Dosen Pengampu :
FAUZI, M.KOM
Di Susun Oleh :
Adi Ardiansyah
20060100271
ii
BAB I
Masalah utamanya adalah bahwa sistem informasi tersebut terlalu banyak informasi
yang tidak bermanfaat atau berarti (sistem terlalu banyak data). Memahami konsep dasar
informasi adalah sangat penting (vital) dalam mendesain sebuah sistem informasi yang
efektif (effective business system). Menyiapkan langkah atau metode dalam
menyediakan informasi yang berkualitas adalah tujuan dalam mendesain sistem baru.
1
Komputer bermanfaat utnuk tugas-tugas pengolahan data semacam ini, tetapi sebuah
sistem informasi menajemen melkasanakan pula tugas-tugas lain dan lebih dari sekedar
sistem pengolahan data. Adalah sistem pengolahan informasi yang menerapkan
kemampuan komputer untuk menyajikan informasi bagi manajemen dan bagi
pengambilan keputusan.
Definisi sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah
sistem manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah
data base.
Data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya.
Sesuatu yang nyata atau setengah nyata yang dapat mengurangi derajat
ketidakpastian tentang suatu keadaan atau kejadian. Sebagai contoh, informasi
yang menyatakan bahwa nilai rupiah akan naik, akan mengurangi ketidakpastian
mengenai jadi tidaknya sebuah investasi akan dilakukan.
Data organized to help choose some current or future action or nonaction to fullfill
company goals (the choice is called business decision making).
Data dan Informasi
Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam
suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannya yang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan
keputusan. Informasi dalam organisasi sangatlah penting keberadaannya, sebab
organisasi tanpa informasi akan lumpuh dan tidak bersinergi. Ibaratkan aliran darah
dalam tubuh, selama darah mengalir ke sekujur tubuh maka organ tubuh tetap hidup dan
bergerak sesuai fungsinya. Agar tetap organ tubuh bergerak, tentu perlu dipelihara dan
dijaga agar aliran darah tetap mengalir ke bagian-bagian organ dalam tubuh. Demikian
pula, di dalam suatu organisasi jika terdapat informasi yang tidak sampai ke subsistem
maka kegiatan akan berakhir. Di dalam organisasi keberakhiran informasi dalam
hubungannya disebut entropy. Informasi yang bermanfaat bagi sistem perlu dihindari
dari proses entropy tersebut. Dengan demikian, apa sebenarnya informasi itu? begitu
penting keberadaannya dalam organisasi.
Data dapat sangat sederhana, tetapi data juga dapat sangat rumit. Oleh karena itu, data
perlu diolah melalui suatu model tertentu untuk menjadi informasi. Informasi akan
diterima oleh Pemakai dan Pemakai akan membuat suatu keputusan dan tindakan, hal ini
berarti akan menghasilkan tindakan yang lain dan akan menghasilkan data baru yang
lain. Data baru akan digunakan kembali oleh Pemakai dan akan menjadi input,
2
selanjutnya akan diolah kembali. Demikian terus sehingga membentuk siklus yang
menurut John Burch disebut siklus informasi (information cycle) atau siklus pengolahan
data. Data yang memiliki nilai akan menghasilkan kualitas informasi. Data yang
berkualitas menurut Dr. Marseto Donosepoetro harus memenuhi 3 ketentuan, yakni:
Ketelitian data (precesion), ketelitian data dapat ditentukan oleh kecilnya
perbedaan jika observasi yang menghasilkan data itu diulangi atau sumber data
yang sama digunakan dalam observasi terhadap kasus yang sama.
Komparabilitas data (comparability), data yang memiliki standarisasi yang jelas
dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak menyulitkan dalam mengambil
suatu keputusan atau tidak menimbulkan keraguan.
Validitas data (validity), data yang memiliki kegunaan yang tepat dengan
kebutuhan dari suatu tujuan yang ingin dicapai pemakai, sebab data yang
berkualitas belum tentu valid jika tidak menunjang tujuan pemakai.
Data dapat diklasifikasi menurut jenis, sifat, dan sumbernya. Menurut jenisnya data
dibagi menjadi dua, yakni data hitung dan data ukur. Jika dilihat dari segi sifatnya
dapat dibagi dua diklasifikasi, yakni data kualitatif dan data kuantitatif. Dilihat dari
sumbernya data dapat diklasifikasi menjadi data internal dan data eksternaL.
Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi menurut Tata Sutabri adalah suatu sistem di dalam organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi
yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat
menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Jogiyanto, sistem informasi didefinisikan sebagai suatu sistem di dalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media,
prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan jalur
komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberi sinyal kepada
manajemen dan yang lainnya terhadap kejadian-kejadian internal dan eksternal yang
penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk pengambilan keputusan yang
cerdik.
Kenneth C. Laudon, mendefinisikan sistem informasi secara teknis sebagai satuan
komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan (atau mendapatkan kembali),
memproses, menyimpan, serta mendistribusikan informasi untuk mendukung
pengambilan keputusan dan kendali dalam suatu organisasi. Sebagai tambahan terhadap
pendukung pengambilan keputusan, koordinasi, dan kendali, sistem informasi dapat juga
membantu para manajer dan karyawan untuk meneliti permasalahan, menvisualisasikan
pokok-pokok yang kompleks, dan menciptakan produk-produk baru,
Pada dasarnya, di dalam sistem informasi mengandung 3 kegiatan, yakni kegiatan
input (masukan), pemrosesan, dan output (keluaran). Ketiga Kegiatan tersebut
menghasilkan informasi yang diperlukan organisasi untuk pengambilan keputusan,
pengendalian operasional, analisis pemecahan masalah, dan menciptakan produk baru.
Kegiatan input untuk mendeteksi bahan-bahan atau serangkaian data-data yang
diperlukan baik dari lingkungan internal maupun dari lingkungan sekitar organisasi.
