Anda di halaman 1dari 20

UTS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Dosen Pengampu :
FAUZI, M.KOM

Di Susun Oleh :
Adi Ardiansyah
20060100271

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIERSITAS ISLAM SYEKH YUSUF
TANGERANG
2022
DAFTAR ISI
BAB I....................................................................................................................................................1
Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen....................................................................................1
1.1 Konsep Dasar Sistem...........................................................................................................1
BAB II..................................................................................................................................................4
Kompenen Sistem Informasi Manajemen.........................................................................................4
2.1 Komponen sistem Informasi Manajemen..........................................................................4
BAB III...............................................................................................................................................10
Keamanan Sistem Informasi............................................................................................................10
3.1 Keamanan Sistem Informasi.............................................................................................10
BAB IV...............................................................................................................................................13
Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi...................................................................................13
4.1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi...................................................................13
Daftar Pustaka...................................................................................................................................17

ii
BAB I

Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen

1.1 Konsep Dasar Sistem

A. Sistem
Jika kita memperhatikan secara saksama mengenai anatomi tubuh makakita
dapat menyebutkan bagian-bagian dari tubuh, mulai dari rambut, kepala, bulualis,
mata, hidung, telinga, mulut, lengan, tangan, jari-jemari sampai ke kaki. Dari bagian-
bagian tubuh yang disebutkan tadi, masih terdapat bagian tubuh yangterletak di
bagian dalam, seperti bagian otak, pernafasan, jantung, darah yangmengalir ke seluruh
tubuh, paru-paru, hati, ginjal, tulang, kulit. Apabila salah satudari anggota tubuh
tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya tentunya akanmenimbulkan gerakan
tubuh yang tidak tidak sempurna. Semua organ tubuh atau bagian tubuh tersebut
mempunyai fungsi dan tugas masing-masing danmekanisme kerjanya tidak dapat
berdiri sendiri, tetapi saling berhubungan, salingketergantungan satu sama lainnya
secara terpadu sehingga tubuh kita hidup dan bergerak secara sempurna.

Dari setiap organ tubuh pun terdapat subbagian tubuh, seperti struktur
pernafasan yang terdiri dari hidung, tenggorokkan, paru-paru, pembuluh darah,dan
darah. Setiap unsur dari struktur pernafasan tersebut memiliki fungsi tertentudan
bekerja dengan proses tertentu untuk mencapai tujuan dari sistem pernafasan.Selain
hal itu, ada suatu komponen abstrak yang turut menggerakkan setiap bagian atau
subbagian dari tubuh kita yang tidak tampak, tetapi dapat dirasakan,misalnya mata
melihat makanan otak memberikan informasi pada tangan untukmengambil dan
memasukan ke dalam mulut, selanjutnya otak memberikan perintah untuk mengunyah
makanan tersebut. Dari contoh ini, dapat ditarikkesimpulan bahwa suatu sistem
tentunya terdiri dari struktur dan proses. Struktursistem merupakan komponen-
komponen yang membentuk sistem itu sendiri,
sedangkan proses merupakan uraian prosedur kerja setiap komponen dalammencapai
tujuan dari system. Ilustrasi ini memberikan gambaran bahwa kegiatankecil maupun
besar menggunakan system dalam melakukan tugas dan fungsinyauntuk mencapai
tujuan tertentu. Demikian pula kegiatan dalam suatu organisasitidak terlepas dari
system dan informasi untuk mencapai tujuannya.

Maksud dari komponen atau subsistem di dalam pengertian ini tidak


hanyakomponen fisik semata, tetapi termasuk di dalamnya adalah komponen yang
bersifat abstrak atau komponen secara konseptual, seperti visi, misi, kebijakan,
prosedur, dan kegiatan informal lainnya. Dengan demikian, konsep dasar suatusistem
dapat dilihat dari 2 pendekatan yaitu; pendekatan komponen dan pendekatan
prosedur.

1
Suatu sistem dapat dilihat dari kumpulan komponen secara fisik yangsaling
berinteraksi, saling berhubungan, dan tidak dapat dipisahkan satu samalainnya untuk
mencapai suatu tujuan, contoh sistem komputer terdiri darikomponen hardware dan
software. Jika suatu sistem dilihat dari komponenkonseptual, yaitu kumpulan
prosedur-prosedur yang saling berinteraksi, salingketergantungan, dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lainnya untuk mencapaitujuan, contoh sistem akuntansi yang
memiliki prosedur atau langkah kerja prosedur pencatatan bukti transaksi ke buku
penerimaan kas, buku pengeluarankas, buku pembelian, buku penjualan, buku
piutang, buku utang, buku jurnalsampai tercipta siklus akuntansi yang tertib dan
terinformasikan laporankeuangan.

