Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

DASAR-DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI, KONSEP


BIOLOGI SEL DAN GENETIKA

Disusun Oleh :

EPI PARAMITA

NABILA SHAFIRA

RAHMATIN VENIYA

WIDDATUL MILATI

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG


JURUSAN DIII
TAHUN 2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, Karena hanya dengan izin,
rahmat dan kuasa-Nyalah kami masih diberikan kesehatan sehingga dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Dasar-Dasar Anatomi dan Fisiologi,
Konsep biologi sel dan genetika”.

Untuk itu, kami berharapa dan kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah
ini di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
sarana yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat bermanfaat bagi
siapa pun yang membacanya.

Bandar Lampung, 12 Agustus 2018

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

JUDUL .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 1
C. Tujuan.......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian anatomi fisiologi………………………………….. . 2
B. Istilah Letak Anatomi Tubuh Manusia ....................................... 3
C. Gerakan Anatomis Tubuh ........................................................... 4
D. Prinsip Homeostatis/Fisiologi Tubuh.......................................... 5
E. Komposisi dan Komponen Tubuh Manusia............................... 6
F. Konsep Biologi Sel ..................................................................... 8
G. Konsep Genetika ......................................................................... 11

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................. 13
B. Saran ............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Anatomi adalah Ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh baik
secara keseluruhan maupun bagian-bagian serta hubungan alat tubuh yang satu
dengan yang lain.Dan fisiologi adalah Ilmu yang mempelajari faal atau pekerjaan
dari tiap-tiap jaringan tubuh atau bagian dari alat-alat tubuh dan sebagainya.
Dapat disimpulkan Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu
dengan yang lainnya baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga
muncul suatu konsep: “semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang
spesifik”.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud anatomi fisiologi?
2. Apa saja istilah letak anatomi tubuh manusia ?
3. Bagaimana gerakan anatomis tubuh?
4. Bagaimana prinsip homeostatis/fisiologi tubuh?
5. Apa komposisi dan komponen tubuh manusia?

C. Tujuan penulisan
Penulisan makalah ini bertujuan untuk menjelaskan dasar-dasar anatomi
fisiologi, konsep biologi sel dan genetika.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Anatomi Fisiologi

Kata anatomy berasal dari bahasa yunani (Greek) yang secara literatur
diartikan sebagai “membuka suatu potongan”. Antomi adalah suatu ilmu yang
mempelajari bagian dalam (internal) dan luar (external) dari struktur tubuh
manusia dan hubungan fisiknya dengan bagian tubuh yang lainnya. Contoh:
mempelajari organ jantung dan posisinya dalam tubuh.
Kata physiology juga juga berasal dari bahasa yunani (Greek) yaitu ilmu yang
mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi utamanya. Contoh:
seseorang yang ingin mempelajari fisiologi tentang bagaimana jantung bisa
memompa darah.
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang lainnya
baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu konsep:
“semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”.

Klasifikasi Anatomi

Anatomi terbagi atas:


(1) anatomi mikroskopik
Anatomi mikroskopik adalah mempelajari suatu struktur yang tidak bisa
dilihat dengan mata telanjang. Bentuk pemeriksaan mikroskopis adalah
pemeriksaan sitology dan histologi. Sitology mempelajari suatu sel secara
undividual sedangkan histologi memperlajari suatu jaringan.

(2) anatomi makroskopik.


Anatomi makroskopik mempelajari suatu struktur yang besar yang bisa
dilihat dengan mata telanjang, antara lain: anatomi permukaan (ciri-ciri
dari permukaannya), anatomi regional (fokus pada area tertentu), anatomi
sistemik (mempelajari organ secara sistem: pencernaan dll.) Anatomi
perkembangan (mempelajari perubahan dari suatu struktur)

(3) Anatomi sitology


Sitologi adalah ilmu yang mempelajari sel, mencakup sifat-sifat fisiologis
sel seperti struktur, intaraksi sel, daur hidup sel, pembelahan sel, hingga
kematian sel. Pemeriksaan sitologis dapat dilakukan pada cairan tubuh
(contoh adalah darah, urine, dan cairan serebrospinal) atau bahan yang
disedot (ditarik keluar melalui hisap ke jarum suntik) dari tubuh.
Sitologi dapat juga melibatkan pemeriksaan persiapan dengan menggores
atau mencuci dari daerah tertentu dari tubuh. Misalnya, contoh umum
sitologi diagnostik adalah evaluasi Pap serviks (disebut sebagai tes
Papanicolaou atau Pap smear).

