BAB 1
HAKEKAT SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN
A. PENDAHULUAN
Suatu organisasi yang menjalankan sejumlah aktivitas memulai kegiatannya dengan
melakukan proses perencanaan. Perencanaan dilakukan melalui aktivitas yang melibatkan
individu-individu. Aktivitas inidividu ini diarahkan untuk mencapai tujuan organisasi. Yang
sering dilakukan adalah adanya kesadaran individu sebagai makhluk juga mempunyai
keinginan-keinginan atau tujuan pibadi. Tujuan pribadi seseorang bisa selaras dengan tujuan
organisasi, bisa juga tidak selaras. Ketidakselarasan tujuan mengakibatkan tujuan organisasi
atau tujuan individu tidak tercapai. Untuk itu diperlukan suatu pengendali kerja sehingga
tujuan individu bisa selaras dengan tujuan organisasi. Salah satu alat untuk mencapai hal
tersebut adalah adanya sistem pengendalian manajemen yang baik.
Sistem dapat secara efektif dideskripsikan dan dianalisis. Klasifikasi sistem secara garis besar
di antara deterministik sederhana sampai probabilistik yang rumit. Khususnya dalam
organisasi bisnis, secara sederhana aktivitas manajemen adalah perencanaan (planning),
pengendalian (controlling), dan pengambilan keputusan (decision making).
Perencanaan bukan hanya menentukan tujuan, tetapi juga deskripsi aktivitas, metode, dan
perpaduannya agar tujuan tersebut dapat dicapai. Manajemen memerlukan informasi untuk
membantu pemilihan rencana yang terbaik dalam mencapai tujuan tersebut. Aktivitas
pengendalian secara keseluruhan tidak efektif tanpa informasi. Untuk mempengaruhi kendali,
manajemen harus memiliki subsistem yang berfungsi untuk mengukur output sistem dan
membandingkannya dengan tujuan yang direncanakan. Kemudian, fungsi manajemen
terutama dapat melakukan tindakan yang tepat untuk memperbaiki penyimpangan hasil
rencana.
Beberapa tahun terakhir ini telah terjadi pertumbuhan yang sangat signifikan pada hubungan
yang terjadi antara sistem pengendalian manajemen (SPM) dan strategi. SPM merupakan
satu-satunya perangkat manajer yang digunakan dalam mengimplementasiakn strategi yang
diinginkan. Oleh krena itu semua perusahaan berusaha agar orientasi perusahaan dan
stretegi bisnis dapat direfleksikan dalam system pengendalian manajemen. (Nilson, 2002;86).
1
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
4. Menurut Gordon B. Davis sistem bisa berupa abstrak atau fisis. Sistem yang abstrak
adalah susunan yang teratur dari gagasan-gagasan atau konsep yang saling bergantung.
Misalnya, sistem teologi adalah susunan yang teratur dari gagasan tentang tuhan,
manusia, dan sebagainya. Sedangkan sistem yang fisis adalah serangkaian unsur yang
bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan.
Prof. Dr. Mr. S. Prajudi Atmosudihardjo menyatakan bahwa sistem terdiri atas objek-objek
atau unsur-unsur atau komponen-komponen yang berkaitan dan berhubungan satu sama
lain sedemikian rupa sehingga unsur-unsur tersebut merupakan suatu kesatuan
pemrosesan atau pengolahan tertentu.
5. Menurut Suadi, sistem adalah suatu kegiatan yang telah ditentukan caranya dan
biasanya dilakukan berulang-ulang untuk melaksanakan suatu atau serangkaian aktivitas.
Dalam konteks sistem pengendalian manajemen
6. Sedangkan menurut Norman L. Enger berpendapat bahwa sistem dapat terdiri atas
kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan perusahaan seperti
pengendalian inventaris dan penjadwalan produksi.
7. Menurut Marciariello ada dua bentuk sistem yang berlaku yakni :
a. Sistem formal adalah sistem yang memungkinkan pendelegasian otoritas, sistem ini
memperjelas struktur, kebijakan dan prosedur yang harus diikuti oleh anggota
organisasi. Pendokumentasian struktur, kebijakan dan prosedur secara formal ini
membantu anggota organisasi dalam menjalankan tugas-tugasnya. Sistem struktur,
prosedur dan respon yang terpola membantu manajemen dalam merencanakan dan
mengelola strategi dalam memenuhi tujuan organisasi dengan tetap memperhatikan
fator lingkungan yang ada.
b. Sistem informal adalah sistem yang lebih berdimensi hubungan antar pribadi yang
tidak ditunjukkan dalam struktur formal.
Selain itu, suatu sistem memiliki sifat-sifat dan karakteristik tertentu, sipat-sipat sistem
diantaranya ialah :
1. Komponen sistem (Components)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, artinya saling
bekerja sama membentuk suatu kesatuan.
2. Batasan sistem (Boundary)
Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem
yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan
suatu sistem di pandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan.
3. Lingkuangan luar sistem (Environment)
Lingkungan luar sistem ini dapat bersifat menguntungkan dan dapat juga bersifat
merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi bagi
suatu sistem tersebut. Dengan demikian lingkungan luar tersebut harus tetap dijaga dan
dipelihara. Sedangkan lingkungan luar yang merugikan tersebut harus dikendalikan kalau
tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup sistem tersebut.
4. Penghubung sistem (Interface)
Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut sebagai penghubung
sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari
satu subsistem ke subsistem lainnya. Bentuk keluaran dari satu subsistem akan menjadi
masukan untuk subsistem lain melalui penghubung tersebut. Dengan demikian dapat
terjadi suatu integrasi sistem yang membentuk satu kesatuan.
2
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Sedangkan sejumlah karakteristik yang dimiliki oleh sisten, yakni: lebih kurang membentuk
ritme tertentu, terkoordinasi, dan mengulangi serangkaian tahapan tertentu guna mencapai
suatu tujuan tertentu, maka sistem adalah sekelompok komponen yang masing-masing
saling menunjang dan saling berhubungan maupun tidak yang keseluruhannya merupakan
suatu kesatuan.
Dalam kegiatan suatu organisasi, banyak tindakan manajemen yang tidak sistematis. Hal ini
disebabkan oleh keadaan yang tidak memungkinkan bagi seorang manajer untuk
menggunakan aturan sistem yang telah ditetapkan, sehingga manajer menggunakan
pertimbangan pibadinya dalam bertindak. Kegiatan seperti ini biasanya berkaitan dengan
interaksi antara manajer yang satu dengan yang lainnya dan manajer dengan bawahannya.
Ketepatan sistem itu sendiri akhirnya bergantung pada kemampuan manajer mengatur
sesesorang, tidak lagi berdasarkan aturan yang ditentukan sistem tersebut.
Pengendalian berasal dari kata kendali yaitu alat atau pedoman untuk mengarahkan suatu
usaha dalam mencapai tujuan yang telah direncanakan dan ditetapkan. Sedangkan
pengendalian merupakan suatu proses dalam mengarahkan komponen maupun variabel-
variabel untuk mencapai tujuan atau sasaran yang sudah direncanakan. Pengendalian
merupakan suatu konsep yang luas yang berlaku dalam kehidupan.
Istilah pengendalian merupakan penggabungan antara dua pengertian yang sangat berkaitan
dan terintegrasi, tetapi dari masing-masing pengertian tersebut dapat diartikan tersendiri, yaitu
perencanaan dan pengawasan. Dalam proses perencanaan dan pengawasan dikatakan
pengendalian. Oleh karena itu, suatu pengawasan tanpa adanya perencanaan lebih dahulu
tidak ada artinya, demikian sebaliknya hal yang direncanakan tidak menghasilkan
menghasilkan suatu tanpa adanya pengawasan.
3
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Menurut Hansen & Mowen pengendalian adalah proses penetapan standar dengan
menerima umpan balik berupa kinerja sesungguhnya, dan mengambil tindakan yang
diperlukan jika kinerja sesungguhnya berbeda secara signifikan dengan apa yang telah
direncanakan sebelumnya. Sedangkan Robert J. Mokler (1972:2) memberikan batasan
pengendalian yang menekankan elemen esensial proses pengendalian dalam beberapa
langkah. Batasan yang diajukan meliputi hal berikut ini : ―Pengendalian adalah suatu usaha
sistematik untuk menetapkan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, mendesain
sistem umpan balik informasi, membandingkan kinerja aktual dengan standar yang telah
ditetapkan, menentukan apakah terdapat deviasi atau penyimpangan dan mengukur
signifikasi penyimpangan tersebut, dan mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk
menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan yang sedang digunakan sedapat mungkin
secara lebih efesien dan efektif guna mencapai sasaran perusahaan.‖
Berdasarkan batasan tersebut terdapat empat langkah dalam pengendalian yaitu sebagai
berikut :
1. Menetapkan standars dan metode untuk pengukuran kinerja (establish standard
and methods for measuring performance)
Hal ini bisa mencakup penentuan standar dan ukuran untuk segala hal seperti target
penjualan, produksi, sampai pada cacatan kehadiran dan keamanan kerja. Untuk
menjamin efektivitas langkah ini, standar tersebut harus dispesifik dalam bentuk yang
berarti dan diterima oleh individu yang bersangkutan.
2. Mengukur kinerja (Measure the performance)
Langkah ini merupakan proses yang berlanjut dan refetitif dengan frekuensi aktual
bergantung pada jenis aktivitas yang diukur.
3. Membandingkan kinerja sesuai dengan standar (compare the performance match
with the standars)
Membandingkan kinerja adalah membandingkan hasil yang diukur dengan standar yang
telah ditetapkan. Apabila kinerja sesuai dengan standar yang ditetapkan maka manajer
berasumsi bahwa segala sesuatu yang direncanakan dalam operasional berjalan secara
terkendali.
4. Mengambil tindakan perbaikan (take corrective action)
Tindakan ini dilakukan apabila terdapat kinerja yang berada dibawah standar dan menurut
analisis perlu dilakukan perbaikan.
Dalam kegiatan manajemen, istilah pengendalian dikenal dengan fungsi controlling. Fungsi
controlling berperan sebagai pendeteksi masalah-masalah atau deviasi atau kelemahan yang
terjadi dalam proses manajemen mulai dari tahap perencanaan sampai dengan tahap
pelaksanaan. Pengendalian manajemen merupakan kebijakan-kebijakan serta tindakan-
tindakan yang dilakukan manajemen dalam mengarahkan orang, mesin, dan fungsi-fungsi
dalam rangka pencapaian tujuan.
4
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
2. Pengendalian Operasional
Pengendalian yang merupakan kegiatan dalam mengarahkan atau mengendalikan tugas-
tugas tertentu supaya terlaksana secara efektif dan efesien.
Menurut Shilling Law dan MC. Gahran (1993:749), ada tiga macam pengendalian yaitu :
1. Personal Controls, yaitu pengendalian yang ditekankan pada sikap dan motivasi orang
yang terlibat dalam organisasi.
2. Action Controls, yaitu pengendalian yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan
dan tugas yang diberikan kepada bawahan.
3. Result Controls, yaitu pengendalian yang ditekankan pada hasil kerja atau pelaksanaan
operasional karyawan.
Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak dengan perspektif yang berbeda,
misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, ketatalaksanaan, ketatapengurusan,
kepemimpinan dan sebagainya. Masing-masing pihak mengartikan manajemen berdasarkan
latar belakang pekerjaan mereka. Meskipun dalam kenyataannya istilah tersebut memiliki
makna yang berbeda. Dengan demikian dibuat suatu batasan manajemen yaitu manajemen
sebagai ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pemotivasian,
dan pengendalian terhadap orang dan mekanisme kerja untuk mencapai tujuan.
5
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
6
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
g. Tujuan tidak akan mudah mengalami perubahan yang bermakna dalam waktu
tertentu, kecuali ada perubahan yang sangat mendasar, atau apabila hasil yang
diinginkan dalam mengatasi permasalahan tertentu telah tercapai.
h. Tujuan umumnya disusun dalam waktu yang relatif panjang (lebih dari 2 tahun).
i. Tujuan biasanya menggambarkan suatu tantangan, tetapi realistik dan mungkin dapat
dicapai.
Berdasarkan beberapa defenisi sistem pengendalian manajemen yang diutarakan oleh para
ahli, maka dapat disimpulkan bahwa sistem pengendalian manajemen suatu sistem yang
terdiri dari beberapa subsistem dalam suatu perusahaan maupun organisasi yang
kegiatannya berusaha mengendalikan kegiatan organisasi dari beberapa deviasi atau
kelemahan dalam mencapai suatu tujuan organisasi yang sudah ditetapkan.
7
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
mengarahkan suatu variabel, atau sekumpulan variabel, guna mencapai tujuan tertentu.
Variabel dapat berupa manusia, mesin, organisasi.
8
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
9
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Suatu poses sistem pengendalian manajemen melibatkan interaksi antarmanajer dan manajer
dengan bawahannya. Proses pengendalian manajemen yang baik sebenarnya formal, namun
sifat pengendalian informal masih banyak terjadi. Pengendalian manajemen formal
merupakan tahap-tahap yang saling berkaitan satu sama lain, terdiri dari proses :
1. Perencanaan Strategi.
Dalam tahap ini perusahaan menentukan program-program yang akan dilaksanakan dan
memperkirakan sumber daya yang akan alokasikan untuk setiap program yang telah
ditentukan untuk jangka panjang beberapa tahun yang akan datang.
2. Penyusunan Anggaran (Budgeting).
Pada tahap penganggaran ini program direncanakan secara terinci, dinyatakan dalam
satu moneter untuk suatu periode tertentu, biasanya satu tahun. Anggaran ini
berdasarkan pada kumpulan anggaran-anggaran dari pusat pertanggungjawaban.
3. Pelaksanaan Kegiatan.
Selama tahun anggaran, manajer melakukan program atau bagian dari program yang
menjadi tanggungjawabnya. Salah satu alat untuk mengendalikan pelaksanaan kegiatan
dari masing-masing unit organisasi adalah melalui proses pelaporan, baik laporan
bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan. Laporan bulanan, triwulan dan semesteran
sangat dibutuhkan oleh manajer atau pimpinan organisasi sebagai alat untuk mengetahui
proses pengelolaan sumber daya termasuk penggunaaan keuangan. Di samping laporan
secara formal (tertulis) dari masing-masing unit organisasi, juga ada dikembangkan
sistem pelaporan informal. Komunikasi yang jujur dan terbuka antara pimpinan dan
bawahan sangat perlu untuk mengetahui perkembangan kegiatan organisasi. Laporan
informal ini dikembangkan sebagai upaya untuk mendekatkan hubungan antara pimpinan
dengan karyawan dan laporan informal ini sering diimplementasikan dalam bentuk
diskusi terbatas, rapat atau coffee morning dan lain-lain.
4. Evaluasi Kinerja.
Proses evaluasi merupakan suatu proses untuk memperbandingkan antara beban aktual
dan yang seharusnya terjadi dalam keadaan tesebut. Dengan kata lain proses evaluasi
merupakan suatu proses untuk membandingkan dan menyesuaikan antara rencana yang
telah ditetapkan dengan pelaksanaan kegiatan yang telah terjadi pada waktu yang
ditentukan. Jika keadaan yang diasumsikan dala proses anggaran berubah, maka akan
terdapat perbedaan antara jumlah yang dianggarkan dengan jumlah aktual. Selanjutnya
perubahan tersebut harus dikaji dan dievaluasi untuk diperhitungkan baik untuk
peruntukan anggaran maupun untuk pencapaian tujuan organisasi. Pestasi kerja bisa
10
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
dilihat dari efisien atau efektif tidaknya suatu pusat pertanggungjawaban menjalankan
tugasnya.
11
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
2. Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen adalah proses dimana manajer mempengaruhi anggotanya
untuk melaksanakan strategi organisasi. Dari hal ini dapat diambil beberapa hal berikut :
a. Sifat Keputusan.
Keputusan pengendalian manajemen dibuat dalam kerangka kerja sesuai dengan
strategi organisasi. Tanpa pedoman yang jelas akan sulit menjalankan pengendalian
manajemen yang benar. Manajer dalam hal ini mempunyai pertimbangan yang bisa
saja lain dari yang telah ditetapkan asalkan baik untuk peningkatan prestasi unit
bisnisnya.
b. Sistematis Dan Ritmis.
Dalam proses pengendalian manajemen, keputusan yang dibuat berdasarkan
prosedur dan jadwal yang dilakukan berulang-ulang tahun demi tahun.
c. Pertimbangan Perilaku.
Proses pengendalian manajemen melibatkan interaksi antara individu dan interaksi
tersebut tidak sistematis. Seorang manajer mempunyai tujuannya sendiri-sendiri.
Yang harus dilakukan adalah menyelaraskan tujuan tersebut sesuai tujuan
perusahaan secara keseluruhan. Hal ini disebut keselarasan tujuan yang berarti
tujuan pribadi anggota organisasi seharusnya konsisten dengan tujuan organisasi.
d. Alat Untuk Mengimplementasikan Strategi.
Sistem pengendalian manajemen adalah alat untuk mencapai tujuan perusahaan
sesuai dengan strategi yang telah ditetapkan. Jadi pengendalian manajemen
memfokuskan pada pelaksanaan strategi. Pengendalian manajemen hanya salah
satu cara bagi manajer untuk menerapkan strategi yang diinginkan. Strategi yang
dapat diterapkan selain pengendalian manajemen adalah melalui pendekatan struktur
organisasi, manajemen sumber daya dan budaya.
e. Proses Pengendalian Manajemen.
Pengendalian manajemen melibatkan hubungan antara atasan-bawahan.
Pengendalian dilakukan melalui tingkat atas hingga ke bawah. Proses ini meliputi
aktivitas komunikasi, motivasi dan evaluasi.
f. Metodologi Pengendalian Manajemen.
Penerapan proses pengendalian manajemen yang telah diuraikan diatas memerlukan
tiga bentuk aktivitas yaitu menentukan tujuan, pengukuran prestasi dan evaluasi
prestasi. Menurut David Outley proses pengendalian manajemen dirancang untuk
menjamin bahwa tugas rutin dijalankan oleh seluruh anggota organisasi yang secara
bersama-sama membantu tercapainya tujuan organisasi secara keseluruhan.
12
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Analisis strategi yang diusulkan biasanya secara relatif melibatkan sedikit orang-si
penggagas, staf pusat, dan manajemen senior. Sebaliknya, proses pengendalian
manajemen melibatkan manajer dan stafnya pada seluruh level dalam organisasi.
3. Pengendalian Tugas
Pengendalian tugas adalah proses yang menjamin bahwa tugas yang telah
ditentukan dikerjakan secara efektif dan efisien. Penendalian tugas cenderung ke
kegiatan operasional. Aturan-aturan harus dibuat secara berurutan tetapi tidak semua
tugas harus dijelaskan secara berurutan. Perbedaan antara pengendalian tugas dengan
pengendalian manajemen adalah pengendalian tugas lebih merupakan sesuatu
yang scientific, sedangkan pengendalian manajemen tidak demikian karena manusia
merupakan faktor penting dalam proses pengedalian manajemen dan manusia tidak bisa
hanya diungkapkan atas dasar suatu persamaan.
13
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
14
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Pengaruh Internet terhadap dunia bisnis telah menjadi monumental. Apa yang kemudian telah
menjadi pengaruh Internet atas pengendalian manajemen dalam sebuah organisasi? Sistem
pengendalian manajemen meliputi informasi, dan organisasi memerlukan sebuah infrastruktur
untuk memproses informasi tersebut. Internet menyediakan infrastruktur tersebut, membuat
pemrosesan informasi menjadi lebih mudah dan lebih cepat, dengan kesalahan yang lebih
sedikit. Pada situs, seorang manajer dapat mengumpulkan data dalam jumlah yang amat
besar, menyimpannya, menganalisisnya dengan format yang berbeda, dan mengirimnya ke
setiap orang dalam organisasi. Para manajer juga menggunakan informasi ini untuk
mengubah laporannya secara pribadi.
Internet memfasilitasi koordinasi dan pengendalian melalui pemrosesan informasi yang efisien
dan efektif; tetapi Internet tidak dapat menggantikan proses fundamental yang melibatkan
pengendalian manajemen. Hal ini disebabkan oleh penerapan strategi melalui pengendaIian
manajemen secara esensial merupakan sebuah proses sosial, sehingga tidak dapat
diotomasikan secara penuh. Keter-sediaan akses data secara elektronis kepada data base
memberikan kontribusi kecil pada judgement yang diperIukan untuk mendesain dan
mengoperasikan suatu sistem pengendaIian yang optimal. Judgement tersebut meliputi:
1. Memahami tingkat keutamaan yang relatif dari keanekaragaman, dan terkadang berbeda,
tujuan yang mendorong individu untuk bertindak, misalnya, prestasi pribadi dibandingkan
prestasi bersama, peneiptaan nilai bagi pelang-gan dan pemegang saham daripada diri
sendiri, dan sebagainya.
2. Penyelarasan tujuan beragam individu dengan organisasi.
3. Pengembangan tujuan tertentu melalui unit bisnis, area fungsional, dan departemen-
departemen yang akan dinilai.
4. Mengkomunikasikan strategi dan tujuan kinerja yang spesifik untuk keseluruhan
organisasi.
5. Menjelaskan variabel kunci untuk diukur dalam penilaian suatu kontribusi individual
terhadap tujuan organisasi.
6. Mengevaluasi kinerja aktual relatif terhadap ukuran standar dan pembuatan kesimpulan
tentang bagaimana kinerja manajer.
7. Menyelenggarakan pertemuan untuk meninjau kinerja yang produktif.
8. Mendesain struktur penghargaan yang tepat.
9. Mempengaruhi individu untuk mengubah perilaku mereka.
Secara ringkas, meskipun Internet telah sangat meningkatkan pemrosesan informasi, elemen
fundamental dari pengendalian manajemen-informasi apa yang dikumpulkan dan bagaimana
menggunakannya--pada dasarnya menyangkut keprilakuan dan oleh karenanya tidak dapat
tergantikan dengan pendekatan formula semata.
15
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
16
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 2
TUJUAN DAN STRATEGI ORGANISASI
Dari definisi di atas dapat diketahui fokus manajemen strategis terletak dalam memadukan
manajemen, pemasaran, keuangan/akunting, produksi/operasi, penelitian dan
pengembangan, serta system informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.
Manajemen strategis di katakan efektif apabila memberi tahu seluruh karyawan mengenai
sasaran bisnis, arah bisnis, kemajuan kearah pencapaian sasaran dan pelanggan, pesaing
dan rencana produk kami. Komunikasi merupakan kunci keberhasilan manajemen strategis.
17
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Persaingan yang memunculkan daya saing erat kaitannya dengan pemahaman mekanisme
pasar (standar dan benchmarking), kecepatan dan ketepatan penyampaian produk (barang
dan jasa) yang mampu menciptakan nilai tambah. Oleh karena itu, peningkatan daya saing
organisasi bersifat unik, tetapi pada intinya dipengaruhi oleh aspek kreativitas, kapasitas,
teknologi yang diguna-kan dan jangkauan pemasaran yang dicapai. Hal tersebut diwujudkan
dari tampilan produk, produktivitas yang ting-gi dan pelayanan yang baik. Sedangkan Tujuan
dari manajemen strategi, adalah :
1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif dan efisien.
2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai
penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan di dalam pelaksanaan strategi.
3. Senantiasa memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan
lingkungan eksternal.
4. Senantiasa meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang
ada.
5. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.
