Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH WOMAN CENTER

Dosen Pembimbing:
Syiska Atik M, SST.,M.Keb.

Disusun oleh:
Nayla Asfa Azzahra (P17331231007)
Gefira Salsabila (P17331231009)
Wahyu Indah Trisma Ningrum (P17331231017)
Nasywa Dian Nazhifah (P17331231006)
Selly Oktavilia Anastasya (P17331231008)
Elsa Ernawati (P17331231010)
Jihan Navis Fairusita (P17331233036)

KEMENTRIAN KESEHATAN POLTEKKES MALANG


JURUSAN KEBIDANAN
PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN JEMBER
Tahun Ajaran 2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah mata pelajaran Konsep Kebidanan
yang berjudul "Woman Center".

Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami
dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Jember, 23 Oktober 2023


BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Pencapaian pelayanan yang berpusat pada wanita membutuhkan suatu komitmen dari
setiap orang yang peduli, tidak hanya mereka yang mengatur penggunaan sumber-sumber
mereka yang bertindak sebagai pemberi asuhan (dokter, bidan dan lainnya), tetapi juga
mereka yang menggunakan pelayanan dan mereka yang memperoleh pelayanan.
Pelayanan kesehatan reproduksi perempuan, perhatian pada wanita tentang jenis
pelayanan yang didapat telah menjadi momentum yang ditunggu-tunggu sejak tahun 1960-an.
Organisasi dan pola asuhan telah menjadi lebih kompleks dan layanan menjadi lebih
terkotak-kotak dengan banyak perselihan tentang siapa yang mengatur kelahiran bayi, dan
dimana tempatnya.
Bidan memiliki peran penting dalam menurunkan AKI dan AKB dengan memberikan
asuhan yang berfokus pada perempuan (women centered care) secara berkelanjutan/CoC
(Continuity of Care) yang artinya bidan memberikan asuhan secara komprehensif, mandiri,
dan bertanggung jawab terhadap asuhan yang berkesinambungan mulai dari ANC (Antenatal
Care), INC (Intranatal Care), Asuhan BBL, Asuhan Post Partum, Asuhan Neonatus, dan
Pelayanan KB yang berkualitas.
2. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Women Center Care?
2. Apa saja prinsip-prinsip women center?
3. Bagimana peran dan sasaran pelayanan kebidanan?
4. Apa saja faktor-faktor yang mempengruhi kesehatan perempuan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan?
5. Bagaimana langkah-langkah asuhan kehamilan yang nyaman dan aman?
6. Bagaimana pelaksanaan pengkajian pada ibu hamil?

3. Tujuan Penulisan
1. Agar dapat mengetahui definisi dari women center care
2. Agar dapat mengetahui prinsip-prinsip women center
3. Agar dapat mengetahui peran dan sasaran pelayanan kebidanan
4. Agar dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan wanita
5. Agar dapat mengetahui langkah-langkah asuhan kehamilan nyaman dan aman
6. Agar dapat mengetahui pelaksanaan pengkajian pada ibu hamil
BAB 2
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Women Center Care adalah asuhan yang berpusat pada wanita, maksudnya bahwa
asuhan yang diberikan oleh bidan harus berorientasi pada wanita sehingga wanita tidak
dipandang sebagai obyek melainkan dipandang sebagai manusia secara utuh / holistic yang
mempunyai hak pilih untuk memelihara kesehatan reproduksinya.
Dalam kebidanan terpusat pada ibu atau wanita adalah suatu konsep yang mencakup
hal-hal yang lebih memfokuskan pada kebutuhan, harapan, dan aspirasi masing-masing
wanita dengan memperhatikan lingkungan sosialnya dari pada kebutuhan institusi atau
profesi terkait.

