Anda di halaman 1dari 48

1.

Genetalia eksterna

Meliputi semua organ-organ yang didapatkan antara os pubis, ramus inferior dan perineum
ialah

1. Mons veneris

 Bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi bagian depan
simpisis pubis
 Setelah pubertas kulit dari mons veneris tertutup oleh rambut

2. Labia majora dan labia minora


3. Labia majora

 Berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah
dan belakang
 Labia majora sinistra dan dextra bersatu di sebelah belakang dan merupakan batas
depan dari perineum, disebut: commisura posterior (frenulum)
 Terdiri dari 2 permukaan:
 Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut
 Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea
 Homolog dengan scrotum laki-laki

1. Labia minora

 Didapatkan sebagai lipatan di sebelah medial dari labia majora


 Kedua lipatan tersebut (kiri & kanan) bertemu diatas (preputium clitoridis) dan di
bawah clitoris (frenulum clitoridis)
 Di bagian belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orificium vaginea bersatu juga,
disebut: fourchet (hanya nampak pada wanita yang belum pernah melahirkan anak)

3. Clitoris

 Merupakan suatu tunggul yang erectil


 Mengandung banyak urat-urat syaraf sensoris, dan pembuluh-pembuluh darah
 Analog dengan penis laki – laki

4. Vestibulum
 Merupakan rongga yang sebelah lateral dibatasi oleh kedua labia minora, anterior oleh
clitoris, dorsal oleh fourchet
 Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina urethra dan terdapat pula 4 lubang
kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar bartholini yang terdapat di samping dan agak ke
belakang dari introitus vaginae. 2 muara dari kelenjar skene di samping dan agak
dorsal dari urethra

5. Hymen (selaput dara)

Berupa lapisan yang tipis dan menutupi sebagian besar dari introitus vaginae. Biasanya
hymen berlubang sebesar ujung jari hingga getah dari genitalia interna dan darah haid dapat
mengalir ke luar. Bila hymen tertutup sama sekali disebut hymen occlusivum. Setelah partus,
hanya tinggal sisa-sisa kecil pada pinggir introitus dan disebut: carunculae myrtiformis.

6. Beberapa kelenjar lendir (Bartholini dan skene)

Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva dan vagina. Mengeluarkan sekret mucus
terutama pada waktu coitus.

2. Genetalia interna

1. Vagina

 Suatu saluran musculo-membranosa yang menghubungkan uterus dengan vulva


 Terletak antara kandung kencing dan rectum
 Dinding depan vagina (= 9 cm) lebih pendek dari dinding belakang (= 11 cm)
 Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan yang berjalan circulair dan disebut:
rugae, terutama pada bagian bawah vagina
 Setelah melahirkan, sebagian dari pada rugae akan menghilang
 Walaupun disebut selaput lendir vagina, selaput ini tak mempunyai kelenjar-kelenjar
sama sekali hingga tak dapat menghasilkan lendir, mungkin lebih baik disebut kulit
 Ke dalam puncak vagina menonjol ujung dari cerviks.
 Bagian dari cerviks yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio
 Oleh portio ini, puncak vagina dibagi dalam 4 bagian ialah : fornix anterior, fornix
posterior, dan fornix lateral kanan dan kiri
 Sel-sel dari lapisan atas epithel vagina mengandung glycogen. Glycogen ini
menghasilkan asam susu oleh karena adanya bacil-bacil Doderlein hingga vagina
mempunyai reaksi asam dengan pH = 4,5 dan ini memberi proteksi terhadap invasi
kuman-kuman.

2. Uterus

 Dalam keadaan tidak hamil terdapat dalam ruangan pelvis minor di antara vesica
urinaria dan rectum
 Permukaan belakang sebagian besar tertutup oleh peritoneum sedangkan permukaan
depan hanya di bagian atasnya saja
 Bagian bawah dari permukaan depan melekat pada dinding belakang vesica urinaria
 Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng
dan terdiri dari 2 bagian:

1. Corpus uteri berbentuk segitiga


2. Cervix uteri berbentuk silindris

 Bagian dari corpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).
Pinggir kanan/kiri tidak tertutup oleh peritoneum karena berbatasan dengan
parametrium kanan/kiri.
 Ukuran Uterus

1. Bentuk dan ukuran uterus sangat berbeda-beda tergantung dari pada: usia serta pernah
melahirkan anak atau belum
o pada anak-anak panjangnya uterus: 2-3 cm
o pada nullipara: 6-8 cm
o pada multipara: 8-9 cm
2. Panjangnya corpus uteri terhadap cervix uteri juga berbeda-beda:

 Pada anak-anak, panjangnya corpus uteri ½ dari pada panjangnya cervix uteri.
 Pada gadis remaja, sama panjangnya dengan cervix uteri.
 Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, lebar di daerah fundus dan sempit ke
arah cervix
 Sebelah atas rongga rahim berhubungan dengan saluran telur (tuba fallopii) dan
sebelah bawah dengan saluran leher rahim (canalis servikalis)
 Hubungan antara cavum uteri dan canalis servicalis disebut, ostium uteri internum,
sedangkan muara canalis cervicalis ke dalam vagina disebut, ostium uteri externum.
 Lapisan dalam

Merupakan serabut-serabut otot yang berfungsi sebagai sphincter terletak pada ostium
internum tubae dan orificium uteri internum.

 Lapisan tengah
Terletak antara ke dua lapisan di atas, merupakan anyaman serabut otot yang tebal ditembus
oleh pembuluh-pembuluh darah, jadi dinding uterus terutama di bentuk oleh lapisan tengah
ini.

Masing-masing serabut mempunyai 2 lengkungan hingga keseluruhannya berbentuk angka 8,


dengan struktur seperti ini setelah persalinan serabut-serabut ini berkonstriksi dan menekan
pembuluh darah, jadi bekerja sebagai penjepit pembuluh darah.

 Endometrium (selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari corpus uteri yang
membatasi cavum uteri. Pada endometrium didapatkan lubang-lubang kecil,
merupakan muara-muara dari saluran-saluran kelenjar uterus yang dapat
menghasilkan sekret alkalis yang membasahi cavum uteri. Epitel endometrium
berbentuk silindris. Tebalnya, susunannya dan faalnya berubah secara siklis karena
dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium. Dalam kehamilan endometrium berubah
menjadi decidua. Di bawah pengaruh hormonal maka lapisan mucosa uterus
mengalami perubahan-perubahan tertentu hingga cukup baik untuk implantasi dan
untuk memberi makanan pada ovum.

Perubahan ini terjadi beberapa hari setelah implantasi ovum, dimana sel-sel jaringan ikat
(stroma) dari endometrium membengkak dan sifatnya berubah, selnya jadi bulat dan
vesiculer, cytoplasmanya jadi jernih dan sedikit basophil dan dikelilingi membran yang
bening.

Selaput lendir cervix mempunyai sifat yang berlainan. Epitelnya terdiri dari sel-sel berbentuk
silinder dan mengeluarkan sekret tersebut sangat dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium.

Sikap dan letak uterus di tengah-tengah rongga panggul dipertahankan oleh:

1. Tonus otot sendiri


2. Ligament-ligament dari uterus
3. Otot-otot dasar panggul

 Ligament-ligament uterus:

1. Ligamentum latum

Berupa lipatan peritoneum sebelah lateral Ka. Ki. Dari pada uterus, meluas sampai ke dinding
panggul dan dasar panggul, sehingga seolah-olah menggantung pada tubae.

Ruangan antara kedua lembar dari lipatan ini terisi oleh jaringan yang longgar, disebut:
parametrium, dimana berjalan arteria, vena uterina, pembuluh lympha dan ureter.

2. Ligamentum rotundum

Terdapat di bagian atas lateral dari uterus, caudal dari insertie tuba, kedua ligament ini
melalui canalis inguinalis ke bagian cranial lab. Majus. Terdiri dari jaringan otot polos
(identik dengan myometrium) dan jaringan ikat dan menahan uterus dalam antefleksi.

Pada waktu kehamilan mengalami hypertrophie dan dapat diraba dengan pemeriksaan luar.
3. Ligamentum infundibulo pelvicum

Kiri kanan dari infundibulum dan ovarium ke dinding panggul. Ligamentum ini
menggantungkan uterus pada dinding panggul. Antara sudut tuba dan ovarium terdapat
ligamentum ovarii proprium.

4. Ligamentum cardinale

Kiri kanan dari cervix setinggi ostium uteri internum ke dinding panggul. Menghalangi
pergerakan ke kiri atau ke kanan.

5. Ligamentum sacro uterinum

Kiri kanan dari cervix sebelah belakang ke sacrum mengelilingi rectum.

6. Ligamentum vesico uterinum

Dari uterus ke kandung kencing.

 Letak Uterus:

1. Ante dan retrofleksi uteri

Sumbu servix dan sumbu corpus uteri membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan,
disebut anteflexio, jika membuka ke belakang disebut retroflexio.

2. Ante dan retroversio uteri

Sumbu vagina dan sumbu uterus membentuk sudut. Jika sudut ini membuka ke depan,
disebut anteversio, jika membuka ke belakang disebut retroversio.

3. Positio

Uterus biasanya tidak terletak tepat pada sumbu panggul, bisa lebih ke kiri, lebih ke kanan,
lebih ke depan, lebih ke belakang, disebut sinistro, dextro, antero, dorso positio.

4. Torsio

Letak uterus biasanya agak terputar.

 Pembuluh darah uterus:

1. Arteria Uterina
2. Arteria Ovarica
3. Tuba uterina fallopii

Alat ini terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, mulai dari cornu
uteri kanan kiri.
Panjangnya ± 12 cm, diameter 3-8 mm.

Pada tuba ini dibedakan 4 bagian:

 Pars interstitialis (intramuralis): bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus,
mulai pada ostium internum tubae.
 Pars isthmica : bagian tuba setelah keluar dari dinding uterus, merupakan bagian tuba
yang lurus dan sempit
 Pars ampullaris: bagian tuba antara pars isthmica dan infundibulum merupakan bagian
tuba yang paling lebar dan berbentuk S.
 Infundibulum: ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang disebut fimbriae, lubangnya
disebut ostium abdominale tubae.

Fungsi utama tuba ialah untuk membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke jurusan
cavum uteri.

4. Ovarium

Ovarium ada 2, kiri dan kanan uterus, dihubungkan dengan uterus oleh lig. Ovarii proprium
dan dihubungkan dengan dinding panggul dengan perantaraan lig. Infundibulo-pelvicum, di
sini terdapat pembuluh darah untuk ovarium yaitu a & v ovarica.

Pada ovarium dibedakan:

 Permukaan medial yang menghadap ke arah cavum douglasi dan permukaan lateral
 Ujung atas yang berdekatan dengan tuba dan ujung bawah yang lebih dekat dengan
uterus (extremitas tubaria dan extremitas uterina)
 Pinggir yang menghadap ke muka (margo mesovaricus) melekat pada lembar
belakang lig. Latum dengan perantaraan mesovarium dan pinggir yang menghadap ke
belakang (margo liber).
 Ovarium ini letaknya pada dinding lateral panggul dalam sebuah lekuk yang disebut
fossa ovarica Waldeyeri.

Anatomi dan Fisiologi Saluran Reproduksi Wanita

Organ Genitalia Eksterna


kita bahas dulu yah apa itu organ genitalia eksterna pada wanita. Pudenda atau organ reproduksi
eksterna yang sering disebut vulva, secara berurutan terdiri dari (dari arah anterior ke posterior)
: mons pubis (mons veneris), labia mayor dan minor, klitoris, prepusium klitoris, vestibulum,
fourchette, dan perineum.
organ genitalia eksterna pada wanita meliputi:

 Mons pubis

Mons pubis atau mons veneris merupakan jaringan lemak subkutan berbentuk bulat yang lunak
dan padat serta merupakan jaringan ikat di atas simfisis pubis. Mons pubis banyak mengandung
kelenjar sebasea (minyak) dan ditumbuhi rambut berwarna hitam, kasar, dan ikal pada masa
pubertas, yaitu sekitar satu sampai dua tahun sebelum awitan haid. Rata-rata menarche (awitan
haid) terjadi pada usia 13 tahun. Mons berperan dalam sensualitas dan melindungi simfisis
pubis selama koitus (hubungan seksual). Semakin bertambahnya usia, jumlah jaringan lemak
di tubuh wanita berkurang dan rambut pubis menipis.

