MAKALAH
Implementasi Nilai Sila Ke - 5 dalam Keperawatan
DOSEN PENGAJAR:
Ns. Estefina Makausi, S.Kep
DISUSUN OLEH:
Jelita Ester Panungkelan
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SARIPUTRA INDONESIA
TOMOHON
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
pertolongan-Nya sehingga makalah ini bisa tersusun hingga selesai, sebagai tugas
dalam Mata Kuliah Pancasila “Implementasi Nilai Sila Ke-5 dalam Keperawatan”
dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
saya selama proses pembuatan makalah ini. Semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman para pembaca.
Makalah ini masih terdapat beberapa kesalahan, oleh karena itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca, agar kedepannya
kami bisa membuat makalah yang lebih baik lagi.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... i
DAFTAR ISI........................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1....................................................................................................................... Latar
Belakang....................................................................................................... 1
1.2....................................................................................................................... Rumusa
n Masalah..................................................................................................... 2
1.3....................................................................................................................... Tujuan
...................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 3
2.1....................................................................................................................... Pengert
ian Ideologi Pancasila ................................................................................. 3
2.2....................................................................................................................... Implem
entasi Sila-Sila dalam Keperawatan............................................................. 3
BAB III PENUTUP............................................................................................. 6
3.1.................................................................................................. Kesimpulan
....................................................................................................................6
3.2............................................................................................................ Saran
....................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
bukan memperburuk keadaan. Dengan etika yang baik diharapkan seorang
perawat bisa menjalin hubungan yang lebih akrab dengan pasien. Dengan
hubungan baik ini, maka akan terjalin sikap saling menghormati dan menghargai
di antara keduanya. Etika dapat membantu para perawat mengembangkan
kelakuan dalam
menjalankan kewajiban, membimbing hidup, menerima pelajaran, sehingga para
perawat dapat mengetahui kedudukannya dalam masyarakat dan lingkungan
perawatan.
1.3. Tujuan
1.3.1. Dapat menjelaskan apa yang dimaksud dengan Ideologi Pancasila.
1.3.2. Untuk mengetahui bagaimana Implementasi Sila-Sila dalam Keperawatan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
tercermin dalam norma seperti norma agama, kesusilaan, kesopanan, kebiasaan,
serta norma hukum. Dengan demikian, nilai Pancasila secara individu hendaknya
dimaknai sebagai cermin perilaku hidup sehari-hari yang terwujud dalam cara
bersikap dan dalam cara bertindak. Misalnya, gotong-royong.
Notonagoro juga berpendapat bahwa nilai-nilai Pancasila tergolong nilai-nilai
kerohanian, tetapi nilai-nilai kerohanian yang mengakui adanya nilai material dan
nilai vital. Dengan demikian, nilai-nilai lain secara lengkap dan harmonis,baik
nilai material, nilai vital, nilai kebenaran, nilai keindahan atau nilai estetis, nilai
kebaikan atau nilai moral, maupun nilai kesucian yang sistematika–hirarkhis, yang
dimulai dari sila Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar-dasar sampai dengan
sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia sebagai tujuan.
Implementasi Nilai Pancasila khususnya Sila Ke-5 perlu usaha yang dilakukan
secara berencana dan terarah berdasarkan suatu pola. Tujuannya adalah agar
Pancasila sungguh-sungguh dihayati dan diamalkan oleh segenap warga Negara,
baik dalam kehidupan orang seorang maupun dalam kehidupan kemasyarakatan.
Berdasarkan pola itu diharapkan lebih terarah usaha-usaha (Aryaning, dkk 2012).
a. Pembinaan manusia Indonesia agar menjadi insan Pancasila
b. Pembangunan bangsa untuk mewujudkan masyarakat Pancasila
Kedua hal tersebut di atas, tidaklah dapat dipisahkan satu sama lain,
melainkan saling mempengaruhi dan saling mendukung. Masalah pembinaan
insan Pancasila lebih banyak menyangkut bidang pendidikan. Lewat kegiatan
pendidikan diharapkan peserta didik menyerap nila-nilai moral Pancasila.
