Anda di halaman 1dari 28

PROPOSAL

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


TERJADINYA UNMET NEED KB PADA
PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

TAHUN 2022

OLEH:

NOLISA SUTRISNAWATI

NPM : 07210400206

UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

JAKARTA

2022
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


TERJADINYA UNMET NEED KB PADA
PASANGAN USIA SUBUR (PUS)

TAHUN 2022

Oleh:

NOLISA SUTRISNAWATI
NPM : 07210400206

Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam Sidang
Proposal/ Hasil Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU

Jakarta, 24 Maret 2022


Menyetujui,
Pembimbing Tugas Akhir

(Agustina, SST, M. Kes)

ii
HALAMAN PENGESAHAN

Menerangkan Proposal dengan judul:

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


TERJADINYA UNMET NEED KB PADA
PASANGAN USIA SUBUR (PUS)
TAHUN 2022

Oleh:

NOLISA SUTRISNAWATI

NPM : 07210400206

Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian dari Persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kebidanan

Mengesahkan

Jakarta, Juli 2022

Penguji,
Pembimbing,

(Ernita Prima Noviyani, S. ST, M. Kes) (Nama Lengkap dan gelar akademik)

Mengetahui,
,
Koordinator Program Studi Sarjana

(Nama Lengkap dan gelar akademik)

iii
4
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkat


limpahan rahmat- Nyalah, telah memberikan kesehatan dan kekuatan sehingga penulis
dapat menyelesaikan proposal penelitian ini pada Program S1 Kebidanan Universitas
Indonesia Maju dengan judul “FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN
TERJADINYA UNMET NEED KB PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TAHUN
2022”.
Dalam penyelesaian Laporan Presentasi Jurnal ini penulis mendapatkan bimbingan,

arahan dan masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju

2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju.

3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku PJS Rektor Universitas Indonesia Maju.

4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku PJS Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas

Indonesia Maju.

5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku PJS Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas

Indonesia Maju.

6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia

Maju.

7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas

Indonesia Maju.

8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi

Bidan Universitas Indonesia Maju

9. Ratna Wulandari, SST., MKM selaku pembimbing Stase 8

10. Midwifery care project (continuity of Care)

1
11. Agustina, SST, M. Kes selaku Pembimbing Skripsi

12. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Sarjana Kebidanan Program

Profesi Departemen Kebidanan Universitas Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, mengarahkan dan membimbing penulis selama mengikuti proses

pendidikan..

Akhir kata, semoga kebaikan yang telah diberikan dapat menjadi amal soleh dan

ibadah bagi kita semua, dan mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT dari apa yang

telah diberikan.

            Wassalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.

                                                                              

 Jakarta, Juli 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................ii

HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................iii

KATA PENGANTAR......................................................................................................1

DAFTAR ISI....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3

A.  Latar Belakang Masalah.........................................................................................3

B.  Rumusan Masalah...................................................................................................4

C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................4

D. Manfaat Penelitian...................................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................6

A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur...................................................................6

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan....................................................................6

C. Tinjauan Konsep Keluarga Berencana....................................................................7

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi....................................................................7

E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik..........................................................9


BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................13

A. Jenis Penelitian......................................................................................................13

B. Lokasi dan Waktu Penelitian.................................................................................13

C. Populasi dan Sampel..............................................................................................13

D. Cara pengumpulan Data........................................................................................14

E. Langkah Pengoloahan Data...................................................................................14

F.  Etika Penelitian.....................................................................................................15

KUESIONER PENELTIAN..........................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Indonesia merupakan salah satu negara berkembang dengan berbagai jenis masalah.
Masalah utamanya yaitu ledakan jumlah penduduk yang beberapa tahun terakhir ini sulit
terkontrol. Hasil Sensus Penduduk 2010 menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia
telah mencapai 237,6 juta jiwa. Jumlah ini menunjukkan bahwa penduduk Indonesia
menempati peringkat ke empat di dunia setelah China, India, dan Amerika Serikat (RS,
2011). Untuk mampu merenda keluarga bahagia, perluh berbagi peran dengan adil suami
istri, berusaha mengatasi krisis keluarga dan mengkukuhkan integritas keluarga1

Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan
Program Keluarga Berencana2 Sasaran program KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung
dan tidak langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah
Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara
penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah
pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui
pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang
berkualitas, dan keluarga sejahtera.

