam melakukan pekerjaan atau
kehidupan. Melalui akuisisi, organisasi, pemeliharaan, pengambilan dan
berbagi informasi. Sebagai contoh sistem yang didukung oleh Konsultan
Mary Kay. Sistem Personal dan Sistem Informasi ini dikenal sebagai
Personal digital assistant (PDA) dengan fungsi seperti kalender, kalkulator,
jadwal, dam memori komputer. Sebagai pengguna akan memutuskan sistem
yang didukung dan dibentuk dengan Excel sebagai contoh lainnya. Seperti
sistem yang di rancang untuk meningkatkan kemampuan produktivitas dan
kepuasan pengguna. Seperti sistem pada banyak di organisasi, tidak mahal
dan berkemampuan yang cukup standard.

11
b. Sistem Pemprosesan Transaksi
Banyak organisasi yang melakukan periode keuangan, akuntansi dan
menghadapi aktivitas bisnis yang rutin dengan informasi yang berulang-
ulang. Sebagai contoh para pegawai akan dibayar dalam jangka waku yang
telah ditetapkan, pesanan pembelian dari pelanggan dan akan ditagih sesuai
dengan alamat pesanan, dan beban yang akan dimonitor dan dibandingkan
dengan anggaran.
Contoh pada sistem pemprosesan transaksi. Pada toko retail (eceran), arus data berasal
dari jumlah penjualan lalu diteruskan ke database. Pada saat data penjualan telah lengkap,
dan menghasilkan informasi transaksi penjualan lalu diteruskan ke tingkat persediaan
(inventory on hand), lalu mendapatkan jumlah pendapatan yang terkumpulkan datanya yang
jumlah penjualannya meningkat akan meningkatkan uang kas di perusahaan.
Pada perbankan, sistem pemprosesan transaksi, meliputi deposito dan penarikan yang
dilakukan nasabah (hal ini sama dengan tingkat persediaan). Meliputi transfer uang antara
akun yang ada di bank dan seputaran transaksi yang terjadi di bank. Menghasilkan laporan
keuangan untuk nasabah dan menetapkan biaya-biaya untuk jasa perbankan termasuk proses
transaksi - transaksi aktivitas yang ada diperbankan.
c. Sistem Informasi Manajemen dan Fungsional Sistem yang memproses transaksi
mencakup aktivitas inti di sebuah organisasi. Area fungsional, namun mencakup
banyak aktivitas, beberapa aktivitas tersebut terjadi berulang-ulang, sedangkan
aktivitas yang lain jarang terjadi. Sebagai contoh di departemen sumber daya manusia
(HRD), melakukan perekrtutan karyawan, memberikan saran, dan melakukan
pelatihan terhadap karyawan. Setiap tugas dapat dibagi ke dalam sub-sub tugas.
Pelatihan karyawan melibatkan pemilihan topik untuk mengajar, memilih orang-orang
untuk berpartisipasi dalam pelatihan melakukan perjadwalan kelas, dan memilih
guru/pelatih dan mempersiapkan bahan ajaran di kelas. Tugas-tugas dan sub tugas
sering didukung oleh sistem informasi yang spesifik yang dirancang unuk mendukung
aktivitas fungsional.

Hal yang utama dari sistem informasi fungsional ialah mengatur sistem
tradisional yang ada di setiap departemen perusahaan. Bagian akuntansi, keuangan,
produksi/operasi, pemasaran dan penjualan dan bagian HRD. Departemen sistem
informasi memberikan layanan yang utama pada departemen fungsional perusahaan
tersebut. Sistem informasi fungsional meletakkan suatu strategi bisnis yang

12
memastikan dapat memberikan hasil efisien. Identiknya sistem fungsional
menyediakan laporan periodik tentang topik/pembahasan efesiensi operasional,
efektivitas dan produktivitas oleh informasi yang diperoleh dari data base dan
memproses sesuai dengan kebutuhan pengguna.
d. Sistem Informasi Usaha
Sistem Informasi Usaha membantu proses bisnis yang melibatkan dua atau
lebih bagian. Sistem ini melibatkan beberapa proses dan biasanya terintegrasi dalam
tugas di beberapa bagian. Salah satu aplikasi enterprise yang paling populer adalah
manajemen hubungan dengan pelanggan (costumer relationship management - CRM),
Manajemen Pengetahuan (Knowledge management – KM), dan kecerdasan bisnis
(Business Intelligence – BI)

e. Sistem Informasi Inter-organisasional. Beberapa sistem informasi menghubungkan


dua atau lebih organisasi atau biasa disebut sistem informasi interorganisasional
(IOSs). Umumnya IOS adalah sistem yang menghubungkan para penjual dan pembeli.
Hanya ada salah satu transaksi terstandardiasi, yang mana didukung oleh komputer
yang terstandarisasi dalam pertukaran data (EDI).

