Anda di halaman 1dari 31

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PENGANTAR SISTEM INFORMASI

DISUSUN OLEH:

I. A. PT. AYUNDA A. S (1633122090)

KELAS F3

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS WARMADEWA

2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmatNya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pengantar

Sistem Informasi” tepat pada waktunya.

Dalam kesempatan ini, penulis menyampaikan terimakasih kepada semua

pihak yang memberi bantuan, dorongan, dan arahan kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu segala saran dan kritik guna perbaikan dan kesempurnaan sangat penulis nantikan.

Akhirnya, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan

para pembaca pada umumnya.

Denpasar, 24 April 2019

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................1

Daftar Isi...................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan

A. Latar Belakang........................................................................................3

B. Rumusan Masalah...................................................................................4

Bab II Pembahasan

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen...............................................5

B. Pengertian Sistem dan Sub-sistem...........................................................9

C. Pengertian Data dan Informasi..............................................................16

D. Fungsi Sistem Informasi Manajemen dalam Kegiatan Perusahaan......19

Bab III Penutupan

A. Simpulan................................................................................................28

B. Saran......................................................................................................29

Daftar Pustaka........................................................................................................30

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Definisi “sistem informasi” menurut Mc.Leod merupakan sistem yang

mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua sumber

dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi. Sistem

informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi

yang bersifat manejerial dalam kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk

dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan

Sistem informasi adalah sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, membantu dan

mendukung kegiatan operasi dan bersifat manejerial.

Sistem informasi management (SIM) adalah salah satu dari 5

subsistem utama CBIS, tujuannya adalah memenuhi kebutuhan informasi

umum semua meneger dalam perusahaan atau dalam sub-unit organisasional

perusahaan. Sub-unit dapat didasarkan pada areal fungsional atau tingkatan

management. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk

laporan atau output dari berbagai simulasi model matematika.

3
Laporan dan output model dapat disediakan dalam bentuk tabel atau

grafik. Pengaruh perilaku selalu penting bagi kinerja sistem informasi, tetapi

terutama penting bagi sistem informasi organisasi seperti SIM. Para manejer

dan spesialis informasi dapat membuat program yang di rancang untuk

mengubah dampak negatif dari pengaruh perilaku menjadi hasil yang positif.

SIM mencerminkan suatu sikap para eksekutif yang menginginkan agar

komputer tersedia untuk semua pemecah masalah perusahaan.

Ketika SIM berada pada tempatnya dan berfungsi seperti yang

diinginkan, SIM dapat membantu manejer dan pemakai lain di dalam dan di

luar perusahaan mengidentifikasi dan memahami masalah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari sistem informasi?

2. Apa pengertian dari sistem dan subsistem?

3. Apa pengertian dari data dan informasi?

4. Bagaimana fungsi sistem informasi manajemen dalam kegiatan

perusahaan?

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Definisi sistem informasi manajemen memiliki berbagai macam

penjelasan yakni pengertian sistem informasi manajemen secara umum dan

pengertian sistem informasi manajemen menurut para ahli.

1. Pengertian Secara Umum

Pengertian sistem informasi manajemen secara umum adalah suatu

sistem yang dipakai dalam pengolahan dan pengorganisasian data serta

informasi yang mempunyai kebermanfaatan dan digunakan sebagai

pendukung keberjalanan tanggung jawab atau tugas suatu organisasi.

Definisi lainnya menyatakan bahwa sistem informasi manajemen yaitu

sistem yang dipakai oleh organisasi/perusahaan dalam pengelolaan segala

transaksi yang berkaitan dengan fungsi manajemen. Pengelolaan transaksi ini

bisa dipakai sebagai acuan dalam proses pengambilan keputusan.

Di samping dua pengertian diatas, sistem informasi manajemen

dianggap sebagai suatu sistem informasi yang memproduksi output yang

diperoleh dari input yang masuk dan melalui bermacam proses lainnya. Hasil

5
yang diperoleh melalui proses itu kemudian dipergunakan untuk pencapaian

suatu tujuan pada aktivitas manajemen di organisasi/perusahaan.

