Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH AIK II

“SHALAT FARDHU”

NAMA KELOMPOK:

Zola Agustina (20181440054)

Nofita Nurul Hidayatulloh (20181440015)

Alifa Rizqi Fajriani (20181440009)

Zeniza Mar Azizana (20181440091)

Reynaldo Shafira (20181440090)

Ghina Zulfa (20181440026)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURABAYA

2019

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………..................................… 01

DAFTAR ISI……………………………..................……...................……… 02

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang………………………………....…......................…............. 03
B. Rumusan Masalah…………………………………....................…..........… 04
C. Tujuan Penulisan……………………………................................................ 04

BAB II : PEMBAHASAN

A. Pengertian Sholat Fardhu............................................................................... 05


B. Syarat Sholat Fardhu ......................................................................................
05
C. Rukun Sholat Fardhu .....................................................................................
07
D. Hal-Hal yang membatalkan sholat fardhu ............. ........................................
07
E. Macam-macam Sholat Fardhu........................................................................
08
F. Manfaat Sholat Fardhu................................................................................... 08
G. Tujuan Sholat Fardhu..................................................................................... 09

BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan……………………………………………................................
11

DAFTAR PUSTAKA………………………………....………….................… 12

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sering kali kita sebagai orang islam tidak mengetahui kewajiban kita sebagai
mahluk yang paling sempurna yaitu shalat, atau terkadang tau tentang kewajiban tapi
tidak mengerti terhadap apa yang dilakukaan. Dalam istilah lain, sholat adalah satu
macam atau bentuk ibadah yang di wujudkan dengan melakukan perbuatan-perbuatan
tertentu di sertai ucapan-ucapan tertentu dan dengan syarat-syarat tertentu pula. Istilah
sholat ini tidak jauh berbeda dari arti yang digunakan oleh bahasa di atas, karena di
dalamnya mengandung do’a-do’a, baik yang berupa permohonan, rahmat, ampunan
dan lain sebagainya. Adalah suatu kenyataan bahwa tak seorangpun yang sempurna,
apalagi maha sempurna, melainkan seseorang itu serba terbatas, sehingga dalam
menempuh perjalanan hidupnya yang sangat komplek itu, ia tidak akan luput dari
kesulitan dan problema. Oleh karena itu kita perlu mengetahui apa itu sholat, dan
syarat rukunya
Sesungguhnya shalat merupakan sistem hidup, manhaj tarbiyah dan ta’lim yang
sempurna, yang meliputi (kebutuhan) fisik, akal dan hati. Tubuh menjadi bersih dan
bersemangat, akal bisa terarah untuk mencerna ilmu, dan hati menjadi bersih dan suci.
Shalat merupakan tathbiq ‘amali (aspek aplikatif) dari prinsip-prinsip Islam baik
dalam aspek politik maupun sosial kemasyarakatan yang ideal yang membuka atap
masjid menjadi terus terbuka sehingga nilai persaudaraan, persamaan dan kebebasan
itu terwujud nyata. Terlihat pula dalam shalat makna keprajuritan orang-orang yang
beriman, ketaatan yang paripurna dan keteraturan yang indah.
Karena itu semua maka masyarakat Islam pada masa salafus shalih sangat
memperhatikan masalah shalat, sampai mereka menempatkan shalat itu

3
sebagai”mizan” atau standar, yang dengan neraca itu ditimbanglah kadar kebaikan
seseorang dan diukur kedudukan dan derajatnya. Jika mereka ingin mengetahui
agama seseorang sejauh mana istiqamahnya maka mereka bertanya tentang shalatnya
dan sejauh mana ia memelihara shalatnya, bagaimana ia melakukan dengan baik. Ini
sesuai dengan hadits Rasulullah SAW:
Apabila kamu melihat seseorang membiasakan ke Masjid, maka saksikanlah untuknya
dengan iman.
” (HR. Tirmidzi). Dalam kitab Jami’ush shogir lima orang sahabat r.a. yaitu Tsauban, Ibnu
Umar, Salamah, Abu Umamah dan Ubadah r.a.telah meriwayatkan hadist
 
