Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem perawatan kesehatan berubah dengan cepat. Perawat zaman sekarang


berhadapan dengan perawatan klien yang mengharapkan asuhan keperawatan
yang berkualitas dan mengharapkan perawatan professional sebagai penyedia
perawatan kesehatan terdidik dengan baik.

Pelayanan keperawatan mempunyai peranan penting dalam menentukan


keberhasilan pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Salah satu faktor yang
mendukung keyakinan diatas adalah kenyataan yang dapat dilihat di unit
pelayanan kesehatan seperti di rumah sakit, di mana tenaga yang selama 24 jam
harus berada di sisi pasien adalah tenaga perawat. Namun sangat disayangkan
bahwa pelayanan keperawatan yang kita miliki, tetapi terutama dikarenakan oleh
terbatasnya kemampuan profesional yang dimiliki oleh sebagian besar jenis
tenaga ini.

Proses keperawatan merupakan suatu jawaban untuk pemecahan masalah


dalam keperawatan, karena proses keperawatan merupakan metode ilmiah yang
digunakan secara sistematis dan menggunakan konsep dan prinsip ilmiah yang
digunakan secara sistematis dalam mencapai diagnosa masalah kesehatan pasien,
merumuskan tujuan yang ingin dicapai, menentukan tindakan dan mengevaluasi
mutu serta hasil asuhan keperawatan.

Pendekatan sistem dapat didefinisikan untuk memandang sesuatu sebagai


suatu sistem yang terdiri dari unsur-unsur, komponen-komponen, elemen-elemen
atau unit-unit yang saling berhubungan, saling berinteraksi, saling tergantung

1
dalam mencapai tujuan. Pendekatan sistem meliputi cara berpikir tentang
fenomena secara keseluruhan, metode atau teknik dalam memecahkan masalah
atau pengambilan keputusan (kesadaran adanya masalah karena berbagai faktor).

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan sistem?

2. Apa yang dimaksud dengan komponen sistem secara umum?

3. Jelaskan maksud dari komponen sistem dalam keperawatan?

4. Sebutkan apa saja tipe sistem?

5. Jelaskan maksud dari pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan?

6. Bagaimana lingkup sistem pelayanan kesehatan?

7. Jelaskan tentang penerapan sistem dalam keperawatan?

8. Apa hubungan sistem dengan subsistem dan suprasistem?

9. Bagaimana pengaruh sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari perspektif sistem?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui konsep sistem dan penerapan sistem dalam dunia keperawatan

2. Untuk mengetahui hal yang berkaitan dengan sistem

3. Untuk mengetahui komponen sistem secara umum

4. Untuk mengetahui komponen sistem dalam keperawatan

5. Untuk mengetahui tipe sistem

2
6. Untuk mengetahui pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan

7. Untuk mengetahui lingkup sistem pelayanan kesehatan

8. Untuk mengetahui tentang penerapan sistem dalam keperawatan

9. Untuk mengatahui hubungan sistem dengan subsistem dan suprasistem

10. Untuk mengetahui pengaruh sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari perspektif
sistem

1.4 Manfaat

1. Mahasiswa dapat mengetahui penerapan konsep sistem dalam dunia keperawatan

2. Mahasiswa dapat mengetahui hal yang berkaitan dengan sistem

3. Mahasiswa dapat mengetahui komponen sistem secara umum

4. Mahasiswa dapat mengetahui komponen sistem dalam keperawatan

5. Mahasiswa dapat mengetahui tipe sistem

6. Mahasiswa dapat mengetahui pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan

7. Mahasiswa dapat mengetahui lingkup sistem pelayanan kesehatan

8. Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan sistem dalam keperawatan

9. Mahasiswa dapat mengetahui hubungan sistem dengan subsistem dan suprasistem

10. Mahasiswa dapat mengetahui pengaruh sistem pelayanan kesehatan ditinjau dari
perspektif sistem

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sistem

Kata sistem menjadi sangat populer dengan munculnya pendekatan


sistem yang digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Sistem secara teknis berarti
seperangkat komponen yang saling berhubungan dan bekerja bersama sama
untuk mencapai suatu tujuan. Kata sistem berasal dari bahasa latin (syst dan ema)
dan bahasa yunani (sust dan ema) adalah suatu kesatuan yang terdiri dari
komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran
informasi, materi, atau energi. Istilah ini sering digunakan untuk
menggambarkan suatu set kesatuan yang berinteraksi, ketika suatu model
matematika sering kali dapat dibuat.

Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling


berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak. Misalnya, negara yang merupakan suatu kumpulan dari beberapa
elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling berhubungan sehingga
membentuk suatu negara dengan rakyat sebagai penggeraknya. Kata “Sistem”
sering digunakan baik dalam percakapan sehari-hari, forum diskusi maupun
dokumen ilmiah. Kata ini digunakan untuk banyak hal dam berbagai bidang,
sehingga memiliki makna yang beragam.

Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah


sekumpulan alat yang memiliki hubungan di antara mereka. Sistem secara
sederhana dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau

4
bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian, keperawatan dapat diartikan
sebagai suatu keseluruhan karya insan yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.

Sistem merupakan suatu kerangka kerja yang berhubungan dengan


keseluruhan aspek sosial manusia, struktur, masalah-masalah organisasi, serta
perubahan hubungan internal dan lingkungan disekitarnya. Sistem tersebut terdiri
atas tujuan, proses dan isi. Tujuan adalah sesuatu yang harus dilaksanakan
sehingga tujuan dapat memberikan arah pada sistem. Proses berfungsi dalam
memenuhi tujuan yang hendak dicapai , dan isi terdiri atas bagian yang
membentuk suatu sistem.

Adapun beberapa pengertian sistem menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a.) L. James Havery.

Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk


merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang
lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.

b.) John Mc Manama.

Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun


dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu
kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif
dan efisien.

c.) C.W. Churchman.

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang


dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.

5
d.) J.C. Hinggins.

Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling


berhubungan.

e.) Edgar F Huse dan James L. Bowdict

Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian


yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi
dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

f.) Jerry Fith Gerald

Menurutnya sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur


yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

2.2 Komponen Sistem Secara Umum

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,


yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen-
komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau
bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak peduli berapa pun kecilnya, selalu
mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan
mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Jadi, dapat dibayangkan jika
dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak berjalan/berfungsi sebagaimana
mestinya. Tentunya sistem tersebut tidak akan berjalan mulus atau mungkin juga
sistem tersebut rusak sehingga dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak
tercapai.

6
Bagian tersebut terdiri dari input, proses, output, dampak, umpan balik
dan lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan saling mempengaruhi,
sehingga dapat digambarkan sebagai berikut :

2.2.1 Input.

Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan


untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan. Maka masukan
dapat berupa potensi masyarakat, tenaga kesehatan, sarana kesehatan dan lain-
lain.

2.2.2 Proses.

Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah


suatu masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem tersebut,
sebagaimana contoh dalam sistem pelayanan kesehatan, maka yang dimaksud
proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayanan kesehatan.

2.2.3 Output.

Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses, dalam sistem
pelayanan kesehatan hasilnya dapat berupa pelayanan kesehatan yang

7
berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh lapisan
masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.

2.2.4 Dampak.

Dampak merupakan akibat yang dihasilkan dari sistem, yang terjadi


relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana dalam sistem
pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan masyarakat sehat dan
mengurangi angka kesakitan dan kematian karena pelayanan terjangkau oleh
masyarakat.

2.2.5 Umpan balik.

Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan


masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat berupa kualitas
tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input yang selalu meningkat.

2.2.6 Lingkungan.

Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem, tetapi dapat


mempengaruhi pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan
kesehatan, lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungan geografis, atau
situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi diluar pelayanan
kesehatan.

2.3 Komponen Sistem dalam Keperawatan

Sebagai suatu sistem, proses keperawatan mempunyai komponen-komponen


sebagai berikut :

8
2.3.1 Masukan.

Masukan dalam proses keperawatan adalah data atau informasi yang


berasal dari pengkajian klien (misalnya bagaimana klien berhubungan dengan
lingkungan dan fungsi fisiologis klien).

2.3.2 Hasil.

Hasil merupakan produk akhir dari sistem dan dalam hal proses
keperawatan adalah dimana status kesehatan klien mengalami kemajuan atau
tetap stabil sebagai hasil asuhan keperawatan.

2.3.3 Umpan balik

Umpan balik berperan untuk memberikan informasi sebuah sistem


tentang bagaimana sistem berfungsi. Sebagai contoh, dalam proses
keperawatan hasil menggambarkan respon klien terhadap intervensi
keperawatan.