Dua pendekatan ini menunjukkan bahwa setiap sistem terdiri dari


struktursistem dan proses sistem. Struktur sistem adalah komponen-komponen
yangmembentuk sistem tersebut, sedangkan proses sistem adalah yang
menjelaskantata kerja setiap komponen tersebut untuk mencapai tujuan. Jadi, di dalam
suatusistem selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem.
Setiapsubsistem memiliki sifat-sifat dari sistem dan melakukan suatu fungsi
tertentuserta mempengaruhi proses dari sistem secara keseluruhan. Apabila
suatukomponen atau suatu subsistem tersebut tidak melakukan fungsinya sesuai sifat
dari sistem itu maka kegiatan dari sistem tersebut akan terganggu dan tidak
efektifdalam mencapai tujuannya.

B. Data dan Informasi


Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahandata
dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimannyayang
menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan
untuk pengambilan keputusan.

Informasi dalam organisasi sangatlah penting keberadaannya, sebaborganisasi


tanpa informasi akan lumpuh dan tidak bersinergi. Ibaratkan alirandarah dalam tubuh,
selama darah mengalir ke sekujur tubuh maka organ tubuhtetap hidup dan bergerak
sesuai fungsinya. Agar tetap organ tubuh bergerak,
tentu perlu dipelihara dan dijaga agar aliran darah tetap mengalir ke bagian-bagian
organ dalam tubuh. Demikian pula, di dalam suatu organisasi jika terdapat informasi
yang tidak sampai ke subsistem maka kegiatan akan berakhir. Di dalam organisasi
keberakhiran informasi dalam hubungannya disebut entropy. Informasi yang
bermanfaat bagi sistem perlu dihindari dari proses entropy tersebut. Dengan demikian,
apa sebenarnya informasi itu? begitu penting keberadaannya dalam organisasi

Data dapat sangat sederhana, tetapi data juga dapat sangat rumit. Oleh karena
itu, data perlu diolah melalui suatu model tertentu untuk menjadiinformasi. Informasi
akan diterima oleh Pemakai dan Pemakai akan membuatsuatu keputusan dan

2
tindakan, hal ini berarti akan menghasilkan tindakan yanglain dan akan menghasilkan
data baru yang lain. Data baru akan digunakankembali oleh Pemakai dan akan
menjadi input, selanjutnya akan diolah kembali.Demikian terus sehingga membentuk
siklus yang menurut John Burch disebutsiklus informasi (information cycle) atau
siklus pengolahan data. Data yang memiliki nilai akan menghasilkan kualitas
informasi. Data yang berkualitasmenurut Dr. Marseto Donosepoetro harus memenuhi
3 ketentuan, yakni:
 Ketelitian data (precesion), ketelitian data dapat ditentukan oleh kecilnya
perbedaan jika observasi yang menghasilkan data itu diulangi atau sumberdata
yang sama digunakan dalam observasi terhadap kasus yang sama.
 Komparabilitas data (comparability), data yang memiliki standarisasi yang
jelas dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga tidak menyulitkan
dalammengambil suatu keputusan atau tidak menimbulkan keraguan.
 Validitas data (validity) data yang memiliki kegunaan yang tepat
dengankebutuhan dari suatu tujuan yang ingin dicapai pemakai, sebab data
yang berkualitas belum tentu valid jika tidak menunjang tujuan pemakai
Data dapat diklasifikasi menurut jenis, sifat, dan sumbernya. Menurut jenisnya data
dibagi menjadi dua, yakni data hitung dan data ukur. Jika dilihat darisegi sifatnya
dapat dibagi dua diklasifikasi, yakni data kualitatif dan datakuantitatif. Dilihat dari
sumbernya data dapat diklasifikasi menjadi data internaldan data eksternal.