‫ب َو اَق ِِم الص َّٰلو َۃؕ اِنَّ الص َّٰلو َۃ َت ۡن ٰہی َع ِن ۡال َف ۡح َشٓا ِء َو ۡالم ُۡنک َِرؕ َو َلذ ِۡک ُر‬ِ ‫ا ُ ۡت ُل َم ۤا ا ُ ۡوح َِی ِا َل ۡیکَ م َِن ۡالک ِٰت‬
ۡ ‫ہّٰللا ِ اَ ۡک َب ُرؕ َوہّٰللا ُ َی ۡع َل ُم َما َت‬
‫ص َنع ُۡو َن‬
ini : ” Sholat adalah sebaik-baik amalan yang ditetapkan Allah untuk hambanya”. Begitupun
dengan maksud hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu mas’ud dan Anas r.a

Shalat harus didirikan dalam satu hari satu malam sebanyak lima kali, berjumlah 17
rakaat. Shalat tersebut merupakan wajib yang harus dilaksanakan tanpa kecuali bagi muslim
mukallaf baik sedang sehat maupun sakit. Selain shalat wajib ada juga shalat-shalat sunah

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian shalat fardhu?
2. Bagaimana tata cara sholat fardhu yang baik dan benar?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui pengertian sholat.
2. Untuk mengetahui macam-macam sholat.
5. Untuk mengetahui manfaat sholat.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Shalat Fardhu


Menurut bahasa shalat fardhu’ artinya berdoa, sedangkan menurut istilah atau
syara’ sholat adalah menghadapkan jiwa jiwa dan raga kepada Allah SWT, karena
taqwa hamba kepada tuhannya, mengagungkan kebesarannya dengan khusyuk dan
ikhlas dalam bentuk perbuatan serta perkataan yang dimulai dengan takbir dan
diakhiri dengan salam sesuai dengan persyaratan yang ada

“ bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu al-kitab (Al-Qur’an) dan
dirikanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (Perbuatan-Perbuatan) keji
dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah SWT (dalam sholat) adalah lebih
besar (keutamaanya dari ibadah – ibadah yang lain) dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan”

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sholat adalah


merupakan ibadah kepada tuhan, berupa perkataan dengan perbuatan yang diawali
dengan takbir dan diakhiri dengan salam menurut syarat dan rukun yang telah
ditentukan.

B. Syarat Sholat Fardhu


1. Syarat Wajib Sholat

5
a. Islam
b. Baliqh
c. Berakal
d. Suci dari hadast dan najis, baik hadast besar dan kecil

2. Syarat Sah Sholat


a. Suci dari hadast dan najis, baik hadast besar dan kecil
b. Suci badan, pakaian, dan tempat sholat dari najis
c. Menutup aurat. Aurat laki-laki antara pusar sampai lutut, dan aurat perempuan
seluruh badannya kecuali wajah dan tangan
d. Telah masuk waktu sholat, artinya tidak sah bila dikerjakan belum masuk
waktu sholat atau telah habis waktunya, sebagaimana diterangkan dalam surah
An-Nisa ayat 103
ۡ ‫ض ۡیتُ ُم الص َّٰلوۃَ فَ ۡاذ ُکرُوا ہّٰللا َ قِ ٰی ًما َّو قُع ُۡودًا َّو ع َٰلی ُجنُ ۡوبِ ُکمۡ ۚ فَا ِ َذا‬
‫اط َم ۡان َۡنتُمۡ فَاَقِ ۡی ُموا الص َّٰلوۃَ ۚ اِ َّن الص َّٰلوۃَ َکان َۡت‬ َ َ‫فَا ِ َذا ق‬
‫َعلَی ۡال ُم ۡؤ ِمنِ ۡینَ ِک ٰتبًا َّم ۡوقُ ۡوتًا‬
Artinya: maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlahn Allah
diwaktu berdiri, diwaktu duduk, dan diwaktu berbaring. Kemudian kamu telah merasa
aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasanya). Sesungguhnya shalat itu
adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang beriman.

e. Menghadap kiblat
Sesuatu hal yang harus dilakukan seseorang sebelum melakukan ibadah shalat
baik fardhu/sunnah, yaitu ia harus menentukan dengan keyakinannya dengan kemana
arah kabah.
Adapun pengertian dan maksud arah kabah adalah dimana letak dan posisi
kabah dari 8 posisi arah mata angin, bukan ketepatan pada satu titik dimana
keberadaan kabah itu berada, terkecuali orang yang akan menjalankan shalat
dihadapan kabah, maka ia harus tepat menghadap tepat pada kabah sebagai titik pusat.
Jadi orang yang melakukan ibadah shalat pada posisi yang jauh dari letak
keberadaan kabah (semisal orang indonesia) maka ia tidak dapat disalahkan kalau
menghadap kearah mata angin letak keberadaan kabah atau tidak pada posisi dimana
kebaradaan kabah berada dengan memanfaatkan posisi matahari tepat diatas kabah
(rasdhul qiblat).