Hasil dari sekian banyak proses pada sistem informasi manajemn

sering dipakai sebagai pertimbangan dalam pengambilan suatu kebijakan.

Peran sistem informasi manajemen sangat penting karena kegunaan sistem

informasi manajemen dalam setiap aktivitas organisasi yang berkaitan dengan

analisa manajemen mampu dijalankan dengan lebih efisien.

Keberjalanan sistem informasi manajemen tidak terlepas pula dari

peran teknologi, SDM dan komitmen organisasi. Oleh sebab itu dapat diambil

kesimpulan bahwa sistem informasi manajemen sangat dibutuhkan dalam

mendukung fungsi manajemen baik secara operasional maupun

konsep/pengambilan kebijakan pada suatu organisasi.

Sebagai contoh penerapan sistem informasi manajemen di sebuah

perusahaan yang profit oriented. Keberjalanan proses produksi hingga

pemasaran dapat didukung oleh keberadaan sistem informasi manajemen.

Penerapan sistem informasi manajemen disini sangat penting dalam

pengambilan setiap keputusan produksi maupun pemasaran yang didasarkan

dari data yang ada. Tujuan dari proses sistem informasi manajemen disini

tentunya adalah untuk menciptakan keuntungan yang sebesar-besarnya. Proses

sistem informasi manajemen pada kasus ini berkaitan dengan unit apapun

6
seperti komunikasi antara anggota perusahaan, perhitungan biaya dan

pendapatan sampai dengan ketersediaan database costumers dan suppliers.

2. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli

Dari beberapa pendapat tokoh dan juga ahli mengenai konsep dasar

dari sistem informasi dan juga manajemen, maka barulah diperoleh intisari

mengenai konsep dasar dari sistem informasi manajemen. Beberapa tokoh pun

ikut mengemukakan pengertian dan juga definisi mengenai sistem informasi

manajemen. Berikut ini adalah beberapa pendapat dan juga pengertian dari

tokoh dan juga ahli mengenai sistem informasi manajemen:

a. Danu Wira Pangestu (2007)

SIM (sistem informasi manajemen) dapat didefenisikan sebagai

kumpulan dari interaksi sistem-sistem informasi yang bertanggung jawab

mengumpulkan dan mengolah data untuk menyediakan informasi yang

berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan

perencanaan dan pengendalian.

b. Raymond McLeod Jr (1995)

Raymond McLeod Jr mendefinisikan sistem informasi manajemen

sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi

beberapa pemakai yang mempunyai kebutuhan yang serupa. Informasi

menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa

7
yang telah terjadi di masa lalu, apa yang sedang terjadi sekarang dan apa

yang mungkin terjadi di masa depan.

c. James. A.F. Stoner

James. A.F. Stoner (dalam Mu’alimah), system informasi

manajemen yaitu metode yang formal yang menyediakan bagi pihak

manajemen sebuah informasi yang tepat waktu, dapat dipercaya, untuk

mendukung proses pengambilan keputusan bagi perencanaan,

pengawasan, dan fungsi oprasi sebuah organisasi yang lebih efektif.

d. Gordon. B. Davis (1984)

Menurut Davis Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah

sistem yang terintegrasi antara manusia dan mesin yang mampu

memberikan informasi sedemikian rupa untuk menunjang jalannya

operasi, jalannya manajemen dan fungsi pengambilan keputusan di dalam

sebuah organisasi

e. Encyclopedia of Management

Sistem informasi manajemen adalah pendekatan yang

direncanakan dan disusun untuk memberikan bantuan piawai yang

memudahkan proses manajerial kepada pejabat pimpinan.

f. Joel.D. Aron (1969)

Aron (dalam Margianti) menyebutkan bahwa sistem informasi

manajemen merupakan sebuah sistem informasi yang memberikan

8
informasi yang dibutuhkan oleh seorang manajer dalam membuat

keputusan.

g. E.S Margianti & Suryadi H.S

Margianti dan Suryadi mendefinisikan sistem informasi

manajemen sebagai suatu sistem berdasarkan komputer yang menjadikan

sebuah informasi dapat digunakan oleh para manajer untuk kebutuhan

yang sama. Informasi yang terdapat pada sistem informasi manajemen

biasanya berisi tentang segala bentuk kejadian di dalam perusahaan, yang

merupakan kejadian pada masa lalu, saat ini, hingga prediksi.