Kegiatan pemrosesan adalah mengolah dan menganalisis data input yang diperoleh
3
menjadi suatu bentuk yang memiliki arti atau format yang dapat dipahami manusia.
Kegiatan output adalah mendistribusikan informasi kepada pihak-pihak pemakai atau
pengguna. Setelah ketiga kegiatan berjalan, selanjutnya sistem informasi memerlukan
umpan balik untuk dipergunakan sebagai evaluasi dan perbaikan dalam pengambilan
keputusan berikutnya.
Pesatnya kemajuan dalam bidang teknologi dan informasi saat ini telah berimplikasi
pada kemudahan dalam melakukan kegiatan akses informasi yang akurat, cepat dan
terpercaya. Eksistensi pentingnya informasi bagi perusahaan terlihat dari penggunaan
sistem informasi yang semakin banyak digunakan oleh pelaku bisnis dalam menjalankan
kegiatan operasional perusahaannya. Information system dapat diartikan sebagai bagian
dari sistem organisasi yang merupakan gabungan antara pengguna dan sumber daya yang
tersedia seperti teknologi dan media pengendalian informasi dengan maksud untuk
mendapatkan jalur komunikasi, memproses tipe transaksi, menyampaikan sinyal kepada
tingkatan manajemen sebagai dasar informasi dalam pengambilan keputusan (Nugroho,
2018).
Lebih lanjut, karakteristik sistem informasi yang valid dan dapat dipercaya pada
dasarnya memiliki persyaratan antara lain, informasi yang diberikan harus memiliki nilai
suprises dan harus dapat menuntun pemakai untuk membuat keputusan. Pengertian
sistem informasi juga disampaikan oleh (Gaol, Jimmy, 2008), yang mengatakan bahwa
sistem informasi adalah sebuah sistem yang berguna untuk kepentingan organisasi dalam
bentuk pengolahan transaksi dan pengolahan informasi untuk fungsi manajemen dalam
sebagai dasar pengambilan keputusan. Information system yang baik adalah sistem yang
mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat.
Relevansi sistem informasi dalam melakukan proses pengolahan data secara
sederhana dapat dikatakan bahwa data yang masuk ke sistem kemudian dilakukan
pemrosesan data yang kemudian luaran dari hasil proses tersebut berubah menjadi sistem
informasi. Representatif hasil berupa luaran informasi dijadikan dasar dalam
pengambilan keputusan bagi tingkatan manajemen guna melakukan pengaturan proses
manajemen yang efisien dan efektif. Hal ini dapat dicontohkan dengan adanya sistem
pendukung pada sistem pakar, sistem pendukung keputusan dan sistem informasi
eksekutif yang saling berkaitan. Informasi memiliki peranan yang besar dalam
pengelolaan perusahaan jangka panjang. Ini secara konsisten menjadi topik hangat untuk
manajemen informasi, dan setiap saat, mengevaluasi efisiensinya adalah tugas penting.
4
1.2 Klasifikasi Sistem
Michael (1996:77) menjelaskan bahwa suatu sistem dapat diklasifikasikan sebagai
sistem abstrak lawan sistem fisik, sistem alamiah lawan sistem buatan manusia, sistem
pasti lawan sistem probabilistic, dan sistem tertutup lawan sistem tertutup lawan sistem
terbuka”. Amsyah (1997:89) menjelaskan bahwa sistem informasi masuk di dalam
klasifikasi sistem fisik, sistem buatan manusia, sistem pasti dan sistem terbuka. Sebagai
sistem fisik, sistem informasi mempunyai komponen-komponen fisik. Sebagai sistem
buatan manusia, karena dirancang dan dibuat oleh analis atau pemakai siste. Sebagai
sistem pasti, karena hasil dari sistem ini yang berupa informasi merupakan hasil yang
sudah dirancang dan sudah ditentukan sesuai dengan pemakainya. Sebagai sistem yang
terbuka, karena sistem ini berhubungan dengan lingkungan luarnya. Lingkungan luar
sistem informasi dapat berupa sesuatu di luar sistem informasi ini tetapi masih di
lingkungan perusahaannya atau sesuatu di luar lingkungan perusahaannya.
Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: Sistem dapat
diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini :
1. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem abstrak (abstract system) dan sistem fisik
(physical system)
Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak
tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa
pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik
merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem
akuntansi, sistem produksi dan lain sebagainya.
5
4. Sistem diklasifikasikan sebagai sistem tertutup (closed system) dan sistem
terbuka (open system)
Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh
dengan lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut
campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ini ada, tetapi
kenyataannya tidak ada sistem yang benar-benar tertutup, yang ada hanyalah
relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup).
Sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh dengan
lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran
untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya. Karena sistem sifatnya
terbuka dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus
mempunyai suatu sistem pengendalian yang baik. Sistem yang baik harus
dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup
akan bekerja secara otomatis dan terbuka hanya untuk pengaruh yang baik saja.
Suatu sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya
disebut sistem terbuka. Sebuah sistem pemanas atau pendingin ruangan, contohnya,
mendapatkan input-nya dari perusahaan listrik, dan menyediakan panas/dinginnya bagi
ruangan yang ditempatinya.
Dengan menggunakan logika yang sama, suatu sistem yang tidak dihubungkan
dengan lingkungannya adalah sistem tertutup. Sebagai contohnya, sistem tertutup hanya
terdapat pada situasi laboratorium yang dikontrol ketat.
6
Batas Sistem (Boundary)
Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem
dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini
memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem
menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut
Lingkungan Luar Sistem (Environments)
Lingkungan luar dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang
mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan
dan dapat juga bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang
menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga
dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan,
kalau tidak maka akan menggangu kelangsungan hidup dari sistem.