2.3.4 Isi

Isi adalah produk dan informasi yang berasal dari sistem. Selain itu,
penggunaan proses keperawatan sebagai sampel, isi merupakan informasi
tentang pelayanan keperawatan untuk klien dengan masalah kesehatan
tertentu.
Adapun komponen-komponen tersebut dapat digambarkan sebagai
berikut :
a. Manusia
Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik
yang mempunyai kebutuhan bio-psikososial spiritual. Manusia
dipandang secara menyeluruh dan holistic mempunyai siklus

9
kehidupan meliputi tumbuh kembang, memberi keturunan, memiliki
kemampuan untuk mengatasi perubahan dengan menggunakan
berbagai mekanisme yang dibawa sejak lahir maupun yang didapat
bersifat biologis,psikologis dan sosial.
Manusia selalu mencoba memenuhi kebutuhannya melalui
serangkaian peristiwa yang mencakup belajar,menggali serta
menggunakan sumber-sumber yang diperlukan berdasarkan potensi
dan keterbatasannya.
b. Lingkungan
Manusia selalu hidup dalam situasi lingkungan tertentu,
lingkungan meliputi lingkungan fisik dan lingkungan sosial.
Lingkungan merupakan tempat dimana manusia berada, yang selalu
mempengaruhi dan dipengaruhi manusia sepanjang hidupnya.
Setiap lingkungan mempunyai karakteristik tersendiri dan
meberikan dampak yang berbeda pada setiap manusia, dalam
menanggapi dampak lingkungan ini, manusia selalu berespon untuk
mengadakan adaptasi agar keseimbangan dirinya tetap terjaga.
Adaptasi dapat bersifat positif,dapat pula negatif (apabila manusia
beradaptasi secara negatif pada pengaruh lingkungan maka akan
menimbulkan masalah).
Lingkungan disini adalah semua keadaan diluar sistem tetapi
dapat mempengaruhi kesehatan, lingkungan ini dapat berupa kondisi
sosial budaya,lingkungan geografis yang ada di masyarakat yang
berada di luar institusi kesehatan.
c. Kesehatan
Sehat merupakan suatu persepsi yang sangat
individual,beberapa definisi tentang sehat adalah :

10
1) WHO (1972) : Sehat adalah suatu keadaan yang sempurnah
baik fisik,mental,sosial dan tidak hanya bebas dari penyakit
atau cacat.
2) Parson (1972) : Sehat adalah kemampuan individu secara
optimal untuk peran dan tugasnya secara efektif.
3) Dubois (1978) : Sehat adalah suatu proses yang kreatif
individu secara aktif dan terus menerus beradaptasi dengan
lingkungannya.

Kesehatan adalah suatu proses yang dinamis, terus menerus


berubah sebagai interaksi antara individu dengan perubahan
lingkungan baik internal maupun eksternal.

d. Keperawatan
Tindakan keperawatan berdasarkan pada kebutuhan manusia,
keperawatan dilaksanakn secara universal terjadi pada semua tingkat
manusia. Tingkah laku dalam keperawatan meliputi rasa
simpati,empati,menghargai orang lain,tenggang rasa. Keparawatan
menghargai kepercayaan dan nilai-nilai yang di anut manusia.
Keperawatan membantu klien mengenal dirinya, sebagai makhluk
yang memiliki kebutuhan yang unik.
Pelayanan keperawatan sebagai bagian integral dari pelayanan
kesehatan keperawatan adalah salah satu bentuk “ pelayanan
professional sebagai integral dari pelayanan kesehatan berbentuk
pelayan biologis, psikologi sosial, dan spiritual secara komprehensif
diajukan kepada individu, keluarga dan masyarakat sehat, maupun
sakit, mencakup siklus hidup manusia “.

2.4 Tipe Sistem.

11
Ada dua jenis sistem, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka
seperti organ tubuh manusia atau suatu proses seperti proses keperawatan,
interaksi dengan lingkungan, serta perubahn antara sistem dan lingkungan.
Sistem tertutup, seperti reaksi kimia dalam suatu tabung uji tidak berhubungan
dengan lingkungan. Layaknya semua sistem, proses keperawatan mepunyai
tujuan khusus.

Tujuan proses keperawatan adalah untuk mengatur dan menyampaikan


pendekatan individual kepada asuhan keperawatan.

Perbedaan antara sistem terbuka dan sistem tertutup , antara lain :

2.4.1. Type Sistem terbuka

a. Terjadi proses interaksi.


b. terdapat masukan dari lingkungan.
c. Terdapat proses transformasi.
d. Keluaran ( hasil) dikembalikan ke lingkungan.
e. Bersifat dinamis.
f. Terdapat proses terus menerus dalam mengadakan penyesuaian.
g. Hasil yang dicapai sesuai dengan kebutuhan.
h. Mempunyai daya adaptasi terhadap lingkungan dan dipengaruhi oleh
perubahan lingkungan.
i. Masukan terus berubah dengan akibat proses terus berubah.
j. Menggunakan umpan balik.