2
B. Istilah Letak Anatomi Tubuh Manusia
Semua deskripsi anatomis disesuaikan dengan standar posisi anatomi. Hal ini
dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman arti dari masing-masing pendapat. Syarat
posisi anatomi:
1. Berdiri dengan tegak, dengan kepala, kedua mata, dan jari kaki
menghadap ke depan.
2. Kedua tangan di sisi tubuh dengan telapak tangan terbuka ke depan
dengan ibu jari mengarah ke luar tubuh dan jari kelingking mengarah ke
tubuh.
3. Kedua kaki merapat dan mengarah ke depan.
Istilah anatomi berdasarkan posisi anatomi antara lain:
1. Anterior : depan
2. Medial : tengah
3. Superior : atas
4. Dextra : kanan
5. Ventra : bagian depan
6. Interna : dalam
7. Proximal : pangkal
8. Central : pusat
9. Parietal : lapisan luar
10. Superfisial : dangkal
11. Horizontal : bidang datar
12. Transversal : potingan melintang
13. Posterior : belakang
14. Lateral : samping
15. Inferior : bawah
16. Sinistra : kiri
17. Dorsal : bagian belakang
18. Externa : luar
19. Distal : ujung
20. Perifer : pinggir (tepi)

3
21. Visceral : lapisan dalam
22. Profunda : dalam
23. Vertical : bidang tegak
24. Longitudinal : potongan memanjang

C. Gerakan Anatomis Tubuh


Adanya persendian memungkinkan gerakan yang bermacam-macam.
Berbagai gerak dengan persendian dikontrol oleh kontraksi otot. Berikut ini
gerakan anatomis tubuh :
1. Fleksi dan ekstensi
Fleksi adalah gerak menekuk atau membengkokkan. Ekstensi adalah gerakan
untuk meluruskan. Contoh: gerakan ayunan lutut pada kegiatan gerak jalan.
Gerakan ayunan ke depan merupakan (ante)fleksi dan ayunan ke belakang
disebut (retro) fleksi/ekstensi. Ayunan ke belakang lebih lanjut
disebut hiperekstensi.
2. Adduksi dan abduksi
Adduksi adalah gerakan mendekati tubuh. Abduksi adalah gerakan menjauhi
tubuh. Contoh: gerakan membuka tungkai kaki pada posisi istirahat di tempat
merupakan gerakan abduksi (menjauhi tubuh). Bila kaki digerakkan kembali
ke posisi siap merupakan gerakan adduksi (mendekati tubuh).
3. Elevasi dan depresi
Elevasi merupakan gerakan mengangkat, depresi adalah gerakan menurunkan.
Contohnya: Gerakan membuka mulut (elevasi) dan menutupnya (depresi)juga
gerakan pundak keatas (elevasi) dan kebawah (depresi)
4. Inversi dan eversi
Inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke dalam tubuh. Eversi adalah
gerakan memiringkan telapak kaki ke luar. Juga perlu diketahui untuk istilah
inversi dan eversi hanya untuk wilayah di pergelangan kaki.
5. Supinasi dan pronasi

4
Supinasi adalah gerakan menengadahkan tangan. Pronasi adalah gerakan
menelungkupkan. Juga perlu diketahui istilah supinasi dan pronasi hanya
digunakan untuk wilayah pergelangan tangan saja
6. Endorotasi dan eksorotasi
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekililing sumbu panjang tulang
yang bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotas ke luar.