Berbagai usaha di bidang gerakan KB  sebagai salah satu kegiatan pokok pembangunan
keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah, maupun swasta maupun
masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan  yang berumur antara 20- 35
tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal
terloebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.

Dari data yang diperoleh pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar jumlah Pasangan
Usia Subur yaitu pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2.584 PUS, kemudian pada tahun 2010
tercatat sebanyak 2.834 PUS dan Sebanyak 3.062 PUS pada tahun 2011.

Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka akseptor
pemekai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan
Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah sebagai
berikut :

1. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat kontrasepsi KB Suntik ?


2. Bagaimana pengetahuan pasangan usia subur terhadap kelebihan dan kekurangan alat
kontrasepsi KB Suntik ?

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat
kontrasepsi KB Suntik .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi
KB Suntik.

b. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang tujuan kontrasepsi KB


Suntik.

c. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang kontra indikasi


kontrasepsi KB Suntik.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Program
Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi penentu
kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan maupun pihak di
Rumah Sakit Bhayangkara Mappaouddang Makassar.

2. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai
bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam
mengembangkan ilmu kebidanan.

4. Manfaat Penulis
Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah
wawasan tentang keluarga berencana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Konsep Pasangan Usia Subur


1. Pengertian PUS

Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana
pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ
reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus
dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka
kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan
dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang
akan datang.

2. Masalah dan Kebutuhan yang Dialami Pasangan Usia Subur (PUS)

Dalam menjalani kehidupan berkeluarga, PUS sangat mudah dalam memperoleh


keturunan dikarenakan keadan kedua pasangan tersebut normal, hal inilah yang menjadi
masalah bagi PUS yaitu perlunya pengaturan fertilitas (kesuburan), perawatan kehamilan
dan persalinan aman. Dalam penyelesaian maslah tersebut diperlukan tindakan dari
tenaga kesehatan dalam penyampaian penggunaan alat kontrasepsi rasional untuk
menekan angka kelahiran dan mengatur kesuburan dari pasangan tersebut. Maka dari itu,
petugas kesehatan harus memberikan penyuluhan yang benar dan dimengerti masyarakat
luas.

B. Tinjauan Umum Tentang Pengetahuan


1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaaan
“what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya 3

Penguasaan pengetahuan erat kaitannya dengan tingkat pendidikan seseorang.


Penelitian menunjukkan bahwa semakin tiggi pendidikan seseorang, maka semakin baik
pula pengetahuannya tentang sesuatu 4
C. Tinjauan Konsep Keluarga Berencana
1. Pengertian Keluarga Berencana

Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun  menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan
penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika
Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan
tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi
menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya 5
Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan
jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh
kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga 6.

D. Tinjauan Konsep Tentang Kontrasepsi


1. Pengertian Kontrasepsi

a. Kontrasepsi adalah bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi untuk pengaturan


kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai makhluk seksual 7

b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan
kehamilan 8.

c. Kontasepsi adalah tambahan sebagai perlindungan harus dimulai dari permulaan


sakit dan berlanjut selama 7 hari kemudian 9

2. Macam metode atau cara kontrasepsi

a. Metode Kontrasepsi  Sederhana Tanpa alat atau obat, antara lain :

Metode kalender (pantang berkala), Metode lender serviks, Metode suhu basal,
Coitus interuptus ( senggama terputus), Metode simpto- Termal

b. Dengan alat atau obat, antara lain :

Mekanisme ( barrier) dan Kondom

c. Introvagina wanita antara lain : diagfragma, spons dan kap serviks.


d. Kimiawi dengan spermisid, antara lain : vaginal cream, vaginal foam, vaginal
jelly, vagina suppositoria, vaginal tablet.

e. Metode Kontrasepsi Efektif (MKE)

Kontrasepsi Hormonal seperti KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK),
Mini Pil, Morning After. KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest

f. Implant/ AKBK

g. Alat Kontrasepsi dalam Rahim (AKDR)

h. Metode Kotrasepsi Mantap

Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi) dan Metode Operatif Wanita (MOW/
Tubektomi).

3. Tujuan dari penggunaan alat kontrasepsi adalah :

a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
dan sejahterah melalui pengendalian  kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk Indonesia.

b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga 2.

E. Tinjauan Umum Tentang Kontrasepsi Suntik


1. Pengertian Kontrasepsi Suntikan

Kontrasepsi suntikan adalah suatu cara kontrasepsi yang berdaya kerja


panjang ( lama), yang tidak membutuhkan pemekaian setiap hari atau setiap akan
bersenggama, tetapi tetap reversible 10

2. Macam – macam Kontrasepsi Suntik

a. Depoprovera yang mengandung progesterone sebanyak 150 mg dalam bentuk


partikel kecil, pemberian suntikan setiap 12 minggu

b. Cyclofem yang mengandung progesterone sebanyak 50 mg dan estrogen,


disuntikkan setiap bulan
c. Norigest merupakan turun testosterone, di suntikkan setiap 8 minggu 6

Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron
dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum sebagai berikut 7:

a. Kontrasepsi Suntikkan Progestin

Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya
progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik (BPPUK, 2002).

1) Jenis- jenis kontrasepsi yang mengandung progestin, yaitu :

a) Depo Medroxyprogesteron asetat (DMPA), yang mengandung 150 DMPA, yang


diberikan setiap 3 bulan dengan cara disuntik intramuscular (di dalam bokong).

b) Depo Norittesteron enatat (depo Norisetat), yang mengandung 200 mg Noristendron


enantat, diberikan setiap 2 bulan dengan cara disuntik IM.

2) Cara Kerja

a) Mencegah ovulasi

b) Mengentalkan lender serviks sehingga menurunkan kemampuan penetrasi sperma.

c) Menjadikan selaput lendir rahim tipis dan atropi.

d) Menghambat transportasi gamet oleh tuba.

3) Efektivitas

Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan
per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang
telah ditentukan.

4) Keuntungan

a) Sangat efektif

b) Pencegahan kehamilan jangka panjang

c) Tidak berpengaruh pada hubungan suami- istri

d) Tidak memiliki pengaruh terhadap ASI


e) Dapat digunakan oleh perempuan usia > 35 tahun sampai perimenopause .

f) Menurunkan kejadian penyakit jinak payudara

g) Mencegah radang panggul

h) Sedikit efek samping 

5) Keterbatasan

a) Sering ditemukan gangguan haid, seperti : Siklus haid yang memendek atau
memanjang, Perdarahan yang banyak atau sedikit, Perdarahan yang tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting), Tidak haid sama sekali

b) Klien tergantung pada sarana pelayanan kesehatan

c) Tidak dapat di hentikan sewaktu- waktu sebelum disuntik berikut

d) Terlambatnya kembali kesuburan setelah penghentian pemakaian

6) Indikasi Kontrasepsi suntikan progestin

a) Usia reproduksi

b) Nullipara dan yang telah memiliki anak

c) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi

d) Setelah melahirkan

e) Setelah abortus

7) Kontra indikasi kontrasepsi suntikan progestin

a) Hamil atau di curigai hamil

b) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya.

c) Tidak dapat menerima terjadinya gangguan haid, terutama amenorhoe.

d) Menderita kanker payudara atau riwayat kanker payudara.

8) Waktu pemberian kontrasepsi suntikan progestin


a) Setiap saat selama siklus haid, dan ibu tidak hamil

b) Mulai hari 1 sampai 7 siklus haid.

c) untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air susu ibu (ASIO
terbentuk).

9) Kontrasepsi Suntika Kombinasi

1. Jenis suntikan kombinasi, adalah :


a) 25 mg Depo Medrosiprogesteron  asetat dan 5 mg estrodiol spionat yang diberikan
injeksi IM sebulan sekali (Cyclofem).

b) 50 mg norentindron enantat dan 5 mg estradiol valeret yang diberikan injeksi IM


sebulan sekali.