Penghubung (Interface) Sistem
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan
subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya
mengalir dari satu subsistem ke yang lainnya. Keluaran (output) dari satu subsistem akan
menjadi masukan (input) untuk subsistem lainnya dengan melalui penghubung. Dengan
penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya
membentuk satu kesatuan.
Masukan (Input) Sistem
Masukan sistem adalah energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat
berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input).
Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat
beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses untuk didapatkan keluaran. Sebagai
contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan
untuk mengoperasikan komputernya dan data adalah signal input untuk diolah menjadi
informasi.
Keluaran (Output) Sistem
Keluaran sistem adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk
subsistem yang lain atau kepada supersistem. Misalnya untuk sistem komputer, panas
yang dihasilkan adalah keluaran yang tidak berguna dan merupakan hasil sisa
pembuangan, sedang informasi adalah keluaran yang dibutuhkan.
Pengolah (Process) Sistem
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan
menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan
bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan
mengolah data-data transaksi menjadi laporan-laporan keuangan dan laporan-laporan lain
yang dibutuhkan oleh manajemen.
7
Sasaran (Objectives) atau Tujuan (Goal)
Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Kalau suatu sistem tidak
mempnyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem
sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan
dihasilkan sistem. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya.
Perbedaan suatu sasaran (objectives) dan suatu tujuan (goal) adalah, goal biasanya
dihubungkan dengan ruang lingkup yang lebih luas dan sasaran dalam ruang lingkup yang
lebih sempit. Bila merupakan suatu sistem utama, seperti misalnya sistem bisnis
perusahaan, maka istilah goal lebih tepat diterapkan. Untuk sistem akuntansi atau sistem-
sistem lainnya yang merupakan bagian atau subsistem dari sistem bisnis, maka istilah
objectives yang lebih tepat. Jadi tergantung dari ruang lingkup mana memandang sistem
tersebut. Seringkali tujuan (goal) dan sasaran (objectives) digunakan bergantian dan tidak
dibedakan.
8
BAB II
Tugas dari sistem informasi adalah untuk melakukan siklus pengolahan data ini.
Untuk melakukan siklus ini, maka sebagian suatu sistem diperlukan komponen-
komponen tertentu. Telah diketahui bahwa data perlu diolah untuk dijadikan informasi
yang berguna lewat suatu siklus. Siklus ini disebut dengan siklus pengolahan data atau
disebut juga dengan nama siklus informasi. Input - Model - Output.
Data yang masih belum diolah perlu disimpan untuk pengolahan lebih lanjut, karena
tidak semua data yang diperoleh langsung diolah. Pada umumnya, data yang diperoleh
disimpan terlebih dahulu yang nantinya setiap saat dapat diambil untuk diolah menjadi
informasi. Data itu disimpan di simpanan dalam bentuk basis data ini yang nantinya akan
digunakan untuk menghasilkan informasi. Siklus pengolahan data yang dikembangkan
ini disebut dengan extended data processing life cycle.
Informasi yang tepat waktu dapat dicapai dengan komponen teknologi. Komponen
teknologi sistem komputer mempercepat proses pengolahan data dan teknologi
telekomunikasi mempercepat proses transmisi data, sehingga membuat informasi dapat
disajikan tepat waktunya. Informasi yang akurat dapat dicapai dengan komponen kontrol.
Komponen kontrol atau pengendalian akan menjaga sistem inforamasi dara
kesalahankesalahan yang di sengaja atau tidak disengaja. Komponen kontrol membuat
sistem informasi menghasilkan informasi yang akurat.
Sistem informasi mempunyai enam buah komponen, yaitu (1) komponen input atau
komponen masukan, (2) komponen model, (3) komponen output atau komponen
keluaran, (4) komponen teknologi, (5) komponen basis data dan (6) komponen kontrol
atau komponen pengendalian. Keenam komponen ini harus ada bersama-sama dan
membentuk satu-kesatuan. Jika satu atau lebih komponen tersebut tidak ada, maka sistem
informasi tidak akan dapat melakukan fungsinya, yaitu pengolahan data dan tidak dapat
mencapai tijuannya, yaitu menghasilkan informasi yang relevan, tepat waktu dan akurat.
(Jogianto, 2005: 46)
9
Komponen system Informasi Manajemen
Model sistem informasi ini menyoroti hubungan antara komponen dan kegiatan
sistem informasi. Ini juga menyediakan kerangka kerja yang menekankan empat konsep
utama yang dapat diterapkan untuk semua jenis sistem informasi (O'Brien and Marakas,
2011):
Orang, perangkat keras, perangkat lunak, data, dan jaringan adalah lima sumber
daya dasar sistem informasi.
Sumber daya manusia mencakup pengguna akhir dan spesialis Sistem Informasi,
sumber daya perangkat keras terdiri dari mesin dan media, sumber daya perakat
lunak mencakup program dan prosedur, sumber daya data mencakup basis data
dan pengetahuan, dan sumber daya jaringan mencakup media dan jaringan
komunikasi.
Sumber daya data ditransformasikan oleh kegiatan pemrosesan informasi menjadi
beragam produk informasi untuk pengguna akhir.
Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas sistem input, pemrosesan, output,
penyimpanan, dan kontrol.
Software Resources, Programs and Procedures, People Resources End Users and IS
Specialists, System Activities, Control of System Performance, Input of Processing Data,
Output Data, Resources m Inforhon, Products, Storage of Data Resources, Network
Resources Communions Media and Network Support Komponen sistem informasi
(O'Brien and Marakas, 2011)
Semua sistem informasi menggunakan orang, perangkat keras, perangkat lunak, data,
dan sumber daya jaringan untuk melakukan aktivitas input pemrosesan, output,
penvimpanan dan kontrol vang merubah sumber dava data menjadi produk informasi.
Model Sistem Informasi dasar kami menunjukkan bahwa sistem informasi terdiri dari
lima sumber daya utama: orang, perangkat keras, perangkat lunak, data, dan jaringan.