Esensi Manajemen Strategik dalam pengembangan daya saing organisasi, baik bersifat
nirlaba maupun berorientasi laba dapat dijabarkan atas hal pokok berikut :
1. Pertumbuhan dan Keberlanjutan.
Hal ini dicirikan oleh adanya kegiatan lebih besar dari organisasi yang nantinya
berdampak pada peningkatan kesejahteraan SDM. Pencapaian kondisi tersebut di-
dapatkan dari kerjasama antar individu yang mampu mewujudkan sinergi perkembangan
organisasi sesuai siklus organisasi (pengenalan, pertumbuhan, kedewa-saa dan
pembaharuan dengan kondisi penurunan, tetap dan naik kembali) ditinjau dari faktor
internal maupun eksternal yang dipengaruhi oleh perubahan-perubahan, baik
fundamental, incremental dan radikal dari nilai-nilai keinginan konsumen, serta
persaingan yang ketat dalam kondisi yang mengandung ketidak-pastian dan penuh risiko.
2. Berpikir Strategik
Hal ini dicirikan oleh pemahaman tentang pentingnya faktor waktu (lalu, kini dan esok),
proses kontinu (siklus) dan iteratif (sekuens pembelajaran) dalam mengidentifikasi
kegiatan yang menjanjikan ke depan yang berbasis pada pemetaan kemampuan
(superior-tas) yang dimiliki (sumber daya seperti SDA, SDM dan SDB) dengan secara
komprehensif memperhati-kan faktor-faktor makro seperti politik, ekonomi, teknologi dan
sosial budaya, disamping upaya pembelajaran organisasi dalam menuju daya saing
secara parsial ataupun utuh. Realisasi berpikir strategik dapat ditunjukkan oleh konsep
masukan, proses dan luaran dalam mengelola perubahan menurut peluang maupun
ancaman yang ditemui sesuai dengan fase-fase berikut : pembentukan kelompok kerja,
18
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
inventarisasi kegiatan, keterlibatan unit kerja dan status kegiatan. Hal tersebut dalam
praktiknya didukung oleh konsep-konsep strategi.
Cakupan perumusan strategi meliputi obyek baru yang akan dikerjakan, obyek usaha yang
akan ditingggalkan, mengalokasikan sumber daya baik itu financial ataupun non finansial,
memutuskan apakah dibutuhkan sebuah pengembangan aktivitas ataukah diversifikasi
produk, memutuskan pasar domestik atau internasional, dibutuhkan merger atau akuisis apa
tidak, menghindar dari akuisisi perusahaan oleh perusahaan pesaing. karena tidak ada
perusahaan yang memiliki sumber daya yang tak terbatas, maka sebuah strategi harus berani
untuk memutuskan suatu strategi alternatif yang bisa memberikan dampak yang positif yang
terbaik supaya memberi keuntungan yang maksimal bagi perusahaan. Sebuah strategi
harusnya memberi keunggulan komparatif dan pada akhirnya bisa memberikan keunggulan
yang kompetitif dalam jangka panjang, hal itu haruslah menjadi penting bagi manajemen
strategi.
Mengimplementasi Strategi
Manajemen Strategik dalam implementasinya ditentukan oleh tahapan identifikasi lingkungan
(internal dan eksternal), perumusan strategi, implementasi strategi, pemantauan dan evaluasi
strategi. Hal tersebut disusun dari sistem lingkungan yang terdiri dari analisis lingkungan
internal (kekuatan dan kelemahan : sumber daya, kapabilitas dan kompetensi inti) dan
eksternal (peluang dan ancaman) yang dikenal sebagai SWOT ataupun pendekatan peran
(policy, strategik dan fungsi) untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi, baik secara
luas maupun spesifik, seperti:
1. masuknya pendatang baru (skala ekonomi, diferensiasi produk, persyaratan modal, biaya
peralihan pemasok, akses ke saluran distribusi, kebijakan pemerintah dan lainnya;
2. ancaman produk peng-ganti (biaya/harga);
3. kekuatan tawar menawar pembeli (kuantitas, mutu dan ketersediaan);
4. kekuatan tawar menawar pemasok (dominasi, integrasi dan keunikan);
5. persaingan konvensional diantara pesaing (posisi dan ketergantungan).
19
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
divisional, matriks, unit bisnis strategik berperan pen-ting dalam pencapaian tujuan dari
kebijakan yang dibuat.
Evaluasi strategi ini sangat dibutuhkan bagi perusahaan karena suatu kesuksesan usaha
yang diraih saat ini bukan menjadi keberhasilan dimasa mendatang. Bahkan seringkali
kesuksesan usaha pada masa sekarang bisa memunculkan persoalan yang baru dan
berbeda. Pun demikian bila mengalami kegagalan, maka persoalan yang baru muncul dan
harus dihadapi supaya bisa menghidupkan kembali aktivitas bisnis yang telah gagal. Didalam
perusahaan besar, proses perumusan (formulasi) strategi, implementasi, pengevaluasian dan
pengawsan strategi ada tiga tingkatan hierarki, tingkatan corporate, tingkat divisi serta
tingkatan fungsional.
20
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Selain tiga diatas masih ada fungsi yang lainnya seperti SDM (sumber daya manusia),
pengembangan dan riset, serta hubungannya dengan masyarakat. kesemua fungsi memiliki
pengaruh langsung yang sangat besar pengaruhnya terhadap Manajemen Strategi
21
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 3
PERILAKU DALAM ORGANISASI
Berbagai struktur yang berbeda kita gunakan untuk menjalankan seluruh strategi dalam
berbagai tipe organisasi;sebuah sistem pengendalian manajemen yang efektif harus
dirancang agar bisa sesuai dengan struktur tertentu.
22
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
4. Pendekatan sistem
Terutama diterapkan dalam sistem sosial, dimana di dalamnya terdapat seperangkat
hubungan manusia yang rumit yang berinteraksi dalam banyak cara. Ini berarti, dalam
mengambil keputusan para manaer harus mengkaji hal-hal diluar situasi langsung untuk
menentukan dampaknya terhadap sistem yang lebih besar, sehingga memerlukan
analisis biaya dan manfaat (cost – benefit analysis).
Antara pendekatan sumber daya manusia dengan pendekatan produktivitas diatas, memiliki
kaitan yang sangat erat, dimana adanya dorongan pimpinan terhadap karyawan untuk
melakukan tugasnya sebaik mungkin, secara langsung akan mendorong tingkat produktivitas
organisasi. Untuk dapat mendorong karyawannya kearah tujuan yang diharapkan, seorang
pimpinan harus dapat mengetahui kebutuhan karyawan yang bersifat pribadi dan internal.
Atau dengan kata lain, disini terjadi hubungan antara kebutuhan dengan prestasi kerja.
23
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
3. Proses, proses organisasi berkaitan dengan interaksi yang terjadi antara anggota
organisasi. Proses organisasi meliputi : komunikasi, kepemimpinan, proses pengambilan
keputusan dan kekuasaan. Salah satu pertimbangan utama dalam merancang struktur
organisasi adalah agar berbagai proses tersebut dapat berjalan secara efektif dan efisien.
24
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Tujuan adalah suatu hasil akhir, titik akhir atau segala sesuatu yang akan dicapai.Tujuan
dapat berupa tujuan umum / khusus, tujuan akhir / tujuan antara. Tujuan Umum (tujuan
strategic) secara operasioanal tidak dapat berfungsi sebelum dijabarkan terlebih dahulu
kedalam tujuan-tujuan khusus yang lebih terperinci sesuai dengan jenjang manajemen,
sehingga membentuk hirarki tujuan.
Perumusan Tujuan
Tujuan dirumuskan dengan mempertimbangkan seluruh kekuatan yang terlibat dalam operasi
organisasi. Perumusan tujuan merupakan Hasil usaha perpaduan untuk memuaskan semua
pihak / himpunan berbagai tujuan individu dan organisasi. Agar perumusan tujuan efektif
manajer perlu memperhatikan beberapa ketentuan sebagao berikut :
1. Proses perumusan tujuan hendaknya melibatkan individu-individu yang bertanggung
jawab terhadap pencapaian tujuan
2. Manajer puncak (sebagai perumus tujuan umum) hendaknya bertanggung jawab untuk
menurunkan tujuan-tujuan pada tingkatan yang lebih rendah
3. Tujuan harus realistic, diselaraskan dengan lingkungn internal dan eksternal
4. Tujuan harus jelas, beralasan dan bersifat menantang anggota organisasi
5. Tujuan umum hendaknya dinyatakan secara sederhana agar mudah dipahami dan diingat
oleh pelaksana
6. Tujuan bidang fungsional organisasi harus konsisten dengan tujuan umum
7. Manajemen harus selalu meninjau kembali tujuan telah ditetapkan.
25
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Tipe-Tipe Tujuan
Klasifikasi tujuan dari Penow bagi organisasi pada umumnya dibedakan menjadi 5 tujuan
menurut ―sudut pandangan mereka yang berkepantingan‖ , yaitu :
1. Tujuan Kemasyarakatan (Societal Goals), berkenaan dengan kelas-kelas organisasi luas
yang memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Keluaran (Output Goals), berkenaan dengan jenis-jenis keluaran tertentu dalam
bentuk fungsi-fungsi konsumen. Contoh : barang- barang konsumen, jasa-jas bisnis
3. Tujuan Sistem (System Goals), cara pelaksanaan fungsi organisasi tidak tergantung pada
barang / jasa yang diproduksi / tujuan yang diambil
4. Tujuan Produk (Product Goals) / Tujuan Karakteristik Produk, berbagai karakteristik
barang- barang / jasa-jasa produksi
5. Tujuan Turunan (Derived Goals), tujuan digunakan organisasi untuk meletakkan
kekuasaanya dalam pencapaian tujuan lain
Bidang-Bidang Tujuan
Peter Drucker dan GE, mengidentifikasikan 8 bidang pokok di mana perusahaan harus
menetapkan tujuan:
1. Posisi Pasar
2. Produkivitas / Efesiensi, adalah rasio antara masukkan (tenaga kerja, peralatan dan
keuangan) dengan keluaran organisasi
3. Sumber Daya Phisik dan Keuangan, tujuan harus ditetapkan dengan memperhatikan
mesin dan peralatan serta penyediaan bahan baku
4. Profitabilitas
5. Inovasi
6. Prestasi dan Sikap Karyawan
7. Prestasi dan Pengembangan Manajer
8. Tanggung Jawab Sosial dan Publik
26
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
satuan artifisial yang tidak punya pikiran maupun kemampuan mengambil kepurusan sendiri.
Tujuan perusahaan ditentukan oleh pejabat utama eksekutif (CEO) perusahaan yang
bersangkutan. Pada banyak perusahaan,tujuan-tujuan perusahaan biasanya dirancang oleh
para pendirinya serta berlaku untuk generasi-generasi selanjutnya.
1. Tujuan Organisasi Nirlaba Profitabilitas
Dalam bisnis,kapasitas untuk menghasilkan laba biasanya merupakan tujuan yang paling
penting. ―Profitabilitas‖ ini lebih mengacu pada laba dalam jangka panjang,bukannya laba
pada kuartal atau tahun. Sejumlah CEO hanya menekankan aspek equasi pada
kemampuan untuk menghasilkan laba itu. Akan tetapi, CEO lain menekankan
penghasilan dari alasan yang berbeda: karena bagi mereka ukuran perusahaan adalah
tujuan tersendiri. Sementara sejumlah CEO yang lain lebih memfokuskan laba baik
sebagai satuan jumlah uang maupun sebagai persentase pendapatan.
2. Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Pertama,istilah ―memaksimalkan‖ artinya adalah selalu ada cara untuk mendapatkan
jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan. Kedua, meskipun
upaya mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjadi tujuan utama,namun ini
bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi.
3. Resiko
Upaya sebuah organisasi perusahaan untuk meningkatkan kemampuannya dalam meraih
laba sangat dipengaruhi oleh kemauan pihak manajemen untuk mengambil resiko.
Tingkat pengambilan resiko sangat bervariasi, disesuaikan dengan masing-masing orang
di jajaran manajemen. Akan tetapi, selalu ada batas maksimum; sejumlah organisasi
perusahaan secara terang-terangan menyatakan bahwa tanggung jawab utama
manajemen adalah menjaga aset-aset perusahaan, di mana kemampuan perusahaan
untuk meningkatkan laba hanya menjadi tujuan sekunder.
4. Pendekatan Multiple Stakeholder
Sebuah perusahaan bertanggung jawab kepada multiple stakeholders ini,yaitu: para
pemegang saham, konsumen, para pegawai, para pemasok, dan berbagai komunitas.
Secara ideal,sistem pengendalian manajemennya harus mengidentifikasi tujuan-tujuan
dari setiap kelompok ini dan mengembangkan sistem penilaian untuk menilai performa
mereka.
Dalam mengevaluasi praktik pengendalian manajemen, ada dua pertanyaan penting yang
diajukan :
1. Tindakan-tindakan apa yang bisa diambil untuk memotivasi orang?
2. Apakah tindakan-tindakan tersebut bermanfaat dan sesuai dengan kepentingan
perusahaan?
27
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
28
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Motivasi Kerja
Pemberian penghargaan merupakan salah satu cara untuk memotivasi anggota organisasi
untuk mencapai tujuan organisasi.Dengan kata lain penghargaan merupakan salah satu
motivator dan positive reward kepada manajer dan karyawan. Positive reward berdasar hasil
penelitian adalah cara yang lebih dari pada negative reward /punishment dalam rangka
memotivasi karyawan mencapai target dan tujuan perusahaan.
Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan organisasi.Beberapa teori
motivasi yang dikenal dapat diterapkan dalam organisasi,seperi teori Hierarki Kebutuhan
Maslow, teori Dua Faktor Herzberg dan teori Pengharapan Vroom.
Motivasi adalah konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri
seseorang yang memulai dan dapat mengarahkan perilaku orang tersebut. Motivasi juga
mempunyai arti yang sama dengan motif, yakni suatu daya pendorong atau perangsang untuk
melakukan sesuatu. Dalam pengertian tersebut, motivasi dalam diri seseorang dipandang
sebagai suatu kekuatan tanpa memperhitungkan adanya kelemahan dan faktor-faktor lain
yang pasti ada dalam tiap individu.
Motivasi merupakan daya dorong bagi seseorang untuk memberikan kontribusi yang sebagian
besar mungkin demi keberhasilan organisasi mencapai tujuan. Terdapat dua sumber motivasi
menurut Moekijat, yaitu motivasi intern dan motivasi ekstern. Motivasi intern semua
menyangkut motivasi dari dalam yaitu motif seseorang berperilaku atas dorongan diri sendiri,
yang mempertimbangkan kekuatan-kekuatan yang terdapat dalam seorang individu dan
kebutuhan serta keinginannya. Motivasi ekstern yaitu motivasi dan dorongan yang bersumber
dari luar, yaitu ; gaji, kondisi kerja dan kebijaksanaan perusahaan, serta masalah-masalah
pekerjaan, seperti penghargaan, promosi dan tanggung jawab.
Bahwa motivasi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pimpinan dalam pemberian
inspirasi, semangat dan dorongan kepada karyawan untuk bertindak dengan tujuan agar
karyawan tersebut lebih giat dan bersemangat dalam bekerja sehingga mencapai hasil
sebagaimana yang telah ditetapkan. Karenanya kearah tujuan-tujuan organisasi yang
dikoordinasikan oleh kemampuan. Upaya itu untuk memenuhi suatu kebutuhan individu.
Uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang dapat
menggerakkan seseorang untuk melakukan kegiatan dan menimbulkan semangat dan gairah
kerja yan mengarah pada tercapainya suatu tujuan tertentu. Disamping itu, dengan
mengetahui makna dari motivasi, diharapkan dapat dicari metode atau cara memotivasi dari
luar. Ini merupakan hakekat tugas dan fungsi dari manajemen sumber daya manusia yaitu
bagaimana memotivasi para karyawan dalam rangka mempengaruhi dan mengarahkan
perilaku agar berperilaku sesuai dengan budaya organisasi yaitu produktif dan berkinerja
tinggi.
Teori-Teori Motivasi
Teori motivasi dikelompokkan atas dua teori besar, yaitu : (1) Teori Motivasi Proses ( Process
Theory ), dan (2) Teori Motivasi kepuasan (Content Theory).
1. Teori Motivasi Proses
29
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Dalam penerapannya makna teori tersebut adalah bahwa seorang karyawan akan
bersedia melakukan upaya yang lebih besar apabila diyakininya itu akan berakibat
pada penilaian kinerja yang baik, dan bahwa penilaian kinerja yang baik akan
berakibat pada imbalan yang lebih besar dari organisasi seperti bonus yang lebih
besar, kenaikan gaji, serta promosi dan kesemuanya itu memungkinkan yang
bersangkutan untuk mencapai tujuan-tujuan pribadinya. Jadi teori harapan
memfokuskan analisisnya pada tiga jenis hubungan, yaitu ;
1) Hubungan upaya dengan kinerja dimana karyawan mempunyai persepsi, bahwa
upaya yang lebih besar berakibat pada kinerja yang makin memuaskan.
2) Hubungan kinerja denan imbalan. Hubungan ini menyangkut keyakinan seeorang
bahwa menampilkan kinerja pada tingkat tertentu akan berakibat pada hasil
tertentu yang diinginkan.
3) Hubungan imbalan dengan tujuan pribadi. Yang memungkinkan disini adalah
sejauh mana imbalan yang diterima dari organisasi memuaskan tujuan dan
kebutuhan pribadi dari karyawan termasuk disini imbalan dalam bentuk immateriil
seperti peningkatan jabatan dan semacamnya seta seberapa besar daya tarik
imbalan tersebut bagi yang bersangkutan.
30
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Prinsip dari teori ini adalah bahwa manusia pada hakekatnya adalah malas, tidak mau
bertanggung jawab walaupun bisa ia lakukan, oleh karena itu maka karywan harus
diawasi terus dan memotivasi dengan cara memberi hadiah bilamana berbuat baik
dan dihukum bila berbuat sebaliknya.
c. Teori Keadilan
Teori ini menyatakan bahwa suatu hal yang manusiawi apabila dalam kehidupannya
termasuk dalam pekerjaan, seseorang mengharapkan perlakuan yang adil akan tetapi
wajar dan normal pula jika seorang melihat keadilan dengan sisi yang subyektif. Para
karyawan biasanya melakukan perbandingan antara diri sendiri dan orang lain
didalam dan diluar organisasi. Kesemuanya itu mempunyai dampak terhadap perilaku
karyawan yang bersangkutan. Dengan kata lain, berdasarkan teori ini apabila
karyawan merasa diperlakukan tidak adil maka sangatlah mungkin mereka tidak akan
berusaha maksimal menampilkan kinerja terbaiknya dan menurunkan mutu hasil
pekerjaannya dan barangkali memutuskan berhenti dari pekerjaan tersebut. Teori
motivasi proses menyimpulkan bahwa perilaku individu dapat diarahkan agar dapat
bekerja dengan giat sesuai keinginan pimpinan. Hasil yang dicapai tercermin dari
bagaimana proses kegiatan yang dilakukan seseorang. Hal ini sejalan dengan
perilaku manusia yang selalu memerlukan arahan dan bantuan dalam melakukan
kegiatannya.
31
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
1) Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan yang meliputi; rasa lapar, rasa haus,
kebutuhan akan perlindungan, kebutuhan seks dan kebutuhan fisiologis lainnya.
2) Kebutuhan akan rasa aman, yaitu kebutuhan yang meliputi kebutuhan akan
keamanan dan proteksi dari gangguan fisik dan emosi.
3) Kebutuhan sosial, yaitu kebutuhan yang meliputi; kasih sayang, rasa memiliki dan
dimiliki, penerimaan dan persahabatan.
4) Kebutuhan harga diri, yaitu kebutuhan yang meliputi ; harga diri internal seperti
menghormati diri sendiri, otonomi dan usaha mencapai hasil. Harga diri eksternal
seperti status, pengakuan dan perhatian.
5) Kebutuhan aktualisasi/perwujudan diri, yaitu kebutuhan yang digambarkan
dengan dorongan untuk menjadi apa yang diinginkan seseorang meliputi;
pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang dan pemenuhan seseorang.
32
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
33
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Teori motivasi kepuasan menyimpulkan bahwa orang akan bersemangat dalam bekerja
karena adanya dorongan kebutuhan, baik materiil maupun immateriil. Kebutuhan tersebut
dapat diklasifikasikan dalam lima tingkatan, dimulai pada kebutuhan yang paling dasar dan
jika kebutuhan tersebut sudah terpenuhi maka akan beralih ke tingkatan kebutuhan yang lebih
tinggi.
Tipe-Tipe Organisasi
Strategi suatu perusahaan memiliki pengaruh yang besar terhadap strukturnya. Pada
gilirannya, jenis struktur akan mempengaruhi rancangan sistem pengendalian manajemen
organisasi. Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat beragam, setidaknya
organisasi bisa dikelompokkan ke dalam tiga kategori umum :
1. Organisasi-Organisasi Fungsional
Stuktur fungsional, di dalamnya setiap manajer bertanggung jawab atas fungi-fungsi yang
terspesialisasi seperti produksi atau pemasaran. Alasan dibalik bentuk organisasi
fungsional melibatkan gagasan mengenai seorang manajer yang membawa pengetahuan
khusus untuk mengambil keputusan yang berkaitan dengan fungsi spesifik, yang
berlawanan dengan manajer umum yang kurang memilki pengetahuan khusus. Seorang
manajer pemasaran dan seorang manajer produksi yang terampil kemungkinan besar
akan mampu mengambil keputusan yang lebih baik di bandingkan dengan seorang
manajer yang bertanggung jawab atas kedua bidang itu sekaligus. Lebih lanjut lagi,
seorang spesialis yang terampil harus mampu melakukan supervisi atas para buruh yang
bekerja dalam bidang yang sama secara lebih baik dibandingkan dengan seorang
manajer generalis. Oleh karena itu, keuntungan terpenting dari struktur fungsional adalah
efisiensi.
34
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
2. Unit-Unit Bisnis
Struktur unit bisnis, di dalamnya para unit manager bertanggung jawab atas aktivitas-
aktivitas dari masing-masing unit, dan unit bisnis berfungsi sebagai bagian independen
dari perusahaan. Bentuk organisasi unit bisnis dari organisasi dirancang untuk
menyelesaikan masalah-masalah yang terdapat pada struktur fungsional. Suatu unit
bisnis, yang juga disebut sebagai divisi, bertanggung jawab atas seluruh fungsi yang ada
dalam produksi dan pemasaran sebuah produk. Unit bisnis tersebut bertanggung jawab
untuk melakukan perencanaan dan koordinasi kerja dari berbagai fungsi yang terpisah
sebagai contoh, memastikan agar rencana departemen pemasaran bisa disesuaikan
dengan kemampuan produksi-dan untuk menyelesaikan perselisihan yang mungkin timbul
diantara fungsi-fungsi ini. Kinerja unit bisnis tersebut kemudian diukur dengan
profitabilitas dari unit bisnis itu. Contoh. Unit-unit bisnis Nabisco menggunakan sistem
distribusi yang berbeda untuk produk yang berbeda-beda pula. Sebagai contoh, unit
biskuitnya menggunakan truk-truk dan bagian penjualannya sendiri, untuk secara
langsung mengirimkan barang kepada pihak pengecer sebuah pendekatan yang
memakan banyak biaya, namun hal ini diyakini oleh pihak manajemen sebagai
pendekatan yang dibenarkan dalam kaitannya dengan meningkatnya hubungan dengan
konsumen dan pengendalian yang lebih melekat terhadap persediaan dan penjualan
toko-toko tersebut.
35
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis ini adalah bahwa struktur ini bisa
berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum. Seorang manajer unit
bisnis dituntut untuk bisa menunjukkan kewirausahaan yang sama seperti yang dipunyai
oleh CEO dari perusahaan independen. Keuntungan lain dari tipe struktur ini adalah
bahwa karena unit bisnis lebih dekat dengan pasar dari produk-produknya dibandingkan
dengan kantor pusat, maka para manajer unit bisnis dapat membuat keputusan-
keputusan produksi dan pemasaran yang lebih baik dibandingkan dengan cara yang
diputuskan oleh kantor pusat. Kerugian dari unit bisnis ini adalah adanya kemungkinan
bahwa masing-masing staf unit bisnis ini menduplikasi sejumlah pekerjaan yang dalam
organisasi fungsional dikerjakan di kantor pusat.
