Disusun oleh:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis sangat berharap semoga makalah ini
dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2015 Angka Kematian
Ibu (AKI) di dunia khususnya bagian ASEAN yaitu 923 per 100.000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia yaitu 126 per 100.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka terhadap kualitas dan
aksebilitas fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penelitian
1) Untuk mengetahui bagaimana Konsep Asuhan Kebidanan
PEMBAHASAN
Kriteria evaluasi:
a. Memperhatikan keunikan klien sebagai makhluk bio-psiko-sosial-spiritual-
kultural
b. Setiap tindakan asuhan harus mendapatkan persetujuan dari klien atau
keluarganya (informed consent)
c. Melaksanakan tindakan asuhan berdasarkan evidence based
d. Melibatkan klien atau pasien dalam setiap tindakan
e. Menjaga privasi klien/pasien
f. Melaksanakan prinsip pencegahan infeksi
g. Mengikuti perkembangan kondisi klien secara berkesinambungan
h. Menggunakan sumber daya, sarana dan fasilitas yang ada dan sesuai
i. Melakukan tindakan sesuai standar
j. Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
Standar V : Evaluasi
Pernyataan standar:
Bidan melakukan evaluasi secara sistematis dan berkesinambungan untuk melihat
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
Kriteria hasil
a. Penilaian dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan sesuai kondisi
klien
b. Hasil evaluasi segera dicatat dan dikomunikasikan kepada keluarga
c. Evaluasi dilakukan sesuai dengan standar
d. Hasil evaluasi ditindaklanjuti sesuai dengan kondisi klien/ pasien
Standar VI : Pencatatan Asuhan Kebidanan
Pernyataan standar:
Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat, dan jelas mengenai keadaan/
kejadian yang ditemukan
Kriteria pencatatan asuhan kebidanan:
a. Pencatatan dilakukan segera setelah melaksanakan asuhan pada formulir yang
tersedia rekam medis/ KMS (Kartu Menuju Sehat/ KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak)/status pasien)
b. Ditulis dalam bentuk catatan pengembangan SOAP
c. S adalah data subjektif, mencatat hasil anamnesa
d. O adalah data objektif, mancatat hasil pemeriksaan
e. A adalah hasil analisa, mencatat diagnosa dan masalah kebidanan
f. P adalah penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan dan pelaksanan yang
sudah dilakukan
terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 -42 minggu) lahir spontan
4. Nulipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang dapat hidup
9. Paritas adalah jumlah kelahiran bayi yang lalu yang dapat hidup di dunia luar
10. Parturient adalah seorang wanita yang sedang dalam persalinan atau dalam
inpartu
11. Peurpura adalah seorang wanita yang baru saja selesai melahirkan bayi.
12. Abortus adalah pengeluaran kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia
luar.
1. Lightening atau settling atau dropping, yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul, terutama pada primigravida. Pada multipara, hal tersebut tidak
begitu jelas.
3. Sering buang air kecil atau sulit berkemih (polakisuria) karena kandung
c. Tanda-tanda Inpartu
1. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan
teratur.
2. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak
d. Tahap Persalinan
yang ditandai oleh perubahan serviks yang progresif yang diakhiri dengan
1) Fase laten
atau permulaan fase aktif berlangsung dalam 7-8 jam. Selama fase ini
2) Fase aktif
presentasi janin yang progresif terjadi selama akhir fase aktif dan selama
cm
(2) Fase dilatasi, yaitu dalam waktu 2 jam pembukaan sangat cepat, dari 4
cm menjadi 9 cm
kepada ibu bahwa proses persalinan adalah fisiologis tanamkan rasa percaya diri
Pemberian obat atau tindakan hanya dilakukan apabila perlu dan ada
indikasi. Apabila ketuban belum pecah, wanita inpartu boleh duduk atau berjalan-
jalan. Jika berbaring, sebaiknya ke sisi terletaknya punggung janin. Jika ketuban
dalam pervaginam dilarang, kecuali ada indiksi, karena setiap pemeriksaan akan
kala pembukaan dilarang mengedan karena belum waktunya dan hanya akan
Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kira- kira 2-3 menit
sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadi tekanan
pada otot -otot dasar panggul yang secara reflektoris timbul rasa
mengedan, karena tekanan pada rectum, ibu seperti ingin buang air besar
dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai terlihat, vulva
akan lahirlah kepala dengan diikuti seluruh badan janin. Kala II pada
permulaan kala II, umumnya kepala janin telah masuk P.A.P ketuban yang
menonjol biasanya akan pecah sendiri. Apabila belum pecah, ketuban harus
dipecahkan. His datang lebih sering dan lebih kuat, lalu timbulla his mengedan.
lengan sampai batas siku. Kepala diangkat sedikit hingga dagu mengenai
punggung janin dan hanya satu kaki yang dirangkul, yaitu yang sebelah atas.
Apabila kepala janin telah sampai di dasar panggul, vulva mulai terbuka
(membuka pintu), rambut kepala kelihatan. Setiap kali his, kepala lebih maju,
tangan kanan beralaskan kain kasa atau kain doek steril supaya tidak terjadi
Episiotomi dilakukan jika perinium menipis dan kepala janin tidak masuk
lagi ke dalam vagina, yaitu dengan jalan mengiris atau menggunting perinium.