Terlepas dari jenis sistem informasi, kegiatan sistem informasi dasar yang sama terjadi.
Input Sumber Daya Data
Data tentang transaksi bisnis dan peristiwa lain harus diambil dan disiapkan
untuk diproses oleh aktivitas input. Input biasanya berupa aktivitas entri data
seperti perekaman dan pengeditan. Pengguna akhir biasanya memasukkan data
langsung ke sistem komputer atau merekam data tentang transaksi pada beberapa
jenis media fisik seperti formulir kertas. Entri ini mencakup berbagai kegiatan
pengeditan untuk memastikan bahwa mereka telah merekam data dengan benar.
Setelah dimasukkan, data dapat ditransfer ke media yang dapat dimusnahkan,
seperti disk magnetik, Khingga diperlukan untuk diproses. Sebagai contoh, data
tentang transaksi penjualan dapat direkam pada dokumen sumber seperti formulir
pemesanan kertas. (Dokumen sumber adalah catatan asli, catatan resmi transaksi.)
Atau, tenaga penjualan dapat menangkap data penjualan menggunakan keyboard
komputer atau perangkat pemindaian optik; mereka diminta secara visual untuk
memasukkan data dengan benar melalui tampilan video. Metode ini memberi
mereka antarmuka pengguna yang lebih nyaman dan efisien, yaitu metode input
dan output pengguna akhir dengan sistem komputer. Metode seperti pemindaian
10
optik dan tampilan menu, prompt, dan format isi-kosong memungkinkan
pengguna akhir untuk memasukkan data dengan benar ke dalam sistem informasi.
Mengolah Data menjadi Informasi
Data biasanya dikenakan aktivitas pemrosesan, seperti menghitung,
membandingkan, menyortir, mengklasifikasikan, dan meringkas. Kegiatan
kegiatan ini mengatur, menganalisis, dan memanipulasi data, sehingga
mengubahnya menjadi informasi untuk pengguna akhir. Kualitas data apa pun
yang disimpan dalam sistem informasi juga harus dijaga dengan proses yang
berkelanjutan untuk memperbaiki dan memperbarui kegiatan.
Komponen sistem informasi manajemen menurut (Nicho, 2015) adalah semua elemen
elemen yang membentuk sebuah sistem informasi. Komponen dalam sistem informasi
manajemen umumnya terbagi menjadi dua bagian :
1. Komponen Sistem Informasi Manajemen Fungsional
2. Komponen Sistem Informasi Manajemen Fisik
11
Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras adalah salah satu komponen sistem informasi manajemen yang
mutlak diperlukan. Perangkat keras fisiknya kelihatan secara nyata. Hardware
bisa berjalan sesuai dengan apa yang diperintahkan penggunanya. Perangkat
keras, dalam istilah komputer, mengacu pada komponen fisik komputer dan
perangkat digital terkait seperti tablet, pemindai, dan telepon pintar. Perangkat
lunak, merujuk pada set instruksi yang mengarahkan perangkat keras untuk
melakukan tugas tertentu. Dalam pengambilan keputusan perusahaan, manajer
harus mempertimbangkan perangkat lunak terlebih dahulu, bukan perangkat
keras. Bisnis harus terlebih dahulu mengidentifikasi tugas yang ingin mereka
dukung dan keputusan yang ingin mereka buat, dan karena itu informasi yang
mereka butuhkan untuk dihasilkan. Informasi ini akan membantu mereka
menentukan perangkat lunak yang sesuai, dan mereka kemudian dapat membeli
perangkat keras terbaik untuk menjalankan perangkat lunak.
Organisasi baru sering kali dapat membuat keputusan terkait perangkat lunak
terlebih dahulu. Namun, dalam sebagian besar kasus, organisasi mapan sudah
memiliki investasi yang signifikan dalam perangkat keras dan, oleh karena itu,
harus sering mempertimbangkan untuk mengadopsi perangkat lunak baru dalam
batasan perangkat keras yang ada. Terlepas dari ukuran, usia, fungsi, atau
kemampuan, sebagian besar komputer memiliki komponen dasar yang sama dan
beroperasi sesuai dengan prinsip dasar yang sama. Komputer harus menangani
empat operasi: (1) menerima data, (2) menyimpan data dan instruksi, (3)
memproses data, dan (4) menghasilkan data dan / atau informasi. Dalam beberapa
tahun terakhir, komunikasi data melalui jaringan telah menjadi aspek penting dari
input dan output untuk hampir setiap komputer. apakah stasioner atau portabel
(Sousa and Oz, 2015).
12
dan ponsel. Namun, dalam bab ini kita akan fokus terutama pada perangkat lunak
komputer yang melayani organisasi (Sousa and Oz, 2015).
2.2. Komponen Input
James (2001:24) menjelaskan bahwa input merupakan data yang masuk ke dalam
sistem informasi. Komponen ini perlu ada karena merupakan bahan dasar dalam
pengolahan informasi. Sistem informasi tidak akan dapat menghasilkan informasi jika
tidak mempunyai komponen input. Jika sistem informasi tidak pernah mendapatkan
input, tetapi dapat menghasilkan output, ini merupakan hal yang ajaib. Input yang masuk
ke dalam sistem informasi dapat langsung diolah menjadi informasi atau jika belum
dibutuhkan sekarang dapat disimpan terlebih dahulu di storage dalam bentuk basis data
Input dari sistem informasi berupa dta yang akan diolah oleh sistem ini. Data dari
sistem informasi dapat berasal dari luar organisasi, misalnya data saham dari pasara
modal, atau dari dalam organisasi, misalnya data penjualan. Data untuk sistem informasi
perlu ditangkap dan di catat di dokumen dasar. Dokumen dasar merupakan formulir yang
digunakan untuk menangkap dari data sistem informasi. Dokumen dasar ini dapat
membantu di dalam penanganan arus data sistem informasi, yaitu:
1. Dapat menunjukkan macam dari data yang harus dikumpulkan dan ditangkap.
6. Dokumen dasar dapat digunakan sebagai cadangan atau pelindung dari file-file
data di komputer. Proses selanjutnya setelah data tercatat di dokumen dasar
adalah memasukkan data tersebut ke dalam sistem informasi.