B. Pengertian Sistem dan Sub-sistem

1. Definisi Sistem

Sebuah sistem adalah suatu susunan dari bagian-bagian yang

teratur yang saling berkaitan yang beroperasi bersama untuk mencapai

beberapa sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Misalnya

apabila satu unit didalam suatu perusahaan mengalami gangguan, maka

unit yang lainnya pun akan terganggu dalam mencapai tujuan yang telah

ditetapkan.

Suatu sistem merupakan totalitas yang kompleks dan terorganisasi

serta utuh. Suatu sistem sebenarnya mencakup suatu spectrum yang

sangat luas dari suatu paham. Sistem dapat berupa abstrak dan fisik.

9
Sistem abstrak adalah suatu susunan atas suatu gagasan yang saling

bergantung satu dengan yang lainnya. Sedangkan sistem fisik adalah

susunan teratur dari unsur-unsur yang saling berkesinambungan.

Suatu sistem terdiri atas unsur-unsur yang saling berhubungan dan

beroperasi secara bersama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Jadi jelas bahwa sistem bukan merupakan suatu unsur yang tersusun

secara tidak beraturan melainkan suatu unsur-unsur yang saling

berhubungan dan bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan.

Definisi sistem menurut para ahli

1) Ludwig Von Bartalanfy

Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat

dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan

lingkungan.

2) Anatol Raporot

Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat

hubungan satu sama lain.

3) L. Ackof

Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik

yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung

satu sama lainnya.

10
4) L. James Havery

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional

untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan

satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai

suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah

ditentukan.

5) John Mc Manama

Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang

tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja

sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang

diinginkan secara efektif dan efesien.

6) C.W. Churchman

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang

dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

7) J.C. Hinggins

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang

saling berhubungan.

8) Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-

bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa

11
sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan

mempengaruhi keseluruhan.

2. Karakteristik Sistem

Sistem bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak

teratur, tetapi terdiri dari unsur yang dapat dikenal dan saling melengkapi

karena satu maksud atau tujuan. Sistem bukan hanya dalam bentuk

konseptual, contoh Ketuhanan, tetapi juga memperlihatkan kegiatan atau

perilaku, contoh sistem komputer.

3. Model Umum Sistem

Model umum dari sistem terdiri dari masukan, proses, dan

keluaran. Sebuah sistem bisa mempunyai banyak masukan dan banyak

keluaran. Mungkin juga memiliki beberapa masukan dan keluaran. Sifat

dan keterbatasan sistem membentuk sebuah boundary (batasan). Sistem

berada dalam boundary tersebut, sedangkan bagian luar boundary disebut

lingkungan.

Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem terdiri

pula atas beberapa sub-subsistem. Masing-masing subsistem dibatasi

boundary-nya. Saling keterkaitan dan interaksi antar subsistem disebut

interface atau hubungan. Interface terjadi antara boundary dan berbentuk

masukan atau keluaran (energi, materi, atau informasi).

12
4. Jenis-jenis sistem

a. Sistem Determinatik dan Sistem Probabilistik

1) Sebuah sistem deterministik beroperasi dengan cara yang dapat

diramalkan secara tepat. Interaksi antar bagian diketahui

dengan pasti. Contoh program komputer.

2) Sistem probabilistik adalah sesuatu yang mungkin, tetapi selalu

ada sedikit kesalahan atas ramalan terhadap jalannya sistem.