 Labia mayor

Labia mayor adalah dua lipatan kulit panjang melengkung yang menutupi lemak dan jaringan
ikat yang menyatu dengan mons pubis. Keduanya memanjang dari mons pubis ke arah bawah
mengelilingi labia minor, berakhir di perineum pada garis tengah. Labia mayor memiliki
panjang 7-8 cm, lebar 2-3 cm, dan tebal 1-1,5 cm dan agak meruncing pada ujung
bawah. Labia mayor melindungi labia minor, meatus urinarius, dan introitus vagina (lubang
vagina). Pada wanita yang belum pernah melahirkan pervagina, kedua labia mayor terletak
berdekatan di garis tengah menutupi struktur-struktur di bawahnya. Setelah melahirkan anak
dan mengalami cedera pada vagina atau perineum, labia sedikit terpisah bahkan introitus
vagina terbuka. Penurunan produksi hormone menyebabkan atrofi labia mayor.
Pada permukaan arah lateral kulit labia yang tebal, biasanya memiliki pigmen lebih gelap
daripada jaringan sekitarnya dan ditutupi rambut yang kasar (sama dengan rambut di mons
pubis) dan semakin menipis kea rah luar perineum. Permukaan medial (arah dalam) labia
mayor licin, tebal, dan tidak ditumbuhi rambut. Bagian ini mengandung suplai kelenjar sebasea
dan banyak kelenjar keringat serta banyak mengandung pembuluh darah. Labia mayor
sensitive terhadap nyeri, sentuhan, dan suhu tinggi. Hal ini diakibatkan adanya jaringan saraf
yang menyebar luas, yang berfungsi sebagai rangsangan seksual.

 Labia minor

Labia minor terletak di antara dua labia mayor dan merupakan lipatan kulit yang panjang,
sempit, dan tidak berambut, yang memanjang ke arah bawah dari bawah klitoris dab menyatu
dengan fourchette. Sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen,
permukaan medial labia minor sama dengan mukosa vagina merah muda dan basah. Pembuluh
darah yang banyak membuat labia berwarna merah kemerahan dan memungkinkan labia minor
membengkak, bila ada stimulus emosional dan stimulus fisik. Kelenjar di labia minor juga
melumasi vulva. Suplai saraf yang banyak membuat labia minor menjadi sensitif. Ruangan
antara kedua labia minor disebut vestibulum.

 Klitoris

Klitoris adalah organ pendek berbentuk silinder dan erektil yang terletak di bawah arkus pubis.
Dalam keadaan tidak terangsang, bagian yang terlihat sekitar 6×6 mm atau kurang. Ujung
badan klitoris dinamakan glans dan lebih sensitive daripada badannya. Saat wanita secara
seksual terangsang, glands dan badan klitoris membesar.
Kelenjar sebasea klitoris mensekresi smegma, suatu substansi lemak seperti keju yang
memiliki aroma khas dan berfungsi sebagai feromon (senyawa organic yang memfasilitasi
komunikasi olfaktorius) dan anggota lain pada spesies yang sama untuk membangkitkan
respon tertentu, yang dalam hal ini adalah stimulasi erotis pada pria). Klitoris bearasal dari kata
dalam bahasa Yunani, yang berarti “kunci” karena klitoris dianggap sebagai kunci seksualitas
wanita. Jumlah pembuluh darah dan persarafan yang banyak membuat klitoris sangat sensitive
terhadap suhu, sentuhan, dan sensasi tekanan. Fungsi utama klitoris yaitu untuk menstimulasi
dan meningkatkan ketegangan seksual.

 Prepusium klitoris

Dekat sambungan anterior, labia minor kanan dankiri terpisah menjadi bagian medial dan
lateral. Bagian lateral menyatu di bagian atas klitoris dan membentuk prepusium, penutup yang
berbentuk seperti kait. Bagian medial menyatu di bagian bawah klitoris untuk membentuk
frenulum. Terkadang prepusium menutupi klitoris. Akibatnya, daerah ini terlihat seperti
sebagai suatu muara, yaitu sebagai meatus uretra. Bila memasukkan kateter ke daerah yang
sensitive ini, maka dapat menimbulkan rasa yang sangat tidak nyaman.

 Vestibulum

Vestibulum adalah suatu daerah yang berbentuk lonjong, terletak antara labia minora, klitoris,
dan fourchette. Vestibulum terdiri dari dua muara uretra, kelenjar parauretra (vetibulum minus
atau Skene), vagina, dan kelenjar paravagina (vestibulum mayus, vulvovagina, atau Bartholin).
Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teritasi oleh bahan kimia
(deodorant semprot, garam-garaman, busa sabun), panas, rabas, friksi (celana jins yang ketat).
Meatus uretra juga merupakan bagian dari reproduksi karena letaknya dekat dan menyatu
dengan vulva. Meatus mempunyai muara dengan bentuk bervariasi dan berwarna merah muda
atau kemerahan, dan sering disertai tepi yang agak berkerut. Meatus menandai bagian terminal
atau distal uretra. Biasanya terletak sekitar 2,5 cm di bawah klitoris.
Kelenjar vestibulum minora adalah struktur tubular pendek yang terletak pada arah
posterolateral di dalam meatus uretra. Kelenjar ini memproduksi sejumlah kecil lender yang
berfungsi sebagai pelumas.
Hymen merupakan lipatan yang tertutup mukosa sebaigan, bersifat elastic, tetapi kuat, dan
terletak di sekitar introitus vagina. Pada wanita yang perawan, hymen dapat menjadi
penghalang pada pemeriksaan dalam, pada insersi tampon menstruasi atau koitus. Hymen ini
bersifat elastic sehingga memungkinkan distensi dan dapat mudah robek. Terkadang hymen
menutupi seluruh orifisum yang menyebabkan hymen tertutup secara abnormal dan
menghalangi pasase aliran cairan menstruasi, pemasangan alat (spekulum), atau koitus. Setelah
pemasangan alat, pemakaian tampon, atau melahirkan pervaginam, dapat terlihat sisa robekan
hymen (karunkulae hymen atau karunkula mirtiformis).
Kelenjar vestibulum mayor adalah gabungan dua kelenjar di dasar labia mayor masing-masing
satu pada setiap sisi orifisium vagina. Beberapa duktus dengan panjang 1,5 cm, menjadi saluran
pengeluaran drain setiap kelenjar. Setiap duktus membuka ke lekukan antara hymen dan labia
minor. Kelenjar mensekresi sejumlah kecil lender yang jernih dan lengket, terutama setelah
koitus. Keasaman lender yang rendah (pH tinggi)

 Fourchette

Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung
bawah labia mayor dan minor di garis tengah bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil
dan fosa navikularis terletak di antara fourchette dan hymen.

 Perineum

Perineum merupakan daerah muscular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus.
Perineum membentuk dasar badan perineum.

Organ Genitalia Interna

kita sudah membahas organ genitalia eksterna pada wanita. sekarang kita lanjut ke organ
genitalia interna pada wanita. Organ genitalia interna pada wanita meliputi ovarium, tuba
fallopii, uterus, dan vagina. berikut organ genitalia interna pada wanita:

 Ovarium

Sebuah ovarium terletak di setiap sisi uterus, di bawah dan di belakang tuba fallopii. Dua
ligament mengikat ovarium pada tempatnya, yaitu bagian mesovarium ligament lebar uterus,
yang memisahkan ovarium dari sisi dinding pelvis lateral setinggi Krista iliaka anterosuperior,
dan ligamentum ovarii proprium, yang mengikat ovarium ke uterus. pada palpasi overium
dapat digerakkan.
Ovarium memiliki asal yang sama (homolog) dengan testis pria. Ukuran dan bentuk setiap
ovarium menyerupai sebuah almon berukuran besar. Saat ovulasi, ukuran ovarium dapat
menjadi dua kali lipat untuk sementara. Ovarium yang berbentuk oval ini memiliki konsistensi
yang padat dan sedikit kenyal. Sebelum menarche, permukaan ovarium licin. Setelah maturitas
seksual, luka parut akibat ovulasi dan rupture folikel yang berulang membuat permukaan
nodular menjadi kasar.
Dua fungsi dari ovarium adalah untuk ovulasi dan mmemproduksi hormone. Saat lahir ovarium
wanita normal mengandung sangat banyak ovum primordial (primitif). Diantara interval
selama masa usia subur (umumnya setiap bulan), satu atau lebih ovum matur dan mengalami
ovulasi.
Ovarium juga merupakan tempat utama produksi hormone seks steroid (estrogen,
progesterone, dan adrogen) dalam jumlah yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan, dan fungsi wanita normal.

 Tuba Fallopii

Sepasang tuba fallopii melekat pada fundus uterus. tuba ini memanjang ke arah lateral,
mencapai ujung bebas ligament lebar dan berlekuk-lekuk mengelilingi setiap ovarium.
Tuba memiliki panjang sekitar 10 cm dengan diameter 0,6 cm. Setiap tuba mempunyai lapisan
peritoneum bagian luar, lapisan otot tipis di bagian tengah, dan lapisan mukosa di bagian
dalam. Lapisan mukosa terdiri dari sel-sel kolumnar, ebberapa diantaranya bersilia dan
beberapa yang lain mengeluarkan secret. Lapisan mukosa paling tipis saat menstruasi. Setiap
tuba dan lapisan mukosanya menyatu dengan mukosa uterus dan vagina.
Terdapat 4 segmen yang berubah di sepanjang struktur tuba fallopii, diantaranya :
- Infundibulum
Merupakan bagian yang paling distal muaranya yang berbentuk seperti terompet dikelilingi
oleh fimbria. Fimbria menjadi bengkak dan hamper erektil saat ovulasi.
- Ampula
Ampula ini membangun segmen distal dan segmen tengah tuba. Sperma dan ovum bersatu dan
fertilisasi terjadi di ampula.
- Istmus
Istmus terletak proksimal terhadap ampula.
- Intersitital
Bagian ini melewati miometrium antara fundus dan korpus uteri dan mempunyai lumen
berukuran paling kecil berdiameter < 1 mm. Sebelum ovum yang dibuahi dapat melewati
lumen ini, ovum tersebut harus melepaskan sel-sel granulose yang membungkusnya.
Tuba fallopii merupakan jalan bagi ovum. Tonjolan-tonjolan infundibulum yang menyerupai
jari (fimbria) menarik ovum ke dalam tuba dengan gerakan seperti gelombang. Ovum didorong
disepanjang tuba, sebagian oleh silia, tetapi terutama oleh peristaltic lapisan otot. Estrogen dan
prostaglandin mempengaruhi gerakan peristaltic. Aktivitas peristaltic tuba fallopii dan fungsi
sekresi lapisan mukosa yang terbesar adalah pada saat ovulasi. Sel-sek kolumnar mensekresi
nutrient untuk menyokong ovum selama berada di dalam tuba.

