Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN KELOMPOK PRAKTEK KLINIK KEBIDANAN

KDPK ( KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KEBIDANAN )


D III KEBIDANAN ANGKATAN XIV
PERIODE 01 - 07 FEBRUARI 2021
DI RSUD PASAR REBO, RSU BUNDA MARGONDA,
BPM BIDAN TH TRI HARTATI ITA PUTRI DAN
KLINIK IMI CURUG TANGERANG

Disusun Oleh:

1. ANDINI EKA APRILIANI ( 154011402 )


2. DINI LIANI ( 154011404 )
3. EKA KUSUMA NINGTYAS ( 154011405 )
4. ELDA CERIA ANGGIA N ( 154011406 )
5. HAMADA PUNGKI A ( 154011407 )
6. HERLINA VIRONICA ( 154011408 )
7. LALA MONICA ( 154011410 )
8. MEGA SASKIA ( 154011411 )
9. RENI ASIH ( 154011413 )
10. RIZA NURMALIANA S ( 154011414 )
11. SITI FA’ADIAH R ( 154011416 )
12. SITI PATONAH ( 154011417 )
13. SUCI AMELIA ( 154011418 )
14. ANDRIANI ( 154011419 )
15. ANINDA DESYA R ( 154011420 )
16. CUT ERIKA ( 154011421 )
17. DELIMA RAHMAWATI ( 154011422 )
18. KUSMIATI ( 154011425 )
19. NINA NOVIANTI ( 154011427 )
20. NURMALA SARI D ( 154011428 )
21. INDAH SEPTIANI ( 154011429 )

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN


POLITEKNIK KARYA HUSADA JAKARTA
TAHUN AJARAN 2020 / 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat allah swt yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahnya
yang telah memberikan kesempatan kepada kami, sehingga dapat dapat menyelesaikan
laporan dengan judul “Praktek Klinik Kebidanan KDPK (Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan) D III Kebidanan Angkatan XIV periode 01 februari sampai dengan 07 februari
2021 di RSUD Pasar Rebo, RSU Bunda Margonda, BPM TH Tri Hartati Ita Putri, dan
Klinik IMI Curug, Tangerang”. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan laporan ini, yang terhormat:
1. Fediaa Kamarudin, S.Kep,MH.Kes selaku Ketua Yayasan Karya Husada.
2. Dr.Sobar, S.Psi,.MKM selaku Direktur Politeknik Karya Husada.
3. Nurhandayani,S.SiT,M.Kes selaku Kaprodi Diploma III Kebidanan Politeknik Karya
Husada.
4. Sugiharti, S.ST,M.Kes, Nirmala Harahap, S.ST,M.Kes, dan Irene Florensia Situmeang,
S.ST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing instansi
5. Seluruh staf dosen yang telah memberikan motivasi, bimbingan,arahan, selama kami
praktik dilapangan dan menyelesaikan laporan sehingga laporan ini bisa terselesaikan.
6. Bd.Pipih Maryati, S.ST dan NS.Leres Rahayu,S.Kep Selaku Koordinator RSUD Pasar
Rebo
7. NS.Hesti Rahayu, S.Kep dan Puji Handayani ,Am.Keb Selaku Koordinator RSU Bunda
Margonda
8. Tri Hartati Ita Putri S.ST M.KM Selaku Koordinator BPM TH Tri Hartati Ita Putri
9. Dewi Oktafiani, Amd.Kep Selaku Koordinator Klinik IMI Curug, Tangerang
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih banyak kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak. Semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca,
khususnya mahasiswi D III Kebidanan Politeknik Karya Husada.
 
Depok, 10 Februari 2021

Mahasiswa

i
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Tujuan..........................................................................................................................2
1.3 Manfaat........................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Kebidanan....................................................................................................................5
2.2 Rumah Sakit................................................................................................................7
2.3 BPM Bidan..................................................................................................................8
2.4 Klinik...........................................................................................................................9

BAB III GAMBARAN RUMAH SAKIT.............................................................................11


3.1 Frofil RSUD Pasar Rebo...........................................................................................11
3.2 Frofil Rsu Bunda Margonda......................................................................................15
3.3 Frofil BPM TH Tri Hartati Ita Putri..........................................................................17
3.4 Frofil Klinik IMI Curug, Tangerang.........................................................................18

BAB IV PENCAPAIAN KOMPETENSI


4.1 Pencapaian Kompetensi RSUD Pasar Rebo..............................................................21
4.1 Pencapaian Kompetensi RSU Bunda Margonda.......................................................22
4.1 Pencapaian Kompetensi BPM TH Tri Hartati Ita Putri.............................................24
4.1 Pencapaian Kompetensi Klinik IMI Curug, Tangerang............................................26

BAB V PEMBAHASAN PENCAPAIAN KOMPETENSI


5.1 Pembahasan pencapaian kompetensi RSUD Pasar Rebo..........................................28
5.1 Pembahasan pencapaian kompetensi RSU Bunda Margonda...................................29
5.1 Pembahasan pencapaian kompetensi BPM TH Tri Hartati Ita Putri.........................33
5.1 Pembahasan pencapaian kompetensi Klinik IMI Curug, Tangerang........................36

BAB VI PENUTUP ..............................................................................................................40

ii
6.1 Kesimpulan................................................................................................................41
6.2 Saran – Saran.............................................................................................................41
6.3 Jadwal PKK KDPK...................................................................................................42
LAMPIRAN

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Selama menimba ilmu diakademi kebidanan Politeknik Karya Husada pada tingkat 1
mendapatkan mata kuliah Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan ) yang merupakan mata kuliah dasar Akademik Kebidanan Politeknik Karya
Husada sebagai bekal utama untuk terjun di dunia medis Untuk itu seluruh Mahasiswa
Akademik Kebidanan Politeknik Karya Husada pada tingkat l semester ll dengan jumlah
22 orang di wajibakan untuk mengikuti Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan
Dasar Praktik Kebidanan ) ditahan yang dibagi menjadi Empat tempat praktik yaitu
Rumah sakit RSUD pasar rebo 10 mahasiswa, RSU Bunda Margonda 4 mahasiswa, di
PBM Putri 7 mahasiswa dan Klinik IMI Tangerang 1 mahasiswa. Pelaksanaan PKK
selama 1 minggu dimulai pada tanggal 1 februari s/d 7 februari 2021 dengan pembagian
ruangan sebagai berikut : RSUD pasar rebo ( Ruang delima dan ruang anak ) RSU Bunda
Margonda ( Ruang perawatan dan Ruang KB), BPM TH Tri Hartati Ita Putri ( Ruang
perawatan ), dan Klinik IMI Curug, Tangerang (ruang perawatan).
Dengan adanya upaya terjun langsung ke lahan yaitu di di Rumah Sakit, BPM bidan
dan Klinik serta pasien sebagai Subjek diharapkan Mahasiswa mampu menerapkan ilmu
yang di peroleh dari pembelajaran akademik dan mampu mengaplikasikannya pada
situasi nyata sehingga dengan diadakannya Praktik Klinik Kebidanan KDPK
(Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan) Mahasiswa mampu meningkatkan
konsistensinya, Semakin bertambah ilmu pengetahuannya, serta mampu meningkatkan
mutu keterampilan dan kualitasnya guna dijadikan sebuah pembelajaran yang bermakna
di kehidupan yang mendatang untuk menjadi bidan yang profesional, Trampil, Mandiri
dan berakhlakul kharimah.
Selama praktik di RSUD Pasar Rebo, Rsu Bunda Margonda, BPM TH Tri Hartati Ita
Putri, dan Klinik IMI Curug, Tangerang selama 1 minggu terdapat perbedaan prosedur
tindakan antara ditempat praktik dengan teori namun perbedaan ini bukanlah merupakan
asuhan yang prinsip melalui arah yang berbeda sesuai dengan situasional dilapangan
misalnya yaitu : dalam memberikan makan dan minum antara tempat praktik dan teori
terdapat perbedaan ditempat Praktik tidak menggunakan tissue dan perlak pengalas serta
tidak menyusun dan menyiapkan makanan karena sudah disiapkan oleh Ahli Gizi di

1
Rumah Sakit dalam memandikan pasien dewasa tidak menggunakan sikat gigi, handuk
dan sabun dalam mengatur posisi pasien ( Sim ) tidak menggunakan bantal kecil.

1.2 Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah melaksanakan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan ) Mahasiswa dapat melaksanakan teknik Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Manusia sesuatu dengan standar prosedur yang ditetapkan serta prinsip - prinsipnya
2. Tujuan Khusus
a. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( keterampilan Dasar Praktik
Kebidanan ) di harapkan Mahasiswa dapat melakukan pemeliharan alat -alat
dengan teknik sterilisasi dan desinfeksi
b. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan Mahasiswa dapat menyiapkan tempat tidur klien
terbuka dan tertutup dan mengganti alat tenun dengan klien diatasnya
c. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat membantu klien memenuhi
kebutuhan rasa aman nyaman
d. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat melakukan pengukuran
TTV(mengukur suhu, menghitung denyut nadi, mengukur tekanan darah, dan
menghitung pernapasan)
e. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat melakukan pemeriksaan fisik
pada pasien
f. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat membantu klien dalam
personal hygine yaitu memandikan pasien danvulva hygiene
g. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat mengkaji dan memenuhi
kebutuhan eliminasi
h. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat mengkaji dan memenuhi
kebutuhan nutrisi

2
i. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat membantu klien dalam
ambulasi
j. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat membantu aktifitas atau
istirahat pasien
k. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat melakukan pemberian obat
pada klien
l. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat memenuhi kebutuhan
pernafasan klien
m. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat memberikan pendidikan
kesehatan pada klien
n. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat membantu persiapan pre oprasi
dan perawatan post operasi
o. Setelah melakukan Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar
Praktik Kebidanan ) di harapkan mahasiswa dapat melakukan pengenalan
instrumen dalam praktik kebidanan

