PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
organisasi publik agar mampu bertahan seperti organisasi publik lainnya. Semakin
Hakikat dasar dari rumah sakit adalah pemenuhan kebutuhan dan tuntutan
pasien yang mengharapkan pelayanan siap, cepat, tanggap dan nyaman terhadap
keluhan penyakit pasien. Dalam upaya untuk pemenuhan tersebut, maka rumah
sakit sebagai penyedia jasa layanan kesehatan harus selalu berupaya untuk
daya manusia.
fasilitasnya, melainkan juga sikap dan layanan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang dimiliki. Hal ini memiliki pengaruh signifikan terhadap pelayanan yang akan
dipersepsikan oleh pasien. Bila hal tersebut diabaikan, maka dalam waktu yang
tidak lama rumah sakit akan ditinggalkan pasien dan dijauhi oleh calon pasien,
pasien akan beralih ke rumah sakit lainnya yang memenuhi harapan pasien.
1
2
Untuk memenuhi harapan pasien, maka yang perlu disadari dan menjadi
aspek vital adalah pelayanan dan kepuasan pasien, hal tersebut karena pasien
merupakan salah satu sumber pendapatan rumah sakit, baik secara langsung (out
pasien, rumah sakit tidak dapat bertahan dan berkembang mengingat besarnya
biaya operasional rumah sakit. Rumah sakit melakukan berbagai cara untuk
Pelayanan dikatakan baik oleh pasien, bisa saja karena jasa pelayanan
juga termasuk lamanya waktu pelayanan dimulai dari penerimaan terhadap pasien
Di rumah sakit, SDM yang paling banyak salah satunya adalah perawat.
rumah sakit, perawat sebagai ujung tombak pelayanan terhadap pasien dan
keluarganya, frekuensi pertemuannya dengan pasien selama dua puluh empat jam
kepada pasien terkadang dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki oleh pasien,
mulai dari umur, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan dan lain
sebagainya. Bisa saja situasi pelayanan yang diberikan oleh perawat berbeda
berdasarkan hal-hal yang bersifat pribadi sampai pada jenis penyakit yang diderita
pasien.
adanya kesenjangan antara kualitas pelayanan perawat yang baik dengan perawat
yang ada, kemungkinan ini bisa saja karena tingkat pendidikan yang tidak merata
disebabkan karena tuntutan pasien yang tinggi dan karena rendahnya kemampuan
pasien.
(expectation) pasien yang berarti apa yang diharapkan oleh pasien terpenuhi.
Situasi ini tidak hanya berlaku bagi penyedia jasa komersial, namun juga melanda
institusi pemerintah yang selama ini cenderung kurang peduli terhadap tuntutan
Mengenai hal tersebut di atas, telah dilakukan penelitian oleh Hesrani pada
tahun 2004 yang berjudul “Analisa Kepuasan Pasien Rawat Inap terhadap Mutu
Pelayanan dan Hubungan dengan Minat Beli Ulang” penelitian ini menggunakan
pelanggan akan berhenti membeli dari perusahaan jasa karena merasa diacuhkan.
Tidak hanya pelanggan yang tidak puas berhenti membeli akan tetapi akan
pelayanan yang diterima. Satu diantara lima dari pelanggan akan menyampaikan
Ada pula penelitian lainnya yakni penelitian yang dilakukan oleh Kurniati
pada tahun 2013 yang berjudul “Kepuasan Pasien Rawat Inap Lontara Kelas III
bahwa pasien masih memiliki harapan besar untuk peningkatan pelayanan rumah
sakit khususnya pada ruang rawat inap di rumah sakit yang menjadi objek
penelitian.
yang prima dan profit. Berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan yaitu
rumah sakit, pelayanan yang dilakukan oleh tenaga kesehatan, struktur sistem
5
serta kelengkapan perlengkapan medik, bangunan dan fasilitas rumah sakit yang
standar yang telah ditetapkan oleh Depkes RI, berdasarkan standar pelayanan
minimal rumah sakit, standar tentang kepuasan pasien lebih besar dari 70 persen.