 Uterus

Uterus merupakan organ brdinding tebal, muscular, pipih, cekung yang mirip buah pir terbalik
yang terletak antara kandung kemih dan rectum pada pelvis wanita. Pada wanita yang belum
melahirkan, berat uterus matang sekitar 30-40 gr sedangkan pada wanita yang pernah
melahirkan, berat uterusnya adalah 75-100 gr. uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri
bila ditekan, licin, dan teraba padat. Derajat kepadatan tergantung dari beberapa factor,
diantaranya uterus lebih banyak mengandung rongga selama fase sekresi siklus menstruasi,
lebih lunak selama masa hamil, dan lebih padat setelah menopause.
Uterus diikat pada pelvis oleh tiga set ligamen jaringan ikat, yaitu :
- Ligament rotundum
Ligament rotundum melekat ke kornu uterus pada bagian anterior insersi tuba fallopii. Struktur
yang menyerupai tali ini melewati pelvis, lalu memasuki cincin inguinal pada dua sisi dan
mengikat osteum dari tulang pelvis dengan kuat. Ligamin ini memberikan stabilitas bagian atas
uterus.
- Ligament cardinal
Ligament ini menghubungkan uterus ke dinding abdomen anterior setinggi serviks.
- Ligament uterosakral
Ligament uterosakral melekat pada uterus di bagian posterior setinggi serviks dan behubungan
dengan tulang sacrum.
Fungsi dari ligament cardinal dan uterosakral adalah sebagai penopang yang kuat pada dasar
pelvis wanita. Kerusakan-kerusakan pada ligament ini, termasuk akibat tegangan saat
melahirkan, dapat menyebabkan prolaps uterus dan dasar pelvis ke dalam vagina bahkan
melewati vagina dan mencapai vulva.
Berdasarkan fungsi dan anatomisnya, uterus dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :
- Fundus
Merupakan tonjolan bulat di bagian atas yang terletak di atas insersi tuba fallopii.
- Korpus
Korpus merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri.
- Istmus
Merupakan bagian konstriksi yang menghubungkan korpus dengan serviks yang dikenal
sebagai segmen uterus bawah pada masa hamil.
Tiga fungsi dari uterus adalah siklus menstruasi dengan peremajaan endometrium, kehamilan,
dan persalinan.
Dinding uterus
Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan, yaitu endometrium, miometrium, dan sebagian lapisan
luar peritoneum parietalis.
Endometrium yang banyak mengandung pembuluh darah adalah suatu lapisan membrane
mukosa yang terdiri dari tiga lapisan, yaitu lapisan permukaan padat, lapisan tengah jaringan
ikat yang berongga, dan lapisan dalam padat yang menghubungkan endometrium dengan
miometrium. Selama menstruasi dan sesudah melahirkan, lapisan permukaan yang padat dan
lapisan tengah yang berongga tanggal. Segera setelah aliran menstruasi berkahir, tebal
endometrium 0,5 mm. Mendekati akhir siklus endometrium, sesaat sebelum menstruasi mulai
lagi, tebal endometrium menjadi 5 mm.
Miometrium yang tebal tersusun atas lapisan-lapisan serabut otot polos yang membentang ke
tiga arah (longitudinal, transversa, dan oblik). Miometrium paling tebal di fundus, semakin
menipis ke arah istmus, dan paling tipis di serviks.
Serabut longitudinal membentuk lapisan luar miometrium yang paling banyak ditemukan di
fundus, sehingga lapisan ini cocok untuk mendorong bayi pada persalinan. Pada lapisan
miometrium tengah yang tebal, terjadi kontraksi yang memicu kerja hemostatis. Sedangkan
pada lapisan dalam, kerja sfingter untuk mencegah regurgitasi darah menstruasi dari tuba
fallopii selama menstruasi. Kerja sfingter di sekitar ostium serviks interna membantu
mepertahankan isi uterus selama hamil. Cedera pada sfingter ini dapat memperlemah ostium
interna dan menyebabkan ostium interna serviks inkompeten.
Miometrium bekerja sebagau suatu kesatuan yang utuh. Struktur miometrium yang
memberi kekuatan dan elastisitas merupakan contoh adaptasi dari fungsi :
- Untuk menjadi lebih tipis, tertarik ke atas, membuka serviks, dan mendorong janin ke
luar uterus, fundus harus berkontraksi dengan dorongan paling besar.
- Kontraksi serabut otot polos yang saling menjalin dan mengelilingi pembuluh darah ini
mengontrol kehilangan darah setelah aborsi atau persalinan. Karena kemampuannya untuk
menutup (irigasi) pembuluh darah yang berada di antara serabut tersebut, maak serabut otot
polos disebut sebagai ikatan hidup.
Peritoneum parietalis, suatu membrane serosa yang melapisi seluruh korpus uteri, kecuali
seperempat permukaan anterior bagian bawah, dimana terdapat kandung kemih dan serviks.

 Vagina

Vagina, suatu struktur tubular yang terletak di depan rectum dan di belakng kandung kemih
dan uretra yang memanjang dari introitus (muara eksterna di vestibulum di antara labia minor
/ vulva) sampai serviks. Saat wanita berdiri, vagina condong ke arah belakang dank e atas.
Vagina merupakan suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang secara
luas. Karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina, panjang dinding anterior vagina hanya
sekitar 7,5 cm, sedangkan panjang dinding posterior sekitar 9 cm.
Cairan vagina berasal dari traktus genitalia atas dan bawah. Cairan sedikit asam. Interaksi
antara laktobasilus vagina dan glikogen memeprtahankan keasaman. Apabila pH naik > 5,
insiden infeksi vagina meningkat. Cairan yang terus mengalir dari vagina mempertahnakan
kebersihan relative vagina. Oleh karena itu, penyemporotan cairan ke vagina dalam lingkaran
normal tidak diperlukan dan tidak dianjurkan.
Sejumlah besar suplai darah ke vagina berasal dari cabang-cabang desenden arteri uterus, arteri
vaginalis, dan arteri pudenda interna. Vagina relative tidak sensitive, hal ini dikarenakan
persarafan pada vagina minimal dan tidak ada ujung saraf khusus. Vagina merupakan sejumlah
kecil sensasi ketika individu terangsang secara seksual dan melakukan koitus dan hanya
menimbulkan sedikit nyeri pada tahap kedua persalinan.
Daerah G (G-spot)adalah daerah di dinding vagina anterior di bawah uretra yang didefinisikan
oleh Graefenberg sebagai bagian analog dengan kelenjar prostat pria. Selama bangkitan
seksual, daerah G dapat distimulasi sampai timbul orgasme yang disretai ejakulasi cairan yang
sifatnya sama dengan cairan prostat ke dalam uretra. Fungsi dari vagina adalah sebagai organ
untuk koitus dan jalan lahir.

Genetalia eksterna merupakan organ atau alat kelamin yang tampak dari luar, dapat dilihat
bila wanita dalam posisi litotomi. Fungsi genetalia eksterna adalah untuk kopulasi.
Bagian genetalia eksterna antara lain:

1. Vulva
2. Mons veneris
3. Labia mayora
4. Labia minora
5. Klitoris (kelentit)
6. Vestibulum
7. Hymen (selaput dara)
8. Perineum

Vulva

Vulva adalah organ yang tampak dari luar dan berbentuk lonjong dengan ukuran panjang dari
muka ke belakang. Vulva terdiri atas mons pubis, labia mayora, labia minora, klitoris,
vestibulum, dan hymen.

Mons Veneris

Mons veneris adalah bagian yang menonjol di bagian simpisis pubis dan terdiri dari jaringan
lemak. Mons veneris akan ditumbuhi rambut pubis pada masa pubertas. Hal ini, merupakan
tanda pubertas sekunder. Fungsi dari rambut pubis selain sebagai estetika juga dapat
mencegah terjadinya infeksi.

Labia Mayora

Labia mayora terdiri dari bagian kanan dan kiri. Lapisan lemak lanjutan mons pubis ke arah
bawah dan belakang dan banyak mengandung pleksus vena. Pertemuan kedua labia mayora
membentuk komisura posterior. Labia mayora homolog embriologik dengan skrotum pada
pria.

Labia Minora

Labia minora merupakan suatu lipatan tipis dari kulit sebelah dalam labia mayora. Kedua
lipatan kiri dan kanan bertemu di atas preputium klitoridis dan di bawah klitoris. Bagian
belakang kedua lipatan setelah mengelilingi orificium vagina bersatu disebut fouchet. Labia
minora banyak terdapat pembuluh darah, otot polos dan ujung serabut saraf.

Klitoris (kelentit)

Klitoris adalah organ kecil yang terletak di atas labia minora. Klitoris identik dengan penis
pada pria. Klitoris banyak dialiri pembuluh darah dan urat syaraf, sehingga klitoris
merupakan daerah yang sangat sensitif terhadap rangsangan seksual.

Vestibulum

Vestibulum merupakan rongga sebelah lateral yang dibatasi oleh kedua labia minora, anterior
oleh klitoris dan dorsal oleh fouchet. Pada vestibulum terdapat dua buah kelenjar skene dan
dua buah kelenjar bartolini, yang mengeluarkan sekret pada waktu koitus. Introitus vagina
juga terletak di vestibulum.
Hymen (selaput dara)

Hymen merupakan batas/sekat antara genetalia eksterna dan interna. Hymen merupakan
selaput yang menutupi introitus vagina. Hymen normal terdapat lubang kecil untuk aliran
darah menstruasi, dapat berbentuk bulan sabit, bulat, oval, cribiformis, septum atau fimbriae.
Akibat coitus atau trauma lain, hymen dapat robek dan bentuk lubang menjadi tidak beraturan
dengan robekan (misalnya berbentuk fimbriae). Bentuk hymen postpartum disebut parous.
Corrunculae myrtiformis adalah sisa-sisa selaput dara yang robek yang tampak pada wanita
pernah melahirkan / para.

Hymen yang abnormal, misalnya primer tidak berlubang (hymen imperforata) menutup total
lubang vagina, dapat menyebabkan darah menstruasi terkumpul di rongga genitalia interna.

Perineum

Perineum terletak di antara vulva dan anus. Panjang perineum sekitar 4 cm. Perineum
mempunyai susunan otot-otot dan saraf serta pembuluh darah yang kompleks. Batas otot-otot
diafragma pelvis (m.levator ani, m.coccygeus) serta diafragma urogenitalis (m.perinealis
transversus profunda, m.constrictor urethra).

Referensi

Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke
III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Fitramaya. Yogyakarta.
Neil, W.R. 2001. Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan. Jakarta. Dian Rakyat.
Salmah, dkk. 2006. Asuhan Kebidanan Antenatal. EGC. Jakarta.
Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta.
Yuniarti, K. 2011. Sistem Reproduksi Wanita. zianarmie.wordpress.com/2011/02/09/sistem-
reproduksi-wanita/ unduh 14 Maret 2011 09:49 AM
2008. Anatomi dan Fisiologi Reproduksi Wanita.
kuliahbidan.wordpress.com/2008/09/09/anatomi-dan-fisiologi-sistem-reproduksi-wanita-2/
unduh 5 Maret 2011 07:17 PM
Image, biology.clc.uc.edu

Kata Kunci

vestibulum, genetalia eksterna wanita, genetalia interna, labia mayora, genetalia eksternal,
alat genetalia wanita, pengertian vestibulum, vulva, genitalia interna, alat genetalia eksterna
wanita, fungsi labia minora, komisura posterior adalah, genitalia wanita, gambar genetalia
eksterna, alat genetalia eksterna, genitalia eksterna, gambar genetalia, gambar genetalia
wanita, mons veneris, anatomi genetalia eksterna wanita, gambar genetalia eksterna wanita,
gambar genetalia eksternal, gambar genitalia eksterna wanita, alat genetalia luar wanita, labia
minora.
Anatomi dan Fisiologi Organ Genetalia Wanita
Diposkan pada 14 Mei 2012 oleh bocahradiography

Kali ini bocah radiography akan membahas tentang Anatomi dan Fisiologi organ reproduksi
wanita. Ayo simak terus ya..:p

Organ reproduksi wanita dibagi menjadi dua yaitu bagian eksterna (bagian luar) dan interna
(bagian dalam), untuk lebih jelasnya baca lebih lanjut.

Organ Genetalia Eksterna


Wanita

a. Mons Veneris

Mons Veneris merupakan bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang menutupi
bagian depan simpisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons veneris akan di tumbuhi
oleh rambut.
b. Labia Mayora

Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke
bawah dan belakang. Yaitu dua lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulvadan terdiri dari
kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. Labia mayora sinistra dan dextra
bersatu di sebelah belakangdan merupakan batas depan dari perinium, yang disebut commisura
posterior (frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.

Labia Mayora terdiri daridua permukaan :

1. Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.


2. Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.

c. Labia Minora

Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan kecil
dari kulit diantara bagian superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung jaringan
erektil. Kedua lipatan tersebut bertemu dan membentuk superior sebagai preputium klitoridis
pada bagian superior dan inferior sebagai klitoridis pada bagian inferior

d. Klitoris

Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, banyak mengandung urat-urat syaraf sensoris
yang dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis dan
pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm. klitoris identik dengan penis tetepi ukurannya
lebih kecil dan tak ada hubungannya dengan uretra.

e. Hymen (selaput Dara)

Hymen adalah diafragma dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus
vagina, di tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang tersebut kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari, letaknya di bagian mulut vagina
memisahkan genitalia eksterna dan interna.

f. Vestibulum

Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina
uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat
disamping dan agak kebelakang dari introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping
dan agak dorsal dari uretra.

Organ Genetalia Interna wanita


Organ genetalia interna meliput :

a. Vagina

Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan merupakan tabung
berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak
pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm
dari vestibula ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina mempunyai
fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah menstruasi,
sebagai jalan lahir pada waktu partus.

b. Uterus

Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan
terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang berbentuk
silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar rahim).

Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah melahirkan
anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah fundus
dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim brhubungan dengan saluran indung
telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis).
Hubungan antara kavum uteri dengan kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum,
sedangkan muara kanalis cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Dinding
rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru
bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal, Endometrium
(selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum
uteri.

c. Tuba Fallopi

Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulia dari kornu
uteri kanan kiri yang panjangnya kurang lebih 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsi tuba
yang utama adalah untk membawa ovum yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.

Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :


1. Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai pada
ostium internum tubae.
2. Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan infundibulum dan merupakan bagian
tuba yang paling lebar dan berbentuk huruf S.
3. Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar dari dinding uerus dan merupakan bagian tuba yang
lurus dan sempit.
4. Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan lubangnya menghadap ke rongga
perut, Bagian ini mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap ovum.

d. Ovarium

Ovarium terdapat di dalam rongga panggul di sebelah kanan maupun sebelah kiri dan
berbentuk seperti buah kenari. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur, hormon esterogen
dan hormon progesteron.

Pengaruh Hormonal Wanita

Hormon yang berpengaruh pada reproduksi wanita adalah hormon estrogen dan progesteron.
Berikut ini adalah efek fisiologis yang ditimbulkan oleh hormon-hormon tersbut.

Efek Fisiologis Estrogen

1. Merangsang pertumbuhan semua organ reproduksi, terutama lapisan mukosa dan lapisan
otot tuba uterin, uterus, dan vagina. Estrogen juga menstimulasi pertumbuhan duktus dan
alveoli kelenjar mamae
2. Mempengaruhi konfigurasi tubuh total melalui peningkatan pembentukan tulang dan
peningkatan penumpukan lemak.
3. Menyebabkan produksi sekresi serviks berair jernih yang cenderung memfasilitasi masuknya
sperma ke dalam uterus.

Efek Fisiologis Progesteron

1. Merangsang pertumbuhan endometrium uterus lebih lanjut untuk mempersiapkan terhadap


implantasi ovum yang sudah dibuahi
2. Merangsang pertumbuhan dan diferensiasi sel-sel alveolar kelenjar mamae menjadi sel-sel
pensekresi susu.
3. Meningkatkan viskositas mukus serviks dan dengan demikian cenderung menghambat
masuknya ke os serviks.

Gangguan pada Sistem Reproduksi Wanita

1. Gangguan menstruasi

Gangguan menstruasi pada wanita dibedakan menjadi dua jenis, yaitu amenore primer dan
amenore sekunder. Amenore primer adalah tidak terjadinya menstruasi sampai usia 17 tahun
dengan atau tanpa perkembangan seksual. Sedangkan amenore sekunder adalah tidak
terjadinya menstruasi selama 3 – 6 bulan atau lebih pada orang yang tengah mengalami siklus
menstruasi.

2. Kanker genitalia
Kanker genitalia pada wanita dapat terjadi pada daerah vagina, serviks dan ovarium.

3. Kanker vagina

Kanker vagina tidak diketahui penyebabnya tetapi kemungkinan terjadi karena iritasi yang
diantaranya disebabkan oleh virus. Pengobatannya antara lain dengan kemoterapi dan bedah
laser.

4. Kanker serviks

Kanker serviks adalah keadaan dimana sel-sel abnormal tumbuh di seluruh lapisan epitel
serviks. Penanganannya dilakukan dengan mengangkat uterus, tuba uterina, ovarium, sepertiga
bagian atas vagina dan kelenjar limfe panggul.

5. Kanker ovarium

Kanker ovarium memiliki gejala yang tidak jelas. Dapat berupa rasa berat pada panggul,
perubahan fungsi saluran pencernaan atau mengalami pendarahan vagina abnormal.
Penanganan dapat dilakukan dengan pembedahan dan kemoterapi.

6. Infeksi vagina

Gejala awal infeksi vagina berupa keputihan dan timbul gatal-gatal. Infeksi vagina menyerang
wanita usia produktif. Penyebabnya antara lain akibat hubungan kelamin, terutama bila suami
terkena infeksi, jamur atau bakteri.

7. Endometriosis

Endometriosis adalah keadaan dimana jaringan endometrium terdapat di luar uterus, yaitu
dapat tumbuh di sekitar ovarium, tuba uterina atau jauh di luar uterus, misalnya di paru-paru.
Gejala endometriosis berupa nyeri perut, pinggang terasa sakit dan nyeri pada masa menstruasi.
Jika tidak ditangani, endometriosis dapat menyebabkan sulit terjadi kehamilan. Penanganannya
dapat dilakukan dengan pemberian obat-obatan, laparoskopi atau bedah laser.

Iklan

Report this ad

Report this ad

Beri peringkat:
2 Votes

Bagikan ini:

 Twitter
 Facebook13

Terkait

Anatomi dan Fisiologi Tractus Urinariusdalam "Anatomi Fisiologi"

Bidang-bidang pada Tubuhdalam "Anatomi Fisiologi"

Teknik Pemeriksaan Radiografi Histerosalpingografi (HSG)dalam "Teknik Radiografi"

Posted in Anatomi FisiologiDengan kaitkata anatomi, Anatomi dan Fisiologi Organ Genetalia Wanita,
Endometriosis, estrogen, fisiologi, Hymen (selaput Dara), Klitoris, Labia Mayora, Labia Minor, Mons
Veneris, Organ Genetalia Eksterna Wanita, Organ Genetalia Interna wanita, Ovarium, progesteron,
radiography, Röntgen, Reproduksi wanita, sinar X, Tuba Fallopi, Uterus, Vagina, Vestibulum5
Komentar

Navigasi pos
Teknik Pemeriksaan Radiografi BNO Sonde

Teknik Pemeriksaan Radiografi Histerosalpingografi (HSG)

5 respons untuk ‘Anatomi dan Fisiologi Organ Genetalia Wanita’

1. acilbdgcity berkata:

20 November 2012 pukul 14:32

Mas klo boleh tau referensinya dari mn tentang anatomi itu?

Balas

1. bocahradiography berkata:

20 November 2012 pukul 19:36

wah maaf ini dari makalah yang saya susun bauat tugas kuliah saya sendiri

mas.

Balas
2. WANITA SEHAT CANTIK berkata:

14 April 2013 pukul 13:16

ijin copas ya mas..buat referensi di web saya


wanitasehatcantik.wordpress.com

terima kasih

Balas

1. bocahradiography berkata:

17 April 2013 pukul 20:54

wah monggo silahkan jangan lipa kasih link blog saya y

Balas

3. Ping-balik: Memelihara Kesehatan Organ Kewanitaan – Gurah Vagina di Malang | WANITA


SEHAT DAN CANTIK – Sehat Alami – Cantik Alami – Langsing Sehat – Kulit Putih Alami – Kulit
Sehat – Wajah Cantik – Awet Cantik

Tinggalkan Balasan

Statistik Blog

 429.423 hits

Iklan
Report this ad

alat genetalia eksterna dan interna wanita


ALAT EKSTERNAL DAN INTERNAL WANITA

Reproduksi eksternal

1. Mons pubis

Daerah menggunung di atas simfisis, yang akan ditumbuhi rambut kemaluan (pubes) jika

wanita berangkat dewasa.

2. Prepuce of cklitoris

Lipatan yang yang melindungi atau menutup klitoris

3. clitoris

klitoris identik dengan penis pada pria, besarnya kurang lebih sebesar kacang hijau sampai

cabe ramit dan di tutupi frenulum klitoris.

4. urethral orifice

Tempat keluarnya air kemih yang terletak dibawah klitoris

5. hymen

merupakan selaput yang menutupi introitus vagina.

6. vaginal orifice

suatu saluran yang menghubungkan uterus dan vukva.

7. vestibule
vestibulum terletak dibawah selaput lendir vulva.

8. labia majora

berada di kanan dan kiri berbentuk lonjong dan dtumbuhi pubis lanjutan dari mons veneris

9. labia minora

bagian dalam bibir besaryang brwarna merah jambu.

10. fourchette

pertemuan antara labia minora kanan kiri

11. vulva

bagian alat kandungan luar yang berbentuk lonjong, berukuran panjang mulai dari klitoris,

kanan kiri dibatasi bibir kecil, sampai ke belakang dibatasi perineum

12. perineum

terletak diantara vulva dan anus

Reproduksi internal

fimbrae Uterus terbentuk seperti buah alpokat atau buah peer yang sedikit

gepeng kearah muka belakang, terdiri dari :

- Fundus uteri : bagian uterus proksimal, disitu kedua tuba fallopi


ovarium
,masuk ke uterus

-
Ampula
tuba

Kavum uteri

Tuba fallopi

Korpus uteri (body) : bagian uterus yang terbesar, rongga yang terdapat di korpus
uteri disebut kavum uteri.

ks uteri terdiri dari :

 Pars vaginalis servisis uteri yang dinamakan porsio

 Pars supravaginalis sevisis uteri adalah bagian servik yang berada diatas vagina

Saluran yang terdapat pada servik disebut kanalis servikalis bentuk lonjong dengan

panjang 2,5 cm

Pintu saluran servik sebelah dalam disebut ostium uteri internum (oui), pintu saluran

servik sebelah luar disebut ostium uteri eksternum.

Dinding uterus secara histologik terdiri dari 3 lapisan :

1. Lapisan serosa (lapisan peritoneum) diluar

2. lapisan otot (lapisan myometrium) ditengah

3. lapisan mukosa (endometrium) di dalam

Saluran telur (tuba fallopi) adalah saluran yang keluar dari kornu rahim kanan kiri,

panjang 12-13 cm. Saluran telur terdiri dari 4 bagian :

1. Pars interstisialis (intramularis)

2. Pars ismikayang merupakan bagian tengah saluran telur yang sempit

3. Pars ampularis, dimana biasanya pembuahan (konsepsi)terjadi

4. infundibulum, yang merupakan ujung tuba yang terbuka ke rongga perut. Diujung

infundibulum terdapat umbai-umbai (fimbrai) yang berguna untuk menangkap telur

(ovum)
Fungsi saluran telur adalah sebagai saluran telur, menangjap dan membawa ovum

yang dilepaskan oleh indung telur, tempat terjadinya pembuahan (konsepsi/fertilisasi).

