DISUSUN OLEH
NIM P07224219040
tahun G1P0000
Mahasiswa,
NIM. P07224219040
Mengetahui,
bb
Rizki Amelia., S.Keb, Bd Sari Yuliati S.ST
NIP.198902202015032002 NIP.
KATA PENGANTAR
Laporan ini memuat dasar teori dan konsep manajemen asuhan kebidanan
pada ibu nifas fisiologis. Penulis yakin bahwa laporan ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, tidak lupa penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang-orang yang telah
membantu secara moril maupun materil dalam pembuatan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki kekurangan, untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif sehingga dapat
menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua. Amin.
NIM. P07224219040
DAFTAR ISI
Bab I Pendahuluan.............................................................................................................1
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................1
Bab IV Penutup.................................................................................................................31
Daftar Pustaka....................................................................................................................32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
dilakukan secara spontan beresiko rendah pada awal persalinan dan tetap
Indonesia dimana angka kematian Ibu bersalin yang masih cukup tinggi.
Keadaan ini disertai dengan komplikasi yang mungkin saja timbul selama
Target rasio kematian maternal di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102
per 100.000 kelahiran hidup. Rasio kematian maternal pada tahun 1997
adalah 390 kematian per 100.000 kelahiran hidup. Analisis yang tidak
pada SDKI 2002-2003 dan 228 kematian per 100 000 kelahiran hidup
pada SDKI 2007. Namun, angka ini meningkat pada SDKI 2012 menjadi
ibu (kematian ibu pada saat hamil, saat melahirkan dan nifas) seluruhnya
sebanyak 160 kasus dimana kasus kematian ibu hamil sebanyak 48 kasus,
kematian ibu bersalin sebanyak 55 kasus dan kematian ibu nifas sebanyak
mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu bersalin dan bayi baru
didasari oleh langkah langkah standar kerja dengan sistimatis dan holistik
uteri, laserasi jalan lahir, retentio plasenta, partus lama, dan asfiksia baru
lahir. Penyebab tertinggi kematian ibu saat ini adalah perdarahan pasca
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu menjelaskan konsep dasar persalinan serta dapat
melaksanakanasuhan kebidanan pada ibu bersalin fisiologis dengan
menggunakan pendekatan Manajemen Kebidanan menurut Varney.
2. Tujuan Khusus
Mahasiswa mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar teori Persalinan Normal
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada Ibu Bersalin
Normal
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada Ibu Bersalin Normal dengan
pendekatan varney yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian pada ibu bersalin fisiologis
2) Menginterpretasikan data dasar pada ibu bersalin fisiologis
3) Mengidentifikasikan diagnosa dan masalah potensial pada ibu
bersalin fisiologis
4) Mengidentifikasikan kebutuhan segera pada ibu bersalin fisiologis
5) Merancang intervensi pada ibu bersalin fisiologis
6) Melakukan implementasi
7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan
d. Mendokumentasikan asuhan dalam bentuk catatan SOAP
B. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Persalinan
Normal
Kala I Persalinan
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama :
Agama :
Suku/Bangsa :
Pendidikan :
makin rendah pendidikan ibu,maka makin
tinggi kematian bayi,sehingga diperlukan
penyuluhan. (Depkes.RI,1993:30).
Pekerjaan :
Pekerjaan seks komersial lebih rentan
terinfeksi HIV (Daili, 2013)
Alamat :
No. Register :
5. Riwayat Menstruasi
HPHT : Merupakan dasar untuk menentukan usia kehamilan dan
perkiraan taksiran partus (Varney,2006)
Riwayat Menstruasi : Siklus. lama. jumlah
Wanita seringkali keliru mengartikan bercak darah akibat
implantasi sebagai periode menstruasi, meski menstruasi ini sangat
berbeda dari menstruasi yang biasa ia alami (Varney, 2006)
6. Riwayat Obstetri
No Suami Ank UK Peny Jenis Pnlg Tmpt Peny JK BB/ H M Abnor Laktasi Peny
PB malitas
8. Riwayat Kontrasepsi
Riwayat penggunaan kontrasepsi, meliputi jenis kontrasepsi yang
pernah digunakan, lama pemakaian dan jarak antara pemakaian
terakhir dengan kehamilan
9. Pola Fungsional Kesehatan
Pola Keterangan
Kebanyakan wanita saat persalinan tidak menginginkan untuk
Nutrisi makan. Namun, cairan yang adekuat harus disediakan untuk
mencegah terjadinya dehidrasi. (Christine, 2016).
