Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN PANCASILA DALAM PROFESI KEPERAWATAN

DOSEN : MUHAMMAD WAHYU, S.H.I., M.H.I

OLEH

CAHAYA PUTIH RAMADAN

AKADEMI D-III KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SEHAT MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah Penerapan Sila-sila
Pancasila dalam Keperawatan ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Dan juga
saya berterima kasih pada Bapak Muhammad wahyu S.H.I,M.H.I Dosen mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini kepada saya.
Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan kita mengenai penerapan sila-sila Pancasila dalam keperawatan. saya juga
menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-kekurangan dan jauh dari
apa yang saya harapkan. Untuk itu, saya berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan
di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang
membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang
berkenan dan saya memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………………… 1
Daftar Isi………………………………………………………………………….....…. 2
Bab I Pendahuluan
A. Latar belakang………………………………………………………………………. 3
B. Rumusan masalah…………………………………………………………………… 4
C. Tujuan………………………………………………………………………………. 5
Bab II Pembahasan
Pengertian pancasila...............................................................................................6
Peran pancasila dalam keperawatan..........................................................................7
Penerapan pancasila dalam profesi keperawatan……………………..….............……. 8
Bab III Penutup
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………. 9
B. Saran………………………………………………………………………………... 10
Daftar Pustaka………………………………………………………………………… 11
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Saat ini telah banyak sekali terjadi perubahan - perubahan yang cukup pesat dan luas di
seluruh dunia sebagai akibat adanya kemajuan daya nalar/pikir manusia. Perubahan Sosial dan
Budaya akan menghasilkan perubahan tata nilai, tetapi karena tata nilai baru belum melembaga
sementara tata nilai lama mulai ditinggalkan, maka dapat menimbulkan berbagai gejolak,
ketidakpastian, rasa cemas dan kegelisahan.
            Bangsa Indonesia harus makin memantapkan kesetiaannya kepada Pancasila, dengan cara
menghayati mengamalkannya dalam segala bidang kehidupan Ekonomi, Sosial Budaya.
Kehidupan manusia tanpa mengenal Ketuhanan Yang Maha Esa pada sila yang pertama dapat
mengakibatkan mereka kehilangan nilai-nilai etik, moral dan spiritual. Tanpa Kemanusiaan yang
adil dan beradab, kemajuan bidang ekonomi, ilmu pengetahuan dan teknologi justru akan
memerosokkan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam tempat yang rendah.
            Tanpa nilai Persatuan dan Kesatuan, bangsa Indonesia akan mengalami perpecahan dari
dalam, misalnya permusuhan antar suku bangsa, antar agama atau ras. Tanpa nilai - nilai
Kedaulatan rakyat, dapat disaksikan tumbuhnya kekuatan kekuatan pemerintahan yang
sewenang-wenang yang akhirnya terjadi pertentangan antara pemerintah dan rakyat. Tanpa nilai-
nilai Keadilan sosial, dapat disaksikan kesenjangan sosial dalam masyarakat,akan terjadi
kecemburuan sosial antara si kaya dan si miskin. Lebih lanjut hal ini dapat menimbulkan
keresahan dan perpecahan yang selanjutnya dapat membahayakan kelestarian hidup bangsa dan
negara.
            Oleh sebab itu, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila mutlak harus dihayati
dan diamalkan oleh masyarakat Indonesia, agar kita dapat terhindar dari akibat-akibat buruk
yang dibawa oleh zaman tersebut.
B.  Rumusan Masalah
Apa saja penerapan Pancasila dalam dunia keperawatan?

C.  Tujuan
Siswa dapat mengetahui dan memahami penerapan Pancasila dalam dunia keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Pancasila

Secara etimologis istilah “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dari India.Dalam
bahasa Sansekerta perkataan Pancasila memiliki dua macam arti yaitu, “panca” artinya “lima”
dan “syila” vocal i pendek artinya “ batu sendi”, “alas”, atau “dasar”. Sedangkan “Syiila” vocal i
panjang artinya “peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau yang senonoh. Kata-kata
tersebut kemudian dalam bahasa Indonesia terutama bahasa Jawa diartikan “susila” yang
memiliki hubungan dengan moralitas. Oleh karenaa itu kata “ Panca Syiila” dengan vocal i
pendek yang memiliki makna lesikal “berbatu sendi lima” atau secara harfiah “dasar yang
memiliki lima unsur”. (Yamin, 1960 : 437)

Pengertian Pancasila Menurut KBBI :

Pancasila adalah dasar negara serta falsafah bangsa dan negara republik indonesia yang terdiri
atas lima sila,yaitu :

1. Ketuhanan yang maha esa

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

3.Persatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia


Peran Pancasila dalam Keperawatan

Pancasila mengajarkan kita untuk memiliki etika,moral,nilai dan norma yang baik.