Contoh stok barang.

b. Sistem tertutup dan sistem terbuka

1) Sistem tertutup dalam fisika didefinisikan sebagai sebuah

sistem yang mandiri (self contained). Sistem ini tidak bertukar

materi, informasi, atau energi dengan lingkungannya. Contoh

reaksi kimia dalam sebuah tabung

2) Sistem terbuka mengadakan pertukaran informasi, materi atau

energi dengan lingkungannya, sistem penawaran

c. Sistem manusia atau mesin

Sebuah sistem yang baik biasanya memiliki sifat

deterministik yang relatif tertutup. Sehingga sistem dapat diduga

yang selalu berjalan tepat seperti seharusnya. Dalam sistem

informasi, unsur mesin seperti komputer dan program komputer

13
relatif tertutup dan deterministik. Sedang unsur manusia adalah

sistem terbuka dan probabilistik.

5. Definisi Subsistem

Subsistem sebenarnya hanyalah sistem di dalam suatu sistem, ini

berarti bahwa sistem berada pada lebih dari satu tingkat. Sebagai contoh

perusahaan perbankan besar seperti Bank Mandiri, sebagai suatu sistem,

Bank Mandiri di suatu kota pastilah memiliki kantor cabang di tiap

kecamatan dan kantor cabang memiliki subsistem, diantaranya bagian

keuangan, bagian frontliner, dan lain sebagainya.

a. Pengunsuran

Konsep sebuah sistem menuntut perancangnya untuk

mempertimbangkan sistem sebagai suatu keseluruhan. Tetapi sistem

mungkin terlalu besar, oleh karena itu diuraikan menjadi subsistem.

Boundary dan interface (penghubung) ditelaah secara cermat untuk

menjamin bahwa hubungan antar subsistem didefinisikan secara jelas.

Proses pengunsuran membagi sistem menjadi subsistem yang lebih

kecil sehingga mencapai ukuran yang dapat ditangani.

b. Penyederhanaan atau Simplikasi

Setiap sistem atau subsistem memiliki masukan, keluaran, dan

interface dengan subsistem-subsistem lainnya, sehingga akan

menyebabkan banyak interface yang harus didefinisikan. Contoh, 4

14
subsistem berinteraksi akan memiliki 6 interface, 20 subsistem akan

memiliki 190 interface. Rumusnya adalah ½ n (n-1) n = banyaknya

subsistem.

c. Decoupling (pemisahan)

Dua subsistem yang berhubungan sangat erat membutuhkan

koordinasi yang ketat. Contoh, seandainya bahan baku langsung

diproduksi pada saat ia tiba di pabrik, maka dikatakan sistem bahan

baku digandeng erat dengan sistem produksi. Pengaturan waktunya

harus tepat untuk menghindari penundaan dalam produksi atau terlalu

cepat kedatangan sehingga tidak ada tempat untuk penyimpanan.

Proses produksi dapat mengalami penundaan tak terduga atau tak

terencana. Pemecahannya adalah dengan memisahkan atau

mengendorkan hubungan tersebut sehingga kedua sistem tersebut

dapat beroperasi sejenak secara bebas.

d. Pengendalian dalam Sistem

Umpan balik yang bertujuan melunakkan dan mengurangi

penyimpangan terhadap standar disebut umpan balik negatif (negative

feedback). Sedangkan umpan balik positif (positive feedback)

menambah kekuatan arah gerak sistem. Jadi umpan balik positif

menyebabkan sistem mengulangi atau memperbesar penyesuaian atau

kegiatan.

15
C. Pengertian Data dan Informasi

1. Pengertian Data

Data merupakan bahan baku dari suatu informasi. Edhy Sutanta

(2004:4) mengemukakan bahwa “Data dapat didefinisikan sebagai bahan

keterangan tentang kejadian-kejadian nyata atau fakta-fakta yang

dirumuskan dalam kelompok lambang tertentu yang tidak acak yang

menunjukan jumlah, tindakan atau hal.”.

