Anda di halaman 1dari 10

Tugas Makalah

Upaya Preventif dan Promotif IMS Terhadap


Perimenopause

Disusun oleh :
Kelompok 7

1. Eka sulastri Lempow B21.06.153


2. Rosita B21.06208
3. Sri Jusriani B21.06.213
4. Asniar B21.06.146
5. Hertina Yantike B21.06.160
6. Husnia B21.06.200
7. Indar Arianti B21.06.201

Universitas Mega buana PalopoTahun


pendidikan 2022/2023
1. Pengertian
Infeksi menular seksual adalah penyakit yang timbul atau
ditularkan melalui hubungan seksual dengan manifestasi
klinis berupa timbulnya kelainan-kelainan terutama pada alat
kelamin.
2. Pengertian Perimenopause
Perimenopause diartikan sebagai periode atau waktu sekitar
menopause mengacu pada waktu di mana terjadi periode
transisi alami menuju menopause atau berakhirnya menstruasi,
menandai akhir tahun reproduksi. Perimenopause juga disebut
transisi menopause.

Pada wanita, perimenopause terjadi pada usia yang


berbeda-beda. Pada umumnya, perimenopause ini terjadi pada
usia 30 lebih dari 40 tahun. Namun, pada beberapa wanita
dapat terjadi pada usia yang lebih muda karena beberapa faktor
tertentu. Tingkat estrogen dalam tubuh naik dan turun selama
perimenopause. Siklus menstruasi dapat memanjang atau
memendek secara tidak teratur, dan mungkin mulai memiliki
siklus menstruasi di mana ovarium tidak melepaskan sel telur
(ovulasi). Beberapa wanita mungkin mengalami gejala, seperti
menopause, misalnya hot flashes, gangguan tidur dan vagina
kering.

3. Faktor Risiko Perimenopause


Perimenopause adalah fase normal dalam kehidupan. Seiring
dengan bertambahnya umur, semua wanita memiliki risiko
yang sama akan terjadinya perimenopause. Beberapa wanita,
periode ini dapat terjadi lebih awal. Faktor-faktor risiko
tertentu yang dapat menyebabkan perimenopause pada usia
lebih dini, antara lain:
1. Merokok
2. Riwayat keluarga mengalami menopause dini
3. Pengobatan kanker dengan kemoterapi atau terapi radiasi
panggul
4. Histerektomi atau pengangkatan rahim; dan
5. Riwayat operasi pengangkatan ovarium (indung telur). Bila
salah satu ovarium diangkat, ovarium yang tersisa dapat
berhenti bekerja lebih cepat dari normalnya.

4. Penyebab Perimenopause
Perimenopause adalah perjalanan alamiah seorang wanita dan
merupakan hal yang normal terjadi. Seiring dengan
pertambahan usia, produksi estrogen dan progesteron naik dan
turun secara tidak beratutan. Perubahan pada tubuh selama
perimenopause merupakan hasil dari peningkatan dan
penurunan estrogen yang tidak beraturan.

5.Gejala Perimenopause
Gejala utama dari fase perimenopause adalah siklus menstruasi
yang tidak beraturan. Kondisi ini terjadi karena ovulasi
(pengeluaran sel telur) tidak dapat diprediksi. Lamanya waktu
menstruasi dapat lebih lama atau lebih pendek dan menstruasi
dapat datang lebih cepat atau lebih lama dari siklus normalnya.
Saat mendekati fase menopause, siklus menstruasi makin
memanjang atau menstruasi semakin jarang. Apabila selama 12
bulan berturut-turut tidak terjadi periode menstruasi, maka
menopause telah terjadi, dan periode perimenopause berakhir.
Gejala-gejala lain yang dapat terjadi pada fase perimenopause
yang disebabkan karena penurunan hormon estrogen yang
mulai terjadi antara lain:
Hot flashes atau perasaan panas pada wajah dan tubuh
a) Gangguan tidur seringkali disebabkan oleh hot flash atau
keringat malam, tetapi gangguan tidur dapat terjadi tanpa
adanya hot flash
b) Perubahan mood, seperti perubahan suasana hati yang cepat,
menjadi lekas marah atau depresi dapat terjadi selama
perimenopause
c) Vagina menjadi lebih kering, lubrikasi dan elastisitas vagina
berkurang. Hal ini dapat membuat hubungan seksual terasa
menyakitkan
d) Infeksi saluran kemih. Kadar estrogen yang rendah juga
membuat kandung kemih lebih rentan terhadap infeksi
saluran kemih
e) Menurunnya libido. Selama perimenopause, gairah dan
keinginan seksual dapat menurun. Pengeroposan tulang.
Seiring dengan menurunnya kadar estrogen, kehilangan
tulang lebih cepat daripada proses pembentukannya dan
dapat meningkatkan risiko osteoporosis dan Peningkatan
kadar kolesterol jahat (LDL) dan penurunan kadar kolesterol
baik (HDL) yang meningkatkan risiko penyakit jantung.