IOSs menghubungkan tiga organisasi. IOSs terhubung dengan beberapa sistem


internal, yang mana sistem fungsional ditunjukkan oleh perusahaan A, atau
perusahaan menunjukkan ke arah perusahaan B, pada dasarnya IOS mampu membuat
sebuah komputer untuk memproses jumlah informasi yang banyak antara dua

13
organisasi. Ditambah lagi, komputer dipersiapkan untuk “berbicara” dengan computer
lainnya dengan berbeda organisasi
f. Sistem Informasi Global IOSs yang menghubungkan perusahaan yang berlokasi di
dua atau lebih negara disebut sistem informasi global. Banyak sistem e-commerce
sekarang mendunia dan memerlukan system informasi yang mendunia seperti ini. g.
Sistem yang sangat besar dan spesial. Beberapa sistem sangat besar dan seringkali
mendunia, Sistem ini meliputi banyak sub sistem yang lebih rendah. Tetapi sistem ini
bisa digunakan untuk industri tertentu saja seperti misalnya pemesanan tiket
penerbangan dari suatu maskapai. Meskipun sistem informasi yang digunakan sangat
besar dan mendunia tetapi hanya khusus dimanfaatkan oleh industri itu saja.

2. Klasifikasi berdasarkan tipe dukungan cara lain untuk mengklasifikasikan sistem


informasi yang sesuai dengan jenis dukungan yang mereka berikan, di luar dari area
fungsional. Contohnya, sebuah sistem informasi yang dapat mendukung pekerjaan
karyawan pada seluruh area fungsional. Seperti halnya pekerjaan manajer dari daerah
yang berbeda geografisnya yang dapat mendukung pekerjaan oleh sistem kolaborasi
komputerisasi. Tipe utama dari sistem pendukung ialah terdaftar dan dijelaskan pada
tabel 2.2 yang bersama-sama dengan tipe yang mendukung sistem untuk karyawan.
Ada dua tipe sistem yang menarik perhatian di tahun 2008 yakni sistem kolaborasi
dan sistem bisnis intelijen.

2.3 Bagaimana IT memberikan dukungan kepada orang-orang di dalam organisasi


Pada bagian ini kita akan menggambarkan bagaimana IT mendukung orang-
orang yang ada di dalam organisasi. Pertama kita akan menjelaskan sesuai dengan kelas-
kelas utamanya yang mana para manajer dan karyawan dengan pengetahuan yang bagus
menerapkannya. Perhatikan setiap contoh yang permasalahannya akan mereka hadapi
dan kategori utama dari karyawan dan bagaimana IT sebagai alat pendukungnya.
Biasanya diklasifikasikan berdasarkan aktivitas organisasi yakni tiga level : operasional,
manajerial, dan strategi. Pada bagian ini kita akan membahas lebih mendalam satu
persatu.

1. Aktivitas Operasional

Kegiatan operasional berhubungan dengan operasional sehari-hari dari suatu


organisasi, seperti menugaskan karyawan untuk tugas dan pencatatan jumlah jam

14
kerja. Kegiatan operasional ialah jangka pendek sistem informasi yang
mendukungnya adalah : TPSs, MISs., Groupware, dan sistem otomatis perkantoran.
Karyawan yang mobile yang bekerja di luar didukung oleh perangkat mobile yang
canggih. Sistem operasional yang biasanya digunakan oleh para supervisor, operator,
karyawan di bagian administrasi, karyawan lapangan, customer service, dan lainnya.
2. Aktivitas Manajerial
Biasanya disebut aktivitas taktis atau keputusan, berkaitan dengan kegiatan
manajemen menengah seperti perencanaan pengorganisasian jangka pendek dan
kontrol. Sistem manajerial komputerisasi biasanya sering disamakan MISs yang
merancang untuk meringkas data dan mempersiapkan laporan. Manajemen menengah
akan memperoleh jawaban yang cepat dari setiap pertanyaan seperti sistem yang
memenuhi kebutuhan atas jawaban yang muncul, menggunakan pelaporan BI dan
kemampuan untuk menjawab pertanyaan. Sistem informasi manajerial ialah sistem
yang lebih luas dalam lingkup sistem informasi, tetapi seperti sistem operasional.

3. Aktivitas Strategis
Berkaitan dengan situasi yang mampu mengubah sifat dimana kegiatan usaha
dilakukan. Contohnya dilakukannya merger dan akuisisi adalah keputusan yang
sangat strategis. Keputusan strategis melibatkan teknologi informasi, tergantung pada
apa dan berapa banyak kegiatan outsorsing. Keputusan strategis dibuat oleh top
managemen dan memerlukan penelitian yang rumit serta komunikasi yang sering
(ektensif) baik internal dan eksternal serta kerjasama (kolaborasi). Sistem IT yang
mendukung yang sangat berguna adalah BI, analisa bisnis. Siapa yang melakukannya,
apa aktivitasnya di organisasi, dan bagaimana mereka didukung oleh IT. Sejauh ini,
kita telah melihat aktivitas yang didukung oleh teknologi informasi ialah aktivitas
operasional, manajerial dan strategis. Kini kita akan melihat perbedaan diantara ketiga
aktivitas dilihat dari orang-orang yang melakukannya di organisasi. Hubungan antara
orang-orang yang mendukung semua fungsi area organisasi.