1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Mahasiswa memperoleh keterampilan dan pengalaman selama praktik dilapangan
sehingga pengetahuan mahasiswa semakin bertambah
b. Mahasiswa mampu membedakan antara tinjauan teori dan praktik lahan pada letak
perbedaannya Serta mampu menarik kesimpulan dari tindakan yang telah
dilakukan sehingga mahasiswa dapat berfikir secara logis dan Rasional
c. Mahasiswa dapat menerapkan ilmu ditahan praktik
d. Mendidik kedisiplinan .tanggung jawab dan ketetiban mahasiswa pada pasien, diri
sendiri dan Kepada Tuhan Yang Maha Esa
2. Bagi Pasien
a. Pasien dapat memperoleh pelayanan dan perawatan yang memadai

3
b. Mempercepat proses penyembuhan penyakit
c. Pencegahan infeksi Nosokomial
3. Bagi Rs
a. Dapat membantu paramedis di RS dalam melakukan pelayanan terhadap pasien
b. Meningkatkan keterampilan dalam membimbing Mahasiswa

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kebidanan
A. Pengertian Kebidanan
Kebidanan adalah salah satu bidang ilmu yang mempelajari keilmuan
dan seni yang mempersiapkan kehamilan, menolong persalinan, nifas dan
menyusui, masa interval dan pengaturan kesuburan, klimakterium dan
manepouse, bayi baru lahir dan balita, fungsi - fungsi reproduksi manusia serta
memberikan bantuan atau dukungan pada perempuan, keluarga dan
komunitasnya. Didalam bahasa inggris, kebidanan di terjemahkan sebagai
“Midwife”.
Bidan adalah salah satu profesi di bidang kesehatan yang secara khusus
mengenai kehamilan, persalinan, keadaan setelah melahirkan serta pelayanan-
pelayanan paramedic yang berhubungan dengan organ reproduksi. Ikatan Bidan
Indonesia atau yang di singkat IBI adalah organisasi profesi yang menghimpun
seluruh bidan di Indonesia. Saat ini IBI bersama seluruh pihak yang terkait
dengan kebidanan. Pada tahun 2016, RUU Kebidanan telah masuk kedalam
daftar prolegnas DPR RI.
B. Pelayanan Kebidanan
Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari system pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar (teregister) yang dapat
dilakukan secara mandiri, kolaborasi atau rujukan.
C. Praktik Kebidanan
Praktik Kebidanan adalah Implementasi dari ilmu Kebidanan oleh
bidan yang bersifat otonom, kepada perempuan, keluarga dan komunitasnya,
didasari etika dan kode etik bidan.
D. Keterampilan Dasar Praktek Klinik Kebidanan
Pelayanan atau asuhan kebidanan yang bersifat langsung kepada pasien
atau klien dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar Keterampilan Dasar
Kebidanan meliputi :
1. Pengkajian tanda tanda vital yaitu mengukur suhu badan, menghitung
denyut nadi, menghitung pernafasan, dan mengukur tekanan darah pada
maternal dan neonatal.

5
2. Menjelaskan prinsip pemberian obat secara tropical yaitu, melalui mulut,
kulit, mata, telinga, hidung dan supositoria. Untuk pemberian obat secara
parental yaitu intra cutan, sub cutan, intra vena dan intra muscular.
3. Menjelaskan kebutuhan hygiene pada ibu dan bayi meliputi perawtan kulit,
memandikan ibu dan bayi, menggosok punggung, perawatan kaki dan kuku,
hygiene pada mulut dan gigi perawatan mulut dan gigi khusus, perawatan
gigi palsu, menyisir dan mencuci rambut, perawatan mata ,telinga dan
hidung, perawatan pirenium mengganti pakaian dan popok pada bayi serta
lingkungan sekitar pasien atau klien.
4. Menjelaskan prinsip kebutuhan eliminasi pada ibu dan bayi meliputi
mendeskripsikan proses perkemihan fisiologi urine dan alat vital, mengkaji
riwayat masalah eliminasi urin dan alat vital, memasang dan mencabut
kateter irigasi kateter.
5. Menguatkan otot dasar panggul, masalah-masalah terkait dengan eliminasi
uri dan alat vital, pemeriksaan diagnostic, uri dan alat vital, menolong BAB
atau BAK di tempat tidur, pemberian obat laktasif dan anti diare serta
memasang dan mencabut edema.
E. AsuhanKebidanan
Asuhan kebidanan adalah proses pengambilan keputusan dan tindakan
yang dilakukan oleh bidan sesuai dengan wewenang dan ruang lingkup
praktiknya berdasarkan ilmu dan kiat kebidanan. Manajemen asuhan kebidanan
adalah pendekatan dan kerangka piker yang digunakan oleh bidan dalam
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis mulai dari
pengumpulan data, analisis data, diagnose kebidanan, perencanaan, pelaksanaan
dan evaluasi.
Secara ringkas, asuhan kebidanan adalah asuhan yang diberikan oleh seorang
bidan yang mempunyai ruang lingkup sebagai berikut :
a. Remaja Putri
b. Wanita Pranikah
c. Ibu hamil
d. Ibu bersalin
e. Ibu Nifas
f. Bayi baru lahir
g. Bayi dan balita

6
h. Menopause
i. Wanita dengan gangguan reproduksi

2.2 Rumah Sakit


A. Pengertian Rumah sakit
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
340/MENKES/PER/III/2010 adalah: “Rumah sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat”.
Sedangkan pengertian rumah sakit menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia No. 1204/Menkes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Rumah Sakit, dinyatakan bahwa : “Rumah sakit merupakan sarana
pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit maupun orang sehat, atau
dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan terjadinya
pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan”. Dari pengertian diatas, rumah
sakit melakukan beberapa jenis pelayanan diantaranya pelayanan medik, pelayanan
penunjang medik, pelayanan perawatan, pelayanan rehabilitasi, pencegahan dan
peningkatan kesehatan, sebagai tempat pendidikan dan atau pelatihan medic dan
para medik, sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi
bidang kesehatan serta untuk menghindari risiko dan gangguan kesehatan
sebagaimana yang dimaksud, sehingga perlu adanya penyelenggaan kesehatan
lingkungan rumah sakit sesuai dengan persyaratan kesehatan.
B. Tugas dan fungsi rumah sakit
Berikut merupakan tugas sekalipun fungsi dari rumah sakit, yaitu :
1. Melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,
2. Melaksanakan pelayanan medis tambahan, pelayanan penunjang medis
tambahan
3. Melasanakan pelayanan kedokteran kehakiman
4. Melaksanakan pelayanan medis khusus
5. Melaksanakan pelayanan rujukan kesehatan
6. Melaksanakan pelayanan kedokteran gigi
7. Melaksanakan pelayanan kedokteran social
8. Melaksanakan pelayanan penyuluhan kesehatan

7
9. Melaksanakan pelayanan rawat jalan atau rawat darurat dan rawat tinggal
(observasi)
10. Melaksanakan pelayanan rawat inap
11. Melaksanakan pelayanan administrative
12. Melaksanakan pendidikan para medis
13. Membantu pendidikan tenaga medis umum
14. Membantu pendidikan tenaga medis spesialis
15. Membantu penelitian dan pengembangan kesehatan
16. Membantu kegiatan penyelidikan epidemiologi.
Tugas dan fungsi ini berhubungan dengan kelasdan type rumah sakit yang di
Indonesia terdiri dari rumah sakit umum dan rumah sakit khusus, kelas a, b, c, d.
berbentuk badan dan sebagai unit pelaksana teknis daerah perubahan kelas rumah
sakit dapat saja terjadi sehubungan dengan turunnya kinerja rumah sakit yang
ditetapkan oleh menteri kesehatan Indonesia melalui keputusan dirjenyan medic.

2.3 Bidan Praktek Mandiri (BPM)


A. Pengertian Bidan Praktek Mandiri (BPM)
Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan di
bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah serangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan
masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan kemampuannya. Bidan yang
menjalankan praktek harus memiliki Surat Izin Praktek Bidan (SIPB) sehingga
dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau program.
Bidan Praktek Mandiri memiliki berbagai persyaratan khusus untuk
menjalankan prakteknya, seperti tempat atau ruangan praktek, peralatan, obat –
obatan. Namun pada kenyataannya BPM sekarang kurang memperhatikan dan
memenuhi kelengkapan praktek serta kebutuhan kliennya. Di samping peralatan
yang kurang lengkap tindakan dalam memberikan pelayanan kurang ramah dan
bersahabat dengan klien. Sehingga masyarakat berasumsi bahwa pelayanan
kesehatan bidan praktek mandiri tersebut kurang memuaskan.
Praktek pelayanan bidan mandiri merupakan penyedia layanan kesehatan,
yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan, khususnya
dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat pengguna
jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu, perlu adanya

8
regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas persiapan sebelum bidan
melaksanakan pelayanan praktek seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan
praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.
B. Tugas dan Fungsi Bidan Praktik Mandiri
Dalam bidan praktek mandiri memberikanTugas dan Fungsi yang meliputi:
1) Penyuluhan Kesehatan
2) Konseling KB
3) Antenatal Care (senam hamil, perawatan payudara)
4) Asuhan Persalinan
5) Perawatan Nifas (senam nifas)
6) Perawatan Bayi
7) Pelayanan KB (IUD, AKBK, Suntik, Pil)
8) Imunisasi (Ibu dan Bayi)
9) Kesehatan Reproduksi Remaja
10) Perawatan Pasca Keguguran.

2.4 Klinik
A. Pengertian Klinik
Pengertian Klinik Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan dan menyediakan pelayanan medis dasar dan atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh
seorang tenaga medis (Permenkes RI No.9, 2014) . Klinik adalah fasilitas
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan
yang menyediakan pelayanan medis dasar 14 dan/atau spesialistik,
diselenggarakan oleh lebih dari satu jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh
seorang tenaga medis.
B. Tugas dan fungsi klinik
Berikut merupakan tugas sekalipun fungsi dari klinik, yaitu :
1. Klinik menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif.
2. Pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan
dalam bentuk rawat jalan, one day care, rawat inap dan/atau home care.