D. Prinsip Homeostatis/Fisiologi Tubuh


1. Konsep Homeostatis
Konsep homeostasis memperlihatkan keadaan statis atau konstan dalam
lingkungan interna. Homeostasis menggambarkan kemampuan individu
mempertahankan metabolisme relatif stabil dan fungsi normal meskipun
banyak perubahan yang terjadi secara terus menerus. Perubahan metabolisme
normal baik internal maupun eksternal menyebabkan tubuh berespon secara
tepat.
2. Homeostasis bagi kelangsungan hidup
Pengaturan fungsi tubuh oleh sistem saraf dan sistem pengaturan
hormon. Sistem saraf umumnya mengatur aktivitas otot dan sekresi dalam
tubuh sedangkan sistem hormon terutama mengatur fungsi metabolisme.
Struktur tubuh diorganisir untuk membantu kelangsunga kehidupan. Salah
satu kondisi homeostasis untuk mempertahankan kelangsungan hidup yaitu
pembikan yang kadang-kadang tidak dianggap fungsi homeostatis. Pembiakan
akan membantu mempertahankan keadaan stitik dengan menghasilkan yang
baru untuk menggantikan yang telah mati.
3. Mekanisme umpan balik
Sebagian besar sistem pengawasan tubuh bekerja dengan proses umpan balik
negatif. Salah satu contoh umpan balik negatif yaitu hormon tiroksin yang
mengatur kecepatan metabolisme tubuh. Jika metabolisme rate menurun,
hipotalamus dan kelenjar pituitary akan mendeteksi penurunan ini dan
menstimulasi kelenjar tiroid untuk mensekresi hormon tiroksin. Tiroksin akan
menstimulasi sistem sel enzim untuk memproduksi energi dari makanan

5
dengan meningkatkan metabolisme rate. Peningkatan energi dan produksi
panas akan dideteksi oleh otak dan kelenjar pituitary dan menurunkan
produksi hormon hingga metabolisme rate menurun lagi.

Fungsi Hormon Tiroksin (T4) dan Triiodotironin (T3)

1. Mengatur metabolisme karbohidrat.


2. Memengaruhi perkembangan mental.
3. Memengaruhi pertumbuhan, perkembangan dan diferensiasi sel.
4. Memengaruhi kegiatan sistem saraf.

4. Gangguan pada Homeostatis


Jika keadaan normal tetap dipertahankan dalam lingkungan internal, sel tubuh
akan terus hidup dan berfungsi dengan baik. Jika salah satu sistem fungsional
tubuh kehilangan kemampuan untuk berfungsi, maka sel tubuh akan
menderita. Disfungsi sedang mengakibatkan SAKIT sedangkan disfungsi yang
berlebihan mengakibatkan kematian. Gangguan kesehatan seperti infeksi,
cedera, prosedur medis dan bedah menyebabkan gangguan pada homeostasis.
Keperawatan dimulai saat terjadi kegagalan homeostasis karena banyaknya
prosedur keperawatan dan kerja yang dirancang untuk mendeteksi perubahan
tersebut dan memperbaiki lingkungan internal tubuh.

E. Komposisi dan Komponen Tubuh Manusia


Sel pertama kali diobservasi oleh ilmuwan Inggris yaitu Robert Hooke pada
akhir tahun 1600an, dia mengobservasi dinding sel dan the boxlike cavities in
slices of cork and lives yang lebih dikenal dengan “little boxes or cells.
Kemajuan mikroskop memungkinkan penelitian sel lebih lanjut sehingga
ditemukan formulasi teori sel, bahwa semua organisme terdiri dari sel-
sel. Pada tahun 1838 dan 1839 ahli biologi Jerman yaitu Matthias Jakob
Schleiden dan Theodor Schwann meletakkan dasar ilmu baru yang disebut
sitologi, yang lebih memfokuskan pada struktur dan fungsi sel. Kemudian
Rudolph Virchow ahli patologi Jerman pada tahun 1855 meneliti lebih lanjut

6
tentang sel, hasil penelitian disimpulkan bahwa sel berasal hanya dari sel
lainnya.
Teori sel yang secara garis besar mengemukakan 4 poin penting mengenai sel,
yaitu:
a. Semua organisme terdiri dari sel dan produk sel
b. Sel merupakan unit struktural dan fungsional yang mendasar dari organisme
hidup.
c. Semua sel berasal dari struktur subseluler sel.
d. Setiap organisme tergantung dari aktivitas sel baik secara kolektif maupun
interaksi dari sel itu sendiri.
Sel merupakan bagian terkecil dari tubuh manusia. Tubuh manusia memiliki
sekitar 60 s.d 100 triliun sel, umumnya diameter sel manusia bervariasi antara 4
mikrometer sampai 100 mikrometer, sedangkan panjang sel sekitar beberapa
mikrometer sampai 30 cm (sel otot). Sel tubuh berbeda dalam bentuk, ukuran dan
warnanya, sesuai dengan fungsi yang berbeda.
Contoh variasi bentuk sel dalam tubuh: (a) Sel saraf, tampak badan sel dikelilingi
oleh sejumlah dendrite dan sebagian akson dibawahnya; (b) sel epitel dasar mulut;
(c) sel otot polos dari dinding usus; (d) sel otot rangka; (e) sel darah putih; (f) sel
darah merah; (g) sel tulang; (h) sel sperma manusia.