6.Diagnosis Perimenopause
Perimenopause adalah proses bertahap. Perimenopause tidak
dapat didiagnosa hanya dengan satu tanda atau pemeriksaan.
Dokter akan menanyakan usia, riwayat menstruasi, dan gejala
atau perubahan tubuh yang dialami dan sudah berapa lama
gejala berlangsung.
Pemeriksaan penunjang yang dapat dilakukan adalah
pemeriksaan untuk memeriksa kadar hormon reproduksi,
estrogen dan progesteron. Sekali lagi, karena perimenopause
ini adalah proses bertahap, maka pemeriksaan ini dilakukan
beberapa kali dalam jangka waktu tertentu untuk melihat
penurunan kadar hormon tersebut.

7. Komplikasi
Menstruasi yang tidak teratur adalah ciri khas perimenopause.
Komplikasi yang dapat terjadi pada masa perimenopause ini
adalah perdarahan menstruasi hebat yang dapat terjadi lebih
dari 7 hari atau lebih dan dapat mengakibatkan anemia.
Komplikasi lainnya adalah perdarahan diluar siklus
menstruasi yang berat atau disebut dysfunctional uterine
bleeding.

8. Pengobatan Perimenopause
Pengobatan perimenopause ditujukan untuk mengurangi atau
menghilangkan gejalanya, tetapi bukan untuk menghentikan
kondisi dari perimenopause ini. Beberapa obat-obatan yang
dapat digunakan untuk mengobati gejala perimenopause
adalah
a) Terapi pengganti hormon. Terapi pengganti hormon
estrogen dalam bentuk pil, estrogen tempel pada kulit,
gel atau krim dapat menjadi pilihan pengobatan yang
efektif untuk menghilangkan hot flash perimenopause.
b) Estrogen vagina dalam bentuk krim atau tablet yang
dimasukkan kedalam vagina. Obat-obatan jenis ini dapat
membantuk lubrikasi vagina dan dapat membantu
meringankan kekeringan pada vagina dan
ketidaknyamanan dengan hubungan seksual.
c) Antidepresan seperti golongan selective serotonin
reuptake inhibitor (SSRI) dapat mengurangi gejala hot
flash menopause atau pada wanita yang dengan
gangguan mood.
d) Gabapentin. Gabapentin dapat membantu mengurangi
hot flash. Obat ini dapat diberikan pada wanita yang
tidak dapat menggunakan terapi pengganti estrogen
karena alasan kesehatan tertentu.

9. Pencegahan Perimenopause
Perimenopause adalah kondisi normal yang akan terjadi pada
setiap wanita. Tidak ada upaya pencegahan tertentu untuk
menghindari seorang wanita agar tidak terjadi kondisi
perimenopause ini. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah
agar mencegah perimenopause ini datang pada usia lebih dini
dari normalnya. Beberapa upaya tersebut adalah
a) Makanan sehat.
b) Hindari alkohol dan kafein.
c) Olahraga teratur
d) aktivitas fisik teratur Berhenti atau hindari