9
3. Klinik yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan 24 (dua puluh empat)
jam harus menyediakan dokter serta tenaga kesehatan lain sesuai kebutuhan
yang setiap saat berada di tempat

10
BAB III
GAMBARAN RUMAH SAKIT

3.1 Profil RSUD Pasar Rebo


A. Sejarah RSUD Pasar Rebo 
RSUD Pasar Rebo mengalami beberapa kali transformasi sebelum akhirnya
menjadi rumah sakit yang mengalami perubahan bentuk badan hukum seperti
sekarang ini. Pada masa awalnya rumah sakit ini dimulai dari sebuah bangunan
POS P3K di Jalan Bidara Cina, Cawang-Jakarta Timur (Kini Jalan Otto Iskandar
Dinata, Cawang)  di tahun 1945-1957, kemudian tahun 1957 POS P3K ini
bertransformasi dan dipindahkan ke Jalan TB Simatupang No.30 Jakarta Timur
berganti nama menjadi Rumah Sakit karantina. Tahun 1964 rumah sakit ini
menjadi rumah sakit Tuberkulosa Paru, perubahan ini terjadi karena Rumah Sakit
Umum Pemerintah(RSUP)  Cipto Mangunkusumo tidak lagi memberikan
pelayanan 61 perawatan dan pengobatan pasien paru-paru. Sampai saat ini pun
RSUD Pasar Rebo masih dikenal sebagian masyarakat sebagai Rumah Sakit paru-
paru.Kemudian tahun 1997 menjadi Rumah Sakit Umum kelas C berdasarkan SK
Menkes No.303 tahun 1987.
Masa 1992- 1996,  RSUD  Pasar Rebo melalui masa uji coba sebagai RSUD
unit Swadana DKI Jakarta selama 5 tahun dan di tahun kelima ditetapkan sebagai
Rumah Sakit unit Swadana Daerah, melalui PERDA DKI Jakarta nomor 2
tahun 1996.Sejak itu RSUD Pasar Rebo diberi kewenangan menggunakan
pendapatan fungsionalnya dalam membiayai kebutuhan operasionalnya baik
pemeliharaan, perawatan dan pengembangan kualitas tenaga sumber daya
manusia untuk meningkatkan mutu pelayanan melalui peningkatan hasil dan daya
guna serta kemandirian dibidang keuangan dalam membiayai unit-unit produktif.
Tahun 1997, dilakukan pembangunan gedung baru berlantai delapan sebagai
pengembangan gedung rumah sakit. 
Status RSUD Pasar Rebo ditingkatkan menjadi RSUD kelas B pada tahun
1998 melalui PERDA DKI Jakarta nomor 4 tahun 1998. Beberapa tahun
kemudian berdasarkan perda No. 15 Tahun 2004, Rumah sakit ini berubah
menjadi Badan Hukum Perseroan Terbatas (PT). Perubahan ini mengakibatkan
perubahan bentuk struktur organisasi. Kemudian tahun 2006 terjadi perubahan
menjadi PPK-BLUD sesuai dengan SK Gubernur No. 249/2007 tanggal 2 januari

11
2007 tentang penetapan RSUD Pasar Rebo DKI Jakarta, yang menerapkan pola
pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) secara
penuh.
Tahun 2008, RSUD Pasar Rebo mendapatkan sertifikasi ISO 9001:2000 pada
tanggal 9 Februari 2008. Ditahun berikutnya, 2009 RSUD Pasar Rebo kembali
memperoleh sertifikat ISO 2009 : 2008 pada tanggal 12 maret 2009. Kemudian di
tahun 2010 RSUD Pasar Rebo mempersiapkan master plan pembangunan gedung
eks.Akademi Perawat Jayakarta dan tahun 2011 pihak rumah sakit
mempersiapkan rencana akreditasi 16 pelayanan demi meningkatkan kualitas
pelayanan bagi masyarakat.
RSUD Pasar Rebo adalah sebuah rumah sakit umum yang berada di Jakarta
Timur , dengan alamat lengkap Alamat : Jalan Let. Jend T.B Simatupang No.30 ,
Daerah Khusus Ibukota Jakarta13760 terdiri atas gedung A,B,C Kegiatan praktik
mahasiswa di adakan di gedung B ruang delima dengan denah
1. Ruang delima terbagi atas 3 kelas
a. Kelas 1 terdiri dari 3 ruangan, setiap ruangan terdiri dari 2 bad dan 2 bad
untuk bayi, dan terdapat satu televisi dan 1 kamar mandi yaitu kamar
mandi dengan nomor 306,307,308
b. Kelas 2 terdiri dari 2 ruangan , setiap ruangan terdiri dari 4 dan 5 bad dan
4 dan 5 bad untuk bayi, dan terdapat 1 televisi dan 1 kamar mandi yaitu
301 , 302
c. Kelas 3 terdapat 3 ruangan, setiap ruangan terdiri dari 4,8 dan 10 bad ibu
dan bayi
2. Ruang bersalin terbagi menjadi 3 kelas :
a. Pertama ruang USG terdiri dari 1 bad
b. Kedua ruang persalinan terdiri dari 4 bad
c. Ketiga ruang isolasi terdiri dari 1 bad
d. Dan terdapat 2 kamar mandi
3. Ruang perinatologi dibagi menjadi 2 :
a. Ruang tunggu
b. Ruang incubator
4. Terdapat ruang C1, kamar dokter, dan ruang dokter SPOG
5. Terdapat 2 kamar mandi, 1 kamar mandi untuk petugas dan kamar mandi
dokter.

12
Di RSUD pasar rebo terdapat 1 masjid, 3 koperasi, 1 IGD dilantai dasar. Di
gedung C terdapat ruang operasi di lantai 2 dan terdapat apotek. Terdapat ruang
laboratorium dilantai 1 dan dasar, terdapat ruang gizi di bawah lantai dasar, depan
terdapat parkiran, terdapat beberapa tempat ATM.
B. VISI RSUD pasar rebo
Menjadi rumah sakit unggulan yang bermutu internasional dan rujukan terbaik
di ibu kota Negara republic Indonesia tahun 2017.
C. MISI RSUD pasar rebo.
1. Menyediakan sumber daya pelayanan kesehatan unggulan
2. Membangun kolaborasi dengan sarana pelayanan kesehatan dan pendidikan
yang bermutu internasional
3. Terciptanya kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di ibu kota
negara republik Indonesia
D. Falsafah
Melayani secara professional dan sepenuh hati
E. Motto
Kami peduli kesehatan anda
F. Fasilitas dan pelayanan
1. Pelayanan Spesialis Klinik :
a. Kesehatan anak
b. Bedah umum
c. Bedah syaraf
d. Gizi
e. Orthopedi
f. Urologi
g. Psikiatri
h. Kulit dan kelamin
i. Jantung
j. Mata
k. Kebidanan dan Kandungan
l. Penyakit dalam
m. Gigi dan Mulut
n. THT
o. Paru

13
p. Perawatan Kecantikan
q. Rehab Medik dan Fisiotrapi
r. Medical Check Up
s. Radiotrapi
t. Tim Penguji Kesehatan
2. Pelayanan Rawat Inap :
a. Kelas III
b. Kelas II
c. Kelas I
d. Kelas Utama
e. VIP
f. VVIP
g. ICU
h. CVCU
i. HCU
j. NICU
k. IGD
3. Pelayanan Penunjang
a. Laboratorium Patologi Klinik
b. Laboratorium Anatomi
c. CT Scan
d. X-RAY
e. USG
f. HSG
g. RPG
h. Afendograf
i. Uretros Sistografi
j. Bedah Laser
k. Konsultasi Gizi
l. Farmasi
m. Kamar Bedah
n. Pelayanan Bedah Sehari / Same Day Sugery

14
3.2 Profil RSU Bunda Margonda
A. Sejarah RSU BundaMargonda
RS Bunda Margonda terletak di lokasi pusat kota Depok. RS ini di bangun
pada tahun 2005 diatas tanah seluas 2.080 meter persegi dengan nama RSIA Bunda
Margonda. Pada tahun 2008 RSIA Bunda Margonda yang hanya melayani khusus
pasien ibu dan anak selanjutnya berubah menjadi RSU Bunda Margonda yang
dapat melayani secara umum kepada pasien tidak hanya khusus ibu dan anak.
RS Bunda Margonda merupakan group dari PT Bunda medik Health care
System Jakarta yang telah beropersional selama 40 tahun ikut berkiprah dalam
pelayanan kesehatan kepada masyarakat luas, baik warga Jakarta maupun
Indonesia, yang berperan dalam menolong masalah kesehatan keluarga. Mulai dari
melahirkan, perawatan anak, hingga membantu proses kehamilan program bayi
tabung.
RS Bunda Margonda adalah salah satu rumah sakit yang berada dibawah
payung. Bunda medik Health care System atau BMHS yang diantaranya adalah
RSIA Bunda Jakarta, RSU Bunda Jakarta, RSU Bunda Margonda, RSU Citra BMC
Padang, RSB AnandaCiputat, Morula IVF Jakarta, Morula IVF Mrgonda, Morula
IVF Surabaya, Morula IVF Padang, Morula IVF Pekan baru dan Emergency
Respons.
Berbagai upaya dilakukan guna peningkatan mutu pelayanan RS Bunda
Margonda dengan melalui pengembangan fasilitas penunjang medis yang ,modern,
sumber daya manusia, serta sarana prasarana untuk menunjang pelayanan secara
optimal kepada pasien. Kerja sama antar bagian pun ditingkatkan untuk menjalin
hubungan antara karyawan, serta penuh keakraban dalam suasana kekeluargaan.
Karena keberhasilan yang dicapai RS Bunda Margonda ini merupakan hasil
kerjasama tim dan tentunya tidak lepas dari dukungan seluruh jajaran personil
rumah sakit mulai dari dokter, perawat dan non medis yang memiliki lolalitas dan
dedikasi yang tinggi.
B. Visi RSU Bunda Margonda
Menjadi Rumah sakit terdepan dalam pelayanan kesehatan swasta dalam
bidang ibu dan anak Indonesia khususnya di Jakarta dengan pelayanan berkualitas
tinggi.

