Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH 

PANCASILA DALAM LINGKUP PROFESI


KEPERAWATAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pancasila Semester III

Disusun oleh:

                   Nama: Nurdyah Ayu Oktaviani


                   NIM  : P1337420117002
                   Kelas : 2-A1

PRODI D III KEPERAWATAN SEMARANG


POLITEKNIK KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN SEMARANG
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Pancasila
Dalam Lingkup Profesi Keperawatan”.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini dapat diselesaikan berkat bimbingan
dan bantuan sejumlah pihak. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Dosen Pengampu Mata Kuliah Pancasila Bapak Ramelan Sugijana, S.Pd. M.Kes.
2. Kedua Orang Tua yang selalu memberikan motivasi kepada kami
3. Teman-teman yang telah memberikan dukungan
Penulis sangat menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun akan sangat kami harapkan. Semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat.

                                                                        Semarang, 28 Juli 2018

                        Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
KATA PENGANTAR ........................................................................... ii
DAFTAR ISI .......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
A.    Latar Belakang ........................................................................ 1
B.     Rumusan Masalah ................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan ..................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................... 3
A.  Profesi Keperawatan Berlandaskan Pancasila .......................... 3
B.  Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan .................... 3
1.     Sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa) ................................... 3
2.     Sila II (Kemanusiaan yang adil dan beradab) .................... 4
3.     Sila III (Persatuan Indonesia) ......................................... 5
4.      Sila IV (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan) ....... 6
5.     Sila V (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia) ..... 7
C.  Tujuan Perawat Dalam Pelayanan Kesehatan ........................ 8
D.  Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi
Pancasila ........................................................................... 8
BAB III PENUTUP................................................................................ 10
A.  Simpulan .................................................................................. 10
B.   Saran ........................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA .………………………………….... 11
…………….

BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pada keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
647/MENKES/SK/IV/2000 tentang ketentuan umum pada Bab I Pasal 1 yaitu : “Perawat
adalah seseorang yang telah lulus pendidikan perawat baik di dalam maupun di luar negeri
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. Dengan demikian
perawat memiliki peranan dan fungsi dalam melaksanakan profesinya yang secara aktif
dalam mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup shat ditinjau dari segi
ediologi pancasila.
Ideologi Pancasila pada hakikatnya merupakan sebagai keseluruhan pandangan, cita-
cita, keyakinan dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu diwujudkan dalam
kehidupan bermasyakat, berbangsa dan bernegara, namun kesadaran masyarakat akan
ideologi bangsa itu bertingkat. Hal ini berarti bahwa kesadaran ideologi masyarakat berjalan
dalam proses dan mengenal tahapan dalam intensitasnya. Oleh karena itu peranan perawat
khususnya perawat profesional sangat erat kaitannya dengan pendidikan pancasila khususnya
etikan nilai-nilai pengembangan profesinya dari efek pendidikan pancasila itu sendiri. Maka
peranan perawat sangat menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab untuk
memelihara dan mengelola asuhan keperawatan serta mengembangkan diri dalam
meningkatkan mutu dan jangkauan pelayanan keperawatan.
Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan - perubahan yang cukup pesat dan luas
di seluruh dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir manusia. Perubahan Sosial
dan Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai, tetapi karena tata nilai baru belum
melembaga sementara tata nilai lama mulai ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai
gejolak, ketidakpastian, rasa cemas dan kegelisahan.
            Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada Pancasila, dengan
cara menghayati mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan Ekonomi, Sosial Budaya.
Kehidupan manusia tanpa mengenal Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila yang pertama dapat
meng akibatkan mereka kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spiritual. Tanpa Kemanusiaan
yang adil dan beradab, kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru
akan memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah.
            Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa Indonesia akan mengalami perpecahan
dari dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau ras. Tanpa nilai - nilai
Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan kekuatan pemerintahan yang
sewenang-wenang yang akhirnya terjadi pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa
nilai-nilai Keadilan sosial, dapat disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat,akan terjadi
kecemburuan sosial antara si kaya dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan
keresahan dan perpecahan yang selanjutnya dapat membahayakan kelestarian hidup bangsa
dan negara.
            Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak harus
dihayati dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar dari akibat-
akibat buruk yang dibawa oleh zaman tersebut.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud profesi keperawatan berlandaskan Pancasila?
2.      Bagaimana penerapan Pancasila dalam profesi keperawatan?
3.      Apa saja tujuan perawat dalam pelayanan kesehatan?
4.      Apa peran dan manfaat keperawatan dari segi ideologi Pancasila?