10. Kebutuhan pada masa perimenopause


Kebutuhan Gizi
Konsumsi makanan yang cukup dan seimbang untuk
perempuan perimenopause.
a)energi
Kebutuhan energi pada perempuan perimenopause
menurun sehubungan dengan penurunan metabolisme basal
(sel-sel banyak yang inaktif ) dan kegiatan fisik cenderung
menurun. Kebutuhan kalori akan menurun sekitar 5% pada
usia 40-49 tahun, dan 10% pada usia 50-59 tahun.
b)Protein
Dianjurkan untuk memenuhi kebutuhan protein nabati
dan hewani dengan perbandingan 3:1 hindarkan
konsumsi protein akan memberatkan fungsi hati dan
ginjal.
c). Lemak
kebutuhan lemak lebih sedikit, konsumsi lemak dibatasi
jangan lebih dari seperempat kebutuhan energi
c) Karbohidrat
Penggunaan relatif menurun, karena kebutuhan kalori
juga menurun. Dianjurkan mengkonsumsi karbohidrat
komplek karena mengandung vitamin, mineral dan serat.
d)Vitamin
Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya vitamin
A,D, dan E untuk mencegah penyakit degeneratif
( sebagai antioksidan ). Selain itu dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung
vitamin B12, asam folat, B1 untuk mencegah resiko
penyakit jantung.
e)Mineral
Dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan kaya
Fe,Zn,selenium dan Calsium untuk mencegah anemia
dan pengeroposan tulang juga produk kedelai.
f) Air dan Serat
Air sangat penting untuk mengeluarkan isi pembakaran
energi tubuh dan serat dianjurkan untuk memperlancar
buang air besar.

11. Kebutuhan aktifitas fisik dan olahraga


Latihan dan olahraga pada masa ini dapat memperlambat
terjadinya penurunan massa tulang dan kekuatan otot. Apabila
olahraga dilakukan dengan teratur terbuti dapat mencegah
berbagai penyakit dan meningkatkan kebugaran.
Manfat olahraga antara lain :
a) Melancarkan aliran darah sehingga badan terasa segar
b) Meningkatkan kualitas tidur
c) Meningkatkan daya tahan tubuh
d) Memperkuat dan melenturkan otot dan sendi
e) Menjaga keseimbangan gerak
f) Pengaturan kadar gula darah menjadi lebih baik
g) Memberi rasa santai
h) Menimbulkan rasa senang
i) Meningkatkan hubungan dengan orang lain
j) Memperlambat proses penuaan

12. Prinsip latihan atau olahraga pada perimenopause antara


lain:
a) Intensitas sedang dilakukan 3 seminggu secara teratur
b) Dipilih olahraga yang tidak mudah menimbulkan cerdera
c) Menghindari olahraga yang kompentitif( bertanding)
d) Memilih olahraga yang disenangi dan bervariasi
e) Olahraga sebaiknya dilakukan 2 jam setelah selesai
makan.
f) Sebelum olahraga dinajurkan minum 2 gelas untuk
menghindari dehidrasi
13. Jenis aktifitas fisik atau olahraga yang baik
perimenopause:
a) Melakukan pekerjaan rumah
b) Berjalan-jalan
c) Jogging atau olahraga lari dengan kecepatan sedang dan
bukan untuk perlombaan (kuran 11 km/jam)
d) Berenang
e) Senam aerobik ringan

14. Kebersihan
Untuk menghindari terjadinya infeksi pada vagina, saluran
kencing dan kulit maka kebersihan diri harus dijaga.
Terutama kebersihan kulit vulva dan vagina. Hindarkan
penggunaan sabun yang mengeringkan kulit.

15. Pendididikan dan konsultasi


a)Perubahan –peubahan yang terjadi
b). Kebutuhan yang diperlukan perimenopause
c) Tanda-tanda bahaya yang mungkin terjadi pada pre dan
post menopause
d) Makanan yang dibutuhkan
e) Aktifitas dan olahraga yang harus dilakukan
f) Penggunaan hormon dan suplemen

15. Kesimpulan
Peran bidan adalah memberikan asuhan kesehatan reproduksi
pada perempuan selama siklus kehidupan. Masa
perimenopause merupakan masa transisi dalam siklus
kehidupan perempuan, dari kondisi produktif menjadi tidak
produktif. Bidan mempunyai kompetensi memberikan asuhan
pada masa perimenopause, dengan membantu
memberdayakan perempuan dan keluarganya, melalui upaya
promotif dan preventif. Sehingga perempuan dapat melalui
masa transisi dengan bahagia dan sejahtra serta tetap dapat
berkarya.

Anda mungkin juga menyukai