15
C. Misi RSU Bunda Margonda
1. Mengembangkan pelayanan jasa rumah sakit yang berkualitas tinggi kepada
masyarakat yang dilayani, khususnya ibu dan anak.
2. Mengembangkan kualitas pelayanan medis dan non medis yang prima di
dukung oleh sumber daya manusia yang berkualitas.
3. Mengembangkan pelayanan jasa Rumah sakit dengan selalu mengikuti
kemajuan teknologi.
4. Mengembangkan sarana dan prasarana Rumah sakit yang nyaman dan berfungsi
secara optimal.
D. Fasilitas dan Pelayanan
1. Poliklinik Penyakit Dalam
2. Poliklinik Orthopedi
3. Poliklinik Saraf
4. Poliklinik Kulit dan Kelamin
5. Poliklinik THT
6. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan
7. Poliklinik Anak
8. Poliklinik Penyakit Jantung
9. Poliklinik Penyakit Paru
10. Poliklinik Keluarga
11. Poliklinik Bayi Tabung
12. Poliklinik Bedah
13. Poliklinik Gigi
14. Fisioterapi
15. UGD (Unit Gawat Darurat)
16. Ruang Oprasi
17. Water Brith (Melahirkan di dalam air)
18. Kamar bersalin
19. Laboratorium
20. Laparaskopi
21. Usg 3-4 dimensi
22. Ct Scan.
23. Spirometri.
24. Echocardiografi.

16
25. Treadmil.
26. Apotik/farmasi 24 jam
27. Home Care
28. Evakuasi medic darurat
29. SenamHamil
30. Medical Chek Up
31. Kelas prenatal

3.3 Profil BPM TH Tri Hartati Ita Putri


A. Sejarah BPM TH Tri Hartati Ita Putri
Bidan Praktek Mandiri (BPM) merupakan bentuk pelayanan kesehatan dasar
yang diberikan oleh bidan kepada pasien (individu, keluarga, dan masyarakat)
sesuai dengan kewenangan dan kemampuan yang ditujukkan khusus bagi
perempuan. Bidan delima adalah sistem standarisasi kualitas pelayanan bidan
praktek swasta, dengan penekanan pada kegiatan monitoring dan evaluasi serta
kegiatan pembinaan dan pelatihan rutin yang berkesinambungan.
BPM Tri HartatiIta Putri merupakan BPM milikBidan Tri HartatiIta Putri,
S.ST, M.KM atau sering disapa dengan bidan Putri, bidan Putri merupakan lulusan
Stikes Indonesia Maju Jakarta. BPM Tri HartatiIta Putri berdiri sejak tahun 1998
dan sudah menjadi bidan delima. Bertempat di Gg. SMK Amaliah Jl. Akses UI
No.62Rt/03 Rw/01, Srengseng Sawah, Jaga karsa Jaksel, Jakarta, Indonesia 12640,
BPM ini buka setiap hari pada pukul 07.30 – 21.30.
BPM Tri Hartati Ita Putri memberikan pelayanan persalinan 24 jam serta
perawatan pasca persalinan, imunisasi, KB, pelayanan nifas, pemeriksaan
kehamilan, senam hamil, pelayanan konseling dan Kesehatan reproduksi serta
pelayanan OBGYN dan USG oleh drFika, Sp.OG setiap hari sabtu. Fasilitas yang
diberikan di BPM antara lain ruang tunggu, toilet, ruang konsultasi, ruang bersalin,
ruang perawatan serta ruang USG.
Setiap hari BPM Tri Hartati Ita Putri melayani kurang lebih 10 pasien perhari
dan ramai pada saat weekend dan saat jadwal USG. Dalam memberikan pelayanan
bidan Putri selalu mengutamakan kenyamanan dan keamanan pasien dibuktikan
dengan ruang konsul yang tertutup, ruangan dilengkapi dengan pendingin udara,
memberikan pelayanan sesuai tugas dan fungsi bidan.

17
B. Fasilitas dan Pelayanan
1. Fasilitas
a) Ruang Konsultasi
b) Ruang Bersalin dan Nifas
c) Ruang Perawatan
d) Ruang USG
e) Ruang Tunggu
f) Toilet
2. Pelayanan BPM
a) Persalinan 24 jam
b) PeriksaHamil
c) Senam hamil
d) Imunisasi
e) KB
f) Kesehatan Reproduksi
g) PelayananKonseling
h) PelayananNifas
3. PelayananPenunjang
a) USG
b) Rapid Tes
c) Guladarah
d) Protein urine
e) Urine reduksi
f) Cek HB

3.4 Klinik IMI Curug, Tangerang


A. Sejarah Klinik IMI Curug, Tangerang
Bertujuan untuk menyediakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat sekitar,
maka pada tahun 2002 didirikanlah klinik IMI oleh Dr. Retno Widowati didaerah
Cikupa. Pada tahun 2005 atas pertimbangan agar mendapat lokasi yang lebih
strategis klinik IMI berpindah lokasi ke Curug yang sekarang beralamat di Jl. Raya
PLP Curug no 3A, Tangerang.
Untuk memberikan pelayanan kepada pasien, kami menerima berbagai macam
keluhan dan masalah kesehatan masyarakat yang akan ditangani oleh beberapa

18
tenaga ahli medis kami. Tenaga ahli medis yang saat ini kami miliki antara lain
adalah 5 dokter umum, 2 dokter gigi, 12 bidan,3 perawat, 1 apoteker, 2 asisten
apoteker dan 3 analis laboratorium. Kami juga memiliki berbagai fasilitas dan
peralatan penunjang kebutuhan medis seperti USG, EKG, laboratorium, dan
fisioterapi. Klinik IMI turut serta bekerja sama dengan BPJS untuk melayani para
peserta BPJS.Klinik IMI juga membuka kerja sama bagi perusahaan-perusahaan
yang membutuhkan pelayanan medis bagi para karyawannya.
Pelayanan yang dimiliki oleh klinik IMI adalah :
1. UGD untuk pasien yang membutuhkan pelayanan darurat, dengan peralatan
yang lengkap dan siap melayani
2. Poliklinik Umum dengan pelayanan oleh dokter umum yang ramah dan
berpengalaman serta stand by 24 jam
3. Poliklinik Gigioleh dokter gigi yang ahli dan terampil serta peralatan yang
lengkap untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi
4. Imunisasi untuk kekebalan tubuh bagi bayi
5. Laboratorium Kesehatanoleh tenaga yang ahli dibidangnya
6. USG untuk melihat kondisi janin pada ibu hamil yang akan dilayani oleh
tenaga ahli yang dapat mengoperasikan alat USG dengan baik
7. EKG untuk merekam jantung yang dikerjakan oleh tenaga yang
berpengalaman
8. Apotek yang menyediakan berbagai obat-obatan bagi pasien yang
membutuhkan
9. Pelayanan Persalinanyang akan ditangani oleh bidan jejaring yang bekerja
sama dengan klinik IMI
10. Senam Ibu Hamil yang diperuntukkan bagi ibu hamil agar mencapai kondisi
yang baik
11. Senam Diabetes Dan Senam Jantungyang diperuntukkan bagi penderita
diabetes dan jantung agar kondisi kesehatannya stabil
B. Tujuan
1. Menjadi klinik yang mampu memberikan pelayanan secara Inovatif Dan
Efisien dengan didukung sumber daya manusia yang profesional.
2. Mengupayakan peningkatan sarana dan prasarana sesuai kebutuhan
masyarakat
3. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

19
C. Sasaran
Program pelayanan kesehatan Klinik IMI diberikan kepada masyarakat dan
karyawan yang berada disekitar lingkungan klinik
D. Tata nilai :
1. Cerdas : cerdas dalam menanggapi segala permasalahan yang terjadi dalam
pelaksanaan pelayanan pasien
2. Ramah : melayani pasien dengan ikhlas tanpa membedakan status sosial, serta
mengedepankan pelayanan dengan senyum, salam, sapa, sopan, dan santun
3. Profesional : memiliki kemampuan dalam memberikan pelayanan yang baik
E. Visi
Menjadikan Klinik yang tanggap dan cerdas dalam pelayanan kesehatan
F. Misi :
1. Melayani dengan sepenuh hati
2. Membudayakan promosi, preventif, bersesinambungan.
3. Mengembangkan inovasi perilaku hidup sehat bagi semua penderita
berwawasan lingkungan dan pola hidup sehat
4. Membentuk kelompok penderita kronis

20
BAB IV
PENCAPAIAN KOMPETENSI PKK KDK

4.1 Pencapaian di RSUD Pasar Rebo


No Target Kompetensi Pencapaian
1. Sterilisasi 6%
2. Desinfeksi 0%
3. Menyiapkan tempat tidur terbuka 100%
4. Menyiapkan tempat tidur tertutup 42%
5. Mengganti alat tenun dengan klien diatasnya 100%
6. Melakukan kompres dingin/kirbat es 0%
7. Melakukan kompres hangat/ buli-buli panas 9%
8. Melakukan penjahitan luka 0%
9. Merawat luka (ganti verban) 51%
10. Mengangkat jahitan 6%
11. Mengukur suhu tubuh 100%
12. Menghitung denyut nadi 100%
13. Mengukur tekanan darah 100%
14. Menghitung pernafasan 100%
15. Pemeriksaan fisik 12%
16. Memandikan klien 21%
17. Vulva hygiene 18%
18. Membantu klien mempergunakan pispot/urinal 66%
19. Mengumpulkan tinja untuk pemeriksaan 45%
20. Mengumpulkan air kemih/urine untuk bahan 69%
pemeriksaan
21. Melakukan kateterisasi kandung kemih 3%
22. Merawat klien dengan keteter permanen 21%
23. Mengkaji dan memenuhi kebutuhan nutrisi 0%
24. Mengangkat dan membalikan klien ditempat tidur 100%
25. Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankar 48%
26. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda 69%
27. Melakukan latihan dalam persiapan ambulasi 12%
28. Memperbaiki posisi klien 51%
29. Sikap sim 18%
30. Sikap fowler / semi fowler 18%
31. Sikap trendelenburg 0%
32. Sikap dorsal recumbent 3%
33. Sikap knee chest (genu pectoral) 0%
34. Sikap dorsal sacral(litotomi) 3%
35. Menyiapkan obat 100%
36. Pemberian obat tetes mata 0%
37. Pemberian obat tetes hidung 0%
38. Pemberian obat tetes telinga 0%
39. Pemberian obat melalui sublingual 0%