Aktivitas sel tergantung dari suplai makanan, O2, garam dan lain-lain dari luar
yang masuk ke dalam sitoplasma. Zat-zat sisa dibuang keluar dari sel. Material di
atas dapat masuk dan keluar dari sel secara pergerakan pasif (difusi, filtrasi, atau
osmosis), atau pergerakan aktif (pengangkutan aktif, fagositosis, pinositosis).
Fungsi sel bervariasi bergantung pada tujuan dasarnya, misalnya sel hati terlibat
dalam menghasilkan perubahan kimia, sel otot jantung berkaitan dengan kontraksi
dan relaksasi, sel kelenjar tiroid memproduksi hormone. Sel biasanya tidak saling
bersentuhan, tetapi dipisahkan oleh ruang sempit yang terisi cairan. Air dan zat
kimia berpindah dari cairan ke dalam sel dan dari dalam sel ke cairan, membrane
sel bekerja dalam permeabilitas yang selektif, menyebabkan beberapa zat
melewatinya tetapi zat lain tidak dapat.

7
Gambaran esensial fungsi semua sel adalah:
1. Aktivitas sel membutuhkan oksigen dan menghasilkan karbon dioksida
2. Kemampuan untuk menghasilkan energi kimia dari makanan, mengambil
kebutuhannya dari cairan di sekelilingnya, dan mempertahankan serta
memperbaiki dirinya sendiri.
3. Enzim (katalis yang mempercepat reaksi kimia tanpa mengubah dirinya)
terdapat di dalam sel sebagai protein. Tiap enzim memiliki fungsi khusus,
enzim memulai reaksi kimia spesifik.
4. DNA (deoxyribonucleic acid) dan RNA (ribonucleic acid) dibutuhkan untuk
reproduksi sel.

Siklus sel:

Tipe sel Perkiraan lama hidup

1. Sel sumsum tulang2. Sel lambung 10 jam2 hari


3. Sel telur dan sel sperma 2 – 3 hari
4. Sel usus besar 3 – 4 hari
5. Sel darah putih 13 hari
6. Sel kulit 19 – 34 hari
7. Sel darah merah 120 hari
8. Sel hati 18 bulan
9. Sel saraf selama tubuh hidup

F. Konsep Biologi Sel

1. Pengertian Biologi Sel


Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam
arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Oleh
karena itu, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan
hidupnya terpenuhi. Sel disusun oleh molekul-molekul utama kehidupan yaitu
karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat.

8
Biologi sel adalah cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang sel. Sel
sendiri adalah kesatuan structural dan fungsional makhluk hidup.

2. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Inti


a. Sel prokarion, sel yang intinya tidak memiliki membran, materi inti
tersebar dalam sitoplasma (sel yang memiliki satu system membran. Yang
termasuk dalam kelompok ini adalah bakteri dan alga biru
b. Sel eukarion, sel yang intinya memiliki membran. Materi inti dibatasi oleh
satu system membran terpisah dari sitoplasma. Yang termasuk kelompok
ini adalah semua makhluk hidup kecuali bakteri dan alga biru

Struktur sel prokariotik lebih sederhana dibandingkan struktur sel eukariotik.


Akan tetapi, sel prokariotik mempunyai ribosom (tempat protein dibentuk) yang
sangat banyak. Sel prokariotik dan sel eukariotik memiliki beberapa perbedaan
sebagai berikut :

Sel Prokariotik
- Tidak memiliki inti sel yang jelas karena tidak memiliki membran inti sel yang
dinamakan nucleoid
- Organel-organelnya tidak dibatasi membran
- Membran sel tersusun atas senyawa peptidoglikan
- Diameter sel antara 1-10mm

9
- Mengandung 4 subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya sirkuler

Sel Eukariotik
- Memiliki inti sel yang dibatasi oleh membran inti dan dinamakan nucleus
- Organel-organelnya dibatasi membran
- Membran selnya tersusun atas fosfolipid
- Diameter selnya antara 10-100mm
- Mengandungbanyak subunit RNA polymerase
- Susunan kromosomnya linier