15
Sumber : Turban dan Volonino, 2010

Berikut penjelasan dari figure diatas :


1. Eksekutif dan manajer pada puncak gambar segitiga di atas adalah pihak eksekutif. Jumlah
mereka hanya sedikit dan mereka bertanggung jawab atas keputusan strategis. Saat ini
mereka mendukung sistem yang berasal dari bisnis intelligence dan sistem kinerja
manajemen manajer menengah membuat keputusan taktis dan mendukung sistem informasi
fungsional dan sistem informasi manajemen pada area mereka bekerja. Akhir-akhir ini
mereka mulai bekerja dan menikmati sistem yang mendukung Bisnis Intelligence dan Sistem
Intelligence yang telah tersedia lebih dari intranets.
2. Karyawan yang berpengalaman dan staf administrasi dan data pekerja. Sebagaimana yang
anda lihat pada figure 2.8, sebuah level yaitu staf pendukung yang memperkenalkan antara
top dan middle manajemen. Mereka bertindak seperti penasehat dan asisten untuk kedua
pihak terrsebut yakni top dan middle manajemen. Banyaknya pekerjaan yang profesional
yang mereka kerjakan telah sesuai klasifikasi, pengetahuan dan pengalaman yang mereka
miliki. Pihak-pihak yang menciptakan informasi dan pengetahuan yang dapat mendukung
bisnis perusahaan. Karyawan yang memiliki pengetahuan dan pengalaman ialah bagian
teknisi, keuangan, analisis marketing, perencanaan produksi, pengacara, dan akuntan dan

16
lainnya. Mereka bertanggung jawab untuk menemukan dan membangun pengetahuan yang
baru untuk organisasi dan pengetahuan tersebut dapat mengintegrasikan keberadaan bisnis.
Oleh karena itu mereka harus terus mengikuti semua perkembangan dan kegiatan yang terkait
dengan profesi mereka. Banyak di negara-negara maju, 60%-80% para pekerjanya ialah
pekerja yang telah memiliki pengetahuan yang mumpuni. Sistem informasi dapat mendukung
para pekerja yang telah memiliki pengetahuan internet dan intranet search engine (yang
mana dapat membantu para pekerja untuk memperoleh informasi) dan sistem yang
mendukung pengambilan keputusan secara otomatis (yang mana memberikan interpretasi
saran dan informasi) untuk rancangan yang dibantu komputer berbasis web (yang membentuk
dan mempercepat proses design produk). Para pekerja yang memiliki pengetahuan juga
berkontribusi untuk menciptakan pengetahuan bagi organisasi yang didukung oleh
pengetahuan dari manajemen.
Kelas yang lebih besar lainnya dari karyawan adalah karyawan administrasi, yang
mendukung manajer dari semua level. Antara karyawan administrasi, pihak-pihak yang
merekayasa, atau menyebarluaskan informasi dapat dikatakan sebagai data wokers. Contoh
penjaga toko buku, sekretaris yang bekerja dengan mengolah kata, berkas elektronik
karyawan, dan memproses klaim asuransi. Data workers yang didukung otomatisasi kantor
dan sistem komunikasi termasuk software dokumen manajemen, workflow, email dan
koordinasi.
3. Infrastruktur untuk Mendukung Sistem .Dari keseluruhan sistem yang didukung pada
gambar segitiga tersebut dibangun oleh infrastruktur teknologi informasi. Oleh karena itu,
semua karyawan yang pekerjaanya didukung dengan infrastruktur teknologi seperti internet,
intranets, portal perusahaan, sistem keamanan, data base perusahaan. Dengan demikian,
infrastruktur teknologi informasi menunjukkan pondasi dari segitiga tersebut. Mengapa
orang-orang membutuhkan dukungan dari teknologi informasi? Kini orang-orang berbisnis
menggunakan komputer. Setelah kita melihat dan memperhatikan pada chapter ini, teknologi
informasi membantu untuk menganalisa informasi, mengevaluasi alternatif-alternatif
keputusan, berkomunikasi dan berkolaborasi dengan pegawai dan bisnis partner dan banyak
lagi. Semua ini cepat dan murah dari mana saja dan kapan saja. Bantuan yang khusus
diperlukan dan didukung oleh teknologi informasi bergantung pada banyak faktor mulai dari
tingkat manajerial dan insdustri ke negara lain dimana bisnis dilakukan, dan ukuran
organisasi serta jenis situasi dan keputusan yang terlibat. Contohnya, pada tahun 2008
industri jasa keuangan, termasuk bank-bank besar, yang terkena krisis.