2. Prinsip women centered care


A. Fokus pada individu wanita, kebutuhan unik, harapan dan aspirasi, bukan kebutuhan
lembaga atau profesi yang terlibat.
B. Mengakui hak wanita untuk menentukan nasib sendiri dalam hal pilihan, control dan
kontinuitas perawatan dari pemberi asuhan atau pemberi asuhan yang dikenal
Meliputi kebutuhan bayi, keluarga wanita itu, orang lain yang signifikan dan
masyarakat, seperti yang diidentifikasi dan dinegosiasikan oleh wanita itu sendiri.
C. Mengikuti wanita secara menyeluruh antara Lembaga dan masyarakat, melalui semua
tahapan kehamilan, kelahiran dan masa postnatal.
D. Melibatkan kolaborasi dengan professional kesehatan lainnya bila diperlukan.
E. Perawatan secara holistic dalam hal menangani social, emosional, kebutuhan fisik
wanita, psikologis, spiritual dan budaya serta harapan Mengakui keahlian wanita
dalam pengambilan keputusan.
Women Center Care ini sangat sesuai dengan keinginan ICM (International Confederation
Of Midwifery) yang tertuang dalam VISI nya, yaitu :
1. Bidan memberikan asuhan pada wanita yang membutuhkan askeb.
2. Bidan mempunyai otonomi sebagai pemberi asuhan yang menghargai kerjasama
team dalam memberikan asuhan untuk seluruh kebutuhan wanita dan keluarga.
3. Bidan memegang kunci dalam menentukan asuhan dimasa mendatang termasuk
pelayanan kesehatan utama pada komunitas untuk seluruh wanita dan keluarga.
4. Bidan bekerjasama dengan wanita dalam memberikan asuhan sesuai dengan
harapan wanita.

3. Peran dan Sasaran Pelayanan Kebidanan


Sasaran pelayanan kebidanan adalah masyarakat khususnya perempuan yang meliputi :
1. Upaya promotif
Meningkatkan kesehatan seseorang, yaitu dengan melaui asupan gizi seimbang, olah
raga teratur, dan lain sebagainya agar orang tersebut tetap sehat, tidak terserang penyakit,
peningkatan kesehatan juga dapat dilakukan dengan memberikan pendidikan kesehatan
kepada individu dan masyarakat dalam meningkatkan kemampuan atau perilakunya, untuk
mencapai kesehatan secara optimal.
2. Upaya preventif
Upaya melakukan berbagai tindakan untuk menghindari terjadinya berbagai masalah
kesehatan yang mengancam diri kita sendiri maupun orang lain di masa yang akan datang.
3. Upaya kuratif
Usaha medis yang dilakukan untuk menyembuhkan atau mengurangi rasa sakit yang
diderita seseorang. Termasuk dalam tindakan ini adalah mengenal dan mengetahui jenis
penyakit pada tingkat awal serta mengadakan pengobatan yang tepat dan segera.
4. Rehabilitatif
Upaya maupun rangkaian kegiatan yang ditujukan kepada bekas penderita (pasien yang
sudah tidak menderita penyakit) agar dapat berinteraksi secara normal dalam lingkungan
sosial.

4. Faktor-Faktor yang Menpengaruhi Kesehatan Wanita


1. Faktor status wanita dalam masyarakat yang rendah. Status atau kedudukan
seseorang dalam keluarga dan masyarakat akan mempengaruhi seorang wanita
diperlakukan bagaimana dia dihargai dan kegiatan apa yang boleh dilakukan.
Disebagian besar masyarakat dunia wanita mempunyai kedudukan yang lebih
rendah dari pria. Status yang lebih rendah ini menimbulkan diskriminasi yaitu
diperlakukan secara tidak layak atau ditolak haknya karena mereka wanita dan hal
ini selalu berakibat buruk pada kesehatan wanita, misalnya banyak wanita yang
masih bisa dijual yang mengakibatkan PMS.
2. Faktor resiko kesehatan reproduksi dimana seorang wanita mengalami hamil,
melahirkan, nifas yang beresiko untuk mati.
3. Faktor ketidakmampuan wanita untuk memelihara kesehatannya sendiri sebagai
akibat dari pendidikan yang rendah.
4. Faktor kurangnya modal dalam upaya pemeliharaan wanita.
5. Faktor sosial budaya, ekonomi dalam kesehatan wanita antara lain;
a. Pelayanan kesehatan tidak terjangkau akan tidak cocok.
b. Pengetahuan yang rendah untuk mengenal tanda dan gejala dari berbagai
komplikasi terkait dengan kehamilan, persalinan dan nifas.