2. Cara kerja
a) Menekan ovulasi

b) Membuat lendir serviks menjadi kental sehingga penetrasi sperma terganggu.

c) Menghambat transprtasi gamet oleh tuba.

3. Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama
penggunaan.
4. Keuntungan kontrasepsi
a) Resiko terhadap kesehatan kecil

b) Tidak mempenharuhi hubungan suami istri

c) Tidak di perlukan pemeriksaan dalam

d) Pencegahan kehamilan jangka panjang

5. Keterbatasaan
a) Terjadinya pola haid tidak teratur.

b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntik kedua atau ketiga.
c) Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan

d) Penambahan berat badan

6. Indikasi kontrasepsi suntikan kombinasi


a) Usia reproduksi

b) Menyusui ASI pasca persalinan > 6 bulan

c) Pasca melahirkan dan tidak menyusui

d) Anemia

7. Kontra indikasi suntikan kombinasi


a) Hamil atau di duga hamil

b) Menyusui dibawah 6 mkinggu pasca persalinan

c) Penyakit hati akut (virus hepatitis)

d) Usia > 35 tahun yang merokok

e) Keganasan payudara

f) Kelainan pembuluh darah yang menyebabkan sakit kepala atau migran.

8. Waktu pemberian kontrasepsi suntikan kombinasi


a) Suntik di berikan dalam waktu 7 hari siklus haid

b) Pasca persalinan 6 bulan serta belum haid dan tidak hamil

c) Pasca keguguran
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif  yaitu penelitia hanya
menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi hasilnya.
Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi,
pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada
pasangan usia subur 11.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tgl 29 s/d 31 Januari 2013.

C. Populasi dan Sampel


1. Populasi

Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum yang
dapat di observasi 11. Semua akseptor KB di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

2. Sampel

Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di ukur
oleh peneliti 11. Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya
mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB yang
menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 382 orang pada Rumah Sakit Bhayangkara
tahun 2011.
D. Cara pengumpulan Data
1. Pengumpulan data

Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu
teknik pengumpulan data dengan memberikan  atau menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden untu di jawabnya 11.
Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik ,
semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data
sekunder yaitu data penunjang dari data primer.
2. Data yang dikumpulkan adalah :

a. Data Primer

Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden
menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini
adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.

b. Data Sekunder

Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh dari
instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia subur di
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.

E. Langkah Pengoloahan Data


Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument
pengumpulan data berupa alat ukur kuesioner yang di buat  khusus oleh peneliti sendiri
dengan berpedoman pada perpustakaan yang ada. Setelah data terkumpul dari lembar
kuesioner yang ada maka dilakukan pngolahan data.

1. Pengolahan data tersebut dengan tahap- tahap sebagai berikut :

a. Editing

Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa
kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman data. 
b. Koding

Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data
perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban
(pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar
pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.

c. Tabulasi data

Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu
tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini
dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data.

2. Analisa Data

Analisa data yang di gunakan dalampenelitian ini deskriptif adalah dengan


menggunakan presentasi dengan rumus distribusi frekuensi sebagai berikut :

P =  x 100%

Keterangan :

                          P : Presentase yang di cari

                          F : Frekuensi atau variabel yang di teliti

                          n :  Jumlah sampel

F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi UNIVERSITAS
INDONESIA MAJU yang tembusannya di sampaikan ke Kepala Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar. Setelah mendapat persetujuan barulah melekukan penelitian
dengan menekankan masalah etika yang meliputi :

1. Infoment Consent

Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang akan di
teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang
mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia
subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak mencatumkan
nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada
masing- masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
KUESIONER PENELTIAN

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA UNMET NEED KB PADA


PASANGAN USIA SUBUR (PUS) TAHUN 2022.

dentitas Responden

No. Responden   :

Nama                     :

Umur                      :

Pendidikan           :

Alamat                   :

I.    Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.

A.   Pertanyaan tentang pengertian alat kontrasepsi KB suntik

1.    Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi ?

a.    Kontrasepsi adalah upaya untuk mencegah kehamilan

b.    Kontrasepsi adalah upaya untuk menghentikan kehamilan

c.    Kontrasepsi adalah upaya untuk menggugurkan kehamilan

2.    Apa yang anda ketahui tentang alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Cairan yang disuntikkan untuk menggugurkan kehamilan

b.    Cairan yang disuntikkan untuk menghentikan kehamilan

c.    Cairan yang disuntikkan kedalam tubuh wanita untuk mencegah kehamilan

d.    Tidak tahu

3.    Yang tidak termasuk jenis kontrasepsi KB suntik adalah ?


a.    Kontrsepsi suntikkan progesteron dan kombinasi

b.    Kontrasepsi estrogen

c.    Kontrasepsi Pil KB

d.    Tidak tahu

4.    Apakah anda mengetahui cara kerja alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Mencegah haid

b.    Mencegah ovulasi ( pembuahan )

c.    Meningkatkan kesuburan

d.    Tidak tahu

B.   Pertanyaan tentang tujuan alat kontrasepsi Kb suntik

1.    Apa tujuan kontrasepsi KB suntik /

a.    Menjaga kesehatan anak

b.    Meningkatkan kesuburan

c.    Mencegah kehamilan

d.    Tidak tahu

2.    Apa keuntungan kontrasepi KB suntik ?

a.    Pencegahan kehamilan jangka panjang

b.    Pencegah kehamilan jangka pendek

c.    Pencegah terjadinya haid

d.    Tidak tahu

3.    Apa kerugian kontrasepsi KB suntik ?

a.    Sering ditemukan pusing

b.    Sering ditemukan gangguan haid


c.    Terjadi gangguan pola tidur

d.    Tidak tahu

4.    Kapan waktu pemberian kontrasepsi KB suntik ?

a.    Setiap saat selama siklus haid

b.    Selama masa kehamilan

c.    Saat usia memasuki masa subur

d.    Tidak tahu

C.   Pertanyaan tentang kontra isndikasi alat kontrasepsi KB suntik

1.    Apa kontra indikasi kontrasepsi KB suntik ?

a.    Hamil atau di duga hamil

b.    Melahirkan

c.    Tidaak tahu

2.    Apakah ibu menyusui dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

3.    Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat

c.    Tidak tahu

4.    Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?

a.    Dapat

b.    Tidak dapat
c.    Tidak tahu
DAFTAR PUSTAKA

1. Mustakim. Cakrawala KB, Kependudukan dan Pemberdayaan Keluarga. Cetakan ke.


Jakarta; 2012.

2. Handayani S. Buku Ajar Pelayanan KB Keluarga Berencana [Internet]. Gorontalo:


Pustaka Rihama; 2010. Available from:
http://perpus.poltekkesgorontalo.ac.id//index.php?p=show_detail&id=709

3. Notoatmodjo S. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rienka Cipta; 2010.

4. Sulistyawati A. Asuhan kebidanan pada masa kehamilan. Jakarta: Salemba Medika;


2009.

5. Sari Y. Pengertian KB [Internet]. Klikdokter.com. 2011 [cited 2013 Jan 30]. p. 1.


Available from: https://posyandu.org/pengertian-kb.html

6. Manuaba IBG. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB


[Internet]. Jakarta: EGC; 2001. Available from: http://ucs.sulsellib.net//index.php?
p=show_detail&id=3364

7. Saifuddin AB. Buku panduan praktis pelayanan kontrasepsi. Edisi 2 ,. Affandi B,


editor. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo; 2010.

8. Priyanto A. Komunikasi dan konseling Aplikasi dalam sarana pelayanan kesehatan


untuk perawat dan bidan. Jakarta: Salemba Medika; 2009.

9. Glasier A. Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi [Internet]. Ed. 4, Cet. Jakarta:
EGC; 2006. Available from: http://opac-perpusbunghatta.perpusnas.go.id/detail-opac?
id=36175

10. Matahari R, Utami FP, Sugiharti S. Buku Ajar Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi.
Pustaka Ilmu [Internet]. 2018;1:viii+104 halaman. Available from:
http://eprints.uad.ac.id/24374/1/buku ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.pdf

11. Sulistyaningsih. Metodelogi Penelitian Kebidanan Kebidanan Kuantatif-Kualitatif.


Ed.1 Cet.2. Yogyakarta: Graha Ilmu; 2012.

Anda mungkin juga menyukai