EVIDANCE
“Prinsip Women Centered Care“
Dosen Pembimbing :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahkan
rahmat serta karunianya sehingga kita masih di beri kesempatan untuk menyelesikan
tugas makalah ini mengenai “Prinsip Women Centered Care “..
Dalam penulisan makalah ini, kami tulis berdasarkan sistem EYD yang benar,
dan juga menggunakan kata yang mudah dipahami oleh pembaca, dan juga
menggunakan kata-kata yang mudah di pahami oleh pembaca, agar pembaca tahu
mengenai Lingkup Prinsip Women Centered Care. Kami juga mohon kritik dan saran
dari dosen pembimbing dan pembaca, agar kami dalam pembuatan makalah kedepannya
lebih baik lagi, karena kami sadar masih banyak sekali kekurangan-kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya semoga bermanfaat.
Kelompok 3
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................................i
Daftar Isi .........................................................................................................................ii
Bab I. Pendahuluan
A. Latar Belakang....................................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................................
C. Tujuan.................................................................................................................
Bab II. Tinjaun Teori......................................................................................................
Bab III. Penutup
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berperan dalam upaya percepatan penurunan AKI dan AKB. Salah satu
alamiah dan normal yang dialami oleh setiap perempuan (ICM, 2011).
Berdasarkan
AKB telah turun sepenuhnya dari 68 kematian per 1.000 kelahiran hidup
periode 2008-2012.
kematian pada ibu. Usia ibu hamil > 35 tahun memiliki hubungan yang
hal ini ada keterkaitan dari faktor penyebab tidak langsung yakni faktor
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Berencana.
Berencana.
D. Ruang Lingkup
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Institusi
nifas.
BAB II
PEMBAHASAN
ibu untuk pengambilan keputusan dan menanggapi pilihan ibu (Masdiputri dkk,
2019:60-61).
maksudnya bahwa asuhan yang diberikan oleh bidan harus berorientasi pada
sebagai manusia secara utuh / holistic yang mempunyai hak pilih untuk
dari ―Women centered care‖ merupakan inti dari praktik kebidanan dan
keluarga, tidak hanya sebagai tahap kehidupan yang harus dilindung. Fase-fase
kehidupan ini memperhitungkan makna dan nilai setiap wanita secara lengkap.
Asuhan ini juga memastikan bahwa perempuan dan bayi mereka mendapatkan
yang utuh, membutuhkan pemenuhan kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual, dan
pengambilan keputusan dan menanggapi pilihan ibu. Salah satu faktor yang
yang berkelanjutan.
efektif, pengalaman yang lebih baik, dan hasil klinis (clinical outcome)
yang lebih baik. Salah satu hasil klinis yang diperoleh dari asuhan
yaitu:
1. Hubungan antara wanita dan pemberi asuhan dibutuhkan sebagai hal yang
sangat mendasar
2. Pola harus diset untuk memungkinkan wanita mengetahui satu atau dua
persalinan di rumah sakit dan tenaga yang akan memberi asuhan pada
permintaan masayarkat dan dekat dengan rumah ibu dan ahli kandungan dan
ahli lain harus siap menerima rujukan dari para bidan atau dokter umum.
5. Wanita yang membutuhkan asuhan obstetric yang intensif harus tetap dapat
7. Wanita yang mempunyai bayi harus menhjadi fokus asuhan dan tenaga
8. Asuhan yang tepat pada kebutuhan bayi, dengan fakta / keterangan dan rasa
hormat untuk dilakukannya resusitasi saat kelahiran, pemeriksaan
2. Setiap wanita harus mengetahui satu bidan yang menjamin asuhan kebidanan
selama persalinan
manajemen kebidanan.
ditinjau lagi dari keterangan dengan bukti yang ada dan dengan pedoman
RCOG
9. Semua staf dari ambulan harus mempunyai paramedic yang mampu untuk
wanita mempunyai kedudukan yang lebih rendah dari pria. Status yang lebih
atau ditolak haknya karena mereka wanita dan hal ini selalu berakibat buruk
pada kesehatan wanita, misalnya banyak wanita yang masih bisa dijual yang
mengakibatkan PMS.
2015:36).
nifas.
C. Hak-Hak Wanita Dalam Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
Filsafat yang harus diketahui oleh bidan adalah bidan memiliki keyakinan
bahwa hamil dan persalinan adalah hak asasi manusia (HAM), keyakinan bahwa
ibu hamil adalah individu yang berkepribadian unik, memiliki hak, kewajiban,
dan tugas kebidanannya, seorang bidan yang profesional harus memiliki dasar-
dasar filsafat yang beretika, bertanggung jawab secara medis dan bermoral, dan
kebidanan.