21
40. Pemberian obat melalui rectal / vagina 12%
41. Subcutan 0%
42. Intra muscular 9%
43. Intra derma / intra cutan 12%
44. Intra vena 72%
45. Infus dan perawatannya 66%
46. Menghitung tetesan infuse 69%
47. Pemeriksan laboratorium (pengambilan darah dan urine) 30%
48. Memasang dan melepas O2 9%
49. Memberikan pendidikan kesehatan (health education) 9%
50. Persiapan preoperasi dan perawtan post operasi 0%
51. Pengenalan instrument dalam praktik kebidanan 0%

4.2 Pencapaian di RSU Bunda Margonda


No Target Kompetensi Pencapaian
1. Sterilisasi 25 %
2. Desinfeksi 25 %
3. Menyiapkan tempat tidur terbuka 100 %
4. Menyiapkan tempat tidur tertutup 15 %
5. Mengganti alat tenun dengan klien diatasnya 75 %
6. Melakukan kompres dingin/kirbat es 0%
7. Melakukan kompres hangat/ buli-buli panas 0%
8. Melakukan penjahitan luka 0%
9. Merawat luka (ganti verban) 0%
10. Mengangkat jahitan 0%
11. Mengukur suhu tubuh 100 %
12. Menghitung denyut nadi 100 %
13. Mengukur tekanan darah 100 %
14. Menghitung pernafasan 100 %
15. Pemeriksaan fisik 50 %
16. Memandikan klien 90 %
17. Vulva hygiene 75 %
18. Membantu klien mempergunakan pispot/urinal 50%
19. Mengumpulkan tinja untuk pemeriksaan 0%
20. Mengumpulkan air kemih/urine untuk bahan 0%
pemeriksaan
21. Melakukan kateterisasi kandung kemih 10 %
22. Merawat klien dengan keteter permanen 10 %
23. Mengkaji dam memenuhi kebutuhan nutrisi 100 %
24. Mengangkat dan membalikan klien ditempat tidur 50 %
25. Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankar 70 %
26. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda 40 %
27. Melakukan latihan dalam persiapan ambulasi 40 %
28. Memperbaiki posisi klien 40 %
29. Sikap sim 75 %
30. Sikap fowler / semi fowler 10 %
31. Sikap trendelenburg 0%

22
32. Sikap dorsal recumbent 50 %
33. Sikap knee chest (genu pectoral) 0%
34. Sikap dorsal sacral(litotomi) 0%
35. Menyiapkan obat 100 %
36. Pemberian obat tetes mata 0%
37. Pemberian obat tetes hidung 0%
38. Pemberian obat tetes telinga 0%
39. Pemberian obat melalui sublingual 0%
40. Pemberian obat melalui rectal / vagina 20 %
41. Subcutan 0%
42. Intra muscular 0%
43. Intra derma / intra cutan 10 %
44. Intra vena 90 %
45. Infus dan perawatannya 100 %
46. Menghitung tetesan infuse 50 %
47. Pemeriksan laboratorium (pengambilan darah dan urine) 0%
48. Memasang dan melepas O2 10 %
49. Memberikan pendidikan kesehatan (health education) 50 %
50. Persiapan preoperasi dan perawtan post operasi 35 %
51. Pengenalan instrument dalam praktik kebidanan 0%

4.3 Pencapaian di BPM Tri HartatiIta Putri


No Target Kompetensi Pencapaian

1. Sterilisasi 0%

2. Desinfeksi 0%

3. Menyiapkan tempat tidur terbuka 0%

4. Menyiapkan tempat tidur tertutup 11 %

5. Mengganti alat tenun dengan klien diatasnya 0%

6. Melakukan kompres dingin / kirbat es 0%

7. Melakukan kompres hangat / buli – buli panas 11%

8. Melakukan penjahitan luka 11 %

9. Merawat luka (ganti verban) 0%

10
Mengangkat jahitan 0%
.

11
Mengukur suhu tubuh 94 %
.

23
12
Menghitung denyut nadi 0%
.

13
Mengukur tekanan darah 100 %
.

14
Menghitung pernafasan 0%
.

15
Pemeriksaan fisik 89%
.

16
Memandikan klien 0%
.

17
Vulva hygiene 0%
.

18
Membantu klien mempergunakan pispot / urinal 0%
.

19
Mengumpulkan tinja untuk pemeriksaan 0%
.

20 Mengumpulkan air kemih/urine untuk bahan


0%
. pemeriksaan

21
Melakukan kateterisasi kandung kemih 0%
.

22
Merawat klien dengan keteter permanen 0%
.

23
Mengkaji dan memenuhi kebutuhan nutrisi 0%
.

24
Mengangkat dan membalikan klien di tempat tidur 0%
.

25
Memindahkankliendaritempattidur ke brankar 0%
.

26
Memindahkan klien dari tempat tidurkekursiroda 0%
.

27 Melakukan latihan dalam persiapan ambulasi 0%

24
.

28
Memperbaiki posisi klien 0%
.

29
Sikap sim 0%
.

30
Sikap fowler / semi fowler 0%
.

31
Sikap trendelenburg 0%
.

32
Sikap dorsal recumbent 17 %
.

33
Sikap knee chest (genu pectoral) 0%
.

34
Sikap dorsal sacral(litotomi) 0%
.

35
Menyiapkan obat 94 %
.

36
Pemberian obat tetes mata 0%
.

37
Pemberian obat tetes hidung 0%
.

38
Pemberian obat tetes telinga 0%
.

39
Pemberian obat melalui sublingual 6%
.

40
Pemberian obat melalui rectal / vagina 11%
.

41
Subcutan 6%
.

25
42
Intra muscular 100 %
.

43
Intra derma / intra cutan 56%
.

44
Intra vena 11 %
.

45
Infus dan perawatannya 11 %
.

46
Menghitung tetesan infuse 0%
.

47
Pemeriksan laboratorium (pengambilan darah dan urine) 17 %
.

48
Memasang dan melepas O2 0%
.

49
Memberikan pendidikan kesehatan (health education) 56 %
.

50
Persiapan preoperasi dan perawtan post operasi 0%
.

51
Pengenalan instrument dalam praktik kebidanan 0%
.

4.4 Pencapaian di Klinik IMI Curug, Tangerang


No Target Kompetensi Pencapaian
1. Sterilisasi 80%
2. Desinfeksi 80%
3. Menyiapkan tempat tidur terbuka 50%
4. Menyiapkan tempat tidur tertutup 40%
5. Mengganti alat tenun dengan klien diatasnya 0%
6. Melakukan kompres dingin/kirbat es 60%
7. Melakukan kompres hangat/ buli-buli panas 30%
8. Melakukan penjahitan luka 75%
9. Merawat luka (ganti verban) 70%
10. Mengangkat jahitan 50%
11. Mengukur suhu tubuh 100%
12. Menghitung denyut nadi 100%
13. Mengukur tekanan darah 100%

26
14. Menghitung pernafasan 80%
15. Pemeriksaan fisik 85%
16. Memandikan klien 20%
17. Vulva hygiene 10%
18. Membantu klien mempergunakan pispot/urinal 0%
19. Mengumpulkan tinja untuk pemeriksaan 0%
20. Mengumpulkan air kemih/urine untuk bahan 0%
pemeriksaan
21. Melakukan kateterisasi kandung kemih 0%
22. Merawat klien dengan keteter permanen 0%
23. Mengkaji dam memenuhi kebutuhan nutrisi 5%
24. Mengangkat dan membalikan klien ditempat tidur 20%
25. Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankar 0%
26. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda 0%
27. Melakukan latihan dalam persiapan ambulasi 0%
28. Memperbaiki posisi klien 40%
29. Sikap sim 30%
30. Sikap fowler / semi fowler 30%
31. Sikap trendelenburg 10%
32. Sikap dorsal recumbent 40%
33. Sikap knee chest (genu pectoral) 0%
34. Sikap dorsal sacral(litotomi) 20%
35. Menyiapkan obat 70%
36. Pemberian obat tetes mata 0%
37. Pemberian obat tetes hidung 0%
38. Pemberian obat tetes telinga 0%
39. Pemberian obat melalui sublingual 0%
40. Pemberian obat melalui rectal / vagina 0%
41. Subcutan 30%
42. Intra muscular 75%
43. Intra derma / intra cutan 20%
44. Intra vena 0%
45. Infus dan perawatannya 0%
46. Menghitung tetesan infuse 0%
47. Pemeriksan laboratorium(pengambilan darah dan 0%
urine)
48. Memasang dan melepas O2 0%
49. Memberikan pendidikan kesehatan(health 5%
education)
50. Persiapan preoperasi dan perawtan post operasi 0%
51. Pengenalan instrument dalam praktik kebidanan 65%

BAB V
PEMBAHASAN PENCAPAIAN KOMPETENSI

27
5.1 Pembahasan pencapaian kompetens RSUD Pasar Rebo
1. Sterilisasi pencapaian sampai dengan 6% karena dari pihak rumah sakit
mahasiswa tidak diperkenankan untuk sterilisasi alat
2. Desinfeksi pencapaian sampai dengan 0% karena dari pihak rumah sakit
mahasiswa tidak diperkenankan untuk desinfeksi alat
3. Menyiapkan tempat tidur klien terbuka pencapaian sampai dengan 100% tempat
tidur yang terbuka tanpa seprei penutup yang dilakukan secara mandiri dan
dibantu
4. Menyiapkan tempat tidur klien tertutup pencapaian sampai dengan 42% yaitu
tempat tidur yang sudah siap dan masih tertutup dengan over laken yang
dilakukan secara mandiri dan dibantu
5. Mengganti alat tenun dengan klien di atasnya pencapaian sampai dengan 100%
yang dilakukan secara mandiri dan dibantu
6. Melakukan kompres dingin tidak dilakukan atau 0% karena sudah tidak dilakukan
lagi pada pasien
7. Kompres hangat pencapaian sampai dengan 9% melakukan kompres hangat pada
anak anak yang terkena demam tinggi
8. Penjahitan luka pencapaian sampai dengan 0% karena tidak ada Tindakan
penjahitan
9. Perawatan luka/mengganti perban pencapaian sampai dengan 51% yang
dilakukan secara mandiri dan dibantu
10. Mengangkat jahitan tidak dilakukan atau 6% dilakukan secara dibantu di ruang
anak
11. Menghitung nadi pencapaian sampai dengan 100% secara mandiri
12. Pengukuran suhu pencapaian sampai dengan 100% secara mandiri
13. Mengukur tekanan darah pencapaian sampai dengan 100% secara mandiri
14. Menghitung pernafasan pencapaian sampai dengan 100% secara mandiri
15. Pemeriksaan fisik pencapaian sampai dengan 12% yang dilakukan pada ibu hamil
di ruangan bersalin secara observasi dan mandiri
16. Memandikan klien pencapaian sampai dengan 21% yang dilakukan secara
dibantu
17. Vulva hygiene pencapaian sampai dengan 18% di ruangan anak dan bersalin

