Anda di halaman 1dari 32

APLIKASI SISTEM UTAMA PADA ERA DIGITAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Sistem Informasi

Manajemen Dosen Pengampu : Samsul Rosadi, S. Pd., M.Si.

Disusun oleh : Kelompok 9

Nama Anggota :

1. Muhammad Shafiq Wahyudi (215211008)


2. Fahmi Daviq Akhrom (215211035)
3. Wahyuda Anggoro (215211071)

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN MAS SAID SURAKARTA

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen ini dengan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang syafa’atnya kita nanti-
nantikan kelak.

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen berjudul “Aplikasi Sistem Utama Pada Era Digital” Pada penulisan makalah ini
kami tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih kepada Dosen Pengampu Mata Kuliah
Sistem Informasi Manajemen yaitu Bapak Samsul Rosadi, S.Pd., M.Si. atas bimbingan dan
arahan dalam pembuatan makalah ini. Tanpa bimbingan dari Bapak, tugas kami mungkin
belum selesai tepat padat waktunya.

Kami menyadari bahwa karya tulis ini masih memiliki banyak kekurangan. Apabila
terdapat banyak kesalahan kata pada makalah ini, kami memohon maaf yang sebesar-
besarnya. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala kritik dan saran yang membangun dari
pembaca dan semoga dari makalah ini pembaca dapat mengambil manfaatnya.

Sukoharjo, 1 Mei 2023

Penulis

(Kelompok 9)

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................1
BAB I......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah.......................................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah...........................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................................................5
2.1 Informasi sebagai salah satu faktor penting penentu keberhasilan sistem pemrosesan transaksi
............................................................................................................................................................ 5
1. Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan .......................................................................... 6
2. Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti........................................................................6
3. Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar........................................................................6
2.2 Sistem informasi Organisasi.........................................................................................................6
2.3 Manajemen Hubungan Pelanggan.............................................................................................11
2.4 Definisi Data Warehousing........................................................................................................18
BAB III..................................................................................................................................................30
KESIMPULAN.......................................................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................31

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pada era digital saat ini, penggunaan sistem informasi untuk menunjang kegiatan sehari-
hari bukanlah hal yang baru, sistem informasi telah membantu manusia dalam kegiatan
sehari-harinya terutama untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Perkembangan
teknologi informasi dan inovasi para pemikir sistem telah mengantarkan organisasi bisnis
bekerja lebih efektif dan efisien dibanding sebelumnya. Proses pengambilan keputusan bisnis
juga semakin singkat dan akurat berkat dukungan sistem informasi yang mampu mengelola
dan mengolah data di lapangan secara cepat. Pada era digital saat ini, semua informasi
didapatkan serta dilakukan melalui dunia digital. Segala kalangan usia, jenis kelamin,
pekerjaan, serta tingkat pendidikan mau tidak mau diharuskan mengerti akan adanya dunia
digital. Tidak dipungkiri bahwa setiap individu membutuhkan informasi yang akurat terhadap
suatu hal yang diminati. Bagi para pihak penyediaan informasi menggunakan beberapa
metode untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut antara lain menggunakan aplikasi
digital.

Pemenuhan kebutuhan akan informasi dapat didapatkan manusia dari proses komunikasi
dengan orang yang ada di sekitarnya juga dari media. Digitalisasi membuat media
berkembang ke jenjang yang lebih luas lagi. Wilayah cakupan informasi yang dulunya hanya
terbatas satu negara saja, kini perkembangan media sudah mencapai taraf global. Internet
merupakan faktor penunjang evolusi media. Persebaran informasi berbasis internet atau lebih
di kenal dengan media online dapat diperbaharuhi dengan sangat cepat, bahkan informasi
diperbaharui dalam skala detik.

3
1.2 Rumusan Masalah
Dari pengkajian dan pendalaman materi mengenai Aplikasi Sistem Utama pada era
Digital, ada banyak masalah yang perlu dipertanyakan, diantaranya adalah :
1. Bagaimana informasi dapat menjadi faktor penting penentu keberhasilan sistem
pemrosesan transaksi?
2. Apa yang dimaksud sistem informasi organisasi?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen hubungan pelanggan?
4. Apa yang dimaksud dengan data warehousing?
5. Apa yang dimaksud dengan penyampaian informasi

1.3 Tujuan Masalah


Dalam penulisan makalah ini penulis berusaha menjelaskan secara singkat tentang
materi Aplikasi Sistem Utama Pada Era Digital, dengan tujuan:
1. Untuk mengetahui bahwa informasi dapat menjadi faktor penting penentu
keberhasilan sistem pemrosesan transaksi.
2. Untuk mengetahui sistem informasi organisasi.
3. Untuk mengetahui manajemen hubungan pelanggan.
4. Untuk mengetahui apa itu data warehousing.
5. Untuk mengetahui penyampaian informasi.

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Informasi sebagai salah satu faktor penting penentu keberhasilan


sistem pemrosesan transaksi
Pada tahun 1961, D.Ronald Daniel dari McKinsey dan Company, salah satu
perusahaan konsultan terbesar di Amerika, memperkenalkan istilah critical success factor
(CSF) atau factor penting penentu keberhasilan. Ia mengungkapkan bahwa terdapat beberapa
aktivitas penting yang akan menentukan keberhasilan atau kegagalan bagi semua jenis
organisasi. Aktivitas –aktivitas penting tersebut adalah CSF, dan factor-factor ini dapat
berbeda-beda dari satu jenis organisasi ke jenis organisasi yang lain. Contoh, dalam industry
kendaraan bermotor, yang diyakini sebagai CSF adalah model, jaringan dealer yang efisien
dan pengendalian biaya produksi yang ketat. Dalam industri asuransi, CSF diindentifikasikan
sebagai pengembangan personil manejemen agen,pengendalian personel administrasi, dan
inovasi dalam menciptakan produk-produk asuransi yang baru. Paling tidak, di awal tahun
1960-an semuanya diyakini sebagai CSF. Ketika manejemen sebuah perusahaan menjalankan
konsep CSF, mereka akan memusatkan perhatian pada pengidentifikasian CSF dan kemudian
memonitor sampai seberapa jauh mereka telah mencapainya.

Sistem pemrosesan transaksi digunakan untuk menjelskan sistem informasi yang


mengumpulkan data yang menguraikan aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi
informasi, dan menyediakan informasi tersebut bagi para pengguna yang terdapat di dalam
dan luar perusahaan.