3. Macam Sel Berdasarkan Keadaan Kromosom dan Fungsinya


a. Sel Somatis, sel yang menyusun tubuh dan bersifat diploid
b. Sel Germinal. sel kelamin yang berfungsi untuk reproduksi dan bersifat
haploid

4. Bagian-bagian Sel
- Bagian hidup (komponen protoplasma), terdiri atas inti dan sitoplasma
termasuk cairan dan struktur sel seperti : mitokondria, badan golgi, dll
- Bagian mati (inklusio), terdiri atas dinding sel dan isi vakuola

5. Macam Pembelahan Sel


Sel dihasilkan dari 2 jenis pembelahan yang berbeda, yaitu mitosis dan
meiosis. Mitosis dapat terjadi pada setiap organ, dan berfungsi membentuk
sel dengan jumlah kromosom yang sama. Meiosis berlangsung hanya pada
jaringan organ seks dan berfungsi mereduksi jumlah kromosom menjadi
separuhnya; berlangsung hanya pada sel diploid, dan reduksi kromosom
dilakukan dengan memisahkan dua gugus kromosom diploid menjadi sel
yang membawa hanya satu gugus kromosom (haploid). Sebelum proses
pembelahan sel, baik dengan mitosis maupun meiosis, jumlah kromosom atau
DNA akan digandakan terlebih dahulu menjadi dua kali lipat sebelumnya.
Proses penggandaan kromosom tersebut merupakan proses sintesis DNA

10
baru, yang dikenal sebagai replikasi DNA (periode S). Setelah DNA
bereplikasi kemudian sel akan tumbuh membesar, periode G2 dan kemudian
terjadi pembelahan sel atau mitosis (periode M), dan kemudian diikuti oleh
pertumbuhan sel untuk mencapai ukuran sel dewasa (periode G1).

G. Konsep Genetika
Manusia sejak dulu sangat tertarik pada pewarisan sifat atau hereditas.
Manusia telah mengetahui pentingnya pewarisan sifat dalam keluarga,
produksi tanaman, dan ternak. Gregor Mendel adalah orang pertama yang
mempelajari pewarisan sifat secara ilmiah. Sekitar 1857.
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisansifatdan
variasiyang diwariskan.Teori pewarisan sifat ataubiasa disebut hukum
heraditas pertamakalidicetuskanoleh Gregor JohannMendel. Ia berpendapat
bahwa sifat – sifat dapat ditunkan dari generasikegenerasi melalui faktor
penentu.Mendel menemukan prinsip dasar tentang pewarisan sifat dengan
cara membiakan ercis kebun dalam percobaan yang dirancang secara hati –
hati.Mendel mengembangkan teori pewarisan sifatnya beberapa dasawarsa
sebelum kromosom terlihat dengan mikroskop dan nilai penting kromosom
dipahami,Sejak itu teori Mendel belum diakui dan baru diakui saat ia sudah
meninggal seiring dengan perkembangan jaman.
1. Kromosom
Materi herediter yang terdapat di dalam inti setiap sel somatik (tubuh)
menentukan karakteristik fisik seseorang. Materi ini disebut asam
deoksiribonukleat (DNA), yang berbentuk seperti jalinan benang, yang
dikenal sebagai kromosom. Setiap kromosom terdiri dari banyak segmen
DNA yang lebih kecil, yang disebut gen. Gen atau kombinasi gen
meengandung informasi berkode yang menentukan karakteristik unik
individu. “Kode” terdapat dalam garis linear khusus molekul yang
bergabung membentuk benang DNA.
Sifat-sifat suatu individu diwariskan dari induk kepada keturunannya
melalui gen yang ada di dalam kromosom. Setiap sel tubuh makhluk hidup

11
memiliki kromosom yang terdapat di dalam inti sel. Kromosom dibedakan
menjadi dua macam, yaitu kromosom tubuh (autosom) dan kromosom
kelamin (gonosom). Kromosom tubuh menentukan sifat-sifat tubuh,
seperti tinggi badan, bentuk hidung, warna kulit, dll. Sedangkan
kromosom kelamin menentukan jenis kelamin pria atau wanita.