28
18. Membantu menggunakan pispot pencapaian sampai dengan 66% dilakukan secara
mandiri
19. Mengumpulkan tinja untuk pemeriksaan lab pencapaian sampai dengan 45%
dilakukan secara mandiri
20. Mengumpulkan air kemih untuk pemeriksaan lab pencapaian sampai dengan 69%
dilakukan secara mandiri
21. Melakukan kateterisasi kandung kemih pencapaian sampai dengan 3% secara
observasi
22. Merawat klien dengan kateter permanen pencapaian sampai dengan 21%
dilakukan secara mandiri
23. Mengkaji dan memenuhi kebutuhan nutrisi pencapaian sampai dengan 0% karena
sudah dilakukan oleh pihak rumah sakit
24. Mengangkat dan membalikan klien di tempat tidur pencapaian sampai dengan
100% dilakukan secara mandiri
25. Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankar pencapaian sampai dengan 48%
dengan dibantu dan mandiri
26. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda pencapaian sampai dengan
69% saat pasien datang dan pindah ruangan
27. Melakukan latihan dan persiapan ambulasi pencapaian sampai dengan 12%
dilakukan secara mandiri membantu pasien berjalan dan duduk
28. Memperbaiki posisi klien pencapaian sampai dengan 51% dilakukan secara
mandiri dan dibantu
29. Posisi sims pencapaian sampai dengan 18% dilakukan secara mandiri dan dibantu
saat melakukan pemberian obat melalui rectum
30. Sikap fowler pencapaian sampai dengan 18% dilakukan secara mandiri saat
membantu minum obat, menyusui bayi dan ambulasi postpartum
31. Sikap trendelenbrug tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada ruang
bersalin dan anak
32. Sikap dorsal recumbent pencapaian sampai dengan 3% dilakukan secara
observasi saat dilakukan pemeriksaan dalam
33. Sikap knee chest tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada ruang
bersalin dan anak
34. Sikap dorsal sacral(litotomi) 3% dilakukan secara observasi saat Tindakan
luminaria

29
35. Menyiapkan obat pencapaian sampai sampai dengan 100% pada ruang perawatan
anak dan bersalin secara mandiri dan dibantu
36. Pemberian obat tetes mata tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada
ruang bersalin dan anak
37. Pemberian obat tetes hidung tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan
pada ruang bersalin dan anak
38. Pemberian obat tetes telinga tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan
pada ruang bersalin dan anak
39. Pemberian obat melalui subligual tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak
dilakukan pada ruang bersalin dan anak
40. Pemberian obat melalui rectal pencapaian sampai dengan 12% dilakukann pada
ruang bersalin dan anak yang dilakukan secara observasi dan mandiri
41. Sub cutan tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada ruang bersalin
dan anak
42. Intra muscular pencapaian target 12% dilakukan secara observasi
43. Intra cutan pencapaian target sampai dengan 12% dilakukan secara observasi di
ruangan bersalin dan anak untuk skintest
44. Intra vena pencapaian target sampai dengan 72% dilakukan secara observasi di
ruang bersalin dan anak
45. Infus dan perawatannya pencapaian target sampai dengan 66% dilakukan
pemasangan dan pelepasan infuse pada ruangan bersalin dan anak secara mandiri
dan dibantu
46. Menghitung tetesan infus pencapaian sampai dengan 69% dilakukan secara
observasi,dibantu dan mandiri terhadap pasien untuk mengetahui seberapa
banyak cairan yang masuk kedalam tubuh, dan mengetahui sesuai instruksi
47. Pemeriksaan laboratorium(pengambilan darah dan urine) dengan 30% dilakukan
secara dibantu dan observasi
48. Memasang dan melepas oksigen pencapaian sampai dengan 9% dilakukan secara
observasi dan dibantu
49. Memberikan pendidikan kesehatan pencapaian sampai dengan 9% dilakukan
secara observasi, dibantu dan mandiri
50. Persiapan preoperasi dan perawatan post operasi tidak dilakukan 0% dikarenakan
tidak ada Tindakan Persiapan preoperasi dan perawatan post operasi di ruang
anak dan bersalin

30
51. Pengenalan instrument dalam praktik kebidanan tidak dilakukan atau 0% dikarena
tidak dilakukan pada ruang anak dan bersalin

5.2 Pembahasan pencapaian kompetens RSU Bunda Margonda


1. Sterilisasi pencapaian sampai dengan 25% karena hanya dilakukan diruang
perawatan lantai II, melakukan sterlisasi pompa ASI dan botol ASI bayi yang
dilakukan secara mandiri dan tidak dilakukan diruang kb.
2. Desinfeksi pencapaian sampai dengan 25% yang dilakukan diruang perawatan
lantai II yang dilakukan secara observasi dan dibantu.
3. Menyiapkan tempat tidur klien terbuka pencapaian sampai dengan 100% tempat
tidur yang terbuka tanpa sprei penutup (over laken) yang dilakukan secara mandiri
dan dibantu diruang perawatan lantai II dan ruang kb.
4. Menyiapkan tempat tidur klien tertutup pencapaian sampai dengan 15% yaitu
tempat tidur yang sudah siap dan masih tertutup dengan over laken yang
dilakukan di ruang perawatan lantai II dilakukan secara mandiri dan dibantu.
5. Mengganti alat tenun dengan klien diatasnya pencapaian sampai dengan 75%
target terpenuhi diruangan perawatan lantai II dan ruang kb yang dilakukan secara
observasi, mandiri dan dibantu.
6. Melakukan kompres dingin tidak dilakukan atau 0% karena sudah tidak dilakukan
lagi pada pasien di ruang perawatan lantai II dan ruang kb.
7. Melakukan kompres hangat tidak dilakukan atau 0% karena sudah tidak dilakukan
lagi pada pasien di ruang perawatan lantai II dan ruang kb.
8. Penjahitan luka tidak dilakukan atau 0% dikarenakan tidak ada tindakan
penjahitan luka yang dilakukan diruang perawatan lantai II dan ruang kb
9. Perawatan luka atau ganti verban tidak dilakukan atau 0% dikarenakan tidak ada
tindakan ganti verban atau perawatan luka di ruang perawatan lantai II dan ruang
kb.
10. Mengangkat jahitan tidak dilakukan atau 0% dikarenakan tidak ada tindakan
mengangkat jahitan di ruang perawatan lantai II dan ruang kb.
11. Mengukur suhu pencapaian sampai dengan 100% terpenuhi diruangan perawatan
lantai II dan ruang kb yang dilakukan secara observasi, dibantu dan mandiri.
12. Menghitung denyut nadi pencapaian sampai dengan 100% terpenuhi diruangan
perawatan lantai II dan ruang kb yang dilakukan secara observasi dan mandiri.

31
13. Mengukur tekanan darah pencapaian sampai dengan 100% terpenuhi diruangan
perawatan lantai II dan ruang kb yang dilakukan secara observasi, dibantu dan
mandiri.
14. Menghitung pernafasan pencapaian sampai dengan 100% terpenuhi diruangan
perawatan lantai II dan ruang kb yang dilakukan secara observasi dan mandiri.
15. Pemeriksaan fisik pencapaian target sampai dengan 50% yang dilakukan pada
bayi baru lahir diruangan kb tetapi diruang perawatan lantai II tidak ada,
dilakukan secara observasi, dibantu dan mandiri.
16. Memandikan klien pencapaian sampai dengan 90% dilakukan diruang perawatan
lantai II secara observasi, dibantu dan mandiri.
17. Vulva hygiene pencapaian sampai dengan 75% diruangan perawatan lantai II
secara observasi, dibantu dan mandiri.
18. Membantu menggunakan pispot pencapaian sampai dengan 50% dilakukan
diruang perawatan lantai II secara dibantu dan mandiri.
19. Mengumpulkan tinja untuk pemeriksaan tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak
ada tindakan pengumpulan tinja untuk pemeriksaan diruangan perawatan lantai II
dan ruang kb
20. Mengumpulkan air kemih / urine untuk bahan pemeriksaan tidak dilakukan atau
0% dikarena tidak ada tindakan pengumpulan air kemih / urine untuk bahan
pemeriksaan diruangan perawatan lantai II dan ruang kb
21. Melakukan kateterisasi kandung kemih tidak dilakukan atau 10% dikarena tidak
ada tindakan kateterisai kandung kemih diruang kb dilakukan secara observasi.
22. Merawat klien dengan kateter permanen pencapaian sampai dengan 10%
dilakukan di ruang perawatan lantai II yang dilakukan secara mandiri dan dibantu
23. Mengkaji dan memenuhi kebutuhan nutrisi pencapaian sampai dengan 50%
dilakukan diruang perawatan lantai II secara mandiri.
24. Mengangkat dan membalikan klien ditempat tidur dilakukan atau 50% dilakukan
di ruang perawatan lantai II dan ruang kb secara observasi, dibantu dan mandiri.
25. Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankar pencapian target sampai dengan
70% dilakukan di ruang ok yang dilakukan secara dibantu
26. Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda pencapaian sampai dengan
40% saat pasien pulang dan saat pindah ruangan