17
2.4 Bagaimana Teknologi Informasi Mendukung Rantai Pemasok dan Proses Bisnis
Supply Chain Management (SCM) adalah pengendalian material, informasi, dan
aliran keuangan dalam rantai pasokan dari pemasok bahan baku melalui produsen,
perdagangan perantara ke pelanggan akhir. Sistem manajemen rantai pasokan menyinkronkan
proses order-to-cash, yaitu arus informasi (pesanan) dengan barang dan jasa (pengiriman)
dan uang tunai arus (faktur/pembayaran). Tujuan dari sistem manajemen rantai pasokan yang
efisien adalah untuk meminimalkan persediaan sambil memastikan pengiriman (Gronwald,
2017).
Menurut Dennis, Wixom dan Roth (2012), saat ini, banyak proyek sistem informasi baru
tumbuh dari proses bisnis inisiatif manajemen (BPM). BPM adalah metodologi yang
digunakan oleh organisasi untuk terus meningkatkan proses bisnis ujung ke ujung.
Manajemen proses bisnis dapat diterapkan pada proses organisasi internal dan proses yang
mencakup beberapa mitra bisnis. Dengan mempelajari dan meningkatkan bisnis yang
mendasarinya proses, organisasi dapat mencapai beberapa manfaat penting, termasuk:
a) peningkatan kelincahan proses, memberi organisasi kemampuan untuk beradaptasi lebih
cepat dan efektif terhadap lingkungan bisnis yang berubah;
b) penyelarasan proses yang lebih baik dengan “praktik terbaik” industri; dan
c) peningkatan efisiensi proses karena biaya diidentifikasi dan dihilangkan dari proses
d) alur kerja.
BPM umumnya mengikuti siklus berkelanjutan yang secara sistematis menciptakan, menilai,
dan mengubah proses bisnis. Analis bisnis, dengan bisnis mendalam mereka pengetahuan,
memainkan peran yang sangat penting dalam manajemen proses bisnis dengan:
1. Mendefinisikan dan memetakan langkah-langkah dalam proses bisnis,
2. Menciptakan cara untuk memperbaiki langkah-langkah dalam proses yang menambah
nilai,
3. Menemukan cara untuk menghilangkan atau mengkonsolidasikan langkah-langkah
dalam proses yang tidak menambah nilai,
4. Membuat atau menyesuaikan alur kerja elektronik agar sesuai dengan peta proses yang
ditingkatkan

Rantai pemasok bersifat rumit dan sulit diatur, membutuhkan koordinasi antar mitra
bisnis, intern perusahaan, sejumlah proses bisnis, dan juga banyak pelanggan. Hal ini
melibatkan pihak dalam perusahaan (internal), dengan pemasok (upstream), dan dengan

18
pelanggan (downstream).
1. Dukungan Rantai Pemasok Internal
Beberapa dukungan teknologi informasi terhadap rantai pemasok internal
dijelaskan dua bagian sebelumnya. Hal ini termasuk sistem informasi TPS
dan perusahaan di luar negri yang mencakup seluruh sistem informasi
fungsional. Software khusus yang disebut manajemen rantai pemasok
(SCM) tersedia untuk mendukung kaitan informasi antar bagian. Sebagai
contoh di bidang manufakur ada perangkat lunak untuk penjadwalan
produksi dan manajemen persediaan.

2. Dukungan Rantai Pemasok Hulu (Pemasok)


Tujuan utama teknologi informasi rantai pemasok hulu (antar perusahaan
dan pemasoknya) adalah untuk meningkatkan kegiatan pengadaan hubungan
dengan vendor. Menggunakan aplikasi (elektronik) pembelian yang semakin
popuer, menghasilkan penghematan yang besar dan memperbaiki hubungan
pembeli dan penjual. Aplikasi elektronik pembelian ini telah dilakukan pada
pembelian yang berifat privat dan public exchange. Hubungan antara
pemasok dapat ditingkatkan dengan menggunakan portal pemasok dan
hubungan pemasok lainnya dengan teknologi informasi sebagai
perangkatnya.
Rantai Pemasok dapat dilihat dari dua perspektif yaitu perspektif teknis dan
perspektif manajerial. Pada perspektif teknis terdapat dua fungsi yang harus
dipenuhi yaitu fungsi penciptaan dan fungsi penyebaran. Sedangkan pada
perspektif manajerial terdapat beberapa hal yang diharapkan perusahaan dari
implementasi teknologi informasi yang ada yaitu meminimkan resiko,
mengurangi biaya dan menciptakan nilai. Informasi juga akan menjadi faktor
yang sangat penting dalam menunjang kinerja supply chain/ rantai pemasok
karena dapat menjadi dasar agar proses dari rantai pemasok dapat berjalan
dan juga pengambilan dan pembuatan keputusan akan menjadi lebih baik.
Tanpa adanya informasi suatu perusahaan / manajer tersebut tidak akan
mengetahui material yang tersedia, jumlah dan jenis produk yang akan
diproduksi, permintaan dari pelanggan, dll. Lalu, teknologi informasi juga
akan memungkinkan pengiriman data permintaan dan penawaran di dalam
suatu perusahaan menjadi lebih cepat. Informasi yang dibagi di seluruh SCM

19
ke konsumeen akhir dapat dibuat sebuah rantai permintaan yang diarahkan
pada penyediaan nilai konsumen yang lebih. Tujuan dari hal ini ialah
mengintegrasikan data permintaan dan penawaran yang ada sehingga
gambaran yang akurasinya sudah meningkat dapat diambil tentang sifat dari
proses bisnis, pasar dan juga konsumen akhir. Integrasi ini memungkinkan
peningkatan keunggulan kompetitif sehingga integrasi di dalam Supply
Chain Management (SCM) / manajemen rantai pemasok akan meningkatkan
ketergantungan dan inventori minimum.