Penyerapan nilai-nilai moral Pancasila diarahkan berjalan secara manusiawi dan
alamiah tidak saja lewat pengalaman secara pribadi. Nilai-nilai moral Pancasila
tidak untuk sekedar dipahami melainkan untuk dihayati, oleh karena itu
penyerapan nilai-nilai- moral Pancasila bukan lewat proses indoktrinasi.
Nilai sila ke-5 pada hakikatnya bukanlah merupakan suatu pedoman yang
langsung bersifat normative atau praktis melainkan merupakan suatu system nilai
etika yang merupakan sumber norma baik meliputi norma moral maupun norma
hukum, yang pada gilirannya harus dijabarkan lebih lanjut dalam norma-norma
etika, moral maupun norma hukum dalam kehidupan sehari hari terutama dalam
penerapan pola asuh keperawatan oleh tenaga perawat.
4
Kualitas pelayanan keperawatan sebagai indikator keberhasilan pelayanan
perawat di rumah sakit. pasien sebagai pengguna jasa pelayanan
keperawatan menuntut pelayanan keperawatan yang sesuai haknya dalam hal
ini pasien penerima bantuan iuran yaitu tergolong fakir miskin serta kurang
mampu yang dibayar langsung oleh Pemerintah dan pasien bukan penerima
bantuan iuran yaitu tidak tergolong fakir miskin yang dibayar oleh pemberi
kerja, pekerja dan peserta yang bersangkutan.
Falsafah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-5 juga mengakui hak
asasi warga atas kesehatan. Hak ini juga termasuk dalam UUD 45 pasal 28H
dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992 yang kemudian diganti
dengan UU 36/2009 tentang Kesehatan. Dalam UU 36/2009 ditegaskan bahwa
setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber
daya di bidang kesehatan dan memperoleh pelayanan kesehatan yang aman,
bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya, setiap orang juga mempunyai kewajiaban
turut serta dalam program jaminan kesehatan sosial (Kemenkes RI, 2014).
Mutu pelayanan keperawatan sebagai indikator kualitas pelayanan
kesehatan menjadi salah satu faktor penentu citra institusi pelayanan
kesehatan di mata masyarakat. Hal ini terjadi karena keperawatan merupakan
terdekat dengan penderitaan, kesakitan, serta kesengsaraan yang dialami pasien
dan keluarganya. Pasien sebagai pengguna jasa pelayanan keperawatan
menuntut pelayanan keperawatan yang sesuai dengan haknya, yakni pelayanan
keperawatan yang bermutu dan paripurna. Pelayanan perawat mengacu
padaproses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, menetapkan diagnosis,
menyusun rencana pemecahan masalah, implementasi dan evaluasi
(Nursalam, 2011).
5
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dasar negara Republik Indonesia.
Pancasila jugamerupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik
Indonesia, maka manusiaIndonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai
perjuangan utama dalam kehidupankemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan.
Oleh karena itu, pengamalannya harus dimulaisetiap warga negara Indonesia,
setiap penyelengara negara yang secara meluas akan berkembangmenjadi
pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah.
Dalam menjalankan profesi sebagai perawat, memberikan pelayanan yang
terbaik untuk pasien merupakan sebuah kewajiban. Bukan semata-mata hanya
karena uang. Ketulusanmelayani tanpa membeda-bedakan satu sama lain
merupakan salah satu implementasi dari silayang terkandung dalam pancasila.
3.2 Saran
Berdasarkan uraian di atas, kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila
merupakanfalsafah negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung
tinggi dan mengamalkansila-sila dari pancasila tersebut dengan setulus hati dan
penuh rasa tanggung jawab.
6
DAFTAR PUSTAKA