32
27. Melakukan latihan dalam persipan ambulansi pencapaian sampai dengan 40%
dilakukan secara mandiri membantu pasien latihan duduk dan turun dari tempat
tidur pada pasien post sc serta berjalan
28. Memperbaiki posisi klien pencapaian sampai dengan 40% dilakukan di ruang
perawatan lantai II secara mandiri
29. Posisi sims pencapaian sampai dengan 75% dilakukan secara mandiri, dilakukan
saat memandikan klien dan melakukan pemberian obat melalui rectum
30. Sikap fowler pencapaian sampai dengan 10% dilakukan secara mandiri saat
membantu minum obat dan menyusui bayi
31. Sikap trendelenbrug tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada ruang
perawatan lantai II dan ruang kb
32. Sikap dorsal recumbent pencapaian sampai dengan 50% dilakukan secara mandiri
saat membantu pasien BAK BAB, dan melakukan personal hygiene
33. Sikap knee chest tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada ruang
perawatan lantai II dan ruang kb
34. Sikap dorsal sacral(litotomi) tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan
pada ruang perawatan lantai II dan ruang kb
35. Menyiapkan obat pencapaian sampai sampai dengan 100% pada ruang perawatan
lantai II secara observasi dan dibantu
36. Pemberian obat tetes mata tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada
ruang perawatan lantai II dan ruang kb
37. Pemberian obat tetes hidung tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan
pada ruang perawatan lantai II dan ruang kb
38. Pemberian obat tetes telinga tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan
pada ruang perawatan lantai II dan ruang kb
39. Pemberian obat melalui subligual tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak
dilakukan pada ruang perawatan lantai II dan ruang kb
40. Pemberian obat melalui rectal pencapaian sampai dengan 20% dilakukann pada
ruang perawatan lantai II dan ruang kb yang dilakukan secara observasi dan
mandiri
41. Sub cutan tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada ruang perawatan
lantai II dan ruang kb
42. Intra muscular tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan pada ruang
perawatan lantai II dan ruang kb

33
43. Intra cutan pencapaian target sampai dengan 10% dilakukan secara observasi di
ruangan perawatan lantai II terhadap pasien untuk melakukan skin test
44. Intra vena pencapaian target sampai dengan 90% dilakukan secara observasi di
ruangan perawatan lantai II
45. Infus dan perawatannya pencapaian target sampai dengan 100% dilakukan
pemasangan dan pelepasan infuse pada ruangan perawatan lantai II secara
observasi dan mandiri
46. Menghitung tetesan infus pencapaian sampai dengan 50% dilakukan secara
observasi,dibantu dan mandiri terhadap pasien untuk mengetahui seberapa banyak
cairan yang masuk kedalam tubuh, dan mengetahui sesuai instruksi dokter
47. Pemeriksaan laboratorium(pengambilan darah dan urine) tidak dilakukan atau 0%
dikarena tidak dilakukan pada ruang perawatan lantai II dan ruang kb
48. Memasang dan melepas oksigen pencapaian sampai dengan 10% dilakukan secara
observasi
49. Memberikan pendidikan kesehatan pencapaian sampai dengan 50% dilakukan
secara observasi
50. Persiapan preoperasi dan perawatan post operasi pencapaian sampai dengan 35%
dilakukan secara observasi dibantu dan mandiri kepada pasien
51. Pengenalan instrument dalam praktik kebidanan tidak dilakukan atau 0% dikarena
tidak dilakukan pada ruang perawatan lantai II dan ruang kb

5.3 Pembahasan pencapaian kompetensi di BPM Tri HartatiIta Putri


1. Sterilisasi tidak dilakukan atau 0% karena di BPM tidak ada tindakan yang
memerlukan sterilisasi
2. Desinfeksi tidak dilakukan atau 0% karena di BPM tidak ada tindakan yang
memerlukan desinfeksi
3. Menyiapkan tempat tidur terbuka tidak dilakukan atau 0% karena di BPM tidak
ada tindakan yang memerlukan menyiapkan tempat tidur terbuka
4. Menyiapkan tempat tidur tertutup pencapaian sampai dengan 11% yaitu tempat
tidur yang sudah siap dan masih tertutup dengan over laken yang dilakukan
secara mandiri dan dibantu
5. Mengganti alat tenun dengan klien diatasnya tidak dilakukan atau 0% karena
klien yang dirawat masih bisa mengganti alat tenun sendiri dibantu keluarga

34
6. Melakukan kompres dingin / kibrat es tidak dilakukan atau 0% karena di BPM
tidak ada pasien yang memerlukan kompres dingin/kibrat es
7. Melakukan kompres hangat/ buil – buil panas pencapaian sampai 11% dilakuakn
pada bayi secara dibantu
8. Melakukan penjahitan luka pencapaian 11% secara observasi
9. Merawat luka (mengganti verban) tidak dilakukan atau 0% di BPM tidak ada
pasien dengan luka yang di verban
10. Mengangkat jahitan tidak dilakukan atau 0% di BPM tidak ada pasien yang perlu
diangkat jahitannya
11. Mengukur suhu tubuh pencapaian 94% dilakukan secara mandiri.
12. Menghitung denyut nadi tidak dilakukan atau 0% karena sudah tidak dilakukan
lagi di BPM
13. Mengukur tekanan darah pencapaian mencapai 100% dilakukan secara mandiri
14. Menghitung nafas tidak dilakukan atau 0% karena sudah tidak dilakukan pada
pasien
15. Pemeriksaan fisik pencapaian mencapai 89% dilakukan secara dibantu
16. Memandikan klien tidak dilakukan atau 0% tidak diakukan tindakan memandikan
klien
17. Vulva hygine tidak dilakukan atau 0% tidak ada pasien yang memerlukan
tindakan vulva hygine
18. Membantu klien meggunakan pispot/ urinary tidak dilakukan atau 0% tidak ada
tindakan penggunaan pispot di BPM
19. Menggumpulkan tinja untuk pemeriksaan tidak dilakukan atau 0% tidak ada
tindakan penggumpulan tinja untuk pemeriksaan
20. Menggumpulkan air kemih/ urine untuk bahan pemeriksaan tidak dilakukan atau
0% tidak ada tindakan penggumpulan urine untuk pemeriksaan
21. Melakukan kateterisasi kandung kemih tidak dilakukan atau 0% tidak ada
tindakan kateterisasi kandung kemih
22. Merawat klien dengan kateter permanen tidak dilakukan atau 0% tidak ada
tindakan perawatan kateter
23. Mengkaji dan memenuhi kebutuhan nutrisi tidak dilakukan atau 0% tidak
dilakukan tindakan pengkajian dan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada klien di
BPM

35
24. Mengangkat dan membalikan klien ditempat tidur tidak dilakukan atau 0% tidak
ada tindakan mengangkat dan membalikan klien
25. Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankar tidak ada atau 0% tidak ada
tindakan memindahkan klien dari tempat tidur kebrankar
26. Memindahkan klien dari tempat tidur kekursi roda tidak ada atau 0% tidak ada
tindakan memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda
27. Melakukan Latihan dalam persiapan ambulasi tidak ada atau 0% tidak dilakukan
tindakan Latihan ambulasi di BPM
28. Memperbaiki posisi klien tidak ada atau 0% tidak dilakukan tindakan
memperbaiki posisi klien
29. Sikap sim tidak ada atau 0% tidak dilakukan pada pemeriksaan di BPM
30. Sikap flower / semi flower tidak ada atau 0% tidak dilakukan pada pemeriksaan
di BPM
31. Sikap trendelemburg tidak ada atau 0% tidak dilakukan pada pemeriksaan di
BPM
32. Sikap dorsal recumbet pencapaian 17% dilakukan pada pasien pasca nifas secara
dibantu.
33. Sikap knee chest (genu pectoral)tidak ada atau 0% tidak dilakukan pada
pemeriksaan di BPM
34. Sikap dorsal sacral (litiotomi) tidak ada atau 0% tidak dilakukan pada
pemeriksaan di BPM
35. Menyiapkan obat pencapaian mencapai 94% diberikan kepada pasien penyakit
umum dan ibu hamil / nifas yang memerlukan obat dilakukan secara dibantu.
36. Pemberian obat tetes mata tidak ada atau 0% tidak dilakukan pemberian obat tetes
mata di BPM
37. Pemberian obat tetes hidung tidak ada atau 0% tidak dilakukan pemberian obat
tetes hidung di BPM
38. Pemberian obat tetes telinga tidak ada atau 0% tidak dilakukan pemberian obat
tetes telinga di BPM
39. Pemberian obat melalui sublingual pencapaian 6% yaitu pemberian obat dibawah
lidah dilakukan secara dibantu
40. Pemberian obat melalui rectal / vagina pencapaian 11% yaitu pemberian obat
yang dimasukan kedalam vagina/rectum dilakukan secara observasi
41. Subcutan pencapaian 6% dilakukan pada pasien imunisasi secara observasi

36
42. Intra muscular pencapaian100% dilakukan pada pasien KB suntik, dilakukan
secara observasi, dibantu dan mandiri
43. Intra derma / intra cutan pencapaian 56% diberikan pada pasien imunisasi
dilakukan secara observasi dan dibantu
44. Intra vena pencapaian11% dilakukan pada pasien infus secara observasi
45. Infus dan perawatannya pencapaian 11% dilakukan pada pasien infus secara
observasi
46. Menghitung tetesan infus 0 tidak ada atau 0% tidak dilakukan penghitungan
tetesan infus di BPM
47. Pemeriksaan laboratorium (pengambilan darah dan urine ) pencapaian 17%
dilakukan pada pasien cek gula darah dan rapid tes antibody dilakukan secara
observasi
48. Memasang dan melepas 02 tidak dilakukan atau 0% tidak ada tindakan
pemasangan dan pelepasan 02 di BPM
49. Memberikan Pendidikan Kesehatan (health education) pencapaian 56% dilakukan
pada ibuhamil TM 1 (pemenuhan kebutuhan nutrisi) dan pasien penyakit umum
(personal hygine) dilakukan secara observasi
50. Perawatan pre operasi dan perawatan pos operasi tidak dilakukan atau 0% tidak
ada tindakan perawatan pre operasi dan perawatan pos operasi di BPM
51. Pengenalan instrument dalam praktek kebidanan tidak dilakukan 0% atau tidak
dilakukan pengenalan instrument kebidanan di BPM

