DisusunOleh:
Periswati (07180200285)
Dalam penyusunan makalah ini, tentu tidak lepas dari masukan, bimbingan dan
makalah ini.
Penulis menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini termasuk
makalah yang penulis ajukan, masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, melalui
2. Dr. Dr. dr. H. M. Hafizurrachman, MPH selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
3. Dr. Sobar Darmaja, S.Psi, MKM, selaku Wakil Ketua I Sekolah Tinggi Ilmu
4. Astrid Novita SKM, MKM, selaku Wakil Ketua II dan III Sekolah Tinggi Ilmu
i
6. Retno Sugesti, S.ST, M.Kes selaku Koordinator Program Studi Kebidanan
Jakarta.
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju angkatan 2018 yang tidak bisa
ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan saran dari
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................ 32
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB I
PENDAHULUAN
(WHO) pada tahun 2016, setiap harinya terdapat 830 kematian dikarenakan
kehamilan dan persalinan di seluruh dunia yang 99% diantaranya berada pada
Estimasi dari WHO bahwa sekitar 15% dari semua wanita hamil akan
pada 6,5% wanita hamil (Manuaba, 2015). Berdasarkan hasil Riskesdas pada
tahun 2017, jumlah komplikasi ibu terbesar di Indonesia adalah ketuban pecah
kehamilan ektopik 1,5%. Adapun di Provinsi Banten pecah ketuban dini berada
pada posisi pertama sebesar 43,4%, pre eklmasi dan perdarahan pasca
persalinan berada pada posisi kedua sebesar 21,2%, urutan ketiga plasenta
previa sebesar 10,7% dan ke empat kehamilan ektopik sebesar 3,5% (Kemenkes
bayi dengan semua masalah mendasar, baik dari aspek kesehatan dan non-
1
2
kesehatan dari risiko tinggi yang tidak terdeteksi pada wanita hamil dan rujukan
Sebagian besar kematian ibu dapat dicegah jika mereka dirawat secara
triwulan pertama (tiga bulan pertama), satu kunjungan di triwulan kedua (antara
bulan keempat hingga keenam) dan dua kunjungan pada triwulan ketiga (bulan
(dua kali) selama kehamilan dengan jarak satu bulan, untuk mencegah tetanus
pada bayi baru lahir; 3) Jika ditemukan risiko tinggi, perawatan prenatal harus
lebih sering dan intensif; 4) Makan makanan bergizi; 5) Hindari hal-hal yang
kehamilan berisiko tinggi dan waspada terhadap penyakit pada wanita hamil ;
perubahan perilaku seseorang karena sikap dan perilaku lain, seperti sikap pria,
kehamilan berisiko tinggi dan mewaspadai adanya penyakit pada wanita hamil
dengan mengambil kelas wanita hamil (Depkes RI, 2015). Kelas untuk ibu
hamil adalah salah satu kegiatan penting dalam menerapkan buku KIA di
masyarakat sebagai upaya belajar bagi ibu, pasangan dan keluarga mereka
untuk memahami buku KIA melalui metode kegiatan belajar bersama di kelas
adalah melalui layanan antenatal (ANC) atau layanan kesehatan ibu selama
(SPK) (Wagiyo, 2016). Tujuan layanan ANC harus memenuhi hak setiap
mereka dapat memiliki kehamilan yang sehat, melahirkan dengan aman, dan
melahirkan bayi yang sehat (Astuti, 2015). Penyakit pada wanita hamil dapat
dideteksi sejak dini dan terintegrasi dengan layanan perawatan antenatal yang
hamil juga harus menerima layanan yang lebih komprehensif dan terintegrasi
sehingga layanan dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien (Bartini,
2016).
4
Layanan ANC dan promosi kesehatan ibu melalui kelas-kelas ibu hamil
dalam pelaksanaannya terkait erat dengan peran bidan dan kerangka kerja.
orang atau badan yang memudahkan untuk menawarkan fasilitas kepada orang
profesional kesehatan masa depan dan bidan baru. Implementasi di mana bidan
perawatan neonatal, bayi dan balita. Sebagai pelaksana obstetri memiliki tiga
Sementara itu, kader juga memiliki peran dan fungsi dalam upaya
meningkatkan kesehatan ibu dan anak. Kader juga memainkan peran utama
Kurangnya peran kader pada ibu hamil dapat berdampak pada kelas
sasaran ibu hamil, yaitu kurangnya informasi tentang kelas ibu hamil, sehingga
sumber daya manusia dalam pelaksanaannya. Efek lain bagi kader adalah kader
hamil”?
ataupun teori pada bidang kelas ibu hamil, disamping itu penelitian ini
1. Bagi Peneliti
2. Bagi Masyarakat
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
posisi yang dimiliki. Peran yaitu suatu pola tingkah laku, kepercayaan,
2017).
pendidikan bidan yang telah diakui pemerintah dan lulus ujian sesuai
sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomi. tenaga
barkaitan yaitu dokter, dokter gigi, perawat, bidan dan tenaga kesehatan
menyampikan pesan atau stimulus kepada orang atau pihak lain dan
2. Sebagai Motivator
(Mubarak, 2017).