C. Kualitas Informasi
Informasi ibarat darah yang mengalir dalam tubuh suatu organisasisehingga
begitu penting posisinya, sebab dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan
dan berhubungan erat dengan nilai keputusan itu sendiri.Fungsi utama dari informasi
adalah menambah pengetahuan atau mengurangiketidakpastian pemakai informasi.
Oleh karenanya kualitas informasi menjadisangat penting. Kualitas informasi akan
sangat tergantung kepada 3 hal sepertiyang dikemukakan oleh Jogiyanto, yaitu
sebagai berikut:

 Informasi harus akurat Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan


dantidak bias atau menyesatkan. Akurat berarti informasi harus
jelasmencerminkan maksudnya. Mengapa informasi itu harus akurat? Sebab
darisumber informasi sampai ke penerima informasi kemungkinan
banyakterjadi gangguan (noise) yang dapat mengubah dan merusak
informasitersebut.
 Informasi harus tepat pada waktunya Informasi yang dikirim atau
diterimatidak boleh terlambat diterima si penerima, sebab informasi yang
usangtidak akan mempunyai nilai lagi. Apalagi jika informasi tersebut
merupakandasar untuk dijadikan dalam pengambilan keputusan. Jika
pengambilankeputusan terlambat maka berakibat fatal bagi suatu organisasi.
Perludipahami, mahalnya informasi dikarenakan harus cepatnya didapat
sehinggadiperlukan teknologi informasi untuk mengolah dan mengirimkannya.

3
 Informasi harus relevan Informasi harus memiliki manfaat bagi
pemakainyadan relevansi informasi bagi setiap orang akan berbeda

BAB II

Kompenen Sistem Informasi Manajemen

2.1 Komponen sistem Informasi Manajemen


Model sistem informasi ini menyoroti hubungan antara komponen dan kegiatan

sistem informasi. Ini juga menyediakan kerangka kerja yang menekankan empat konsep

utama yang dapat diterapkan untuk semua jenis sistem informasi (O'Brien and Marakas,

2011):

 Orang, perangkat keras, perangkat lunak, data, dan jaringan adalah lima sumber daya

dasar sistem informasi.

 Sumber daya manusia mencakup pengguna akhir dan spesialis Sistem Informasi,

sumber daya perangkat keras terdiri dari mesin dan media, sumber daya perakat lunak

mencakup program dan prosedur, sumber daya data mencakup basis data dan

pengetahuan, dan sumber daya jaringan mencakup media dan jaringan komunikasi.

 Sumber daya data ditransformasikan oleh kegiatan pemrosesan informasi menjadi

beragam produk informasi untuk pengguna akhir.

 Pemrosesan informasi terdiri dari aktivitas sistem input, pemrosesan, output,

penyimpanan, dan kontrol.

Software Resources, Programs and Procedures, People Resources End Users and IS

Specialists, System Activities, Control of System Performance, Input of Processing Data,

4
Output Data, Resources m Inforhon, Products, Storage of Data Resources, Network

Resources Communions Media and Network Support

Semua sistem informasi menggunakan orang, perangkat keras, perangkat lunak, data,

dan sumber daya jaringan untuk melakukan aktivitas input pemrosesan, output, penvimpanan

dan kontrol vang merubah sumber dava data menjadi produk informasi.

Model Sistem Informasi dasar kami menunjukkan bahwa sistem informasi terdiri dari

lima sumber daya utama: orang, perangkat keras, perangkat lunak, data, dan jaringan.

Terlepas dari jenis sistem informasi, kegiatan sistem informasi dasar yang sama terjadi.

 Input Sumber Daya Data

 Data tentang transaksi bisnis dan peristiwa lain harus diambil dan disiapkan untuk

diproses oleh aktivitas input. Input biasanya berupa aktivitas entri data seperti

perekaman dan pengeditan. Pengguna akhir biasanya memasukkan data langsung ke

sistem komputer atau merekam data tentang transaksi pada beberapa jenis media fisik

seperti formulir kertas. Entri ini mencakup berbagai kegiatan pengeditan untuk

memastikan bahwa mereka telah merekam data dengan benar. Setelah dimasukkan,

data dapat ditransfer ke media yang dapat dimusnahkan, seperti disk magnetik,

Khingga diperlukan untuk diproses. Sebagai contoh, data tentang transaksi penjualan

dapat direkam pada dokumen sumber seperti formulir pemesanan kertas. (Dokumen

sumber adalah catatan asli, catatan resmi transaksi.) Atau, tenaga penjualan dapat

menangkap data penjualan menggunakan keyboard komputer atau perangkat

pemindaian optik; mereka diminta secara visual untuk memasukkan data dengan

benar melalui tampilan video. Metode ini memberi mereka antarmuka pengguna yang

lebih nyaman dan efisien, yaitu metode input dan output pengguna akhir dengan

sistem komputer. Metode seperti pemindaian optik dan tampilan menu, prompt, dan

5
format isi-kosong memungkinkan pengguna akhir untuk memasukkan data dengan

benar ke dalam sistem informasi.

