Anda di halaman 1dari 14

TEORI SISITEM DALAM KOMUNIKASI ORGANISASI

Oleh:
SADIKIN BINTANG

PROGRAM STUDI
S3-KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUAMTERA UTARA
MEDAN
2023

1
Daftar Isi
Pendahuluan..........................................................................................................1
Pembahasan...........................................................................................................2
A. Pengertian Sistem......................................................................................2
B. Teori Sistem...............................................................................................5
C. Teori Sistem...............................................................................................7
D. Konsep Kunci dari Teori Sistem Umum...................................................8
E. Pendekatan Sistem dan Teori Organisasi..................................................10
Daftar Pustaka.......................................................................................................13

2
I. Pendahuluan

Suatu organisasi apapun bentuk dan bidang kegiatannya akan selalu


melibatkan komunikasi dalam upaya pertukaran dan penyebaran informasi
sebagai langkah untuk mencapai tujuan utama organisasi. Hal ini sesuai dengan
pengertian bahwa oganisasi adalah sekumpulan orang yang bekerja sama dan
mutlak dibutuhkan komunikasi antar individu yang terlibat dalam proses kerja
sama tersebut.

Dunia modren penuh dengan perkembnagan yang tampak sekarang yang


berkompetensi dan terus mencari hal sempurna. Hal ini telah tampak dalam
pengorganisasian baik suatu organisasi kecil hingga besar. Seiring itu juga praktek
manajemen dalam suatu organisasi juga berubah dengan teori-teori organisasi
yang semakin mencapai sempurna, namun perkembangan ini juga nantinya akan
membawa keera lama juga. Seperti kita lihat yang dulunya suatu teori berawal
dari teori tradisional, seperti teori Birokrasi oleh Max Weber, lalu berkembang
lagi ke Teori-teori besar Ilmiah oleh F.W. Taylor (1856-1815) yang sekarang
mencapai pada teori-teori besar Modren (E 2002).

Dalam teori-teori modren, terdapat banyak sekali teori-teori yang


dikelompokkan dalam teori ini, seperti teori X, teori Z atau Kazen, teori Sistem
dan teori lainnya. Semua teori ini ada kelebihan serta kekurangannya, baik dari
siklus pengorganisasiannya maupun waktu mengorganisasinya. Dalam makalah
ini akan lebih membahas teori sistem dalam komunikasi organisasi.

II. Pembahasan
A. Pengertian Sistem

Sebelum masuk dalam teori sistem, pembahasan pertam yang akan dibahas
yaitu sistem. Yang dimana sistem berasal dari Llatin (systema) dan bahasa Yunani
(sustema) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang
dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, dimana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.

3
Beberapa definisi sistem:

1. Ludwing Von Beralanffy, sistem adalah seperangkat unsur-unsur


yang terkait dalam suatu antar relasi di anatara unsur-unsur
tersebut dan dengan lingkungan.
2. Anatol Rapoport, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan
perangkat hubungan antara suatu sama lain.
3. L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau
fisik, yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan salaing
tergantung suatu sama lain.
4. John-A. Beckett, sistem adalah kumpulan sistem-sistem yang
berinteraksi (Sutarto 2006).

Dari beberapa defenisi di atas yang jelas memaparkan sistem adalah


Gordon B. Davis dalam bukunya “Managemen Development” yang menyatakan
bahwa sistem terdiri dari bagian-bagian yag bersama-sama beroperasi untuk
mencapai beberapa tujuan. Dengan lain perkataan, suatu sistem bukanlah
merupakan suatu perangkat unsur-unsur yang dapat diidentifikasikan sebagai
kebersamaan yang menyatu disebabkan tujuan sasaran yang sama. Wiliam A.
Shorde dan Dan Voich J.R. dalam bukunya “Organization and Management”
menyebutkan enam ciri sistem sebagai berikut:

1. Perilaku berdasarkan tujuan; sistem terorientasikan pada sasaran


tertentu.
2. Keseluruhan: keseluruhan melebihi jumlah semua bagian.
3. Keterbukaan: sistem saling berhubungan dengan sebuah sistem
yang lebih besar, yakni lingkungannya.
4. Transformasi: bagian-bagian yang beroprasi menciptakan sesuatu
yang mempunyai nilai.
5. Antar hubungan: berbagai macam bagian harus cocok satu sama
lain.
6. Mekanisme kontrol: adanya kekuatan yang mempersatukan dan
mempertahankan sistem bersangkutan (E 2002).