3. Organisasi Matrik
Struktur matriks, di dalamnya unit-unit fungsional memiliki tanggung jawab ganda. Dalam
organisasi matrik,manajer suatu proyek selain bertanggung jawab terhadap keberhasilan
proyeknya,juga bertanggung jawab terhadap unit-unit fungsional.Masalah pengendalian
manajemen pada organisasi matrik jelas lebih sulit dibandingkan dengan bentuk
organisasi lainnya. Pengendalian akan sulit manakala tingkat keberhasilan suatu proyek
atau program merupakan tanggung jawab dari beberapa manajer.
36
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Fungsi Controller
Orang yang bertanggung jawab dalam merancang dan mengoperasikan sistem pengendalian
manajemen disebut sebagai seorang kontroler. Sebenarnya, di banyak organisasi, jabatan
orang ini adalah Chief Financial Officer (CFO). Kontroler biasanya menjalankan fungsi-fungsi
sebagai berikut :
1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan kepada para pemegang saham
dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini
untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai
segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara
keseluruhan.
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk
menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap
pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam
pendidikan personal manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali.
37
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 4
PUSAT PERTANGGUNGJAWABAN, PUSAT PENDAPATAN DAN DN PUSAT BIAYA
Produk-produk (seperti barang dan jasa) yang dihasilkan oleh suatu puast tanggung jawab
bisa saja kemudian diserahkan ke pusat tanggung jawab yang lain, dimana output tersebut
kemudian menjadi input, atau bisa juga dilempar ke pasar sebagai output organisasi secara
keseluruhan . Pendapatan adalah jumlah yang diperoleh dari proses penyediaan output.
Tampilan diatas menggambarkan cara kerja setiap tanggung jawab. Pusat tanggung jawab
menerima masukan, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja, dan jasa-jasa. Dengan
menggunakan modal kerja kapital (seperti,persediaan,piutang), peralatan, dan aktiva lainnya,
pusat tanggung jawab melaksanakan fungsi-fungsi tertentu, dengan tujuan akhir untuk
mengubah input menjadi output, baik yang berwujud (seperti, barang) atau tidak berwujud
(seperti, jasa).
38
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Pusat pertanggungjawaban menerima input, dalam bentuk bahan baku, tenaga kerja dan
jasa. Dengan menggunakan Modal Kerja (persediaan, piutang) perlengkapan dan asset
lainnya, pusat pertanggungjawaban melakukan kegiatan untuk mengubah input menjadi
output baik dalam bentuk barang atau jasa. Pada pabrik bentuk outputnya adalah produk.
Pada unit staff, seperti Sumber daya manusia, Trasportasi, Tehnisi, akuntansi dan
administrasi, outputnya adalah jasa.
Pada beberapa kondisi, input tidak berkaitan langsung dengan output. Misalnya biaya promosi
yang dikeluarkan untuk meningkatkan pendapatan, akan tetapi peningkatan penjualan
dipengaruhi beberapa factor selain promosi, hubungan antara peningkatan biaya promosi
dengan peningkatan pendapatan sulit dijelaskan. Pada kegiatan penelitian dan
pengembangan, hubungan antara input dan output lebih sulit lagi dijelaskan, hasil dari
kegiatan penelitian mungkin tidak nampak pada beberapa tahun dan jumlah biaya optimum
untuk kegiatan penelitian sulit ditetapkan.
Pengukuran output tidak semudah seperti pada pengukuran input, sebagai contoh penjualan
yang dicapai suatu periode adalh output bagi organisasi berorientasi laba, tetapi angka
tersebut tidak menunjukkan hasil yang dilakukan selama periode tersebut, seperti kegiatan
penelitian, pelatihan dan promosi tahun ini tidak merefleksikan output tahun ini.
39
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Dalam banyak pusat tanggung jawab, efisiensi diukur dengan cara membandingkan biaya
aktual dengan standar, dimana biaya-biaya tersebut harus dinyatakan dalam output yang
diukur, tetapi metode ini mempunyai dua kelemahan utama yaitu :
1. Biaya yang tercatat bukanlah tolak ukur atas sumber daya yang sebenarnya digunakan
2. Standar pada hakikatnya merupakan perkiraan tentang apa yang idealnya harus tercapai
dalam kondisi yang ada. Secara ringkas, suatu pusat tanggung jawab akan bersifat
efisien jika melakukan sesuatu dengan tepat, dan akan bersifat efektif jika melakukan hal-
hal yang tepat.
Peranan Laba
Laba merupakan tujuan utama bagi organisasi yang berorientasi laba. Sehingga laba
merupakan pengukur efektifitas yang penting. Selain itu laba adalah selisih antara penjualan
(pengukur output) dan biaya (pengukur input), jadi laba juga merupakan pengukur efisiensi.
Sehingga laba merupakan pengukur efisiensi dan efektifitas. Apabila kedua pengukur input
dan output dapat dilakukan, maka efisiensi dan efektifitas dapat ditentukan. Akan tetapi apila
yang dapat diukur hanya salah satunya ( input atau output saja) maka pengukur kinerjanya
dihubungkan dengan efisiensinya atau efektifitasnya saja. Sebagai contoh, bagaimana
seseorang membandingkan antara seorang perfeksionis, yang barangkali efektif tetapi tidak
efisiens, dengan seorang manajer yang hemat dengan menggunakan lebih sedikit input
namun memproduksi output yang kurang dari optimal.
Jenis-Jenis Pertanggungjawaban
Terdapat empat (4) jenis pusat pertanggungjawaban yaitu: Pusat pendapatan, Pusat biaya,
Pusat Laba dan Pusat investasi, masing-masing membutuhkan perencanaan dan sistem
pengendalian yang berbeda, yang digolongkan menurut sifat input dalam bentuk uang
dan/atau output yang diukur dengan tujuan pengendalian.
1. Pusat Pendapatan (Revenue Centre)
Merupakan pusat pertanggungjawaban dimana pimpinannya bertanggung jawab atas
pendapatan. Bertanggungjawab artinya mempunyai kewenangan atas hal-hal yang dapat
meningkatkan pendapatan, seperti menentukan harga jual dan biaya-biaya yang secara
tidak langsung bisa relevan atau tidak sama sekali. Pendapatan merupakan sesuatu
yang lebih banyak dipengaruhi oleh factor eksternal (sentiment pasar), sehingga upaya
untuk meningkatkannya tidak sebanding lurus dengan pengorbanan atau biaya yang
terjadi. Hal ini menjadi isyarat bagi pimpinan untuk cermat dalam mengkaji pengendalian
biaya yang relative dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan.
2. Pusat Laba (Profit Centre)
Pusat laba merupakan pusat pertanggungjawaban dimana kinerja finansialnya diukur
dalam ruang lingkup laba, yaitu selisih antara pendapatan dan pengeluaran. Laba
merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan pihak manajemen
senior dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif dibandingkan harus
menggunakan beberapa indikator.Keberadaan suatu pusat laba akan relevan ketika
perencanaan dan pengendalian laba mengaku kepada pengukuran unit masukan dan
keluaran dari pusat laba yang bersangkutan.
40
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
41
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 5
PUSAT PENDAPATAN DAN DAN PUSAT BIAYA
PUSAT PENDAPATAN.
Pusat Pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang outputnya (pendapatan) diukur
dalam satuan moneter, dan tidak dihubungkan dengan inputnya (biaya). Contoh dari pusat
pendapatan adalah; pemasaran yang tidak dibebani dengan harga pokok produk yang dijual.
Penjualan yang dicapai diukur dengan membandingkan dengan anggaran atau target
penjualan yang harus dicapai, manajer mempertanggungjawabakan biaya yang berkaitan
untuk penjualan.
Dalam menganalisa kinerja pimpinan pusat pendapatan jangan hanya melihat dari sisi
kemampuannya dalam menghasilkan laba, tetapi juga harus diperhatikan tingkat penguasaan
pasar yang dapat dicakup. Dalam hal ini, analisis industry menjadi sangat relevan. Adapun
tahapan dalam pemakaian analsis industry adalah sebagai berikut:
a. Membuat proyeksi permintaan pasar
b. Menilai posisi perusahaan dalam persaingan, dapat dihitung dengan: Asumsi: Jika
pimpinan hanya diberi tugas untuk meningkatkan omset.
PUSAT BIAYA
Pusat biaya/beban adalah pusat tanggung jawab yang inputnya diukur secara moneter,
namun outputnya tidak. Pusat biaya merupakan pusat pertanggungjawaban yang memiliki ciri
(karakteristik):
1. Melaksanakan tugas/pekerjaan yang tidak terkait dengan perolehan pendapatan atau
laba.
2. Diberi wewenang untuk mengatur biaya dalam rangka melaksanakan pekerjaan yang
menjadi tugasnya.
3. Prestasinya diukur berdasarkan perbandingan biaya yang dianggarkan dengan
realisasinya. Input atau biaya pada pusat biaya diukur dalam unit moneter (nilai uang)
tetapi output-nya tidak selalu dapat diukur dalam unit moneter.
42
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Ada dua jenis umum dari pusat beban, yaitu : pusat beban teknik dan pusat biaya
kebijakan.
1. Pusat biaya tehnik
Pusat biaya tehnik umumnya terdapat pada kegiatan produksi. Penyimpanan, distribusi,
transportasi. Jenis kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang berulang dan biaya
standarnya dapat ditetapkan. Pada pusat biaya tehnik, pengukuran biaya dilakukan
dengan menetapkan hasil perkalian antara output yang dihasilkan dengan biaya standar
perunit. Selisih antara Biaya standar dengan biaya sesungguhnya menunjukkan tingkat
efisiensi pusat biaya tehnik. Meskipun demikian, pusat biaya tehnik pengukuran
kinerjanya tidak hanya dilihat dari biayanya saja tetapi juga bertanggung jawab terhadap
kualitas dan volume produk yang dihasilkan. Sehingga biaya produksi tidak ditujukan
untuk diminimumkan dengan mengabaikan kualitas. Dengan kata lain, manajer pusat
biaya teknik dibebani tanggungjawab untuk menjamin efisiensi pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya, karena sebagian biaya yang dikeluarkannya
merupakan biaya teknik (engineered expenses). Manajer pusat biaya teknik disamping
harus mempertanggungjawabkan efisiensi biayanya, dia harus mempertanggung -
jawabkan efektifitas pengeluaran biaya pusat pertanggungjawabannya.
Karakteristiknya :
1. Inputnya tidak dapat diukur dengan satuan unit moneter
2. Outputnya diukur bukan bentuk fisik (moneter)
3. Jumlah optimum input yang akan diproduksi untuk satu unit output produksi tidak bisa
diukur.
4. Walaupun konotasinya ―kebijakan‖, tidak berarti bahwa pertimbangan manajemen
tidak dapat diduga atau bersifat insidentil. Oleh sebab itu biaya yang telah ditetapkan
harus diawasi agar tidak melewati jumlah yang telah ditetapkan (anggarannya).
Pengukuran kinerjanya adalah bukan selisih realisasi dan anggaran atau efisiensi,
melainkan peran manajer dalam perencanaan program kerja serta pengendalian dalam
43
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
pengeluaran uang harus disetujui oleh atasannya. Contoh : Biaya administrasi dan
pendukung, biaya penelitian atau pengembangan, serta sebagian biaya pemasaran .
Tehnik yang digunakan untuk membuat anggaran biaya kebijakan adalah Management
By Objective, yaitu proses formal untuk menetapkan ukuran tercapainya tujuan dari tugas
tertentu yang digunakan sebagai pengukur kinerja.
44
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Berikut ini adalah pertanyaan dasar yang dilakukan pada analisa zero base:
1. Haruskah kegiatan yang telah dilakukan tersebut dikerjakan? Apakah memberi
tambahan manfaat bagi pelanggan?
2. Bagaimana kualitas yang seharusnya dicapai? Apakah tidak berlebihan?
3. Apakah cara yang dilakukan sudah sesuai?
4. Berapa biaya yang seharusnya?
Informasi dari sumber lain, misalnya pusat biaya yang sejenis atau dari luar organisasi
dapat digunakan sebagai bahan perbandingan.
Zero base review membutuhkan waktu yang panjang, dan juga membuat trauma manajer
yang kegiatannya di review. Selain itu manajer tidak selalu melakukan yang terbaik dalam
memenuhi anggaran, tetapi juga mencegah terjadinya kegiatan yang kurang
menyenangkan karena adanya Zero base review.
Variabilitas biaya:
Tidak seperti pada biaya tehnik, yang besarnya dipengaruhi perubahan volume, biaya
kebijakan tidak berfluktuasi dalam jangka pendek. Manajemen akan menyetujui
perubahan biaya untuk mengantisipasai perubahan volume penjualan, misalnya
mengijinkan penambahan karyawan apabila volume kegiatan cenderung meningkat.
Pengukuran kinerja:
Tugas utama manajer biaya kebijakan adalah menetapkan bagaimana output yang
diinginkan. Pengeluaran yang dilakukan sesuai dengan anggaran adalah yang
seharusnya dilakukan, apabila lebih besar dari anggaran berarti ada yang perlu diuji,
sedangkan apabila lebih kecil dari anggaran berarti ada kegiatan yang tidak dilakukan.
Kinerja manajernya tidak dinilai dari efisiensinya. Tetapi pengendaliannya ditekankan
pada pengukuran kinerja non financial. Misalnya kualitas jasa yang dilihat dari kepuasan
pengguna jasa.
45
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Usulan rancangan anggaran pusat administrasi seringkali harus dibagi menjadi dua
komponen :
a. Bagian yang mencakup biaya pokok departemen. Biaya ini meliputi biaya untuk
menjalankan pusat administrasi ditambah dengan semua biaya yang harus
dikeluarkan tanpa memerlukan keputusan manajemen puncak.
b. Bagian yang mencakup biaya yang akan dikeluarkan untuk melaksanakan kegiatan –
kegiatan yang direncanakan berdasarkan pertimbangan manajer pusat
pertanggungjawaban yang bersangkutan. Bagian ini berisi penjelasan mengenai
tujuan dan taksiran biaya tiap kegiatan tersebut. Tujuan penyajian bagian ini adalah
untuk memberikan informasi agar memungkinkan manajemen puncak melakukan
pengambilan keputusan berdasarkan biaya dan efektifitas tiap kegiatan yang
diusulkan oleh pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.
Pusat biaya administrasi ingin melakukan yang terbaik untuk menghasikan jasa yang
baik untuk itu diperlukan biaya yang meningkat. Disisi lain mungkin penambahan
biaya tersebut dianggap terlalu mahal ditinjau dari peningkatan laba yang diharapkan.
Dalam pengusulan anggaran dari pusat administrasi terdiri dari komponen berikut ini:
a. Biaya minimal yang harus ada
b. Biaya kebijakan sesuai dengan tujuan yang ditetapkan
c. Penjelasan apabila terjadi peningkatan biaya
2. Pusat Pendukung (Support Centre)
adalah unit-unit pendukung yang menyediakan layanan kepada pusat
pertanggungjawaban yang lain.
46
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
47
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
c. Pengukuran Kinerja
Di banyak perusahaan, manajemen menerima dua jenis laporan mengenai
kegiatan-kegiatan litbang. Jenis laporan yang pertama membandingkan prediksi
terakhir mengenai total biaya dengan jumlah yang disetuji untuk masing-masing
proyek. Jenis laporan keuangan yang kedua terdiri dari perbandingan antara
pengeluaran yang dianggarkan dengan pengeluaran actual di masing-masing
pusat tanggung jawab. Tujuannya adalah untuk membantu para eksekutif
penelitian untuk mengantisipasi pengeluaran dan untuk memastikan bahwa
komitmen pengeluaran tersebut dipenuhi.
48
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
49
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 6
PUSAT LABA, DAN PUSAT INVESTASI
Pusat laba dapat berpartisipasi dalam suatu usaha penjualan yang sukses. Idealnya setiap
pusat laba harus diberikan nilai yang sesuai atas bagiannya dalam transaksi tersebut. Banyak
perusahaan yang tidak memberikan perhatian khusus terhadap penyelesaian masalah
pendapatan umum ini. Perusahaan mengambil posisi bahwa identifikasi tanggung jawab yang
tepat untuk penciptaan pendapatan merupakan salah satu yang sangat sulit dilaksanakan,
dan bahwa tenaga penjualan harus menyadari bahwa mereka tidak hanya bekerja untuk
kebaikan seluruh perusahaan. Perusahaan lainnya mencoba menyelesaikan masalah
tanggung jawab penjualan umum dengan memberikan nilai pada unit bisnis yang melayani
pesanan atas produk yang dihasilkan oleh unit lain dengan cara memberikan imbalan seperti
komisi untuk pialang atau suatu fee.
Langkah utama dalam membuat pusat laba adalah menentukan titik terendah dalam
organisasi di mana kedua kondisi di atas terpenuhi.
50
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
dan banyak di antaranya yang mulai menggunakan suatu scorecard dengan kombinasi
ukuran kinerja finansial dan nonfinansial.
51
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
6. Para manajer yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam organisasi fungsional karena
tidak adanya kesempatan yang cukup untuk mengembangkan kompetensi manajemen
umum.
7. Mungkin ada telalu banyak tekanan atas profitabilitas jangka pendek dengan
mengorbankan profitabilitas jangka panjang.
8. Tidak adanya sistem yang memuaskan untuk memastikan bahwa optimalisasi laba dari
masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba perusahaan secara keseluruhan.
52
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
a. Unit Pemasaran
Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan membebankan biaya
dari produk yang terjual. Harga transfer ini memberikan informasi yang relevan bagi
manajer pemasaran dalam membuat trade-off pendapatan/pengeluaran yang optimal.
Harga transfer yang dibebankan ke pusat laba harus berdasarkan biaya standar, dan
bukan biaya aktual dari produk yang terjual. Dengan menggunakan dasar biaya
standar memisahkan kinerja biaya pemasarn dari kinerja biaya manufaktur, di mana
hal ini mempengaruhi perubahan tingkat efisiensi yang berada di luar kendali manajer
pemasaran.
b. Unit Manufaktur
Aktivitas manufaktur biasanya merupakan pusat beban, dimana manjemen dinilai
berdasarkan kinerja versus biaya standar dan anggaran overhead. Tetapi, ukuran ini
dapat menimbulkan masalah, karena ukuran tersebut tidak mengindikasikan sejauh
mana kinerja manajemen atas seluruh aspek dari pekerjaannya. Oleh karena itu,
dimana kinerja proses manufaktur diukur terhadap biaya standar, dianjurkan untuk
membuat evaluasi yang terpisah atas aktivitas-aktivitas seperti pengendalian mutu,
penjadwalan produk, dan keputusan buat atau beli (make-or-buydecision). Salah satu
cara untuk mengukur aktivitas organisasi manufaktur secara keseluruhan adalah
dengan menjadikannya pusat laba dan memberikan nilai berdasarkan untuk harga
jual produk dikurangi dengan estimasi biaya pemasaran.
3. Unit-unit fungsional pendukung (support) sebagai pusat laba, hal ini meliputi unit-unit
pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, tekhnik, konsultan, dan layanan yang
dapat dijadikan pusat laba. Caranya yaitu:
a. Membebankan biaya dari layanan yang diberikan dan menutupnya dari pendapatan
atas layanan yang diberikan baik kepada internal dan eksternal.
b. Manajer organisasi unit ini termotivasi untuk mengendalikan biayanya agar
pelanggannya tidak meninggalkan, di samping itu konsumen termotivasi untuk
membuat keputusan pakah jasa yang diterima telah sesuai dengan harganya.
4. Organisasi Lainnya
Suatu perusahaan dengan operasi cabangnya yang bertanggungjawab atas pemasaran
produk suatu perusahaan di wilayah geografis tertentu yang manajernya tidak mempunyai
tanggung jawab manufaktur atau pembelian dan profitabilitasnya merupakan satu-satunya
ukuran kinerjanya. Contohnya: Toko-toko rantai ritel, restaurant cepat saji (fast food) dan
hotel-hotel pada rantai hotel seringkali menjadi pusat laba secara alamiah.
Mengukur Profitabilitas
Profitabilitas merupakan salah satu pengukuran bagi kinerja suatu perusahaan, profitabilitas
suatu perusahaan menunjukan kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba
selama pereode tertentu pada tingkat penjualan, asset dan modal saham tertentu.
Profitabilitas suatu perusahaan dapat dinilai melalui berbagai cara tergantung pada laba dan
aktiva atau modal yang akan diperbandingkan satu dengan lainya. Return on equity atau
profitabilitas adalah Suatu pengukuran dari penghasilan atauincome yang tersedia bagi
pemilik perusahaan atas modal yang mereka investasikan di dalam perusahaan.
53
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah Penghasilan yang
diinginkan oleh perusahaan dalam menjual produknya pada periode akuntansi tertentu.
Terdapat dua jenis pengukuran profitabilitas yang digunakan dapat mengevaluasi sebuah
pusat laba, sama halnya dalam mengevaluasi perusahaan secara keseluruhan. yaitu :
1. Pengukuran kinerja manjemen, yang memiliki fokus pada bagaimana hasil kerja para
manajer. Pengukuran ini digunakan untuk planning, coordinating, dan controlling kegiatan
sehari-hari dari pusat laba dan sebagai alat untuk memberikan motivasi yang tepat untuk
para manajer.
2. Ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki fokus pada bagaimana kinerja pusat laba
sebagai suatu entitas ekonomi. . Maksud dari kedua ukuran di atas berbeda satu sama
lain, sebagai contoh, laporan kinerja manajemen suatu toko cabang dapat
memperlihatkan bahwa manajer toko tersebut memiliki kinerja yang baik; tetapi laporan
kinerja ekonomisnya dapat memperlihatkan bahwa toko tersebut kehilangan posisinya di
pasar dan harus di tutup.
Maksud dari kedua ukuran diatas berbeda satu sama lain. Sebagai contoh, laporan kinerja
manjemen suatu toko cabang dapat memperlihatkan bahwa manajer toko tersebut memiliki
kinerja yang sangat baik; tetapi laporan kinerja ekonomisnya dapat memperlihatkan bahwa
toko tersebut kehilangan posisinya di pasar dan harus ditutup karena adanya kondisi
persaingan dan ekonomi yang tidak menguntungkan di wilayah tersebut.
Jenis-jenis ukuran kinerja. Kinerja manajer pusat laba dapat dievaluasi berdasarkan lima
ukuran profitabilitas sebagai berikut:
1. Margin Kontribusi / Contribution Margin
Margin kontribusi menunjukan rentang (spread) / selisih antara pendapatan dari penjualan
dengan beban variabel. Alasan utama mengapa ini digunakan sebagai alat pengukur
kinerja manajer pusat laba adalah bahwa karena beban tetap (fixed expense) berada di
luar kendali manajer tersebut, sehingga para manajer harus memusatkan perhatian untuk
memaksimalkan margin kontribusi.
2. Laba Langsung / direct profit
Laba langsung (direct profit) mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap overhead
umum dan laba perusahaan. Ukuran ini menggabungkan seluruh pengeluaran pusat laba,
baik yang dikeluarkan oleh atau dapat ditelusuri langsung ke pusat tersebut tanpa
memperdulikan apakah pos-pos ini ada dalam kendali manajer pusat laba atau tidak.
Meskipun demikian, pengeluaran yang terjadi di kantor pusat tidak termasuk dalam
perhitungan ini. Jadi, rumus Laba langsung = Penjualan – (Beban Variabel + Beban
Tetap) atau Margin kontribusi – Beban Tetap ( yang terdiri dari beban pokok penjualan,
beban pemasaran, dan beban administrasi umum ). Kelemahan dari pengukuran laba
langsung adalah bahwa ia tidak memasukan unsur manfaat dari biaya-biaya kantor pusat.