13
2.4. Komponen Basis Data
Basis data adalah kumpulan dari data yang saling berhubunga satu dengan yang
lainnya, tersimpan di perangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya (Jhon, 1985: 14). Dari definisi ini, terdapat tiga hal yang berhubungan
dengan basis data, yaitu sebagai berikut :
1. Data itu sendiri yang diorganisasikan dalam bentuk basis data (database)
3. Parangkat lunak untuk memanipulasi basi datanya. Perangkat lunak ini dapat
dibuat sendiri dengan menggunakan bahasa pemrograman komputer atau dibeli
dalam bentuk suatu paket. Banyak paket perangkat lunak yang disediakan untuk
memanipulasi basis data. Paket perangkat lunak ini disebut dengan data base
management system
DBMS yang populer untuk mengolah basis data sekarang ini adalah Relation Data
Base Management System. RDBMS menggambarkan suatu file basis data sepertisuatu
tabel, yaitu bagian kolom menggambarkan field dari data dan bagian baris menunjukkan
record dari data.
2.5. Komponen Model
Informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi berasal dari data yang diambil dari
basis data yang diolah lewat suatu modelmodel tertentu. Model pertama yang digunakan
di sistem informasi dapat berupa model logika yang menunjukkan suatu proses
perbandingan logika atas model matematika yang menunjukkan proses perhitungan
matematika (Faiz, 2005).
Model kedua yang digunakan adalah model matematik untuk menghitung unit yang
harus dipesan. Misalnya adalah barang dengan kode 102 yang harus dipesan
kembalisebanyak 7 unit. Pertanyaanya adalah mengapa harus dipesan 7 unit? Mengapa
tidak lebih atau kurang dari 7 unit? Pemesanan kembali sebanyak 7 unit merupakan
jumlah yang paling ekonomis yang sudah dihitung melalui model matematik. Economics
Order Quantity (EOQ). Persediaan barang yang paling ekonomis dipengaruhi oleh 2
macam biaya, yaitu:
1. Purchasing cost atau procurement cost, yaitu biaya pemesanan sesuai dengan
frekuensi pemesanannya, sebesar frekuensi pemesanan dikalikan dengan biaya
setiap kali pesan. Frekuensi pemesanan dapat dihitung dari jumlah unit yang
dibutuhkan selama 1 periode dibagi dengan banyaknya unit tiap kali pesan.
14
2. Carrying cost, yaitu biaya penyimpanan yang dihitung berdasarkan rata-rata
persediaan yang ada di gudang, sebesar biaya penyimpanan per unit barang
dikalikan dengan rata-rata unit persediaan di gudang.
Biaya penyimpanan per unit barang dapat dihitung dari persentase harga
pembelian perunitnya.
Total biaya yang terjadi adalah merupakan penjumlahan dari 2 komponen
biaya tersebut.
Total biaya yang paling minimum dapat dihitung dari turunan pertama
dari total biaya sama dengan nol.
Komponen Model Teknologi merupakan komponen yang penting di sistem informasi.
Tanpa adanya teknologi yang mendukung, maka system informasi tidak akan dapat
menghasilkan informasi yang tepat waktunya. Komponen teknologi mempercepat sistem
informasi dalam pengolahan datanya. Komponen teknologi dapat dikelompokkan ke
dalam dua macam kategori, yaitu teknologi sistem computer (perangkat keras dan
perangkat lunak) dan teknologi sistem telekomunikasi.
Teknologi merupakan kotak alat (tool box) dalam sistem informasi.Teknologi
digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data,
menghasilkan dan mengirimkan keluaran dan membantu pengendalian dari sistem secara
menyeluruh.
2.6. Komponen Kontrol
Menurut Michael (1996:67) menjelaskan bahwa ”komponen kontrol juga merupakan
komponen yang penting dan harus ada di sistem informasi”. Komponen kontrol ini
digunakan untuk menjamin bahwa informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi
merupakan informasi yang akurat.
1. Pengendalian organisasi.
2. Pengendalian dokumentasi.
3. Pengendalian perangkat keras.
4. Pengendalian keamanan fisik.
5. Pengendalian keamanan data.
6. Pengendalian komunikasi.
Pengendalian aplikasi dapat diklasifikasikan sebagai pengendalian masukan (input
control), pengendalian proses (processing control) dan pengendalian keluaran (output
control). Pengendalian aplikasi umumnya merupakan pengendalian yang sudah
diprogramkan di perangkat lunaknya. Pengendalian aplikasi diantaranya adalah control
digit check, reasonable check, echo check, batch control check.
15
BAB III
Informasi merupakan aset yang sangat berharga bagi suatu organisasi karena
merupakan salah satu sumber daya strategis untuk meningkatkan nilai bisnis dan
kepercayaan publik. Oleh karena itu, perlindungan informasi (keamanan informasi)
adalah masalah mutlak dan harus dipertimbangkan secara serius di semua tingkat
kepemilikan, kontrol, dan karyawan organisasi yang terlibat. Keamanan informasi yang
dimaksud meliputi kebijakan, prosedur, proses, dan aktivitas untuk melindungi informasi
dari berbagai jenis ancaman yang dapat merugikan kelangsungan hidup organisasi Anda.
Keamanan bisa dicapai dengan beberapa cara atau strategi yang biasa dilakukan
secara simultan atau dilakukan dalam kombinasi satu dengan yang lainnya.