Sedangkan Wilkinson (dalam Abdul Kadir, 2009: 3) menyatakan

bahwa data adalah fakta, angka, bahkan simbol mentah. Secara bersama-

sama merupakan masukan bagi suatu sistem informasi.

Data terbagi menjadi dua macam berdasarkan macamnya, yaitu:

a. Data Internal

Data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu

organisasi secara internal. Misal: data keuangan, data pegawai, data

produksi, dsb.

b. Data Eksternal

Data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di

luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu

produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran

penduduk, dan lain sebagainya.

16
Selain itu, terdapat klasifikasi data berdasarkan jenis data, yaitu sebagai

berikut.

a. Data Kuantitatif

Data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Contohnya adalah

jumlah pembeli smartphone pada toko elektronik, berat badan balita

pada satu kecamatan, dan lain-lain.

b. Data Kualitatif

Data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna.

Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam

kemasan.

2. Pengertian Informasi

Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi

bentuk yang penting bagi penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai

dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara

langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang,

Edhy Sutanta (2004:4).

Hoffer, dkk. (dalam Abdul Kadir, 2009:3) mengemukakan bahwa

“Informasi adalah data yang telah diproses sedemikian rupa sehingga

meningkatkan pengetahuan seseorang yang menggunakannya.”.

17
Sedangkan Tata Sutabri (2003: 23) menyebutkan bahwa “Informasi

adalah data yang telah diklasifikasi atau diolah atau diinterpretasi untuk

digunakan dalam proses pengambilan keputusan.”.

Nilai informasi menurut Tata Sutabri (2003:31) didasarkan atas

sepuluh sifat diantaranya:

a. Mudah diperoleh, sifat ini menunjukan mudahnya dan cepatnya

informasi dapat diperoleh.

b. Luas dan lengkap, sifat ini menunjukan lengkapnya isi informasi.

c. Ketelitian, sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari

kesalahan keluaran informasi.

d. Kecocokan, sifat ini menunjukan betapa baik keluaran informasi dalam

hubungannya dengan permintaan para pemakai.

e. Ketepatan waktu, sifat ini berhubungan dengan waktu yang dilalui

yang lebih pendek dari siklus untuk mendapatkan informasi.

f. Kejelasan, sifat ini menunjukan tingkat keluaran informasi yang bebas

dari istilah-istilah yang tidak jelas.

g. Keluwesan, sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya

keluaran informasi tidak hanya dengan lebih dari satu keputusan, tetapi

juga dengan lebih dari seorang pengambil keputusan.

18
h. Dapat dibuktikan, sifat ini menunjukan kemampuan beberapa pemakai

informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada

kesimpulan yang sama.

i. Tidak ada prasangka, sifat ini berhubungan dengan tidak adanya

keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan

yang telah dipertimbangkan sebelumnya.

j. Dapat diukur, sifat ini menunjukan hakekat informasi yang dihasilkan

dari sistem informasi formal.

D. Fungsi Sistem Informasi Manajemen dalam Kegiatan Perusahaan

Sistem merupakan kesatuan banyak hal yang terintegrasi untuk menjadi

sebuah fungsi atau menghasilkan tujuan tertentu. Sistem Informasi Manajemen

bertujuan menghasilakn informasi yang berguna untuk perusahaan.

Kegiatan ini mendukung proses bisnis perusahaan dan perlu diperhatikan

untuk kelangsungan perusahaan. Oleh karena itu, komitmen perusahaan untuk

menjalankan Sistem Informasi Manajemen haruslah sangat tinggi agar proses

yang terjadi dilantai produksi menjadi menguntungkan bagi perusahaan.

Supaya informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat berguna

bagi manajamen, maka analis sistem harus mengetahui kebutuhan-kebutuhan

informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk

masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.

19
Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa

tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya

organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan

manajemen, baik yang menyangkut keputusan-keputusan rutin maupun

keputusan-keputusan yang strategis.

Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola

organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-

tugas organisasi.

Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara lain adalah sebagai berikut.

1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat

bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya prantara sistem informasi.

2. Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan dalam memanfaatkan sistem

informasi secara kritis.

3. Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.

4. Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan keterampilan pendukung sistem

informasi.

5. Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada sistem informasi.

6. Mengantisipasi dan memahami konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari

sistem informasi dan teknologi baru.

7. Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan

sistem.

20
8. Organisasi menggunakan sistem informasi untuk mengolah transaksi-

transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan sebagai salah satu

produk atau pelayanan mereka.

9. Bank menggunakan sistem informasi untuk mengolah cek-cek nasabah dan

membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.

10. Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk mempertahankan

persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang

yang tersedia.

11. SIM untuk pendukung pengambilan keputusan.

Sebuah sistem keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana

keputusan diambil, dapat tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan

tertutup menganggap bahwa keputusan dipisah dari masukkan yang tidak

diketahui dari lingkungan. Dalam sistem ini pengambil keputusan dianggap:

a. Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya

masing-masing.

b. Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang

memungkinkan dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.

c. Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume

penjualan, atau kegunaan.

Konsep sebuah sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang

rasional yang secara logis menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan

21
kepentingan hasilnya, dan memilih alternatif yang membawa kepada hasil

yang terbaik/maksimal. Model kuantitatif pengambilan keputusan biasanya

adalah model sistem keputusan tertutup.

Sebuah sistem keputusan terbuka memandang keputusan sebagai

berada dalam suatu lingkungan yang rumit dan sebagian tak diketahui.

Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan dan pada gilirannya proses keputusan

kemudian mempengaruhi lingkungan. Pengambilan keputusan dianggap tidak

harus logis dan sepenuhnya rasional, tetapi lebih banyak memperlihatkan

rasionalitas hanya dalam batas yang dikemukakan oleh latar belakang,

pandangan atas alternatif, kemampuan menangani suatu model keputusan, dan

sebagainya.

12. SIM berdasarkan aktivitas/kegiatan manajemen.

Kegiatan dan proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling

berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan operasional

bergantung pada proses yang tepat dari transaksi; pada tingkat dari

pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan persediaan

dan frekuensi memesan lagi bergantung pada pembetulan ringkasan dari hasil

operasi-operasi; pada tingkat strategi, hasil dalam operasi-operasi dan

pengendalian manajemen yang dihubungkan pada tujuan-tujuan strategi,

saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai strategi inventaris.

22
13. Sistem informasi untuk pengendalian operasional

Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan

operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional

menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih

dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.

Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari:

a. Proses transaksi

b. Proses laporan

c. Proses pemeriksaan

Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan

yang dapat dibuat dalam sistem pengendalian operasional:

a. Suatu transaksi penarikan kembali sediaan menghasilkan suatu dokumen

transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat menyelidiki persediaan yang

ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian sediaan harus

diadakan.

b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai menjelaskan keperluan untuk

suatu posisi. Komputer menyelidiki file pegawai menggunakan program

untuk memilih kandidat secara kasar.

c. Laporan rutin dihasilkan secara periodik. Tetapi suatu aturan keputusan

yang diprogramkan dalam suatu prosedur pengolahan laporan bisa

23
menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah. Contoh: suatu

analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari.

14. Sistem informasi untuk pengendalian manajemen

Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer

departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian,

merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional,

dana mengalokasi sumber daya.

Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut:

a. Pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dan

sebagainya)

b. Penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan

c. Sebab penyimpangan

d. Analisis keputusan atau arah tindakan yang mungkin

Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama:

a. database dari operasional, dan

b. rencana, anggaran, standar, dll yang mendefinisikan perkiraan tentang

pelaksanaan, juga beberapa data eksternal seperti perbandingan industri

dan indeks biaya.

Proses untuk mendukung keputusan kegiatan pengendalian manajemen adalah

sebagai berikut.