Indung telur (ovarium)

Terdapat 2 ovarium, masing-masing di kanan dan kiri rahim. Bentuk seperti buah almon,

sebesar ibu jari tangan (jempol). Fungsi ovarium yang utama adalah menghasilkan sel telur

(ovum), menghasilkan hormon-hormon(progesteron dan esterogen), ikut serta mengatur

haid

PERUBAHAN FISIOLOGI PADA KEHAMILAN

1. Perubahan anatomis / Pembesaran uterus

Esterogen dan progesteron di duga terutama bertanggung jawab terhadap

pertumbuhan uterus akibat hiperplasi (peningkatan jumlah sel) bukan dipengaruhi oleh

efek mekanis embrio yang berkembng. Pertumbuhan ini membuat dinding uterus semakn

kuat, bukan melamah, karena jumlah sel otot meningkat disertai peningkatan jumlah

jaringan elastis dan jaringan fibrosa. Oleh karena itu pembesaran uterus terjadi karena

ada kombinasi antara hipertrofi (peningkatan ukuran sel) dan perngaruh mekanis tekanan

interior terhadap dinding uterus seiring perkembangan janin di dalam kandungan. Dalam

bulan pertama kehamilan, terjadi peningkatanukuran pembuluh darah dan pembuluh limfe

uterus. Akibatnya terjadi vaskularisasi, kongesti dan edema. Ketiga hal ini kemungkinan

besar menyebabkan pelunakan uterus secara keseluruhan dan jika di kombinasikan dengan

hipertrofi kelenjar servik, menyebabkan munculnya tanda-tanda bukti yang terdapat pada

usia kehamilan sekitar 6 minggu yaitu :

a. Tanda Chadwick merupakan warna kebiruan atau keunguan pada vulva dan mukosa vagina,

termasuk lubang vagina pada servik

b. Tanda goodell adalah pelunakan servik dari sekeras ujung hidung pada kondisi tidak hamil,

melunak menjadi seperti bibir pada kondisi hamil.

c. Tanda Hegar merupakan kondisi istmus menjadi lunak dan mudah tertekan.
Pelunakan dan daya tekan istmus uteri mengurangi sokongan terhadap badan uterus

yang membesar karena berat fundus meningkat. Ini mengakibatkan antefleksi yang

berlebihan sehingga menekan kandung kemih dan meningkatkan frekuensi berkemih.

Frekuensi berkemih menurun seiring membesarnya uterus, sehingga uterus tidak lagi

menekan kandung kemih.

Pembesaran uterus pada awal kehamilan mungkin tidak simetris. Pada pemeriksaan panggul

dapat di deteksi ketidaksimetrisan uterus dan kontur yang tidak teratur dan kasar pada

salah satu area kornu. Ini terjadi pada minggu ke 8 sampai minggu ke 10 usia kehamilan

dan dikenal sebagai tanda Piskacek.

Ukuran pada kehamilan cukup bulan 30 x 25 x 20 cm dengan kapasitas lebih dari

4000 cc. Berat uterus naik secara luar biasa, dari 30 gram menjadi 1000 gram pada akhir

kehamilan (40 minggu). Bentuk dan konsistensi : pada bulan-bulan pertama kehamilan,

bentuk rahim seperti buah alpukat, pada kehamilan 4 bulan berbentuk bulat, dan akhir

kehamilan seperti bujur telur. Rahim yamg tidak hamil kira-kira sebesar telur ayam, pada

kehamilan 2 bulan sebesar telour bebek dan kehamilan 3 bulan sebesar telur angsa. Pada

kehamlan 5 bulan, rahim teraba seperti berisi cairan ketuban, dinding rahim terasa tipis,

karena itu bagian-bagian janin dapat diraba melalui dinding perut dan dinding rahim.

Posisi rahim dalam kehamilan :

- Pada permulaan kehamilan, dalam letak antefleksi atau retrofleksi

- Pada 4 bulan kehamilan, rahim tetap berada dalam rongga pelvis

- Setelah itu mulai memasuki rongga perut yang dalam pembesarannya dapat mencapai batas

hati.

Pada indung telur (ovarium) ovulasi berhenti dan masih terdapt korpus lutheum

graviditas sampai terbentuknya uri yang mengambil alih pengeluaran esterogen dan

progesteron.

Pada dinding perut, pembesaran rahim menimbulkan peregangan dan menyebabkan

robeknya serabut elastik dibawah kulit, sehingga timbul strie gravidarum. Bila terjadi
peregangan yang hebat, misalnya pada hidramnion dan kehamilan ganda, dapat terjadi

diastasis rekti bahkan hernia. Kulit perut pada linea alba bertambah pigmentasinya dan

disebut linea nigra.

Dengan terjadinya kehamilan , ovarium yang mengandung korpus luteum gravidarum

akan meneruskan fungsinya sampai terbentuknya plasenta yang sempurna pada umur

kehamilan 16 minggu.

2. Payudara

Payudara mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai persiapan

memberikan ASI pada saat laktasi. Perkembangan payudara tidak dapat dilepaskan dari

hormon saat kehamilan, yaitu estrogen, progesteron dan somatomammotropin.

Penampakan payudara pada ibu hamil adalah sebagai berikut :

- Payudara menjadi lebih besar

- Areola payudara makin hiperpigmentasi (kehitaman)

- Glandula Montgomery makin tampak

3. Sirkulasi darah

Peredaran darah ibu dipengaruhi beberapa faktor :

- Meningkatnya kebutuhan sirkulasi darah sehingga dapat memenuhi kebutuhan

perkembangan dan pertumbuhan janin dan rahim.

- Terjadi hubungan langsung antara arteri dan vena pada sirkulasi retro-plasenta

- Pengaruh hormon estrogen dan progesteron makin meningkat.

Volume darah semakin meningkat dimana jumlah serum darah lebih besar dari

pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi semacam pengenceran darah (hemodilusi) dengan

puncaknya pada umur kehamilan 32 minggu. Bertambahnya hemodiusi tampak sekitar umur

16 minggu. Kehamilan selalu memberatkan kerja jantung sehingga wanita hamil dengan

penyakit jantung dapat jatuh dalam dekompensasio kordis.


Sel darah makin meningkat jumlahnya untuk dapat mengimbangi pertumbuhan janin

dalam rahim, tetapi pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan volume

darah sehingga terjadi hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.

4. Sistem respirasi

Pada kehamilan terjadi juga perubahan sistem respirasi untuk dapat memenuhi

kebutuhan O2. di samping itu terjadi desakkan diafragma karena dorongan rahim yang

membesar pada hamil 32 minggu. Sebagai kompensasi terjadinya desakkan rahim dan

kebutuhan O2 yang meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam sekitar 20 sampai 25

% dari biasanya.

5. Sistem pencernaan

Karena pengaruh estrogen, pengeluaran asam lambung meningkat yang dapat

menyebabkan :

- Pengeluaran air liur meningkat (hipersaliva)

- Daerah lambung terasa panas

- Terjadi mual dan sakit/pusing kepala terutama pagi hari, yang biasa disebut morning

sickness

- Muntah yang disebut emesis gravidarum

- Muntah berlebihan sehingga mengganggu kehidupan sehari-hari disebut hiperemesis

gravidarum

- Progesteron menimbulkan gerak usus makin berkurang dan dapat menyebabkan obstipasi

6. Traktus urinarius

Karena pengaruh desakkan hamil muda dan turunnya kepala bayi pada hamil tua

terjadi gangguan miksi dalam bentuk sering kencing. Terjadinya hemodilusi menyebabkan

metabolisme air makin lancar sehingga meningkatkan pengeluaran air seni.

7. Perubahan pada kulit


Pada kulit terjadi perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi karena pengaruh

melanophore stimukating hormon lobus hipofisis anterior dan pengaruh kelenjar

suprarenalis. Hiperpigmentasi ini terjadi pada strie gravidarum atau alba, areola

mammae, papila mammae, linea nigra, pipi (chloasma gravidarum) setelah persalinan

hiperpigmentasi ini akan menghilang.

8. Metabolisme

Dengan terjadinya kehamilan, metobolisme tubuh mengalami perubahan yang

mendasar, dimana kebutuhan nutrisi makin tnggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan

memberikan ASI.

Perubahan metabolisme :

- Metabolisme basal naik 15-20 %, terutama pada trimester 3

- Keseimbangan asam basa terjadi penurunan ini disebabakan hemodilusi darah dan kebutuhan

mineral yang diperlukan janin.

- Kebutuhan protein wanita hamil meningkat untuk pertumbuhan dan perkembangan organ

kehamilan dan persiapan laktasi.

- Kebutuhan kalori meningkat didapat dari karbohidrat, lemak dan protein

- Berat badan ibu hamil bertambah.

Referensi :

Manuaba, I.B.G. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC

Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta : EGC

Prawiroharjo, Sarwono. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka


Genetalia Interna Wanita
on: 11 April 2013In: Anatomi, Asuhan Kebidanan I

Genetalia interna wanita merupakan organ atau alat kelamin yang tidak tampak dari luar,
terletak di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau pembedahan. Genetalia
interna terdiri atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), tuba falopi (saluran telur) dan
ovarium (indung telur).

Bagian dari genetalia interna, adalah:

1. Vagina (liang senggama)


2. Uterus (rahim)
3. Tuba falopi (saluran telur)
4. Ovarium (indung telur)

Vagina (liang senggama)

Vagina adalah saluran yang berbentuk tabung yang menghubungkan vulva dengan rahim.
Ukuran vagina sekitar 6- 7,5 cm meliputi dinding anterior dan 9-11 cm meliputi dinding
posterior.
Fungsi vagina adalah sebagai berikut:

1. Saluran untuk keluarnya menstruasi dari rahim


2. Tempat senggama
3. Jalan lahir

PH vagina normal berkisar 4-5, sehingga menyebabkan cairan menjadi sedikit asam. Hal ini,
memberikan proteksi terhadap penyebaran kuman. Dinding vagina yang berlipat-lipat yang
berjalan sirkulair disebut rugae. Dinding vagina terdiri atas tiga lapisan yaitu: lapisan mukosa
yang merupakan kulit, lapisan otot dan lapisan jaringan ikat. Bagian dari leher rahim yang
menonjol ke dalam vagina disebut porsio. Sedangkan daerah di sekitar servik disebut forniks.
Forniks dibagi menjadi 4 kuadran, yaitu: forniks anterior, forniks posterior, forniks lateral
kanan dan kiri.

Uterus (rahim)

Uterus merupakan suatu organ muskular berbentuk seperti pir yang terletak di antara kandung
kencing dan rektum.
Fungsi dari uterus adalah:

1. Setiap bulan, berfungsi dalam pengeluaran darah haid dengan ditandai adanya perubahan
dan pelepasan dari endometirum.
2. Selama kehamilan sebagai tempat implantasi, retensi dan nutrisi konseptus.
3. Saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi
konsepsi dikeluarkan.

Ukuran uterus berbeda-beda tergantung pada usia, pernah melahirkan atau belum. Ukuran
uterus pada anak-anak 2-3 cm, nuli para 6-8 cm dan multi para 8-9 cm.
Uterus terdiri atas dua bagian utama yaitu serviks dan korpus uteri.

Serviks uteri

Serviks uteri merupakan bagian terbawah uterus, yang terdiri dari pars vaginalis dan pars
supravaginalis. Komponen utama dalam serviks uteri adalah otot polos, jalianan jaringan ikat
kolagen dan glikosamin) dan elastin. Bagian luar di dalam rongga vagina yaitu portio cervicis
uteri dengan lubang ostium uteri externum, yang dilapisi epitel skuamokolumnar mukosa
serviks, dan ostium uteri internum.