evaluasi kinerja terhadap suatu produk atau jasa yang sesuai dengan kebutuhan
atau harapannya”.
sakit milik pemerintah daerah dengan visi: menjadi rumah sakit pusat rujukan
Hasil observasi awal pada 22 Oktober 2014, diketahui bahwa masih ada
yang diterimanya yang dinilai masih kurang di RSUD Polewali dan harus
secepatnya mendapat perhatian pimpinan, bahkan terekspos oleh media lokal dan
nasional.
6
Data awal dari bagian rekam medis tentang jumlah pasien rawat inap dari
karena merasa pelayanan rumah sakit yang dinilai lamban dan berbelit-belit.
rumah sakit. Hal yang demikian menjadi alasan untuk mengangkat judul
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kualitas pelayanan kesehatan pada ruang rawat inap rumah sakit
2. Bagaimana tingkat kepuasan pasien pada ruang rawat inap rumah sakit umum
pada ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Kabupaten Polewali
Mandar?
C. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan pasien pada ruang rawat inap rumah
pasien pada ruang rawat inap rumah sakit umum daerah Kabupaten Polewali
Mandar.
1
0
D.Manfaat Hasil Penelitian
ilmu pengetahuan, bagi peneliti, bagi rumah sakit dan bagi pemerintah daerah.
3. Bagi rumah sakit adalah memberikan masukan kepada menajemen rumah sakit
rawat inap dalam rangka meningkatkan pelayanan rumah sakit kepada pasien.
Polewali Mandar.
BAB II 1
1
KAJIAN PUSTAKA.
Pendahuluan
organisasi atau individu selalu menginginkan hal baru dari teknologi tersebut.
Untuk itu perusahaan harus mencipatkan sebuah merek yang bertujuan untuk
(Aaker, 1996). Model dari ekuitas merek berbasis konsumen diperkenalkan oleh
Aaker (1991) dalam lima dimensi yaitu, kesadaran merek, asosiasi merek, citra
merek, persepsi kualitas, dan loyalitas merek. Adapun penelitian ini berdasarkan
studi empiris sebelumnya yang dilakukan oleh Nasreen et al, (2015), menunjukan
bahwa ekuitas merek dan setiap dimensi memiliki pengaruh dalam menigkatkan
minat beli pada industri fashion dengan sampel sebanyak 190 responden.
Menemukan bahwa hubungan kausal ekuitas merek sangat berkaitan antara satu
sama lain. loyalitas mereklah yang memiliki hubungan yang paling signifikan
dalam mempengaruhi minat beli. Untuk itu sebuah perusahaan atau organisasi
pelu mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi minat beli konsumen
atau bahkan mendapatkan konsumen baru lebih efektif dan efisien. Di Daerah
1
2
Istimewa Yogyakarta ini gadget terutama smartphone bukanlah hal lasing lagi
bagi masyarakat jogja maupun bukan warga tetap jogja. Bahkan smartphone
tidak dibatasi oleh usia, pekerjaan, penghasilan dll. Dari sekian banyaknya pilihan
yang ditawarkan kepada konsumen untuk memilih merek smartphone apa yang
mereka inginkan, konsumen kini tidak perlu kesulitan dalam memilih produk
smartphone yang mereka inginkan. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk
merk.Untuk itu studi ini bertujuan untuk meneliti bagaimana pengaruh dimensi
ekuitas merek seperti kesadaran merek, citra merek, loyalitas merek, dan pesepsi
Ekuitas Merek adalah seperangkat dari sebuah aset merek dan kewajiban
yang terkait dengan merek, seperti nama dan simbol, yang menambahkan atau
memberikan nilai yang ditawarkan oleh sebuah produk atau jasa kepada