1. Etika

Etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan buruk dan tentang hak dan keawajiban.
Etika berkaitan erat dengan norma karena etika merupakan cara bertingkah laku yang mengatur
bagaimana dan mengapa kita mengikuti suatu norma tertentu, atau bagaimana kita harus
mengambil sikap yang bertanggung jawabterhadap norma yang ada di masyarakat. Pancasila
merupakan pedoman hidup yang berakar padan kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai
dasar negara yang mengatur kehidupan kenegaraan.

Etika dalam dunia keperawatan pun perlu memerhatikan dan menjunjung nilai-nilai
tinggi Pancasila agar asuhan keperawatan yang diberikan dapat sesuai dan diterima masyarakat.
Nilai-nilai yang ada dalam pancasila cukup mewakili semua aspek asuhan keperawatan yang
dibutuhkan sehingga kita perlu mengetahui untuk selanjutnya menerapkan nilai-nilai Pancasila
dalam keperawatan.

2. Moral

Nilai moral merupakan penilaian terhadap tindakan yang umumnya diyakini oleh para
anggota suatu masyarakat tertentu sebagai “yang salah” atau “yang benar” (Berkowit Z, 1964).
Jadi jelas bahwa seorang perawat harus benar-benar mempertimbangkan nilai-nilai moral dalam
setiap tindakannya. Seorang perawat harus mempunyai prinsip-prinsip moral, tetapi prinsip
moral itu bukan sebagai suatu peraturan konkret untuk bertindak, namun sebagai suatu pedoman
umum untuk memilih apakah tindakan-tindakan yang dilakukan perawat itu benar atau salah.
Seorang perawat harus mempunyai rasa kemanusiaan dan moralitas yang tinggi terhadap
sesama. Karena dengan begitu, antara perawat dan pasien akan terjalin hubungan yang baik.
Perawat akan merasakan kepuasan batin, bila ia mampu membantu penyembuhan pasien dan si
pasien sendiri merasa puas atas pelayanan perawatan yang diberikan, dengan kata lain terjadi
interaksi antara perawat dan pasien.
Ajaran moralitas dapat juga berdasarkan pada nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
pancasila, misalnya dalam sila I dan sila II.

 Sila I ( Ketuhanan Yang Maha Esa )

Bahwa kita menyakini akan adanya Tuhan ( Allah SWT ), yang akan selalu mengawasi segala
tindakan-tindakan kita. Begitu juga dengan perawat. Bila perawat melakukan Malpraktik,
mungkin ia bias lolos dari hukuman dunia. Tetapi hukum Tuhan sudah menanti disana( akhirat ).
Jadi perawat harus mampu menjaga perilaku dengan baik, merawat pasien sebagai mana
mestinya.

 Sila II ( Kemanusiaan Yang adil dan Beradap )

Disini jelas bahwa moralitas berperan penting, khususnya moralitas perawat dalam menangani
pasien. Perawat harus mampu bersikap adil dalam menghadapi pasien, baik itu kaya-miskin, tua-
muda, besar-kecil, semua diperlakukan sama, dirawat sesuai dengan penyakit yang diderita
pasien.

3. Nilai dan Norma

Nilai dan norma memiliki hubungan. Nilai adalah kemampuan yang dipercayai yang ada pada
suatu benda untuk memuaskan manusia (Dictionary of Sociology an Related Science ). Jadi nilai
itu pada hakekatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu objek. Nilai merupakan
sesuatu yang bersifat hakiki, intisari atau makna yang terdalam. Nilai adalah seuatu yang absrtak,
yang berkaitan dengan cita-cita, harapan, keyakinan, dan hal-hal yang berdifat ideal.