3. Laba yang Dapat Dikendalikan / Controllable Profit
Pengeluaran-pengeluaran kantor pusat dapat dikelompokkan menjadi dua kategori yaitu :
dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan. Yang termasuk dalam kategori pertama
dalah pengeluaran-pengeluaran yang dapat dikendalikan, paling tidak pada tingkat
54
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
tertentu, oleh manajer unit bisnis. Controllable profit = Direct profit – Beban terkendali dari
kantor pusat.
4. Laba Sebelum Pajak / Profit before tax
Dalam ukuran ini seluruh overhead korporat dialokasikan ke pusat laba berdasarkan
jumlah relatif dari beban yang dikeluarkan oleh pusat laba. Ada dua argumen yang
menentang alokasi ini. Pertama, karena biaya-biaya yang dikeluarkan oleh staf di
departemen korporat seperti bagian keuangan, akuntansi, dan bagian sumber daya
manusia tidak dapat dikendalikan oleh manjer pusat laba, maka manajer tersebut
sebaiknya tidak dianggap bertanggung jawab untuk biaya tersebut. Kedua, sulit untuk
mengalokasikan jasa staf korporat dengan cara yang wajar mencerminkan jumlah biaya
yang dikeluarkan oleh setiap pusat laba. Jika pusat laba dibebankan dengan sebagian
overhead korporat, maka hal ini harus dihitung berdasarkan biaya yang telah
dianggarkan, dan bukan biaya aktual, di mana kolom ‖anggaran‖ dan ‖aktual‖ dalam
laporan kinerja pusat laba menunjukan jumlah yang hampir sama untuk pos khusus ini.
Profit before tax dihitung = Controllable Profit – Beban kantor pusat lainnya.
5. Laba bersih / Net profit after tax
Pengukuran laba terakhir adalah menggunakan laba bersih setelah pajak, yaitu Laba
sebelum pajak – Pajak penghasilan pusat laba yang bersangkutan.
Memilih metode pengakuan pendapatan yang tepat sangatlah penting. Apakah pesanan
dicatat pada saat pesanan dibuat, ketika pesanan dikirim, atau ketika uang kas diterima?
Selain keputusan ini, ada hal-hal lain yang berkaitan dengan pendapatan umumnya yang
memerlukan pertimbangan.dalam beberapa kasus dua atau lebih pusat laba dapat
berpartisipasi dalam suatu usaha penjualan yang sukses. Idealnya setiap pusat laba harus
diberikan nilai yang sesuai atas bagiannya dalam transaksi tersebut.
Hampir semua kebingungan yang timbul dalam mengukur kinerja pusat laba biasanya terjadi
sebagai akibat dari kegagalan untuk memisahkan antara kinerja manajer dengan pengukuran
ekonomis suatu pusat laba. Jika seseorang hanya mempertimbangkan pengukuran terhadap
manajer jasa, maka solusinya sering kali tampak nyata: para manajer harus diukur
berdasarkan pos-pos yang dapat mereka kendalikan, bahkan jika mereka tidak memiliki
pengendalian penuh terhadap pos tersebut.
PUSAT INVESTASI
Pusat investasi merupakan pusat pertanggungjawaban yang bertugas untuk mengatur
investasi guna mencapai laba yang seoptimal mungkin. Kewenangan Pusat Investasi adalah
menyangkut pengelolaan laba (yang terdiri atas pendapatan dan biaya) serta mengelola aset
yang dipergunakan untuk memperoleh laba. Dengan demikian, Pusat Investasi diukur
prestasinya berdasarkan perbandingan antara laba yandiperoleh dengan aset (investasi) yang
dipergunakan.
Tujuan pengukuran prestasi suatu pusat investasi, adalah :
55
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Terdapat dua metode dalam mengukur prestasi Pusat Investasi. Pertama, pusat investasi
diukur prestasinya dengan menghitung laba yang diperoleh dengan investasinya (investment
base). Perhitungan ini disebut dengan Return on Investmen atau ROI. Kedua, pengukuran
prestasi dilakukan dengan menghitung Economic Value Added (EVA) yang sering disebut
juga sebagai residual income.
Keuntungan ROI :
1. Mendorong Manajer untuk memberikan perhatian yang lebih luas terhadap hubungan
antara penjualan, biaya dan investasi yang seharusnya menjadi fokus bagi manajer
investasi.
2. Mendorong efisiensi biaya.
3. Bisa mengurangi investasi yang berlebihan
Kelemahan ROI :
1. Manajer pusat investasi cenderung menolak investasi yang bisa menurunkan ROI pusat
pertanggung jawabannya, walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara
keseluruhan.
2. Mendorong Manajer pusat investasi hanya berpikiran jangka pendek tanpa
memperhatikan kepentingan jangka penjang.
56
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Dalam hal investasi, EVA mampu mendorong manajer berpikir dan bertindak yaitu memilih
investasi yang memaksimumkan pengembalian dengan biaya modal yang minimum sehingga
nilai perusahaan bisa ditingkatkan (misalnya para pemegang saham). Selain itu, factor biaya
modal yang terdapat dalam EVA mendorong manajer untuk berhati-hati dalam menentukan
kebijakan struktur modal perusahaannya. EVA merupakan laba operasi setelah pajak
dikurang total biaya modal tahunan. Jika EVA positif, berarti perusahaan sedang
menghasilkan kekayaan. Jika negatif, maka perusahaan sedang menghancurkan modal. EVA
adalah metode untuk mengukur kinerja atau prestasi manajer pusat investasi, yang
merupakan selisih antara Laba Operasi Setelah Pajak dengan Rata-Rata Tertimbang biaya
Modal dari Modal Total yang digunakan.
Return On Investment
Return On Investment dihitung dengan membagi laba yang diperoleh oleh pusat investasi
dengan aktiva yang diinvestasikan untuk memperoleh laba tersebut. Namun dalam penentuan
return on investment pusat investasi timbul masalah dalam pemilihan konsep laba dan
masalah penentuan aktiva yang dimasukkan dalam unsure investasi serta pemilihan metode
penilaian aktiva yang digunakan oleh pusat investasi. Konsep laba yang tepat digunakan
sebagai pengukur prestasi suatu pusat investasi adalah laba yang terkendali oleh divisi.
ROI = Laba Operasi : Rata-Rata Aktiva Operasi = (laba operasi : penjualan) x (penjualan
: rata-rata aktiva operasi)
Atau
ROI = Margin x Perputaran
57
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 7
HARGA TRANSFER
Harga transfer harus dirancang sedemikian rupa supaya dapat mencapai beberapa sasaran
sebagai berikut :
1. Memberikan informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan
penyesuaian yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan.
2. Menghasilkan keputusan yang bertujuan sama-maksudnya, sistem harus dirancang agar
keputusan yang meningkatkan laba unit usaha juga akan meningkatkan laba perusahaan.
3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari tiap unit usaha.
4. Sistem harus mudah dimengerti dan dikelola.
58
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Prinsip Dasar
Prinsip dasarnya adalah bahwa harga transfer harus sama dengan harga yang dipatok
seandainya produk tersebut terjual kepada konsumen luar atau dibeli dari pemasok luar.
Ketika suatu pusat laba pada sebuah perusahaan membeli produk, dan menjualnya kepada,
satu sama lain, maka dua keputusan yang harus diambil untuk setiap produk adalah :
1. Apakah perusahaan harus memproduksi sendiri produk tersebut atau membelinya dari
pemasok luar ? Hal ini memrupakan sourcing decision.
2. Jika diproduksi sendiri, pada tingkat harga berapakah produk tersebut ditransfer diantara
pusat-pusat laba ? Hal ini merupakan transfer price decision.
Idealnya, harga transfer harus mengestimasikan harga normal pasar di luar, dengan
penyesuaian untuk biaya yang tidak terjadi di dalam perusahaan. Bahkan ketika sourcing
decision mengalami hambatan, harga pasar merupakan harga transfer yang paling baik.
Situasi Ideal
Harga transfer yang berdasarkan harga pasar akan menghasilkan kesamaan tujuan, dan tidak
membutuhkan administrasi pusat jika kondisi-kondisi dibawah ini terpenuhi :
1. Orang-orang kompeten. Idealnya, para manajer harus memperhatikan kinerja jangka
panjang dari pusat-pusat tanggung jawab mereka, sama seperti dalam jangka pendeknya.
Staf yang terlibat dalam negosiasi dan arbitrase suatu harga transfer juga harus
kompeten.
2. Atmosfer yang baik. Para manajer harus menjadikan profitabilitas – yang diukur dari
laporan laba rugi – sebagai tujuan yang penting dan suatu pertimbangan yang signifikan
dalam penilaian kinerja mereka. Mereka juga harus dapat menerima bahwa harga transfer
tersebut akurat.
3. Suatu harga pasar. Harga transfer yang ideal harus berdasarkan harga pasar normal dan
wajar dari produk identik yang ditransfer – maksudnya, harga pasar yang mencerminkan
kondisi yang sama (kuantitas, waktu pengiriman, dan kualitas) dengan produk yang diberi
harga transfer. Harga transfer tersebut dapat diturunkan untuk mencerminkan
penghematan dari penjualan di dalam perusahaan.
4. Kebebasan memperoleh sumber daya. Alternatif dalam memperoleh sumber daya
haruslah ada, dan para manajer harus diberi wewenang untuk memilih mana yang paling
baik untuk mereka.
5. Informasi penuh. Para manajer harus mengetahui semua alternatif yang ada, biaya dan
pendapatan yang relevan dari masing-masing alternatif tersebut.
6. Negosiasi. Harus ada mekanisme kerja yang berjalan lancer dalam melakukan negosiasi
atas ―kontrak‖ diantara unit-unit usaha.
59
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Dua keputusan yang harus dibuat dalam system harga transfer berdasarkan biaya :
1. bagaimana menentukan besarnya biaya, dan
2. bagaimana menghitung markup laba.
Basis biaya.
Basis yang umum adalah biaya standar. Biaya actual tidak boleh digunakan karena factor
inefisiensi produksi akan terlewatkan bagi pusat laba pembelian. Jika biaya standar yang
digunakan, maka dibutuhkan suatu insentif untuk menetapkan standar yang ketat dan
meningkatkan standar tersebut.
60
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Markup laba.
Dalam menghitung markup laba, juga terdapat dua keputusan :
1. Apa basis markup laba tersebut,
a. Basis yang paling mudah digunakan adalah persentase biaya.
b. Basis yang secara konsep lebih baik adalah persentase investasi, tetapi
menghitung investasi untuk diaplikasikan kepada setiap produk yang
dihasilkan dapat menyebabkan permasalahan teknis.
2. Tingkat laba yang diperbolehkan.
Problem yang kedua dalam penyisihan laba adalah besarnya jumlah laba. Persepsi
manajemen senior atas kinerja keuangan dari suatu pusat laba akan dipengaruhi oleh
laba yang ditunjukkannya. Konsekuensi, kemungkinan penyisihan laba harus dapat
memperkirakan tingkat pengembalian (rate of return) yang akan dihasilkan
seandainya unit usaha tersebut merupakan perusahaan independent yang menjual
produknya kepada konsumen luar.
Solusi konseptual adalah dengan membuat penyisihan laba yang berdasarkan investasi yang
dibutuhkan untuk memenuhi volume yang diminta oleh pusat laba pembelian. Nilai investasi
tersebut dihitung pada level ―standar‖, dengan asset dan persediaan pada tingkat biaya
penggantian (replacement cost).
Metode-metode yang digunakan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara-cara
yang digambarkan di bawah ini :
Persetujuan diantara unit-unit usaha.
Beberapa perusahaan membuat mekanisme formal dimana wakil-wakil dari uit-unit pembelian
dan penjualan bertemu secara berkala untuk memutuskan harga penjualan kepada pihak luar
dan pembagian laba untuk produk-produk dengan biaya tetap dan laba upstream yang
signifikan.
Beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam menerapkan metode penentuan harga dua
langkah (two-step pricing method) :
1. Pembebanan biaya per bulan untuk biaya tetap dan laba harus dinegosiasikan secara
berkala dan akan tergantung dari kapasitas yang digunakan oleh unit pembeli.
2. Pertanyaan mungkin akan timbul mengenai keakuratan alokasi investasi dan biaya.
61
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
3. Dengan system penentuan harga ini, inerja laba dari unit produksi tidak dipengaruhi
volume penjualan dari unit yang terakhir. Hal ini memecahkan masalah yang muncul
ketika usaha pemasaran oleh unit usaha yang lain mempengaruhi kinerja laba dari
unit produksi murni.
4. Mungkin terdapat konflik antara kepentingan dari unit produksi dengan kepentingan
perusahaan.(Kelemahan ini diatasi dengan menentukan bahwa unit pemasaran
memiliki prioritas utama dalam menggunakan kapasitas yang terbatas)
5. Metode ini mirip dengan penentuan harga ―take or pay‖ yang sering digunakan oleh
perusahaan-perusahaan sarana umum, saluran pipa, dan batubara, dan dalam
kontrak jangka panjang.
Pembagian laba
Jika system penentuan harga dua langkah tidak feasible, sistem pembagian laba (profir
sharing) dapat digunakan untuk memastikan kesamaan antara kepentingan unit usaha dan
perusahaan. Sistem tersebut beroperasi dengan cara sebagai berikut :
1. Produk tersebut ditransfer ke unit pemasaran pada biaya variable standar.
2. Setelah produk tersebut terjual, unit-unit usaha membagi kontribusi yang dihasilkan,
dimana perhitungannya adalah harga penjualan dikurangi biaya variable produksi dan
pemasaran.
Melaksanakan system pembagian laba semacam ini akan menimbulkan beberapa masalah
teknis :
1. Mungkin saja terdapat argument-argumen mengenai cara pembagian kontribusi diantara
dua pusat laba, dan manajemen senior akan turun tangan untuk menangani masalah
ini.Hal ini membuang biaya, waktu dan bekerja secara berlawanan dengan alas an dasar
dari desntralisasi, yaitu otonomi para manajer unit usaha.
2. Membagi rata laba diantara pusat laba tidak memberikan informasi yang tepat mengenai
profitabilitas masing-masing pusat laba.
3. Karena kontribusi yang ada tidak akan dialoksikan sampai penjualan selesai dilakukan,
maka kontribusi unit produksi tergantung pada kemampuan unit pemasaran untuk
menjual seharga harga penjualan aktual. Unit produksi mungkin merasa diperlakukan
dengan tidak adail dalam situasi ini.
62
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Dengan metode dua bentuk harga, konflik-konflik ini dapat dikurangi sehingga tidak
meghadapkan manajemen senior pada permasalahan seperti ini.
63
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
bagi unit usaha untuk menegosiasikan harga mereka adalah bahwa mereka biasanya
memiliki informasi yang paling tepat mengenai pasar-pasar dan biaya-biaya yang ada,
sehingga mereka merupakan pihak yang paling mungkin untuk memberikan harga yang
pantas.
2. Arbitrase dan Penyelesaian Konflik
Tugas untuk menengahi arbitrase bisa kepada seorang eksekutif ataupun dengan
membentuk suatu komite. Tingkat formalitas yang digunakan tergantung pada jenis dan
luasnya potensi arbitrase harga transfer. Dalam sistem yang formal, kedua pihak
menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah / pendamai (arbritrator).
Bagaimanapun rincinya peraturan penentuan harga (pricing rule), mungkin tidak ada
kasus dimana unit-unit usaha tidak setuju pada harga tertentu. Untuk alasan tersebut,
suatu prosedur harus dibuat untuk menengahi pertikaian harga transfer. Terdapat tingkat
formalitas yang luas dalam arbitrase harga transfer.emungkinan ekstremnya akan
dibentuk suatu komite yang memiliki tiga tanggungjawab, yaitu :
a. menyelesaikan pertikaian harga transfer,
b. meninjau alternative sourcing yang mungkin ada, dan
c. mengubah peraturan harga transfer bila perlu.
Arbitrase dapat dilakukan dengan beberapa cara. Dengan sistem yang formal, kedua
pihak menyerahkan kasus secara tertulis kepada pihak penengah / pendamai (arbitrator).
Selain tingkat formalitas arbitrase, jenis proses penyelesaian konflik yang digunakan juga
mempengaruhi keefektifan suatu system harga transfer.
Dengan perjanjian semacam ini, pihak manajemen dapat berkonsentrasi pada sourcing
dan pricing atas sejumlah kecil produk-produk bervolume besar.
64
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 8
PERENCANAAN STRATEGIS
Di pihak lain, kebijakan bisnis merupakan studi yang sifatnya integratif dan komprehensif
karena lebih cenderung melihat ke dalam perusahaan, dengan menitikberatkan pada masalah
efisiensi atas utilitas sumber daya yang dimiliki perusahaan. Dengan demikian, kebijakan
bisnis memfokuskan pada perumusan pedoman umum yang memungkinkan pencapaian yang
lebih baik atas misi dan tujuan perusahaan. Jadi, dalam manajemen strategis tercakup juga
kebijakan bisnis, tetapi dengan penekanan yang lebih besar pada aspek lingkungan dan
strategi.
65
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Banyak kegunaan dari pembuatan perencanaan Strategis yakni terciptanya efesiensi dan
efektivitas pelaksanaan kegiatan perusahaan, dapat melakukan koreksi atas penyimpangan
sedini mungkin, mengidentifikasi hambatan-hambatan yang timbul menghindari kegiatan,
pertumbuhan dan perubahan yang tidak terarah dan terkontrol.
66
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
67
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
68
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
69
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
70
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 9
PENYUSUNAN ANGGARAN
PENGERTIAN ANGGARAN
Anggaran (budget) adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun berdasarkan
program-program yang telah disahkan. Anggaran (budget) merupakan rencana tertulis
mengenai kegiatan suatu organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya
dinyatakan dalam satuan uang untuk jangka waktu tertentu. Anggaran merupakan alat
manajemen dalam mencapai tujuan. Jadi anggaran bukan tujuan dan tidak dapat
menggantikan manajemen.
Anggaran digunakan dalam perencanaan dan pengendalian jangka pendek yang efektif dalam
organisasi. Suatu anggaran operasi biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan
pendapatan dan beban yang direncanakan untuk tahun itu.
Dalam penyusunan anggaran perlu diperhatikan perilaku para pelaksana anggaran dengan
cara mempertimbangkan, hal-hal berikut ini:
1. Anggaran harus dibuat serealitas mungkin, secermat mungkin sehingga tidak terlalu
rendah atau terlalu tinggi. Anggaran yang dibuat terlalu rendah tidak menggambarkan
kedinamisan, sedangkan anggaran yang dibuat terlalu tinggi hanyalah angan-angan.
2. Untuk memotivasi manajer pelaksana diperlukan partisipasi top management (direksi).
3. Anggaran yang dibuat harus mencerminkan keadilan, sehingga pelaksana tidak merasa
tertekan, tetapi termotivasi.
4. Untuk membuat laporan realisasi anggaran diperlukan laporan yang akurat dan tepat
waktu, sehingga apabila terjadi penyimpangan yang merugikan dapat segera diantisipasi
terlebih dini.
Anggaran yang dibuat akan mengalami kegagalan bila hal-hal berikut ini tidak diperhatikan:
1. Pembuat anggaran tidak cakap, tidak mampu berpikir ke depan tidak memiliki wawasan
yang luas.
2. Kekuasaan membuat anggaran tidak tegas.
3. Pelaksana tidak cakap.
4. Tidak didukung oleh masyarakat.
5. Dana tidak cukup.
71
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Anggaran memang berkaitan secara unik dengan system akuntansi perusahaan dalam hal-
hal:
1. Komponen keuangan dari suatu anggaran yang umumnya disusun dalam suatu format
akuntansi.
2. Anggaran perusahaan mempunyai kaitan erat dengan akuntansi manajemen, yaitu
berupa akuntansi harga pokok standar, akuntansi harga pokok variabel.
3. Akuntansi keuangan mencatat transaksi waktu yang lalu, sedangkan anggaran
perusahaan mencatat transaksi waktu akan datang.
4. Untuk memperbandingkan anggaran dengan realisasi diperlukan data yang dihasilkan
olek akuntansi keuangan.
5. Akuntansi keuangan memberikan input-input data historis yang relevan terutama untuk
tujuan-tujuan analisis dalam pengembangan anggaran perusahaan.
72
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Adapun fungsi lain dari anggaran selain disebutkan diatas, anggaran mempunyai 4 prinsip
tujuan yaitu:
1. Menyelaraskan dengan rencana Stratejik. Perencanaan stratejik mempunyai
karakteristik sebagai berikut: dipersiapan pada awal tahun, dikembangkan berdasarkan
informasi terbaik yang tersedia pada saat itu, persiapannya melibatkan beberapa manajer
dan dinyatakan dalam tahapan yang lebih luas. Anggaran yang telah selesai sebelum
permulaan tahun anggaran , menyediakan peluang untuk menggunakan informasi akhir
yang tersedia dan didasarkan pada judgment peramalan disemua level dalam organisasi.
2. Koordinasi. Setiap manajer pusat pertanggungjawaban dalam organisasi berpartisipasi
dalam penyusunan anggaran. Selanjutnya, tatkala staf mengumpulkan ―berbagai
potongan‖ anggaran menjadi suatu anggaran induk, maka inkonsistensi ini adalah adanya
kemungkinan bahwa berbagai rencana produksi organisasi tidak selaras dengan
volumepenjualan yang dianggarkan, baik secara total maupun menurut lini produksi
tertentu.
3. Penetapan Tanggung Jawab. Anggaran yang telah disetujui seyogyanya mempertegas
tanggung jawab setiap manajer terkait. Anggaran tersebut juga mengotorisasi para
manajer pusat pertanggungjawaban guna membelanjakan sejumlah dana tertentu sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa perlu persetujuan dari pejabat
yang lebih tinggi.
4. Dasar untuk Evaluasi Kinerja. Anggaran mencerminkan suatu komitmendari pembuatan
-nya dengan atasannya. Oleh karena itu, anggaran menjadi tolak ukur (bencmark) di
mana kinerja aktual kelak akan dibandingkan terhadapnya. Komitmen dapat berubah bila
asumsi-asumsi yang mendasarinya juga berubah, namun demikian, anggaran merupakan
titik awal yang paling baik dalam menilai kinerja.
73
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
74
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Proses persiapan anggaran harus dibedakan dari Strategi Perencanaan dan Peramalan.
Kaitannya dengan Perencanaan Stratejik
Perencanaan Stratejik adalah proses menentukan hakikat dan ukuran dari beberapa program
yang harus dijalankan dalam mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik
perencanaan stratejik dan anggaran melibatkan perencanaan, namun kedua jenis kegiatan
perencanaan tersebut berbeda dalam prosesnya. Proses pembuatan anggaran difokuskan
pada satu tahun, sedangkan perencanaan strategi difokuskan pada kegiatan yang diperluas
pada periode beberapa tahun.
Perbedaan lain antara rencana stratejik dan anggaran adalah bahwa rencana stratejik
terstruktur melalui pusat tanggung jawab.
Contoh dari peramalan adalah yang dibuat oleh bendahara kantor untuk membantu
perencanaan keuangan. Peramalan tersebut termasuk dalam penentuan pendapatan, beban
dan item lain yang mempengaruhi arus kas. Bendaharawan, bagaimanapun juga, tidak
bertanggung jawab dalam penjualan, pengeluaran atau item lain yang berkaitan dengan
peramalan. Peramalan keuangan tidak jelas oleh manajemen puncak; dapat berubah dalam
waktu seminggu atau harian, tanpa persetujuan dari pejabat tinggi; dan biasanya perbedaan
antara kenyataan dan peramalan tidak analisis.