2.4.2. Type Sistem tertutup

a. Tidak dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan.


b. tidak ada masukan dari dan ke lingkungan.
c. Proses tidak mengadakan penyesuaian.

12
d. tidak alur umpan balik.
e. tidak ada adaptasi terhadap lingkungan.

2.5 Pendekatan Sistem dalam pelayanan kesehatan

Yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang


diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan , keluarga, kelompok,
ataupun masyarakat. Demikisn pengertian kesehatan menurut Lovey dan
loomba. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem kesehatan suatu kesatuan dari
serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna mencapai
suatu tujuan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.

Sedangkan yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan adalah suatu


tatanan yang menghimpun berbagai upaya bangsa Indonesia secara terpadu dan
saling mendukung guna menjamin derajat kesehatan yang setinggi-tingginya
sebagai perwujudan kesejahteraan umum seperti dimaksud dalam UUD 45.
Demikian yang dimaksud dengan sistem pelayanan kesehatan yang ada dalam
negara indonesia.

Menurut Leavel dan Clark dalam memberikan pelayanan kesehatan harus


memandang pada tingkat pelayanan kesehatan yang akan diberikan, yaitu :

1. Health Promotion ( Promosi Kesehatan )


Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama
dalam memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan

13
ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat atau
sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.

2. Specifik Protection ( Perlindungan khusus )


Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari
bahaya yang akan menyebabkan penurunan status kesehtan, atau bentuk
perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu,ancaman kesehatan,
yang masuk dalam tingkat
perlindungan pada penyakit tertentu seperti imunisasi BCG (Bacillus
Calmette Guerin ) untuk mencegah TB ( tuberculosis ), DPT (difteri
pertusis tetanus ), hepatitis,campak, dan lain-lain.
3. Early diagnosis and prompt treatment ( diagnosis dini dan pengobatan
segera )
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat
dimulainya dan timbulnya gejala dari suatu penyakit.
4. Disability Limitation ( pembatasan cacat )

Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau


masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan.

5. Rehabilitation ( rehabilitasi )
Tingkat pelayanan ini dilaksanakan setelah pasien didiagnosis sembuh.

Pendekatan sistem tesebut dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Tujuan
Setiap sistem memiliki ntujuan (Goal), entah hanya satu atau
mungkin banyak. Tujuan inilah yang menjadi pemotivasi yang
mengarahkan sistem. tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak

14
terkendali. Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem, lain
berbeda.
b. Masukan
Masukan ( input ) sistem adalah segala sesuatu yang masuk
kedalam sistem dan selanjutnya menjadi bahan yang diproses. Masukan
dapat berupa hal-hal yang berwujudn ( tampak secara fisik ) maupun yang
tidak tampak. contoh masukan yang berwujud adalah bahan mentah,
sedangkan contoh yang tidak berwujud adalah informasi ( misalnya
permintaan jasa pelanggan ).
c. proses
Proses merupakan bagian yang melakukan perubahan atau
transformasi dari masukan menjadi keluaran yang berguna dan lebih
bernilai, misalnya berupa informasi dan produk, tetapi juga bisa berupa
hal-hal yang tidak berguna, misalnya saja sisa pembuangan atau limbah.
Pada pabrik kimia proses dapat berupa bahan mentah. pada rumah sakit,
proses dapat berupa aktivitas pembedahan pasien.
d. Keluaran
Keluaran (output) merupakan hasil dari pemrosesan. Pada sistem
informasi, keluaran bisa berupa suatu informasi,saran,cetakan laporan, dan
sebagainya.
e. Batas
Yang disebut batas (boundary) sistem adalah pemisah antara
sistem dan daerah di luar sistem (lingkungan). Batas sistem menentukan
konfigurasi, runag lingkup, atau kemampuan sistem. Sebagai contoh,tim
sepak bola mempunyai aturan permainan dan keterbatasan kemampuan
pemain. pertumbuhan sebuah tokoh kelontong dipengaruhi oleh pembelian
pelanggan, gerakan pesaing dan keterbatasan dana dari bank. Tentu saja
batas sebuah sistem dapat dikurangi atau dimodifikasi sehingga akan

15
mengubah perilaku sistem. Sebagai contoh, dengan menjual saham ke
public, sebuah perusahaan dapat mengurangi keterbatasan dana.