2. Struktur Kromosom
DNA eukariotik terutama berasosiasi dengan sebuah kelas protein yang
dikenal sebagai histon. DNA, histon dan protein-protein kromosonal
nonhiston bersama-sama membentuk nucleoprotein, atau kromatin. Pada
tahap pertama pengepakan, sekitar 150 bp molekul DNA untai ganda
melilit di sekitar sebuah oktomer, yang terdiri dari empat pasang protein
histon berbeda, sehingga terbentuklah partikel inti nukleosom. Protein
histon jenis kelima menempati DNA peanut (linker DNA) yang
menghubungkan satu partikel inti dengan partikel inti lainnya.

3. Bentuk Kromosom
Kromosom memiliki bentuk yang berbeda-beda. Berdasarkan
panjanglengan yang dimilikinya kromosom dibedakan
menjadi metasentrik, submetasentrik, akrosentrik, dan telosentrik
1) Metasentrik, kromosom jenis ini memiliki panjang lengan yang
relative sama sehingga sentromer berada di tengah-tengah kromosom.
2) Submetasentrik, kromosom jenis ini memiliki satu lengan kromosom
lebih pendek sehingga letak sentromer sedikit bergeser dari tengah
kromosom.
3) Akrosentrik, pada kromosom ini salah satu lengan kromosom jauh
pendek dibandingkan lengan kromosom lainnya.
4) Telosentrik, kromosom ini hanya memiliki satu buah lengan saja
sehingga letak sentromernya berada di ujung kromosom.

12
4. Jumlah kromosom
Semua makhluk hidup eukariotik memiliki jumlah kromosom yang
berbeda-beda. Pada sel tubuh atau sel somatis, jumlah kromosom
umumnya genap, karena kromosom sel tubuh selalu berpasangan. Jumlah
kromosom sel somatis tersebut terdiri atas 2 set kromosom (diploid, 2n),
dari induk jantan dan induk betina. Berikut ini tabel jumlah kromosom
beberapa makhluk hidup.
Pada sel gamet atau sel kelamin, seperti sel telur dan sel sperma,
hanya memiliki setengah dari jumlah kromosom sel tubuh. Jumlah
kromosom sel gamet hanya satu set atau haploid (n). Pada manusia dengan
jumlah kromosom sel somatis 46, sel telur atau sel sperma hanya memiliki
23 kromosom. Adanya fertilisasi (peleburan sel telur dan sel sperma)
mengembalikan jumlah kromosom sel tubuh menjadi 46 buah.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Anatomi fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat satu dengan yang
lainnya baik secara teoritis maupun secara praktikal, sehingga muncul suatu
konsep: “semua fungsi yang spesifik dibentuk dari struktur yang spesifik”. Dari
dasar-dasar anatomi yang ditulis sebelumnya terdapat beberapa istilah letak dan
berbagai gerakan anatomis tubuh. Memiliki prinsip homeostatis/fisiologis tubuh
yang apabila terjadi gangguan kesehatan seperti infeksi, cedera, prosedur medis
dan bedah menyebabkan gangguan pada homeostasis. Dan di dalam dasar-dasar
anatomi fisiologi juga terdiri dari komposisi dan komponen tubuh manusia.
Genetika adalah bidang sains yang mempelajari pewarisansifatdan
variasiyang diwariskan.Teori pewarisan sifat ataubiasa disebut hukum heraditas
pertamakalidicetuskanoleh Gregor Johann Mendel.Didalam genetika terbagi
menjadi beberapa bagian yaitu kromosom, DNA,dan RNA. Genetika saling
berkaitan satu sama lainnya.

B. Saran
Demikian makalah yang telah kami susun, semoga dengan makalah ini
dapat menambah pengetahuan serta lebih bisa memahami tentang pokok bahasan
makalah ini bagi para pembacanya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

14
DAFTAR PUSTAKA

Alberts B. 1994. Biologi Molekuler Sel, Edisi Kedua. Penerbit PT Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta.
Sloane, Ethel :EGC,2012. Anatomi dan Fisiologi.Jakarta.
http://anfisanatomifisiologi.blogspot.com/2013/06/dasar-dasar-anatomi-
fisiologi.html?m=1
http://kamuskesehatan.com/istilah-umum-anatomi/
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_istilah_anatomi
http://gianimeilan.wordpress.com/2011/08/05/komposisi-dan-komponen-tubuh-
manusia/
http://keperawatanboppy.blogspot.com/2011/12/biologi-sel-struktur-dan-fungsi-
sel.html

15

Anda mungkin juga menyukai