 Mengolah Data menjadi Informasi

Data biasanya dikenakan aktivitas pemrosesan, seperti menghitung, membandingkan,

menyortir, mengklasifikasikan, dan meringkas. Kegiatan kegiatan ini mengatur,

menganalisis, dan memanipulasi data, sehingga mengubahnya menjadi informasi

untuk pengguna akhir. Kualitas data apa pun yang disimpan dalam sistem informasi

juga harus dijaga dengan proses yang berkelanjutan untuk memperbaiki dan

memperbarui kegiatan.

Komponen sistem informasi manajemen menurut (Nicho, 2015) adalah semua elemen

elemen yang membentuk sebuah sistem informasi. Komponen dalam sistem informasi

manajemen umumnya terbagi menjadi dua bagian :

1. Komponen Sistem Informasi Manajemen Fungsional

2. Komponen Sistem Informasi Manajemen Fisik

Komponen Sistem Informasi Manajemen Fungsional

Komponen sistem informasi manajemen fungsional merupakan semua komponen yang

berkaitan dengan teknik pengumpulan data, pemprosesan data, pengiriman data,

penyimpanan dan pelaporan informasi yang diperlukan oleh manajemen.

Komponen komponen sistem informasi manajemen secara fungsional terdiri dari (Nicho,

2015):

 Sistem Administrasi dan Operasional

6
Komponen administrasi dan operasional meliputi bagian bagian manajemen yang

melakukan kegiatan kegiatan rutin yang prosedur prosedurnya telah ditentukan seperti

pada bagian administrasi, personalia dan bagian yang lainnya.

Komponen ini harus diawasi dengan teliti supaya jika terjadi perubahan perubahan

yang merugikan bisa segera bisa diketahui dan diantisipasi.

 Sistem Pelaporan Manajemen

Sistem pelaporan manajemen adalah sebuah komponen sistem informasi manajemen

yang mencakup bagian bagian yang tugas utamanya menyusun laporan kinerja secara

rutin/periodik

 Sistem Pencarian

Sistem pencarian memberi informasi informasi yang diperlukan sesuai dengan yang

diminta dan bentuknya tidak terstruktur untuk mengambil sebuah keputusan.

Komponen Sistem Informasi Manajemen Fisik

Komponen sistem informasi manajemen secara fisik merupakan semua peralatan fisik yang

dibutuhkan sistem informasi manajemen agar bisa jalan. Komponen komponen sistem

informasi manamen secara fisik di antaranya adalah (Nicho, 2015):

 Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras adalah salah satu komponen sistem informasi manajemen yang

mutlak diperlukan. Perangkat keras fisiknya kelihatan secara nyata. Hardware bisa

berjalan sesuai dengan apa yang diperintahkan penggunanya. Perangkat keras, dalam

istilah komputer, mengacu pada komponen fisik komputer dan perangkat digital

7
terkait seperti tablet, pemindai, dan telepon pintar. Perangkat lunak, merujuk pada set

instruksi yang mengarahkan perangkat keras untuk melakukan tugas tertentu. Dalam

pengambilan keputusan perusahaan, manajer harus mempertimbangkan perangkat

lunak terlebih dahulu, bukan perangkat keras. Bisnis harus terlebih dahulu

mengidentifikasi tugas yang ingin mereka dukung dan keputusan yang ingin mereka

buat, dan karena itu informasi yang mereka butuhkan untuk dihasilkan. Informasi ini

akan membantu mereka menentukan perangkat lunak yang sesuai, dan mereka

kemudian dapat membeli perangkat keras terbaik untuk menjalankan perangkat lunak.

