DELA GUSTIANA
DESI PERMATASARI
DEVI ANGGRAINI
DEWI ANJANI
DEWI TIARA SUCI
ERIYANTI
EVY CUCU CAHAYA
FITRI FARIDATUL AULIA NASUTION
1. Komunikator
Komunikatoror adalah orang yang memberikan informasi
kepada orang yang menerimanya. Komunikator merupakan
orang ataupun kelompok yang menyampikan pesan atau
stimulus kepada orang atau pihak lain dan diharapkan pihak lain
yang menerima pesan (komunikan) tersebut memberikan
respon terhadap pesan yang diberikan (Putri ,2016).
Proses dari interaksi komunikator ke komunikan disebut juga dengan
komunikasi. Selama proses komunikasi, tenaga kesehatan secara fisik dan
psikologis harus hadir secara utuh, karena tidak cukup hanya dengan
mengetahui teknik komunikasi dan isi komunikasi saja tetapi juga penting
untuk mengetahui sikap, perhatian, dan penampilan dalam berkomunikasi.
2. Sebagai motivator
4. Sebagai konselor
Konselor adalah orang yang memberikan bantuan kepada orang lain dalam
membuat keputusan atau memecahkan suatu masalah melalui pemahaman
terhadap fakta-fakta, harapan, kebutuhan dan perasaan-perasaan klien (Depkes
RI, 2008). Proses dari pemberian bantuan tersebut disebut juga konseling. Tujuan
umum dari pelaksanaan konseling adalah membantu ibu hamil agar mencapai
perkembangan yang optimal dalam menentukan batasan-batasan potensi yang
dimiliki, sedangkan secara khusus konseling bertujuan untuk mengarahkan
perilaku tidak sehat menjadi perilaku sehat, membimbing ibu hamil belajar
membuat keputusan dan membimbing ibu hamil mencegah timbulnya masalah
selama proses kehamilan (Simatupang, 2008).
Ruang Lingkup Kebidanan
Lingkup praktik kebidanan terkait erat dengan peran, fungsi,
kompetensi dan memiliki kewenangan untuk
melaksanakannya. Beberapa definisi tentang praktik
kebidanan:
● Asuhan mandiri atau otonomi pada anak perempuan, remaja puteri dan wanita
dewasa sebelumnya, selama kehamilan dan selanjutnya.
● Bidan menolong persalinan atas tanggung jawab sendiri dan merawat BBL.
● Pengawasan kepada kesehatan masyarakat di posyandu (tindak pencegahan),
penyuluhan dan pendidikan kesehatan pada ibu, keluarga dan masyarakat
termasuk : (persiapan menjadi orang tua, menentukan KB, mendeteksi kondisi
abnormal pada ibu dan bayi).
● Konsultasi dan rujukan.
● Pelaksanaan pertolongan gawat darurat primer dan sekunder pada saat tidak
ada pertolongan medis.
Kerangka Kerja Dalam Pelayanan
1. KEPMENKES RI No.900/Menkes/SK/II/2002.
2. Standar Pelayanan Kebidanan.
3. Kode etik profesi bidan.
4. KEPMENKES No.369/Menkes/SK/II/2007.
Lingkup Praktik Kebidanan
1. Lingkup pelayanan kebidanan kepada anak.
2. Lingkup pelayanan kebidanan pada wanta hamil.
3. Lingkup pelayanan keluarga berencana.Lingkup
pelayanan kesehatan masyarakat.
Ruang Lingkup 24 Standar
Kebidanan
Ruang lingkup standar kebidanan meliputi 24 standar
yang dikelompokkan sebagai berikut:
c. Hasil :
● Perkiraan usia kehamilan yang lebih baik.
● Diagnosis dini kehamilan letak, dan merujuk nya sesuai kebutuhan.
● Diagnosis dini kehamilan ganda dan kelainan lain serta merujuk nya sesuai
dengan kebutuhan.
d. Persyaratan :
● Bidan telah di didik tentang prosedur palpasi abdominal yang benar
● Alat, misalnya meteran kain, stetoskop janin, tersedia dalam kondisi baik.
● Tersedia tempat pemeriksaan yang tertutup dan dapat diterima
masyarakat
● Menggunakan KMS ibu hamil/buku KIA , kartu ibu untuk pencatatan.
● Adanya sistem rujukan yang berlaku bagi ibu hamil yang memerlukan
rujukan
● Bidan harus melaksanakan palpasi abdominal pada setiap kunjungan
antenatal.
b. Pernyataan standar:
Bidan menemukan secara dini setiap kenaikan tekanan darah pada kehamilan dan mengenal tanda serta
gejala pre-eklampsia lainnya, serta mengambil tindakan yang tepat dan merujuk nya
c. Hasilnya :
● Ibu hamil dengan tanda preeclampsia mendapat perawatan yang memadai dan tepat waktu
● penurunan angka kesakitan dan kematian akibat eklampsi
d. Persyaratan :
2. Bidan mampu :
○ Mendeteksi hipertensi pada kehamilan, dan melakukan tindak lanjut sesuai dengan
ketentuan.
4. Standar 8 Persiapan Persalinan
a. Pernyataannn standar :
Bidanmemberikan saran yang tepat kepada ibu hamil, suami serta keluarganya pada trimester
ketiga, untuk memastikan bahwa persiapan persalinan yang bersih dan aman serta suasana yang
menyenangkan akan di rencanakan dengan baik.
b. Persyaratan :
● Semua ibu harus melakukan 2 kali kunjungan antenatal pada trimester terakhir kehamilan
● Adanya kebijaksanaan dan protokol nasional/setempat tentang indikasi persalinan yang harus
dirujuk dan berlangsung di rumah sakit
● bidan terlatih dan terampil dalam melakukan pertolongan persalinan yang aman dan bersih.
● peralatan penting untuk melakukan pemeriksaan antenatal tersedia
● Perlengkapan penting yang di perlukan untuk melakukan pertolongan persalinan yang bersih
dan aman tersedia dalam keadaan DTT/steril
● perlengkapaniapan transportasi untuk merujuk ibu hamil dengan cepat jika terjadi gawat
darurat ibu dan janin
● menggunakan KMS ibu hamil/buku KIA kartu ibu dan partograf.
● sistem rujukan yang efektif untuk ibu hamil yang mengalami komplikasi selama kehamilan
Kesimpulan
Ruang lingkup praktik kebidanan adalah batasan dari
kewenangan bidan dalam menjalankan praktiknya yang
berkaitan dengan upaya pelayanan kebidanan dan jenis
pelayanan kebidanan. Dimana semua layanan yang
diberikan oleh seorang bidan didasarkan pada
pengetahuan, keterampilan, dan kewenangan bidan
dalam memberikan pelayanan kebidanan.
Terima Kasih