Sistem pemrosesan transaksi adalah satu-satunya sistem informasi yang memiliki


tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan informasi di luar perusahaan. Contohnya, sistem
pemrosesan transaksi memberikan faktur dan laporan saldo pada pelanggan, pesanan
pembelian kepada pemasok, dan data dan laporan keuangan tahunan pada pemegang saham
dan pemilik. Sistem yang digunakan oleh perusahaan distribusi adalah contoh yang baik
untuk sistem pemrosesan transaksi. Sistem ini disebut dengan sistem distribusi (distribution
system). Sistem distribusi juga dapat ditemukan pada organisasi - organisasi jasa seperti
united way dan rumah sakit serta pada badan - badan pemerintahan seperti militer dan
perpajakan. semua organisasi, dalam satu bentuk dan lainnya bergerak dalam bidang bisnis
distribusi. Adapun subsistem-subsistem Utama dari Sistem Distribusi, antara lain:

5
1. Sistem yang Memenuhi Pesanan Pelanggan
a) Sistem entri pesanan (order entry system) memasukkan pesanan pelanggan ke
dalam sistem.
b) Sistem persediaan (inventory system) memelihara catatan persediaan.
c) Sistem penagihan (billing system) membuat faktur pelanggan
d) Sistem piutang dagang (account receivable system) penagihan uang dari
pelanggan.

2. Sistem yang Memesan Persediaan Pengganti


a) Sistem Pembelian (Purchasing system) menerbitkan pesanan pembelian
kepada pemasok untuk persediaan yang dibutuhkan.
b) Sistem Penerimaan (Receiving system) menerima persediaan.
c) Sistem Utang Dagang (Account Payable system) melakukan pembayaran

3. Sistem yang Menjalankan Proses Buku Besar


a) Sistem Buku Besar (General Ledger System) adalah sistem akuntansi yang
menggabungkan data dari sistem-sistem akuntansi yang lain dengan tujuan
untuk menyajikan gambaran keuangan perusahaan secara gabungan.
b) Buku Besar (General Ledger) adalah file yang memuat data akuntansi yang
telah digabungkan
c) Sistem Memperbaharui buku besar (Updated general ledger system)
membukukan catatan-catatan yang mendeskripsikan berbagai tindakan dan
transaksi ke dalam buku besar
d) Sistem Pembuatan laporan Manajemen (Prepare Management report system)
menggunakan isi buku besar untuk pembuatan neraca dan laporan laba rugi
serta laporan lainnya.

2.2 Sistem informasi Organisasi


a. Sistem Informasi Organisasi
Sistem informasi organisasi (SIO) adalah sebuah sistem yang digunakan untuk
mengumpulkan, menyimpan, mengolah, menganalisis, dan menyajikan informasi
yang dibutuhkan oleh organisasi. SIO berfungsi untuk mendukung pengambilan
keputusan yang lebih baik dan lebih cepat dalam organisasi, serta meningkatkan
efisiensi dan efektivitas operasi organisasi. Sistem ini terdiri dari berbagai

6
komponen, seperti perangkat keras, perangkat lunak, database, jaringan komputer,
serta manusia sebagai pengguna dan pengelola sistem.
b. Tujuan Sistem Informasi Organisasi
Tujuan utama dari sistem informasi organisasi adalah untuk membantu
organisasi mencapai tujuan-tujuannya. Tujuan dari SIO dapat dibagi menjadi
beberapa kategori, antara lain:
a) Meningkatkan efisiensi operasi organisasi
Sistem informasi organisasi dapat meningkatkan efisiensi operasi
organisasi dengan menyediakan akses cepat dan mudah ke informasi yang
diperlukan oleh departemen dan karyawan.
b) Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan
Sistem informasi organisasi dapat membantu meningkatkan efektivitas
pengambilan keputusan dengan menyediakan informasi yang akurat,
terkini, dan relevan untuk membantu manajemen membuat keputusan yang
tepat dan cepat.
c) Meningkatkan kinerja dan daya saing organisasi
Sistem informasi organisasi dapat meningkatkan kinerja dan daya
saing organisasi dengan memungkinkan pengelolaan data dan informasi
yang lebih baik, serta memfasilitasi kolaborasi antara departemen dan
karyawan.
d) Meningkatkan pengambilan keputusan berbasis data
Sistem informasi organisasi dapat membantu meningkatkan
pengambilan keputusan berbasis data dengan menyediakan data dan
informasi yang dapat dianalisis untuk mengambil keputusan yang lebih
akurat dan efektif.

c. Fungsi Sistem Informasi Organisasi


Sistem informasi organisasi memiliki beberapa fungsi, antara lain:
1) Pengumpulan Data
Sistem informasi organisasi bertugas untuk mengumpulkan
data yang bermanfaat bagi organisasi.
2) Pengolahan Data

7
Sistem informasi organisasi mengolah data dengan
menggunakan teknologi yang tepat sehingga dapat menjadi informasi
yang bermanfaat bagi organisasi.
3) Penyimpanan Data
Sistem informasi organisasi menyimpan data yang diperlukan
oleh organisasi.
4) Pemrosesan Informasi
Sistem informasi organisasi bertugas untuk memproses
informasi yang telah diolah sehingga dapat digunakan untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik.
5) Penyebaran Informasi
Sistem informasi organisasi bertugas untuk menyebarkan
informasi yang telah diolah ke seluruh bagian organisasi yang
membutuh.
d. Jenis-Jenis Sistem Informasi Organisasi
Sistem informasi organisasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, antara
lain:
I. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
SIM adalah sistem informasi yang dirancang untuk mendukung
kegiatan manajemen organisasi dalam mengambil keputusan
operasional, taktis, dan strategis. SIM biasanya digunakan oleh
manajemen tingkat menengah dan atas.
II. Sistem Informasi Keuangan (SIK)
SIK adalah sistem informasi yang dirancang untuk mendukung
kegiatan keuangan organisasi, seperti pengelolaan akuntansi, anggaran,
dan laporan keuangan. SIK biasanya digunakan oleh departemen
keuangan.

III. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia (SISDM)


SISDM adalah sistem informasi yang dirancang untuk
mendukung kegiatan sumber daya manusia, seperti manajemen
karyawan, penggajian, dan manajemen kinerja. SISDM biasanya
digunakan oleh departemen sumber daya manusia.
IV. Sistem Informasi Produksi (SIP)

8
SIP adalah sistem informasi yang dirancang untuk mendukung
kegiatan produksi, seperti manajemen persediaan, perencanaan
produksi, dan pengendalian kualitas. SIP biasanya digunakan oleh
departemen produksi.
V. Sistem Informasi Pemasaran (SIPM)
SIPM adalah sistem informasi yang dirancang untuk
mendukung kegiatan pemasaran, seperti manajemen kampanye iklan,
analisis pasar, dan manajemen hubungan pelanggan. SIPM biasanya
digunakan oleh departemen pemasaran.
e. Peran Sistem Informasi Organisasi
Sistem informasi organisasi memainkan peran penting dalam mendukung
kegiatan operasional dan pengambilan keputusan organisasi. Beberapa peran
utama SIO dalam organisasi antara lain:
a. Meningkatkan efisiensi operasional
Sistem informasi organisasi dapat meningkatkan efisiensi
operasional organisasi dengan memudahkan akses dan pengelolaan
data dan informasi yang diperlukan oleh karyawan.
b. Meningkatkan efektivitas pengambilan keputusan
Sistem informasi organisasi dapat membantu manajemen
membuat keputusan yang lebih cepat dan akurat dengan menyediakan
informasi yang relevan dan terkini.
c. Meningkatkan kolaborasi antar departemen
Sistem informasi organisasi dapat memfasilitasi kolaborasi
antar departemen dengan menyediakan akses yang mudah dan terpadu
ke data dan informasi yang dibutuhkan.
d. Meningkatkan akurasi dan kualitas data
Sistem informasi organisasi dapat meningkatkan akurasi dan
kualitas data dengan memungkinkan pengelolaan data yang lebih
terstruktur dan teratur.
e. Meningkatkan efektivitas komunikasi
Sistem informasi organisasi dapat meningkatkan efektivitas
komunikasi antara karyawan dengan menyediakan alat komunikasi
yang lebih terintegrasi dan terhubung.

9
f. Manfaat Sistem Informasi Organisasi
Penerapan sistem informasi organisasi dapat memberikan berbagai
manfaat bagi organisasi, antara lain:
i. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional
Sistem informasi organisasi dapat membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional organisasi
dengan mengotomatisasi proses bisnis dan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya.
ii. Mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik
Dengan memiliki akses ke informasi yang akurat dan
terkini, organisasi dapat mengambil keputusan yang lebih baik
dan cepat dalam menjawab perubahan pasar dan persaingan.
iii. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas
Sistem informasi organisasi dapat membantu
meningkatkan transparansi dan akuntabilitas organisasi dengan
menyediakan informasi yang terbuka dan dapat
dipertanggungjawabkan.
iv. Meningkatkan kualitas pelayanan
Dengan sistem informasi organisasi yang terintegrasi,
organisasi dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan
cepat kepada pelanggan.
v. Meningkatkan inovasi
Sistem informasi organisasi dapat membantu organisasi
dalam mengembangkan produk dan layanan baru, serta
meningkatkan proses inovasi di dalam organisasi.
g. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Sistem Informasi Organisasi
Penerapan sistem informasi organisasi tidak selalu berjalan dengan lancar.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan sistem informasi
organisasi, antara lain:
 Kepemimpinan
Kepemimpinan yang kuat dan terlibat dalam pengembangan
sistem informasi organisasi sangat penting untuk memastikan
kesuksesan sistem tersebut.

10
 Budaya organisasi
Budaya organisasi yang mendukung inovasi dan perubahan
sangat penting untuk memastikan sistem informasi organisasi dapat
diadopsi dan digunakan secara efektif.
 Ketersediaan sumber daya
Sumber daya yang cukup, baik dalam hal anggaran, sumber
daya manusia, dan infrastruktur teknologi sangat penting untuk
memastikan sistem informasi organisasi dapat berjalan dengan lancar.
 Komunikasi
 Desain sistem
Desain sistem yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
organisasi sangat penting untuk memastikan sistem informasi
organisasi dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan
organisasi.
 Pelatihan pengguna
Pelatihan pengguna yang cukup dan tepat waktu sangat penting
untuk memastikan pengguna sistem informasi organisasi dapat
memahami dan mengoperasikan sistem dengan efektif.
 Keamanan informasi
Keamanan informasi merupakan hal yang krusial dalam sistem
informasi organisasi. Keamanan informasi yang buruk dapat
mengakibatkan kerugian besar bagi organisasi, seperti kebocoran data
dan kehilangan kepercayaan pelanggan.

 Evaluasi dan pengukuran kinerja


Evaluasi dan pengukuran kinerja sistem informasi organisasi
perlu dilakukan secara teratur untuk memastikan sistem tersebut
berjalan dengan efektif dan dapat memberikan manfaat yang
diharapkan.

2.3 Manajemen Hubungan Pelanggan

11
Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management)
adalah sebuah strategi bisnis yang fokus pada pengelolaan interaksi antara perusahaan
dan pelanggan dengan tujuan meningkatkan kepuasan pelanggan dan mencapai tujuan
bisnis yang diinginkan. Manajemen hubungan pelanggan (Customer Relationship
Management/CRM) ialah sebuah pendekatan yang digunakan oleh perusahaan untuk
memahami, berinteraksi, dan memelihara hubungan dengan pelanggan mereka.
Tujuan dari CRM adalah untuk meningkatkan retensi pelanggan, meningkatkan
loyalitas pelanggan, dan menghasilkan penjualan yang lebih besar dari pelanggan
yang sudah ada.
1. Konsep Manajemen Hubungan Pelanggan
Manajemen Hubungan Pelanggan (MHP) merupakan suatu pendekatan
strategis dalam bisnis yang melibatkan penggunaan teknologi informasi guna
mengelola hubungan dengan pelanggan. Konsep MHP ini menitikberatkan pada
pengelolaan interaksi dengan pelanggan, meliputi proses memperoleh pelanggan,
mempertahankan pelanggan, dan meningkatkan loyalitas pelanggan. Penerapan
MHP yang efektif dapat memberikan keuntungan bagi perusahaan, seperti
meningkatkan profitabilitas, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan
meningkatkan efisiensi operasional.
2. Pentingnya Manajemen Hubungan Pelanggan
Manajemen Hubungan Pelanggan memiliki peran yang sangat penting dalam
bisnis, di antaranya:
a). Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Dengan menerapkan strategi MHP yang baik, perusahaan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dengan memberikan layanan yang
lebih baik, lebih responsif, dan lebih personal.

b). Meningkatkan Loyalitas Pelanggan

MHP yang efektif dapat membantu perusahaan mempertahankan


pelanggan yang sudah ada dengan memberikan pengalaman yang positif
dan membangun hubungan jangka panjang dengan pelanggan.

c). Meningkatkan Efisiensi Operasional

12
MHP yang terintegrasi dapat membantu perusahaan meningkatkan
efisiensi operasional, seperti mengurangi biaya pemasaran dan
meningkatkan efisiensi layanan pelanggan.

d). Meningkatkan Profitabilitas

Dengan meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan, perusahaan


dapat meningkatkan penjualan dan laba yang berkelanjutan.