5. Langkah-Langkah Asuhan Kehamilan yang Nyaman dan Aman


Asuhan kehamilan yang nyaman dan aman memerlukan perhatian khusus. Berikut adalah
langkah-langkah yang dapat membantu:
1. Periksa kehamilan secara teratur: Jadwalkan kunjungan prenatal rutin ke dokter atau
bidan untuk memonitor perkembangan kehamilan dan kesehatan ibu dan janin.
2. Gizi seimbang: Makan makanan yang sehat dan seimbang, termasuk sayuran, buah-
buahan, protein, dan biji-bijian. Konsumsi asam folat, zat besi, dan kalsium sesuai
dengan rekomendasi dokter.
3. Olahraga ringan: Lakukan aktivitas fisik yang sesuai dengan kehamilan, seperti
berjalan, berenang, atau prenatal yoga, untuk menjaga kebugaran dan kesehatan
tubuh.
4. Pemantauan berat badan: Kontrol pertambahan berat badan secara sehat sesuai dengan
rekomendasi dokter.
5. Istirahat yang cukup: Pastikan untuk mendapatkan tidur yang cukup dan berkualitas
untuk mendukung kesehatan ibu dan janin.
6. Hindari stres: Cari cara-cara untuk mengurangi stres, seperti meditasi, pernapasan
dalam, atau mendengarkan musik yang menenangkan.
7. Pemantauan kesehatan: Perhatikan gejala yang abnormal seperti perdarahan, nyeri
perut yang kuat, atau pembengkakan yang tidak biasa, dan segera konsultasikan
dengan dokter.
8. Ikuti petunjuk dokter: Ikuti saran dokter mengenai suplemen prenatal, vaksinasi, dan
perawatan kesehatan lainnya.
9. Berhenti merokok dan hindari alkohol dan obat-obatan terlarang.
Perencanaan persalinan: Diskusikan dan rencanakan persalinan dengan dokter atau
bidan, termasuk opsi persalinan dan perawatan pasca persalinan.
10. Dukungan sosial: Dapatkan dukungan dari keluarga dan teman-teman, dan
pertimbangkan untuk mengikuti kelas persiapan persalinan.

6. Pelaksanaan Pengkajian pada Ibu Hamil


Pengkajian pada ibu hamil adalah langkah penting dalam merawat kehamilan yang sehat
dan aman. Berikut adalah tahapan yang umumnya dilakukan dalam pengkajian ibu hamil:
1. Riwayat Kesehatan:
Dokter atau bidan akan mengambil riwayat kesehatan lengkap ibu, termasuk riwayat
kehamilan sebelumnya, riwayat medis pribadi, dan riwayat keluarga.
2. Pemeriksaan Fisik:
Pemeriksaan fisik biasanya mencakup pengukuran tekanan darah, berat badan, tinggi
badan, serta pemeriksaan umum seperti pemeriksaan payudara dan pemeriksaan
abdomen untuk menilai pertumbuhan janin.
3. Pemeriksaan Laboratorium:
Ibu hamil biasanya akan menjalani sejumlah pemeriksaan laboratorium, termasuk tes
darah untuk menilai kadar hemoglobin, glukosa darah, dan infeksi seperti HIV atau
sifilis. Ini juga termasuk tes urine untuk mendeteksi protein atau glukosa yang dapat
mengindikasikan masalah kesehatan.
4. USG (Ultrasonografi):
Pemeriksaan ultrasonografi digunakan untuk mengukur pertumbuhan janin,
memeriksa organ-organ vital janin, dan menentukan perkiraan usia kehamilan.
5. Monitoran Janin:
Pemeriksaan detak jantung janin mungkin dilakukan untuk memonitor kesehatan
janin.
6. Evaluasi Kesehatan Ginekologi:
Pemeriksaan ginekologi mungkin dilakukan untuk memeriksa kesehatan organ
reproduksi ibu dan memeriksa tanda-tanda infeksi atau masalah lainnya.
7. Penilaian Psikologis:
Selain pemeriksaan fisik, penting untuk memahami keadaan psikologis ibu hamil. Ini
mencakup perasaan, kecemasan, dan dukungan sosial yang diperlukan.
Pengkajian ibu hamil harus dilakukan secara berkala selama kehamilan. Hasil dari
pengkajian ini akan membantu dokter atau bidan dalam merencanakan perawatan yang sesuai
dan memantau kesehatan ibu dan janin selama kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai