Anda di halaman 1dari 15

UPAYA PREVENTIF DAN PROMOTIF DALAM PRANIKAH DAN PRAKONSEPSI

Di susun oleh

Kelompok 4

1. RIWANA DARIUS_NIM.B.21.06.183
2. SRI APRIANTY PANANDU_NIM B.21.06.184
3. YULITTA MAYA_NIM B.21.06.192
4. ASNIAR_NIM B.21.06.146
5. MURNI_NIM B.21.06.174

Mata kuliah
Promotif dan preventif IMS
Dosen
Kasmayani, S.ST.,M.Kes

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN JURUSAN KEBIDANAN


UNIVERSITAS MEGA BUANA PALOPO
TAHUN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat serta berkat-Nya

kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul upaya preventif dan promotif IMS dalam

pranikah dan prakonsepsi. makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah promotif

dan preventif IMS program studi Sarjana kebidanan. Makalah ini berisi gambaran tentang

pelaksanaan asuhan pranikah dan prakonsepsi. dan merupakan pedoman bagi mahasiswa dalam

memberikan asuhan kebidanan pranikah dan prakonsepsi kepada klien di lahan praktik

Akhirnya, kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami

dalam penyusunan makalah ini. Kami juga mengharapkan saran dari pembaca untuk

penyempurnaaan makalah ini.

Mamasa, 20 Juni 2022

TTD

KELOMPOK 4

DAFTAR ISI
2
COVER ………………………………………………............................................... 1

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………..

DAFTAR ISI ………………………………………………………………………..

BAB 1 PENDAHULUAN……………………………………………………………………………..

 LATAR BELAKANG ……………………………………………………………………....

 RUMUSAN MASALAH ……………………………………………………………………

 TUJUAN ………………………………………………………………………………

 MANFAAT ………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN ………………………………………………………………………………

 PENGERTIAN ………………………………………………………………………………..

 UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF …………………………………………………..

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………

13

3
 KESIMPULAN ………………………………………………………………………………

13

 SARAN ……………………………………………………………………………...

13

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………

14

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan reproduksi menjadi titik awal perkembangan kesehatan ibu dan anak

yang dapat dipersiapkan sejak dini, bahkan sebelum seorang perempuan hamil dan

menjadi ibu. Kesehatan prakonsepsi merupakan bagian dari kesehatan secara

keseluruhan antara perempuan dan laki-laki selama masa reproduksinya. Perawatan

kesehatan prakonsepsi berguna untuk mengurangi resiko dan mempromosikan gaya

hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan sehat.

Kesehatan prakonsepsi merupakan asuhan yang mengacu pada intervensi biomedis,

perilaku, dan pencegahan sosial yang dapat meningkatkan kemungkinan memiliki bayi

4
yang sehat. Untuk dapat menciptakan kesehatan prakonsepsi dapat dilakukan melalui

skrining prakonsepsi. Skrining prakonsepsi sangat berguna dan memiliki efek positif

terhadap kesehatan ibu dan anak. Penerapan kegiatan promotif, intervensi kesehatan

preventif dan kuratif sangat efektif dalam meningkatkan kesehatan ibu dan anak sehingga

membawa manfaat kesehatan untuk remaja, baik perempuan dan laki-laki selama masa

reproduksinya baik sehat secara fisik, psikologis dan sosial, terlepas dari rencana mereka

untuk menjadi orang tua.

Manfaat dari skrining prakonsepsi adalah menurunkan angka kematian ibu dan bayi,

mencegah kehamilan tidak diinginkan, mencegah komplikasi dalam kehamilan dan

persalinan, mencegah kelahiran mati, prematur dan bayi dengan berat lahir rendah,

mencegah terjadinya kelahiran cacat, mencegah infeksi pada neonatal, mencegah

kejadian underweight dan stunting sebagai akibat dari masalah nutrisi ibu, mengurangi

resiko diabetes dan penyakit kardiovaskuler dalam kehamilan dan mencegah penularan

Human Immunodeficience Virus dari ibu kejanin.

Oleh karena itu, kajian tentang program premarital skrining sangat

perlu dikaji dan diteliti sampai dimana pusat kesehatan primer yang dekat

masyarakat dalam mencanangkan pemeriksaan bagi calon pengantin dalam

memeriksakan sebelum memberikan surat keterangan sehat sebagai syarat

sebelum menikah. Premarital screening bukan bertujuan untuk membatalkan pernikahan

bila ditemukan masalah, tetapi justru untuk dicarikan solusi yang tepat guna

mencegah timbulnya masalah di kemudian hari. Beberapa negara sudah

memasukkan Premarital screening sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan izin menikah secara hukum legal. Selain pemeriksaan kesehatan,

5
diadakan pula program konseling atau pembekalan di bidang kesehatan

kepada pasangan yang akan menikah (Kompasiana, 2016).

Sebuah survei yang dilakukan perusahaan kontrasepsi Durex, mengungkapkan fakta

bahwa 21 % masyarakat Indonesia tidak mengetahui apakah pasangan mereka pernah

mengidap infeksi menular seksual (IMS) atau tidak. Sekitar 27 % laki-laki tidak

mengetahui bahwa pasangan mereka pernah menderita IMS dan hanya 13 % perempuan

yang tidak mengetahui bahwa pasangannya pernah mengidap IMS. Jika seorang laki-laki

mengidap hepatitis B dan akan menikah, calon istrinya harus memiliki kekebalan

terhadap penyakit ini. Caranya adalah dengan mendapatkan imunisasi hepatitis B. Inilah

manfaat pemeriksaan kesehatan pranikah (Kompasiana, 2016).

Pemeriksaan laboratorium meliputi hepatitis B, hepatitis C, dan HIV-

AIDSbisa mengetahui penyakit herediter untuk keturunannya nanti atau

kesulitan mendapatkan keturunan. Sesuai menurut Sarah definisi dari faktor

resiko adalah karakteristik, tanda atau kumpulan gejala pada penyakit yang

diderita induvidu yang mana secara statistik berhubungan dengan peningkatan

kejadian kasus baru berikutnya (beberapa induvidu lain pada suatu kelompok

masyarakat). Dari faktor resiko inilah bila diketahui sebelumnya maka bisa

dijadikan dasar penentuan tindakan pencegahan dan penanggulangan.

Sehingga dalam program premarital skrining bisa menjadi awal tindakan bila terdeteksi

penyakit-penyakit tertentu (Sarah, 2014).

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas kami membuat rumusan masalah” Upaya

Promotif dan Preventif IMS Pada Pranikah dan Prakonsepsi”.

6
C. Tujuan umum

a. Untuk mempersiapkan fisik dan mental pasangan serta proyeksi masa depan

pernikahan

b. agar pasangan memiliki pengetahuan, sikap, dan perilaku yang baik terkait kesehatan

sebelum menikah dan kehamilan,

c. untuk mempersiapkan calon ibu memasuki kehamilan dalam kondisi kesehatan yang

optimal, dan menurunkan risiko kehamilan yang tidak diharapkan dari riwayat

kehamilan sebelumnya dengan melakukan persiapan sebelum kehamilan.

d. Konseling prakonsepsi ini sebaiknya dilakukan dengan melibatkan beberapa ahli

terkait seperti dokter spesialis kandungan, penyakit dalam, dan dokter anak untuk

mengetahui riwayat kehamilan sebelumnya, riwayat medis, riwayat penyakit genetik,

risiko penggunaan zat berbahaya, serta permasalahan status gizi

D. Manfaat

1. Bagi Penulis
Meningkatkan pengalaman, wawasan pengetahuan, dan keterampilan mahasiswi
khususnya dalam pelaksanaan Upaya promotif dan preventif IMS bagi pranikah dan
prakonsepsi
2. Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai bahan referensi atau bahan masukan untuk pengembangan materi yang telah
diberikan baik dalam perkuliahan maupun praktik lapangan agar dapat menerapkan
secara langsung Upaya promotif dan preventif IMS bagi pranikah dan prakonsepsi
yang akan berkesinambungan dengan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin,
nifas, dan bayi baru lahir
3. Bagi Pelayanan Kesehatan

7
Dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan program bagi pelayanan kesehatan
khususnya upaya pelaksanaan promotif dan preventif IMS bagi pranikah dan
prakonsepsi
4. Bagi Masyarakat
Dengan penulisan makalah ini mampu memberikan informasi kepada masyarakat
khususnya bagi calon pranikah dan prakonsepsi dalam merencanakan dan
mempersiapkan pernikahan dan kehamilan yang sehat

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian
1. Promotif
Istilah promotif diartikan sebagai "peningkatan". Promotion of health yang
terjemahan aslinya adalah promosi kesehatan, merupakan tingkatan pencegahan
pertama, yang oleh para ahli Kesehatan Masyarakat di Indonesia diartikan sebagai
peningkatan kesehatan. Upaya promotif adalah suatu kegiatan atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang lebih mengutamakan kegaiatan yang bersifat
promosi.
2. Preventif
Istilah preventif diartikan sebagai "pencegahan". Yang dimaksud dengan preventif
kesehatan atau upaya kesehatan preventif adalah suatu upaya melakukan berbagai
tindakan untuk menghindari terjadinya berbagai masalah kesehatan yang mengancam
diri kita sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang. upaya preventif adalah
suatu kegiatan pencegahan suatu masalah kesehatan/penyakit dan gangguan
kesehatan.
3. Pranikah
Pranikah berasal dari dua kata yaitu “pra” dan “nikah”. Pra berarti awalan yang
bermakna sebelum. arti kata nikah dalam KBBI dipersamakan artinya dengan kawin.
Masa sebelum adanya perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami istri

8
dengan resmi menurut undang-undang perkawinan agama maupun pemerintah.
Prakonsepsi
prakonsepsi adalah penggabungan dari dua kata, yaitu pra yang berarti sebelum dan,
konsepsi yang berarti pertemuan antara sel telur wanita dan sel sperma pria. Jadi,
prakonsepsi adalah kondisi sebelum terjadi pembuahan.
4. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Merupakan infeksi yang ditularkan melalui hubungan seksual baik secara vaginal,
anal, dan oral. IMS disebabkan oleh lebih dari 30 bakteri. Virus, parasit, jamur, yang
berbeda dimana dapat disebabkan melalui kontak seksual dan kebanyakan infeksi ini
bersifat asimtomatik atau tidak menunjukkan gejalanya sama sekali. (puspita, 2017)

Berdasarkan penyebabnya, infeksi menular seksual dibedakan menjadi 4


kelompok yaitu:
1. IMS yang disebabkan bakteri, yaitu : Gonore, Infeksi Genetalia Nonspesifik,
Sifilis, Ulkus Mole, Lifomagranuloma Venerum, Vaginosis Bakterial.
2. IMS Yang disebabkan Oleh Virus, Yaitu : Herpes Genetalis, Kondiloma
Akuminata, Infeksi HIV dan AIDS, Hepatitis B.
3. IMS yang disebabkan Jamur, yaitu : Kandidiasis Genetalis
4. IMS yang disebabkan Protosoa dan Ektoparasit, Yaitu : Trikomoniasis,
pedikolosis pubis, Skabies.
B. Upaya promosi dan preventif
1. Pranikah
Pranikah bertujuan untuk mendeteksi kondisi kesehatan reproduksi (fertilitas ) dan
genetika (keturunan), mempersiapkan mental mengenai kondisi kesehatnan calon
pasangan hidupnya, mempersiapkan menghadapi kehamilan, membekali pasangan
tentang masalah potensial yang dapat terjadi dalam pernikahan serta mendeteksi
penyakit-penyakit yang dapat membahayakan calon pasangan bila tidak segera
ditangani.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan pasangan usia
subur dalam merencanakan pernikahan adalah:
a. Upaya promosi pranikah

9
- Penyuluhan tentang gizi pada pranikah
- Sex Education yaitu memberikan pengetahuan pada pasangan pranikah agar
hubungannya tetap harmonis. Seperti pendidikan tentang kespro, PMS, cara dan
waktu berhubungan yang sehat, dll)
- Personal hygiene
- Konseling Perencanaan Kehamilan Sehat
Konseling Perencanaan kehamilan sehat harus diberikan kepada pasangan yang
hendak menikah atau merencanakan kehamilan dengan tujuan untuk
mempersiapkan kehamilan sehat sehingga dapat meminimalkan resiko komplikasi
saat kehamilan maupun persalinan.

b. Upaya preventif pranikah

Adapun pemeriksaan kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin


meliputi sebagai berikut :

1) Pemeriksaan Fisik dan penunjang


Persiapan fisik meliputi persiapan tanda-tanda vital, pemeriksaan status gizi
(TB, BB, IMT, LILA, Tanda-tanda anemia), pemeriksaan golongan darah
rutin, pemeriksaan urin rutin, dan pemeriksaan lain atas indikasi seperti gula
darah, malaria, TORCH, Hepatitis B, HIV/AIDS, tiroid, dan lain-lain.
2) Pemeriksaan status Gizi
KIE persiapan gizi penting untuk dilakukan untuk memastikan calon ibu
sudah melakukan perbaikan status gizi sebelum hamil. Pada persiapan gizi
terlebih dahulu di ukur status gizi ibu, kemudian bidan menghitung IMT
sebagai dasar memberikan konseling gizi seimbang. Dalam persiapan gizi,
calon pengantin diedukasi untuk mengkonsumsi asam folat untuk menghindari
terjadinya defisiensi asam folat yang dapat menyebabkan gangguan pada masa
organogenesis.
3) Imunisasi TT

10
Imunisasi TT menjadi salah satu program yang wajib dilakukan oleh calon
pengantin sebagai syarat mendaftar menikah. Hal ini merupakan upaya untuk
mencegah terjadinya tetanus neonatorum.
4) Menjaga Kesehatan Organ Reproduksi
KIE yang dapat diberikan untuk menjaga kesehatan organ reproduksi wanita
meliputi :
a. Menggunakan pakaian dalam berbahan katun menyerap
b. Cebok dari arah vagina ke dubur
c. Mengganti pembalut maksimal 4 jam sekali
d. Tidak perlu menggunakan cairan pembersih vagina terlalu sering
e. Jangan mengenakn pembalut tipis terlalu sering
f. Gunakan handuk kering dan bersifat pribadi
5) Kondisi yang perlu diwaspadai yaitu:
a. Anemia
b. Hepatitis B
c. Diabetes Mellitus
d. Malaria dan TORCH
e. Penyakit genetik hemofilia
6) Pelayanan kesehatan lainnya yaitu persiapan psikologis seperti:
a. Persiapan mental menuju pernikahan
b. Rencana setelah menikah (kebutuhan KB)
c. Mengkaji koping pasangan terhadap permasalahan stelah menikah
d. Mengkaji dukungan dari keluarga terhadap pernikahan
e. Pembacaan hasil pemeriksaan
f. Mengkaji respon pasanagn setelah di lakukan konseling

2. Prakosepsi
Skrining prakonsepsi harus tetap dioptimalkan sekalipun perempuan tidak
merencanakan kehamilan mengingat banyak perempuan yang tidak menyadari bahwa
dirinya hamil padahal dirinya tidak merencanakan kehamilan. Prakonsepsi dilakukan

11
untuk mengidentifikasi dan memodifikasi resiko biomedis, mekanis dan social
terhadap kesehatan wanita atau pasangan usia produktif yang berencana untuk hamil.
Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk mempersiapkan pasangan usia
subur dalam merencanakan kehamilannya adalah:
a. Upaya promosi
1) Memberikan KIE tentang kehamilan
2) Melakukan penyuluhan tentang gizi
3) Melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi, PMS dan waktu
berhubungan yang sehat
4) Melakukan penyuluhan tentang personal hygiene
b. Upaya preventif
Kegiatan pelayanan kesehatan masa sebelum hamil berdasarkan Permenkes No.97
Tahun 2014 meliputi :
1) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dimaksudkan paling sedikit meliputi pemeriksaan tanda
vital dan pemeriksaan status gizi.
2) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang merupakan pelayanan kesehatan yang dilakukan
berdasarkan indikasi medis, terdiri atas pemeriksaan darah rutin, pemeriksaan
darah yang dianjurkan, pemeriksaan penyakit menular seksual, pemeriksaan urin
rutin dan pemeriksaan penunjang lainnya.
3) Pemberian imunisasi
Pemberian imunisasi dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan
terhadap penyakit Tetanus. Pemberian imunisasi Tetanus Toxoid (TT) dilakukan
untuk mencapai status T5 hasil pemberian imunisasi dasar dan lanjutan. Status T5
ditujukan agar wanita usia subur memiliki kekebalan penuh.
4) Suplementasi gizi
Pemberian suplementasi gizi bertujuan untuk pencegahan anemia gizi. Pemberian
suplementasi gizi untuk pencegahan anemia gizi dilaksanakan dalam bentuk
pemberian edukasi gizi seimbang dan tablet tambah darah.
5) Konsultasi kesehatan

12
Konsultasi kesehatan berupa pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi.
6) Pelayanan kesehatan lainnya.

Pelayanan kesehatan yang harus diperhatikan dalam skrining prakonsepsi adalah


pemeriksaan psikologis. Kondisi psikologis sangat mempengaruhi kehamilan
sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas maka Upaya promotif dan preventif IMS pada

pranikah dan prakonsepsi itu sangat penting dalam mempersiapkan pernikahan dan

kehamilan yang sehat dan berikesinambungan terhadap Asuhan Kehamilan, persalinan, nifas,

bayi baru lahir dan pramenepause`

B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini,

akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki. Hal ini

dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis.

Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat

diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya. Sehingga bisa terus menghasilkan

penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.

13
DAFTAR PUSTAKA

1. World Health Organization. 2013. Preconception care: Maximizing the gains for
maternal and child health. http://www.who.int/maternal_
child_adolescent/documents/concensus_ preconception_care/en/
2. Permenkes. 2014. Peraturan Menteri Kesehatan No 97 Tahun 2014 Tentang Pelayanan
Kesehatan
Masa Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan,
Dan Masa Sesudah Melahirkan, Penyelenggaraan
Pelayanan Kontrasepsi, Serta Pelayanan
Kesehatan Seksual. http://kesga.kemkes.go.id/
images/pedoman/PMK%20No.%2097~%20
ttg%20Pelayanan%20Kesehatan%20Kehamilan.
pdf.
3. Jurnal Kesehatan Reproduksi Vol 8 No 1 – April 2021
ISSN 2302-836X (print), ISSN 2621-461X (online) Tersedia online di
https://jurnal.ugm.ac.id/jkr DOI: 10.22146/jkr.554

14
4. http://eprints.ums.ac.id/83196/3/BAB%20I.pdf
5. http://repo.poltekkes-palangkaraya.ac.id/1549/1/2.MODUL%20PRAKTIK
%20%20HOLISTIK%20PADA%20MASA%20PRAKONSEPSI%20DAN
%20KEHAMILAN%20SEHAT.pdf

15

Anda mungkin juga menyukai