C.    Tujuan Penulisan
1.      Mengetahui tentang profesi keperawatan berlandaskan Pancasila
2.      Mengetahui tentang penerapan Pancasila dalam profesi keperawatan
3.      Mengetahui tujuan perawat dalam pelayanan kesehatan
4.      Mengetahui peran dan manfaat keperawatan dari segi ideologi Pancasila

5.       

BAB II
PEMBAHASAN
A.    Profesi Keperawatan Berlandaskan Pancasila
Melakukan profesi keperawatan secara akontabel dalam suatu sistem pelayanan
kesehatan sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah berlandaskan Pancasila, khususnya
pelayanan dasar sampai dengan tingkat kerumitan t ertentu secara mandiri kepada individu,
keluarga,dan komunitas berdasarkan kaidah-kaidah keperawatan mencakup :
1.      Menerapkan konsep, teori, dan prinsip ilmu perilaku, ilmu sosial,ilmu biomedik,     dan ilmu
keperawatan dalam melaksanakanpelayanan dan/atau asuhan keperawatan kepada
individu,keluarga, dan komunitas.
2.      Melaksanakan pelayanan asuhan keperawatan melaluipengkajian, penetapan diagnosa
keperawatan, perencanaan,implementasi dan evaluasi keperawatan baik bersifat
promotif,preventif, kuratif, dan rehabilitatif kepada klien/keluarga denganmasalah
keperawatan dasar dan rumit, sesuai dengan bataskewenangan, tanggung jawab, dan
kemampuan perawat, yangberlandaskan pada etika profesi keperawatan.
3.      Mendokumentasikan seluruh tahapan proses keperawatan secaraakurat, sistematik, dan
memanfaatkannya dalam upayameningkatkan kualitas asuhan keperawatan.
4.      Bekerja sama dengan tenaga kesehatan dan disiplin ilmu laindengan menerapkan prinsip
manajemen dalam menyelesaikanmasalah kesehatan yang berorientasi pada pelayanan dan
asuhankeperawatan.

B.     Penerapan Pancasila dalam Profesi Keperawatan


1        Sila I (Ketuhanan Yang Maha Esa)
a.       Perawat harus mampu menjaga perilaku dan etika dengan baik karena tuhan selalu
mengawasi.
b.      Perawat harus saling menghormati agama pasien.  
c.       Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah masing-masing
jika antara perawat maupun dokter berbeda keyakinan dengan pasien.
d.      Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien bukan saja dipertanggung jawabkan
kepada sesama manusia tetapi juga terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
e.       Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.
f.       Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat sesuai dengan agama dan
kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.
g.      Perawat membantu pasien yang ingin menghormati dan melaksanakan ibadahnya saat pasien
dalam keadaan keterbatasan.
h.      Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sadar, murah hati dalam
arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela tanpa
mengharapkan imbalan.
i.        Perawat yang jujur dan tekun dalam tugas.
j.        Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.