75
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Dari tampilan diatas menunjukkan isi dari anggaran operasi dan perbedaannya dengan tipe
lain dari dokumen perencanaan; rencana stratejik; dan anggaran modal, anggaran kas dan
anggaran neraca. Jumlahnya adalah jumlah dolar yang direncanakan pada tahun itu,
bersamaan dengan jumlah kuantitatif.
76
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Dengan komputer, dan terutama internet, fungsi-fungsi ini dapat dilakukan dengan
lebih akurat, lebih sedikit penyalinan dan kesalahan penghitungan, dan jauh lebih
cepat.
b. Komite Anggaran
Terdiri dari anggota-anggota manajemen senior Di beberapa perusahaan, CEO
membuat keputusan tanpa komite. Komite tersebut meninjau dan menyetujui atau
menyesuaikan masing-masing anggaran. Dalam perusahaan besar yang
terdiversifikasi, komite anggaran mungkin hanya bertemu dengan eksekutif operasi
senior untuk meninjau anggaran dari suatu unit bisnis atau sekelompok unit bisnis.
2. Penerbitan Pedoman
Dalam pengembangan rencana strategis biasanya tidak melibatkan manajer pusat
tanggung jawab di tingkat yang lebih rendah. Dengan demikian, ada atau tidak ada
rencana strategis, langkah pertama dalam proses penyusunan anggaran adalah
mengembangkan pedoman yang mengatur penyusunan anggaran, untuk disebarkan
kepada semua manajer. Pedoman ini adalah yang dinyatakan secara implisit dalam
rencana strategis dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan yang telah terjadi
semenjak disetujui, khususnya kinerja perusahaan sampai tanggal tersebut dan prediksi
terakhir. Isi dari pedoman tersebut, misalnya asumsi inflasi secara umum dan inflasi untuk
pos-pos tertentu seperti upah; kebijakan korporat mengenai berapa banyak karyawan
yang dapat dipromosikan; kompensasi di tiap tingkat upah dan gaji, termasuk tunjangan;
dan kemungkinan untuk membekukanperekrutan.
3. Usulan Awal Anggaran
Menggunakan garis pedoman, tanggung jawab manajer, dibantu dengan staf mereka,
mengembangkan permintaan anggaran. Karena sebagian besar tanggung jawab akan
memulai anggaran tahunan dengan fasilitas yang sama, personel dan sumber lain yang
mereka miliki pada saat ini, anggaran ini didasarkan pada level-level yang ada, yang
kemudian diubah agar sesuai dengan garis pedoman. Perubahan dari level awal
pekerjaan dapat diklasifikasikan sebagai berikut (a) perubahan dalam kekuatan eksternal
dan (b) perubahan dalam kebijakan dan pelaksanaan internal. Yang termasuk
di dalamnya adalah, tetapi tidak dibatasi, adalah sebagai berikut :
77
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
78
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Jika revisi anggaran terbatas hanya pada situasi yang tidak biasanya, maka revisi
semacam itu harus ditinjau dengan memadai. Secara umum, izin untuk membuat revisi
sebaiknya sulit untuk didapat. Bisa dikatakan, revis anggaran harus dijustifikasi
berdasarkan perubahan kondisi yang signifikan dari yang ada ketika anggaran yang asli
disetujui. Suatu hal yang penting bahwa tindakan-tindakan manajemen didasarkan pada
informasi terkini yang tersedia. Konsekuensinya, manajer sebaiknya bertindak sesuai
dengan informasi paling akhir. Kinerja terus akan diukur terhadap anggaran yang asli,
tetapi penjelasan untuk varians yang wajar dapat diterima.
8. Anggaran Kontinjensi
Beberapa perusahaan mempersiapkan anggaran kebetulan yang menandakan bahwa
manajemen perlu mengambil tindakan jika ada penurunan dalam volume penjualan yang
telah diantisipasi dalam perkembangan anggaran. Anggaran kebetulan menyediakan
jalan yang lebih cepat untuk mengubah kondisi jika situasinya telah tiba. Jika volume
penjualan turun 20%, manajer unit bisnis dapat memutuskan sendiri, sesuai dengan
keputusan pembuatan anggaran kebetulan, tindakan harus dilakukan.
ASPEK-ASPEK KEPERILAKUAN
Beberapa pertimbangan motivasional dalam penyusunan anggaran operasi dijelaskan berikut:
1. Partisipasi dalam Proses Penyusunan Anggaran
Suatu prose anggaran bisa bersifat dari ―atas-ke-bawah‖ atau dari ―bawah-ke-
atas.‖ Dengan penyusunan anggaran dari atas-ke-bawah, manajemen senior
menetapkan anggaran bagi tingkat yang lebih rendah. Dengan penyusunan anggaran dari
bawah-ke-atas, manajer tingkat yang lebih rendah berpartisipasin dalam menentukan
besarnya anggaran.Tetapi, pendekatan dari atas-ke-bawah jarang berhasil. Penyusunan
anggaran dari bawah-ke-atas kemungkinan besar akan menciptakan komitmen untuk
mencapai tujuan anggaran, dengan pengendalian yang hati-hati. Sebenarnya, proses
penyusunan anggaran yang efektif menggabungkan kedua pendekatan tersebut.
Penelitian telah menunjukkan bahwa partisipasi anggaran mempunyai dampak yang
positif terhadap motivasi manajerial karena dua alasan :
a. Kemungkinan ada peneriman yang lebih besar atas cita-cita anggaranjika anggaran
dipandang berada dalam kendali pribadi manajer, dibandingkan bila dipaksakan
secara eksternal.
b. Hasil penyusunan anggaran partisipatif adalah pertukaran informasi yang efektif.
Besar anggaran yang telah disetujui merupakan hasil dari keahlian dan pengetahuan
pribadi dari pembuat anggaran, yang paling dekat dengan lingkungan produk/pasar.
2. Tingkat Kesulitan dari Target Anggaran
Anggaran yang ideal adalah anggaran yang menantang tetapi dapat dicapai. Dalam istilah
statistik, hal ini dapat diartikan bahwa seorang manajer yang berkinerja dengan cukup
baikmempunyai kesempatan paling tidak 50% untuk mencapaijumlah naggraran. Salah
satu keterbatasan dari target yang dapat dicapai adalah kemungkinan bahwa manajer unit
bisnis tidak melakukan usaha yang memuaskan ketika anggaran tercapai.Hal ini dapat
diatasi dengan menyediakan pembayaran bonus untuk kenerja actual yang melebihi
anggaran.
3. Keterlibatan Manajemen Senior
Adalah perlu supaya sistem anggaran mana pun menjadi lebih efektif dalam memotivasi
pembuat anggaran. Tanpa partisipasi aktif mereka dalam proses persetujuan, akan ada
godaan besar bagi pembuat anggaran untuk ―bermain-main‖ dengan sistem tersebut-
79
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
yaitu, beberapa manajer akan menyerahkan anggaran yang mudah dicapai atau yang
berisi kelonggaran yang berlebihan untuk kontijensi yang mungkin.
4. Departemen Anggaran
Departemen anggaran memiliki masalah keperilakuan yang sangat sulit. Departemen ini
harus menganalisis anggaran secara rinci, dan harus yakin bahwa anggaran disusun
dengan memadai dan informasinya adalah akurat. Untuk melaksanakan tugasnya dengan
efektif, maka anggota departemen anggaran harus mempunyai reputasi sebagai orang
yang tidak memihak dan adil. Juga memilki keahlian yang diperlukan untuk berurusan
secara efektif dengan orang lain.
80
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB10
ANALISIS LAPORAN KINERJA KEUANGAN
MENGHITUNG VARIANS
Kerangka analisis yang digunakan dalam analisis varians meliputi ide-ide berikut ini:
1. Mengidentifikasikan faktor-faktor penyebab kunci yang mempengaruhi laba.
2. Merinci varians laba keseluruhan berdasarkan faktor-faktor penyebab kunci tersebut.
3. Fokus pada dampak laba dari variasi dalam setiap factor penyebab.
4. Mencoba untuk menghitung dampakyang spesifik dan dapat dipisahkan dari setiap faktor
penyebab dengan cara memvariasikan satu factor saja sementara factor yang lainnya
dianggap konstan.
Varians pendapatan
Variansi pendapatan dibuat untuk setiap lini produk, dan hasil dari lini produk kemudian
diagregasikan untuk menghitung total varians. Varians yang positif adalah menguntungkan,
karena hal tersebut mengindikasikan bahwa laba actual melebihi laba yang dianggarkan, dan
varians yang negative adalah tidak menguntungkan.
Varians Pendapatan
Dalam bagian ini dijelaskan mengenai bagaimana menghitung varians harga, volume dan
bauran penjualan.
Varians Bauran
Varians Bauran untuk masing-masing produk diperoleh dari persamaan berikut ini:
Varians Bauran = [(total volume penjualan aktual * proporsi yang dianggarkan) –
(volume penjualan aktual)] * kontribusi per unit yang dianggarkan.
Varians Volume
Varians volume dapat dihitung denagn cara mengurangkan varians bauran dari gabungan
antara varias bauran dan varians volume.dengan rumus:
Varians volume = [(total volume penjualan actual)*(persentase yang dianggarkan)] –
[(penjualan yang dianggarkan)*(kontribusi perunit yang dianggarkan)]
81
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Salah satu perluasan dari analisis laba adalah untuk memisahkan varians bauran dan volume
menjadi jumlah yang disebabkan oleh perbedaan dalam pangsa pasar dan jumlah yang
disebabkan oleh perbedaan dalam volume industri. Dengan rumus:
Varians pangsa pasar = [(penjualan actual) – (volume industri)] * penetrasi pasar yang
dianggarkan * kontribusi per unit yang dianggarkan. Sedangkan varians volume
industry dengan rumus;
Varian Volume Industri = (volume industry actual – volume industry yang
dianggarkan) * penetrasi pasar yang dianggarkan * kontribusi per unit yang
dianggarkan
Varians Beban
Biaya tetap
Varians antara biaya tetap actual dengan yang dianggarkan didapat dari pengurangan, karena
biaya-biaya ini tidak dipengaruhi baik oleh volume penjualan maupun volume produksi.
Biaya Variabel
Biaya variable adalah biaya yang bervariasi secara langsung dan proporsional dengan
volume. Biaya produksi variabel yang dianggarkan harus disesuaikan dengan volume
produksi actual.
Beban produksi yang dianggarkan disesuaikan kejumlah yang seharusnya dikeluarkan pada
tingkat produksi actual dengan cara mengalikan setiap elemen dari biaya standar untuk setiap
produk dengan volume produksi untuk produk tersebut.
Rangkuman Varians
Ada beberapa cara dengan mana varians dapat dirangum dalam suatu lporan bagi
manajemen. Laporan ini terutama digunakan karena jumlahnya dapat ditelusuri dengan
mudah ke tampilan-tampilan sebelumnya. Bentuk lain penyajian untuk varians-varians
tersebut tersebut adalah dengan menunjukkan jumlah actual beserta dengan variansnya.
82
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
perkiraan saat ini akan kinerja actual untuk satu tahun penuh menunjukkan seberapa dekat
manajer unit bisnis memperkirakan akan memenuhi target laba tahunan.
Standar evaluasi
Dalam system pengendalian manajemen, standar formal digunakan dalam evaluasi laporan
atas aktivitas actual dan terdiri atas tiga jenis :
1. Standar atau anggaran yang telah ditetapkan sebelumnya
2. Standar historis
3. Standar eksternal.
Keterbatasan standar
Biaya standar mungkin bukan merupakan estimasi yang akurat mengenai berapa biaya yang
seharusnya dalam situasi tertentu. Situasi ini dapat muncul karena salah satu atau kedua
alasan yaitu:
1. Standar tersebut tidak ditetapkan dengan selayaknya.
2. Walaupun standar tersebut telah ditetapkankan secara layak dalam kondisi yang ada
pada waktu itu, kondisi yang berubah membuat standar tersebut menjadi usang.
Jumlah Rincian
Dengan teknologi informasi modern, hamper semua tingkat rincian dapat disediakan dengan
cepat dan biaya yang wajar. Masalahnya adalah memutuskan berapa banyak yang
diperlukan. Jawabannya sebagian bergantung pada informasi yang bergantung pada
informasi yang diminta oleh setiap manajer, beberapa berorientasi pada angka sementara
yang lain tidak.
Sebaliknya, kinerja dari pusat beban kebijakan biasanya dinilai memuaskan apabilabeban
actual hamper setara dengan jumlah yang dianggarkan, tidak lebih tinggi maupun lebih
rendah. Hal ini disebabkan karena varians yan menguntungkan dapat mengindikasikan bahwa
83
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Tindakan Manajemen
Ada satu prinsip utama dalam menganalisis laporan formal yaitu laporan laba bulanan
sebaiknya tidak berisi hal-hal yang tak terduga. Informasi yang signifikan harus
dikomunikasikan secepatnya. Laporan formal mengonfirmasikan kesan umum bahwa manajer
senior telah mengetahui dari sumber-sumber tersebut. Berdasarkan informasi ini, ia dapat
bertindak sebelum menerima laporan formal.
Laporan formal tersebut adalah tetap penting. Salah satu manfaat utama dari laporan formal
yaitu bahwa laporan tersebut memberikan tekanan yang diinginkan pada manajer ditingkat
yang lebih rendah untuk mengambil tindakan perbaikan atas inisiatif mereka sendiri.
Biasanya, ada diskusi antara manajer unit bisnis dengan atasannya, dimana manajer unit
bisnis menjelaskan alasan-alasan dari varians yang signifikan, tindakan yang diambil untuk
memperbaiki situasi yang tidak menguntungkan dan perkiraan waktu dari setiap tindakan
perbaikan.
84
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB II
PENGUKURAN KINERJA DAN MANAJEMEN KOMPENSASI
PENGUKURAN KINERJA
Dalam kamus bahasa inggris (Melinda ; 2005) kinerja diartikan sebagai ―Performance is ability
to perform, capacity achieve and desired result (Webster third). (New International dictionary
; 1966)‖. Kinerja didalam kamus bahasa Indonesia (1994 ; 503) dikatakan bahwa kinerja
merupakan : (1) sesuatu yang dicapai (2) prestasi yang diperlihatkan (3) Kemampuan kerja.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kinerja merupakan hasil kerja yang dihasilkan oleh
pegawai atau karyawan dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.
Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dapat dicapai organisasi dalam suatu
periode tertentu. Prestasi yang dimaksud adalah efektifitas operasional organisasi baik dari
segi manajerial maupun ekonomis operasional. Dengan kinerja kita dapat mengetahui sampai
seberapa besar peringkat prestasi keberhasilan atau bahkan mungkin kegagalan seseorang
karyawan dalam menjalankan amanah yang diterimanya.
Cita-cita dari sistem ukuran kinerja adalah untuk mengimplementasikan strategi. Manajer
senior kemudian memilih ukuran-ukuran yang paling mewakili strategi perusahaan. Ukuran-
ukuran ini dapat dilihat sebagai critical success factors masa kini dan masa depan
perusahaan. Strategi mendefinisikan faktor-faktor kunci keberhasilan, jika faktor-faktor
tersebut diukur dan dihargai, maka orang akan termotivasi untuk mencapainya.
Singkatnya, mengandalkan pada ukuran keuangan saja adalah tidak mencukupi untuk
memastikan bahwa strategi akan dilaksanakan dengan sukses. Ukuran-ukuran nonkeuangan
85
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Balanced Scorecard
Balanced scorecard adalah suatu contoh dari sistem ukuran kinerja. Empat perspektif yang
diukur:
1. Keuangan (cth: margin laba, tingkat pengembalian atas aktiva, arus kas)
2. Pelanggan (cth: pangsa pasar, indeks kepuasan pelanggan)
3. Bisnis internal (cth: retensi karyawan, pengurangan waktu siklus)
4. Inovasi dan pembelajaran (cth: persentase penjualan dari proyek baru)
Dalam menciptakan balanced scorecard, eksekutif harus memilih bauran dari ukuran yang (1)
secara akurat mencerminkan faktor kunci yang akan menentukan keberhasilan strategi
perusahaan; (2) menunjukkan hubungan antara ukuran-ukuran individual dalam hubungan
sebab-akibat, mengindikasikan bagaimana ukuran-ukuran nonkeuangan mempengaruhi hasil
keuangan jangka panjang; dan (3) memberikan pandangan luas mengenai kondisi
perusahaan saat ini.
86
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
h. Utilisasi kapasitas
i. Pengiriman tepat waktu
j. Perputaran persediaan
k. Kualitas
l. Waktu siklus
Aspek yang paling penting dari tinjauan ini adalah sebagai berikut:
1. Menginformasikan kepada manajemen mengenai apakah strategi telah dilaksanakan
dengan benar dan seberapa berhasil strategi itu bekerja.
2. Menunjukkan bahwa manajemen serius mengenai pentingnya ukuran-ukuran ini.
3. Menjaga agar ukuran-ukuran sejajar dengan strategi yang selalu berubah.
4. Memperbaiki pengukuran.
87
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Praktik-praktik Pengukuran
Hasil studi Lingle dan Schiemann memberikan wawasan mengenai apa yang diukur oleh
perusahaan, kualitas yang dilihat, serta ukuran apa yang dikaitkan dengan kompensasi.
Pengendalian Interaktif
Peran utama dari pengendalian manajemen adalah untuk membantu pelaksanaan strategi.
Strategi yang terpilih mendefinisikan faktor kunci keberhasilan yang menjadi titik pusat dari
desain dan operasi sistem pengendalian. Hasil akhirnya adalah implementasi strategi yang
berhasil. Dalam industri yang mengalami perubahan lingkungan yang pesat, informasi
pengendalian manajemen juga memberikan dasar untuk memikirkan strategi baru.
Dalam lingkungan yang cepat berubah dan dinamis, menciptakan suatu organisasi
pembelajaran adalah penting bagi kelangsungan hidup perusahaan. Organisasi pembelajaran
mengacu pada kemampuan karyawan untuk belajar menyesuaikan diri terhadap perubahan
lingkungan secara berkelanjutan. Tujuan utama dari pengendalian interaktif adalah untuk
memfasilitasi terciptanya organisasi pembelajaran.
Ada perbedaan mendasar antara faktor kunci keberhasilan dan ketidakpastian strategis.
Faktor kunci keberhasilan diturunkan dari strategi yang dipilih, karena faktor tersebut
mendukung implementasi strategi untuk produk dan pasar saat ini. Ketidakpastian strategis, di
lain pihak, adalah dasar bagi perusahaan untuk mencari strategi baru, karena ketidakpastian
tersebut membantu dalam mengembangkan bisnis baru. Ketidakpastian strategis
menghasilkan pertanyaan, bukan jawaban: Apa yang berubah? Mengapa hal itu berubah?
Model bisnis baru manakah yang dapat dikembangkan untuk mengeksploitasi diskontinuitas?
Pengendalian interaktif bukanlah suatu sistem yang terpisah, melainkan merupakan bagian
yang integral dari sistem pengendalian manajemen. Beberapa informasi pengendalian
manajemen membantu manajer untuk memikirkan strategi baru. Informasi pengendalian
interaktif biasanya cenderung bersifat nonkeuangan.
PENGERTIAN KOMPENSASI
Kompensasi adalah seluruh imbalan yang diterima karyawan atas hasil kerja karyawan
tersebut pada organisasi. Kompensasi bisa berupa fisik maupun non fisik dan harus dihitung
dan diberikan kepada karyawan sesuai dengan pengorbanan yang telah diberikannya kepada
organisasi / perusahaan tempat ia bekerja.
88
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Kompensasi merupakan komponen penting dalam penciptaan suatu manajemen yang efektif
dan kondusif. Kompensasi adalah bagian dari manajemen. Sistem kompensasi yang baik
dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan bisnis. Kompensasi
merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai pengganti kontribusi jasa mereka pada
perusahaan. Kompensasi juga merupakan biaya utama atas keahlian atau pekerjaan dan
kesetiaan dalam bisnis.
Di beberapa perusahaan sering terjadi protes dalam bentuk demo para karyawan menuntut
kenaikan gaji atau upah? Seolah tidak peduli dengan masalah krisis finansial global, para
karyawan merasa berhak untuk menuntut kompensasi sesuai dengan jasa yang sudah
dikeluarkannya. Faktor yang menyebabkannya antara lain dalam hal ketidak-puasan tentang
manajemen kompensasi yang diterapkan perusahaan. Manajemen kompensasi dinilai tidak
memberikan efek pada kesejahteraan karyawan. Pada gilirannya motivasi karyawan menurun
dan ini akan mengakibatkan produktifitas kerja atau kinerja mereka berada di bawah standar
perusahaan.
Pemberian kompensasi dapat meningkatkan prestasi kerja dan memotivasi karyawan. Oleh
karena itu, perhatian organisasi atau perusahaan terhadap pengaturan kompensasi secara
rasional dan adil sangat diperlukan. Bila karyawan memandang pemberian kompensasi tidak
memadai, prestasi kerja, motivasi maupun kepuasan kerja mereka cenderung akan menurun.
89
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
INSENTIF
Yang dimaksud dengan insentif adalah memberikan upah/gaji berdasarkan
perbedaan prestasi kerja sehingga bisa jadi dua orang yang memiliki jabatan sama
akan menerima upah yang berbeda, karena prestasinya berbeda, meskipun gaji
pokoknya/dasarnya sama. Perbedaan tersebut merupakan tambahan upah (bonus)
karena adanya kelebihan prestasi yang membedakan satu pegawai dengan yang lain.
Ada beberapa pengertian insentif yang dikemukakan oleh para ahli, diantaranya yang
dikemukakan oleh Harsono bahwa insentif adalah setiap sistem kompensasi dimana jumlah
yang diberikan tergantung dari hasil yang dicapai yang berarti menawarkan suatu insentif
kepada pekerja untuk mencapai hasil yang lebih baik. Sementara itu menurut Heidjrachman
dan Husnan mengatakan bahwa pengupahan insentif dimaksudkan untuk memberikan upah
atau gaji yang berbeda. Jadi dua orang karyawan yang mempunyai jabatan yang sama bisa
menerima upah yang berbeda dikarenakan prestasi kerja yang berbeda.
―Insentif sebagai sarana motivasi dapat diberikan batasan perangsang ataupun pendorong
yang diberikan dengan sengaja kepada pekerja agar dalam diri mereka timbul semangat yang
90
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi. Jadi pada dasarnya insentif merupakan suatu
bentuk kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang jumlahnya tergantung dari hasil
yang dicapai baik berupa finansial maupun non finasial. Hal ini dimaksudkan untuk
mendorong karyawan bekerja lebih giat dan lebih baik sehingga prestasi dapat meningkat
yang pada akhirnya tujuan perusahaan dapat tercapai.
TUJUAN INSENTIF
Tujuan utama dari pemberian insentif kepada karyawan pada dasarnya adalah untuk
memotivasi mereka agar bekerja lebih baik dan dapat menunjukkan prestasi yang baik. Cara
seperti ini adalah cara yang sangat efektif untuk meningkatkan hasil produksi perusahaan.
Menurut pendapat Heidjrachman dan Husnan (1992 : 151) mengatakan bahwa pelaksanaan
sistem upah insentif ini dimaksudkan perusahaan terutama untuk meningkatkan produktivitas
kerja karyawan dan mempertahankan karyawan yang berprestasi untuk tetap berada dalam
perusahaan.
Berdasarkan pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa tujuan dari pemberian insentif,
yaitu:
1. Bagi perusahaan
Tujuan pelaksanaan pemberian insentif kepada karyawan dimaksudkan untuk
meningkatkan produksi dengan cara mendorong mereka agar bekerja disiplin dan
semangat yang lebih tinggi dengan tujuan menghasilkan kualitas produksi yang lebih
baik serta dapat bekerja dengan menggunakan faktor produksi seefektif dan seefisien
mungkin.
