Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

WOMEN CENTER CARE PADA IBU BERSALIN


Disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Terkini
Dosen Pengampu : Jenny Anna Siaunta, SST., M.Keb
dan Dr. Rukmaini, SST. M. Keb

Disusun Oleh :

1. Intan Nur Sholikah (215401446121)

2. Jihan El Arief Hanubun (215401446159)

3. Mutiah Elfiana Rahmi (215401446158)

4. Nandiyah Tiara (215401446143)

5. Maria Mira Mustika (205401446168)

Jurusan Kebidanan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Nasional

Tahun 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Women Center Care Pada Ibu Bersalin” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas dosen pada mata kuliah Asuhan Kebidanan Terkini. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Women Center Care Pada Ibu
Bersalin bagi para pembaca dan juga bagi penyusun.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Jenny Anna Siaunta, SST.,
M.Keb dan Dr. Rukmaini, SST. M. Keb, selaku dosen mata kuliah Asuhan
Kebidanan Terkini yang telah memberikan tugas ini sehingga kami dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 3 Maret 2022


Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN WOMEN CENTER CARE
B. WOMEN CENTER CARE PADA IBU BERSALIN
C. EVIDENVE BASED WOMEN CENTER CARE PADA IBU BERSALIN
MENGGUNAKAN HERBAL MEDIK
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Di Indonesia dalam menilai derajat kesehatan masyarakat terdapat
beberapa indikator yang dapat digunakan. Derajat kesehatan masyarakat
digambarkan melalui jumlah AKI (Angka Kematian Ibu), AKB (Angka
Kematian Bayi), morbiditas penyakit, dan status gizi. (Profil Kesehatan
Jateng, 2016 ; h. 11).
Di Indonesia tahun 2015 jumlah AKI sebesar 305 kasus per 100.000
kelahiran hidup berdasarkan hasil SUPAS (Survei Penduduk Antar Sensus)
(Profil Kesehatan RI, 2017; h.106), berdasarkan SDKI (Survei Demografi dan
Kesehatan Indonesia) jumlah AKB tahun 2017 sebesar 24 kasus per 1000
kelahiran hidup (Profil Kesehatan RI, 2017; h.127). Diharapkan pada tahun
2030 dapat mencapai target SDG’s (Sustainable Development Goals) AKI di
Indonesia sebesar 70 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB sebesar 12 per
1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2016; h.102).
Kesehatan wanita adalah masalah kesehatan reproduksi, fisik dan
psikis secara keseluruhan. Kesehatan wanita dipengaruhi oleh beberapa factor
yaitu status wanita di masyarakat, resiko reproduksi, pendidikan yang rendah,
kurang modal, dan faktor sosial, budaya dan ekonomi.
Wanita adalah manusia yang mempunyai hak asasi terutama hak dalam
bidang kesehatannya yaitu hak untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
Dapat diakui bahwa wanita, anak dan keluarga sebagai kelompok penduduk
yang punya peran besar bagi kelangsungan kehidupan kesejahteraan
masyarakat bangsa. Namun dalam hal ini, wanita mempunyai peran yang
sangat mendasar, sebagaimana pendapat Abudarne dan Naisbill cit Sri
Suhartati 1997 :” When the subject is women, what is happening awesome,
women are transforming the world we live in” pendapat tersebut
menggambarkan betapa besarnya peran wanita yang dapat merubah profil
dunia. Dengan dasar itulah maka dewasa ini terutama dinegara-negara
berkembang, banyak progam-progam yang dipusatkan pada wanita.
Bidan diakui sebagai tenaga professional yang bertanggung-jawab,
yang bekerja sebagai mitra perempuan untuk memberikan dukungan, asuhan
dan nasehat selama masa hamil, masa persalinan dan masa nifas, memimpin
persalinan atas tanggung jawab sendiri dan memberikan asuhan kepada bayi
baru lahir, dan bayi. Asuhan ini mencakup upaya pencegahan, promosi
persalinan normal, deteksi komplikasi pada ibu dan anak, dan akses bantuan
medis , serta melaksanakan tindakan kegawat-daruratan. Bidan mempunyai
tugas penting dalam konseling dan pendidikan kesehatan, kepada masyarakat
khususnya perempuan. Kegiatan ini harus mencakup pendidikan antenatal,
persiapan menjadi orang tua, kesehatan perempuan, kesehatan seksual atau
kesehatan reproduksi dan asuhan anak. Oleh karena itu bidan sebagai mitra
perempuan, dituntut lebih terampil, dapat mengidentifikasi dan mengambil
tindakan tepat waktu dan tepat bila terjadi masalah pada wanita.
Bidan berperan dalam memberikan dukungan pada wanita untuk
memperoleh status yang sama dimasyarakat untuk memilih dan memutuskan
perawatan kesehatan dirinya. Dalam memberikan asuhan hendaknya ‘women
center care’ / asuhan yang berorientasi pada wanita, dimana fokusnya
mencakup seluruh aspek kehidupan yang memandang wanita sebagai manusia
yang utuh, membutuhkan pemenuhan kebutuhan bio, psiko, sosio, spiritual,
dan kultural selama hidupnya.
Model asuhannya adalah wanita harus menjadi figure sentral pada
proses asuhan karena wanita yang mengerti kebutuhannya sendiri sedangkan
bidan adalah pemberi asuhan professional yang membantu ibu untuk
pengambilan keputusan dan menanggapi pilihan ibu. Salah satu faktor yang
mencerminkan wanita tetap sebagai pusat asuhan diasumsikan dengan
kepuasan terhadap asuhan kebidanan yaitu faktor ‘continuity of care’ / asuhan
yang berkelanjutan. Bentuk-bentuk ‘women center care’ di Indonesia
merupakan program untuk menurunkan angka kematian ibu diantaranya yaitu
program Gerakan sayang ibu, ‘Making Pregnancies Safer‘(MPS) dan Asuhan
Persalinan Normal.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari Women Center Care ?