Dalam hal ini bidan harus mendorong dan memberdayakan perempuan (ibu)
agar ibu mampu membuat dan mengambil keputusan yang berkaitan dengan
ini dilakukan bidan melalui media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE)
tanggung jawab bersama, dari sisi etika dan moral bidan dengan klien (ibu) dan
Pasal 28 E ayat (2) dan 28 F yang menjamin bagi perolehan, pemilikan, dan
dengan jelas diberikan hak bagi konsumen yaitu hak atas informasi
yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan
atau jasa, arnya konsumen barang dan jasa pelayanan kesehatan berhak
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (UU Rumah Sakit) pada ketentuan
Pasal 29 ayat (1) bur a diatur bahwa salah satu kewajiban rumah sakit
privat atau yang dak boleh dibuka kepada publik. Informasi kesehatan
dan tanda-tanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data,
ataupun nonelektronik.
percaya.
terus-menerus mendampingi dan merawat ibu hamil, karena ibu hamil perlu
pola pikir dan sikap seseorang sehingga akan menumbuhkan sikap positif
yang cukup ketat. Hal ini dirumuskan pada Pasal 5 dan terkait
kesehatan.
pasien.
Banyak ibu hamil yang periksa tidak puas dengan pelayanan yang
pada masa kehamilan harus berdasarkan prinsip sesuai tugas pokok dan
dkk, 2015).
yang diterimanya.
1. Peran Bidan
reproduksi
asuhan prenatal
3) Bantuan penanganan yang berkesinambungan selama persalinan dan
melahirkan
1) Komunikasi
akan mendekatkan antara bidan dan ibu, adanya kesejajaran dalam proses
asuhan antara ibu dan bidan, untuk mencapai tujuan asuhan bidan harus
2) Kontrol
untuk relaks dan tetap dalam kontrol dan dapat menjadi aspek advokasi.
3) Partisipasi dalam pengambilan keputusan
wanita inginkan.
Sehingga seluruhnya ada 4 persepsi, 2 dari sisi ibu dan 2 dari sisi bidan.
sendiri berfokus terhadap system yang ada di tempat kerja mereka, yang
ibu.
Flint sendiri yakin bahwa secara umum terdapat 2 tipe bidan. Dua
yang mampu diberikan pada ibu. Bidan tidak terlalu perduli dengan
jalinan keakraban dengan ibu. Dia lebih suka bekerja pada sistem
bidan tahu sendiri akan dirinya. Ibu-ibu tersebut yang ada pada kuadran
terhadap salah satu dari kuadran. Dua system tersebut bukanlah suatu
e) Asuhan itu memang perlu untuk wanita tetapi tidak semua tepat untuk
semua orang
E. PROGRAM DI INDONESIA
Bentuk-bentuk ‘women center care’ di Indonesia merupakan program
berkesinambungan.
sesuai kriteria yang diberikan oleh WHO tentang asuhan / pelayanan yang baik
3. ‘Accessable’ (mudah dijangkau).
a. Pengertian
b. Prinsip Asuhan
1) Intervensi minimal
2) Komprehensif
3) Sesuai kebutuhan
provider
normal
c. Program
kecamatan sayang ibu dan rumah sakit sayang ibu untuk mencegah tiga
keterlambatan yaitu:
sosial.
a. Menawarkan ibu
2. Asuhan Persalinan Normal
Tujuan asuhan persalianan normal adalah mengupayakan kelangsungan
hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan bayinya,
melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal
sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada tingkat
rasa nyaman dan aman bagi ibu dan bayi baru lahir selama persalinan, pasca
Ada lima aspek dasar atau lima benang dasar yang penting dan salin
digunakan untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir.
pribadi para ibu dalam persalinan dan kelahiran bayinya. Alasan lain yang
keluarga menemani ibu, membatasi ibu hanya pada posisi tertentu selama
persalinan dan kelahiran bayi dan memisahkan ibu dari bayi segera setelah
bayi dilahirkan.
c. Pencegahan infeksi
e. Rujukan
a. Pengertian
perlu terjadi.
b. Program
5) Kegiatan
klinik.
14) Bekerjasama dengan GSI untuk melibatkan dukun bayi, kader dan
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Hariani.2018.Hak Atas Informasi Publik Dan Hak Atas Rahasia Medis: Problem Hak
7845
Saparni, dkk.2015. Pengetahuan Bidan Mengenai Hak-Hak Wanita Hamil. Jurnal Ilmiah
Mojokerto.