2.6 Lingkup Sistem Pelayanan Kesehatan

Dalam sistem pelayanan kesehatan dapat mencakup pelayanan dokter,


pelayanan keperawatan dan pelayana kesehatan masyarakat. Dokter merupakan
subsistem dari pelayanan kesehatan. Subsistem pelayanan kesehatan tersebut
memilik tujuan masing-masing dngan tidak meninggalkan tujuan umum dari
pelayanan kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat
diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta.
Dalam pelayanan keshatan terdapat tiga bentuk yaitu primary health
care (pelayanan kesehatan tingkat pertama), secondary health care (pelayanan
kesehatan tingkat kedua) dan tertiary health services (pelayanan kesehatan
tingkat ketiga). ketiga bentuk pelayanan kesehatan terbagi dalam pelayanan
dasar yamg dilakukan di puskesmas dan pelayanan rujukan yang dilakukan di
rumah sakit.

1. primary health care (pelayanan kesehatan tingkat pertama)


Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada
masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringana atau
masyarakat sehat,tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar
menjadinoptimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan adalah
kesehatan dasar.
2. secondary health care (pelayanan kesehatan tingkat kedua)

16
Bentuk pelayanan kesehatan ini diperlukan baik masyarakat atau klien
yang membutuhkan perawat di rumah sakit atau rawat inap dan tidak
dilaksanakan dipelayanan kesehatan utama.
3. tertiary health services (pelayanan kesehatan tingkat ketiga)
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayann yang tertinggi
dimana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan pada
tingkat yang pertama dan kedua.

2.7 Penerapan Sistem dalam keperawatan

Penerapan sistem dalam penggunaan proses keperawatan meliputi beberpa


tahapan yaitu :
2.7.1 Tahap pengkajian
Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisnya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan
seorang pasien.
Tujuan pengkajian adalah untuk memberikan suatu gambaran yang terus
mengenai kesehatan pasien, yang memungkinkan tim perawat merencanakan
asuhan keperawatan kepada pasien secara perorangan.
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data dimulai dilakukan sejak klien masuk rumah dakit,
selama klien di rawat secara terus menerus serta pengkajian dapat dilakukan
ulang untuk nmenambah dan melengkapi data yang telah ada. Berdaarkan
sumber data, dan pengkajian dibedakan atas data primer dan data sekunder.
a) Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari klien
bagaimanapun kondisi klien.
b) Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pasien seperti
dari perawat,dokter,ahli gizi,ahli fisioteraphy,keluarga atau kerabat
klien,catatan perawat serta hasil pemeriksaan penunjang lainnya.

17
Secara umum ada beberapa cara pengumpulan data yaitu:

 Wawancara yaitu melalui komunikasi untuk mendapatkan respon


dari pasien dengan tatap muka.
 Observasi yaitu dengan melakukan pengamatan secara visual atau
secara langsung kepada pasien.
 Konsultasi yaitu dengan melakukan konsultasi kepada yang ahli
spesialis bagian yang mengalami gangguan.
 Melalui pemeriksaan seperti inspeksi (melihat), palpasi (meraba),
perkusi (mengetuk), auskultasi serta pemeriksaan fisik lainnya,
seperti pengukuran EKG.
b. Pengelompokan data
Setelah selesai mengumpulkan data maka selanjutnya data-data terkumpul
dikelompokkan , data dapat dibagi atas data dasar dan data khusus.
 Data dasar terdiri dari data fisiologis/biologi ,data psikologis,data
sosial,data spiritual dan data tentang tumbuh kembang klien.
 Data khusus adalah data yang bersifat khusus. Misalnya laporan
intake dan output cairan selama operasi, hasil pemeriksaan
hematology,pemeriksaan rontgen dan sebagainya.
Selain data di atas, berdasarkan cara pengumpulan data dibagi
atas data objektif dan data subjektif.
 Data objektif data yang diperoleh perawat berdasarkan hasil
pemerimsaan atau observasi secara langsung.
 Data subjektif adalah data yang diperoleh berdasarkan keluhan
atau perkataan klien atau keluarganya.
c. Analisa data dan perumusan diagnosa keperawatan
Tahapan terakhir dari pengkajian adalah analisa data untuk
menentukan diagnosa keperawatan. Proses keperawatan analisa adalah
menghubungkan data yang diperoleh dengan konsep teori, prinsip asuhan

18
keperawatan yang relavan dengan kondisi pasien. Analisa data dilakukan
melalui pengesahan data, pengelompokan data, membandingkan
data,menentukan ketimpangan atau kesenjangan serta membuat kesimpulan
tentang kesenjangan masalah yang ada.