Organisasi baru sering kali dapat membuat keputusan terkait perangkat lunak terlebih

dahulu. Namun, dalam sebagian besar kasus, organisasi mapan sudah memiliki

investasi yang signifikan dalam perangkat keras dan, oleh karena itu, harus sering

mempertimbangkan untuk mengadopsi perangkat lunak baru dalam batasan perangkat

keras yang ada. Terlepas dari ukuran, usia, fungsi, atau kemampuan, sebagian besar

komputer memiliki komponen dasar yang sama dan beroperasi sesuai dengan prinsip

dasar yang sama. Komputer harus menangani empat operasi: (1) menerima data, (2)

menyimpan data dan instruksi, (3) memproses data, dan (4) menghasilkan data dan /

atau informasi. Dalam beberapa tahun terakhir, komunikasi data melalui jaringan

telah menjadi aspek penting dari input dan output untuk hampir setiap komputer.

apakah stasioner atau portabel (Sousa and Oz, 2015).

 Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (Software) adalah serangkaian instruksi ke komputer atau perangkat

digital lainnya untuk menjalankan setiap dan semua proses, seperti menampilkan teks,

memanipulasi angka secara matematis, atau menyalin atau menghapus dokumen.

Perangkat digital hanya memahami instruksi yang terdiri dari sinyal listrik yang

bergantian antara dua keadaan, yang akhirnya menutup atau membuka sirkuit listrik

8
kecil. Unitan sinyal yang berbeda mewakili instruksi yang berbeda untuk komputer.

Pada masa-masa awal komputer, pemrograman komputer berarti benar-benar

mengubah kabel komputer dengan membuka dan menutup sakelar atau memindahkan

colokan dari satu sirkuit ke sirkuit lainnya. Karena program saat ini terdiri dari

instruksi yang tidak memerlukan konfigura, ulang perangkat keras, keterampilan

menyusun program perangkat lunak tidak tergantung pada pembuatan atau manipulasi

perangkat keras secara langsung. Perangkat lunak dijalankan tidak hanya pada

komputer, tetapi di setiap perangkat yang menggunakan mikroprosesor, seperti

kendaraan bermotor, kamera digital, dan ponsel. Namun, dalam bab ini kita akan

fokus terutama pada perangkat lunak komputer yang melayani organisasi (Sousa and

Oz, 2015).

9
BAB III

Keamanan Sistem Informasi

3.1 Keamanan Sistem Informasi


Menurut Sarno dan Iffano dalam (Puriwigati & Buana, 2020). Keamanan informasi

merupakan upaya untuk melindungi aset informasi dari potensi ancaman. Keamanan

informasi secara tidak langsung memastikan kelangsungan bisnis, mengurangi risiko yang

muncul, dan memungkinkan Anda mengoptimalkan laba atas investasi. Menurut ISO/IEC

17799:2005 dalam (Puriwigati & Buana, 2020) tentang Sistem Manajemen Keamanan

Informasi, keamanan informasi berasal dari berbagai ancaman untuk menjamin kelangsungan

bisnis, meminimalkan risiko bisnis, serta meningkatkan investasi dan peluang bisnis.

Informasi merupakan aset yang sangat berharga bagi suatu organisasi karena merupakan

salah satu sumber daya strategis untuk meningkatkan nilai bisnis dan kepercayaan publik.

Oleh karena itu, perlindungan informasi (keamanan informasi) adalah masalah mutlak dan

harus dipertimbangkan secara serius di semua tingkat kepemilikan, kontrol, dan karyawan

organisasi yang terlibat. Keamanan informasi yang dimaksud meliputi kebijakan, prosedur,

10
proses, dan aktivitas untuk melindungi informasi dari berbagai jenis ancaman yang dapat

merugikan kelangsungan hidup organisasi.

Keamanan informasi digunakan untuk mewakili perlindungan komputer dan

perangkat, peralatan, data, dan informasi non-komputer dan non-komputer dari

penyalahgunaan oleh orang yang tidak berwenang. Karena pemerintah dan industry

menyadari perlunya melindungi aset informasi, fokusnya paling sering pada perangkat keras

dan perlindungan data. Oleh karena itu, istilah keamanan informasi digunakan. Fokus sempit

ini kemudian diperluas untuk mencakup tidak hanya perangkat keras dan data, tetapi juga

perangkat lunak, peralatan komputer, dan personel.

