Anda di halaman 1dari 14

MUTU PELAYANAN KEBIDANAN

“PELAKSANAAN STANDAR PELAYANAN KEBIDANAN DI LAHAN


PRAKTIK”
Dosen Pengampu : Jenny Anna Siatuta SST., M,Keb

Disusun Oleh:
Deta Gemala Puspitasari: 183112540120651
Riska Fidiyanti : 183112540120651
Aprilya: 183112540120652
Nuryanah : 183112540120651

PROGRAM STUDI DIPLOMA IV KEBIDANAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA
2019

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi

Maha Penyayang. Sholawat serta salam kita curahkan pada junjungan Nabi besar

Muhammad SAW. Berkat rahmat dan limpahannya, Penyusun mampu menyelesaikan

tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Teknologi Pelayanan Kebidanan.

Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi

sumber pemikiran kepada pembaca. Penyusun menyadari bahwa makalah ini

masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran dari pembaca

demi perbaikan makalah ini akan

kami terima dengan senang hati guna penyempurnaan makalah ini. Akhir kata sem

oga dengan adanya makalah ini dapat bermanfaat untuk penyusun maupun

pembacanya.

Jakarta, 09 Oktober 2019


BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pelayanan kebidanan terintegrasi dengan pelayanan kesehatan. Selama ini
pelayanan kebidanan tergantung pada sikap sosial masyarakat dan keadaan lingkungan
dimana bidan bekerja. Kemajuan sosial ekonomi merupakan parameter yang amat
penting dalam pelayanan kebidanan.
Telah disadari bahwa pertolongan pertama/penanganan kegawatdaruratan
obstetrik neonatal merupakan komponen penting dan merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari pelayanan kebidanan di setiap tingkat pelayanana. Bila hal tersebut
dapat diwujudkan, maka angka kematian ibu dapat diturunkan. Berdasarkan itu, standar
pelayanan kebidanan ini mencakup standar untuk penanganan keadaan tersebut,
disamping untuk pelayanan kebidanan dasar.
Dengan demikian ruang lingkup standar pelayanan kebidanan meliputu 24
standar yang dikelompokkan sebagai berikut :
1. Standar Pelayanan Umum (2 Standar)
2. Standar Pelayanan Antenatal (6 Standar)
3. Standar Pertolongan persalinan (4 Standar)
4. Standar Pelayanan Nifas (3 Standar)
5. Standar Penanganan Kegawatdaruratan Obstetri-Neonatal (9 Standar)
Sedangkan dalam menjalankan tugasnya, pelayanan seorang bidan terbagi atas
3, yaitu pelayan primer, pelayanan kolaborasi, dan pelayanan rujukan. Pelayanan
primer merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh seorang bidan secara mandiri.
Pelayanan kolaborasi merupakan (kerjasama) dengan rekan sejawat atau tenaga
kesehatan lainnya dalam memberi asuhan pada pasien. Sedangkan pelayanan rujukan,
merupakan tindakan melimpahkan tanggung jawab dalam penanganan pasien dari
bidan ketempat pelayanan kesehatan yang lebih lengakap.
1.2. Tujuan
1.2.1. Tujuan Umum
Pembuatan makalah ini memiliki tujuan umum untuk memberikan pengetahuan
kepada pembaca tentang standar asuhan pelayanan kebidanan dan pelayanan
kebidanan. dalam asuhan kebidanan V.
1.2.2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari pembuatan makalah ini adalah:
1.2.2.1. Memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen pengajar mata kuliah Asuhan
Kebidanan V.
1.2.2.2. Meningkatkan wawasan mahasiswa tentang standar asuhan pelayanan
kebidanan dan pelayanan kebidanan dalam asuhan kebidanan V
1.2.2.3. Sebagai bahan referensi mahasiswa untuk memberikan pelayanan kebidanan
sesuai dengan standar pelayanan asuhan kebidanan dan pelayanan
kebidanan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Standar Pelayanan Kebidanan Di Lahan Praktik