2. Bagi karyawan
Dengan pemberian insentif dari perusahaan maka diharapkan karyawan memperoleh
banyak keuntungan, seperti misalnya mendapatkan upah atau gaji yang lebih besar,
mendapat dorongan untuk mengembangkan dirinya dan berusaha bekerja dengan
sebaik – sebaiknya.
JENIS-JENIS INSENTIF
Ada beberapa jenis insentif, yaitu:
1. Insentif Karyawan Perorangan
Memberi pendapatan lebih di atas gaji pokok kepada karyawan yang memenuhi standar
kinerja perorangan.
2. Insentif Kelompok
Membayar semua anggota kelompok yang secara kolektif memenuhi standar kinerja
kelompok (garis haring).
3. Pembagian Keuntungan
Memberikan sebagian keuntungan selama periode tertentu kepada semua atau sebagian
besar karyawan.
4. Insentif Karyawan Bagian Penjualan
Insentif penjualan yang diberikan kepada karyawan yang melaksanakan tugas penjualan.
5. Insentif Para Manager atau Eksekutif
Para manager atau eksekutif yang memenuhi atau melebihi target, disebut bonus.
Manager atau eksekutif yang memenuhi target tahunan (misalnya dalam memenuhi
target penjualan) maka manager tersebut mendapat bonus.
6. Rencana Bagi Laba
91
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Adalah rencana insentif untuk mendistribusikan bonus kepada karyawan ketika laba
perusahaan naik diatas level tertentu.
7. Pay for Knowledge Plans
Adalah rencana insentif untuk mendorong karyawan mempelajari ketrampilan baru atau
menjadi trampil pada pekerjaan lain.
Menurut penelitian para ahli, penentuan besarnya insentif berlaku pula bagi tenaga
pimpinan yang besarnya 50-60% dari gaji bulanan. Jenis upah insentif macam-macam
seperti Premi (bonus Payment), stock option (hak untuk membeli/mendapatkan saham
pada harga tertentu), Phantom stock plan (dicatat sebagai pemegang saham), dan
sebagainya.
92
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Kompensasi CEO
Kompensasi CEO biasanya didiskusikan oleh komite kompensasi dewan komisaris setelah
CEO tersebut mempresentasikan rekomendasi untuk kompensasi bawahannya. Sikap umum
CEO terhadap persentase yang sesuai untuk kompensasi insentif di suatu tahun sangatlah
jelas dari persentase ini. Dalam kondisi umum, komite tersebut mungkin hanya menerapkan
persentase yang sama untuk kompensasi CEO tersebut.
Suatu rencana bonus mungkin memiliki tingkat batas atas dan batas bawah. Batas atas
adalah tingkat kinerja dengan mana bonus maksimum dicapai. Batas bawah adalah
tingkat bawah dimana tidak ada penghargaan bonus yang akan diberikan. Ketika manajer
93
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
unit bisnis menyadari bahwa bonus maksimum telah dicapai atau tidak ada bonus sama
sekali, maka sistem bonus dapat bekerja berlawanan dengan cita-cita korporat.
3. Dasar Bonus
Bonus insentif seorang manajer unit bisnis dapat didasarkan hanya pada total laba
korporat atau pada laba unit bisnis atau campuran keduanya. Salah satu argumen untuk
mengaitkan bonus ke kinerja unit adalah bahwa keputusan dan tindakan manajer tersebut
lebih berdampak secara langsung pada unitnya sendiri dan bukan pada unit bisnis yang
lain.
Dalam suatu perusahaan industri tunggal yang unit bisnisnya sangat tergantung satu
sama lain, bonus manajer terutama dikaitkan dengan kinerja korporat karena kerjasama
antar unit adalah penting. Dalam suatu konglomerasi dipihak lain, unit bisni bersifat
otonom. Akan menjadi kontraproduktif jika mendasarkan bonus manajer unit bisnis
terutama pada laba perusahaan. Alternatifnya, di tahun laba yang buruk untuk
perusahaan, suatu unit yang menghasilkan kinerja yang luar biasa tidak akan
memperoleh penghargaan secara memadai. Oleh karena itu, dalam suatu konglomerasi,
adalah lebih baik untuk menghargai manajer unit bisnis terutama berdasarkan pada
kinerja unit bisnis sehingga memelihara semangat kewirausahaan.
4. Kriteria Kinerja
a. Kriteria Keuangan
1) Jika unit bisnisnya adalah pusat laba, kriteria keuangan dapat mencakup:
margin kontribusi, laba langsung unit bisnis, laba unit bisnis yang dapat
dikendalikan, laba sebelum pajak dan laba besih.
2) Jika unit bisnisnya adalah pusat investasi, maka keputusan dibuat di tiga
area: (1) definisi laba; (2) definisi investasi; (3) pilihan antara tingkat
pengembalian EVA.
b. Penyesuaian untuk Faktor-Faktor yang tidak dapat Dikendalikan
1) Menghilangkan beban yang diakibatkan oleh keputusan yang dibuat oleh
eksekutif diatas tingkat unit bisnis.
2) Menghilangkan dampak dari kerugian yang diakibatkan oleh kejadian alam
(gempa bumi, banjir, kebakaran) dan kecelakaan yang tidak disebabkan oleh
kelalaian manajer tersebut.
c. Manfaat dan Kekurangan Target Keuangan Jangka Pendek.
Gagasan bagus untuk mengaitkan bonus manajer unit bisnis ke pencapaian target
keuangan tahunan. Tatapi hanya mengandalkan pada kriteria keuangan dapat
menyebabkan beberapa dampak disfungsional:
1) Hal yang akan mendorong tindakan jangka pendek yang tidak sesuai dengan
kepentingan jangka panjang perusahaan.
2) Manajer tidak mungkin mengambil investasi jangka panjang menjanjikan yang
merugikan hasil keuangan jangka pendek.
3) Manajer mungkin termotivasi untuk memanipulasi data guna memenuhi target
periode sekarang.
d. Mekanisme untuk Mengatasi Bias Jangka Pendek
Melengkapi kriteria keuangan dengan tambahan mekanisme insentif dapat mengatasi
orientasi jangka pendek dari cita-cita keuangan tahunan. Walaupun memiliki
keunggulan tetapi terdapat kelemahan:
1) Manajer memiliki kesulitan melihat hubungan antara usaha dan penghargaan
mereka.
94
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Teori Agensi
Teori agensi mengeskplorasi bagaimana kontrak dan insentif dapat ditulis untuk memotivasi
individu-individu untuk mencapai keselarasan tujuan. Teori ini berusaha untuk
menggambarkan faktor-faktor utama yang sebaiknya dipertimbangkan dalam merancang
kontrak insentif.
1. Konsep
Hubungan agensi ada ketika salah satu pihak (prinsipal) menyewa pihak lain (agen) untuk
melaksanakan suatu jasa dan dalam melakukan hal itu, mendelegasikan wewenang untuk
membuat keputusan kepada agen tersebut. Tantangannya adalah bagaimana caranya
untuk memotivasi agen sedemikian rupa, sehingga mereka akan menjadi sama
produktifnya seperti jika mereka adalah pemilik. Salah satu elemen kunci dari teori agensi
adalah bahwa prinsipal dan agen memiliki preferensi atau tujuan yang berbeda. Kontrak
insentif akan mengurangi perbedaan preferensi ini.
Agen diasumsikan akan menerima kepuasan tidak hanya dari kompensasi keuangan
tetapi juga dari tambahan yang terlibat dalam hubungan suatu agensi, seperti waktu luang
yang banyak, kondisi kerja yang menarik, keanggotaan klub dan jam kerja yang fleksibel.
Sedangkan prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada pengembalian keuangan yang
diperoleh dari investasi mereka di perusahaan tersebut.
2. Mekanisme Pengendalian
a. Pemantauan
Prinsipal dapat merancang sistem pengendalian yang memantau tindakan agen,
menghalangi tindakan yang meningkatkan kekayaan agen dengan mengorbankan
kepentingan prinsipal. Contoh dari sistem pemantauan adalah laporan keuangan
audit.
95
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
b. Kontrak Insentif
Prinsipal mungkin mencoba untuk membatasi perbedaan preferensi dengan
menetapkan kontrak insentif yang sesuai. Semakin besar penghargaan agen
bergantung pada ukuran kinerja, semakin banyak insentif yang ada bagi agen
tersebut untuk memperbaiki ukuran. Ketika kontrak yang diberikan memotivasi agen
untuk bekerja bagi kepentingan perusahaan, maka kontrak tersebut dianggap selaras
dengan tujuan.
c. Kompensasi CEO dan Rencana Kepemilikan Saham
Suatu perusahaan yang membayarkan suatu bonus kepada CEO-nya dalam bentuk
opsi saham merupakan contoh dari biaya agensi yang ada dalam kompensasi
insentif. Agen sudah siap untuk menghindari risiko, menghadapi tambahan risiko jika
gajinya didasarkan pada kinerja harga saham.
d. Manajer Unit Bisnis dan Insentif Berdasarkan Akuntansi.
Hubungan antara usaha manajer unit bisnis dan harga saham lebih jauh
dibandingkan dengan hubungan antara usaha CEO dan harga saham. Adalah hal
yang sulit untuk mengisolasi kontribusi yang diberikan oleh unit bisnis individual
terhadap peningkatan dalam harga saham perusahaan. Karena alasan ini, suatu
perusahaan mungkin mendasarkan bonus manajer unit bisnis berdasarkan laba
bersih unit bisnis tersebut.
e. Kritik
Teori agensi mengimplikasikan bahwa manajer di organisasi nirlaba dan pemerintah,
yang tidak dapat menerima kompensasi insentif, kurang memiliki motivasi yang
diperlukan untuk keselarasan tujuan. Beberapa orang telah mempelajari teori agensi
menyatakan bahwa model tersebut tidak lebih dari sekedar pernyataan atas fakta
yang terlihat jelas yang dinyatakan dalam simbol-simbol matemastis. Adapula yang
berpendapat bahwa elemen-elemen dalam model tersebut tidak dapat dikuantifikasi.
Model tersebut mengabaikan faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan ini,
seperti kepribadian partisipan, agen yang tidak enggan menghadapi resiko, motif non
keuangan, kepercayaan prinsipal terhadap agen, kemampuan agen pada penugasan
saat ini dan potensi untuk penugasan masa depan.
96
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
PENGERTIAN JASA
Kotler (1991: 260)mendefinisikan jasa sebagai: ―Setiap tindakan atau kegiatan yang
ditawarkan suatu pihak kepada yang lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak
mengakibatkan kepemilikan apapun.‖
Sementara itu, produksi jasa mungkin berkaitan dengan produk fisik atau tidak. Jadi pada
dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak merupakan produk
dalam bentuk fisik atau kontruksi, yang biasanya dikonsumsi pada saat yang sama dengan
waktu yang dihasilkan dan memberikan nilai tambah (seperti misalnya kenyamanan, hiburan,
kesenangan, atau kesehatan) atau pemecahan atas masalah yang dihadapi konsumen.
Karaktenstik Jasa
Beberapa karakteristik utama dari jasa, menurut Kotler(1 993:230), adalah sebagai berikut:
1. Intangibility (Tidak berwujud)
Jasa mempunyai sifat tidak berwujud karma tidak bisa dindentifikasi oleh ke lima indera
manusia, seperti: dilihat, dirasa, diraba, didengar, atau dicium sebelum terjadi proses
transaksi pembelian.
2. Inseparability (Tidak dapat dipisahkan)
Jasa tidak dapat dipisahkan dari sumbernya, apakah sumber itu merupakan orang
maupun mesin, disamping itu apakah sumber itu hadir atau tidak, produk fisik yang
berwujud tetap ada.
3. Variability (Berubah-ubah)
Jasa dapat mudah berubah-ubah karena jasa ini tergantung pada siapa yang menyajikan,
kapan, dan dimana disajikan.
4. Perishability (Daya tahan)
Jasa tidak dapat disimpan dan tidak memiliki daya than yang lama karena sifatnya
tergantung dari fluktuasi pennintaan.
Macam-macam jasa
Menurut Converse (1992:233), macam-macam jasa seperti yang telah disebutkan diatas,
dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Personalized services
Personal services adalah jasa yang sangat mengutamakan pelayanan orang dan
perlengkapannya, seperti tukang cukur, salon kecantikan, laundry, foto. Sementara itu,
yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran jasa antara lain adalah, lokasi yang
baik, menyediakan fasilitas dan suasana yang menarik, serta nama baik yang
bersangkutan. Dalam marketing personal services diusahakan supaya timbul semacam
patronage motive yaitu keinginan untuk menjadi langganan tetap. Contohnya patronage
ini bisa timbul di dalam usaha laundries, karena kebersihan, layanan yang ramah tamah
serta baik, dan sebagainya.
2. Financial services
Financial services terdiri dari:
a. Banking services (Bank).
b. Insurance services (Asuransi).
c. Investment securities (Lembaga penanaman modal).d) Public utility and
Transportation services.
Perusahaan public utility mempunyai monopoli secara alamiah, misalnya perusahaan
listrik, air minum. Para pemakainya terdiri dari: Domestic consumer (konsumen lokal),
97
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
98
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
99
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
seorang dokter dalam satu hari, dan bahkan dapat mengklasifikasikan pasien-pasien
tersebut berdasarkan jenis keluhannya; tetapi tidak dapat disamakan dengan jumlah
atau kualitas layanan yang diberikan oleh dokter tersebut. Yang terbaik yang dapat
diukur adalah efisiensi dokter tersebut dalam menangani pasiennya, yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasikan pekerja yang santai dan pekerja keras.
Pendapatan yang diperoleh adalah salah satu ukuran output di heberapa organisasi
profesional, tetapi angka moneter ini, paling-paling hanya berkaitan dengan kuantitas
jasa yang diberikan, namun bukan kualitasnya (meskipun kualitas yang buruk
tercermin dalam pendapatan yang berkurang dalam jangka panjang).
d. Perusahaan Kecil
Dengan beberapa perkecualian, seperti beberapa kantor pengacara dan kantor
akuntan, organisasi profesional biasanya relatif kecil dan beroperasi di satu lokasi
saja. Manajemen senior dalam organisasi semacam itu dapat secara pribadi
mengamati apa yang sedang berlangsung dan secara langsung memotivasi
karyawannya. Dengan demikian, terdapat lebih sedikit kebutuhan akan sistem
pengendalian manajemen yang canggih, dengan pusat laba dan laporan kinerja
formal. Meskipun demikian, organisasi yang kecilpun tetap membutuhkan anggaran,
perbandingan umum antara kinerja terhadap anggaran, dan suatu cara untuk
mengaitkan kompensasi dengan kinerja.
e. Pemasaran
Dalam suatu perusahaan manufaktur terdapat garis pemisah yang jelas antara
aktivitas pemasaran dengan aktivitas produksi; hanya manajemen senior yang
menaruh perhatian pada keduanya. Pemisahan yang jelas semacam itu tidak
terdapat dalam organisasi proesional. Di beberapa organisasi profesional, kode etik
profesi membatasi jumlah dan karakter dan usaha pemasaran yang terlalu kentara
oleh para profesional. Tetapi, pemasaran adalah aktivitas yang penting di hampir
semua organisasi. Dalam situasi seperti ini, sangatlah sulit untuk memberikan
penghargaan yang sesuai kepada orang yang bertanggung jawab untuk ―menjual‖ ke
pelanggan baru.
2. Sistem Pengendalian Manajemen
a. Penentuan Harga
Harga jual dan pekerjaan ditetapkan dengan cara tradisional di banyak perusahaan-
perusahaan profesional. Jika profesi tersebut merupakn salah satu profesi di mana
para anggotanya sudah terbiasa untuk mencatat jadwal waktu mereka, penentuan
biaya profesional yang harus dibayar biasanya dikaitkan dengan waktu profesional
yang digunakan dalam penugasan tersebut. Tarif tagihan per jam biasanya
didasarkan pada kompensasi dari tingkat profesional tersebut (dan bukannya
kompensasi dari orang tertentu), ditambah dengan beban untuk biaya overhead dan
laba.
b. Pusat Laba dan Penetapan Harga Transfer
Unit-unit pendukung, seperti pemeliharaan, pemrosesan informasi transportasi,
percetakan, dan pengadaan barang dan jasa, membebankan layanan yang mereka
berikan ke unit yang mengonsumsi layanan tersebut.
c. Perencanaan Strategis dan Penyusunan Anggaran
Secara umum, sistem perencanaan strategis formal di organisasi profesional tidak
berkembang sebaik di perusahaan manufaktur dengan ukuran yang sama. Sebagian
dari penjelasan atas hal tersebut adalah bahwa organisasi profesional tidak memiliki
kebutuhan yang besar akan sistem semacam itu. Di perusahaan manufaktur, banyak
100
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
101
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Organisasi jasa keuangan meliputi bank komersial dan institusi penghematan, perusahaan
asuransi, dan perusahaan efek. Perusahaan-perusahaan ini berada dalam bisnis yang
terutama bertujuan untuk mengelola uang. Beberapa dari perusahaan tersebut bertindak
sebagai perantara,yang lain bertindak sebagai pemindah risiko dan yang lainnya lagi adalah
pedagang.
1. Sektor Jasa Keuangan
Beberapa pengamatan umum dapat dibuat mengenai sektor jasa keuangan.
a. Sektor jasa keuangan merupakan tulang punggung penting dari perekonomian
Amerika Serikat dan dunia.
b. 30 tahun yang lalu, bank komersial, bank investasi, broker ritel, dan asuransi, ada
sebagai industri yang berbeda dan terpisah. Perusahaan-perusahaan tersebut hanya
berspesialisasi dalam satu industri saja dan cenderung untuk bersaing dalam satu
negara. Hal itu jauh berbeda dari kenyataan saat ini. Beberapa merger besar telah
mengarah pada konsolidasi dari industri jasa keuangan (contohnya: merger antara
Citicorp dan Travellers; akusisi UBS atas Paine Webber; akuisisi Morgan Stanley atas
Dean Witter; akuisisi Deutsche Bank atas Bankers Trust). Pengaburan batas industri,
globalisasi, dan konsolidasi perusahaan jasa keuangan akan semakin cepat di abad
ke-21.
c. Perusahaan jasa keuangan telah menggunakan revolusi teknologi intormasi untuk
menciptakan produk-produk baru dan menemukan metode-metode perdagangan
baru. Misalnya saja, Charles Schwab Corporation memperkenalkan TeleBroker
(sistem entri pesanan menggunakan papan sentuh telepon secara otomatis).
d. Kebutuhan akan pengendalian di sektor jasa keuangan telah menjadi sangat penting.
Krisis keuangan Asia selama paruh kedua tahun 1990-an, sebagian, merupakan
akibat dan pengendalian yang tidak memadai di bank-bank Thailand, Indonesia,
Jepang, dan negara-negara Asia lainnya yang, pada gilirannya, memungkinkan bank-
bank tersebut memberikan pinjaman berisiko tinggi dan buruk.
e. Selama tahun 1990-an bentuk-bentuk baru dari instrumen keuangan (seperti derivatif)
dircang oleh perusahaan jasa keuangan kadang kala menimbulkan kerugian sebesar
jutaan dolar bagi klien.
f. Skandal korporat selama tahun 2002 telah menciptakan dorongan yang kuat terhadap
bank-bank investasi untuk melakukan pemisahan (spin off) terhadap departemen
penelitinnya.
2. Karakteristik Khusus
a. Aktiva Moneter
Kebanyakan aktiva dari perusahaan jasa keuangan bersifat moneter. Nilai sekarang
dari aktiva moneter adalah jauh lebih mudah untuk diukur dibandingkan dengan nilai
pabrik dan aktiva fisik lainnya, atau paten dan aktiva tidak berwujud lainnya. Dalam
industri jasa keuangan, kualitas mengacu pada kualitas jasa yang diberikan dan pada
kualitas instrumen keuangan selain uang; tidak ada kebutuhan akan pengendalian
kualitas atas uang.Aktìva finansial dapat juga dipindahkan dari satu pemilik ke pemilik
lainnya dengan mudah dan cepat. Dalam pemindahan dana secara elektronik, uang
berpidah hampir seketika. Perusahaan yang menangani aktiva keuangan, terutama
uang, harus mengambil tindakan-tindakan yang ketat guna melindunginya. Hal ini
tidak hanya melibatkan tindakan-tindakan fisik untuk melindungi mata uang dan
dokumen, melainkan juga tindakan-tindakan yang dirancang untuk memelihara
integritas dan sistem untuk mentransfer uang dari satu pihak ke pihak lain.
b. Jangka Waktu Transaksi
102
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
ORGANISASI NIRLABA
Suatu organisasi nirlaba, sebagaimana didefinisikan dalam hukum, adalah organisasi yang
tidak dapat mendistribusikan aktiva atau labanya kepada, atau untuk manfaat dan,
anggotanya, pejabatnya, maupun direkturnya. Definisi ini tidak menghalangi organisasi untuk
memperoleli laba; definisi tersebut hanya melarang distribusian dari laba tersebut. Suatu
organisasi nirlaba perlu memperoleh laba yang memadai, secara rata-rata, guna
menyediakan dana untuk modal kerja dan untuk berjaga-jaga terhadap ―hari-hari buruk‖.
1. Karakteristik Khusus
a. Ketiadaan Ukuran Laba
Sasaran dominan dan kebanyakan bisnis adalah untuk memperoleh laba yang
memuaskan. Laba bersih mengikur kinerja ke arah sasaran ini. Tidak satupun ukuran
kinerja tersebut ada di organisai nirlaba. Banyak dari organisasi nirlaba yang
mempunyai beberapa sasaran, dan efektivitas dari suatu organisasi dalam mencapai
sasarannya jarang sekali dapat diukur dengan jumlah kuantitatif. Ketiadaan ukuran
kinerja keseluruhan kuantitatif yang mémuaskan adalah masalah pengendalian
manajemen yang serius dalam organisasi nirlaba.
b. Modal Kontribusi
Terdapat dua kategori utama modal kontribusi, yaitu pabrik dan sumbangan. Pabrik
meliputi kontribusi gedung dan pcralatan, atau kontribusi dana untuk memperoleh
aktiva tersebut; pekerjaan-pekerjaan seni; dan objek museum lainnya. Sumbangan
terdiri dari pemberian yang donornva berkeinginan agar jumlah pokoknya tetap utuh
selamanya (atau setidak-tidaknva untuk banyak tahun); hanya laba dari pokok
sumbangan tersebut yang akan digunakan untuk mendanai operasi sekarang ini.
Suatu organisasi nirlaba memiliki dua kelompok laporan keuangan. Satu kelompok
berkaitan dengan aktivitas operasi; kelompok tersebut meliputi laporan laba rugi,
neraca, dan laporan arus kas, sama seperti yang ditemukan di bisnis. Kelompok
kedua berkaitan dengan modal kontribusi. Kelompok tersebut memiliki laporan arus
modal kontribusi selama periode tersebut dan neraca yang melaporkan aktiva modal
kontribusi dan kewajiban serta ekuitas yang terkait. Arus masuk dan modal kontribusi
adalah modal kontribusi yang diterima dan keuntungan dari portofolio sumbangan
103
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
selama periode tersebut; arus keluar adalah laba sumbangan yang dilaporkan
sebagai pendapatan operasi, kerugian atas portofolio sumbangan, dan penghapusan
pabrik.
c. Akuntansi Dana
Banyak organisasi nirlaba menggunakan sistem akuntansi yang disebut ―akuntansi
dana.‖ Akun-akun dibuat secara terpisah untuk beberapa dana, masing-masing saling
menyeimbangkan (yaitu, jumlah saldo debit sama dengan jumlah saldo kredit).