Keamanan informasi melindungi informasi dari berbagai ancaman, memastikan

kelangsungan bisnis, meminimalkan kerugian perusahaan, dan memaksimalkan laba atas

investasi dan peluang bisnis. Manajemen sistem informasi memungkinkan pendistribusian

data secara elektronik, sehingga diperlukan suatu sistem untuk memastikan bahwa data

dikirim dan diterima oleh pengguna yang benar.

Keamanan informasi ditujukan untuk melindungi aspek-aspek berikut:

 Kerahasiaan adalah aspek memastikan kerahasiaan data atau informasi, membuat

informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang, dan memastikan

kerahasiaan data yang dikirimkan, diterima, dan disimpan.

 Integritas adalah aspek yang mencegah data dimodifikasi tanpa izin dari pihak yang

berwenang, proses menjaga keakuratan dan integritas informasi dan memastikan

aspek integritas ini Metode.

 Availability adalah aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan,

memastikan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat terkait

(aset yang berhubungan bilamana diperlukan). Dalam (Syafrizal, 2007).

11
Keamanan informasi dicapai melalui penerapan set kontrol yang tepat yang dapat

berupa kebijakan, praktik, prosedur, struktur organisasi, dan perangkat lunak.

Manajemen diharapkan tidak hanya untuk melindungi aset informasi, tetapi juga

untuk menjaga fungsi bisnis mereka setelah bencana atau runtuhnya sistem keamanan.

Aktivitas melindungi perusahaan dan aset informasinya disebut manajemen keamanan

informasi. CIO adalah orang yang tepat untuk bertanggung jawab atas keamanan informasi,

tetapi sebagian besar organisasi memulai dengan menunjuk orang tertentu yang dapat

mengabdikan diri untuk kegiatan ini. Direktur keamanan sistem informasi perusahaan

ditunjuk untuk mewakili individu dalam organisasi, biasanya anggota departemen system

informasi yang bertanggung jawab atas keamanan sistem informasi perusahaan. Namun,

dengan penunjukan Corporate Information Assurance Department Manager (CIAO),

perubahan telah dilakukan untuk mencapai tingkat informasi yang lebih tinggi di dalam

perusahaan. CIAO harus memiliki sejumlah sertifikasi keamanan dan setidaknya 10 tahun

pengalaman dalam mengelola fasilitas keamanan informasi.

12
BAB IV

Analisis dan Perencanaan Sistem Informasi

4.1 Analisis dan Perancangan Sistem Informasi


Menurut Joseph dan Joey (2017:4): “Analisis dan Perancangan Sistem Informasi

adalah sebuah proses yang kompleks yang digunakan untuk mengembangkan dan

memelihara system sistem informasi ini dibuat berdasarkan tujuan, struktur, dan proses yang

dimiliki oleh suatu organisasi dan organisasi ini dapat berupa perusahaan, departemen atau

sebuah kelompok. Menurut Shelly dan Rosenblatt (2014:2): "Analisis dan Perancangan

Sistem Informasi juga merupakan proses untuk menganalisis masukan data atau aliran data

secara sistematis, memproses data, menyimpan data, dan menghasilkan keluaran informasi

dalam konteks bisnis khusus".

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis dan perancangan sistem

adalah proses menginvestigasi sistem, mengidentifikasi masalah, dan menggunakan informasi

tersebut untuk mengusulkan perkembangan sistem lalu kemudian merancang sistem

informasi yang berbasis computer, dimana hasilnya adalah berupa sistem komputerisasi.

13
Metode SDLC Sytsem Development Life Cycle/Metode Waterfall

Menurut Pressman dan Maxim (2015:42): "Metode waterfall adalah suatu model klasik yang

bersifat sistematis, berurutan dalam pembangunan suatu perangkat lunak yang biasa disebut

"Linier Sequential Model" yang dimana metode ini melakukan pendekatan secara sistematis

dan berurutan dan metode ini disebut dengan waterfall karena tahap demi tahap yang dilalui

harus menunggu selesainya tahap sebelumnya dan berjalan berurutan". Menurut Sommerville

(2016:47): "Metode Waterfall adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang

mengusulkan pendekatan kepada perangk lunak sistematik dan sekuensial yang mulai pada

tingkat kemajuan sistem pada seluruh analisis, desain, kode, pengujian dan pemeliharaan"