4
Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian saling berkaitan yang beroprasi
bersama untuk mencapai beberapa sasaran atau maksud. Berarti, sebuah sistem
bukanlah seperangkat unsur yang tersusun secara tak teratur, tetapi terdiri dari
unsur yang dapat dikenal sebagai saling melengkapi karena satunya maksud,
tujuan, atau sasaran.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan


yang berada dalam suatau wilayah serta memiliki item-item penggerak, contoh
umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu kumpulan dari beberapa
elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dimana yang saling berhubungan sehingga membentuk
suatu negara dimana yang berperan sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang
berada di negara tersebut.

Kata “sistem “ banyak sekali digunakan dalam percakapan sehari-hari,


dalam forum diskusi maupun dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak
hal, dan pada banyak bidang pula, sehingga maknanya menjadi sekumpulan benda
yang memiliki hubungan di antara mereka. Dalam sistem terdapat beberapa
elemen, yaitu:

1. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (Goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan
tak terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem
yang lain berbeda.
2. Input
Masukan (inpput) sistem adalah segala sesuatu yang masuk ke
dalam sistem dan selanjutnya menajdi bahan yang diperoses.
Masukan dapat berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik)
maupun yang tidak tampak. Contoh masukan yang berwujud
adalah bahan mentah, sedangkan contoh yang tidak berwujud
adalah informasi (misalnya permintaan jasa pelanggan).

5
3. Pengolahan/proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan
lebih bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga
bisa berupa hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa
pembuangan atau limbah. Pada pabrik kima, proses dapat berupa
bahan mentah. Pada rumah sakit, proses dapat berupa aktivitas
pembedahan pasien.
4. Output
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosan. Pada sisitem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi, saran, cetakan
laporan, dan sebagainya.
5. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara
sistem dan daerah di luar sistem. Batasan sistem menentukan
konfigurasi, ruang lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai
contoh, tim sepakbola mempunyai aturan permainan dan
keterbatasan kemampuan pemain. Pertumbuhan sebuah toko
kelontong dipengaruhi oleh pembelian pelanggan, gerakan pesaing
dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja batas sebuah sistem
dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan mengubah
perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke publik,
sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.
6. Mekanisme Pengendalian Umpan Balik
Mekanisme pengendalian (control mechanism) diwujudkan dengan
menggunakan umpan balik (feedback), yang mencuplik keluaran.
Umpan balik inidigunakan untuk mengendalikan baik masukan
maupun proses. Tujuan adalah untuk mengatur agar sistem berjalan
sesuai dengan tujuan
7. Lingkungan

6
Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada diluar sistem.
Lingkungan bisa berpengaruh terhadao operasi sistem dakam arti
bisa merugikan atau menguntungkan sistem itu sendiri.
Lingkungan yang merugikan tentu saja harus ditahan dan
dikendalikan supaya tidak mengganggu kelangsungan operasi
sistem, sedangkan yang menguntungkan tetap harus terus dijaga,
karena akan memacuterhadap kelangsungan hidup sistem
8. Setiap sistem terdiri dari beberapa subsistem, dan subsistem terdiri
pula atas beberapa subsistem. Sebuah sistem umumnya tersususn
atas sejumlah sisitem-sistem yang lebih kecil. Sisitem-sismtem
yang berada dalam sebuah sistem itulah yang disebut subsistem.
Jika sistem menjadi bagian dari sistem lain yang lebih besar, maka
sistem yang lebih besar tersebut dikenal dengan sebutan
supersistem (Sunyoto 2013).

Dalam teori sistem dapat dijumpai bukan satu dua, melainkan pula jenis
sistem yang ditegakkan oleh rapa ilmuan, namun yang erat kaitannya dengan
sistem informasi nampaknya adalah apa yang ditampilkan oleh Gordon B. Davis.