3. Dukungan Rantai Pemasok Hilir (Rantai Pemasok Pelanggan)

Dukungan teknologi informasi dari segmen hilir (antara perusahaan dan) di


dua arah. Pertama, IT mendukung kegiatan manajemen yang berhubungan
dengan pelanggan (Customer Relationship Management), seperti
menyediakan panggilan pelanggan pusat. Kedua, IT juga mendukung
pengambilan order dan pengiriman kepada pelanggan.
4. Mengelola Rantai Pemasok
Teknologi informasi menyediakan dua jenis utama solusi perangkat lunak
untuk perencanaan tujuan, pengorganisasian, koordinasi, dan pengendalian
kegiatan rantai pemasok. Pertama adalah perencanaan sumber daya
perusahaan (Enterprice Resource Planning – ERP) perangkat lunak, yang
membantu dalam mengelola internal dan hubungan eksternal dengan mitra
bisnis. Yang kedua adalah perangkat lunak SCM, yang membantu dalam
pengambilan keputusan terkait baik untuk segmen internal dan hubungan
mereka dengan segmen eksternal.
Salah satu alat (perangkat) yang meningkatkan rantai pemasok nilai dan
manajemen mereka menggunakan identifikasi frekuensi radio (RFID). Ini adalah sebuah
metode item yang mengidentifikasi yang hampir sama seperti bar kode yang berisi
informasi yang dapat dibaca. Akhirnya, sebuah konsep untuk membangun produksi
pemesanan dan e- commerce telah berada pada manajemen rantai pemasok nilai. Untuk
menyediakan kebutuhan pelanggan dan interaksi yang lebih diperluas.
Sistem lain yang didukung oleh teknologi informasi sejauh ini kita telah
menjelaskan teknologi informasi yang mendukung bagian internal dari sebuah organisasi
dan untuk tipe karyawan yang berbeda. Kita juga telah menjelaskan dukungan yang

20
disediakan untuk partner bisnis serta rantai pemasok. Tetapi dukungan teknologi
informasi juga didukung oleh jenis sistem yang lain pula. Berikut beberaoa contoh :
1. Sistem industri yang spesifik
Ada beberapa sistem yang dirancang untuk melayani sebuah industri seperti
perbankan, retail, transportasi, bahan bakar, pendidikan. Sistem dapat secara
spesifik untuk satu atau dua aplikasi, atau mereka dapat mencocokkan
kebutuhan yang banyak. Contoh industri minyak yang telah menyediakan
teknologi informasi. Banyaknya software khas pemasok di industri yang
memiliki sistem yang spesifik. Salah satu contohnya adalah JDA System
(jdasystem.com), yang mana melayani industri ritel.
2. Model bisnis yang mendukung E-commerce
Menggunakan E-commerce termasuk model bisnis seperti e-lelang,
pertukaran, aplikasi (elektronik) pembelian atau menggunakan elekronik
atau perangkat lainnya. Jumlah software pemasok yang banyak
meningkatkan software yang didukung teknologi informasi seperti model
bisnis.
3. Mendukung pencarian online
Pada saat anda mencari sebuah informasi di google, maka mesin pencari
akan mengecek jutaan files dan dokumen yang menyediakan jawaban yang
anda butuhkan. Internet atau bahkan files sebuah perusahaan dan
melakukannya hanya sedetik, memerlukan dukungan hardware teknologi
informasi, program analisis, dan perangkat teknologi informasi lainnya.
Mencari sebuah foto, video dan audio dapat menjadi lebih kompleks dan hal
ini tidak dapat efisien tanpa adanya dukungan teknologi informasi
4. Mendukung Social Networking Services (SNSs)
Media Sosial seperti Facebook dan MySpace yang memiliki jutaan pengguna
dan jumlah yang lebih besar lagi dari setiap kunjungan pengguna. Untuk
mengakomodasi seperti hambatan, mereka membutuhkan jaringan (network)
untuk jasa, memproteksi keamanan, banyak server dan jumlah yang lebih
banyak lagi aplikasi yang didasarkan dari software tersebut. Selanjutnya
unuk menjaga kepentingan anggotanya SNS dibutuhkan kemampuan dari
aplikasi baru yang diciptakan.

2.5 Sistem Informasi Infrastruktur, Arsitektur, dan Munculnya Lingkungan Komputer

21
Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas fisik, jasa, dan manajemen yang
mendukung pemakaian bersama semua sumber daya dalam suatu organisasi. Lima komponen
utama infrastruktur adalah: (1) Hardware Komputer, (2) Software, (3) Fasilitas jaringan dan
komunikasi (termasuk internet dan intranet), (4) Pusat data dan data pekerja, dan (5) Personal
manajemen informasi. Infrastruktur termasuk sumber informasi yang terintegrasi, operasi,
mendokumentasikan, memelihara, dan manajemen.
1. Arsitektur Teknologi Informasi
Arsitektur teknologi informasi adalah rencana atau peta level tinggi asset
informasi dalam suatu organisasi, termasuk perencanaan fisik bangunan
terkait hardware. Di web, teknologi informasi termasuk isi dan organisasi
dari situs dan interface (antarmuka) yang mendukung untuk browsing dan
kemampuan dalam mencari. Arsitektur teknologi informasi dari elektronik
bisnis (agen travel) menunjukkan panduan teknologi. Teknologi informasi
memandu untuk operasi saat ini dan denah petunjuk masa depan.
Manajemen menjamin bahwa teknologi informasi di struktur organisasi akan
sesuai dengan kebutuhan strategi bisnis perusahaan. Analis pasar IT Gartner
mendefinisikan arsitektur IT sebagai “serangkaian prinsip, pedoman, atau
aturan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengarahkan proses
memperoleh, membangun, memodifikasi, dan menghubungkan sumber daya
IT di seluruh perusahaan.” Dan keduanya benar. Di satu sisi arsitektur IT
adalah proses merancang dan membangun solusi IT yang dipandu oleh
prinsip dan pedoman. Tapi tetap saja definisi tersebut tidak memiliki apa
yang seharusnya mencakup penyampaian arsitektur yang terdefinisi dengan
baik. Arsitektur IT harus mencakup dan memfasilitasi hal-hal berikut:

 Merupakan diagram tingkat tinggi dari komponen IT dalam suatu aplikasi, meliputi
desain perangkat lunak dan perangkat keras,
 Menunjukkan dasar-dasar bagaimana solusi yang dibuat khusus atau produk vendor
dirancang dan dibangun untuk diintegrasikan dengan sistem yang ada dan memenuhi
persyaratan tertentu,
 Terintegrasi dalam metodologi pengembangan perangkat lunak untuk memahami dan
merancang spesifikasi dan model perangkat lunak dan perangkat keras IT sesuai
dengan standar, pedoman, dan spesifikasi,

22
 Memanfaatkan praktik terbaik untuk mendorong penggunaan standar teknologi
(misalnya “terbuka”), interoperabilitas teknologi global, dan platform IT yang ada
(integrasi, data, dll.).
 Menyediakan cara yang konsisten, koheren, dan universal untuk menunjukkan dan
mendiskusikan desain dan penyampaian solusi kemampuan IT.

Penciptaan arsitektur teknologi informasi adalah sebuah proses perputaran,


yang dikendalikan arsitektur bisnis. Hal ini yang mendasari arsitektur bisnis,
menjelaskan perencanaan organisasi, visi, tujuan dan masalah serta
informasi yang diperlukan untuk mendukungnya. Pengguna yang berbakat
dalam menggunakan teknologi informasi akan memiliki peran yang kritis
dalam menciptakan arsitektur bisnis. Dalam rangka untuk memastikan
arsitektur bisnis yang memang terkait dan memenuhi kebutuhan jangka
panjang organisasi. Setelah arsitektur bisnis selesai, sistem akan mulai
mengembangkan lima langka proses dalam membangun arsitektur teknologi
informasi.

2. Sistem Berbasis Web


Secara teknik, sistem berbasis web merujuk pada aplikasi atau servis dapat
diakses menggunakan web browser dan karena itu dapat diakses dimana saja
melalui web seperti sistem aplikasi e-commerce berbasis web, pasar
elektronik, dan lingkungan web 2.0.

a. Sistem aplikasi e-commerce berbasis web


Kebanyakan aplikasi e-commerce dilakukan melakukan internet, intranet, dan
ekstranet, menggunakan fitur berbasis web. Meskipun demikian, sistem
berbasis web adalah suatu perangkat mesin pencari dari e-commerce. Bisnis
yang mereka lakukan memungkinkan dilakukan selama 24 jam sehari, tujuh
hari dalam seminggu. Properti pusat dari sebuah web dan e-commerce ialah
anda dapat menjangkau jutaan orang, dimanapun, dan kapanpun. Komponen
utama dari sistem berbasis web e-commerce ialah electronic storefronts dan
malls, electronic market.

b. Electronic Market

23
Elektronik yang berbasis web dapat diakses dengan cepat dan muncul sebagai sarana
untuk melakukan kegiatan e-commerce. Sebuah elektronik market adalah jaringan
yang berinteraksi dan berhubungan dengan sejumlah informasi, produk, jasa, dan
pembayaran atau pertukaran (exchange). Elektronik market berada di salah satu
perusahan, dimana ada salah salah satu penjual dan banyak pembeli. Hal ini merujuk
pada private market place (pasar swasta). Kemungkinan, elektronik market memiliki
banyak pembeli dan banyak penjual. Dan mereka dikenal sebagai pasar umum (public
maret places) atau pertukaran (exchange)
c. Lingkungan Web 2.0 Web 2.0 dikenalkan oleh O’Reilly Media pada tahun 2004 yang
menunjukkan bahwa adanya sebuah perubahan dari industri komputer yang
disebabkan pergerakan yang cepat di dunia internet dan web sebagai platformnya
(podium) serta diupayakan untuk memahami aturan untuk berhasil di sebuah platform
yang baru tersebut. Hal ini merupakan harapan dari generasi kedua dari internet yang
berbasis jasa dan memberikan orang-orang yang akan berkolaborasi dan berbagi
informasi secara online yang dirasakan dengan cara-cara baru seperti media jaringan
sosial, wikis dan blogs. Media O’Reilly, telah berkolaborasi dengan Media Live
Internasional yang menggunakan ungkapan sebagai judul untuk konferensi. Sejak saat
itu, hal ini semakin popular, jika tidak jelas dan akan dikritik, secara teknik buzzword
(kata kunci) dan memasarkannya ke masyarakat

3. Munculnya Lingkungan Komputer


Dengan adanya permintaan yang meningkat dan permintaan yang semakin kuat,
dan semakin banyaknya peningkatan jumlah berbagai aplikasi, dibutuhkan
pula lingkungan komputer yang memadai. Berikut akan dijelaskan secara
singkat munculnya lingkungan komputer.
Arsitektur beriorientasi pada layanan (Service-Oriented Architecture).
Banyak perusahaan terkendala oleh arsitektur dan infrastruktur teknologi
informasi yang tidak didukung fleksibilitas dimana dibutuhkan secara cepat
yang dapat mengubah lingkungan bisnis perusahaan. Lagi pula banyak
perusahaan yang memiliki kemampuan intelektual dan sumber yang telah
ada sejak dahulunya dan adanya peninggalan dari sebuah sistem. Banyak
teknologi informasi yang handal kini berfokus pada sistem yang lama
dibandingkan teknologi berbasis web. Oleh karena itu solusinya adalah