2. Bagaimana Women Center Care Pada Ibu Bersalin ?

3. Bagaimana Evidance Based Women Center Care Pada Ibu Bersalin

Menggunakan Herbal Medik ?

C. TUJUAN
1. Mengetahui Pengrtian dari Women Center Care.
2. Mengetahui Bagaimana Women Center Care Pada Ibu Bersalin.
3. Mengetahui Bagaimana Evidance Based Women Center Care Pada Ibu
Bersalin Menggunakan Herbal Medik
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN WOMEN CENTER CARE


Women Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita,
maksudnya bahwa asuhan yang diberikan oleh bidan harus berorientasi pada
wanita sehingga wanita tidak dipandang sebagai obyek melainkan dipandang
sebagai manusia secara utuh / holistic yang mempunyai hak pilih untuk
memelihara kesehatan reproduksinya.
Wanita sebagai pusat asuhan adalah dimana wanita harus menjadi
figure sentral pada proses asuhan, filosofi kebidanan menganggap bahwa
wanitanyalah yang mengerti kebutuhannya sendiri. Bidan adalah pemberi
asuhan professional dengan pengetahuan uniknya masing-masing membantu
ibu untuk pengambilan keputusan dan menanggapi pilihan ibu.
Peran bidan adalah memberikan asuhan yang berpusat pada wanita
harus berlandaskan pada filosofi asuhan kebidanan yaitu safety, satisfying,
menghormati martabat manusia dan self determination, respecting culture dan
etic diversity, family centered, dan health promotion.

B. WOMEN CENTER CARE PADA IBU BERSALIN


Tujuan asuhan persalianan normal adalah mengupayakan
kelangsungan hidup dan mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
bayinya, melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi
minimal sehingga prinsip keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat yang optimal. Dengan demikian penolong persalinandapat
memberikan asuhan yang mengacu pada upaya-upaya pencegahan yang dapat
memberikan rasa nyaman dan aman bagi ibu dan bayi baru lahir selama
persalinan, pasca persalinan dan masa nifas dini.
Ada lima aspek dasar atau lima benang dasar yang penting dan salin
terkait dalam asuhan persalinan yang bersih dan aman. Berbagai aspek
tersebut melekat pada setiap persalinan, baik normal maupun patologis.
Lima benang merah tersebut adalah:
a. Membuat keputusan klinik
Membuat keputusan klinik adalah proses pemecahan masalah yang akan
digunakan untuk merencanakan asuhan bagi ibu dan bayi baru lahir.
b.  Asuhan sayang ibu dan bayi
Asuhan sayang ibu adalah asuhan dengan prinsip saling
menghargai budaya, kepercayaan dan keinginan sang ibu. Salah satu
prinsip dasar asuhan sayang ibu adalah dengan mengikutsertakan suami
dan keluarga selama proses persalinan dan kelahiran bayi. Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa banyak ibu di Indonesia yang masih tidak
mau meminta pertolongan tenaga penolong persalinan terlatih untuk
memberikan asuhan selama persalinan dan kelahiran bayi. Sebagian dari
mereka memberi alasan bahwa penolong persalinan terlatih tidak benar-
benar memperhatikan kebutuhan atau kebudayaan, tradisi dan keinginan
pribadi para ibu  dalam persalinan dan kelahiran bayinya. Alasan lain yang
juga berpengaruh adalah bahwa sebagian besar fasilitas
kesehatan  memiliki peraturan dan prosedur kurang bersahabat dan
menakutkan bagi ibu.
Peraturan dan prosedur tersebut termasuk, tidak memperkenankan
ibu untuk berjalan-jalan selama proses persalinan, tidak mngizinkan
anggota keluarga menemani ibu, membatasi ibu hanya pada posisi tertentu
selama persalinan dan kelahiran bayi dan memisahkan ibu dari bayi segera
setelah bayi dilahirkan.  
c. Pencegahan infeksi
Tindakan pencegahan infeksi dalam pelayanan asuhan kesehatan;
1)     Meminimalkan infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme
2)     Menurunkan risiko penularan penyakit yang mengancam jiwa seperti
Hepatitis dan HIV / AIDS.
d. Pencatatan (rekam medis)
Pencatatan adalah bagian penting dari proses membuat keputusan
klinik karena memungkinkan penolong persalinan untuk terus menerus
memperhatikan asuhan yang diberikan selama proses persalinan dan
kelairan bayi. Mengkaji ulang catatan memungkinkan untuk menganalisis
data yang telah dikumpulkan dan dapat lebih efektif dalam
merumuskan  suatu diagnosis serta membuat rencana asuhan atau
perawatan bagi ibu dan bayinya. 
e. Rujukan
Rujukan dalam kondisi optimal dan tepat waktu ke fasilitas
kesehatan rujukan atau yang memiliki sarana lebih lengkap diharapkan
mampu menyelamatkan jiwa para ibu dan bayi baru lahir. Meskipun
sebagian besar ibu menjalani persalinan normal, namun sekitar 10-15% di
antaranya akan mengalami masalah selama proses persalinan dan
kelahiran sehingga perlu dirujuk ke fasilitas rujukan. Sangatlah sulit untuk
menduga kapan penyulit akan terjadi, sehingga kesiapan untuk merujuk
ibu dan / atau bayinya ke fasilitas kesehatan rujukan secara optimal dan
tepat waktu jika penyulit terjadi.

