TAHUN 2022
OLEH:
NOLISA SUTRISNAWATI
NPM : 07210400206
JAKARTA
2022
HALAMAN PERSETUJUAN
PROPOSAL
TAHUN 2022
Oleh:
NOLISA SUTRISNAWATI
NPM : 07210400206
Proposal ini telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dalam Sidang
Proposal/ Hasil Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Oleh:
NOLISA SUTRISNAWATI
NPM : 07210400206
Telah diuji dihadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian dari Persyaratan yang
diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Terapan Kebidanan
Mengesahkan
Penguji,
Pembimbing,
(Ernita Prima Noviyani, S. ST, M. Kes) (Nama Lengkap dan gelar akademik)
Mengetahui,
,
Koordinator Program Studi Sarjana
iii
4
KATA PENGANTAR
arahan dan masukan oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
kepada :
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku PJS Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku PJS Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku PJS Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik Universitas
Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan Profesi
1
11. Agustina, SST, M. Kes selaku Pembimbing Skripsi
12. Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Sarjana Kebidanan Program
Profesi Departemen Kebidanan Universitas Indonesia Maju yang telah memberikan ilmu
pendidikan..
Akhir kata, semoga kebaikan yang telah diberikan dapat menjadi amal soleh dan
ibadah bagi kita semua, dan mendapatkan balasan yang lebih dari Allah SWT dari apa yang
telah diberikan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN.........................................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.....................................................................................................4
D. Manfaat Penelitian...................................................................................................4
A. Jenis Penelitian......................................................................................................13
F. Etika Penelitian.....................................................................................................15
KUESIONER PENELTIAN..........................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................21
BAB I
PENDAHULUAN
Oleh karena itu Pemerintah terus berupaya untuk menekan laju pertumbuhan dengan
Program Keluarga Berencana2 Sasaran program KB di bagi menjadi 2 yaitu sasaran langsung
dan tidak langsung, tergantung dari usaha yang ingin di capai. Sasaran langsungnya adalah
Pasangan Usia Subur (PUS) yang bertujuan untuk menurunkan tingkat kelahiran dengan cara
penggunaan kontrasepsi secara berkelanjutan. Sedangkan sasaran tidak lansungnya adalah
pelaksana dan pengolah KB, dengan tujuan menurunkan tingkat kelahiran melalui
pendekatan kebijaksanaan kependudukan terpadu dalam rangka mencapai keluarga yang
berkualitas, dan keluarga sejahtera.
Berbagai usaha di bidang gerakan KB sebagai salah satu kegiatan pokok pembangunan
keluarga sejahterah teleh dilakukan baik oleh pemerintah, maupun swasta maupun
masyarakat sendiri. Pasangan usia subur (PUS) adalah pasangan yang berumur antara 20- 35
tahun dimana pasangan laki- laki dan perempuan sudah cukup matang dalam segala hal
terloebih organ reproduksinya sudah berfungsi dengan baik.
Dari data yang diperoleh pada Rumah Sakit Bhayangkara Makassar jumlah Pasangan
Usia Subur yaitu pada tahun 2009 tercatat sebanyak 2.584 PUS, kemudian pada tahun 2010
tercatat sebanyak 2.834 PUS dan Sebanyak 3.062 PUS pada tahun 2011.
Berdasarkan uaraian latar belakang tersebut diatas dengan tingginya angka akseptor
pemekai suntik, maka penulis tertarik melakukan penelitian tentang Gambaran Pengetahuan
Pasangan Usia Subur Terhadap Alat Kontrasepsi KB Suntik di wilayah kerja Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dirumuskan masalah sebagai
berikut :
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran pengetahuan pasangan usia subur terhadap alat
kontrasepsi KB Suntik .
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui pengetahuan pasangan usia subur tentang pengertian kontrasepsi
KB Suntik.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Program
Sebagai salah satu sumber informasi bagi petugas kesehatan terutama bagi penentu
kebijakan dan pelaksanaa program baik instansi Departemen Kesehatan maupun pihak di
Rumah Sakit Bhayangkara Mappaouddang Makassar.
2. Manfaat Ilmiah
Sebagai sumber informasi dan memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan sebagai
bahan acuan bagi peneliti selanjutnya.
3. Manfaat Institusi
Sebagai bahan masukan pertimbangan bagi pengelola institusi terutama dalam
mengembangkan ilmu kebidanan.
4. Manfaat Penulis
Sebagai pengalaman ilmiah yang dapat meningkatkan pengetahuan dan menambah
wawasan tentang keluarga berencana.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pasangan usia subur (PUS) adalah berkisar antara usia 20-45 tahun dimana
pasangan (laki-laki dan perempuan) sudah cukup matang dalam segala hal terlebih organ
reproduksinya sudah berfungsi dengan baik. Pada masa ini pasangan usia subur harus
dapat menjaga dan memanfaatkan kesehatan reproduksinya yaitu menekan angka
kelahiran dengan metode keluarga berencana, sehingga jumlah dan interval kehamilan
dapat diperhitungkan untuk meningkatkan kualitas reproduksi dan kualitas generasi yang
akan datang.