3. Langkah-langkah Implementasi Manajemen Hubungan Pelanggan


Langkah-langkah yang dapat diambil dalam implementasi MHP adalah
sebagai berikut:
 Mengidentifikasi Pelanggan
Pertama-tama, perusahaan perlu mengidentifikasi pelanggan
yang potensial dan pelanggan yang sudah ada. Perusahaan harus
memahami siapa saja pelanggan yang ada, apa yang mereka butuhkan,
dan bagaimana cara mereka berinteraksi dengan perusahaan. Dengan
memahami hal-hal tersebut, perusahaan dapat menyesuaikan produk
dan layanan mereka sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
 Mengumpulkan Data Pelanggan
Setelah itu, perusahaan perlu mengumpulkan data pelanggan,
seperti informasi kontak, preferensi, dan riwayat transaksi.
 Analisis Data Pelanggan
Setelah data pelanggan terkumpul, perusahaan dapat
menganalisis data tersebut untuk memahami perilaku dan preferensi
pelanggan.

 Mempertahankan Pelanggan
Langkah selanjutnya adalah mempertahankan pelanggan. Hal
ini dapat dilakukan dengan cara memberikan produk dan layanan yang
berkualitas, memberikan pelayanan yang baik, dan berkomunikasi
secara efektif dengan pelanggan. Dengan mempertahankan pelanggan,
perusahaan dapat menghindari biaya pemasaran yang mahal untuk
mencari pelanggan baru.

13
 Menarik Pelanggan Baru
Tahapan selanjutnya dalam manajemen hubungan
pelanggan adalah menarik pelanggan baru. Perusahaan harus
mengembangkan strategi pemasaran yang efektif untuk menarik
pelanggan baru.
Pelanggan baru yang datang harus diperlakukan dengan baik seperti
pelanggan lama dan diberikan layanan yang berkualitas.
 Mengembangkan Strategi MHP
Berdasarkan analisis data, perusahaan dapat mengembangkan
strategi MHP yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan tujuan
bisnis perusahaan. Perusahaan harus mengembangkan hubungan
jangka panjang dengan pelanggan dengan cara mengkomunikasikan
kebijakan perusahaan dan memperkuat koneksi emosional dengan
pelanggan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan hadiah
atau diskon khusus kepada pelanggan yang setia.
 Mengimplementasikan Strategi MHP
Setelah strategi MHP dikembangkan, perusahaan dapat
mengimplementasikannya dengan mengintegrasikan teknologi
informasi dan melibatkan seluruh departemen perusahaan.
 Mengevaluasi dan Menyesuaikan Strategi MHP
Setelah implementasi strategi MHP, perusahaan perlu
mengevaluasi hasilnya dan menyesuaikan.

Dalam menerapkan CRM, perusahaan harus menggunakan teknologi yang


tepat untuk mengumpulkan dan menganalisis data pelanggan. Perusahaan juga
harus memiliki staf yang terampil dan berdedikasi untuk memberikan pelayanan
pelanggan yang baik. Dengan menerapkan CRM dengan baik, perusahaan dapat
meningkatkan kepuasan pelanggan dan menghasilkan penjualan yang lebih besar
dari pelanggan yang sudah ada.

4. Keuntungan dari Manajemen Hubungan Pelanggan


Manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management/CRM)
adalah strategi bisnis yang bertujuan untuk memperbaiki hubungan antara
perusahaan dan pelanggan. Dengan menerapkan manajemen hubungan
pelanggan, perusahaan dapat memperoleh berbagai keuntungan sebagai berikut:
14
a.) Meningkatkan Loyalitas Pelanggan
Manajemen hubungan pelanggan membantu perusahaan untuk
membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan dan memahami
kebutuhan serta preferensi mereka dengan lebih baik. Hal ini dapat
meningkatkan loyalitas pelanggan, karena mereka merasa lebih diperhatikan
dan dihargai oleh perusahaan. Dengan meningkatkan loyalitas pelanggan,
perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan dan mengurangi
risiko kehilangan pelanggan.
b.) Meningkatkan Retensi Pelanggan
Dengan memahami kebutuhan dan preferensi pelanggan, perusahaan
dapat memberikan pengalaman yang lebih memuaskan dan memperkuat
hubungan dengan pelanggan. Hal ini dapat mengurangi kemungkinan
pelanggan beralih ke pesaing dan meningkatkan tingkat retensi pelanggan.
Pelanggan yang loyal dan bertahan dalam jangka panjang juga cenderung
menghasilkan pendapatan yang lebih besar bagi perusahaan.
c.) Meningkatkan Penjualan dan Laba
Manajemen hubungan pelanggan dapat membantu perusahaan untuk
meningkatkan penjualan dan laba dengan mengidentifikasi peluang cross-
selling dan upselling. Dengan memahami preferensi dan kebutuhan
pelanggan, perusahaan dapat menawarkan produk atau layanan tambahan
yang relevan dan memenuhi kebutuhan pelanggan, sehingga meningkatkan
penjualan dan laba perusahaan.
d.) Mengurangi Biaya Pemasaran
Manajemen hubungan pelanggan dapat mengurangi biaya pemasaran,
karena perusahaan dapat memfokuskan upaya pemasaran pada pelanggan
yang sudah ada dan mengurangi pengeluaran untuk menarik pelanggan baru.
Pelanggan yang sudah loyal cenderung membeli lebih banyak dan lebih
sering, sehingga perusahaan dapat mengalokasikan lebih banyak sumber
daya pada pelanggan yang sudah ada.
e.) Meningkatkan Efisiensi Operasional
Dengan menggunakan sistem manajemen hubungan pelanggan yang
terintegrasi, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan
mempercepat proses bisnis. Sistem manajemen hubungan pelanggan dapat
membantu mengotomatisasi beberapa tugas, seperti pengolahan pesanan atau