Standar asuhan kebidanan dapat dilihat dari ruang lingkup standar pelayanan
kebidanan yang meliputi 25 standar dan dikelompokkan sebagai standar pelayanan
umum, standar pelayanan antenatal, standar pertolongan persalinan, standar pelayanan
nifas, dan standar penanganan kegawatdaruratan obstetri neonatus.
1. Standar Pelayanan Kebidanan
1.1 Standar Pelayanan Umum (2 Standar)
a. Standar 1 : persiapan untuk kehidupan keluarga sehat
Bidan memberikan penyuluhan dan nasehat kepada perorangan, keluarga
dan masyarakat terhadap segalan hal yang berkaitan dengan kehamilan,
termasuk penyuluhan kesehatan umum, gizi, KB, kesiapan dalam
menghadapai kehamilan dan menjadi calon orang tua, persalinan dan nifas,
serta menghindari kebiasaan yang tidak baik dan mendukung kebiasaan
yang baik.
Tujuannya adalah memberikan penyuluhan kesehatan yang tepat untuk
mempersiapkan kehamilan yang sehat dan terencana serta menjadi orang
yang bertanggungjawab.
Dan hasil yang diharapkan dari penerapan standar 1 adalah
masyarakat dan perorangan dapat ikut serta dalam upaya mencapai
kehamilan yang sehat. Ibu, keluarga dan masyarakat meningkat
pengetahuannya tentang fungsi alat-alat reproduksi dan bahaya kehamilan
pada usia muda. Tanda-tanda bahaya kehamilan diketahui oleh masyarakat
dan ibu.

b. standar 2 : pencatatan dan pelaporan

Bidan melakukan pencatatan dan pelaporan semu kegiatan yang


dilakukannya, yaitu registrasi semua ibu hamil di wilayah kerja, rincian
pelayanan yang diberikan kepada setiap ibu hamil/ bersalin/ nifas dan bayi
baru lahir, semua kunjungan rumah dan penyuluhan kepada masyarakat. Di
samping itu, bidan hendaknya mengikutsertakan kader untuk mencatat ibu
hamil dan meninjau upaya masyarakat yang berkaitan dengan ibu dan bayi
baru lahir. Bidan meninjau secara teratur catatan tersebut untuk menilai
kinerja dan penyusunan rencana kegiatan untuk meningkatkan
pelayanannya. Tujuan dari standar 2 ini yaitu mengumpulkan,
menggunakan dan mempelajari data untuk pelaksanaan penyuluhan,
kesinambungan pelayanan dan penilaian kerja.

Hal-hal yang dapat dilakukan bidan untuk dapat melakukan


pencatatan dan pelaporan yang maksimal adalah sebagai berikut:

 Bidan harus bekerjasama dengan kader dan pamong setempat agar


semua ibu hamil dapat tercatat.
 Memberikan ibu hamil KMS atau buku KIA untuk dibawa pulang dan
memberitahu ibu agar membawa buku tersebut setiap pemeriksaan.
 Memastikan setiap persalinan, nifas, dan kelahiran bayi tercatat pada
patograf.
 Melakukan pemantauan buku pencatatan secara berkala, dll.
Hasil yang diharapkan dari dilakukannya standar ini yaitu terlaksananya
pencatatatn dan pelaporan yang baik. Tersedia data untuk audit dan pengembangan diri,
meningkatkan keterlibatan masyarakat dalam kehamilan, kelahiran bayi dan pelayanan
kebidanan.

Standart asuhan kebidanan berdasar Kepmenkes RI no.369 tahun 2007 adalah sebagai
berikut:

I. Standart Asuhan Kebidanan pada Ibu Hamil

Pengkajian

a. Anamnesa

1. Identitas

a) Riwayat kehamilan sekarang: HPHT, gerakan janin pertama kali dirasakan,


tanda bahaya dan penyulit kehamilan, keluhan umum lainnya , obat/jamu yang pernah
dan sedang dikonsumsi, keluhan buang air kecil dan besar, kekhawatiran khusus

b) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu: jumlah kehamilan: jumlah


kelahiran/anak hidup: jumlah keguguran, jumlah kelahiran premature, riwayat
kehamilan( gemeli, plasenta previa,dll), riwayat persalinan (spontan, sectio caesar,
forsep, vakum), berat bayi yang dilahirkan, kondisi bayi, komplikasi kehamilan,
persalinan, dan nifas (perdarahan, tekanan darah tinggi, panas), tempat persalinan
terdahulu, dan Penolong persalinan terdahulu.