Strategistrategi dari keamanan informasi masing-masing memiliki fokus dan dibangun
tujuan tertentu sesuai kebutuhan. Contoh dari keamanan informasi antara lain:
1. Physical security adalah keamanan informasi yang berfokus pada strategi untuk
melindungi individu atau anggota organisasi, aset fisik, dan tempat kerja dari
berbagai ancaman seperti bahaya kebakaran, akses tidak sah, dan bencana alam.
16
5. Network security adalah keamanan informasi yang berfokus pada perangkat
jaringan, data organisasi Anda, cara Anda melindungi jaringan dan kontennya,
dan kemampuan untuk menggunakan jaringan Anda untuk menjalankan fungsi
komunikasi data organisasi Anda. Dalam (Intika & Buana, 2020).
3.2 Kegunaan Keamanan Informasi
Keamanan informasi melindungi informasi dari berbagai ancaman, memastikan
kelangsungan bisnis, meminimalkan kerugian perusahaan, dan memaksimalkan laba atas
investasi dan peluang bisnis. Manajemen sistem informasi memungkinkan
pendistribusian data secara elektronik, sehingga diperlukan suatu sistem untuk
memastikan bahwa data dikirim dan diterima oleh pengguna yang benar.
2. Integritas adalah aspek yang mencegah data dimodifikasi tanpa izin dari pihak
yang berwenang, proses menjaga keakuratan dan integritas informasi dan
memastikan aspek integritas ini Metode.
3. Availability adalah aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat
dibutuhkan, memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan
perangkat terkait (aset yang berhubungan bilamana diperlukan). Dalam
(Syafrizal, 2007).
Keamanan informasi dicapai melalui penerapan set kontrol yang tepat yang dapat
berupa kebijakan, praktik, prosedur, struktur organisasi, dan perangkat lunak.
Manajemen diharapkan tidak hanya untuk melindungi aset informasi, tetapi juga
untuk menjaga fungsi bisnis mereka setelah bencana atau runtuhnya sistem keamanan.
17
Aktivitas melindungi perusahaan dan aset informasinya disebut manajemen keamanan
informasi. CIO adalah orang yang tepat untuk bertanggung jawab atas keamanan
informasi, tetapi sebagian besar organisasi memulai dengan menunjuk orang tertentu
yang dapat mengabdikan diri untuk kegiatan ini. Direktur keamanan sistem informasi
perusahaan ditunjuk untuk mewakili individu dalam organisasi, biasanya anggota
departemen system informasi yang bertanggung jawab atas keamanan sistem informasi
perusahaan. Namun, dengan penunjukan Corporate Information Assurance Department
Manager (CIAO), perubahan telah dilakukan untuk mencapai tingkat informasi yang
lebih tinggi di dalam perusahaan. CIAO harus memiliki sejumlah sertifikasi keamanan
dan setidaknya 10 tahun pengalaman dalam mengelola fasilitas keamanan informasi.
CIO adalah orang yang tepat untuk bertanggung jawab atas keamanan informasi,
tetapi sebagian besar organisasi memulai dengan menunjuk orang tertentu yang dapat
mengabdikan diri untuk kegiatan ini. Direktur keamanan sistem informasi perusahaan
ditunjuk untuk mewakili individu dalam organisasi, biasanya anggota departemen sistem
informasi yang bertanggung jawab atas keamanan sistem informasi perusahaan. Namun,
dengan penunjukan Corporate Information Assurance Department Manager (CIAO),
perubahan telah dilakukan untuk mencapai tingkat informasi yang lebih tinggi di dalam
perusahaan. CIAO harus memiliki sejumlah sertifikasi keamanan dan setidaknya 10
tahun pengalaman dalam mengelola fasilitas keamanan informasi.
Dalam bentuknya yang paling dasar, manajemen keamanan informasi terdiri dari empat
fase, yaitu:
18
1. Interuption: Ancaman terhadap ketersediaan. Artinya, data dan informasi dalam
sistem komputer rusak dan hancur, sehingga tidak ada atau tidak dapat
digunakan.
3. Modificcation: Ancaman terhadap integritas. Ini berarti bahwa tidak hanya orang
yang tidak berwenang dapat memperoleh akses, tetapi mereka juga dapat
membuat perubahan pada informasi.
4. Fabrication: Kehadiran orang yang tidak berwenang untuk meniru atau merusak
objek dalam sistem. Dalam (Intika & Buana, 2020).
Ancaman keamanan sistem informasi adalah orang, organisasi, mekanisme, atau
peristiwa yang dapat merusak aset informasi organisasi. Ancaman dibedakan menjadi 2,
yaitu:
Ancaman Internal Ancaman internal tidak hanya mencakup karyawan
perusahaan, tetapi juga pekerja agen, konsultan, kontraktor, bahkan mitra bisnis
perusahaan
Ancaman Eksternal Misalnya, perusahaan lain yang memiliki produk yang sama
dengan kita, atau dikenal juga sebagai pesaing bisnis. Dalam (Intika & Buana,
2020).
Jenis ancaman dibagi menjadi 2 macam, yaitu ancaman aktif dan ancaman pasif:
Ancaman Aktif mencakup:
Pencurian data
Jika informasi anda didatabase dan dapat diakses oleh orang yang tidak
berwenang, maka anda dapat kehilangan informasi atau bisa juga uang. Misalnya
musuh perusahaan membayar seorang mata-mata dan dapat memperoleh
informasi rahasia perusahaan anda, penjahat computer atau hacker mencuri data
penting perusahaan anda dan meminta imbalan beruapa uang yang nominalnya
sangat besar.