15
pengiriman email, sehingga meningkatkan efisiensi dan memungkinkan
karyawan untuk lebih fokus pada tugas-tugas lain yang lebih penting.
5. Kelemahan Manajemen Hubungan Pelanggan
Meskipun manajemen hubungan pelanggan memiliki banyak keuntungan,
namun ada beberapa kelemahan yang perlu dipertimbangkan sebelum
mengimplementasikan strategi ini. Berikut adalah beberapa kelemahan dari
manajemen hubungan pelanggan:
1. Biaya yang Mahal
Manajemen hubungan pelanggan membutuhkan investasi yang cukup
besar, terutama untuk membangun infrastruktur seperti sistem informasi
manajemen hubungan pelanggan (CRM), dan untuk membayar tenaga kerja
yang ahli. Hal ini bisa menjadi kendala bagi perusahaan kecil atau startup
yang memiliki anggaran terbatas.
2. Tidak Efektif pada Produk yang Sifatnya Sekali Beli
Manajemen hubungan pelanggan lebih efektif pada produk yang
sifatnya berkelanjutan atau berulang, daripada produk yang sifatnya sekali
beli. Misalnya, perusahaan yang menjual produk perangkat lunak mungkin
akan lebih sukses dalam mengimplementasikan manajemen hubungan
pelanggan, daripada perusahaan yang menjual produk mebel.
3. Tidak Semua Pelanggan Sama
Tidak semua pelanggan sama dalam hal kepentingan dan preferensi
mereka. Oleh karena itu, manajemen hubungan pelanggan mungkin tidak
efektif bagi pelanggan yang hanya membeli produk secara sporadis atau tidak
terlalu berminat dalam interaksi dengan perusahaan. Dalam hal ini, perusahaan
mungkin akan membuang-buang waktu dan sumber daya dengan mencoba
memperkuat hubungan dengan pelanggan yang tidak tertarik.
4. Fokus Terlalu Kuat pada Data dan Teknologi
Manajemen hubungan pelanggan sangat bergantung pada teknologi
dan data, namun terkadang perusahaan dapat terlalu fokus pada aspek
teknologi dan data, dan melupakan pentingnya interaksi manusia yang jelas
dan memuaskan. Perusahaan harus memastikan bahwa interaksi antara
pelanggan dan perusahaan tetap berjalan dengan baik, bahkan jika
menggunakan teknologi.
5. Kurang Fleksibel

16
Manajemen hubungan pelanggan memerlukan perencanaan dan
strategi yang matang, yang mungkin tidak selalu fleksibel dalam menanggapi
perubahan pasar atau kebutuhan pelanggan. Dalam hal ini, perusahaan harus
memastikan bahwa mereka tetap responsif dan siap untuk beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi.
6. Implementasi Manajemen Hubungan Pelanggan :
Implementasi manajemen hubungan pelanggan dapat dilakukan dengan
beberapa cara. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk
mengimplementasikan manajemen hubungan pelanggan:
1) Menentukan Tujuan dan Strategi
Langkah awal dalam mengimplementasikan manajemen hubungan
pelanggan adalah menentukan tujuan dan strategi yang jelas. Tujuan dan
strategi ini harus sesuai dengan tujuan bisnis perusahaan dan harus terintegrasi
dengan strategi pemasaran dan penjualan. Beberapa tujuan dan strategi yang
dapat ditetapkan adalah meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan
retensi pelanggan, meningkatkan penjualan, dan meningkatkan profitabilitas.
2) Membangun Tim dan Infrastruktur
Untuk mengimplementasikan manajemen hubungan pelanggan,
perusahaan harus memiliki tim dan infrastruktur yang memadai. Tim tersebut
harus terdiri dari orang-orang yang ahli dalam bidang pemasaran, penjualan,
dan layanan pelanggan. Infrastruktur yang dibutuhkan meliputi sistem
informasi manajemen hubungan pelanggan (CRM), alat-alat komunikasi, dan
sistem pelaporan.
3) Identifikasi Pelanggan dan Membuat Basis Data Pelanggan
Setelah menetapkan tujuan dan strategi serta membangun tim dan
infrastruktur, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi pelanggan dan
membuat basis data pelanggan. Basis data pelanggan harus mencakup
informasi seperti nama, alamat, nomor telepon, email, preferensi produk, dan
riwayat pembelian. Basis data pelanggan ini akan sangat berguna dalam
membuat kampanye pemasaran yang efektif dan dalam memperkuat hubungan
dengan pelanggan.
4) Membuat Kampanye Pemasaran yang Tepat Sasaran
Setelah memiliki basis data pelanggan, perusahaan dapat membuat
kampanye pemasaran yang tepat sasaran. Kampanye pemasaran harus

17
disesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan pelanggan. Kampanye
pemasaran dapat berupa email marketing, iklan online, atau promosi khusus.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran pelanggan tentang produk
atau layanan perusahaan dan memperkuat hubungan dengan pelanggan.
5) Meningkatkan Layanan Pelanggan
Meningkatkan layanan pelanggan adalah kunci dalam
mengimplementasikan manajemen hubungan pelanggan yang efektif.
Perusahaan harus menempatkan pelanggan di pusat bisnis mereka dan
memastikan bahwa setiap pelanggan mendapatkan layanan yang berkualitas.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan layanan pelanggan yang
cepat, ramah, dan responsif, serta dengan cara memberikan opsi komunikasi
yang beragam seperti telepon, email, atau chat online.
6) Memperkuat Hubungan dengan Pelanggan yang Ada
Memperkuat hubungan dengan pelanggan yang sudah ada merupakan
bagian yang penting dalam manajemen hubungan pelanggan. Perusahaan harus
memastikan bahwa pelanggan merasa dihargai dan diakui sebagai bagian penting
dari bisnis perusahaan. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memberikan hadiah
atau diskon khusus kepada pelanggan yang setia, mengirimkan kartu ucapan
selamat ulang tahun atau hari raya, dan mengirimkan surat atau email terima kasih
setelah pembelian.

2.4 Definisi Data Warehousing


Data warehousing adalah proses pengumpulan, integrasi, penyimpanan, dan
pengambilan kembali data yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan
bisnis. Data warehousing merupakan suatu sistem yang terdiri dari basis data besar yang
digunakan untuk mengumpulkan dan menyimpan data dari berbagai sumber. Data yang
dikumpulkan diintegrasikan ke dalam basis data tunggal yang disebut data warehouse.
Data warehouse adalah basis data yang dirancang untuk mendukung analisis dan
pengambilan keputusan bisnis.

Data warehousing juga mencakup proses pembuatan, pengelolaan, dan


pemeliharaan data warehouse yang memerlukan kemampuan teknis dalam hal seperti
desain basis data, pengembangan aplikasi, integrasi data, dan manajemen proyek.
Teknologi data warehousing meliputi perangkat lunak untuk ekstraksi, transformasi, dan

18
loading (ETL), analisis data, dan manajemen metadata Beberapa konsep dan teknologi
yang penting dalam data warehousing antara lain:

1) Extract, Transform, Load (ETL)

ETL adalah proses untuk mengambil data dari sumber yang berbeda,
melakukan transformasi pada data tersebut, dan memuat data ke dalam data
warehouse. Proses ETL biasanya melibatkan beberapa langkah, seperti cleansing data,
memperbaiki data yang salah, menormalisasi data, dan menyatukan data dari berbagai
sumber.