B. Teori Sistem

Sistem teori diusulkan pada tahun 1940-an oleh ahli biologi Ludwig Von
Bertalanffy (Teori Sistem Umum, 1968) dan dilanjutkan oleh Ross Ashby
(Pengantar Cybernetics, 1956). Von Bertalanffy adalah kedua bereaksi terhadap
reduksionisme dan mencoba untuk menghidupkan kembali kesatuan ilmu
pengetahuan. Dia menekankan bahwa sistem nyata yang terbuka untuk, dan
berinteraksi dengan, lingkungan mereka, dan bahwa mereka dapat memperoleh
kualitatif sifat baru mealui munculnya, menghasilkan evolusi terus-menerus. Alih-
alih mengurangi entitas (misalnya tubuh manusia) terhadap sifat bagian-bagianya
atau unsur-unsur (misalnya organ atau sel), sistem teori berfokus pada pengaturan
dan hubungan antar bagian yang menghubungkan mereka ke dalam keseluruhan.
Ini organisasi tertentu menetukan sebuah siste, yang independen dari bahan beton
elemen (misalnya partikel, sel, transistor, orang, dan lainnya). Jadi, konsep yang

7
sama prinsip-prinsip organisasi mendasari disiplin ilmu yang berbeda (fisika,
biologi, teknologi, sosiologi dan lainnya), memberikan dasar untuk penyantunan
mereka (Siagian 2017). Konsep sistem meliputi: batas sisitem-lingkungan, input,
ouput, proses, negara, hirarki, tujuan-directedness, dan informasi.

Perkembangan teori sistem beragam, termasuk yayasan konseptual dan


filsafat (misalnya filsafat Bungo, Bahm dan Laszlo); model matematika dan teori
informasi (misalnya pekerjaan Mesorovic dan Klir); dan praktis aplikasi. Teori
sistem Matimatika muncul dari pengembangan isomorphies antara model sirkuit
listrik dan sistem lainnya. Aplikasi termasuk teknik, komputer, ekologi,
manajemen, dan psikoterapi keluarga. Analisis sistem, dikembangkan secara
mandiri teori sistem, menerapkan prinsip sistem untuk membantu pembuat
keputusan dengan mengidentifikasi masalah, merekonstruksi, mengoptimalkan,
dan mengendalikan sistem (biasanya sebuah organisasi sosio-tekniks), sementara
mempertimbangkan beberapa tujuan, kendala dan sumber daya. Hal ini bertujuan
untuk menetapkan program kemungkinan tindakan, bersama dengan, mereka
biaya risiko dan manfaat. Teori sistem sangat erat hubungannya dengan
cybernetics, dan juga untuk dinamika sistem, yang model perubahan jaringan
variabel digabungkan (misalnya “dinamika dunia” model Jay Forrester dan Club
Roma). Ide terkait digunakannya dalam “ilmu komleksitas” yang muncul, belajar
dari organisasi dan jaringan heterogen aktor berinteraksi, dan terkait dominan
seperti jauh-dari-keseimbangan termodinamika, dinamika kacau, kehidupan
buatan, kecerdasan buatan, jaringan saraf, dan komputer pemodelan dan simulasi.

Organisasi merupakan sistem terbuka yang selalu terdapat input,


pengelolaan, output dan umpan balik. Disamping itu organisasi tidak berada
dalam kekosongan melainkan berada dalam interaksi dengan lingkungan. Antara
organisasi dan lingkungan perlu adana saling penyesuaian. Organisasi dapat
menyesuaikan dengan lingkungan atau apabila mampu dapat merubah lingkungan.
Oraganisasi harus sadar akan lingkungannya, bahwa unsur lingkungan berjumlah
banyak, berubah-ubah dan ada yang menentukan berhasil atau gagalnya

8
organisasi. Organisasi yang baik tahu tujuannya, atau unsur lingkungan apa yang
menguntungkan dan unsur lingkungan apa yang merugikan.

C. Teori Sistem

Lahirnya pendekatan sistem dalam studi organisasi mencerminkan


perkembangan teori yang bahkan lebih luas lagi. Teori sistem umum memberikan
dasar untuk memahami dan memadukan pengetahuan dari berbagai lapangan
spesialis. Dalam masyarakat yang kompleks dengan perluasan pengetahuan yang
pesat, berbagai lapangan ilmiah menjadi sangat meendeferensiasi dan
berspesialisasi. Dalam banyak lapangan ilmiah, selama beberpa dcade yang
lalukonsentrasinya adlah pada pendekatan analitis, penemuan fakta, dan
esperimen dalam lapangan-lapangan yang sangat khusus. Ini berguna untuk
membantu mengembangakan pengetahuan dan memahami detil-detil masalah
spesifik yang terbatas. Teori sistem memberikan kerangka ini dalam banyak
lapangan pengetahuan, baik fisika, biologi dan sosial.

Penerapan pemikiran sisitem ini, terutama cocok untuk ilmu-ilmu sosial.