C. EVIDENVE BASED WOMEN CENTER CARE PADA IBU BERSALIN


MENGGUNAKAN HERBAL MEDIK
Penting untuk memberikan asuhan yang sesuai evidence based bagi
bidan professional. WHO mengungkapkan bukti yang kuat untuk menolak
intervensi dan praktek asuhan dengan 4 kategori yaitu:
a. Asuhan yang aman dan berguna
Model asuhan yang dapat diberikan yaitu:
1)     Dukungan emosional dan psikologi selama kehamilan dan persalinan
2)     Memfasilitasi mobilitas dan pemilihan posisi untuk ibu
3)     Dukungan untuk proses menyusui
4)     Memberi kesempatan yang luas untuk ibu dalam menyusui
b.  Asuhan yang membahayakan atau tidak efektif harus dihindari.
Menghindari hal yang membahayakan dan tidak efektif seperti
menghindari enema, episiotomi yang rutin, mencukur rambut pubis.
Sedangkan asuhan yang dikurangi meliputi:
1)     Pemakaian electrical fetal monitoring secara lanjut
2)     Pemakaian oxytocin untuk meningkatkan kontraksi
3)     Pemakaian analgesia epidural untuk mengurangi nyeri karena his
c. Kurangnya penelitian untuk mengklarifikasi issue sehngga bukti kurang
untuk mendukung rekomendasi yang jelas
d.  Asuhan itu memang perlu untuk wanita tetapi tidak semua tepat untuk
semua orang
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Women Centered Care adalah istilah yang digunakan untuk filosofi
asuhan maternitas yang memberi prioritas pada keinginan dan kebutuhan
pengguna, dan menekankan pentingnya informed choice, kontinuitas
perawatan, keterlibatan pengguna, efektivitas klinis, respon dan
aksesibilitas. Dalam hal ini Bidan difokuskan memberikan dukungan pada
wanita dalam upaya memperoleh status yang sama di masyarakat untuk
memilih dan memutuskan perawatan kesehatan dirinya.

Di dalam women center care terdapat banyak hal yang harus


diperhatikan oleh bidan. Yaitu tentang prinsip-prinsip dalam pemberian
asuhan kebidanan yang terkait dengan wanita secara keseluruhan. Bentuk-
bentuk dari women center care itu sendiri. Dan dapat mengetahui siapa
saja yang harus dilakukan pendekatan secara keseluruhan terkait dengan
women center care. Karena dalam women center care ini adalah ruang
lingkup tanggung jawab dari bidan untuk memenuhi profesinya sebagai
teman wanita.

B. SARAN
Dengan berdirinya Women Center Care yang didalamnya ada organisasi
Gerakan Sayang Ibu/ The Mother Friendly(GSI) dan Live Saving Skill
(LSS) bidan professional itu harus berpandangan luas dan mempunyai
tujuan untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian
bayi (AKB).
           Denganmenurunnya AKI dan AKB akanmencerminkanbangsa yang
sehatdanberkualitasdalambidangkesehatan.
DAFTAR PUSTAKA

1. https://scienceofmidwife.wordpress.com/2017/10/26/lima-benang-merahdalam-
asuhan-persalinan-dan-kelahiran-bayi/
2. http://www.indonesian-publichealth.com/asuhan-persalinan-normal
3. https://rossylauranda.wordpress.com/2012/06/07/women-center-care/
4. http://bidanenggar.blogspot.com/2011/12/women-care-center.html
5. http://bidanenggar.blogspot.com/2011/12/women-care-center.html

Anda mungkin juga menyukai