Pengetahuan adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaaan
“what” misalnya air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya 3
Keluarga berencana adalah usaha untuk mengukur jumlah dan jarak anak yang
diinginkan. Untuk dapat mencapai hal tersebut maka dibuatlah beberapa cara atau
alternatif untuk mencegah ataupun menunda kehamilan. Cara-cara tersebut termasuk
kontrasepsi atau pencegahan kehamilan dan perencanaan keluarga. Berdasarkan
penelitian, terdapat 3.6 juta kehamilan tidak direncanakan setiap tahunnya di Amerika
Serikat, separuh dari kehamilan yang tidak direncanakan ini terjadi karena pasangan
tersebut tidak menggunakan alat pencegah kehamilan, dan setengahnya lagi
menggunakan alat kontrasepsi tetapi tidak benar cara penggunaannya 5
Gerakan keluarga berencana menekankan pentingnya untuk merencanakan
jumlah, interval, dan jenis kelamin dalam lingkungan keluarga, yang dapat ditunjang oleh
kemampuan sosial, ekonomi, keamanan, dan ketahanan dalam keluarga 6.
b. Kontrasepsi adalah suatu cara, obat, dan alat untuk mencegah atau menjarangkan
kehamilan 8.
Metode kalender (pantang berkala), Metode lender serviks, Metode suhu basal,
Coitus interuptus ( senggama terputus), Metode simpto- Termal
Kontrasepsi Hormonal seperti KB pil, antara lain : Pil Oral Kombinasi (POK),
Mini Pil, Morning After. KB Suntik : Depo Provera, Cyclofem, Norigest
f. Implant/ AKBK
Metode Operatif Pria (MOP/ Vasektomi) dan Metode Operatif Wanita (MOW/
Tubektomi).
a. Untuk meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil
dan sejahterah melalui pengendalian kelahiran dan pengendalian pertumbuhan
penduduk Indonesia.
b. Terciptanya penduduk yang berkualitas, sumber daya manusia yang bermutu dan
meningkatkan kesejahteraan keluarga 2.
Terdapat dua jenis kontrasepsi suntik KB, yaitu kontrasepsi suntikkan progesteron
dan kontrasepsi kombinasi, dengan profil umum sebagai berikut 7:
Kontrasepsi suntikksn progestin adalah alat kontrasepsi berupa cairan yang berisi hanya
progesterone di suntikkan kedalam tubuh wanita secara periodik (BPPUK, 2002).
2) Cara Kerja
a) Mencegah ovulasi
3) Efektivitas
Kedua kontrasepsi suntik tersebut memiliki efektifitas yang tinggi, dengan 0,3 kehamilan
per 100 perempuan/ tahun, asal penyuntikkan di lakukan secara teratur sesuai jadwal yang
telah ditentukan.
4) Keuntungan
a) Sangat efektif
5) Keterbatasan
a) Sering ditemukan gangguan haid, seperti : Siklus haid yang memendek atau
memanjang, Perdarahan yang banyak atau sedikit, Perdarahan yang tidak teratur atau
perdarahan bercak (spotting), Tidak haid sama sekali
a) Usia reproduksi
d) Setelah melahirkan
e) Setelah abortus
c) untuk ibu post partum dapat diberikan pada hari 3- 5, dan sesudah air susu ibu (ASIO
terbentuk).
2. Cara kerja
a) Menekan ovulasi
3. Efektifitas
Sangat efektif (0,1-0,4 kehamilan per 100 perempuan) selama tahun pertama
penggunaan.
4. Keuntungan kontrasepsi
a) Resiko terhadap kesehatan kecil
5. Keterbatasaan
a) Terjadinya pola haid tidak teratur.
b) Mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan , dan keluhan seperti ini akan hilang
setelah suntik kedua atau ketiga.
c) Ketergantungan klien terhadap peleyanan kesehatan
d) Anemia
e) Keganasan payudara
c) Pasca keguguran
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif yaitu penelitia hanya
menggambarkan keadaan objek, tidak ada maksud untuk menggeneralisasi hasilnya.
Penelitian ini dilakukan dengan menempuh langkah- langkah pengumpualan data, klasifikasi,
pengelolaan pembuatan kesimpulan dan laporan tentang alat kontrsepsi KB Suntik pada
pasangan usia subur 11.