Dalam sosiologi, Talocott Person memulai pemakaian susdut-pandang sisitem
umum ini. Walaupun persons mengakui konsep sistem teori ilmia ini dan pereto,
namun Persons sendirilah yang sepenuhnya memakai pendekatan sisitem terbuka
untuk studi struktur sosial. Ia bukan saja mengembangkan kerangka kerja sistem
sosial yang luas, tetapi juga menghubungkan ide-idenya dengan organisasi.

Akhir-akhir ini masyarakat kita semakin cemas terhadap pencemaran dan


perusakan lingkungan alam. Secara tradisional, kita memandang lingkungan dan
sumber alam itu tersedia untuk pakai dan eksploitir. Kita mempunyai pandangan
yang meknitis, terpotong-potong dan sub-optimal tentang ekosistem. Masisng-
masing tindakan terdapat alam dipandang secara terpisah. Akumulasi tindakan-
tindakan perseorangan dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang drastis,
tetapi hal ini sebelumnya belum dipahami. Sekarang kita mengakui bahwa

9
hubungan kita dengan lingkungan kta haruslah dipandang dari sudut pendekatan
sistem.

D. Konsep Kunci dari Teori Sistem Umum

Adapun konsep-konsep dari Teori Sistem Umum yaitu, antara lain:

1. Subsistem atau Komponen


Suatu sistem menurut defenisinya terdiri dari bagian-bagian atau
unsur-unsur yang saling berhubungan, ini berlaku untuk semua
sistem-mekanis, biologis, dan sosiologi. Setiap sistem mempunyai
paling sedikit 3 unsur dan unsur ini saling berkaitan.
2. Holism, Synergysm, Organicism dan Gestalt
Keseluruhan bukan penjumlahan bagian bagian saja, sistem itu sendiri
merupakan suatu totalitas Holism adalah lawan elemen tarium
yang memandang total sebagai penjumlahan saja dari bagian-
bagiannya.
3. Pandangan sistem terbuka
Sistem dapat dibagi dua, (1) tertutup dan (2) terbuka. Sistem terbuka
saling tukar informasi, energi atau material dengan lingkungannya.
Sistem biologis dan sosial adalah sistem terbuka, mekanisme bisa
terbuka dan bisa tertutup. konsep sistemtertutup dan terbuka ini sulit
dipertahankan secara mutlak. kami memilih berpikir terbuka-tertutup
itu sebagai dimensi artinya sistem itu relatif terbuka atau relatif
tertutup.
4. Modal Input-Tranformasi-Otput
Sistem terbuka dapat dipandang sebagai model transformasi. Dalam
hubungan yang dinamis dengan lingkungannya,
ia menerima berbagai masukan (input), mengubah input itu dengan
berbagai cara, dan mengeluarkan output.

10
5. Batas-batas Sistem
Sistem mempunya batas-batas yang memisahkannya dari
lingkungannya. konsep batas-batas ini membantu kita
memahami perbedaan antara sistem terbuka dengan sistem tertutup.
Sistem yang relatif tertutup mempunyai batas-batas yang ketat dan tak
dapat ditembus, sedangkan sistem terbuka dapat mempunyai batas
yangdapat ditembus antara dirinya dengan suprasistem yang lebih
luas. Batas-batas itu relatif muda ditentukandalam sisitem fisik dn
bilologi, tetapi sangat sulit menentukannya dalam sisitem sosial
seperti organiasi.
6. Entropy Negatif
Sistem fisik yang tertutup itu tunduk terhadap entropy yang meningkat
sampaiakhirnya seluruh sistem itu mati. cenderung kearah entropy
maksimum adalahgerak kekacauan (disorder), tak ada sama sekali
transformasi sumber daya, danmati. Dalam sistem tertutup perubahan
entropy ini harus selalu positif, tetapidalam sistem biologis atau sosial
entropy itu dapat tertahan dan bahkan mungkin berubah menjadi
entropy negatif.
7. Keadaan mantap, keseimbangan dinamis dan homeostatis
Konsep keadaan mantap erat kaitannya dengan entropy negatif.
Sistem tertutupakhirnya pasti mencapai suatu keadaan seimbang
dengan entropy maksimum-matiatau disorganisasi. Akan tetapi, suatu
sistem terbuka mungkin mencapai keadaandimana sistem itu tetap
dalam keadaan keseimbangan dinamis melalui pemasukanyang
continue dari material, energi dan informasi.
8. Umpan balik
Konsep umpan Balik adalah penting untuk memahami cara suatu siste
mmempertahankan suatu keadaan yang mantap. Informasi tentang out
put atau proses sistem dikembalikan sebagai masukan kedalam sistem,
barangkali membawa perubahan pada proses transformasi dan atau
keluaran masa depan.