6
Sedangkan tata cara menghadap ke kabah atau arah keberadaannya, yaitu tidak
cukup hanya menghadapkan mukanya saja, melainkan dengan menghadapkan
dadanya pula atau menghadap dengan posisi tegak lurus bukan menoleh kearah kabah.

C. Rukun Shalat
Rukun ialah suatu yang harus dikerjakan dan merupakan bagian pokok yang
tidak boleh ditinggalkan. Misal membaca surah Al-Fatihah dalam shalat, jika surah
nya tidak dibaca maka shalatnya tidak sah.

Adapun rukun-rukun yang harus dilaksanakan yaitu:


1. Niat
2. Posisi berdiri bagi yang mampu
3. Takbiratul ihram
4. Membaca surah Al-Fatihah
5. Rukuk dan tuma’ninah
6. I’tidal dengan tumaninah
7. Sujud dua kali dengan tumaninah
8. Duduk diantara dua sujud dengan tumaninah
9. Duduk yang terakhir
10. Membaca tasyahud pada waktu duduk akhir
11. Membaca shalawat atas nabi Muhammada SAW pada tasyhud akhir setelah
membaca tasyhud
12. Mengucapkan salam
13. Tumaninah pada setiap gerakan
14. Tertib, maksudnya ialah melaksanakan ibadah shalat harus berurutan dari rukun
yang pertama sampai yang terakhir.

D. Hal-hal yang membatalkan Shalat

7
a. Meninggalkan salah satu rukun shalat atau memutuskan rukun sebelum sempurna
dilakukan.
b. Tidak memenuhi salah satu dari syarat shalat seperti berhadast, terbuka aurat.
c. Berbicara dengan sengaja.
“pernah kami berbicara pada waktu shalat, masing-masing dari kami berbicara
dengan temannya yang ada disampingnya, sehingga turun ayat : dan berdirilah
untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyu”. (HR. Jamaah Ahli Hadits kecuali
Ibnu Majah dari Zain bin Arqam).
d. Banyak bergerak dengan sengaja.
e. Makan dan minum
f. Menambah rukun fi’il, seperti sujud tiga kali
g. Tertawa, adapun batuk, bersin tidaklah membatalkan shalat
h. Mendahului imam sebanyak 2 kali, khusus bagi ma’mum

E. Macam-macam shalat fardhu


1. Shalat Dhuhur
2. Shalat ashar
3. Shalat maghrib
4. Shalat isya’
5. Shalat subuh

F. Manfaat shalat Fardhu


 Manfaat mempelajari Shalat Fardhu
Sebagai seorang muslim, bila mendengarkan panggilan shalat (adzan) setiap pada
waktu shalat itu merupakan suatu yang membahagiakan kita. Betapa tidak dengan
menunaikan ibadah shalat, amat banyak yang kita peroleh dalam kehidupan didunia
maupun diakhirat kelak. Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka takbir
rahasia shalat sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah sehari-hari yang
merupakan kewajiban bagi kita. Diantara hal tersebut yakni:
1. Menguatkan jiwa
Dalam hidup ini tak sedikit kita dapati manusia yang didominasi oleh hawa
nafsunya lalu manusia itu mengikutu apapun yang menjadi keinginannya meskipun

8
keinginannya itu merupakan suatu yang munkar dan mengganggu serta merugikan
orang lain. Karenanya, didalam islam ada perintah untuk memerangi hawa nafsu
dalam arti berusaha untuk bisa mengendalikan, bukan membunuh manusia yang
kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu yang bersifat duniawi. Manakala
dalam peperangan ini manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan
terjadi karena manusia yang kalah dalam perang yang melawan hawa nafsu itu
akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah SWT. Dengan ibadah shalat, maka
manusia akan berhasil mengendalikan hawa nafsunya, membuat jiwanya menjadi
kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh derajat yang tinggi dan
membuka pintu-pintu langit sehingga doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.
Allah SWT memerintahkan kita memperhatikan masalah ini dengan firmannya
yang artinya :
“bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu yaitu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan
dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan munkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar
(keutamaan-keutamaan dari ibadah yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang
kamu kerjakan “. (QS. Al-Ankabut : 45)