Korpus uteri

Korpus uteri terdiri dari: paling luar lapisan serosa/peritoneum yang melekat pada
ligamentum latum uteri di intra abdomen, tengah lapisan muskular / miometrium berupa otot
polos tiga lapis (dari luar ke dalam arah serabut otot longitudinal, anyaman dan sirkular),
serta dalam lapisan endometrium yang melapisi dinding cavum uteri, menebal dan runtuh
sesuai siklus haid akibat pengaruh hormon-hormon ovarium. Posisi corpus intra abdomen
mendatar dengan fleksi ke anterior, fundus uteri berada di atas vesica urinaria.
Hubungan antara kavum uteri dan kanalis servikalis ke dalam vagina disebut ostium uteri
eksternum. Isthmus adalah bagian uterus antar korpus dan serviks uteri, yang diliputi oleh
peritoneum viserale. Isthmus, akan melebar selama kehamilan dan disebut segmen bawah
rahim.
Organ yang berbatasan dengan uterus adalah sebagai berikut:

1. Sebelah atas: rongga rahim berhubungan dengan tuba falopi


2. Sebelah bawah: berbatasan dengan saluran leher rahim (kanalis servikalis)

Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu:

1. Lapisan serosa (perimetrium) terletak paling luar


2. Lapisan otot (miometrium) terletak di tengah
3. Lapisan mukosa (endometrium) terletak paling dalam
Sikap dan letak uterus dalam rongga panggul terfiksasi dengan baik karena disokong dan
dipertahankan oleh:

1. Tonus rahim sendiri


2. Tekanan intra abdominal
3. Otot-otot dasar panggul
4. Ligamentum-ligamentum

Ligamentum-ligamentum uterus adalah sebagai berikut:

1. Ligamentum latum: Ligamentum latum terletak di sebelah kanan dan kiri uterus, meluas
sampai ke dinding panggul dan dasar panggul, sehingga uterus seolah-olah menggantung
pada tuba.
2. Ligamentum rotundum: Ligamentum rotundum terletak di bagian atas lateral dari uterus,
kaudal dari insersi tuba. Ligamen ini menahan uterus antefleksi.
3. Ligamentum infundibulo pelvikum: Indifundibulo pelvikum ada dua yaitu di bagian kiri kanan
dari infundibulum dan ovarium. Ligamentum ini menggantungkan uterus pada dinding
panggul.
4. Ligamentum kardinale: Ligamentum kardinale terdapat di kiri kanan dari serviks setinggi
ostium internum ke dinding panggul.
5. Ligamentum sakro uterinum: Ligamentum sakro uterinum terdapat di kiri dan kanan dari
serviks sebelah belakang ke sakrum mengelilingi rektum.
6. Ligamentum vesiko uterinum: Ligamentum vesiko uterinum terletak pada daerah uterus ke
kandung kencing.

Letak uterus adalah sebagai berikut:

1. Antefleksi (menekan ke depan), merupakan letak fisiologis


2. Retrofleksi (menghadap ke belakang)
3. Anteversio, uterus terdorong ke depan
4. Retroversio, uterus terdorong ke belakang
5. Torsio, uterus yang memutar

Pembuluh darah yang mengaliri uterus adalah arteri uterina dan arteri ovarika.

Tuba falopi (saluran telur)

Tuba falopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan ke arah lateral, kornu uteri
kanan dan kiri. Panjang tuba falopi adalah 12 cm, dengan diameter 3-8 mm.
Fungsi dari tuba falopi adalah:

1. Menangkap dan membawa ovum dari ovarium ke uterus


2. Tempat terjadinya konsepsi

Tuba falopi terdiri atas 4 bagian yaitu:

1. Pars interstisialis: Pars interstisialis merupakan bagian tuba yang berjalan dari dinding uterus
mulai dari ostium tuba.
2. Pars ismika: Pars ismika merupakan bagian tuba setelah ke luar dinding uterus. Pars ismika
merupakan bagian yang lurus dan sempit.
3. Pars ampularis: Pars ampularis merupakan bagian tuba antara pars ismika dengan
infundibulum. Pars ampularis merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk S.
Pars ampularis merupakan tempat terjadinya konsepsi.
4. Infundibulum: Infundibulum merupakan bagian ujung dari tuba dengan umbai-umbai yang
disebut fimbrae. Fungsi dari fimbrae untuk menangkap ovum yang matang. Lubang pada
fimbrae disebut ostium abdominale tuba.

Ovarium (indung telur)

Ovarium homolog dengan testis pada pria. Ovarium berbentuk oval dan terletak pada dinding
panggul bagian lateral yang disebut fossa ovarium. Ovarium ada dua yaitu terletak di kiri dan
kanan uterus. Ovarium dihubungkan oleh ligamentum ovarii propium dan dihubungkan
dengan dinding panggul dengan perantara ligamentum infundibulo pelvikum.
Fungsi ovarium adalah sebagai berikut:

1. Mengeluarkan hormon progesteron dan esterogen


2. Mengeluarkan telur setiap bulan

Ukuran ovarium sekitar 2,5-5 cm x 1,5-3 cm x 0,9-1,5 cm. Berat ovarium kurang lebih 4-8
gram.
Pada seorang wanita, terdapat 100.000 folikel primer. Folikel tersebut setiap bulan akan
matang dan keluar, terkadang dua folikel matang dan keluar bersamaan. Folikel primer ini
akan berkembang menjadi folikel de graaf.
Folikel de graaf yang matang terdiri atas: ovum, stratum granulosum, teka internus, dan teka
eksternus.

Daftar Pustaka

Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Cetakan Ke
III. Jakarta.
Kusmiyati, Y. 2010. Perawatan Ibu Hamil. Cetakan ke VI. Fitramaya. Yogyakarta.
Scott, J. 2002. Danforth Buku Saku Obstetri dan Ginekologi. Widya Medika. Jakarta.
Image, biology.clc.uc.edu

Sumber tulisan: Genetalia Interna Wanita

organa genetalia feminina kelompok 2


MAKALAH GENETALIA FEMININA
Oleh :

1. Auliya Solichah (A.101.16.009)


2. Rosit Wahyu Nugroho (A.101.16.024)
3. Ulupi Rina Hapsari (A.101.16.028)

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL

SURAKARTA

2013
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Seorang wanita memiliki sifat feminime yaitu sifat kewanitaan. Hal ini tentu berpengaruh
terhadap kepribadian dan perilakuya. Wanita bertindak cenderung menggunakan perasaan,kebalikan
dari seorang laki-laki mereka cenderung menggunakan logika dalam bertindak . seorang wanita
memiliki organ yang biasa disebut organ genitalia feminina,yakni organ kewanitaan. Organ ini terdiri
dari organ eksterna dan organ interna. Organ ini sangat penting untuk seorang wanita oleh karena itu,
seorang wanita harus bisa menjaga,merawat dan membersihkannya dengan baik. Karena organ ini
memiliki kepentingan yang luar biasa, seperti untuk keharmonisan keluarga dan kelanjutan keturunan.

B.Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas biologi dr.Rizal dan dalam menambah pengetahuan
tentang ORGAN GENITALIA FEMININA. Pembaca kami harapkan dapat mempunyai gambaran tentang
ORGAN GENITALIA FEMININA.

1. Mengetahui organ genetalia feminina secara externa dan interna

2. Mengerti fungsi organ genitalia feminina dan cara merawatnya

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian

Organ genitalia feminine adalah organ reproduksi wanita merupakan organ atau alat kelamin
yang tidak tampak dari luar, terletak di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau
pembedahan. Genetalia interna terdiri atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), tuba falopi
(saluran telur) dan ovarium.

Organ genitalia eksternal merupakan organ atau alat kelamin yang tampak dari luar, dapat
dilihat bila wanita dalam posisi litotomi. Fungsi genetalia eksterna adalah untuk kopulasi.

GENITALIA EKSTERNAL, Vulva Tampak dari luar , terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia
minora, clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding
vagina. Mons pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.

GENITALIA INTERNAL, Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi
peritoneum (serosa).Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi
konseptus.Pada saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks
uterus, isi konsepsi dikeluarkan.(fifin nurafina).

B.ORGAN GENITALIA EKSTERNAL

 Vulva ialah tempat bermuaranya system urogenital.(profesor doctor dokter sarwono prawirohardjo
dan profesor dokter hanifa wiknjosastro,SpOG)
 Mons pubis ialah suatu bantalan jaringan lemak yang ditutupi oleh kulit,yang terletak diatas symphysis
pubis setelah pubertas akan ditumbuhi rambut/pubes.(Sylvia verralls).

 Labia mayora ialah dua lipatan membulat besar jaringan lemak yang tertutup oleh kulit yang bertemu
didepan pada mons pubis pada saat kedua labia mayora berjalan kebelakang kea rah anus ,kedua labia
menjadi lebih datar dan menuju ke depan corpus perinealis.bagian akhir ligamentum teres berinsersi
pada jaringan lemak ini.permukaan sebelah dalam labia mayora halus dan mengandung banyak
kelenjar keringat (glandula sudorifera)dan kelenjar minyak (glandula sabacea),sedangkan permukaan
luarnya setelah pubertas akan tertutup oleh rambut.(Sylvia verralls).

 Labia minora ialah dua lipatan kulit yang berwarna merah muda yang lebih kecil terletak memanjang
dibagian dalam labia mayora.kedua labia minora ini halus,tidak tidak tertutup oleh rambut,tetapi
mengandung sejumlah glandula sudorifera dan glandula sabacea.daerah yang ditutupi oleh kedua
labia minora ini disebut vestibulum.masing masing labium minus terbagi menjadi dua lipatan dibagian
anterior.lipatan bagian atas mengelilingi klitoris dan bertemu untuk membentuk prepusium.dua
lipatan bagian bawah melekat pada permukaan bawah klitoris dan disebut frenulum.dibagian
posterior kedua labia minora bertemu untuk membeentuk lipatan tipis yang disebut vosa vestibule
vaginae (fourchette),yang dapat mengalami robekan pada terjadinya robekan perineum derajat satu
selama melahirkan.

 Klitoris merupakan struktur kecil,sangat sensitif(peka) dan erektil yang terletak didalam lipatan
preputiura dan frenulum.klitoris terdiri dari dua korpus yaitu corpora cavernosa yang terletak
berdampingan satu sama lain dan memanjang kebelakang untuk melekat pada periosterum dari
corpusossis pubis.klitoris merupakan struktur yang dapat disetarakan dengan penis pada pria,tetapi
tidak seperti penis,pada klitoris tidak terdapat urethra.

 Vestibulum terdapat enam muara. Meatus urethrae yang juga dikenal sebagai ostium urethrae
extertum,dan muara ini terletak 2,5 cm dibawah klitoris. Ostium vaginae juga disebut introitus
vaginae,dan ini menempati dua pertiga bagian bawah vestibulum.pada gadis (virgo intacta) ostium
vaginae ditutupi oleh hymen,yaitu membran (selaput)berlubang lubang yang dapat dilewati darah
menstruasi.Hymen akan robek pada saat koitus(hubungan seks) dan laserasi lebih lanjut terjadi pada
saat melahirkan,dan sisa sisa robekan tersebut dikenal sebagai caruncula myrtiformis atau caruncula
hymenales. Dua ductus dan glandula bartholini terletak dikedua sisi vagina,berada pada ligamentum
trianguler bentuk dan besar kelenjar ini sebanding dengab kacang kapri,dan terdiri atas glandula
racemosa dan mensekresi mucus.
 Inervasi merupakan cabang nervus pudendus dan nerves perinealis yang memberikan inervasi ke
vulva.Vulva sangat meregang menjelang akhir kala satu persalinan dan bahkan lebih merenggang lagi
selama kala dua persalinan ketika kepala fetus turun dengan cepat.

C.ORGAN GENITALIA INTERNAL

 Vagina menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalia interna.Introitus vagina tertutup


sebagian oleh himen(selaput dara),suatu lipatan selaput setempat.Pada seorang virgo selaput daranya
masih utuh,san lubang selaput dara (hiatus himenalis) umumnya hanya dapat dilalui jari kelingking.
Pada koitus pertama,himen umumnya akan robek dibeberapa tempat dan sisanya dinamakan
kurunkula mirtiformes.Bentuk lain yang ditemukan pada himen ialah himen kribiformis (menunjukkan
beberapa lubang),himen septus, dan sebagainya.kadang kadang himen tertutup sama sekali (himen
imperforatus).Besarnya lubang himen tidak menentukan apakah perempuan tersebut masih virgo
atau tidak. Vagina berukuran 6,5 cm didepan dan dibelakang 9,5cm,sumbunya berjalan kira kira sejajar
dengan arah pinggir bawah simfisis ke promontorium.Arah ini penting diketahui jika masuknya jari
kedalam vagina pada pemeriksaan ginekologi. Epitel vagina terdiri dari epitel skuamosa.Lapisan ini
terdiri dari beberapa lapisan epitel gepeng tidak bettanduk dan tidak mengandung kelenjar, tetapi
dapat mengadakan transudasi.Pada anak kecil epitel iu sangat tipis sehingga mudah terkena
infeksi,khususnya oleh gonokokkus.