11
9. Hierarki
Sebuah konsep dasar dalam pemikiran sistem adalah mengenai
hubungan-hubungan hierarki antara sistem-sistem. Sistem itu terdiri
dari subsistem-subsistem yang lebih rendah dan ia juga merupakan
bagian dari suatu suprasistem. Jadi ada hierarki dari komponen-
komponen sistem.
10. Perkembangan internal
Sistem tertutup maju ke entropy dan disorganisasi. Sebaliknya, sistem
terbuka tampaknya maju kedifferensiasi dan perkembangan
(elaboration) yang lebih besar, dan (elaboration) organisasi yang lebih
tinggi.
11. Mengejar Multi-sasaran
Sistem biologis dan sosial tampaknya mempunya banyak sasaran atau
tujuan.0rganisasi sosial mengejar banyak sasaran, tak lain karena
mereka berdiri danorang-orang dan subunit-subunit yang berbeda-
beda nilai dan tujuannya.
12. Equalifnality sistem terbuka
Dalam sistem mekanis terdapat hubungan sebab akibat yang langsung
antara kondisi awal dan akhir. Sisitem bilologis dan sosial berbeda
kerjannya. Equifinality menunjukkan bahwa organisasi sosial dapat
mencapai tujuannya dengan berbagai masukan dengan kegiatan yang
berbeda (htt23).
E. Pendekatan Sistem dan Teori Organisasi

Teori organisasi tradisional memakai pendekatan yang sangat terstruktur


dansistem tertutup. Teori modern telah maju ke pendekatan sistem-terbuka.
8Sistemyang menonjol dari teori organisasi modern adalah dasar konseptual-
analitisnya, ketergantungan pada data riset empiris, dan yang terpenting, sifat
sintesa dan integritasinya. Sifat-sifat ini tampak dalam filsafat yang menerima
premise (pokok pendapat) bahwa satu-satunya cara mempelajari organisasi adalah
sebagai suatu sistem (Siagian 2017).

12
Chestar Barnard adalah salah satu seorang penulis manajemen yang yang
petama-tama memakai pendekatan sistem Herbert Simon dan para rekannya
memandang organisasi sebagai sistem proses pengambilan keputusan yang
kompleks. Simon telah banyak mengumpulkan pengetahuan disiplin baru untuk
dipadukannya ke dalam teori-teori organisasinya.

Menurut pandangan sistem, organisasi bukan hanya suatu sisitem teknik


atau sosial saja, melainkan struktur dan integrasi kegiatan-kegiatan manusia
disekitar berbagai teknologi. Teknologi mempengaruhi jenis masukan kedalam
organisasi, sifat proses transformasi dan keluaran dari sistem. Akan tetapi sisitem
sosial menentukan efektifitas dan efesiensi penggunaan teknologi itu. Organisasi
internal dapat dianggap subsistem ini. Organisasi mengambil banyak nilai-
nilainya dari lingkungan sosio-kulturalnya yang lebigh luas. Sebuah sistem
masyarakat haruslah mencapai sasaran tertentu yang ditentukan oleh sistem yang
sangat lebih luas (Siagian 2017). Organisasi melaksanakan fungsi untuk
masyarakat, dan agar ia sukses menerima masukan, ia harus memenuhi
kebutuhan-kebutuhan masyarakat.

13
Daftar Pustaka

t.thn. Diakses Mei 08, 2023.


https://dupakdosen.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1392/sipil-
muslim3.pdf;jsessionid=DBF2B87039DBF26F30FC70F222A41DA6?
sequence=1.
E, Kast Fremont dan E, Rosenzweing, Jamen. 2002. Organisasi dan Manajemen.
Jakarta: Bumi Aksara.
Siagian, Sondang P. 2017. Teori Pengembangan Organisasi. Jakarta: Bumi
Aksara.
Sunyoto, D. 2013. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CAPS.
Sutarto. 2006. Dasar Dasar Organisasi. Yogyakarta: Gaja Mada University Press.

14

Anda mungkin juga menyukai