2. Waktu Penelitian
Populasi adalah sekelompok orang atau objek dengan satu karakteristik umum yang
dapat di observasi 11. Semua akseptor KB di Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
2. Sampel
Sampel adalah subset yang di cuplik dari populasi, yang akan diamati dan di ukur
oleh peneliti 11. Sehubungan dengan keterbatasan biaya dan waktu yang dimiliki, saya
mengambil sampel dalam penelitian ini adalah semua akseptor KB yang
menggunakan kontrasepsi suntik sebanyak 382 orang pada Rumah Sakit Bhayangkara
tahun 2011.
D. Cara pengumpulan Data
1. Pengumpulan data
Alat ukur yang di dalam peneltian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah suatu
teknik pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan
kepada responden untu di jawabnya 11.
Jenis data yang di kumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Data
primer meliputi pengetahuan, sikap, tentang penggunaan alat kontrasepsi Kb suntik ,
semua data tesebut diatas diperoleh dari hasil pengisian kuesioner, sedangkan data
sekunder yaitu data penunjang dari data primer.
2. Data yang dikumpulkan adalah :
a. Data Primer
Data primer adalah data yang di ambil secara langsung dari responden
menggunakan kuesioner dengan metode angket. Data primer dalam penelitian ini
adalah pengetahuan pasangan usia subur terhadap KB Suntik.
b. Data Sekunder
Data sekunder yang digunakan untuk melengkapi data primer yang di peroleh dari
instansi terkait berupa : pencacatan dan pelaporan cakupan pasangan usia subur di
Rumah Sakit Bhayangkara Makassar.
a. Editing
Proses editing dilakukan setelah data terkumpul dan dilakukan dengan memeriksa
kelengkapan data, memeriksa kesinambungan data, dan kseragaman data.
b. Koding
Dilakukan untuk memudahkan dalam pengolahan data, semua jawaban atau data
perluh disederhanakan yaitu dengan simbol- simbol tertentu, untuk setiap jawaban
(pengkodean). Pengkodean dilakukan dengan memberi nomor halaman, daftar
pertanyaan, nomor variabel, nama variabel, dan kode.
c. Tabulasi data
Setelah selesai pembuatan kode selanjutnya dengan pengolahan data kedalam satu
tabel menurut sifat- sifat yang di miliki yang mana sesuai dengan tujuan peneltian ini
dalam hal I I dipakai tabel untuk penganalisaan data.
2. Analisa Data
P = x 100%
Keterangan :
F. Etika Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini peneliti mendapat rekomendasi UNIVERSITAS
INDONESIA MAJU yang tembusannya di sampaikan ke Kepala Rumah Sakit
Bhayangkara Makassar. Setelah mendapat persetujuan barulah melekukan penelitian
dengan menekankan masalah etika yang meliputi :
1. Infoment Consent
Infoment consent atau lembar persetujuan di berikan kepada subyek yang akan di
teliti. Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan riset yang dilakukan dan dampak yang
mungkin terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Jika pengetahuan pasangan usia
subur (PUS) tentang alat kontrasepsi diteliti, maka mereka harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika pasangan usia subur (PUS) menolak untuk di teliti maka
peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak- haknya.
Untuk menjaga kerahasian pasanag usia subur (PUS), peneliti tidak mencatumkan
nama koresponden pada lembar pengumpulan data, cukup dengan memberi nomor pada
masing- masing lembar tersebut.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Kerahasiaan informasi pasangan usia subur (PUS) di jamin oleh peneliti, hanya
kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan sebagai hasil riset.
KUESIONER PENELTIAN
dentitas Responden
No. Responden :
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Alamat :
I. Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan memberi tanda silang pada setiap jawaban.
d. Tidak tahu
b. Kontrasepsi estrogen
c. Kontrasepsi Pil KB
d. Tidak tahu
a. Mencegah haid
c. Meningkatkan kesuburan
d. Tidak tahu
b. Meningkatkan kesuburan
c. Mencegah kehamilan
d. Tidak tahu
d. Tidak tahu
d. Tidak tahu
d. Tidak tahu
b. Melahirkan
c. Tidaak tahu
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
3. Apakah ibu dengan penyakit hepatitis dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
4. Apakah ibu yang mengalami anemia dapat menggunakan alat kontrasepsi KB suntik ?
a. Dapat
b. Tidak dapat
c. Tidak tahu
DAFTAR PUSTAKA
9. Glasier A. Keluarga berencana dan kesehatan reproduksi [Internet]. Ed. 4, Cet. Jakarta:
EGC; 2006. Available from: http://opac-perpusbunghatta.perpusnas.go.id/detail-opac?
id=36175
10. Matahari R, Utami FP, Sugiharti S. Buku Ajar Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi.
Pustaka Ilmu [Internet]. 2018;1:viii+104 halaman. Available from:
http://eprints.uad.ac.id/24374/1/buku ajar Keluarga Berencana dan Kontrasepsi.pdf