Ada 3 arah irisan, yaitu medialis, mediolateralis dan lateralis. Tujuan episiotomi
adalah supaya tidak terjadi robekan perinium yang tidak teratur dan robekan pada
m. spinchter ani yang jika tidak dijahit dan dirawat dengan baik akan
mendorong fundus uteri sewaktu ibu mengedan, tujuanya membantu tenaga ibu
uteri, atonia uteri, trauma organ-organ dalam perut, dan solusio plasenta.
bagian belakang kepala janin ke arah anus, tangan kanan di perinium. Dengan
ujung-ujung jari tangan kanan, dicoba mengait dagu janin untuk di dorong pelan-
pelan ke arah simfisis. Dengan pimpinan yang baik dan sabar, lahirlah kepala
dan dagu. Perhatikan apakah tali pusat melilit leher, kalau ada, lepaskan. Kepala
akan mengadakan putaran ke salah satu paha ibu. Lahirkan bahu depan dengan
menarik kepala ke arah anus (bawah), lalu bahu belakang dengan menarik pelan-
pelan ke arah simfisis (atas). Melahirkan badan, bokong, dan kaki lebih mudah,
Bayi baru lahir yang sehat dan normal akan segera menangis, menggerakkan
kaki dan tanganya. Bayi diletakkan dengan kepala lebih rendah, kira-kira
membuat sudut 30 derajat dengan bidang datar. Mulut dan hidung dibersihkan,
dan lendir diisap dengan pengisap lendir, tali pusat di klem pada 2 tempat: 5 dan
10 cm dari umbilikus, lalu digunting diantaranya. Ujung tali pusat pada bayi diikat
dengan pita atau benang atau klem plastik sehingga tidak ada pendarahan.
Lakukan pemeriksaan ulang pada ibu: kontraksi atau palpasi rahim, kandung
kemih penuh atau tidak. Kalau penuh, kandung kemih harus dikosongkan sebab
beberapa atau semua hal dibawah ini: Perubahan bentuk dan tinggi
teraba keras dengan fundus uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta
his pelepasan dan pengeluaran uri. Dalam waktu 5-10 menit plasenta
dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya
pengendalian tarikan pada tali pusat, dan pemijatan uterus segera setelah plasenta
lahir. Jika menggunakan manajemen aktif dan plasenta belum lahir juga dalam
waktu 30 menit, periksa kandung kemih dan lakukan kateterisasi, periksa adanya
dan periksa si ibu dengan seksama dan jahit semua robekan pada serviks dan
4. Kala IV
fundus uteri setiap 15 menit pad jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam
kedua. Jika kontraksi tidak kuat massase uterus sampai menjadi keras.
Periksa tekanan darah, nadi, kandung kemih dan perdarahan setiap 15 menit
pada jam pertama dan setiap 30 menit selama jam kedua. Selain itu perawat juga
hubungan ibu dan bayi. Sebagai permulaan dengan menyusui bayi karena
2008).
BAB III
PENUTUP
Asuhan kebidanan adalah aktivitas atau intervensi yang dilaksanakan oleh bidan kepada
klien, yang mempunyai kebutuhan atau permasalahan, khususnya dalam KIA atau KB. Asuhan
kebidanan adalah penerapan fungsi, kegiatan dan tanggungjawab bidan dalam memberikan
pelayanan kepada klien yang mempunyai kebutuhan dan/atau masalah kebidanan meliputi masa
kehamilan, persalinan, nifas, bayi dan keluarga berencana termasuk kesehatan reproduksi
perempuan serta pelayanan kesehatan masyarakat (Asrinah, dkk, 2017).
Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada
kehamilan cukup bulan (37 -42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala
yang berlangsung dalam 18 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Prawirohardjo,
2005).
D. Nulipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang dapat hidup di
I. Paritas adalah jumlah kelahiran bayi yang lalu yang dapat hidup di dunia luar
J. Parturient adalah seorang wanita yang sedang dalam persalinan atau dalam
inpartu
K. Peurpura adalah seorang wanita yang baru saja selesai melahirkan bayi.
L. Abortus adalah pengeluaran kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz Alimul.H. Pengantar Kebutuhan Dasar Munusia Aplikasi Konsep dan Proses
Keperawatan Jakarta. Salemba Medika 2011
Departemen Agama RI. AL-Quran Dan Terjemahannya. Jakarta : Toha putra. 2011.
Erlin Ika Sari Wulan. Jurnal Penelitian Asuhan Kebidanan Post Partum Dengan
Jannah, Nurul. Buku ajar asuhan kebidanan Kehamilan. Yongyakarta: C.V Andi
Offest. 2012.
Lilis indahswari, dkk. Jurnal penelitian Hubungan Pola Komsumsi D engan kejadian
Anemia prakonsepsi di RS Bhayangkara. Makassar
2011. http://pdf.documentslide.com/documents/hubungan-pola-
konsumsi-dengan- kejadian-anemia-pada-wanita-prakonsepsi-di-
kecamatan.html. Di akses tanggal 23 Mei 2017 pukul 23.18
wita.
Mangkuji Betty. Asuhan Kebidanan Tujuh Langkah Varney. Jakarta. Penerbit buku
kedokteran EGC. 2013
Maryunani, Anik. Biologi Reproduksi Dalam Kebidanan. Jakarta: CV Trans Info
Medika. 2010.
Nirwana, Ade Benih. Kapita Selekta Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika. 2011
Taufik. Buku Ajar Askeb 1 Kehamilan. Yogyakarta: Naha Medika. 2014. Nurhayati,
Medika. 2013.