19
BAB IV
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis dan perancangan sistem
adalah proses menginvestigasi sistem, mengidentifikasi masalah, dan menggunakan
informasi tersebut untuk mengusulkan perkembangan sistem lalu kemudian merancang
sistem informasi yang berbasis computer, dimana hasilnya adalah berupa sistem
komputerisasi. Metode SDLC Sytsem Development Life Cycle/Metode Waterfall
Menurut Pressman dan Maxim (2015:42): "Metode waterfall adalah suatu model
klasik yang bersifat sistematis, berurutan dalam pembangunan suatu perangkat lunak
yang biasa disebut "Linier Sequential Model" yang dimana metode ini melakukan
pendekatan secara sistematis dan berurutan dan metode ini disebut dengan waterfall
karena tahap demi tahap yang dilalui harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan
berjalan berurutan". Menurut Sommerville (2016:47): "Metode Waterfall adalah suatu
metodologi pengembangan perangkat lunak yang mengusulkan pendekatan kepada
perangk lunak sistematik dan sekuensial yang mulai pada tingkat kemajuan sistem pada
seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan"
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode SDLC adalah proses
pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk
mengembangkan sistem-sistem tersebut. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk
mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap tahap: rencana
20
(planning), analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba
(testing) dan pengelolaan (maintenance).
langkah-langkah metodologi waterfall, yaitu:
Berikut adalah penjelasan detail dari masing masing tahap dalam metdologi waterfall:
1. Analisa kebutuhan
Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses
pembuatan Tailor proses pembuatan software secara keseluruhan dan
kelengkapan fitur software yang dihasilkan sangat tergantung pada hasil analisa
kebutuhan.
2. Desain sistem
Desain sistem merupakan tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan
hubungan antar data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan
memenuhi kebutuhan perusahaan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan
3. Penulisan kode program
Penulisan kode program merupakan tahap -penerjemahan desain sistem yang
telah dibuat ke dalam bentuk perintah- perintah yang dengan dimengerti
computer mempergunakan bahasa pemrograman
4. Pengujian program
Pengujian software dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat
telah sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik
tanpa ada kesalahan.
5. Penerapan program
Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang menerapkan /
meng-install software yang telah selesai dibuat dan diuji ke dalam lingkungan
Teknologi Informasi perusahaan dan memberikan pelatihan kepada pengguna di
perusahaan
Unified Modelling Language (UML)
Menurut Ian Sommerville (2016:34): "UML (Unified Modelling Language) adalah
Bahasa grafis yang digunakan dalam pengembangan berorientasi objek yang mencakup
beberapa tipe model sistem yang memberikan pandangan yang berbeda dari suatu
sistem". Menurut Joseph dan Joey (2017:23): "UML merupakan satu set perlengkapan
yang terdiri dari diagram diagram yang digunakan untuk mengvisualisasikan sistem
dengan pendekatan berorinetasi objek. UML terdiri dari beberapa komponen dan dapat
dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu benda, relasi, dan diagram".
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa UML merupakan bahasa standar
yang digunakan untuk mendokumentasikan. memvisualisasikan, dan membangun sistem
perangkat lunak dengan menggunakan diagram diagram. Diagram UML yang biasanya
diimplemnetasikan antara lain:
21
1. Use Case Diagram merupakan gambaran graphical dari beberapa atau semua
actor, use case, dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem.
Use case diagram tidak menjelaskan secara detil tentang penggunaan se case,
tetapi hanya memberi gambaran singkat hubungan antara usecase, actor, dan
system.
2. Activity diagram menggambarkan tentang aktifitas yang terjadi pada system. Dari
pertama sampai akhir diagram ini menunjukan langkah-langkah dalam proses
kerja system yang kita buat menggambarkan proses bisnis dan urutan aktiitas
dalam sebuah proses memperlihatkan urutan aktifitas pada proses system.
3. Class diagram adalah salah satu jenis diagram yang terdapat pada UML, hal ini
dapat dengan jelas memetakan struktur system tertentu dengan memodelkan
kelas, atribut, operasi serta hubungan dalam objek.
BAB V
5.1 INFRASTRUKTUR TI
Infrastruktur teknologi informasi (TI) didefinisikan sebagai berbagai sumber daya
teknologi yang menyediakan platform bagi aplikasi (penerapan) system informasi
spesifik bagi perusahaan. Infrastruktur dalam TI meliputi investasi dalam perangkat
keras, perangkat lunak, dan layanan seperti konsultasi, pendidikan, dan pelatihan dalam
perusahaan. Infrastruktur TI juga merupakan rangkaian dari layanan keseluruhan
perusahaan yang dianggarkan oleh manajemen serta terdiri atas kapabilitas manusia dan
teknis.
22
Definisi Infrastruktur Teknologi InformasiSeiring dengan perkembangan zaman,
manusia berhasil menemukanberbagai macam teknologi yang berguna untuk
kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah teknologi informasi. Teknologi
informasi merupakan teknologi yang saat ini sangat berperan dalam memengaruhi
kehidupan manusia. Teknologi informasi merupakan hal yang membantu manusia
membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan, dan menyebarkan
informasi. Dengan adanya teknologi informasi mempermudah manusia dalam
mendapatkan informasi secara cepat. Dalam proses penyebaran informasi,
teknologi informasi didukung oleh suatu infrastruktur yang membantu proses
tersebut berjalan dengan lancar. Infrastruktur yang dimaksud adalah infrastruktur
teknologi informasi.
23
tahun (sebuah Exabyte adalah miliar gigabyte, atau 1018 byte).Jumlah informasi
digital meningkat dua kali lipat setiap tahun.
KOMPONEN INFRASTRUKTUR
1. Platform perangkat keras computer
Perusahaan-perusahaan di seluruh dunia diperkirakan akan menghabiskan $448
miliar untuk pembelian perangkat keras computer pada 2013, termasuk perangkat
server dan klien. Server blade menempati ruangan yang lebih sempit
dibandingkan server tradisional yang berbentuk boks. Penyimpanan untuk
keduanya dapat disediakan oleh sebuah hard drive di setiap server blade atau
dengan drive penyimpanan eksternal yang sangat besar. Mainframe terus
digunakan untuk menangani dan mengamankan volume transaksi berskala besar,
untuk menganalisis data berkapasitas besar, serta menangani beban kerja yang
besar di perusahaan pusat cloud computing.