Kebanyakan organisasi memiliki (1) dana umum atau dana operasi, yang berkaitan
erat dengan sekelompok akun operasi; 2) dana pabrik dan dana sumbangan, yang
merupakan aktiva modal kontribusi dan ekuitas; dan (3) beragam dana lain untuk
tujuan khusus. Untuk hijuan pengendalian manajemen, fokus utama adalah pada
dana umum.
d. Pengelolaan
Organisasi nirlaba dikelola oleh dewan pengawas. Dewan pengawas biasanva tidak
digaji, dan banyak dari mereka yang tidak memahami manajemen bisnis. Oleh karena
itu, mereka umumnya menjalankan lebih sedikit pengendalian dibandingkan dengan
direktur dari suatu perusahaan bisnis. Lebih lanjut lagi, karena kinerja lebih sulit untuk
diukur, dewan pengawas menjadi kurang mampu untuk mengidentifikasikan masalah-
masalah aktual atau masalah-masalah yang baru timbul. Sehingga kebutuhan akan
dewan pengelola yang kuat dalam organisasi nirlaba adalah jauh lebih besar
dibandìngkan dengan dalam organisasi bisnis.
2. Sistem Pengendalian Manajemen
a. Penetapan Harga Produk
Banyak organisasi nirlaba memberikan perhatian yang kurang memadai pada
kebijakan penetapan harganya. Penetapan harga layanan pada biaya penuh adalah
yang diinginkan.Harga berdasarkan ―biaya penuh‖ merupakan jumlah dari biaya
langsung, biaya tidak langsung, dan mungkin penyisihan kecil untuk meningkatkan
ekuitas organisi. Prinsip ini berlaku pada jasa yang secara langsung berkaitan dengan
tujuan organisasi tersebut. Penetapan harga untuk aktivitas pelengkap šebaiknya
didasarkan pada pasar. Dengan demikian, suatu rumah sakit nirlaba sebaiknya
menetapkan harga atas layanan perawatan kesehatannya pada biaya penuh, tetapi
harga-harga dalam toko suvenir sebaiknya berdasarkan pasar.
b. Perencanaan Strategis dan Penyusunan Anggaran
Dalam organisasi nirlaba yang harus memutuskan mengenai bagaimana cara yang
terbaik untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas ke aktivitas-aktivitas yang
berharga, perencanaan strategis adalah proses yang lebih penting dan lebth banyak
memakan waktu dibandingkan dengan dalam bisnis yang blasa.Anggaran merupakan
alat pengendalian manajemen yang paling penting setidak-tidaknya dalam hal
aktivitas keuangan.
c. Evaluasi dan Operasi
Di kebanyakan organisasi nirlaba, tidak ada cara untuk mengetahui seberapa besar
biaya operasi yang optimum. Oleh karena itu, manajer pusat tanggung jawab
cenderung untuk membelanjakan apa saja yang diperbolehkan dalam anggaran,
meskipun jumlah yang dianggarkan tersebut mungkin lebih tinggi daripada yang
diperlukan. Sebaliknya, mereka mungkin membatasi pengeluaran yang memiliki
pengembalian yang sangat bagus hanya karena pengeluaran tersebut tidak termasuk
dalam anggaran. Meskipun organisasi nirlaba telah memiliki reputasi sebagai
104
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
organisasi yang beroperasi secara tidak efisien, persepsi ini telah berubah karena
alasan-alasan yang baik. Banyak organisasi telah memiliki kesulitan yang semakin
meningkat dalam memperoleh dana, terutama dari sumber-sumber pemerintah. Hal
ini telah mengarah padá pengetatan dan pada meningkatnya perhatian pemerintah
pada pengendalian manajemen.
105
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Proses transfer dana yang terjadi antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) kepada
pihak yang memhutuhkan dana (deficit unit) pada umumnya sangat mernenlukan perantara
atau mediator lembaga keuangan. Proses intermediasi tersebut memberikan dua manfaat
utama, yaitu :
1. Memberikan kesenipatan kepada pihak surplus unit untuk menanamkan dananya dan
memperoleh keuntungan, sehingga membantu memobilisasi dana supaya tidak
menganggur.
2. Proses tersehut akan rnernindahkan risiko dan penabung yailii dan surplus unit kepada
lciiihaga kcuangan alan kcpada pcmakai dana (deficit urii). .ladi keberadaan lembaga
keuangan tersebul dirnaksudkan agar proses alokasi atan transfer dana dan pihak surplus
unit kepada piliak deficit unit hisa herjalan lehib efisien.
Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi
nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari
pemerintah. Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building
society ( sejenis koperasi di Inggris) , Credit union, pialang saham, aset manajemen, modal
ventura, koperasi, asuransi, dana pensiun,pegadaian dan bisnis serupa. Di Indonesia
lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank dan
lembaga keuangan non bank (asuransi,pegadaian,perusahaan sekuritas,lembaga
pembiayaan,dll).
Fungsi Lembaga Keuangan
Lembaga ini menyediakan jasa sebagai perantara antara pemilik modal dan pasar uang yang
bertanggung jawab dalam penyaluran dana dari investor kepada perusahaan yang
membutuhkan dana tersebut. Kehadiran lembaga keuangan inilah yang memfasilitasi arus
peredaran uang dalam perekonomian, dimana uang dari individu investor dikumpulkan dalam
bentuk tabungan, sehingga resiko dari para investor ini beralih pada lembaga keuangan yang
kemudian menyalurkan dana tersebut dalam bentuk pinjaman utang kepada yang
membutuhkan . Ini adalah merupakan tujuan utama dari lembaga penyimpan dana untuk
menghasilkan pendapatan.
Jasa keuangan
adalah suatu istilah yang digunakan untuk merujuk jasa yang disediakan oleh industri
keuangan. Jasa keuangan juga digunakan untuk merujuk pada organisasi yang menangani
pengelolaan dana. Bank, bank investasi, perusahaan asuransi, perusahaan kartu kredit,
perusahaan pembiayaan konsumen, dan sekuritas adalah contoh-contoh perusahaan dalam
industri ini yang menyediakan berbagai jasa yang terkait dengan uang dan investasi.
106
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
atau mernindahkan kewaiban penlinjam menjadi suatu aset dengan suatu jangka waktu
jattih letnpo sesuai keinginan penabung. Proses pengalihan kewajiban menjadi suatu aset
disebut transmutasi kekayaan atau asset transimutation.
2. Likuiditas (liquidity)
Likitiditas berkaitan dengan kemainpuan untuk rnemperoleh uang tunai pada saat
dihutuhkan. Beberapa sekuritas sekunder dibeli sektor usaha dan rumah tangga terutama
dirnaksudkan untuk tujuan likuiditas. Sekuritas sekunder seperti tabungan, deposito,
sertifikat deposito yang diterbitkan bank umum memberikan tingkat keamanan dan
likuiditas yang tinggi, di samping tambahan pendapatan.
3. Realokasi Pendapatan (income reallocation)
Dalam kenyataannya di niasyarakat banyak individu merniliki penghasilan yang memadal
dan nienyadari bahwa di masa datang mereka akan pensiun sehingga pendapatannya
jelas akan berkurang. Tintuk rnenghadapi masa yang akan dating tersehut mereka
menyisihkan atau inerealokasikan pendapatannya untuk persiapan di masa yang akan
datang. Untuk melakukan hal tersebut pada prinsipnya mereka dapat saja niembeli atau
menyimpan barang rnisalnya : tanab, rumah dan sebagainya, namun pemilikan sekuritas
sekunder yang dikeluarkan lembaga keuangan, misalnya program tahungan, deposito,
program pcnsiun, polis asuransi atau saharn-saham adalah jauh lebih balk jika
dihandingkan dengan alteniatif pertama.
4. Transaksi (transaction)
Sekuritas sekunder yang diterbitkan oleh lembaga intermediasi keuangan misalnya
rekening giro, tabungan, (leposito dan sehagainya, nicrupakan hagian dan sistem
pembayaran. Giro atau rekening tabungan tertentu yang ditawarkan bank pada prinsipnya
dapat berfungsi sehagal narig. Produk-produk tabungan tersebut dibeli oleh rumah tangga
dan unit usaha untuk rnernperrnudah mereka melakukan penukaran barang dan jasa.
Dalam ha! tertentu, unit ekonomi membeli sekuritas sekunder (misalnya giro) untuk
mempermudah penyelesaian transaksi keuangannya sehari-hari.
Dengan demikian lembaga keuangan berperan sebagai lembaga perantara keuangan yang
nienyediakan jasa—jasa untuk mepermudah transaksi moneter.
107
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Yaitu simpanan yang setiap saat dapat diminta kembali atau dipergunakan untuk
melakukan pembayaran dengan mempergunakan check (perintah membayar). Kalau
kita menyimpan uang dalam bentuk ini biasanya tidak mendapatkan penghasilan
dalam bentuk ―bunga deposito‖
b. Deposito Berjangka (Time Deposit)
Yaitu simpanan yang dititipkan ke bank untuk jangka waktu tertentu, misalnya 1, 3, 6,
12 bulan. Dalam artian bahwa uang tersebut dapat dipergunakan kalau waktu yang
telah ditetapkan telah tiba. Untuk simpanan dalam bentuk ini biasanya bank
membayar bunga pada yang nasabah. (karena bank merasa dapat menggunakan
uang tersebut dalam usahanya).
c. Tabungan.
Pada hakekatnya sama dengan time deposit, tetapi tabungan mempunyai
persyaratan yang berbeda dengan time deposit. Misalnya Tabanas dan lainnya.
2. Sebagai lembaga pembeli atau penyalur kredit.
Dalam hal ini bank dapat memanfaatkan uang yang disimpan nasabah dikarenakan tidak
semua orang sekaligus dating berbondong-bondong ke bank untuk mengambil uangnya
kembali. Pemanfaatan uang dilakukan dengan menyalurkan pada pihak yang
membutuhkan kredit atau dibelikannya surat berharga yang menghasilkan tingkat bunga,
atau malah bank melakukan ekspansi kredit.
3. Sebagai perantara dalam lalu lintas pembayaran.
Bank bertindak sebagai penghubung antara nasabah jikamelakukan transaksi. Dalam hal
ini nasabah tidak secara langsung melakukan pembayaran, tetapi cukup memerintahkan
pada bank untuk menyelesaikannya. Disamping itu bank juga menyelenggarakan jasa
lainnya antara lain : pengiriman uang, jual beli saham dan valuta asing serta menagih
uang atas nama pelanggan (Inkaso). Bank juga sering menawarkan jasa dalam
penyimpanan barang-barang berharga.
108
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan
jangka panjang dan dalam usahanya memberikan kredit terutama memberikan kredit
jangka panjang di bidang pembangunan. Bank pembangunan dapat dimiliki atau
diselenggarakan oleh pemerintah (pusat atau daerah), swasta, koperasi dan asing.
5. Bank-bank sekunder lainnya.
Yaitu Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, Bank Koperasi dan
lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu, yang diselenggarakan oleh
masyarakat.
Pendirian LKBB antara lain untuk memberikan pembiayaan dalam bentuk pinjaman
jangka panjang atau menengah dan penyertaan saham pada perusahaan.
b. Asuransi Jiwa
Industri asuransi jiw mempunyai corak tersendiri karena pada umumnya
pertanggungannya menyangkut kontrak jangka panjang.
109
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
c. Asuransi Sosial
Asuransi sosial merupakan asuransi yang wajib diikuti oleh sebagian atau
seluruh anggota masyarakat, yang keikutsertaanya diatur berdasarkan peraturan
perundangan. Di Indonesia ada 5 jenis asuransi sosial, yaitu :
2. Dana Hari Tua.
Yaitu yang menangani dana-dana hari tua bersifat jangka panjang assetnya
berbentuk surat utang Negara. Sedangkan passivanya berjatuh tempo jangka
panjang dan berbentuk kontribusi (intern)
3. Perusahaan Keuangan.
Yaitu perusahaan yang bergerak dalam pembiayaan konsumen. Kekayaannya
berbentuk sewa beli dan berjatuh tempo jangk panjang. Sedangkan sifat passivanya
adalah berbentuk proses promes yang berjangka menengah.
4. Holding Company
Yaitu perusahaan yang memegang saham anak perusahaan dengan aktivitas utama
menjalankan sekelompok perusahaan. Sifat assetnya adalah berjatuh tempo jangka
panjang serta berbentuk equity. Sedangkan passivanya berbentuk saham dan
surat utang yang berjatuh tempo jangk panjang
5. Perusahaan yang Memberikan Potongan/diskonto.
Perusahaan ini terjun dalam alat pasar uang yang tipe assetnya adalah instrument
pasar uang yang berjatuh tempo jangk pendek. Sedangkan sifat passivanya
berbentuk surat utang dan pinjaman yang berjatuh tempo jangka menengah.
6. Perusahaan Pemutar Kredit.
Yaitu yang mengorganisasika kelompok kredit yang berputar dimana sifat assetnya
adalah berjatuh tempo jangka pendek dan berbentuk perputaran. Sedangkan sifat
passivanya adalah bertipe perputaran yang berjatuh tempo jangka pendek.
7. Rumah Gadai.
Yaitu menjembatani pasar yang terorganisasi di mana assetnya berjatuh tempo tak
tentu dan berupa komoditi. Sedangkan passivanya berbentuk modal sendiri
yang berjatuh tempo jangka panjang.
110
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
4. Skala ekonomi dan ruang lingkup dalam produksi dan distribusi jasa-jasa keuangan
Dengan mengkombinasikan sumber-sumber dalam memproduksi herbagai jenis jasa-jasa
keuangan dalam jumlah besar, maka biaya jasa per unit dapat ditekan serendah mungkin,
yang memberikan lembaga keuangan suatu keunggulan kompetitif (competitif advantage)
terhadap pihak-pihak lain yang menawarkan jasa keuangan.
5. Lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas yang unik, mengurangi biaya likuiditas
bagi nasahahnya. Ketidakpastian arus kas unit usaha perusahaan dan individu-individu,
akan membahayakan kondisi mereka bila tidak dalam keadaan likuid saat kas sangat
dibutuhkan, sehingga dapat dikenakan denda (penalty cost). Untuk inernenuhi kebutuhan
tersebut lembaga keuangan menjual jasa-jasa likuiditas, misalnya deposito.
6. Keuntungan jangka panjang Lembaga keuangan dapat memperoleh sumber dana atau
meminjam uang dan penabung dengan tingkat bunga yang relatif lebih rendah kernudian
meminjamkannya dengan tingkat hunga yang lebih tinggi untuk jangka waktu yang Iebih
panjang kepada nasahah debitur, Keuntimgan atau spread antara biaya dana di satu
pihak dan tingkat bunga kredit cenderung bergerak bersamaan, naik atau turun.
7. Resiko yang lebih kecil: Pengawasan dan pengattiran pemerintah dan adanya program
asuransi menyebabkan risiko atas simpanan pada lembaga keuangan menjadi lcbih kecil
dan investasi lain.
111
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
BAB 12
ORGANISASI MULTINASIONAL DAN PENGENDALIAN PROYEK
ORGANISASI MULTINASIONAL
Sebagian besar praktik-praktik untuk pengendalian operasi di luar negeri memiliki kesamaan
dengan pengendalian operasi domestik. Proses perencanaan dan pengendalian yang
diuraikan seperti perencanaan strategis, penyiapan anggaran, operasi, analisis varians dan
pelaporan, evaluasi kinerja, dan kompensasi manajemen umumnya dapat diterapkan kepada
organisasi multinasional, tetapi mereka harus disesuaikan dengan konteks organisasi ini.
Seperti contoh, operasi di luar negeri dapat diorganisir sebagai pusat pengeluaran, pusat
pendapatan, pusat keuntungan, bahkan sebagai pusat investasi berikut pertimbangan yang
menentukan pilihan dari tipe-tipe tertentu pusat tanggung jawab, yang dalam banyak hal
adalah sama dengan operasi domestik. Akan tetapi terdapat satu perbedaan penting, yaitu
jika operasi di luar negeri tersebut merupakan pusat pengeluaran atau pusat laba untuk tujuan
pengendalian, kerap kali ini merupakan pusat laba untuk tujuan akuntansi. Banyak operasi di
luar negeri merupakan entitas legal yang didirikan di Negara tuan rumah, dan oleh karena itu
mereka harus memelihara seperangkat catatan akuntansi yang lengkap untuk kepentingan
hukum dan perpajakan.
Terdapat tiga masalah khusus dalam organisasi global: perbedaan kebudayaan, harga
transfer, dan perbedaan nilai tukar mata uang. Bab ini akan secara khusus membahas
ketiga topic ini. Mesipun pembahasan yang kita lakukan dinyatakan dalam kondisi AS dan
anak-anak perusahaannya di luar negeri, masalah umum yang sama dapat ditemukan pada
induk perusahaan dari Negara mana pun beserta anak perusahaannya di luar negeri.
PERBEDAAN BUDAYA
Salah satu variabel konteksual yang penting yang memengaruhi pengendalian manajemen di
dalam sebuah perusahaan multinasional adalah perbedaan budaya antar Negara. Menurut
defiinisinya, sebuah organisasi multinasional akan beroperasi di banyak Negara dan harus
siap menghadapi perbedaan budaya seiring dengan koodinasi dan pengendalian yang
dilakukan oleh kantor pusat terhadap anak-anak perusahaannya. Baik dalam konteks sebuah
organisasi atau suatu bangsa, kata ―budaya‖ akan merujuk kepada nilai-nilai, asumsi dan
norma perilaku yang diakui bersama. Ketika sebuah organisasi merentangkan operasinya
melintasi berbagai Negara, perbedaan budaya yang sangat besar yang berkaitan dengan
karakter nasional dan regional yang ada, mempunyai hubungan yang penting dengan
pengendalian manajemen. Salah satu cara untuk memahami budaya diusulkan oleh Hofstede.
Hofstede membuat sebuah analisis yang sistematis atas perbedaan budaya berdasarkan
sebuah kuesioner yang dijawab oleh kurang lebih 80.000 karyawan IBM yang berlokasi di 64
negara.
112
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Merujuk kepada sejauh mana seseorang mendefinisikan dirinya sendiri sebagai seorang
individu atau sebagai bagian dari kelompok yang lebih besar. Budaya individualistik yang
tinggi termasuk Amerika Serikat, Australia, dan Inggris. Budaya kolektiitas yang tinggi
termasuk Saudi Arabia, Venezuela, dan Peru.
3. Menghindari ketidakpastian
Merujuk sampai sejauh mana seseorang akan merasa terancam oleh situasi yang tidak
menentu budaya penghindaran ketidakpastian tertinggi termasuk Jepang, Portugal, dan
Yunani. Budaya penghindaran ketidakpastian terendah termasuk Singapura, Hongkong,
dan Denmark.
4. Maskulinitas/feminitas
Merujuk kepada sampai sejauh apakah pengaruh yang dimiliki oleh salah satu dari kedua
nilai dominant tersebut apakah pengaruh yang dimiliki oleh salah satu dari kedua nilai
dominant tersebut berupa
HARGA TRANSFER
Harga transfer untuk barang, jasa, dan teknologi merupakan salah satu dari perbedaan besar
yang terjadi antara pengendalian manajemen operasi domestic dan luar negeri. Namun dalam
operasi luar negeri, dibutuhkan beberapa pertimbangan penting lainnya untuk dapat sampai
kepada suatu harga transfer. Pertibangan-pertimbangan tersebut termasuk perpajakan,
peraturan pemerintah, tarif pengendalian devisa, akumulasi dana, dan joint venture.
1. Perpajakan
Tingkat pajak penghasilan efektif dapat memiliki perbedaan yang sangat jauh di masing-
masing Negara-negara asing, sistem harga transfer yang memungkinkan pengalihan
keuntungan ke Negara-negara dengan tingkat pajak yang rendah dapat mengurangu
jumlah pajak penghasilan perusahaan yang digabungkan dari seluruh dunia.
2. Peraturan Pemerintah
Jika tidak diatur oleh pemerintah, perusahaan akan menetapkan harga transfer untuk
meminimalkan laba kena pajak di Negara-negara dengan tingkat pajak penghasilan yang
tinggi. Namun demikian, otoritas pajak pemerintah menyadari adanya kemungkinan ini
dan mengeluarkan peraturan yang menentukan bagaimana harga transfer dapat dihitung.
3. Tarif
Tarif sering kali dipungut berdasarkan persentase tertentu dari nilai impor suatu produk.
Semakin rendah harganya senakin rendah pula tarif yang akan dikenakan. Timbulnya tarif
biasanya memiliki hubungan terbalik dengan timbulnya pajak pendapatan di dalam harga
transfer. Meskipun tariff untuk barang-barang yang dikirimkan ke suatu Negara tertentu
akan lebih rendah jika harga transfernya juga rendah, keuntungan yang dicatat di Negara
itu dan karenanya pajak penghasilan lokal atas laba akan ikut tinggi. Jadi, efek bersih dari
faktor-faktor ini harus ikut diperhitungkan dalam menentukan harga transfer yang tepat.
Karena pajak penghasilan umumnya memiiki jumlahnya yang lebih besar daripada tarif,
harga transfer internasional biasanya lebih banyak didasarkan pada pajak penghasilan
daripada tarif.
4. Pengendalian Devisa
Beberapa Negara membatasi jumlah devisa yang tersedia untuk mengimpor beberapa
komoditas tertentu. Dalam kondisi ini, harga transfer yang lebih rendah memungkinkan
anak perusahaan untuk memasukkan komoditas tersebut dalam jumlah yang lebih besar.
113
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
5. Akumulasi Dana
Perusahaan mungkin ingin mengakumulasikan dananya di satu Negara tertenttu daripada
di Negara lain. Harga transfer adalah salah satu cara untuk mengalihkan dana tersebut ke
dalam atau ke luar Negara tertentu.
6. Joint Venture
Joint venture memberikan komplikasi tambahan dalam harga transfer. Andai kata sebuah
perusahaan AS mempunyai operasi joint venture di Jepang dengan perusahaan local
Jepang. Jika induk perusahaan AS membebankan harga lebih tinggi bagi komponen yang
dikirimkan ke Jepang, mitra joint venture Jepang kemungkinan besar akan menolak harga
tersebut karena harga itu akan memperkecil laba operasinya dan mengakibatkan bagian
keuntungan dari mitra joint venture Jepang tersebut juga semakin kecil. Ford Motor
Company, dengan sebagian maksudnya untuk menghindari perselisihan tentang harga
transfer, membeli sejumlah besar kepentingan minoritas Inggris di Ford Lid., pada tahun
1961. Untuk alas an yang sama, General Motors tidak pernah melakukan joint venture
sampai perjanjian yang dilakukannya dengan Toyota di akhir tahun 1980 an.
Pertimbangan Hukum
Hampir semua Negara melakukan beberapa pembatasan pada fleksibilitas perusahaan dalam
menetapkan harga transfer untuk transaksi dengan anak-anak perusahaan di luar negeri.
Alasannya adalah untuk mencegah perusahaan multinasional melakukan penghindaran pajak
penghasilan di Negara tuan rumah. Perhatikanlah contoh-contoh berikut ini:
1. Untuk meminimalkan pajak, perusahaan-perusahaan multinasional AS mengalihan asset-
asetnya ke Negara dengan pajak penghasilan yang rendah Misalnya, Cayman Islanda
yang memiliki 50 bank.
2. Perusahaan multinasional AS memindahkan kantor perusahaan ―di atas kertas‖ mereka
ke Bermuda, yang tidak mengenakan pajak penghasilan perusahaan. Sebagai contoh,
Ingersoll-Rand, Accenture, dan Tyco International menempatkan kantor pusat mereka di
Bermuda sedangkan seluruh bisnis mereka dilakukan di Negara-negara lain.
3. Perusahaan yang memindahkan property intelektual (paten misalnya) ke Irlandia, sebuah
Negara dengan tingkat pajak yang rendah. Kantor pusat di AS akan membayar jumlah
yang cukup besar untuk membeli hak penggunaan propert intlektual tersebut, sehingga
akan mengalihkan laba kena pajak dan sebuah Negara dengan tingkat pajak yang tinggi
ke Negara dengan tingkat pajak yang rendah.