meupun ekuitasnya di pasar. Merek yang ampuh memiliki ekuitas merek yang
tinggi. Merek akan berekuitas tinggi apabila merk itu mempunyai loyalitas merek
yang tinggi, kesadaran nama, kualits yang diterima, asosiasi merek yang kuat, dan
aset lain seperti paten, merek dagang, dan hubungan saluran. Merek dengan
Brand Loyalty
Perceived Quality
Asosiasi Merek
Ekuitas merek dapat didefinisikan sebagai bagian dari asset dan liabiltas
yang berkaitan dengan merek, yang dapat menambahkan atau mengurangi nilai
dari suatu produk dalam hubungannya dengan konsumen (Aaker, 1991). Aaker
menemukan nilai dari suatu ekuitas merek adalah hasil darilima asset ekuitas
merek, loyalitas merek, kesadaran merek, persepsi kualitas, asosiasi merek, dan
asset merek lainya. Dimana keller (1993) menemukan bahwa ekuitas merek
adalah sebagai efek pembeda dari pengetahuan akan merek pada konsumen dalam
merespon terhadap pemasaran dari suatu merek dan mengukur ekuitas merek
berdasarkan dua asset yaitu kesdaran merek dan citra merek. Keller menjelaskan
konsumen (Keller, 2003). Dia mengkritisi lebih jauh bahwa konsumen dapat
mengenali dan mengingat citra merek apabila mereka sadar keberadaan merek dan
memiliki pengetahuan akan merek (Keller, 1998). Adapun dari penjelasan tersebut
Studi ini menusulkan dimensi ekuitas merek dalam industry smartphone seperti
kesadaran merek, citra merek, loyalitas merek dan persepsi kualitas. Berdasarakan
1
4
penjelasan diatas berikut ini akan menejalskan beberapa dimensi ekuitas merek
yang berarti Tingkat dan kekuatan merek yang berada dalam benak
benak pelanggan dan kesadaran merek sendiri juga dapat diartikan sebagai
merek, logo, simbol, dan sebagainya untuk asosiasi tertentu dalam memori
anggaran untuk iklan yang lebih tinggi dapat menghasilkan ekuitas merek
digunakan adalah :
Persepsi Kualitas
1
6
Selanjutnya untuk membuat produk yang memiliki loyalitas merek
saat menciptakan kesadaran akan merek agar diingat dalam benak konsumen
digunakan adalah :
pengingat merek memiliki pengaruh yang positif terhadap minat beli. Hal
ini menjelaskan bahwa konsumen akan membeli produk yang familiar dan
dikenal oleh mereka. Dengan kata lain, semakin tinggi kesadaran merek,
artinya bahwa produk memegang kesadaran merek yang tinggi. Ketika nama
merek sudah dikenal, hal tersebut dapat menjadikan referensi konsumen dan
1
7
meningkatkan minat beli mereka. Perusahaan sebaiknya dapat
kesadaran, nama merek dan citra merupakan suatu hal yang penting dalam
strategi pemasaran yang tepat, misalnya melalui iklan dan harga yang
digunakan untuk target pasar yang spesifik, misalnya dengan melihat pada
terbentuk dalam benak konsumen. Asosiasi merek adalah segala pesan yang
merek lain, munculah posisi merek. Lalu dari posisi merek diambil satu
asosiasi yang paling unggul, dan itulah yang menjadi asosiasi andalan.
Merek yang berhasil, kuat atau bersuara tinggi memiliki satu kata yang
eksklusif menyertainya.
desain, kemasan, logo, nama merek, fungsi, dan kegunaan produk dari
merek itu.
produk dari merek tersebut. Citra merek sangat erat kaitannya dengan
Studi lainnya mengenai dimensi dari ekuitas merek yaitu citra merek
adanya pengaruh yang positif antara citra merek dengan persepsi kualitas.