5.4 Pembahasan pencapaian kompetensi di Klinik IMI


1. Sterilisasi pencapaian sampai dengan 80% karena hanya dilakukan hampir
diseluruh ruangan
2. Desinfeksi pencapaian sampai dengan 80% yang dilakukan secara mandiri
3. Menyiapkan tempat tidur klien terbuka pencapaian sampai dengan 50% tempat
tiduryang terbuka tanpa sprei penutup(over laken) yang dilakukan secara mandiri
dan dibantu
4. Menyiapkan tempat tidur klien tertutup pencapaian sampai dengan 40% yaitu
tempat tidur yang sudah siap dan masih tertutup dengan over laken yang
dilakukan secara mandiri dan dibantu
5. Mengganti alat tenun dengan klien diatasnya pencapaian sampai dengan 0%
karena diklinik tidak dilakukan

37
6 Melakukan kompres dingin dilakukan60% karena banyak pasien yang
membutuhkan untuk kompres dingin
7 Melakukan kompres hangat dilakukan atau 30% karena ada beberapa pasien yang
masih membutuhkan
8 Penjahitan luka dilakukan 75% karena beberapa kali ada tindakan penjahitan
diruang IGD
9 Perawatan luka atau ganti verban dilakukan 75 % untuk perawatan luka post Sc
10 Mengangkat jahitan dilakukan sampai dengan 70% untuk post.Sc
11 Mengukur suhu pencapaian sampai dengan 100% terpenuhi diruangan
pendaftaran yang dilakukan secara observasi dan mandiri
12 Menghitung denyut nadi pencapaian sampai dengan 100% terpenuhi pendaftaran
pemeriksaan yang dilakukan secara observasi dan mandiri
13 Mengukur tekanan darah pencapaian sampai dengan 100% terpenuhi diruangan
pendaftaran yang dilakukan secara observasi dan mandiri
14 Menghitung pernafasan pencapaian sampai dengan 80% yang dilakukan secara
observasi dan mandiri
15 Pemeriksaan fisik pencapaian target sampai dengan 80% yang dilakukan pada
ANC, bayi baru lahir diruangan kb secara observasi
16 Memandikan klien pencapaian sampai dengan 20% dilakukan secara observasi
17 Vulva hygiene pencapaian sampai dengan 10% diruangan poli perawatan
18 Membantu menggunakan pispot pencapaian 0% karena tidak dilakukan
19 Mengumpulkan tinja untuk pemeriksaan tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak
ada tindakan pengumpulan tinja untuk pemeriksaan di klinik
20 Mengumpulkan air kemih / urine untuk bahan pemeriksaan tidak dilakukan atau
0% dikarena tidak ada tindakan pengumpulan air kemih / urine untuk bahan
pemeriksaan diklinik
21 Melakukan kateterisasi kandung kemih tidak dilakukan atau 0% dikarenan tidak
ada tindakan kateterisai kandung kemih diklinik
22 Merawat klien dengan kateter permanen 0% dikarenakan tidak ada tindakan
23 Mengkaji dan memenuhi kebutuhan nutrisi pencapaian sampai dengan 5%
dilakukan observasi
24 Mengangkat dan membalikan klien ditempat tidur 0% dikarenakan tidak
dilakukan

38
25 Memindahkan klien dari tempat tidur ke brankar pencapian 0% tidak dilakukan di
klinik
26 Memindahkan klien dari tempat tidur ke kursi roda 0% tidak ada diklinik
27 Melakukan latihan dalam persipan ambulansi 0% dikarenakan tidak dilakukan
28 Memperbaiki posisi klien pencapaian sampai dengan 40% dilakukan secara
mandiri
29 Posisi sims pencapaian sampai dengan 30% dilakukan secara observasi
30 Sikap fowler pencapaian sampai dengan 30% dilakukan secara observasi
31 Sikap trendelenbrug tidak dilakukan atau 10% dilakukan secara observasi
32 Sikap dorsal recumbent pencapaian sampai dengan 40% dilakukan secara
observasi dan dibantu saat personal hygiene
33 Sikap knee chest tidak dilakukan atau 0% dikarenakan tidak dilakukan diklinik
34 Sikap dorsal sacral(litotomi) tidak dilakukan atau 20% dilakukan secara observasi
dan dibantu
35 Menyiapkan obat pencapaian sampai sampai dengan 70% pada ruang pemberian
obat di apotek klinik dilakukan secara observasi, dibantu dan mandiri
36 Pemberian obat tetes mata tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan
diklinik
37 Pemberian obat tetes hidung tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan
diklinik
38 Pemberian obat tetes telinga tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak dilakukan
diklinik
39 Pemberian obat melalui subligual tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak
adadiklinik
40 Pemberian obat melalui rectal tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak ada diklinik
41 Sub cutan pencapaian target sampai30% dilakukan secara observasi
42 Intra muscular pencapaian targetsampai dengan75% yang dilakukan secara
observasi dan dibantu pada saat suntik KB, imunisasi BCG
43 Intra cutan pencapaian target sampai dengan 20% dilakukan secara observasi di
klinik
44 Intra vena tidak dilakukan atau 0 % dikarena tidak ada tindakan tsb diklinik
45 Infus dan perawatannya tidak dilakukan atau 0 % dikarena tidak ada tindakan tsb
diklinik

39
46 Menghitung tetesan infus perawatannya tidak dilakukan atau 0 % dikarena tidak
ada tindakan tsb diklinik
47 Pemeriksaan laboratorium(pengambilan darah dan urine) tidak dilakukan atau 0%
dikarena tidak dilakukan diklinik
48 Memasang dan melepas oksigen tidak dilakukan atau 0% dikarena tidak
dilakukan diklinik
49 Memberikan pendidikan kesehatan pencapaian sampai dengan 5% dilakukan
secara observasi
50 Persiapan preoperasi dan perawatan post operasi tidak dilakukan atau 0%
dikarena tidak dilakukan diklinik
51 Pengenalan instrument dalam praktik kebidanan tidak dilakukan atau 65%
dilakukan secara observasi

BAB VI
PENUTUP
6.1 Kesimpulan
Dari laporan yang penulis buat untuk memenuhi Praktik Klinik Kebidanan KDPK
( Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan ) Kami menyimpulkan bahwa kompetensi yang
ingin dicapai sebagian besar sudah dapat dicapai namun masih ada beberapa kompetensi
yang belum terpenuhi misalnya: Kompres dingin, mengumpulkan tinja untuk
pemeriksaan, sikap knee chest, Sikap Trendelenbrug, pemberian obat tetes hidung,
pemberian obat tetes telinga, dan pemberian obat melalui sub cutan, serta masih ada
perbedaan antara dilapangan. Dan teori yang didapatkan dikampus misalnya sebelum dan
sesudah melakukan tindakan diharuskan melakukan cuci tangan selain itu persiapan alat
yang disebutkan dalam teori sebagian belum dilaksanakan nyata di lapangan
Meskipun begitu petugas kesehatan sangat memperhatikan pensterilan Alat yang
digunakan . sehingga pasien tidak mengalami hal - hal yang tidak di inginkan, Misalnya
tertular penyakit dari pasien lain selain itu pasien merasa nyaman

6.2 Saran
Untuk rumah sakit dan pembimbing lahan
Diharapkan meningkatkan fasilitas dan kualitas rumah sakit sehingga tidak terjadi
kendala dalam melayani pasien
1. Upaya untuk meningkatkan kebersihan lingkungan rumah sakit

40
2. Hendaknya pembimbing lah membimbing mahasiswa agar mengetahui tindakan
perawatan
3. Hendaknya pembimbing lahan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
melakukan tindakan perawatan
Untuk Pembimbing Akademik
1. Hendaknya pembimbing akademik membantu mahasiswa dalam pembuatan laporan
secara benar
2. Lebih meningkatkan pembimbing pada mahasiswa dalam praktek kebidanan

6.3 Jadwal Praktik Klinik Kebidanan KDPK ( Keterampilan Dasar Praktik Kebidanan)
A. RSUD Pasar Rebo
Tempat praktik : RSUD Pasar Rebo
Tanggal pelaksanaan : 01-07 februari 2021
Jadwal praktik dines RSUD pasar rebo

Nama Pagi Siang Izin Sakit Keterangan

Andini Eka Apriliani 5 1 - -

Dini Liani 5 1 - -

Eka Kusuma Ningtyas 5 1 - -

Elda Ceria Anggia Ningsih 5 1 - -

Hamada Pungki Adiyatma 5 1 - -

Herlina Veronica 3 3 - -

Lala Monica 3 3 - -

Mega Saskia 3 3 - -

Reni Asih 3 3 - -

Riza Nurmalina Syadiah 3 3 - -

B. RSU Bunda Margonda

41
Tempat Praktik : RSU Bunda Margonda
Tanggal pelaksanaan : 01 -07 februari 2021
Jadwal Praktik dines RSU Bunda Margonda

Nama Pagi Siang Izin Sakit Keterangan

Cut Erika 5 2 - -

Nurmala Sari Dewi 6 1 - -

Siti Patonah 2 5 - -

Suci Amelia 6 1 - -

C. PBM BPM Tri HartatiIta Putri


Tempat praktik : PBM Bidan Putri
Tanggal pelaksanaan : 01 - 07 februari 2021
Jadwal Praktik dines PBM Bidan Putri
Nama Pagi Siang Pagi Sakit Izin Keteran
Siang gan
Siti Fa’adiahRiyanti 1 1 2 - -
Andriani 1 1 2 - -
AnindaDesyaRamadani 2 - 2 - -
DelimaRahmawati 2 - 2 - -
Nina Novianti 2 - 2 - -
Indah Septiani 1 1 2 - -

D. Klinik IMI
Tempat Praktik : Klinik IMI
Tanggal pelaksanaan : 01 - 07 februari 2021
Jadwal Praktik dines Klinik IMI

Nama Pagi Siang Izin Sakit Keterangan

Kusmiati 4 3 - -

42
43
LAMPIRAN
A. RSUD PASAR REBO
B. RSU BUNDA MARGONDA
C. BPM TRI HARTATI ITA PUTRI
D. Klinik IMI TANGGERANG

Anda mungkin juga menyukai