DOSEN PEMBIMBING
DARDA ABDULLAH SJAM
DISUSUN OLEH
Henita Komariah (195060042)
Aprilia Nengsih (195060051)
Dinda (1950600 )
UNIVERSITAS PASUNDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
2019-2020
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya milik Tuhan yang maha Esa dan salam selalu tercurahkan
kepadaNya.Berkat limpahan dan rahmat-Nya kami kelompk 2 mampu menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah PENDIDIKAN BUDI PEKERTI. .Agama
sebagai sistem kepercayaan dalam kehidupan umat manusia dapat dikaji melalui berbagai sudut
pandang. Islam sebagai agama yang telah berkembang selama empat
belas abad lebih menyimpan banyak masalah yang perlu diteliti, baik itu menyangkut ajaran dan
pemikiran keagamaan maupun realitas sosial, politik, ekonomi dan budaya.
Makalah ini kami susun agar dapat memperluas ilmu tentang kerukunan antar umat
beragama, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber informasi, referensi,
dan berita.. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar.Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada semua pendengar khususnya para mahasiswa Universitas
Kanjuruhan Malang.kami sadar bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen dan teman-teman kami meminta masukannya demi perbaikan
pembuatan makalah kami di masa yang akan datang dan mengharapkan kritik dan saran dari para
teman-teman.
Bandung, 4 Oktober 2019
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………......
1.3 Tujuan Penulisan……………………………………………………………………............
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah pemikiran tentang budi pekerti……………………………………………………...
B. Teori perkembangan moral dalam budipekerti………………………………………………
C. Pendidikan budi pekerti dalam proses edukasi dan transformasi……………………………
D. Pendidikan budi pekerti di era reformasi - globalisasi………………………………………
BAB III PENUTUPAN
B. Daftar Pustaka……………………………………………………………………………...
BAB I
PENDAHULUAN
Pengertian budi pekerti Menurutnya ialah perbuatan yang dibimbing pikiran; perbuatan
yang termasuk realisasi isi pikiran; ataupun perbuatan yang dikendalikan pikiran.
Ensiklopedia Pendidikan
PEMBAHASAN
Sekolah nampaknya kurang dapat membantu siswa untuk lebih berkembang sebagai
manusia yang lebih utuh, bukan hanya pandai dalam hal pengetahuan (transfer of
knowledge) tetapi juga menjadi manusia yang bertanggung jawab, dan mempunyai nilai
kesopanan, yang memperlakukan orang lain secara manusiawi. Menurut undang-undang
pendidikan sebenarnya sudah dicantumkan bahwa pendidikan nasional kita ini bertujuan
untuk membantu generasi muda agar berkembang menjadi manusia yang utuh, yang
berpengetahuan tinggi, bermoral, beriman, berbudi luhur, bersosialitas, dan lain-lain.
Namun nyatanya cukup lama segi non pengetahuan itu kurang mendapatkan perhatian
sehingga yang dihasilkan adalah siswa yang sungguh pandai dalam hal pengetahuan
tetapi tidak bermoral atau tidak seimbang dalam segi kehidupan yang lain. Secara
ekstrem malah dapat terjadi bahwa dengan pengetahuannya yang begitu tinggi
dimanfaatkan untuk berbuat hal-hal yang tidak baik.
Dari keinginan dan dambaan orang tua dan para pendidik pada umumnya manusia seperti
apa yang mereka inginkan terjadi dalam diri anak didik. Yang jelas mereka
menginginkan bahwa anak didik menjadi manusia yang utuh, yang berkembang
bukan hanya ilmu pengetahuan tetapi juga sikap dan nilai kemanusiaan yang lain. Lebih
jelasnya manusia macam apa yang didambakan dengan pendidikan budi pekerti
dijelaskan oleh Suparno, sebagai berikut:
1) Manusia sebagai makhluk yang berakal budi
2) Manusia sebagai pribadi
3) Manusia adalah makhluk sosial
4) Manusia sebagai makhluk yang berbudaya
Ada hal-hal tertentu yang hanya akan dapat diselesaikan secara nasional. Lalu ada hal-hal
tertentu yang hanya akan dapat diselesaikan secara nasional. Lalu ada hal-hal tertentu
yang hanya akan dapat diselesaikan dengan baik kalau kita hadapi secara regional
bersama bangsa-bangsa lain di kawasan bersama kita. Dan akhirnya ada masalah-masalah
yang bersifata global tadi, yang hanya dapat diselesaikan dengan baik apabila antara
bangsa-bangsa di dunia ini benar-benar terdapat kerjasama yang baik.
Sudahkah keempat jenis wawasan ini ditanamkan secara seimbang dalam diri anak didik
kita? Pada umumnya sekolah kita hanya memperhatikan dan memupuk wawasan nasional
saja. Pemupukan wawasan lokal tampaknya dipandang sebagai suatu soal yang terlampau
kecil bagi agenda pendidikan di sekolah kita. Sebaliknya pemupukan wawasan regional
dan global rupanya dipandang suatu pekerjaan yang tidak terjangkau bagi kebanyakan
sekolah kita. Dalam keadaan seperti ini yang terpuruk pada anak-anak kita adalah
wawasan nasional yang tidak dilapisi oleh wawasan lokal serta tidak dilengkapi pula oleh
wawasan regional dan wawasan global.
Apa yang harus dilakukan sekolah untuk membimbing anak didik memahami situasi
yang terdapat di dunia dewasa ini? Apa yang harus dilakukan sekolah untuk membekalai
anak didik dengan empat jenis wawasan: lokal, nasional, regional dan global maka
menurut Buchori ada tiga hal yang perlu dianalisis, antara lain:
1) Masalah pendekatan atau approach
2) Masalah susunan Substansi
3) Masalah Metode.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan budi pekerti perlu diberikan di sekolah, sejak Taman Kanak-Kanak sampai
dengan Sekolah Menengah. Budi pekerti membantu perkembangan manusia muda untuk
menjadi manusia lebih utuh, terlebih manusia sebagai makhluk sosial. Juga melalui
pendidikan budi pekerti siswa disadarkan akan tanggung jawabnya terhadap dirinya,
Tuhan, orang lain, dan juga alam semesta.
Paradigma pendidikan nasional harus bertumpu pada akar kebudayaan nasional yang
bersumber dan kearifan-kearifan lokal yang diperoleh dan nilai-nilai budaya, moral dan
budi pekerti yang berkembang dalam masyarakat.
Penerapan pendidikan budi pekerti tersebut dapat diwujudkan melalui upaya keteladanan,
pembiasaan, dan pengkondisian lingkungan.
3.2 Saran
Penulis masih menyadari akan ketidak sempurnaan pembuatan makalah ini, maka dari itu
penulis meminta saran dan kritik yang mendukung untuk makalah ini, agar dalam
pembuatan makalah yang berikutnya bisa lebih baik
DAFTAR PUSTAKA
https://text-id.123dok.com/document/nq77xr0dq-teori-pengembangan-moral-dalam-
pendidikan-budi-pekerti.html
https://desyanalubis.files.wordpress.com/2015/04/bab-i-ii-iii.docx
https://text-id.123dok.com/document/nq77xr0dq-teori-pengembangan-moral-dalam-
pendidikan-budi-pekerti.html
http://blogkuvhu.blogspot.com/2014/03/sejarah-pemikiran-budi-pekerti.html