2.7.2 Tahap Diagnosa


Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan
status/masalah kesehatan actual/potensi. Tujuannya adalah mengidentifikasi :
a. Adanya masalah actual berdasarkan respons klien terhadap
masalah/penyakit
b. Faktor-faktor yang berkontraksi/penyebab adanya masalah
c. Kemampuan klien mencegah/menghilangkan masalah.
Diagnosa keperawatan berorientasi kepada kebutuhan dasar manusia,
berdasarkan pada kebutuhan dasar menurut Abraham Maslow,
memperlihatkan respon individu/klien terhadap penyakit dan kondisi yang
dialaminya.

2.7.3 Tahap Perencanaan


Setelah merumuskan diagnose keperawatan maka perlu dibuat
perencanaan intervensi keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan
perencanaan adalah untuk mengurangi. menghilangkan dan mencegah
masalah keperawatan klien.

Tahap perencanaan keperawatan adalah :

a.) Proses penentuan prioritas

Proses ini dimulai dengan membuat prioritas diagnosa keperawatan,


urutan, prioritas diagnosa keperawatan menunjukkan masalah tersebut
menjadi prioritas untuk dilakukan intervensi keperawatan. Meskipun demikian

19
tidak berarti bahwa satu diagnosa harus dipecahkan dahulu secara total baru
mengerjakan diagnosa berikutnya. Biasanya beberapa diagnosa keperawatan
dapat diatasi secara bersamaan.

b.) Penetapan sasaran dan tujuan

Pada proses ini dilakukan setelah penetapan urutan prioritas diagnose


keperawatan. Sasaran adalah hasil yang diharapkan dalam mengurangi atau
mengatasi masalah sesuai dengan diagnose

diagnose keperawatan. Sedangkan tujuan menggambarkan penampilan, hasil


atau perilaku klien yang berhubungan dengan sasaran. Perencanaan tujuan
bermanfaat dalam merancang, mengimplementasikan dan mengevaluasi
asuhan keperawatan kepada klien.

c.) Penentuan kriteria evaluasi

Kriteria adalah standar yang dipakai untuk mengevaluasi penampilan


klien. Misalnya klien dapat menyebutkan empat komplikasi diabetes mellitus.
Kriteria diperlukan apabila tujuan belum spesifik dan tidak dapat diukur.

d.) Rencana intervensi

Adalah bagian akhir dari perencanaan dimana perawat memutuskan


strategi dan intervensi keperawatan yang akan dilakukan. Strategi dan
tindakan yang dilakukan diarahkan langsung pada etiologi atau faktor
pendukung dari diagnosa keperawatan

2.7.4 Tahap Implementasi

Implementasi merupakan pelaksanaan perencanaan keperawatan oleh


perawat dan klien. Hal-hal yang harus diperhatikan ketika melakukan

20
impelemntasi adalah intervensi dilaksanakan sesuai dengan rencana setelah
dilakukan validasi, penguasaan, keterampilan interpersonal, intelektual, dan
tekhnikal. Intervensi harus dilakukan dengan cermat dan efisien pada situasi
yang tepat. Keamanan fisik dan psikologi dilindungi dan didokumentasi
keperawatan berupa pencatatan dan pelaporan.

Ada tiga fase implementasi keperawatan yaitu :

1. Fase persiapan, meliputi pengetahuan tentang rencana, validasi rencana,


pengetahuan dan keterampilan mengimplementasikan rencana, persiapan
klien dan lingkungan.

2. Fase operasional, merupakan puncak implementasi dengan berorientasi


pada tujuan (intervensi independent, dependen, dan interpenden).

3. Fase terminasi, merupakan terminasi perawat dengan klien setelah


implementasi dilakukan.

2.7.5 Tahap Evaluasi

Hal-hal yang dievaluasi adalah keakuratan, kelengkapan, dan kualitas


data, teratasi atau tidaknya masalah klien, serta pencapaian tujuan serta
ketetapan intervensi keperawatan. Akhirnya, penggunaan proses keperawatan
secara tepat pada praktek keperawatan akan memberi keuntungan pada klien
dan perawat. Kualitas asuhan keperawatan diharapkan dapat ditingkatkan.
Perawat dapat mendemonstrasikan tanggung jawab dan tanggung gugatnya
yang merupakan salah satu cirri profesi dan yang amat penting adalah
menjamin efisiensi dan efektivitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien.

21
2.7.6 Tahap Dokumentasi

Dokumentasi proses keperawatan merupakan metode pencatatan


proses keperawatan yang tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis.
Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, dokumentasi
masalah, perencanaan, tindakan.