c) Riwayat kesehatan/ penyakit yang pernah diderita.

d) Riwayat sosial ekonomi

b. Pemeriksaan

Pemeriksaan yang dilakukan meliputi berikut: keadaan umum, kesadaran, tinggi badan,
berat badan, suhu badan, tekanan darah, denyut nadi, pernafasan, mata, rahang, gusi,
gigi, leher, payudara dan puting susu, abdomen dan uterus (bekas luka, palpasi bagian-
bagian janin, ukur tinggi fundus uteri, dan auskultasi DJJ), ekstremitas atas dan bawah,
ano-genetalia, dan pemerikasaan laboratorium sesuai dengan indikasi (urine dan
darah).

c. Perumusan diagnosa dan atau masalah

d. Perencanaan

1. Promosi persalinan normal dan persiapan kelahiran/kegawat darurat (program


perencanaan persalinan dan pencegahan komplikasi/P4k).

2. Mengatasi masalah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan klien.

3. Kolaborasi dan rujukan bila diperlukan sesuai dengan kebutuhan.

4. Pelaksanaan (dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu)

5. Evaluasi

a) Penilaian dilakukan pada setiap selesai tindakan

b) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikonsumsikan kepada klien/keluarga

c) Jadwal kunjungan berikutnya yang disepakati bersama klien

e. Pencatatan asuhan kebidanan

Mencatat seluruh hasil pengkajian,diagnosa dan atau masalah dan kegiatan asuhan
sesuai dengan standart yang berlaku (SOAP) dalam status klien rekam medis/buku
KIA/KMS/kartu pasien.

II. Standart Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin

a. Pengkajian
1. Meninjau ulang kartu ANC.

2. Bila tidak ada, Melakukan anamnesa riwayat kehamilan dan kesehatan.

3. Melakukan pemeriksaan fisik sesuai kebutuhan (data terfokus).

4. Melakukan pemeriksaan palpasi dan aukultasi janin.

5. Melakukan penilaian kemajuan persalinan.

6. Mengkaji kemampuan persalinan.

7. Melakukan pemeriksaan laboratorium jika diperlukan.

b. Merumuskan diagnose dan / masalah kebidanan.

1. Perencanaan

Pemantauan dan pemberian asuhan kala I, II, III dan IV dengan prinsip sayang ibu dan
bayi serta Pencegahan Infeksi (PI).

2. Pelaksanaan (dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu)

Asuhan kebidanan pada kala I, II, III dan IV

3. Evaluasi

a) Penilaian dilakukan pada setiap tindakan.

b) Hasul evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada klien / keluarga.

c) Kala I: monitoring kemjuan persalinan, kondisi ibu dan janin.

d) Kala II: monitoring kelahiran bayi.

e) Kala III: monitoring pengeluaran plasenta.

f) Kala IV: monitoring perdarahan dan involusi uterus.


c. Pencatatan asuhan kebidanan

Mencatat seluruh hasil pengkajian, diagnose dan / atau masalah, kebutuhan dan
kegiatan asuhan sesuai dengan standar yang berlaku (SOAP) dalam status klien, buku
KIA / Rekam Medis / KMS / Kartu pasien.