2) Star Schema dan Snowflake Schema

Star schema dan snowflake schema adalah desain struktur data warehousing
yang digunakan untuk menyimpan data dalam database. Star schema menggunakan
tabel faktual utama (fact table) yang berhubungan dengan beberapa tabel dimensi
(dimension table), sedangkan snowflake schema menggunakan tabel faktual utama
yang terhubung dengan tabel dimensi yang lebih kompleks.

3) OLAP (Online Analytical Processing)

OLAP adalah sebuah teknologi untuk menganalisis data dalam data


warehouse. OLAP memungkinkan pengguna untuk melihat data dalam berbagai
dimensi, seperti waktu, produk, geografi, dan lain-lain. Pengguna dapat melakukan
analisis data dengan mudah dan cepat menggunakan OLAP.

4) Data Mart

Data mart adalah sub-warehouse dari data warehouse utama, yang berisi data
yang sudah terintegrasi dan sudah siap untuk digunakan. Data mart biasanya dibuat
untuk departemen atau divisi tertentu dalam sebuah organisasi, yang membutuhkan
akses cepat dan mudah ke data yang relevan dengan bidang kerja mereka.

5) Data Mining

Data mining adalah sebuah teknologi untuk menemukan pola atau hubungan
dalam data yang besar dan kompleks. Data mining dapat digunakan untuk membantu
dalam pengambilan keputusan, memperkirakan tren pasar, dan memperbaiki kualitas
produk atau layanan.

19
Arsitektur Data Warehousing

Arsitektur data warehousing terdiri dari beberapa komponen, antara lain:

1. Sumber Data

Sumber data adalah sumber informasi yang digunakan untuk mengumpulkan


data yang akan dimasukkan ke dalam data warehouse. Sumber data bisa berupa basis
data operasional perusahaan, sistem informasi bisnis, file teks, file Excel, dan sumber
data lainnya.

2. ETL

ETL adalah singkatan dari Extract, Transform, Load. ETL adalah proses yang
digunakan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, melakukan transformasi
data, dan memuat data ke dalam data warehouse.

3. Data Warehouse

Data warehouse adalah basis data besar yang dirancang untuk mendukung
analisis dan pengambilan keputusan bisnis. Data warehouse mengintegrasikan data
dari berbagai sumber dan menyimpan data tersebut dalam format yang dapat
digunakan untuk analisis dan pengambilan keputusan.

4. Alat Analisis

Alat analisis adalah perangkat lunak yang digunakan untuk menganalisis data
di dalam data warehouse. Alat analisis bisa berupa perangkat lunak OLAP, perangkat
lunak pelaporan, atau perangkat lunak analisis data.

5. Pengguna Akhir

Pengguna akhir adalah orang-orang yang menggunakan data warehouse untuk


menganalisis data dan mengambil keputusan bisnis. Pengguna akhir bisa berupa
manajer, analis bisnis, atau pengambil keputusan bisnis.

Manfaat Data Warehousing

20
Data warehousing memiliki banyak manfaat dalam membantu organisasi mengelola
data mereka dan membuat keputusan bisnis yang lebih baik. Beberapa manfaat utama dari
data warehousing antara lain:

1. Konsolidasi data
Data warehousing memungkinkan organisasi untuk mengumpulkan data dari
berbagai sumber yang berbeda, dan menggabungkannya menjadi satu lokasi sentral.
Hal ini memudahkan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat berdasarkan
informasi yang konsisten.
2. Analisis yang lebih baik
Data warehousing memberikan kemampuan untuk menganalisis data secara
mendalam dan lebih akurat, dengan menggunakan berbagai teknik analisis data
seperti OLAP, data mining, dan business intelligence. Dengan analisis yang lebih
baik, organisasi dapat mengidentifikasi tren dan pola yang berguna untuk mengambil
keputusan bisnis yang lebih cerdas.
3. Pengambilan keputusan yang lebih cepat
Data warehousing memungkinkan organisasi untuk mengambil keputusan
yang lebih cepat berdasarkan informasi yang real-time atau hampir real-time. Hal ini
memungkinkan organisasi untuk merespon perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan
dengan lebih efektif.
4. Mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi
Dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber ke dalam satu tempat, data
warehousing dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi pengolahan data.
Hal ini juga memungkinkan organisasi untuk menggunakan sumber daya yang lebih
sedikit untuk mengelola data mereka.
5. Memperbaiki kualitas data
Data warehousing memungkinkan organisasi untuk memperbaiki kualitas data
mereka dengan memastikan bahwa data yang disimpan dalam data warehouse telah
diperiksa dan diperbarui secara berkala.
6. Meningkatkan kolaborasi
Data warehousing memungkinkan tim dalam organisasi untuk berbagi data
dan bekerja sama dalam proyek yang lebih efektif. Hal ini mempercepat waktu respon
dan meningkatkan kualitas hasil kerja tim.
7. Menjaga kepatuhan

21
Data warehousing dapat membantu organisasi mematuhi peraturan dan
persyaratan hukum dengan menyimpan data yang relevan dan memperbarui data
secara teratur. Hal ini membantu organisasi menghindari risiko hukum dan kerugian
finansial yang mungkin terjadi akibat pelanggaran peraturan.

Tujuan dari data warehousing

Untuk membantu organisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan menganalisis


data dari berbagai sumber yang berbeda agar dapat digunakan untuk mengambil keputusan
yang lebih baik. Data warehousing bertujuan untuk mengintegrasikan data dari berbagai
sumber yang terpisah ke dalam satu lokasi yang terpusat, sehingga memudahkan
pengambilan informasi dan analisis data yang komprehensif. Beberapa tujuan khusus dari
data warehousing antara lain:

a. Memberikan akses yang lebih cepat dan mudah ke data organisasi


b. Meningkatkan kualitas dan konsistensi data dengan menghilangkan duplikasi dan
ketidaksesuaian data.
c. Memungkinkan analisis data yang lebih baik dan lebih komprehensif
d. Meningkatkan keputusan bisnis yang lebih baik dengan dasar yang lebih kuat dalam
data yang akurat dan terpercaya.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional dengan pemantauan real-time dan
analisis data secara langsung.
f. Meningkatkan kolaborasi antar departemen dan antar individu dalam organisasi
dengan memberikan akses yang lebih mudah ke data yang sama.

Penyampaian informasi

Proses mengirimkan pesan atau informasi dari satu pihak ke pihak lain. Tujuan dari
penyampaian informasi adalah untuk memastikan bahwa penerima memahami pesan dengan
benar dan memiliki pengetahuan yang cukup untuk melakukan tindakan yang sesuai.

Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui berbagai cara, termasuk lisan, tulisan, atau
media elektronik. Metode yang dipilih tergantung pada konteks dan preferensi pengirim dan
penerima. Beberapa contoh metode penyampaian informasi adalah:

a. Presentasi lisan

22
Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui presentasi lisan di depan kelompok
atau audiens. Ini dapat dilakukan secara tatap muka atau melalui konferensi video.
b. Tulisan
Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui tulisan, seperti memo, laporan, atau
email.
c. Media elektronik
Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui media elektronik seperti pesan teks,
panggilan telepon, atau aplikasi obrolan.
d. Media sosial
Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui platform media sosial seperti
Facebook, Twitter, atau LinkedIn.

Tergantung pada konteksnya, penyampaian informasi dapat memerlukan strategi yang


berbeda untuk memastikan pesan yang jelas dan efektif. Beberapa strategi yang dapat
membantu dalam penyampaian informasi yang efektif adalah:

1. Memahami audiens
Penting untuk memahami siapa yang menjadi audiens dan bagaimana mereka
memproses informasi. Ini dapat membantu dalam menyusun pesan yang sesuai dengan
kebutuhan dan preferensi mereka.
2. Gunakan bahasa yang mudah dipahami

Hindari penggunaan bahasa yang terlalu teknis atau kompleks. Gunakan bahasa yang
mudah dipahami dan disesuaikan dengan audiens.

3. Gunakan contoh
Penggunaan contoh dapat membantu menjelaskan konsep yang sulit dipahami dengan
cara yang mudah dipahami.
4. Perhatikan waktu
Pastikan pesan disampaikan pada waktu yang tepat dan relevan dengan situasi atau
keadaan.

Dalam kesimpulannya, penyampaian informasi adalah proses kunci dalam komunikasi yang
efektif. Pemilihan metode yang tepat dan strategi yang baik dapat membantu memastikan
bahwa pesan disampaikan dengan jelas dan efektif kepada penerima.

23
Sistem informasi manajemen (SIM) merupakan sistem yang dirancang untuk membantu
manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih baik dengan memproses dan
menganalisis informasi yang berkaitan dengan operasi bisnis. Dalam SIM, terdapat beberapa
cara untuk menyampaikan informasi kepada pengguna atau pemangku kepentingan, di
antaranya:

a) Laporan
Laporan merupakan cara paling umum dalam menyampaikan
informasi dalam SIM. Laporan ini dapat berupa laporan keuangan, laporan
penjualan, laporan produksi, dan lain-lain. Laporan biasanya dibuat dalam
format yang mudah dipahami dan dapat diakses oleh pengguna yang
membutuhkannya.

b) Grafik dan diagram

24
Grafik dan diagram dapat membantu menyampaikan informasi dengan
cara yang lebih visual dan mudah dipahami. Grafik dan diagram dapat
digunakan untuk menunjukkan tren, perbandingan, atau rasio. Dashboard:
Dashboard adalah tampilan yang menampilkan informasi penting dalam satu
layar. Informasi dapat berupa angka, grafik, atau diagram, dan dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pengguna, dan dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pengguna.
c) Sistem pemberitahuan: Sistem pemberitahuan dapat digunakan untuk
memberitahu pengguna ketika terjadi perubahan atau kejadian penting dalam
operasi bisnis. Sistem ini dapat dikonfigurasi untuk mengirimkan
pemberitahuan melalui email, pesan teks, atau aplikasi mobile.
d) Sistem informasi geografis (GIS): Sistem informasi geografis dapat membantu
menyajikan informasi dalam bentuk peta atau gambar. GIS dapat digunakan
untuk menunjukkan lokasi kantor, pusat distribusi, atau outlet
penjualan.Contoh Sistem Informasi Geografis

Ada berbagai macam contoh aplikasi dari sistem informasi geografis di berbagai
macam bidang, seperti berikut;
Pada pengelolaan fasilitas, peta skala besar, Network analysis, dan biasanya
digunakan pada pengelolaan fasilitas perkotaan. Contoh aplikasi termasuk
pemasangan pipa bawah tanah dan kabel, pemeliharaan dan perencanaan jaringan
telekomunikasi.
Pada sumber daya alam bisa dilihat dari studi kelayakan untuk tanaman
pertanian, pengelolaan hutan, analisis daerah bencana alam, perencanaan penggunaan

25
lahan, dan penilaian dampak lingkungan. Pada perencanaan bisa dilihat dari
pemukiman transmigrasi, tata kota, transfer industri, pasar, pemukiman, dan lain
sebagainya.
Dilihat contoh sistem informasi geografis dalam kependudukan bisa
digunakan untuk penyediaan informasi tentang populasi, pemilihan umum, dan lain
sebagainya.Transportasi digunakan sebagai inventarisasi jaringan lalu lintas dan
analisis kecelakaan, dan lain sebagainya.
Pada telekomunikasi, sistem informasi geografis ini digunakan sebagai
inventarisasi jaringan, perizinan lokasi-lokasi BTS dan pemodelan spasial, dan lain
sebagainya.

Pada bagian militer juga dapat dimanfaatkan untuk menyediakan data spasial
pada rute perjalanan logistik, peralatan perang, dan lain sebagainya.

Dalam menyampaikan informasi dalam SIM, penting untuk memperhatikan audience


atau target pengguna. Informasi yang disajikan harus mudah dipahami, relevan dengan
kebutuhan pengguna, dan disajikan dalam format yang mudah diakses dan digunakan. Dalam
menyampaikan informasi melalui sistem ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, di
antaranya:
1. Kredibilitas informasi
Pastikan informasi yang disampaikan melalui SIM memiliki kredibilitas yang
baik. Kredibilitas dapat dilihat dari sumber informasi, kualitas data, dan tingkat
akurasi informasi.
2. Kesesuaian format informasi

Pastikan format informasi yang disampaikan sesuai dengan kebutuhan dan


kepentingan pengguna. Setiap departemen atau bagian dalam organisasi mungkin
memiliki kebutuhan informasi yang berbeda-beda, sehingga format informasi yang
disajikan perlu disesuaikan dengan kebutuhan pengguna.

3. Keamanan informasi

Pastikan informasi yang disampaikan melalui SIM aman dan terlindungi dari
akses tidak sah. Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan sistem keamanan seperti
enkripsi data atau akses terbatas hanya untuk pengguna yang berwenang.

26
4. Keterbacaan informasi

Pastikan informasi yang disampaikan mudah dibaca dan dimengerti oleh


pengguna. Gunakan bahasa yang mudah dipahami dan hindari penggunaan jargon
atau istilah teknis yang hanya dimengerti oleh sebagian kecil pengguna.

5. Kecepatan penyampaian informasi

Pastikan informasi yang disampaikan melalui SIM disampaikan secara cepat


dan tepat waktu. Kecepatan dalam menyampaikan informasi dapat mempengaruhi
efektivitas dan efisiensi pengambilan keputusan dalam organisasi.