 Cervix adalah bagian dari uterus,tetapi struktur dan fungsinya berbeda dengan corpus uteri. Letak
cervix membentuk sepertiga bagian bawah uterus dan merukan daerah dibawah isthmus yang
meliputi ostium internum dan ostium externum.cervix masuk kedalam vagina dengan sudut tegak
lurus, dan kadang-kadang cervix juga disebut sebagai collum uteri. Bentuk canalis cervicis berbentuk
fusiformis dan cervix secara keseluruhan cenderung berbentuk barrel. Ukuran pada kehidupan
dewasa panjang servix 2,5 cm dan membentuk sepertiga panjang seluruh uterus.

 Uterus, uterus terletak didalam pelvis vena dengan posisi anteversi dan antefleksi.posisi yang
sesungguhnya beraneka ragam karena posisi tersebut bergantung pada seberapa besar distensi (
peregangan ) vesica urinaria, dan banyak juga distensi rectum.Bentuk uterus menyerupai buah
pir.Ukuran uterus mempunyai panjang 7,5 cm.lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. Berat uterus kira-kira 57
gram.

 Tuba falopi. Letak masing-masing tuba berasal dari cornu uteri, berjalan ke kedua sisi dinding pelvis,
kemudian membelok ke bawah dan ke belakang sebelum mencapai dinding lateral pelvis. Kedua tuba
ini terletak di dalam ligamentum latum. Bentuk tuba falopi berbentuk tubuler ( seperti tabung ),
seperti yang ditunjukkan oleh namanya. Lumen setiap tuba berhubungan dengan cavitas uteri pada
ujung proksimalnya, dan berhubungan dengan cavitas peritonealis pada ujung distalnyaUkuran tuba
falopi panjang masing-masing tuba kira-kira 10.

 Ovarium. Letak dari depan kedua ovarium terletak didalam cavitas peritonealis pada cekungan kecil
di dinding posterior ligamentum latum. Kedua ovarium terletak pada ujung tuba falopi yang
mengandung fimbriae pada kira-kira setinggi pintu masuk pelvis.Bentuk ovarium merupakan organ
yang kecil berbentuk seperti buah kenari berwarna putih dan permukannya bergerigi.Ukuran 3 cm x
2 cm x 1 cm. Beratnya 5-8 g.

BAB III

FISIOLOGI

A. ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA

Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa istirahat, belum berfungsi dengan
baik.setelah akil baliq,maka terjadilah perubahan –perubahan besar pada seluruh tubuh wanita.
Pubertas tercapai pada usia sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di pengaruhi oleh keturunan ,
bangsa,iklim,dan lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di tandai dengan adanya perubahan –
perubahan siklik pada alat kandungan sebagai persiapan untuk suatu kehamilan. Peristiwa penting
tersebut di tandai dengan datangnya haid,yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam rahim. Selain
itu , pada ketiak dan alat kemaluan luar tumbuh rambut, buah dada ( payudara ) bertambah besar,
panggul dan pinggul menjadi luas, sehingga tubuh remaja putri ini mempunyai bentuk khas wanita.
Dengan akil baliq ini, seorangb remaja putri mulai memasuki kurun waktu reproduktif, artinya masa
mendapatkan keturunan yang berlangsung kira – kira 30.

Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa reproduksi, wanita masuk dalam
masa Klimakterium yang terjadi secara berangsur – angsur di mana haid akan menjadi tidak teratur,
lalu akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan ini di sebut Menopause (
stop haid ). Perubahan – perubahan yang kompleks dan harmonis ini di atur oleh Serebrom,
Hipotalamus, Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks Adrenal ,Kelenjar Tiroid dan kelenjar – kelenjar
lainnya.

Fisiologi Haid
Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari
alat kandungannya, dan ini di sebut haid. Ada yang menyebutnya Mensis, Mentruasi, datang
Bulan,kain kotor,atau Period.

Pada siklus haid, Mukosa Rahim di persiapkan secara teratur untuk mernerima ovum yang di buahi
setelah terjadinya ovulasi , keadaan ini di kontrol oleh Hormon hormon yang dapat di deteksi dalam
air Kemih yang di periksa adalah air kemih 24 jam dan di ukur kadar Estriol dan Pregnandiolnya.

Hormon – hormon Siklus Haid :

 FSH ( folllicle stimulating Hormone ) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan.

 Estrogen di hasilkan oleh ovarium.

 LH ( luteinizing Hormone ) dihasilkan HipofIise, dan

 Progesteron dikeluarkan oleh indung telur.

Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan Estrogen, selaput lendir rahim ( endometrium )
menjadi semakin tebal. Bila terjadi ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput ini menjadi lebih
tebal lagi, dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk – keluk. Bersamaan dengan itu, endometrium
menjadi lebih lembek seperti karet busa dan melakukan persiapan – persiapan supaya sel telur yang
telah di buahi dapat bersarang. Bila tidak ada sel telur yang bersarang, endometrium ini terkelupas
dan terjadi perdarahan yang disebut haid.

B. OVULASI ( PENGELUARAN SEL TELUR )

Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur perlu kita ketahui untuk
menentukan masa / hari subur seorang wanita, karena kehamilan hanya mungkin terjadi bila
sanggama ( koitus ) dilakukan pada sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira – kira 14 hari
sebelum haid yang akan datang. Dengan kata lain, diantara dua haid yang berurutan, indung telur akan
mengeluarkan ovum, setiap kali suatu dari ovarium kanan dan lain kali dari ovrium kiri.

Cara menentukan adanya ovulasi :

Biopsi endometrium

Suhu basal badan


Sitologi vaginal

Getah serviks

PH getah vagina, dan

Endoskopi.

DAFTAR PUSTAKA

MAKALAH GENETALIA FEMININA

Oleh :
Auliya Solichah (A.101.16.009)
Rosit Wahyu Nugroho (A.101.16.024)
Ulupi Rina Hapsari (A.101.16.028)

AKADEMI ANALIS KESEHATAN NASIONAL


SURAKARTA
2013
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Seorang wanita memiliki sifat feminime yaitu sifat kewanitaan. Hal ini tentu berpengaruh terhadap
kepribadian dan perilakuya. Wanita bertindak cenderung menggunakan perasaan,kebalikan dari
seorang laki-laki mereka cenderung menggunakan logika dalam bertindak . seorang wanita memiliki
organ yang biasa disebut organ genitalia feminina,yakni organ kewanitaan. Organ ini terdiri dari organ
eksterna dan organ interna. Organ ini sangat penting untuk seorang wanita oleh karena itu, seorang
wanita harus bisa menjaga,merawat dan membersihkannya dengan baik. Karena organ ini memiliki
kepentingan yang luar biasa, seperti untuk keharmonisan keluarga dan kelanjutan keturunan.

B.Tujuan
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas biologi dr.Rizal dan dalam menambah pengetahuan
tentang ORGAN GENITALIA FEMININA. Pembaca kami harapkan dapat mempunyai gambaran tentang
ORGAN GENITALIA FEMININA.
1. Mengetahui organ genetalia feminina secara externa dan interna
2. Mengerti fungsi organ genitalia feminina dan cara merawatnya

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
Organ genitalia feminine adalah organ reproduksi wanita merupakan organ atau alat kelamin yang
tidak tampak dari luar, terletak di bagian dalam dan dapat dilihat dengan alat khusus atau
pembedahan. Genetalia interna terdiri atas vagina (liang senggama), uterus (rahim), tuba falopi
(saluran telur) dan ovarium.
Organ genitalia eksternal merupakan organ atau alat kelamin yang tampak dari luar, dapat dilihat bila
wanita dalam posisi litotomi. Fungsi genetalia eksterna adalah untuk kopulasi.
GENITALIA EKSTERNAL, Vulva Tampak dari luar , terdiri dari mons pubis, labia mayora, labia minora,
clitoris, hymen, vestibulum, orificium urethrae externum, kelenjar-kelenjar pada dinding vagina. Mons
pubis / mons veneris Lapisan lemak di bagian anterior symphisis os pubis.
GENITALIA INTERNAL, Uterus Suatu organ muskular berbentuk seperti buah pir, dilapisi peritoneum
(serosa).Selama kehamilan berfungsi sebagai tempat implatansi, retensi dan nutrisi konseptus.Pada
saat persalinan dengan adanya kontraksi dinding uterus dan pembukaan serviks uterus, isi konsepsi
dikeluarkan.(fifin nurafina).
B.ORGAN GENITALIA EKSTERNAL
· Vulva ialah tempat bermuaranya system urogenital.(profesor doctor dokter sarwono
prawirohardjo dan profesor dokter hanifa wiknjosastro,SpOG)
· Mons pubis ialah suatu bantalan jaringan lemak yang ditutupi oleh kulit,yang terletak diatas
symphysis pubis setelah pubertas akan ditumbuhi rambut/pubes.(Sylvia verralls).
· Labia mayora ialah dua lipatan membulat besar jaringan lemak yang tertutup oleh kulit yang
bertemu didepan pada mons pubis pada saat kedua labia mayora berjalan kebelakang kea rah anus
,kedua labia menjadi lebih datar dan menuju ke depan corpus perinealis.bagian akhir ligamentum
teres berinsersi pada jaringan lemak ini.permukaan sebelah dalam labia mayora halus dan
mengandung banyak kelenjar keringat (glandula sudorifera)dan kelenjar minyak (glandula
sabacea),sedangkan permukaan luarnya setelah pubertas akan tertutup oleh rambut.(Sylvia verralls).
· Labia minora ialah dua lipatan kulit yang berwarna merah muda yang lebih kecil terletak
memanjang dibagian dalam labia mayora.kedua labia minora ini halus,tidak tidak tertutup oleh
rambut,tetapi mengandung sejumlah glandula sudorifera dan glandula sabacea.daerah yang ditutupi
oleh kedua labia minora ini disebut vestibulum.masing masing labium minus terbagi menjadi dua
lipatan dibagian anterior.lipatan bagian atas mengelilingi klitoris dan bertemu untuk membentuk
prepusium.dua lipatan bagian bawah melekat pada permukaan bawah klitoris dan disebut
frenulum.dibagian posterior kedua labia minora bertemu untuk membeentuk lipatan tipis yang
disebut vosa vestibule vaginae (fourchette),yang dapat mengalami robekan pada terjadinya robekan
perineum derajat satu selama melahirkan.
· Klitoris merupakan struktur kecil,sangat sensitif(peka) dan erektil yang terletak didalam lipatan
preputiura dan frenulum.klitoris terdiri dari dua korpus yaitu corpora cavernosa yang terletak
berdampingan satu sama lain dan memanjang kebelakang untuk melekat pada periosterum dari
corpusossis pubis.klitoris merupakan struktur yang dapat disetarakan dengan penis pada pria,tetapi
tidak seperti penis,pada klitoris tidak terdapat urethra.
· Vestibulum terdapat enam muara. Meatus urethrae yang juga dikenal sebagai ostium urethrae
extertum,dan muara ini terletak 2,5 cm dibawah klitoris. Ostium vaginae juga disebut introitus
vaginae,dan ini menempati dua pertiga bagian bawah vestibulum.pada gadis (virgo intacta) ostium
vaginae ditutupi oleh hymen,yaitu membran (selaput)berlubang lubang yang dapat dilewati darah
menstruasi.Hymen akan robek pada saat koitus(hubungan seks) dan laserasi lebih lanjut terjadi pada
saat melahirkan,dan sisa sisa robekan tersebut dikenal sebagai caruncula myrtiformis atau caruncula
hymenales. Dua ductus dan glandula bartholini terletak dikedua sisi vagina,berada pada ligamentum
trianguler bentuk dan besar kelenjar ini sebanding dengab kacang kapri,dan terdiri atas glandula
racemosa dan mensekresi mucus.
· Inervasi merupakan cabang nervus pudendus dan nerves perinealis yang memberikan inervasi
ke vulva.Vulva sangat meregang menjelang akhir kala satu persalinan dan bahkan lebih merenggang
lagi selama kala dua persalinan ketika kepala fetus turun dengan cepat.