III. Standart Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas

Pengkajian

a. Anamnesa

1. Identitas ibu

2. Riwayat obstetrik

3. Penyakit yang pernah dialami

4. Keluhan utama

5. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari

b. Melakukan pemeriksaan

1. Pemeriksaan umum: keadaan umum dan TTV

2. Pemeriksaan payudara: pembengkakandan pengeluaran ASI

3. Pemeriksaan perut: fundus uteri, kontraksi uterus dan kandung kencing

4. Pemeriksaan vulva dan perineum: pengeluaran lokhea dan luka perineum

c. Merumuskan diagnosa dan atau masalah

d. Perencanaan

1. Memberikan asuhan nifas

2. Mengatasi masalah sesuai kondisi dan kebutuhan klien


3. Pendidikan kesehatan (KIE) dan konseling

e. Pelaksanaan (dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu)

f. Evaluasi

1. Penilaian dilakukan pada setiap indikasi

2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada klien/keluarga

3. Jadwal kunjungan berikutnya yang sudah disepakati bersama klien

g. Pencatatan asuhan kebidanan

Mencatat seluruh hasil pengkajian, diagnosa dan atau masalah, dan kegiatan asuhan
sesuai dengan standar yang berlaku (SOAP) dalam status klien dan buku KIA.

IV. Standart Asuhan Kebidanan pada BBL

a. Pengkajian

1. Identifikasi jenis kelamin bayi

2. Menilai pernapasan/tangisan bayi

3. Menilai APGAR

4. Melakukan penilaian / pemeriksaan secara sistematis mulai dari ujung rambut


sampai dengan ujung kaki

5. Mengukur panjang badan dan lingkar kepala

6. Menimbang berat badan

b. Merumuskan diagnosa dan/atau masalah

c. Perencanaan

1. Pencegahan hipotermia/jaga kehangatan bayi


2. Pemenuhan kebutuhan BBL

3. Pencegahan infeksi

d. Pelaksanaan

1. Mengenakan sarung tangan DTT

2. Mempertahankan suhu bayi tetap hangat

3. Memasang identitas bayi dengan menggunakan gelang atau tanda lain

4. Memberikan salep atau obat tetes mata pada bayi

5. Memberikan vitamin K1

6. Memberikan vaksin Hepatitis B

7. Menunjukkan bayi kepada anggota keluarganya

8. Mengamati eliminasi urine dan mekoneum

9. Memantau kondisi bayi

10. Merawat tali pusat dan membiarkan tali pusat terbuka dan tidak dibubuhi
apapun

11. Mempersiapkan bayi pulang

12. Melaksanakan pendidikan kesehatan kepada orang tua bayi

e. Evaluasi

1. Penilaian dilakukan pada setiap tindakan

2. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada klien/keluarga

3. Follow up 1 menit pertama, 5 menit pertama, setiap 30 menit dalam 2 jam


pertama, 1 minggu pertama dan 1 bulan pertama
f. Pencatatan asuhan kebidanan

Mencatat seluruh hasil pengkajian, diagnosa dan atau masalah dan kegiatan asuhan
sesuai dengan standar yag berlaku (SOAP) dalam status klien, buku KIA/Rekam
medis/KMS/kartu pasien.

V. Standart Asuhan Kebidanan pada Pelayanan KB

a. Pengkajian

1. Melakukan anamnesa: riwayat kesehatn ibu, riwayat reproduksi, riwayat sosial


– ekonomi

2. Melakukan pemeriksaan kondisi ibu:

a) Bidan menjelaskan alasan dan semua prosedur yang akan dilakukan

b) Membantu mengatur posisi ibu sesuai dengan kebutuhan

c) Memeriksa apakah klien memiliki kondisi yang dapat menjadi masalah untuk
metoda kontrasepsi yang akan digunakan

3. Merumuskan Diagnosa dan atau masalah kebidanan

4. Perencanaan

a) Pendidikan kesehatan (KIE) dan konseling

b) Memberikan / memasang alat kontrasepsi sesuai kondisi dan pilihan klien

5. Pelaksanaan (dilakukan sesuai dengan kebutuhan ibu)

6. Evaluasi

a) Penilaian dilakukan pada setiap tindakan

b) Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada klien atau keluarga

c) Jadwal kunjungan ulang


7. Pencatatan asuhan kebidanan

Mencatat seluruh hasil pemeriksaan, diagnosa atau masalah dan kegiatan asuhan sesuai
dengan standar yang berlaku (SOAP) dalam status klien, buku pelayanan KB/rekam
medis/KIA atau kartu klien.

Anda mungkin juga menyukai