24
arsitektur berorientasi layanan dan manfaat dari SOA ialah sebuah konsep
arsitektur yang mendifinisikan pengunaan layanan untuk mendukung
berbagai kebutuhan bisnis. Ide yang mendasari dari SOA ialah untuk
menggunakan kembali dan menghubungkan teknologi informasi (yang
disebut layanan) dibandingkan menghabiskan waktu dan perkembangan baru
yang memakan biaya.

2.6 Sistem Informasi Yang Inovatif Dan Berpandangan Masa Depan


Beberapa sistem yang berpandangan ke masa depan memiliki desain konseptual dalam
penyediaan solusi inovatif. Contoh yang mewakili suatu sistem pengendalian lalu lintas
cerdas, yang tidak hanya mengatur lalu lintas tetapi juga juga berfungsi untuk mengurangi
polusi. Serta beberapa sistem yang berpandangan ke depan juga sebuah konseptual yang
dirancang untuk sebuah solusi yang inovatif.
Prediksi di masa depan akan menjadi trends. Trend tersebut dapat diwakilkan menjadi
dua kategori : umum dan networked computing 2. Sistem pengendalian traffic yang cerdas.
Beberapa sistem informasi inovatif bertujuan untuk mengurangi lalu lintas kemacetan dan
polusi udara, mengeliminasi kecelakan, menyediakan bantuan untuk perjalanan, dan lainnya.
Analisis prediksi digunakan sebagai alat untuk membantu menentukan permasalahan yang
akan datang di masa depan untuk kemungkin situasi yang terjadi. Mereka juga akan
mengidentifikasi hubungan dan pola. Telihat menarik di masa depan yang disediakan oleh
penelitian institute Nomura di Jepang yang akan ditunjukkan pada figure 2.11. Figure
tersebut menunjukkan sensor akan mengumpulkan sejumlah informasi dari internet dan
jaringan yang lainnya. Sistem intelligent akan memproses informasi dengan model yang
kompleks dengan beberapa peningkatan iterasi. Hal ini akan menyediakan strategi bisnis
organisasi untuk respon pada tekanan lingkungan serta sistem akan memanfaatkan layanan
nirkabel dan otomatis.
Gambar 2.11 Features of information systems in 2010

25
2.7 Isu-Isu Manajerial
Organisasi yang modern memproses sumber informasi. Ditambah lagi infrastruktur,
banyaknya aplikasi dan berkembang dan berkelanjutannya yang terbaru. Aplikasi yang besar
memiliki strategi nilai. Perusahaan bergantung pada sistem begitu saja, di beberapa kasus
pada saat mereka tidak bekerja bahkan untuk waktu yang singkat sebuah organisasi tidak
dapat berfungsi. Ditambah pula, akuisisi, operasi, keamanan, dan pemeliharan sistem akan
menelan biaya dengan jumlah yang besar. Sumber daya terbesar di seluruh organisasi dan
beberapa dari mereka seringkali berubah. Ditambah lagi sulitnya mengatur sistem informasi.
Hal ini esensial untuk mengatur sistem informasi dengan tepat.
Transisi ke perusahaan digital mengkonversi organisasi ke jaringan komputasi
berdasarkan digital, perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memproses. Perusahaan
digital membutuhkan client/server, arsitektur, intranet, dan penghubung intranet dan
kebijakan e-commerce dan strategi. Diketahui bahwa semuanya akan menghadapi risiko.
Bagaimanapun banyak organisasi. Konversi ini kemungkinan akan menyulitkan tetapi ini
salah satu cara untuk berhasil dan bertahan. Kapan dilakukan, bagaimana melakukannya, apa
peran teknologi informasi dan apa yang akan menjadi dampak dari konversi tersebut
merupakan isu utama bagi organisasi untuk mempertimbangkan proses transisi akan
melibatkan sebuah pergerakan dari sistem yang telah ada ke arsitektur perusahaan besar web
berbasis client/server. Sementara trend yang umum ke arah web berbasis client/server, ada
beberapa hal yang tidak sukses dalam mentransformasi dan banyak isu yang terselesaikan