C.ORGAN GENITALIA INTERNAL


· Vagina menghubungkan genitalia eksterna dengan genitalia interna.Introitus vagina tertutup
sebagian oleh himen(selaput dara),suatu lipatan selaput setempat.Pada seorang virgo selaput daranya
masih utuh,san lubang selaput dara (hiatus himenalis) umumnya hanya dapat dilalui jari kelingking.
Pada koitus pertama,himen umumnya akan robek dibeberapa tempat dan sisanya dinamakan
kurunkula mirtiformes.Bentuk lain yang ditemukan pada himen ialah himen kribiformis (menunjukkan
beberapa lubang),himen septus, dan sebagainya.kadang kadang himen tertutup sama sekali (himen
imperforatus).Besarnya lubang himen tidak menentukan apakah perempuan tersebut masih virgo
atau tidak. Vagina berukuran 6,5 cm didepan dan dibelakang 9,5cm,sumbunya berjalan kira kira sejajar
dengan arah pinggir bawah simfisis ke promontorium.Arah ini penting diketahui jika masuknya jari
kedalam vagina pada pemeriksaan ginekologi. Epitel vagina terdiri dari epitel skuamosa.Lapisan ini
terdiri dari beberapa lapisan epitel gepeng tidak bettanduk dan tidak mengandung kelenjar, tetapi
dapat mengadakan transudasi.Pada anak kecil epitel iu sangat tipis sehingga mudah terkena
infeksi,khususnya oleh gonokokkus.
· Cervix adalah bagian dari uterus,tetapi struktur dan fungsinya berbeda dengan corpus uteri.
Letak cervix membentuk sepertiga bagian bawah uterus dan merukan daerah dibawah isthmus yang
meliputi ostium internum dan ostium externum.cervix masuk kedalam vagina dengan sudut tegak
lurus, dan kadang-kadang cervix juga disebut sebagai collum uteri. Bentuk canalis cervicis berbentuk
fusiformis dan cervix secara keseluruhan cenderung berbentuk barrel. Ukuran pada kehidupan
dewasa panjang servix 2,5 cm dan membentuk sepertiga panjang seluruh uterus.
· Uterus, uterus terletak didalam pelvis vena dengan posisi anteversi dan antefleksi.posisi yang
sesungguhnya beraneka ragam karena posisi tersebut bergantung pada seberapa besar distensi (
peregangan ) vesica urinaria, dan banyak juga distensi rectum.Bentuk uterus menyerupai buah
pir.Ukuran uterus mempunyai panjang 7,5 cm.lebar 5 cm, dan tebal 2,5 cm. Berat uterus kira-kira 57
gram.
· Tuba falopi. Letak masing-masing tuba berasal dari cornu uteri, berjalan ke kedua sisi dinding
pelvis, kemudian membelok ke bawah dan ke belakang sebelum mencapai dinding lateral pelvis.
Kedua tuba ini terletak di dalam ligamentum latum. Bentuk tuba falopi berbentuk tubuler ( seperti
tabung ), seperti yang ditunjukkan oleh namanya. Lumen setiap tuba berhubungan dengan cavitas
uteri pada ujung proksimalnya, dan berhubungan dengan cavitas peritonealis pada ujung
distalnyaUkuran tuba falopi panjang masing-masing tuba kira-kira 10.
· Ovarium. Letak dari depan kedua ovarium terletak didalam cavitas peritonealis pada cekungan
kecil di dinding posterior ligamentum latum. Kedua ovarium terletak pada ujung tuba falopi yang
mengandung fimbriae pada kira-kira setinggi pintu masuk pelvis.Bentuk ovarium merupakan organ
yang kecil berbentuk seperti buah kenari berwarna putih dan permukannya bergerigi.Ukuran 3 cm x
2 cm x 1 cm. Beratnya 5-8 g.
BAB III
FISIOLOGI

A. ALAT-ALAT REPRODUKSI WANITA


Dalam masa kanak – kanak, indung telur masih masa istirahat, belum berfungsi dengan baik.setelah
akil baliq,maka terjadilah perubahan –perubahan besar pada seluruh tubuh wanita. Pubertas tercapai
pada usia sekitar 12 – 16 tahun, namun hal ini di pengaruhi oleh keturunan , bangsa,iklim,dan
lingkungan. Ciri khas kedewasaan manusia di tandai dengan adanya perubahan – perubahan siklik
pada alat kandungan sebagai persiapan untuk suatu kehamilan. Peristiwa penting tersebut di tandai
dengan datangnya haid,yaitu pengeluaran darah tiap bulan dari dalam rahim. Selain itu , pada ketiak
dan alat kemaluan luar tumbuh rambut, buah dada ( payudara ) bertambah besar, panggul dan pinggul
menjadi luas, sehingga tubuh remaja putri ini mempunyai bentuk khas wanita. Dengan akil baliq ini,
seorangb remaja putri mulai memasuki kurun waktu reproduktif, artinya masa mendapatkan
keturunan yang berlangsung kira – kira 30.
Haid yang pertama kali terjadi di sebut Minarche. Setelah masa reproduksi, wanita masuk dalam masa
Klimakterium yang terjadi secara berangsur – angsur di mana haid akan menjadi tidak teratur, lalu
akhir nya berhenti sama sekali sesuai dengan lanjutnya usia. Keadaan ini di sebut Menopause ( stop
haid ). Perubahan – perubahan yang kompleks dan harmonis ini di atur oleh Serebrom, Hipotalamus,
Hipofise,Alat – alat kandungan, Korteks Adrenal ,Kelenjar Tiroid dan kelenjar – kelenjar lainnya.
Fisiologi Haid
Pada wanita yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat
kandungannya, dan ini di sebut haid. Ada yang menyebutnya Mensis, Mentruasi, datang Bulan,kain
kotor,atau Period.
Pada siklus haid, Mukosa Rahim di persiapkan secara teratur untuk mernerima ovum yang di buahi
setelah terjadinya ovulasi , keadaan ini di kontrol oleh Hormon hormon yang dapat di deteksi dalam
air Kemih yang di periksa adalah air kemih 24 jam dan di ukur kadar Estriol dan Pregnandiolnya.
Hormon – hormon Siklus Haid :
· FSH ( folllicle stimulating Hormone ) dikeluarkan oleh hipofise lobus depan.
· Estrogen di hasilkan oleh ovarium.
· LH ( luteinizing Hormone ) dihasilkan HipofIise, dan
· Progesteron dikeluarkan oleh indung telur.
Setelah selesai haid, oleh pengaruh hormon FSH dan Estrogen, selaput lendir rahim ( endometrium )
menjadi semakin tebal. Bila terjadi ovulasi, berkat pengaruh progesteron selaput ini menjadi lebih
tebal lagi, dan kelenjar endometrium tumbuh berkeluk – keluk. Bersamaan dengan itu, endometrium
menjadi lebih lembek seperti karet busa dan melakukan persiapan – persiapan supaya sel telur yang
telah di buahi dapat bersarang. Bila tidak ada sel telur yang bersarang, endometrium ini terkelupas
dan terjadi perdarahan yang disebut haid.

B. OVULASI ( PENGELUARAN SEL TELUR )


Kapan terjadinya ovulasi atau keluarnya sel telur dari indung telur perlu kita ketahui untuk
menentukan masa / hari subur seorang wanita, karena kehamilan hanya mungkin terjadi bila
sanggama ( koitus ) dilakukan pada sekitar saat ovulasi. Biasanya ovulasi terjadi kira – kira 14 hari
sebelum haid yang akan datang. Dengan kata lain, diantara dua haid yang berurutan, indung telur akan
mengeluarkan ovum, setiap kali suatu dari ovarium kanan dan lain kali dari ovrium kiri.

Cara menentukan adanya ovulasi :


Biopsi endometrium
Suhu basal badan
Sitologi vaginal
Getah serviks
PH getah vagina, dan
Endoskopi.

DAFTAR PUSTAKA

http://id.scribd.com/doc/84811270/Genitalia-Feminina
http://www.lusa.web.id/genetalia-interna-wanita/
Anatomi fisiologi terapan dalam kebidanan/sylvia verralls : alih bahasa,Hartono –Ed 3 – jakarta : EGC,
1997
http://fisiologi-dian.blogspot.com/p/fisiologi-alat-reproduksi-wanita_19.html
http://menujukehamilan.blogspot.com/2009/07/ovulasi.html
http://www.news-medical.net/health/Ovulation-Process-%28Indonesian%29.aspx
http://kelas-bidan.blogspot.com/2011/04/anatomi-fisiologi-organ-reproduksi_19.html

link download materi organa genetalia feminina klik => download


http://id.scribd.com/doc/84811270/Genitalia-Feminina

http://www.lusa.web.id/genetalia-interna-wanita/

Anatomi fisiologi terapan dalam kebidanan/sylvia verralls : alih bahasa,Hartono –Ed 3 – jakarta : EGC,
1997

http://fisiologi-dian.blogspot.com/p/fisiologi-alat-reproduksi-wanita_19.html
http://menujukehamilan.blogspot.com/2009/07/ovulasi.html

http://www.news-medical.net/health/Ovulation-Process-%28Indonesian%29.aspx

http://kelas-bidan.blogspot.com/2011/04/anatomi-fisiologi-organ-reproduksi_19.html

Vulva dimulai dari mons pubis sampai tepi perineum. Vulva terdiri dari Mons pubis, labia
mayora, labia minora, klitoris, hymen, vestibulum, urethrae, dan kelenjar bartholini.

 Mons pubis yaitu bagian yang menonjol (bantalan) berisi jaringan lemak dan sedikit
jaringan ikat yang terletak di atas shympisis pubis. Setelah pubertas kulit dari mons
veneris tertutup oleh rambut-rambut. Mons veneris berfungsi untuk melindungi alat
genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika.
 Labia mayora, yang merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong dan
menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke bawah dan belakang. Kedua bibir
ini di bagian bawah bertemu membentuk perineum (pemisah anus dengan vulva).
Permukaan ini terdiri dari : Bagian luar : tertutup rambut, yang merupakan kelanjutan
dari rambut pada mons veneris. Bagian dalam : tanpa rambut, merupakan selaput yang
mengandung kelenjar sebasea (lemak) Berfungsi untuk menutupi organ-organ
genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima
rangsangan.
 Labia minora merupakan lipatan di bagian dalam bibir besar, tanpa rambut. Dibagian
atas klitoris, bibir kecil bertemu membentuk prepusium klitoridis dan di bagian
bawahnya bertemu membentuk frenulum klitoridis. Bibir kecil ini mengelilingi
orifisium vagina.
 Clitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis laki-laki.
Mengandung banyak urat-urat saraf sensoris dan pembuluh-pembuluh darah sehingga
sangat peka. Letaknya anterior dalam vestibula. Berfungsi untuk menutupi orga-organ
genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh
darah dan saraf.
 Hymen merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina, bersifat rapuh dan mudah
robek. Himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang dikeluarkan
uterus dan darah saat menstruasi. Bila himen tertutup seluruhnya disebut hymen
imperforata dan menimbulkan gejala klinik setelah mendapat menstruasi.
 Vestibulum merupakan alat reproduksi bagian luar yang dibatasi oleh kedua bibir
kecil, bagian atas klitoris, bagian belakang (bawah) pertemuan kedua bibir kecil. Pada
vestibulum terdapat muara uretra, dua lubang saluran kelenjar Bartholini, dua lubang
saluran Skene. Berfungsi untuk mengeluarkan cairan yang berguna untuk melumasi
vagina pada saat bersenggama.
 Urethrae Tempat keluarnya air kencing yang terletak dibawah klitoris. Fungsinya
sebagai saluran untuk keluarnya air kencing.
 Kelenjar Bartholini (kelenjar lendir) Merupakan kelenjar terpenting di daerah vulva
dan vagina karena dapat mengeluarkan lendir. Pengeluaran lendir meningkat saat
hubungan seks, dan salurannya keluar antara himen dan labia minora.

Anda mungkin juga menyukai