6. Urgensi penyampaian informasi

Penyampaian informasi dalam sistem informasi manajemen (SIM) sangat


penting dan strategis dalam keberhasilan sebuah organisasi. Berikut adalah beberapa
urgensi dari penyampaian informasi dalam SIM:

a. Mendukung pengambilan keputusan


Informasi yang dikelola dan disajikan oleh SIM memberikan wawasan yang
diperlukan oleh para pengambil keputusan dalam organisasi. Informasi yang
akurat dan tepat waktu memungkinkan manajemen untuk membuat keputusan
yang tepat dan efektif.
b. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas
SIM yang baik dan terintegrasi memungkinkan para pengguna untuk
mengakses informasi yang dibutuhkan dengan mudah dan cepat. Hal ini
meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja dalam organisasi.
c. Memfasilitasi pengawasan dan pengendalian
SIM memungkinkan manajemen untuk memantau kinerja organisasi, termasuk
aspek keuangan dan operasional. Hal ini memfasilitasi pengawasan dan
pengendalian, serta memungkinkan manajemen untuk mengambil tindakan
korektif ketika diperlukan.
d. Meningkatkan komunikasi dan kolaborasi

27
SIM memungkinkan para pengguna untuk berbagi informasi dan berkolaborasi
secara lebih efektif. Hal ini meningkatkan komunikasi dalam organisasi dan
memungkinkan tim untuk bekerja secara lebih efisien dan produktif.
e. Meningkatkan keamanan informasi
SIM yang baik dan terintegrasi memungkinkan organisasi untuk mengelola
informasi dengan lebih aman dan terstruktur. Hal ini membantu organisasi
untuk mengurangi risiko kehilangan atau penyalahgunaan informasi.

Dalam keseluruhan, penyampaian informasi dalam SIM sangat penting dan strategis
dalam meningkatkan kinerja organisasi. SIM yang baik dan terintegrasi memungkinkan
organisasi untuk mengelola informasi dengan lebih efektif, meningkatkan efisiensi dan
produktivitas, memfasilitasi pengawasan dan pengendalian, serta meningkatkan komunikasi
dan kolaborasi dalam organisasi.

Ada beberapa strategi yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi dalam
sistem informasi manajemen (SIM) dengan cara yang efektif, antara lain:
1) Memiliki tampilan yang mudah dipahami dan menarik
SIM yang terstruktur dengan baik dan memiliki tampilan yang mudah
dipahami dan menarik akan membantu pengguna memproses informasi dengan lebih
cepat dan efektif. Oleh karena itu, penting untuk memilih tata letak, warna, dan grafik
yang sesuai agar informasi mudah dipahami dan tidak membingungkan.
2) Memperhitungkan audiens
Dalam menyampaikan informasi, perlu mempertimbangkan audiens yang akan
menerima informasi tersebut. Berbagai jenis informasi dapat disajikan dengan cara
yang berbeda untuk memenuhi kebutuhan audiens yang berbeda.
3) Menyediakan informasi yang relevan dan terkini

Penting untuk memastikan bahwa SIM menyediakan informasi yang relevan


dan terkini. Informasi yang tidak relevan atau usang dapat mengganggu pengambilan
keputusan dan membuang waktu.

4) Menggunakan visualisasi data


Menggunakan visualisasi data seperti grafik atau diagram dapat membantu
memperjelas informasi dan memudahkan pengguna untuk memahami data dalam SIM.
Namun, perlu diingat bahwa visualisasi data harus digunakan secara bijaksana dan hanya
jika memang diperlukan.

28
5) Menyediakan fitur pencarian
SIM yang besar dapat sulit untuk digunakan jika tidak ada fitur pencarian.
Oleh karena itu, penting untuk menyediakan fitur pencarian yang memungkinkan
pengguna untuk mencari informasi dengan cepat dan mudah.
6) Menyediakan panduan pengguna
Memiliki panduan pengguna atau dokumentasi yang lengkap dapat membantu
pengguna memahami cara menggunakan SIM dengan benar. Panduan pengguna harus
jelas, mudah dipahami, dan mudah diakses.
7) Memastikan keamanan informasi
Terakhir, SIM harus memastikan bahwa informasi yang disimpan aman dari
akses yang tidak sah. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan sistem keamanan
yang tepat, seperti autentikasi pengguna dan enkripsi data.

Beberapa strategi yang dapat diadopsi untuk penyampaian informasi dalam sistem
informasi manajemen, dan strategi yang paling efektif tergantung pada kebutuhan spesifik
dari organisasi atau perusahaan, penggunaan sistem informasi manajemen, serta teknologi
yang tersedia dalam perusahaan itu sendiri.

29
BAB III

KESIMPULAN

Pada era digital saat ini, penggunaan sistem informasi untuk menunjang kegiatan
sehari-hari bukanlah hal yang baru, sistem informasi telah membantu manusia dalam kegiatan
sehari-harinya terutama untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Perkembangan
teknologi informasi dan inovasi para pemikir sistem telah mengantarkan organisasi bisnis
bekerja lebih efektif dan efisien dibanding sebelumnya. Sistem pemrosesan transaksi
digunakan untuk menjelskan sistem informasi yang mengumpulkan data yang menguraikan
aktivitas perusahaan, mengubah data menjadi informasi, dan menyediakan informasi tersebut
bagi para pengguna yang terdapat di dalam dan luar perusahaan. Sedangkan sistem informasi
organisasi sendiri adalah sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menyimpan,
mengolah, menganalisis, dan menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh organisasi.

Banyak manfaat dari data warehousing sebab warehousing memiliki tujuan dari data
warehousing untuk membantu organisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan
menganalisis data dari berbagai sumber yang berbeda agar dapat digunakan untuk mengambil
keputusan yang lebih baik. Penyampaian informasi dapat dilakukan melalui berbagai cara,
termasuk lisan, tulisan, atau media elektronik. Metode yang dipilih tergantung pada konteks
dan preferensi pengirim dan penerima.

30
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, M. (2013). Analisis manajemen hubungan pelanggan. UNG Repository.

Mcleod, Raymond.schell, George., (2007). Sistem manajemen informasi. Salemba Empat.


Edisi 10. Jakarta

Setiadi, H. (2010). Data Warehouse dan Data Mining. Yogyakarta: Andi.

Sutanto, A. (2009). Konsep dan Implementasi Data Warehouse. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.

Yanto, H. (2015). Data Warehouse: Konsep, Arsitektur, dan Implementasi. Bandung:


Informatika.

31

Anda mungkin juga menyukai