24
oleh IBM dan Oracle untuk menjadikan system aplikasi yang sudah ada saling
terhubung satu sama lain di seluruh lingkungan perusahaan.
6. Platform internet
Revolusi internet menciptakan lonjakan yang luar biasa terhadap server
computer, banyak perusahaan mengumpulkan ribuan server kecil untuk
menjalankan kegiatan operasional internet mereka.
Platfrom mobile
Smartphone dan computer tablet menjadi begitu penting dalam mengakses internet.
Perangkat-perangkat tersebut semakin banyak digunakan untuk tujuan komputasi
organisasi bisnis seperti aplikasi pelanggan. Sebagai contoh, senior eksekutif di General
Motors menggunakan aplikasi smartphone untuk menggali informasi penjualan
kendaraan, kinerja finansial, matriks produksi serta status manajemen
Komputasi jaringan
Melibatkan pengoneksian berbagai komputer yang berada pada lokasi geografis yang
berjauhan ke dalam suatu jaringan tunggal untuk menciptakan super computer virtual
dengan mengombinasikan seluruh daya komputasi komputer-komputer tersebut pada
sebuah jaringan. Penyebab digunakannya komputasi jaringan biasanya melibatkan motif
penghematan biaya, kecepatan komputasi, serta kegesitan
Cloud Computing
Cloud computing adalah sebuah model komputasi dimana aktivitas pemrosesan,
penyimpanan, perangkat lunak dan layanan lainnya disediakan layaknya sumber virtual
terpadu pada suatu jaringan yang umumnya adalah internet. Cloud computing terdiri atas
25
3 jenis layanan yang berbeda: Infrastruktur cloud computing sebagai layanan, Platform
cloud computing sebagai layanan, Perangkat lunak cloud computing sebagai layanan.
Konsumerisasi dari IT dan BYOD BYOD (bring your own device)
adalah salah satu aspek dari konsumerisasi TI, dimana teknologi informasi baru yang
pertama kali berkembang dipasar konsumen mulai diorganisasi bisnis. Konsumerisasi TI
tidak hanya termasuk perangkat mobile pribadi namun juga layanan perangkat lunak
yang digunakan organisasi bisnis seperti mesin pencarian google dan yahoo, gmail dan
google apps. Konsumerisasi TI memaksa organisasi bisnis, terutama yang berskala besar
untuk memikirkan cara dalam memperoleh dan mengelola peralatan serta pelayanan TI
Virtualisasi Virtualisasi
Adalah proses penyajian serangkaian sumber daya komputasi, sehingga mereka dapat
diakses tanpa batas oleh fisik dan geografis. Virutualisasi juga memungkinkan berbagai
sumber daya fisik (seperti computer server) untuk ditampilkan menjadi sumber daya
tunggal, contohnya storage area network kataupun komputasi jaringan. Virtualisasi juga
memfasilitasi pemusatan dan pengonsolidasian kinerja perangkat keras.
Green Computing
Green computing mengacu pada pembatasan penyebaran perangkat keras dan
penghematan daya, dimana virtualisasi telah menjadi salah satu teknologi utama untuk
menyelenggarakan green computing. Karena berdasar pada praktik dan teknologi
memproduksi, merancang, menggunakan, dan menempatkan komputer, server, beserta
perangkat bawaannya seperti monitor, printer, harddisk serta perangkat jaringan dan
telekomunikasi lainnya untuk meminimalisasi dampaknya bagi lingkungan. Mengurangi
konsumsi listrik pada komputer adalah teknologi prioritas yang sangat membantu green
computing.
Prosesor Hemat Energi Dengan Kinerja Prima
Untuk menghemat listrik, tentunya menggunakan ini agar lebih efisien. Contohnya
adalah micro prosesor. Micro prosesor terkini itu terdapat lebih dari 2 inti perosesor yang
diletakan bersamaan dalam sebuah chip, contohnya seperti kuadqord. Lalu ada prosesor
multicor, yaitu prosesor yang sirkuitnya telah terintegrasi yang memiliki 2 atau lebih inti
prosesor yang diletakan bersamaan untuk menghemat energi, meningkatkan perfoma dan
mempercepat pekerjaan agar terasa lebih efisien. Teknologi ini memungkinkan beberapa
prosesor agar dapat menggunakan daya lebih sedikit, suhu yang rendah, dan performa
yang cepat. Saat ini banyak laptop atau computer yang menggunakan model seperti ini,
seperti 2 kord, quadcorf, sicord bahkan ecord.
Komputasi Otonom
26
Adalah upaya perangkat industry untuk menciptakan system yang mampu
memkonfigurasi, mengoptimalkan, dan menyesuaikan dirinya sendiri. Ini dapat
memperbaikan dirinya sendiri, bahkan meilindungi diri sendiri jika terdapat penyusup
atau hacker yang mengmbil data. Ini dapat dilihat dari laptop atau PC, contohnya seperti
antivirus yang dapat deteksi virus yang masuk dalam perangkat mereka.
Daftar Pustaka
https://dosen.stie-alanwar.ac.id/file/content/2018/07/
chamdan_Purnama_sistem_informasi_manajemen_isbn_978-602-8313-24-0_chamdan.pdf
file:///C:/Users/Ardkom/Downloads/Artikel%20Sistem%20Informasi%20Manajemen.pdf
https://osf.io/t7keb/download
https://www.scribd.com/doc/85581415/Deddy-Kusbianto-2010-Analisis-Dan-Perancangan-
Sistem-Informasi-STMIK-Yadika-Bangil
https://www.scribd.com/document/401706398/INFRASTRUKTUR-TI-DAN-
PERKEMBANGAN-TEKNOLOGI-docx
27
28