114
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Tampilan
Metode Harga Transfer yang Digunakan oleh Perusahaan Multinasional
Section 482 memberikan aturan-aturan untuk menentukan harga transfer pada penjualan
antar anggota dari kelompok yang sepengendali. Metode-metode harga antar perusahaan
sepengendali yang dapat diterima, disusun menurut prioritasnya dari yang paling penting
adalah sebagai berikut :
1. Metode perbandingan dengan harga tidak sepengendali
Harga yang wajar dapat dipastikan dari penjualan barang atau jasa yang dapat
diperbandingkan antara perusahaan multinasional dan pelanggan yang tidak memiliki
hubungan istimewa, atau antara dua perusahaan yang masing-masing tidak saling
memiliki hubungan istimewa. Hal – hal yang dapat memengaruhi harga adalah antara
lain, kualitas produk, syarat penjualan, tingkat pasar, dan wilayah geografis di mana jenis
barang tersebut dijual, tetapi untuk diskon jumlah, penyisihan promosi dari kerugian
khusus yang disebabkan oleh perbedaan nilai tukar mata uang dan selisih kredit tidak
diperhitungkan. Harga yang lebih rendah dan bahkan penjualan di bawah harga penuh,
diizinkan dalam hal-hal tertentu seperti selama penetrasi sebuah pasar baru atau dalam
mempertahankan pasar yang ada di suatu wilayah tertentu.
2. Metode harga jual kembali.
Bila tidak ada penjualan yang dapat dibandinkan, metode berikutnya yang diperbolehkan
adalah metode harga jual kembali. Dalam metode ini, wajib pajak bekerja mundur dari
hargapenjualan final pada saat kekayaan yang dibeli dari perusahaan afiliasi dijual
kembali dalam sebuah penjualan tidak sepengendali. Harga jual kembali ini dikurangi
dengan persentase keuntungan (markup) yang semestinya berdasarkan penjualan tidak
sepengendali oleh afiliasi yang sama atau oleh penjual lain yang menjual barang yang
115
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
sama di pasar yang dapat diperbandingkan. Persentase markup dari pesaing dan rata-
rata industri juga dapat membantu dalam kaitannya dengan hal ini.
Peraturan meminta metode ini digunakan jika (1) jika tidak tersedia penjualan tidak
sepengendali yang sebanding, (2) penjualan kembali dilakukan dalam jangka waktu yang
wajar sebelum atau sesudah pembelian antar perusahaan sepengendali, (3) penjualan
kembali tidak menambahkan nilai yang berarti kepada barang yang bersangkutan dengan
mengubahnya secara fisik, selain dari kemasan, label, dan seterusnya, atau dengan
penggunaan atas pemanfaatan kekayaan yang tak berwujud (intangible property).
3. Metode harga-plus.
Menurut metode ini, yang menjadi prioritas terendah di antara ketiga metode yang
diuraikan, titik awal untuk menentukan harga yang wajar adalah biaya untuk memproduksi
produk, dihitung menurut praktik akuntansi yang benar. Ke dalam biaya ini ditambahkan
laba kotor yang wajar yang dinyatakan dalam presentase tertentu dari biaya dan
didasarkan pada penjualan tidak sepengendali yang serupa yang dilakukan oleh pihak
penjual, atau penjual lain, atau tingkat yang berlaku untuk industri tersebut.
116
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Pada sisi eksterm yang lain, harga transfer untuk Negara asing dapat hamper seluruhnya
dikontrol oleh kantor pusat perusahaan dengan maksud untuk meminimalkan biaya total
perusahaan, memaksimalkan arus kas dalam dolar atau memperoleh kombinasi yang
optimum untuk posisi mata uang. Akan tetapi, kebijakan semacam ini dapat sangat
membatasi kegunaan system pengendalian, karena dalam keadaan tertentu harga transfer
tersebut tidak berhubungan dengan harga yang berlaku jika unit-unit yang melakukan
pembelian dan penjualan adalah independent.
Banyak perusahaan yang mengggunakan harga transfer untuk meminimalkan pajak dan tariff
menggunakan harga transfer yang sama untuk persiapan anggaran keuntungan dan
pelaporan sebagaimana yang digunakan untuk tujuan akuntansi dan perpajakan. Anggaran
yang disetujui merefleksikan segala ketidakseimbangan yang ditimbulkan oleh harga transfer.
Sebagai ilustrasi, anak perusahaan yang menjual lebih rendah dari harga normal dapat
mengalami rugi sesuai anggaran. Jika laporan atas kinerja actual menunjukkan bahwa
kerugian anak perusahaan ternyata lebih kecil dari yang dianggarkan, maka kinerjanya dapat
dianggap memuaskan, dengan catatn hal yang lain tetap sama. Singkatnya, harga transfer
akan dipertimbangkan dalam baik penyiapan anggaran maupun analisis hasil-hasilnya.
117
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Tampilan
Nilai Tukar untuk Berbagai Mata Uang Asing pada 19 Januari 2000
Dalam situasi yang lain, pendekatan ―full cost‖ yang implicit dalam Section 482 dapat
membatasi kemampuan perusahaan untuk mentransfer beberapa produk kurang dari full cost-
nya. Misalnya, departemen pemasaran mungkin inin memperkenalkan produk baru dalam
pasar pada harga yang lebih rendah dari harga normalnya, bahkan mungkin tidak cukup tinggi
untuk menutupi full cost tersebut. Ini mungkin merupakan taktik pemasaran yang jitu, tetapi
IRS tidak dapat mengakuinya sebagai dasar yang valid untuk sampai kepada harga transfer.
Kepentingan Minoritas
Ketika kepentingan minoritas ikut terlibat, fleksibilitas manajemen puncak dalam
mendistribusikan laba antara anak-anak perusahaan dapat sangat dibatasi karena pihak
minoritas mempunyai hak hokum untuk memperoleh pembagian yang adil dari laba
perusahaan. Dalam kasus ini, anak perusahaan harus sebisa mungkin melakukan transaksi
secara wajar.
Nilai Tukar
Nilai tukar adalah harga dari sebuah mata uang jika dibandingkan dengan mata uang yang
lainnya. Hal ini dapat dinyatakan baik sebagai jumlah unit dari mata uang Negara induk
perusahaan yang diperlukan untuk membeli satu unit mata uang asing (kita sebut penawaran
langsung) atau sejumlah unit mata uang asing yang diperlukan sebagai contoh, jika dolar
AS($) adalah mata uang induk perusahaan dan franc Prancis (FF) adalah mata uang asing,
maka untuk menyatakan nilai tukar dengan sebagai $0,20/FF adalah bentuk penaawaran
langsung dan menyatakannya sebagai FF5/$ adalah bentuk penawaran tak langsung. Dalam
118
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
pasar devisa, kedua jenis penawaran tersebut dipergunakan, tetapi para pedagang biasanya
menggunakan salah satu jenis untuk mata uang tertentu. Tampilan 15.2 memberikan contoh
mengenai kedua nilai tukar yang berlaku pada tanggal 19 Januari 2000 untuk mata-mata uang
yang paling banyak diperdagangkan.
Nilai tukar yang biasanya ditawarkan (seperti tertera di atas) disebut nilai tukar nominal. Nilai
tukar spot adalah nilai tukar nominal yang berlaku pada satu hari tertentu. Nilai tukar riil
adalah nilai tukar spot setelah penyesuaiaan perbedaan inflasi antara dua Negara yang
dihitung. Ada juga nilai tukar forward, yaitu nilai tukar hari ini yang dapat digunakan menjadi
dasar penyelesaian suatu transaksi yang terjadi di suatu waktu di masa depan.
Eksposur transaksi adalah eksposur nilai tukar yang dimiliki oleh perusahaan untuk transaksi-
transaksi antarnegaranya ketika transaksi semacam itu dicatat hari ini tetapi penyelesaian
pembayarannya dilaksanakan di kemudian hari. Selama masa di mana pembayaran atau
komitmen penerimaannya masih belum dilakukan, nilai tukar nominal dapat berubah dan
menimbulkan adanya resiko pada nilai dari transaksi. Contoh transaksi semacam ini termasuk
piutang, kewajiban dan utang atau pembayaran bunga yang belum dilaksanakan dalam mata
uang asing.
Eksposur ekonomi adalah eksposur nilai tukar atas arus kas perusahaan terhadap perubahan
nilai tukar riil. Eksposur ekonomi juga disebut eksposur operasional atau eksposur kompetitif
terhadap nilai tukar.
119
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Awal 1 2 3
Proyeksi 4 5 6
Akhir 7 8 9
Pada saat anggaran dilacak (nilai tukar ―akhir’). Terdapat 9 kemungkinan kombinasi metrik
dalam menentukan dan melacak anggaran seperti yang terlihat dalam tampilan. Namun
demikian tidak semua 9 sel tersebut layak dipergunakan; hanya 5 sel yang diberi garis bawah
yang layak. Yang jelas-jelas layak terdiri dari 3 sel dimana anggaran ditetapkan dan dilacak
dengan menggunakan metric yang sama (awal ke awal, sel 1; proyeksi ke proyeksi, sel 5;
akhir ke akhir, sel 9). Demikian pula dengan menetapkan anggaran dengan menggunakan
nilai tukar ―awal‖ dan melacaknya dengan menggunakan nilai tukar ―proyeksi‖ dan melacak
pada nilai tukar ―akhir‖ (sel 6). Namun bagaimanapun, tidaklah logis jika menetapkan
anggaran pada nilai tukar ―akhir‖ dan melacak aktualnya dengan menggunakan nilai tukar
awal atau nilai tukar proyeksi (mengesampingkan sel 7 dan 8). Begitu pula memproyeksikan
nilai tukar dalam menetapkan anggaran dan kemudian melacaknya dengan nilai tukar yang
berlaku di awal (mengesampingkan sel 4).
120
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
yang relevan; kinerja yang dihasilkn akan merefleksikan kinerja operasi dari manajer,
yang independent terhadap dampak translasi.
Anggaran Aktual
FF $ FF $
Akan tetapi, induk perusahaan akan menderita kerugian ―translasi‖ pada akhir tahun. Induk
perusahaan tidak memiliki kendali atas pergerakan nilai tukar tersebut. Jika mereka
menggunakan laba atau rugi akibat translasi di dalam mengevaluasi kinerja manajer anak
perusahaan, maka akan timbul beberapa masalah: (1) Hal ini akan membuat manajer anak
perusahaan bertanggung jawab terhadap factor-faktor yang berada diluar kendali mereka; (2)
hal ini tidak akan menghilangkan adanya laba atau rugi akibat translasi; (3) hal ini tidak
memperhitungkan jenis eksposur nilai tukar lain yang dihadapi oleh anak perusahaan dan (4)
hal ini akan mengacaukan kinerja manajer dan anak perusahaan.
Kita akan menjelaskan bagaimana ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan dua tipe
generic dari anak perusahaan dari perusahaan multinasional: ―importer murni‖ dan ―eksportir
murni‖.
Importir murni adalah anak perusahaan yang menjual sebaian besar produknya di dalam
negaranya sendiri, tetapi mengimpor sebagian besar barang mentahnya dari luar negeri (baik
itu dari anak perusahaan lain atau dari perusahaan luar) ; eksportir murni adalah anak
perusahaan yang menjual kebanyakan produknya keluar negeri (baik kepada anak
perusahaan lain atau dari perusahaan luar lainnya); tetapi membeli sebagian besar bahan
mentahnya di dalam Negara tersebut. Seperti yang ditunjukkan oleh contoh berikut ini, dalam
terjadi pergerakan nilai tukar, anak perusahaan tersebut tidak hanya akan menghadapi efek
translasi, tetapi juga efek ―ketergantungan‖ yang diakibatkan oleh perubahan nilai tukar.
Eksportir murni melampaui anggaran (baik dalam $ maupun FF, baik dari segi sasaran laba
maupun marginnya), unit yang seimbang menunjukkan kinerja yang kira-kira menyamai
tingkat anggaran (mencapai sasaran laba dalam FF, tetapi sedikit rendah dalam $; mencapai
sasaran margin untuk kedua jenis mata uang tersebut), dan importer murni tidak mencapai
anggaran (baik dalam $ maupun FF, nilai laba dan margin).
Efek Transaksi
Pendekatan mendasar dalam menangani eksposur transaksi adalah dengan menggunakan
strategi lindung nilai mata uang asing yang tepat. Lindung nilai (hedging) adalah transaksi-
transaksi yang dapat menurunkan kemungkinan risiko yang berhubungan dengan arus kas di
masa depan. Dalam prosesnya, perusahaan yang membeli instrument lindung nilai
mengalihkan risiko kepada entitas yang menjual instrument tersebut biasanya adalah bank
121
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
komersial dalam kasus untuk pasar valuta. Tentunya sudah pasti jasa semacam itu
membutuhkan biaya.
Lindung nilai adalah praktik yang berlaku umum di banyak perusahaan sebagai contoh, kapan
saja perusahaan membeli asuransi, secara tidak langsung perusahaan tersebut tengah
melakukan transaksi lindung nilai internasional, dan hal itu dipergunakan sebagai cara untuk
mengatasi efek eksposur transaksi. Untung memberikan ilustrasi yang sederhana; jika sebuah
perusahaan Amerika menjual produknya kepada perusahaan Prancis dengan harga yang
dinyatakan dalam franc Prancis, ia dapat secara bersamaan membeli hak untuk membeli
franc Prancis dengan nilai tukar yang sama seperti jika terjadi pada tanggal di masa depan di
mana piutangnya akan jatuh tempo. Jika perusahaan tersebut mengalami rugi transaksi di
dalam penjualan, maka ia akan mendapatkan keuntungan pasar opsi dan menyamakan
aktiva/pasiva dan pendapatan/pengeluaran dengan mata uang yang sama. Teknik lindung
nilai yang umum, menggunakan pasar transaksi forward dan masa depan, juga pasar opsi
valuta aisng. Dari perspektif evaluasi kinerja, pertanyaan kuncinya adalah apakah para manjer
anak perusahaan bertanggung jawab atas eksposur dari transaki lindung nilai.
Pertimbangan Manajemen
Dalam mendesain system evaluasi kinerja anak perusahaan multinasional, perusahaan dapat
mengunakan pedoman-pedoman berikut ini:
1. Para manajer anak perusahaan seharusnya tidak dianggap bertanggung jawab terhadap
efek translasi. Cara termudah untuk mencapai tujuan ini adalah membandingkan
anggaran dengan hasil actual dengan menggunakan metrik yang sama dan mengisolasi
efek yang berhubungan dengan inflasi melalui analisis varians. Tak ada gunanya bagi
para manajer untuk khawatir tentang metrik yang tepat. Perusahaan multinasional
hendaknya memilih metrik apa saja yang ia anggap lebih mudah untuk digunakan.
2. Efek transaksi paling baik ditangani melalui koordinisasi terpusat dari kebutuhan lindung
nilai perusahaan multinasional secara keseluruhan. Hal ini kemungkinan besar akan jauh
lebih murah dan sederhana, dan dapat mencegah manajer anak perusahaan menjadi
peramal dan spekulan nilai tukar.
3. Manajer anak perusahaan harus bertanggung jawab terhadap efek ketergantungan dari
nilai tukar yang diakibatkan oleh eksposur ekonomi.
122
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
4. Evaluasi anak perusahaan sebagai basis dari pengambilan keputusan untuk menentukan
lokasi operasi di sebuah Negara atau merelokasi operasi dari sebuah Negara seharusnya
merefleksikan konsekuensi-konsekuensi dari adanya eksposur translasi, transaksi, dan
ekonomi.
Pada survey yang dilakukan pada tahun 1982, Sapy-Mazella et al, menemukan dalam
evaluasi kinerja manajer anak perusahaan, 79% respondennya menggunakan metrik yang
berbeda untuk menyiapkan anggaran dan melaporkan kinerja; 66% mempergunakan
beberapa peramalan atas nilai tukar untuk menyiapkan anggaran dan menggunakan nilai
tukar aktual pada akhir periode untuk melaporkan kinerja anak perusahaan secara relative
terhadap anggarannya; dan 13% mempergunakan nilai tukar awal untuk mempersiapkan
anggaran dan nilai tukar actual pada akhir periode untuk melaporkan kinerja. Temuan-temuan
ini tidak konsisten dengan pedoman yang telah kita kembangkan di atas.
Apa pun alasannya, adalah penting untuk memahami perusahaan multinasional yang memilih
untuk menggunakan metrik yang berbeda untuk menyiapkan anggaran anak perusahaan dan
melaporkan kinerja aktualnya akan memiliki berbagai jenis risiko yang telah kita bahas
sebelumnya.
Pengendalian Mutu
Adalah mengendalikan jalannya pelaksanaan proyek agar mendapatkan mutu yang baik dan
sesuai dengan syarat yang ditentukan dalam kontrak.
123
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Alat Pengendali Mutu Proyek yang harus dikuasai oleh Pengawas/Direksi Pekerjaan adalah
sebagai berikut:
1. Spesifikasi teknis (Pabrikan, RKS).
2. Metode Pelaksanaan (Pabrikan, RKS).
3. Gambar Kerja.
4. Hasil Tes bahan dari Laboratorium.
5. Peraturan-peraturan pemerintah.
6. Peraturan-peraturan khusus yang harus dikuti yang tercantum dalam kontrak
Setiap Pengawas harus menguasai RKS/ Spesifikasi teknis dari pekerjaan yang
akan dilaksanakan maupun Metode pelaksanaan, gambar kerja, pembacaan hasil
tes Laboratoriun serta peraturan-peraturan yang harus diikuti.
Program Evaluation and Review Technique (PERT) yang cocok untuk proyek yang kegiatan-
kegiatannya belum pernah dilakukan (non-repetitif) atau proyek riset, sedangkan Critical Path
Method (CPM) cocok untuk proyek yang kegiatan-kegiatannya sudah pernah dilakukan
sehingga sifat dari kegiatan itu sudah diketahui dengan pasti.
Perencanaan dan pengendalian dengan CPM ditujukan untuk bisa melaksanaakan pekerjaan
sesuai dengan rancangan dalam waktu yang telah ditentukan dan dengan biaya yang
seekonomis mungkin. Untuk itu perlu kita ketahui komponen-komponen apa saja yang
menentukan berhasilnya suatu proyek.
124
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
CPM sebagai alat pengendali dan pengawasan, ternyata secara serentak dapat mengelola
waktu kegiatan, sarana dan biaya dalam suatu perencanaan yang terpadu (intergrated
planning). Jaringan kerja menggambarkan keseluruhan kegiatan-kegiatan Pengendalian
Proyek proyek kedalam simbol-simbol jaringan kegiatan, oleh karenanya teknik ini juga
disebut perencanaan jaringan kerja (network planning).
Dengan adanya perencanaan ini maka dapat diketahui hal-hal sebagai berikut:
1. Pada setiap saat diketahui kegiatan-kegiatan apa saja yang harus dilaksanakan,berapa
dana yang harus disediakan, berapa tenaga kerja yang harus ada dan dengan keahlian
apa, jenis-jenis mesin dan peralatan yang dibutuhkan.
2. Apakah mungkin dilakukan perataan penggunaan tenaga kerja, peralatan atau biaya.
3. Kegiatan-kegiatan apa saja yang harus diawasi secara intensif supaya proyek
dapat selesai tepat pada waktunya.
4. Kegiatan-kegiatan mana saja yang harus dipercepat, kalau proyek akan diselesaikan
lebih cepat dari rencana semula, sekaligus berapa biaya percepatannya, demikian pula
bila proyek akan diperpanjang waktunya.
5. Dapat pula diketahui waktu yang diizinkan untuk suatu kegiatan tertentu yang
boleh terlambat atau tertunda, (float time activity) tanpa memperlambat selesainya
proyek.
Agar manfaat teknik CPM ini dapat maksimal maka proyek harus bersifat sebagai berikut:
1. Harus terdiri dari kumpulan-kumpulan kegiatan yang masing-masing diketahui datanya
dengan pasti (berapa lama kegiatan itu, peralatan apa saja yang dibutuhkan, material
yang diperlukan dan sebagainya).
2. Masing-masing kegiatan harus jelas dan terpisah dengan kegiatan lain.
3. Urut-urutan kegiatan harus sudah diketahui.
4. Setiap kegiatan yang telah dimulai harus berjalan, sampai selesainya kegiatan itu.
125
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
Jenis-jenis Kontrak
Seperti kita ketahui bahwa setiap kontrak selalu dicantumkan jenis kontrak pelaksanaan
pekerjaan sebagai bahan pengendalian biaya. Contoh jenis kontrak yang sering digunakan
saat ini adalah :
1. Kontrak Lump Sum Price merupakan kontrak Jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan
dalam jangka waktu tertentu dan tetap sepanjang gambar dan spesifikasi tidak berubah.
2. Kontrak Unit Price merupakan kontrak dimana volume pekerjaan yang tercantum dalam
kontrak hanya merupakan perkiraan dan akan diukur kembali sesuai dengan yang
dilaksanakan
3. Gabungan Lump Sum Price dan Unit Price
Ada 5 faktor yang perlu diperhatikan dalam memngendalikan biaya proyek, terutama dalam
hal pelaksanaan proyek yaitu:
1. Mengetahui jenis kontrak yang akan dilaksanakan (Kontrak Lump sum Price/Kontrak Unit
Price dll).
2. Mengetahui batasan prosentase pekerjaan tambah yang diizinkan sesuai yang tercantum
dalam kontrak (misalnya ≤ 10% dari nilai kontrak).
3. Mengetahui cara perhitungan pembobotan masing-masing item pekerjaan.
4. Mengetahui cara mengukur/menghitung volume pekerjaan yang telah dilaksanakan
dilapangan dibandingkan dengan biaya pelaksanaan yang telah dilkeluarkan (Kurve ― S‖)
5. Cash Flow Proyek (Lap keuangan yg menggambarkan arus kas masuk dan keluar selama
proyek berjalan).
126
Sistem Pengendalian Manajemen 2017
DAFTAR PUSTAKA
1. Kotler, Philip., 1977, Manajemen Pemasaran, Edisi Ketujuh, Jakarta, PT Prehallindo.
2. Porter, Michael.E., 1996, Strategi Bersaing, Edisi Kedelapan, Jakarta, Penerbit Erlangga.
3. Kaplan, Robert, dan David Norton. Balanced Scorecard. Boston: Harvard Business
School Press, 1996.
4. Hitt, Michael.A., Ireland, R.D., Hokisson, Robert.E.,1997, Manajemen Strategis, Edisi
Pertama, Jakarta, Penerbit Erlangga.
5. Anthony, Robert N. The Management Control Function. Boston: Harvard Business School
Press, 1989.
6. Husein Umar, 1999, Riset Strategi Perusahaan, Edisi Kesatu, Jakarta, PT Gramedia
Pustaka Utama.
7. Anthony Robert N. dan Vijay Govindarajan,Sistem Pengendalian Manajemen, Jakarta:
Terjemahan Salemba,2000
8. Abdul Halim et al,Sistem Pengendalian Manajemen, Yogyakarta:UPP AMP YKPN,2000
9. Supriyono,R.A.,Sistem Pengendalian Manajemen,Yogyakarta : BPFE,Edisi 1,2000
10. Robert N.Anthony Vijay Govindarajan.•Management Control System, penerbit Salemba
Empat,2005.•
11. Winardi, J. Manajemen Perilaku Organisasi. 2004. Jakarta : Kencana
12. Pusdiklatwas BPKP, 2007, Pengantar Sistem Pengendalian Manajemen, Edisi kelima,
Modul Diklat Pembentukan Auditor Terampil.
13. Siswanto, B. Pengantar Manajemen. 2009. Jakarta : Bumi Aksara
14. http://pujiati.staff.gunadarma.ac.id
15. http://walankshopgallery.blogspot.com/2011/07/bahan-spm-3-organisasi-
multinasional.html
16. http://www.slidefinder.net/m/management_control_systems_chapter_designing/2525017
127