24
a. Model perencanaan dan anggaran

b. Program-program laporan penyimpangan

c. Model-model analisis masalah

d. Model-model keputusan

e. Model-model pemeriksaan/pertanyaan

Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajemen adalah:

rencana dan anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisis, situasi

masalah, keputusan untuk penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.

15. Sistem informasi untuk perencanaan strategis

Tujuan perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi

dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu

untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar

dalam organisasi bisa diadakan, sebagai contoh:

a. Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk mengubah menjadi

usaha melalui pesanan

b. Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota dapat memutuskan untuk

mengubah menjadi suatu toko obral di luar kota.

Aktifitas perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus

periode seperti kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak

tidak teratur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke

dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran.

25
Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan

ciri data:

a. Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.

b. Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang

c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan

sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).

d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut pasaran,

negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).

e. Prospek bagi industri di daerah lain.

f. Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.

g. Peluang bagi karya usaha baru.

h. Alternatif strategi

i. Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.

Dukungan sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa

selengkap seperti bagi pengendalian manajemen dan pengendalian

operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat memberi

bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis, misalnya:

a. Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang

ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.

b. Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa

lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang

26
c. Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database

komputer.

16. SIM berdasarkan fungsi organisasi

Sistem informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi

subsistem yang didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu

organisasi. Masing-masing subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk

membentuk semua proses informasi yang berhubungan dengan fungsinya,

walaupun akan menyangkut database, model base dan beberapa program

komputer yang biasa untuk setiap subsistem fungsional. Dalam masing-

masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk proses transaksi,

pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan perencanaan

strategis.

27
BAB III

PENUTUPAN

A. Simpulan

Sistem Informasi Management (SIM) adalah suatu sistem manusia atau

mesin yang terpadu yang menyediakan informasi untuk mendukung fungsi-

fungsi operasi management dan pengambilan keputusan di dalam organisasi.

Sistem Informasi Management di gambarkan sebagai sebuah bangunan piramida

di mana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan

status, dan sebagainya.Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi

dalam mendukung operasi management sehari-hari. Lapisan ketiga terdiri dari

sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan

pengambilan keputusan untuk pengendalian management. Lapisan puncak terdiri

dari sumber daya informasi untuk mendukung perencaan dan perumusan

kebijakan oleh tingkat managemen.

Sistem ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak komputer,

prosedur pedoman, model management dan keputusan, dan sebuah database.

Sistem Informasi Management sendiri memiliki lima komponen yaitu “ sistem

pemprosesan data (data procesing system), sistem pelaporan management

(management reporting system), sistem pendukung dalam pengambilan

28
keputusan (Decision Support System), sitem otomasi kantor (Office Automatic

System), dan sistem pintar (expert system).

Sistem informasi management memiliki dua fungsi utama yaitu “fungsi

pengumpulan data internal maupu eksternal dan fungsi pemprosesan data

menjadi informasi yang bermanfaat bagi para pengambil keputusan management.

B. Saran

Sebagai calon kaderisasi yang nantinya akan berhubungan langsung pada

situasi dimana dalam organisasai memerlukan suatu sistem yang saling berkaitan

satu sama lainnya agar tidak terjadi kesalahan komunikasi suatu operasi

lapangan. Sehingga diperlukan keterampilan yang mempunyai nilai softskill

maupun highskill guna menunjanng kecakapan kerja.

Demikianlah yang dapat kami simpulkan dan sarankan, intinya adalah

suatu sistem informasi manajemen dapat kita lakukan apabila kita mengerti

dalam hal pemakaian dan pemahaman suatu sistem tersebut, berdasarkan

tuntutan kebutuhan maka banyak sekali model-model sistem yang berkembang

pada zaman ini.

29
DAFTAR PUSTAKA

1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli Beserta Fungsi dan

Tujuan

http://jurnalmanajemen.com/pengertian-sistem-informasi-manajemen/

2. Pengantar Sistem Informasi Manajemen

https://www.academia.edu/6483945/

Pengantar_Sistem_Informasi_Manajemen_Materi_BAB_I_

30

Anda mungkin juga menyukai