2        Sila II (Kemanusiaan yang adil dan beradab)


a.       Seorang perawat harus mempunyai rasa kemanusiaan dan moralitas yang tinggi terhadap
sesama. dengan kata lain terjadi interaksi antara perawat dan pasien.
Pekerjaan perawat merupakan panggilan kemanusiaan dengan mendahulukan kepentingan
klien.
b.      Perawat dalam memberikan pelayanan harus mendahulukan kepentingan masyarakat.
c.       Pekerjaan perawat adalah panggilan kemanusiaan, maka imbalan jasa yang menjadi haknya
tidak bisa disamakan dengan jasa dalam usaha lain, karena sifat pekerjaan perawat adalah
pekerjaan mulia.
d.      Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya sesuai dengan
penyakit yang diderita pasien.
e.       Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan tidak
memperlakukan pasien dengan semena-mena.
f.       Perawat merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap tenggang rasa dan tepa
selira.
g.      Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-hak pasien, sehingga
pasien merasa aman dan nyaman.
h.      Perawat memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap empati yaitu turut
merasakan apa yang dialami oleh pasien.
i.        Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif pasien dengan
memberikan waktu untuk mendengarkan semua keluhan dan perasaan pasien.
j.        Perawat memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien.
k.      Perawat bersedia mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
l.        Perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan yang luas.
m.    Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
n.      Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial,
warna kulit dan sebagainya.

3        Sila III (Persatuan Indonesia)


a.       Perawat dapat menopang hubungan kerja sama dengan teman kerja, baik tenaga keperawatan
maupun tenaga profesi lain di keperawatan agar tidak terjadi konflik yang menimbulkan
perpecahan dalam menyelesaikan masalah yang dimiliki oleh pasien.
b.      Perawat dalam bekerja sama dengan teman sejawat harus memelihara saling pengertian
dengan sebaik-baiknya.
c.       Perawat bertindak melindungi klien dan tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan secara tidak kompeten, tidak etis, dan legal.
d.      Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
e.       Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan pribadi.
f.       Perawat harus menjalin hubungan baik terhadap sesama perawat lain, staf kesehatan lainnya,
pasien dan keluarga agar tidak terjadi konflik yang menimbulkan perpecahan.
g.      Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan
negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
h.      Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
i.        Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
j.        Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
k.      Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
l.        Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
m.    Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4        Sila IV (Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan


perwakilan)
a.       Dalam melaksanakan tindakan, perawat perlu membuat keputusan berdasarkan musyawarah
dan kerjasama dengan dokter atau ahli medis lain. 
b.      Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien perawat hendaknya mengutamakan
musyawarah  dengan pasien dan keluarga pasien dalam mengambil keputusan.
c.       Perawat menggunakan ilmu keterampilannya untuk kepentingan pasien dan bila tidak
mampu wajib merujuk kepada yang lebih mampu.
d.      Perawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai den
mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan.
e.       Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur serta
dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan kesatuan
demi kepentingan bersama.
f.       Perawat hendaknya membiasakan diri menahan pembicaraan tentang hal – hal pasien dengan
orang yang tak mempunyai hal dalam hal itu dan yang tidak mengerti soal perawatan pasien,
meskipun orang tersebut keluarga pasien sendiri.
g.      Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
h.      Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
i.        Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
j.        Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
k.      Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan
musyawarah.
l.        Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
m.    Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan
keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
n.      Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
5        Sila V (Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia)
a.       Pelayanan yang diberikan harus berdasar pada nilai yang luhur, niat yang murni untuk
keselamatan dan kesejahteraan umat tanpa membedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit,
umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial.
b.      Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
terhadap semua pasien.
c.       Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-
royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter serta tim paramedis dan medis
lainnya.
d.      Antara hak dan kewajibannya perlu diseimbangkan. Lebih mementingkan keselamatan
pasien tapi tidak mengabaikan keselamatan perawat itu sendiri.
e.       Perawat mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta tepat
dalam bertindak.
f.       Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan
dan kegotongroyongan.
g.      Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
h.      Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
i.        Menghormati hak orang lain.
j.        Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
k.      Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang
lain.
l.        Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
m.    Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
n.      Suka bekerja keras.
o.      Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan
bersama.
p.      Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan
social.