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa metode SDLC adalah proses

pembuatan dan pengubahan sistem serta model dan metodologi yang digunakan untuk

mengembangkan sistem-sistem tersebut. SDLC juga merupakan pola yang diambil untuk

mengembangkan sistem perangkat lunak, yang terdiri dari tahap tahap: rencana (planning),

analisis (analysis), desain (design), implementasi (implementation), uji coba (testing) dan

pengelolaan (maintenance).

langkah-langkah metodologi waterfall, yaitu:

Berikut adalah penjelasan detail dari masing masing tahap dalam metdologi waterfall:

 Analisa kebutuhan

Analisa kebutuhan merupakan tahap pertama yang menjadi dasar proses pembuatan

Tailor proses pembuatan software secara keseluruhan dan kelengkapan fitur software

yang dihasilkan sangat tergantung pada hasil analisa kebutuhan.

 Desain sistem

14
Desain sistem merupakan tahap penyusunan proses, data, aliran proses dan hubungan

antar data yang paling optimal untuk menjalankan proses bisnis dan memenuhi

kebutuhan perusahaan sesuai dengan hasil analisa kebutuhan

 Penulisan kode program

Penulisan kode program merupakan tahap -penerjemahan desain sistem yang telah

dibuat ke dalam bentuk perintah- perintah yang dengan dimengerti computer

mempergunakan bahasa pemrograman

 Pengujian program

Pengujian software dilakukan untuk memastikan bahwa software yang dibuat telah

sesuai dengan desainnya dan semua fungsi dapat dipergunakan dengan baik tanpa ada

kesalahan.

 Penerapan program

Penerapan program merupakan tahap dimana tim pengembang menerapkan / meng-

install software yang telah selesai dibuat dan diuji ke dalam lingkungan Teknologi

Informasi perusahaan dan memberikan pelatihan kepada pengguna di perusahaan

Unified Modelling Language (UML)

Menurut Ian Sommerville (2016:34): "UML (Unified Modelling Language) adalah Bahasa

grafis yang digunakan dalam pengembangan berorientasi objek yang mencakup beberapa tipe

model sistem yang memberikan pandangan yang berbeda dari suatu sistem". Menurut Joseph

dan Joey (2017:23): "UML merupakan satu set perlengkapan yang terdiri dari diagram

diagram yang digunakan untuk mengvisualisasikan sistem dengan pendekatan berorinetasi

objek. UML terdiri dari beberapa komponen dan dapat dibagi menjadi beberapa kategori,

yaitu benda, relasi, dan diagram".

15
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa UML merupakan bahasa standar

yang digunakan untuk mendokumentasikan. memvisualisasikan, dan membangun sistem

perangkat lunak dengan menggunakan diagram diagram. Diagram UML yang biasanya

diimplemnetasikan antara lain:

Use Case Diagram merupakan gambaran graphical dari beberapa atau semua actor, use case,

dan interaksi diantaranya yang memperkenalkan suatu sistem. Use case diagram tidak

menjelaskan secara detil tentang penggunaan se case, tetapi hanya memberi gambaran singkat

hubungan antara usecase, actor, dan system.

Activity diagram menggambarkan tentang aktifitas yang terjadi pada system. Dari pertama

sampai akhir diagram ini menunjukan langkah-langkah dalam proses kerja system yang kita

buat menggambarkan proses bisnis dan urutan aktiitas dalam sebuah proses memperlihatkan

urutan aktifitas pada proses system.

Class diagram adalah salah satu jenis diagram yang terdapat pada UML, hal ini dapat dengan

jelas memetakan struktur system tertentu dengan memodelkan kelas, atribut, operasi serta

hubungan dalam objek.

16
Daftar Pustaka

Konsep Dasar Sistem Informasi. http://repository.ut.ac.id/4069/1/PKOP4422-M1.pdf(diakses


pada 12 Februari2018)Jalaludin, Asep. 2007
Puriwigati, A. N., & Buana, U. M. (2020). Sistem Informasi Manajemen-Keamanan
Informasi. May.
Laudon, Kenneth C., & Jane, P. Laudon. (2010). Manajemen Information System:Managing
the Digital Firm
Seminar Nasional Teknologi 2007 (SNT 2007), 2007(November), 1–12. Retrieved January
22, 2022, from https://www.materidosen.com/2017/04/14-

17
18

Anda mungkin juga menyukai