2. Mendidik kemauan
Shalat mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang sungguh-sungguh
dalam kebaikan, meskipun untuk melaksanakannya terhalang berbagai kendala.
Shalat yang baik akan membuat seseorang terus mempertahankan keinginannya
yang baik, meskipun peluang untuk menyimpangnya begitu besar. Karena itu
Rasulullah SAW menyatakan: shalat itu tiang agama.
Dalam kaitan ini maka shalat akan membuat kekuatan rohani seorang muslim
semakin prima. Kekuatan rohani yang prima akan membuat seseorang tidak akan
lupa diri meskipun mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat
besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang muslim tidak akan putus
asa meskipun penderitaan yang dialami sangat sulit.

3. Menyehatkan badan
Shalat yang baik dan benar akan memberikan pengaruh positif berupa
kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh Rasulullah SAW tetapi
juga dibuktikan pada dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang tidak pernah
9
meragukannya lagi. Mereka berkesempatan bahwa pada gerakan shalat
mengandung unsur senam jasmani, sehingga dapat menyehatkan tubuh, mencegah
otot dan pada bangun pagi waktu melaksanakan shalat subuh udara masih sejuk
dan segar sehingga badan kita merasa ada yang fresh didalam tubuh kita.

G. Tujuan Shalat
Shalat dalam agama islam menempati kedudukan yang tidak dapat ditandingi
dengan ibadah manapun juga, ia merupakan tiang agama dimana ia tidak dapat tegak
kecuali dengan shalat. Adapun tujuan didirikan shalat menurut al-Qur’an dalam surah
Al-Ankabut : 45

ُ ‫ب َو اَقِ ِم الص َّٰلوۃَ ؕ اِ َّن الص َّٰلوۃَ ت َۡنہٰ ی َع ِن ۡالفَ ۡح َشٓا ِء َو ۡال ُم ۡن َک ِر ؕ َو لَ ِذ ۡک ُر ہّٰللا ِ اَ ۡکبَ ُر ؕ َو ہّٰللا‬ َ ‫اُ ۡت ُل َم ۤا اُ ۡو ِح َی اِلَ ۡی‬
ِ ‫ک ِمنَ ۡال ِک ٰت‬
َ‫َصنَع ُۡون‬ ۡ ‫یَ ۡعلَ ُم َما ت‬

Artinya: dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-
perbuatan) keji dan munkar.

Dari unsur kata-kata melaksanakan itu tidak mengandung unsur batiniah sehingga
banyak mereka yang islam dan melaksanakan shalat tetapi mereka masih berbuat keji
dan munkar. Sementara kita mendirikan selain mengandung unsur lahir juga
mengandung unsur batiniah sehingga apabila shalat telah mereka dirikan, maka
mereka tidak akan berbuat jahat.

10
BAB III
KESIMPULAN

Kita sebagai makhluk ciptaan Allah SWT, harus senantiasa menaati dan
melakukan segala perintah yang telah diberikan oleh Allah SWT, termasuk untuk
melakukan ibadah shalat, karena shalat adalah tiang agama, menuntun kita semua
kejalan yang benar dan menuntun kita agar semakin dekat dengan Yang Maha Kuasa.

Dalam melaksanakan semua perintah Allah SWT harus dengan perasaan ikhlas
tanpa paksaan, karena shalat fardhu hukumnya wajib bagi kita semua.

11
DAFTAR PUSTAKA

1. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.walisongo.ac.id/6705/
3/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjnx6HpnKvlAhWsIbcAHRPADHkQ
FjABegQIBxAC&usg=AOvVaw2EUy6317tbxALf7iHk9mUu
2. https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://eprints.dinus.ac.id/18852/9/ba
b1_17898.pdf&ved=2ahUKEwit4K3HnavlAhVSfisKHbnYANEQ
FjAFegQIBRAB&usg=AOvVaw1mL1fqt2jLbv9X6CGulX_e

12

Anda mungkin juga menyukai