3. Sebagai Fasilitator
4. Sebagai Konselor
adalah upaya yang dilakukan oleh ibu hamil selama kehamilan sebagai
kejadian yang sering timbul pada kehamilan trimester I dan II, yaitu
(Rukiyah, 2015):
1. Anemia kehamilan yaitu hemoglobin mengalami penurunan status
kekencangan kulit dan aseton dalam urin. Ini juga bisa dikatakan
ketika wanita hamil muntah setiap kali mereka minum atau makan,
akibatnya tubuh sangat lemah, wajah pucat dan frekuensi buang air
sebelum bisa hidup di luar rahim dengan berat badan kurang dari
adalah kejadian yang timbul pada kehamilan trimester III, yaitu (Rukiyah,
2016):
terjadi pada trimester ketiga kehamilan, tetapi dapat terjadi lebih awal,
dalam kandungan;
sebelum melahirkan;
mulut rahim;
gerakan pertama;
bulan kesembilan)
kehamilan dengan jarak satu bulan, untuk mencegah tetanus pada bayi
baru lahir.
3. Bila pada risiko tinggi, perawatan antenatal harus lebih sering dan
intensif.
kekurangan gizi.
hamil:
a. Berdekatan dengan penderita penyakit menular
d. Pekerjaan berat
swasta.
Kehamilan
a. Keterjangkauan fasilitas
wanita hamil adalah salah satu fasilitas yang baik digunakan oleh
seseorang karena sikap dan perilaku lain seperti sikap suami, orang
tua, tokoh masyarakat atau petugas kesehatan. Dalam hal ini, bidan
Buku KIA di masyarakat sebagai upaya belajar untuk ibu, suami dan
hamil adalah cara untuk belajar bersama tentang kesehatan wanita hamil
dalam bentuk tatap muka, diikuti oleh wanita hamil yang usia
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
hamil dan ibu hamil) dan antara wanita hamil dan petugas
kelahiran.
2015)
menahan air.
3) Kram perut: kontraksi uterus sering terjadi secara teratur,
latihan Kegel.
sering.
tertidur.
kesehatan.
kehamilan
baru lahir.
saat kehamilan
konsumsi makanan yang kaya akan zat besi, asam folat dan
menghadapi kehamilan
karena suami dan istri memiliki tanggung jawab yang berat untuk
ibu untuk tidak minum obat apa pun. Karena apa yang dikonsumsi
1) Perdarahan
yang hebat.
kematian ibu dan janin. Jika satu atau lebih dari gejala ini
3) Demam tinggi
RI, 2016).
ibu akan mudah terinfeksi. Ini berbahaya bagi ibu dan janin.
selama lebih dari 3 bulan. Tetapi jika ibu masih tidak mau
merencanakan suatu sistem bawa dan siapkan donor darah potensial jika
perlu dan temani ibu pada saat persalinan (Kemenkes RI, 2016).
hamil. Fasilitator kelas ibu hamil adalah bidan atau petugas kesehatan
yang telah mendapatkan pelatihan fasilitator kelas ibu hamil atau on the
job training.
maupun non medis. Beberapa materi non medis berikut akan membantu
yang kondusif.
KIA, apa itu kelas ibu hamil, tujuan pelaksanaan kelas ibu hamil,
manfaat kelas ibu hamil, peran tokoh agama, tokoh masyarakat dan
hamil :
jumlah peserta setiap kelas ibu hamil dan berapa kelas yang akan
dikembangkan dalam kurun waktu tertentu misalnya, selama satu
tahun.
disampaikan.
5. Siapkan tim pelaksana kelas ibu hamil yaitu siapa saja fasilitatornya
1. Monitoring
efektif).
2. Evaluasi
3. Pelaporan
1.1 Kesimpulan
macam peranan di dalam hidupnya, seperti dokter, perawat bidan dan petugas
berhubungan dengan adanya nyeri atau cacat yang disebabkan karena adanya
penurunan satu atau lebih suatu fungsi yang penting atau resiko peningkatan
masyarakat tidak saja sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa
seharusnya dapat dilakukan oleh dokter umum dan tenaga kesehatan lainnya.
1.2 Saran
Depkes RI. 2015. Pelatihan Kelas Ibu “Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita”
untuk Petugas Kesehatan. Buku Panduan Peserta. Jakarta.
Depkes RI. 2015. Pelatihan Kelas Ibu “Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita”
untuk Petugas Kesehatan. Buku Panduan Peserta. Jakarta.
Kemenkes RI. 2017. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2017. Balitbang
Kemenkes RI.
Kusmiyati, Yuni dkk. 2016. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil).
Yogyakarta: Fitramaya.
Manuaba. 2015. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.
Rukiyah, A.Y dan Lia Yulianti. 2016. Asuhan Patologi Kebidanan. Jakarta: Trans
Info Media.
Sarwono, S.W. 2015. Psikologi Sosial, Individu, dan Teori-Teori Psikologi Sosial.
Jakarta: Balai Pustaka.
Suparjo. 20.15. Analisa Faktor – factor yang mempengaruhi kinerja bidan pegawai
tidak tetap (PTT) dalam Pelayanan Antenatal. (Tesis AKK). Universitas
Dipenegoro. 2015. http://www.google.co.uk hal 17-19, Diunduh tanggal 27
Oktober 2019.
Wagiyo, Ns, Putranto. 2016. Asuhan Keperawatan Antenatal, Intranatal & Bayi
Baru Lahir Fisiologis Dan Patologis. Yogyakata: CV. Andi.