26
sehubungan dengan implementasi beberapa sistem.
Bagaimana kesepakatan antara outsourcing dan trend keperluan komputasi Sebuah
kesempatan outsourcing adalah semakin murahnya, tersedianya, dan yang dapat dijalankan
terus, dan konsep semakin interaktif. Dalam jangka waktu yang tidak begitu jauh, kita akan
melihat outsourcing terwujud dari sebuah layanan software.
Isu-Isu etis memperkenalkan dukungan komputerisasi, terutama sistem yang mampu
mengubah secara signifikan, mampu menciptakan solusi masalah etis. Contohnya karyawan
yang berusia lanjut (tua) akan menolak dilakukannya training atau perubahan kebiasaan yang
mereka lakukan. Ketakuan dan takutnya kehilangan pekerjaan akan mengurangi kepentingan
mereka mungkin akan menjadi topik penting dalam mengadopsi teknologi informasi.
Hubungan dengan rantai nilai (supply chain) sebagai partner akan melibatkan isu etika seperti
membutuhkan penggunaan RFID. Pentingnya manajemen rantai suplai pada chapter ini, kita
telah ditekankan pada dukungan kebutuhan rantai pemasok manajemen. Mengatur rantai nilai
bisa saja sulit, terutama jika pemasok di dunia ini (global) dan /pelanggan terlibat. Pertanyaan
dari terlibat dan menyangkut software yang mana (vendor) akan digunakan dari banyaknya
yang tersedia, bagaimana mendapatkan kerjasama dari mitra bisnis di sepanjang rantai
pemasok, bagaimana mengamankan sistem informasi dari rantai pemasok.
Pentingnya kecerdasan bisnis selama beberapa tahun belakangan ini sistem bisnis
intelligence menjadi salah satu dari tiga teratas yang paling penting pada perangkat dukungan
teknologi informasi. Alasannya terdapat peningkatan dari perangkat yang memadai dan
kesempatan untuk menyewa dibandingkan membeli dengan tersedianya kegunaan komputasi
sangat efektivitas dan efisien, perangkat analisis bagi manajemen. Permasalahannya ialah
menetapkan :
a. Jika kamu sangat membutuhkan perangkat
b. Produk manakah dan vendor yang seharusnya kamu gunakan
c. Bagaimana mengintegrasikan perangkat dengan sistem yang telah ada
d. Bagaimana menggunakan perangkat dengan cara yang tepat?

27
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pembahasan tentang “Teknologi Informasi : Konsep, Tipe dan IT Support”, berikut
yang kami simpulkan :
1. Sistem informasi (IS) adalah suatu pengumpulan, pemrosesan, penyimpanan,
penganalisaan dan penyebaran informasi untuk tujuan tertentu.
2. Sistem informasi terdiri dari tiga konsep Datagambaran awal mengenai suatu hal,
kejadian, kegiatan dan transaksi yang direkam, diklasifikasikan dan disimpan tetapi
tidak teratur dalam menyampaikan makna. Sebuah database terdiri dari data tertentu
yang ditata untuk memperoleh informas. Informasi adalah data yang telah ditata
sehingga memiliki makna dan nilai bagi penggunanya. Data tertentu biasanya
diproses menjadi suatu informasi melalui suatu aplikasi.Pengetahuan terdiri dari data
atau informasi yang telah ditata dan diproses untuk menyampaikan pemahaman,
pengalaman, pembelajaran, dan keahlian untuk diterapkan pada masalah atau aktivitas
yang sedang terjadi.
3. Sistem informasi diklasifikasikan berdasarkan level organisasi dan tipe pendukung
yang tersedia. Klasifikasi berdasarkan tingkat Organisasi terdiri dari
komponen/bagian seperti divisi, departemen dan unit kerja yang diatur secara hirarki.
Klasifikasi berdasarkan tipe dukungan cara lain untuk mengklasifikasikan sistem

28
informasi yang sesuai dengan jenis dukungan yang mereka berikan, di luar dari area
fungsional.
4. Sistem informasi mempermudah orang-orang di dalam organisasi dan rantai pemasok
dengan efektivitas dan efisiensi pekerjaan di segala bidang.
5. Infrastruktur informasi terdiri atas fasilitas fisik, jasa, dan manajemen yang
mendukung pemakaian bersama semua sumber daya dalam suatu organisasi.
6. Sistem informasi berpandangan ke masa depan memiliki desain konseptual dalam
penyediaan solusi inovatif.
7. Isu-Isu sistem informasi secara etis memperkenalkan dukungan komputerisasi,
terutama sistem yang mampu mengubah secara signifikan, mampu menciptakan solusi
masalah.

3.2 SARAN
Saran untuk penulisan makalah “Teknologi Informasi : Konsep, Tipe dan IT Support” :
1. Pengembangan lebih lanjut dari materi yang telah dipaparkan.
2. Penambahan materi dari jurnal penelitian.

29
DAFTAR PUSTAKA

Dennis, Alan, Wixom, B. Haley, Roth, Roberta M. 2012. System Analysis and Design (Fifth
Edition). John Wiley & Son, Inc.

Gronwald, Klaus-Dieter.2017. Integrated Business Information System : A Holistic View of


The Linked Business Process Chain ERP-SCM-CRM-BI-Big Data. Springer : Berlin,
Germany.

Idris Asmuni. 2014. Peranan Teknologi Informasi Dalam Supply Chain Management
Untuk Mendukung Kinerja Perusahaan. Sekolah Tinggi Teknologi Nusantara Lampung.

Ramesh Behl, James A. O'Brien, George M. Marakas. 2019. Management Information


Systems. McGraw Hill Education (India) Private Limited.

Turban, E, L. Volonino, dan G.R. Wood. 2015. Information Technology for Management,
International Student Version, Edisi ke-10, John Wiley & Sons, Inc,.

Turban, E, dan L. Volonino. 2010. Information Technology for Management. Edisi ke-7,
John Wiley & Sons, Inc,.

30

Anda mungkin juga menyukai