2.8 Hubungan Sistem dengan Subsistem dan Supra Sistem

Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output


(hasil/keluaran), dan umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara
yang memandang keperawatan secara menyeluruh dan sistematik, tidak
parsial atau fragmentis. Keperawatan sebagai suatu sistem merupakan satu
kesatuan yang utuh dengan bagian-bagiannya yang berinteraksi satu sama
lain. Keperawatan dapat diartikan sebagai keseluruhan karya insan yang
terbentuk dari bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dalam
usaha mencapai tujuan akhir.

Keperawatan dapat digambarkan sebagai kesatuan subsistem dan


membentuk satu sistem yang utuh. Sistem pendidikan ini memperoleh input
dari supra sistem (masyarakat atau lingkungan) dan memberikan output bagi
supra sistem tersebut. Subsistem yang membentuk sistem keperawatan adalah
tujuan, klien, manajemen, struktur, dan jadwal waktu, asuhan keperawatan,
tenaga perawat dan tim kesehatan lain, teknologi, fasilitas, kendali mutu,
penelitian, serta biaya perawatan.

Interaksi fungsional antar subsistem keperawatan disebut sebagai


proses keperawatan. Proses keperawatan dapat terjadi dimana saja, tidak
terbatas lingkungan rumah sakit dan pusat kesehatan lainnya. Melalui proses

22
keperawatan diperoleh hasil yang telah ditetapkan. Tujuan keperawatan
masing-masing tingkatan perawatan ditetapkan berdasarkan kebutuhan dan
bermuara pada tujuan kesehatan nasional.

Beberapa penerapan sistem keperawatan :

1. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Keperawatan

Dalam memberikan asuhan keperawatan yang potensial kepada klien.


Asuhan keperawatan saling berhubungan dengan tim pelayanan kesehatan
lainnya seperti dokter, radiologi, klien/pasien, IPTEK, tim rumah tangga di
RS, gizi, laboratorium, dan sistem pendukung lainnya.

2. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pendidikan Keperawatan

Penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan


juga saling berhubungan dengan pelayanan lainnya seperti IPTEK, AIPNI,
PPNI, Penyelenggara pendidikan keperawatan, kebutuhan masyarakat,
kebijakan, pendidikan nasional keperawatan, dan profesi lain.

3. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pengembangan Profesi


Keperawatan.

Penerapan sistem ini berhubungan dengan masyarakat, kebijakan


nasional, PPNI, faktor lain, AIPNI, IPTEK, institusi pendidikan keperawatan.
Dengan bekerjasama bersama pelayanan-pelayanan lainnya sehingga
pengembangan profesi keperawatan dapat berjalan dengan lancar.

4. Penerapan Sistem Dalam Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Secara


Umum

23
Pelayanan kesehatan dalam penerapannya sangat dipengaruhi oleh
beberapa faktor seperti pendidikan dan manajemen, kebutuhan pelayanan
kesehatan, konsep kesehatan, tujuan pembangunan kesehatan, IPTEK, dan
berbagai profesi kesehatan.

2.9 Pengaruh Sistem Pada Pelayanan Kesehatan Ditinjau Dari Perspektif Sistem

2.9.1. Internal

a. Bagi profesi dengan pendekatan sistem dan proses keperawatan, perawat


dapat mempertanggung jawabkan tugasnya sesuai dengan standar. Jadi
akhirnya dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan profesi keperawatan
secara keseluruhan.

b.  Bagi perawat akan meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan


meningkatkan kecintaan pada profesi

c. Kemampuan memanfaatkan hasil/keluaran dari pendidikan

d. Kemampuan dalam pengadaan dan pengembangan sumber daya
pendidikan.

2.9.2 Eksternal

a. Bagi klien dapat memfasilitasi keterlibatan klien dan keluarga dalam


perawatan disetiap tahapan proses keperawatan.

b. Tekanan dan tuntutan kebutuhan masyarakat

c. Perkembangan global keperawatan professional

24
BAB III

Analisis Jurnal mengenai Konsep Sistem dan Pendekatan Sistem

Judul : Aspek sosio-psikologis Usia Lanjut di Indonesia

Berdasarkan Prakiraan di atas, pada tahun 2000 nanti akan banyak manusia
usila di Indonesia. Manula adalah manusia dengan usia diatas 65 tahun. Pada manula
akan lebih dibutuhkan “hospice” untuk orang tua yang sakit-sakitan dan bagi mereka
yang mengalami penyakit terminal, seperti kanker, dan agagal ginjal.Hospis ini
merupakan tempat tinggal untuk mereka yang tidak bisa disembuhkan.pelayanan di
hospis lebih ditekankan pada pengurangan rasa sakit an bukan pada penyembuhan.
Selain itu juga diberikan persiapan untuk menghadapi kematian baik untuk penderita
maupun keluarganya melalui pendekatan sistem. Pendekatan sistem dapat dilakukan
denagn melihat tugas perkembangan yang berhasil atau tidak yang telah dilakukan
oleh manula.

Pendekatan sistem yang pertama ialah dengan menjaga kesehatan fisik dan
mental. Pada manula akan terjadi perubahan pada fungsi fisiknya sehingga manula
memerlukan peningkatan kesehatan fisik dan mental sebagai jalan untuk mencapai
kesejahteraan masa usila. Namun,bagi manula yang tidak dapat menjaga kesehatan

25
fisiknya disebabkan oleh penyakit terminal perlu diberikan hospis sebagai alternatif
perawatannya. Selain itu, pendekatan sistem yang berikutnya ialah melalui hospis
sosial untuk orang tua perlu digalakkan.Pendektan nini lebih menitik beratkan pada
interaksi antara individu dengan sistem sosial yang luas.

Salah satu premis dalam orientasi sistem sosial adalah bahwa perubahan di
satu bagian sistem akan mempengaruhi seluruh aspek dari seorang usila hidup
bersama sistem. Misalnya anak atau cucunya.Kebetulan ia sakit terminal dan tidak
diberitahu oleh dokternya tentang kanker yang dideritanya, tetapi seluruh anak
cucunya tahu. Keadaan ini banyak mempengaruhi hubungannya dengan dokter,staf,
rumah sakit, dan anak cucunya. Mereka semua merahasiakan apa yang di alami oleh
manusia usila tersebut. Pendekatan sistem menekankan antara sistem dalam
kehidupan usila,kehilangan anak cucunya, dan keadaan rumah sakit.

Untuk dapat melakukan pendekatan sistem secara menyeluruh dibutuhkan


sebuah sarana kesehatan posyandu manula. Posyandu manula dapat membimbing
manula untuk dapat menjaga keseimbangan kesehatan fisik, mental dan social dari
manula itu sendiri.

26
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dalam pengertian yang paling umum, sebuah sistem adalah sekumpulan alat
yang memiliki hubungan diantara mereka. sistem secara sederhana dapat
didefinisikan sebagai suatu kesatuan dari berbagai elemen atau bagian-bagian
yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi secara dinamis untuk
mencapai hasil yang diharapkan. Dengan demikian keperawatan, dapat diartikan
sebagai satu keseluruhan karya insani yang terbentuk dari bagian-bagian yang
mempunyai hubungan fungsional dalam upaya mencapai tujuan akhir.

Komponen sistem dalam keperawatan meliputi Manusi,Lingkungan, Kese
hatan, Keperawatan. Manusia adalah makhluk bio-psikososial yang utuh dan unik
yang mempunyai kebutuhan bio-psikososial. Manusia selalu hidup dalan suatu
lingkungan tertentu meliputi lingkngan fisik, dan lingkungan sosial.

27
Dalam sistem terdapat input (masukan), proses, output (hasil/keluaran)
dan umpan balik. Pendekatan sistem merupakan satu cara yang memandang
keperawatan secara menyeluruh dan sistemstik,tidak parsial dan fragmentis.

Beberapa penerapan sistem Keperawatan :

a. penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan keperawatan


b. penerapan sistem dalam penyelenggaraan pendidikan keperawatan
c. penerapan sistem dalam penyelenggaraan pengembangan profesi keperawatan
d. penerapan sistem dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara umum.

4.2 Saran

Diharapkan dalam perkembangan dunia keperawatan,perawat maupun


mahasiswa keperawatan dapat menerapkan konsep sistem dan penerapan sistem
dalam dunia keperawatan.

28
DAFTAR PUSTAKA

Aziz, A. Halimul Hidayat.2008.pengantar Konsep Dasar Keperawatan,catatan ketig
a-jakarta:Salemba Medika.

Haryanto.2007.Konsep Dasar Keperawatan Dengan Pemetaan Konsep.Jakarta :


Salemba Medika.

Simamora,Roymond.2009.Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan,Jakarta: EGC

Kusnanto.2004.Pengantar Profesi Dan Praktik Keperawatan Profesional.Jakarta:


EGC

Prawitasari,Johana(1993)”Aspek Sosio-Psikologis Usia Lanjut di Indonesia”,Buletin


Penelitian Kesehatan Universitas Gajah Mada,21,4,(73-83).

29

Anda mungkin juga menyukai