Agar hal-hal yang bersifat abstak itu menjadi kongret dan nyata, maka perlu dirumuskan yang
lebih kongret dalam wujud norma. Aturan-aturan berupa perintah dan larangan yang terdapat
dalam norma itu didasarkan pada suatu nilai yang oleh masyarakat dianggap baik, benar,
bermanfaat, serta dijunjung tinggi.Jadi hubungan antara nilai dan norma terletak pada
dijadikannya nilai sebagai sumber dari aturan-aturan yang menuntun tingkah laku manusia agar
harapan – harapannya dapat menjadi kenyataan.

Aplikasi Pancasila dalam norma pada profesi keperawatan

Pancasila sebagai norma keperawatan. Norma-norma yang dapat diterapakan dalam keperawatan
adalah sebagai berikut :

 Norma adat sopan santun

perawat harus dapat menghargai adat istiadat seorang pasien dan menjaga sikap dan tingkah laku
diruang lingkup pekerjaan dan ruang lingkup masyarakat.

 Norma hukum :

seorang perawat harus mematuhi prosedur dan undang-undang tentang keperawatan

 Norma moral :

perawat harus memiliki moral yang bersifat melayani pasien, perawatharus bersikap sopan dan
ramah dalam menghadapi pasien.  

 Norma agama :

Perawat hatus memiliki sifat toleransi terhadap masing-masing kepercayaan pasien.

Tujuan norma dalam profesi keperawatan

 Seorang perawat harus mempertanggung jawabkan secara moral dan etika atas
tindakannya.
 Seorang perawat harus memiliki loyalitas kerja yang tinggi terhadap pasien.
 Seorang perawat hrus dapat membedakan seuatu hal yang baik dan benar

 Seorang perawat hendaknya memiliki etos kerja, dengan prokdutivitas kerja, cara kerja
yang efisien dan efektif.
 Seorang perawat hendaknya memiliki sifat keterbukaan terhadap pasien, keluarga
maupun tenaga medis lainnya.
 Menciptakan tenaga keperawatan yang kompeten.
 Ketaatan pada peraturan perundang-undangan, mutlak diperlukan demi terpeliharanya
kehidupan social yang harmonis dan menjadi tanggung jawab pemerintah untuk
mengaturnya.
 Sebagai tolak okur dalam tindakan medis, serta meminimalisir tindakan yang
menyimpang dalam bidang medis.

Penerapan Sila-sila Pancasila dalam Keperawatan

1. Ketuhanan Yang Maha Esa


a. .Ikut mendoakan kesembuhan pasien meskipun berbeda keyakinan.
b. Memberikan kesempatan kepada pasien untuk berdoa atau sholat sesuai dengan agama
dan kepercayaan masing-masing sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan.
c. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah masing-
masing jika antara perawat maupun dokter berbeda keyakinan dengan pasien.
d. Perawat membantu pasien yang ingin menghormati dan melaksanakan ibadahnya saat
pasien dalam keadaan keterbatasan.
e. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan perlu bersikap sadar, murah hati
dalam arti bersedia memberikan bantuan dan pertolongan kepada pasien dengan sukarela
tanpa mengharapkan imbalan.
f. Perawat yang jujur dan tekun dalam tugas.
g. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketaqwaannya terhadap Tuhan Yang
Maha Esa.
h.  Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab


a. Memberikan pelayanan yang adil tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama,
kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya sesuai dengan
penyakit yang diderita pasien.
b.  Dalam merawat pasien hendaknya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan dengan
tidak memperlakukan pasien dengan semena-mena.
c. Perawat merawat pasien dengan penuh perasaan cinta, serta sikap tenggang rasa dan tepa
selira.
d. Membela pasien (Patien Advocate) pada saat terjadi pelanggaran hak-hak pasien,
sehingga pasien merasa aman dan nyaman.
e.  Perawat memberikan informasi dengan jujur dan memperlihatkan sikap empati yaitu
turut merasakan apa yang dialami oleh pasien.
f. Meningkatkan dan menerima ekspresi perasaan positif dan negatif pasien dengan
memberikan waktu untuk mendengarkan semua keluhan dan perasaan pasien.
g. Perawat memiliki sensitivitas dan peka terhadap setiap perubahan pasien.
h.  Perawat bersedia mengerti terhadap kecemasan dan ketakutan pasien.
i. Perawat harus memiliki minat terhadap orang lain dan memiliki wawasan yang luas.
j.  Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai
makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
k. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa
membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan
sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Persatuan Indonesia
a. Mengembangkan kerjasama sebagai tim dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan.
b. Mengutamakan kepentingan dan keselamatan pasien daripada kepentingan pribadi.
c. Perawat harus menjalin hubungan baik terhadap sesama perawat lain, staf kesehatan
lainnya, pasien dan keluarga agar tidak terjadi konflik yang menimbulkan perpecahan.
d. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa
dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
e. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan
f.  Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.
g. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
h. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
i. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
j. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan


a. Sebelum melakukan tindakan perawatan kepada pasien perawat hendaknya
mengutamakan musyawarah  dengan pasien dan keluarga pasien dalam mengambil
keputusan.
b. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur serta
dapat dipertanggungjawabkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat
dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan, mengutamakan persatuan dan
kesatuan demi kepentingan bersama.
c. Perawat hendaknya membiasakan diri menahan pembicaraan tentang hal – hal pasien
dengan orang yang tak mempunyai hal dalam hal itu dan yang tidak mengerti soal
perawatan pasien, meskipun orang tersebut keluarga pasien sendiri.
d. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai
kedudukan, hak dan kewajiban yang sama.
e. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
f. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan.
g. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil
musyawarah.
h. Dengan i’tikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil
keputusan musyawarah.
i. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
j. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan
Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran
dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
k. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan
pemusyawaratan.
5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
a. Mengembangkan sikap adil dengan menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
terhadap semua pasien.
b. Perawatan pasien dilaksanakan dengan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotong-
royongan antara pasien, keluarga pasien, perawat, dokter serta tim paramedis dan medis
lainnya.
c.  Antara hak dan kewajibannya perlu diseimbangkan. Lebih mementingkan keselamatan
pasien tapi tidak mengabaikan keselamatan perawat itu sendiri.
d.  Perawat mampu mencurahkan waktu dan perhatian, sportif dalam tugas, konsisten serta
tepat dalam bertindak.
e. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana
kekeluargaan dan kegotongroyongan.
f.  Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.
g.  Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
h. Menghormati hak orang lain. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat
berdiri sendiri.
i. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap
orang lain.
j. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup
mewah.
k. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan
umum.
l. Suka bekerja keras.
m.  Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan
kesejahteraan bersama.
n. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan
berkeadilan social.
BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
      Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dasar negara Republik Indonesia. Pancasila juga
merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia, maka manusia
Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan
kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu, pengamalannya harus dimulai
setiap warga negara Indonesia, setiap penyelengara negara yang secara meluas akan berkembang
menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan
baik di pusat maupun di daerah.
      Dalam menjalankan profesi sebagai perawat, memberikan pelayanan yang terbaik untuk
pasien merupakan sebuah kewajiban. Bukan semata-mata hanya karena uang. Ketulusan
melayani tanpa membeda-bedakan satu sama lain  merupakan salah satu implementasi dari sila
yang terkandung dalam pancasila.
     
B. Saran
      Berdasarkan uraian di atas, kiranya kita dapat menyadari bahwa Pancasila merupakan
falsafah negara kita Republik Indonesia, maka kita harus menjunjung tinggi dan mengamalkan
sila-sila dari pancasila tersebut dengan setulus hati dan penuh rasa tanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA

Choirina, Izhati. 2013. Nilai-nilai Pancasila dalam Praktik


Keperawatan. http://chahafshawaty.blogspot.com/2013/03/nilai-nilai-pancasila-dalam-
praktik.html . Diakses pada 6 Maret 2013
Faulina, Fita. 2012. Pancasila Sebagai Norma dan
Budaya. http://fitafaulina.blogspot.com/2012/11/pancasila-sebagai-norma-dan-budaya.html .
Diakses pada 19 November 2012
Saputra, Aliyani. 2012. Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Tugas Keperawatan. http://aly-
hidupsehat.blogspot.com/2012/10/penerapan-nilai-nilai-pancasila-dalam.html . Diakses pada 12
Oktober 2012
Tedjho. 2012. Ketulusan Perawat sesuai dengan Sila Pancasila Dapat Mempercepat Kesembuhan
Pasien.http://tedjho.wordpress.com/2012/04/15/ketulusan-perawat-sesuai-dengan-sila-pancasila-
dapat-mempercepat-kesembuhan-pasien/. Diakses pada15 April 2012

Anda mungkin juga menyukai