Semakin baik citra merek maka persepi kualitas produk semakin meningkat.
dari pelanggan mengenai citra merek dan apakah persepsi ini sesuai dengan
mendapatkan pelanggan dengan cara yang lebih efektif. Selain itu, citra
merek juga memiliki pengaruh dalam minat beli. Untuk mebangun citra
merek meskipun hal tersebut tidak memiliki pengaruh yang besar namun
daya yang dimiliki dengan tepat guna membangun loyalitas merek untuk
2
0
menjaga merek tersebut terus ada di benak konsumen (Jing et al, 2014).
pada baru-baru ini yang dilakuan oleh Souiden & Pons, (2009), dimana
beli dimasa yang akan datang. Selain itu, hipotesis yang diuji dengan jelas
H6 : Citra Merek memiliki efek yang positif ikan terhadap Minat Beli
Persepsi kualitas adalah sebuah persepsi yang pertama yang diterima oleh
Aktual atau kualitas objektif perluasan dari produk atau jasa yang di
Kualitas berdasarkan produk, sifat dan jumlah bahan, fitur, atau jasa
yang terkait.
kerusakan”.
yang termasuk dan tidak termasuk dari pertimbangan, dan merek yang
Perbedaan/Posisi
lain.
Harga premi
merek.
distribusi.
Perluasan merek
memasuki kategori
Penelitian yang dilakukan oleh Youl & Hee, (2012 ) menemukan bahwa
merek. Pengaruh ini lebih kuat dari yang lain. Perusahaan akan memiliki
loyalitas yang tinggi apabila memiliki kualitas yang baik dan dapat bertahan
alami perespsi kualitas juga ikut meningkat, disertai kenaikan dari loyalitas
ditawarkan baik dari hasil yang didapat, konsumen merasa fasilitas lengkap
waktu, dan konsumen merasa kualitas merek sangat baik dan nyaman
merek tersebut dibandingkan dengan merek lainnya (Sanjaya, 2013). Hal ini
digunakan adalah :
Loyalitas Merek:
2
4
Selain itu, perusahaan seharusnya mengetahui bahwa konsumen akan
jika pada merek tersebut didapati adanya perubahan, baik menyangkut harga
ataupun atribut lainnya. Seorang pelanggan yang sangat loyal kepada suatu
apa pun yang terjadi dengan merek tersebut. Bila loyalitas pelanggan
dari ancaman dan serangan merek produk pesaing dapat dikurangi. Dengan
demikian, brand loyalty merupakan salah satu indikator inti dari brand
2
5
equity yang jelas terkait dengan peluang penjualan, yang berarti pula
meyakinkan.
menarik diri dari merek mapan di mana mereka loyal atau bahkan
Ketiga, sebuah hal yang relatif besar. Basis pelanggan yang puas
bagi perusahaan.
merek. Jika konsumen tidak perduli terhadap merek dan, faktanya, membeli
karena fitur, harga, dan kurang meyakinkan dengan nama merek, maka
2
6
ekuitas tersebut kecil (Aaker 1991). Disisi lain, mereka terus membeli dari
merek tersebut bahkan dengan merek pesaing dengan fitur yang lebih baik,
harga, dan meyakinkan, nilai yang kuat berada pada merek dan mungkin
didalam simbol dan slogan. Selain itu loyalitas merek juga memiliki peran
penting dalam mempengaruhi minat beli hal ini dikemukan oleh Souiden &
Yang secara tidak langsung akan meningkatkan minat beli secara positif
digunakan adalah :
Minat adalah sesuatu yang pribadi dan berhubungan denga sikap, individu
yang berminat terhadap sesuatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan
untuk menemukan apa yang dibeli konsumen, dimana mereka mereka membeli,
bagaimana dan berapa banyak yang mereka beli, kapan mereka membeli, dan
2
7
mengapa mereka sampai membeli. Seorang pemasar dapat mempelajari pembelian
yang memiliki preferensi utama pada produk tersebut. Preferensi ini hanya
Konseptual Penelitian
KESADARAN MEREK H
(X1) 3
H2
H8
H5
CITRA MEREK (X2)
H
6