C.    Tujuan Perawat Dalam Pelayanan Kesehatan


a.       Seorang perawat harus  dapat mempertanggung jawabkan secara moral dan etika atas
tindakan yang dilakukan.
b.      Seorang perawat harus memiliki loyalitas kerja yang tinggi terhadap pasien.
c.       Seorang perawat harus dapat membedakan sesuatu hal yang baik dan benar.
d.      Seorang perawat hendaknya memiliki etos kerja, dengan produktivitas kerja, cara kerja yang
efisien dan efektif, kinerja yang maksimal, mutu hasil pekerjaan yang setinggi mungkin,
displin kerja antara lain dalam arti ketaatan pada jam kerja yang berlaku.
e.       Seorang perawat hendaknya memiliki sifat keterbukaan pada pasien,keluarga maupun tenaga
medis lain.
f.       Menciptakan tenaga keperawatan yang kompeten.
g.      Ketaatan pada peraturan perundangan-undangan, mutlak diperlukan demi terpeliharanya
kehidupan sosial yang harmonis dan menja di tanggung jawab pemerintah untuk
mengaturnya.
h.      Sebagai tolak ukur dalam tindakan medis,serta meminimalisir tindakan yang menyimpang
dalam bidang medis.

D.    Peran Dan Manfaat Keperawatan Dari Segi Ideologi Pancasila


Perawat profesional pemula mempunyai peran dan funsgi sebagai berikut:
“Melaksanakan pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanan kesehatan
sesuai kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan pancasila, khususnya pelayanan atau
asuhan keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas berdasarkan
kaidah-kaidah” yaitu :
1.         Menunjukkan sikap kepemimpinan dan bertanggung jawab dalam mengelola asuhan
keperawatan.
2.         Berperan serta dalam kegiatan penelitian dalam bidang keperawatan dan menggunakan hasil
penelitian serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan mutu
dan jangkauan pelayanan atau asuhan keperawatan.
3.         Berperan secara aktif dalam mendidik dan melatih pasien dalam kemandirian untuk hidup
sehat.
4.         Mengembangkan diri terus menerus untuk meningatkan kemampuan profesional.
5.         Memelihara dan mengembangkan kepribadian serta sikap yang sesuai dengan etika
keperawatan dalam melaksanakan profesinya. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang
reaktif, produktif, terbuka untuk menerima perubahan serta berorientasi kemasa depan, sesuai
dengan perannya.

BAB III
PENUTUP
A.    Simpulan
Berdasarkan isi makalah diatas, maka penulis menarik suatu kesimpulan yaitu :
Keperawatan profesional mempunyai peran dan fungsi sebagai berikut yaitu : “Melaksanakan
pelayanan keperawatan profesional dalam suatu sistem pelayanana kesehatan sesuai dengan
kebijakan umum pemerintah yang berlandaskan pancasila khususnya pelayanan atau asuhan
keperawatan kepada individu, keluarga, kelompok dan komunitas”.
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai perawat, perawat perlu menerapkan sila-sila
dalam Pancasila. Ini bertujuan untuk menggapai tujuan yang sudah ditetapkan untuk
kemajuan profesi keperawatan. Dengan demikian peran dan fungsi perawat itu sangat penting
untuk pelayanan kesehatan, demi meningkatkan dan melaksanakan kualitas kesehatan yang
lebih baik berdasarkan Pancasila.

B.     Saran
Dengan disusunnya makalah ini diharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami serta menanggapi apa yang telah penulis susun untuk kemajuan
penulisan makalah selanjutnya dan umumnya untuk lebih melaksanakan tindakan
keperawatan dengan menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila di Pancasila.

DAFTAR PUSTAKA
Choirina, Izhati. 2013. Nilai-nilai Pancasila dalam Praktik
http://fitafaulina.blogspot.com/2012/11/pancasila-sebagai-norma-dan-budaya.html
http://hana-latiefa.blogspot.com/2009/12/etika-keperawatan-menurut-uud.html
https://prezi.com/1uwnxcvbdjho/penerapan-nilai-pancasila-dalam-profesi-keperawatan/
http://kekasihsetianaruto.blogspot.com/2013/11/makalah-penerapan-sila-pancasila-
dalam.html
http://aly-hidupsehat.blogspot.com/2012/10/penerapan-nilai-nilai-pancasila-dalam.html
http://fitafaulina.blogspot.com/2012/11/pancasila-sebagai-norma-dan-budaya.html

Anda mungkin juga menyukai