Pada kala I, sering buang air kecil akibat rasa tertekan di area
Eliminasi pelvis dan pada kala II, adanya desakan mengejan seperti
dorongan ingin buang air besar (Varney,2008)
Kebiasaan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda vital :
Tekanan darah : 110/70 mmHg-120/80 mmHg,
<140/90 mmHg
(Salmah,2016) Peningkatan sistolik 10-
20 mmHg dan diastolik rata-rata 10
mmHg masih dianggap normal
(Varney,2007)
Antropometri :
Tinggi Badan : >145 cm
Tinggi Badan ibu kurang dari 145 cm
dapat dicurigai terjadinya kesempitan
panggul (Varney,2008)
Kenaikan Berat Badan : ≤ 15 kg, penambahan berat
badan lebih dari 15 kg dapat
mengindikasi ibu mengalami PEB, DM
dan janin makrosomia (Varney,2006)
Ukuran lila : >23,5 cm, ukuran lila kurang dari
23,5 mengindikasikan status gizi
buruk pada ibu hamil (Varney,2006)
2. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi
Leopold I :
Tinggi fundus uteri dengan
menggunakan jari, biasanya pada UK
aterm TFU pertengahan pusat-
Processus Xypoideus. Pada fundus
teraba lunak, kurang bulat, kurang
melenting (bokong janin)
Leopold II :
Teraba keras memanjang seperti
papan diabdomen sebelah kanan/kiri
ibu (punggung janin) dan bagian
terkecil janin diabdomen sebaliknya.
Leopold III :
Untuk menentukan bagian janin yang
berada pada bagian SBR dan sudah
masuk PAP atau belum
Leopold IV :
Bagian terendah janin sebagian
kecil/besar sudah melewati PAP
(Konvergen/ Divergen)
TBJ :
TFU (cm) diukur dengan pita pengukur
kemudian dimasukkan ke dalam
Rumus Johnson (hanya jika presentasi
kepala)
TBJ (gr) = (TFU-11)x155, jika kepala
sudah masuk ke dalam panggul
TBJ (gr) = (TFU-12)x155, jika kepala
masih diatas spina ischiadika
Penurunan kepala dengan perlimaan
: < 5/5 pada Primi
pada kala 1 persalinan, kepala
seharusnya sudah masuk ke dalam
rongga panggul. Bila ternyata kepala
memang tidak dapat turun, mungkin
bagian terbawah janin (kepala) terlalu
besar dibandingkan dengan diameter
pintu atas panggul (CPD) (APN,2013)
Auskultasi
Abdomen : DJJ : terdengar jelas, teratur,
frekuensi 120-160 x/menit, interval
teratur tidak lebih dari 2 punctum
maximal(Mochtar,2011)
Daerah/letak DJJ : kuadran
kiri/kanan bawah bawah abdomen ibu
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan His
His Kala I : His belum begitu kuat datangnya 10-15 menit
tidak begitu mengganggu ibu interval menjadi lebih
pendek kontraksi kuat dan lama (Varney,2007) His
dianggap adekuat jika terjadi ≥ 3x dalam 10 menit
dan berlangsung selama ≥ 40 detik
Pemeriksaan Dalam
Tanggal :
a. Vulva Vagina : Tidak ada massa abnormal
b. Portio : effacement 0-100%
c. Pembukaan : 0-3 cm : Fase laten
3-4 cm : Fase aktif, akselerasi
4-9 cm : Fase aktif, dilatasi
maksimal
9-10 cm : Fase aktif, deselerasi
d. Ketuban
U : Selaput ketuban masih utuh (belum pecah)
J : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
jernih
M : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur mekonium
D : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban
bercampur darah
K : Selaput ketuban sudah pecah tetapi air ketuban
sudah tidak mengalir lagi
e. Presentasi : Belakang kepala
f. Denominator : UUK (Oksiput)
g. Posisi : Uuk kiri depan (LOA)/ UUK kanan depan
(ROA)
h. Hodge : Hodge I-III
4. Pemeriksaan Penunjang
- Pemeriksaan Laboratorium
Kadar Hb normal : > 11 gr%
Hb meningkat rata-rata 1,2 gr%
selama persalinan (Varney,2007)
Sel Darah Putih : Meningkat secara progresif pada
kala I persalinan, ± 5000-15.000
pada saat pembukaan lengkap
Waktu koagulasi darah berkurang
dan terdapat peningkatan fibrinogen
plasma (Varney,2007)
Albumin dan reduksi urine negative (Sulaiman,2011)
- Pemeriksaan USG : Janin Intrauterine
V. INTERVENSI
1. Jelaskan hasil pemeriksaan !
Rasional : Penjelasan mengenai hasil pemeriksaan
merupakan hak klien dan keluarga (Varney,2007)
2. Lakukan observasi kala I !
a. Tiap 30 menit, pantau DJJ, nadi dan kontraksi uterus
Rasional : DJJ dan nadi ibu diperiksa untuk memastikan
kondisi ibu dan janin baik. Kontraksi uterus
dipantau untuk memudahkan petugas dalam
pengambilan tindakan selanjutnya (JNPK-KR,2013)
b. Tiap 2 jam, suhu tubuh dan volume urine ibu
Rasional : Peningkatan suhu tubuh dapat menunjukan proses
infeksi dan dehidrafi (Varney,2007) Kandung kemih
yang penuh berpotensi untuk menghambat proses
persalinan dan penurunan kepala (JNPK-KR,2013)
c. Tiap 4 jam, pembukaan serviks, penurunan kepala, keadaan
ketuban, molase dan tekanan darah ibu
Rasional : Merupakan indikator untuk pengambilan tindakan
selanjutnya (JNPK-KR,2013)
3. Lakukan pencegahan infeksi sesuai standar PI !
Rasional : PI adalah bagian yang esensial dari semua asuhan
yang diberikan kepada ibu dan bayi baru lahir
karena dapat menurunkan kesakitan dan kematian
ibu dan bayi baru lahir. Upaya dan keterampilan
untuk melaksanakan prosedur PI secra baik dan
benar juga dapat melindungi penolong persalinan
terhadap resiko infeksi (JNPK-KR.2013)
4. Anjurkan ibu untuk miring kiri dan tidak berbaring terlentang lebih
dari 10 menit !
Rasional : Jika ibu berbaring terlentang maka berat uterus dan
isinya akan menekan vena cava inferior. Hal ini
akan mengakibatkan turunnya aliran darah dari
sirkulasi ibu keplasenta. Kondisi seperti ini dapat
menyebabkan hipoksia atau kekurangan oksigen
pada janin. Selain itu, posisi terlentang berhubungan
dengan gangguan terhadap proses persalinan
(Enkin, et, al, 2000 dalam JNPK-KR,2013)
5. Anjurkan ibu untuk mengosongkan kandung kemihnya !
Rasional : Kandung kemih yang penuh berpotensi untuk
memperlambat
proses persalinan (Varney,2007)
6. Ajarkan ibu melakukan teknik nafas dalam pada waktu His !
Rasional : Latihan nafas dalam merupakan upaya relaksasi
yang dpat mengurangi ketegangan dan rasa nyeri
terutama saat terjadi kontraksi (Varney,2007)
7. Anjurkan ibu tetap mendapat asupan selama persalinan dan proses
kelahiran bayi !
Rasional : Dehidrasi dapat memperlambat kontraksi dan atau
membuat kontraksi menjadi tidak teratur dan kurang
efektif (JNPK-KR,2013)
8. Berikan KIE tentang proses persalinan normal !
Rasional : Persalinan adalah saat yang menegangkan dan
dapat menggugah emosi. Dengan memberikan
pengertian tentang proses persalinan ibu akan
berupaya mengatasi gangguan emosionalnya
(Varney,2007)
9. Berikan support mental/ dukungan psikologis pada ibu untuk
menghadapi proses persalinan !
Rasional : Hasil persalinan yang baik ternyata erat
hubungannya dengan dukungan dari keluarga yang
mendampingi ibu selama proses persalinan (Enkin,
et, al, 2015). Dengan adanya suami dan anggota
keluarga yang berperan aktif dalam mendukung ibu
dapat sangat membantu memberi kenyamanan pada
ibu (JNPK-KR,2014)
10. Siapkan peralatan, bahan dan obat-obatan esensial untuk menolong
persalinan!
Rasional : Sebagai pemeriksaan kelengkapan alat untuk
proses persalinan serta sebagai alat pelindung diri
(Doengoes,2014)
11. Dokumentasi hasil pemantauan kala I pada partograf !
Rasional : Partograf adalah alat bantu untuk memantau
kemajuan Kala I persalinan dan informasi untuk
membuat keputusan klinik. Dokumentasi
menggunakan partograf memudahkan untuk
pengambilan keputusan dan rencana asuhan
selanjutnya (JNPK-KR,2014)
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilaksananakan dengan efisien dan aman sesuai
dengan rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh
klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah diberikan. Evaluasi
didokumentasikan dalambentuk SOAP
Kala II Persalinan
I. PENGKAJIAN
A. Data Subjektif
- Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi
- Ibu merasakan adanya peningkatan tekanan pada rektum/
vaginanya
B. Data Objektif
- Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tekanan Darak : 110/70-120-80 mmHg, < 140/90
mmHg (Salmah,2006) tekanan darah
dapat meningkat lagi 15-25 mmHg
selama kala II
Nadi : 60-100 x/menit, frekuensi
meningkat disertai takikardi ketika
mencapai puncak saat persalinan
(Varney,2007)
Suhu Tubuh : 36,5-37,5o C, peningkatan suhu
tertinggi yang masih dianggap
normal adalah 1-2oC (Varney,2007)
Pernapasan : 16-24x/menit, peningkatan
frekuensi pernapasan mencerminkan
peningkatan metabolisme yang
terjadi saat proses persalinan
(Varney,2006)
- Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Genitalia : Adanya tanda gejala kala II
o Meningkatnya pengeluaran lendir
bercampur darah
o Perineum tanpak menonjol
o Vulva dan sfingter ani membuka
(JNPK-KR,2014)
- Pemeriksaan Khusus
Observasi His : His dianggap adekuat jika terjadi ≥ 3x
dalam 10 menit dan berlangsung selama ≥
40 detik
- Pemeriksaan Dalam
Tanggal : Jam : Oleh :
a) Vulva/vagina : Tidak ada massa abnormal
b) Portio : effacement 100%
c) Pembukaan : 10cm
d) Ketuban
U : Selaput ketuban masih utuh (belum pecah)
J : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban jernih
M : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur
mekonium
D : Selaput ketuban sudah pecah dan air ketuban bercampur
darah
K : Selaput ketuban sudah pecah tetapi air ketuban sudah
tidak mengalir lagi
e) Presentasi : Belakang kepala
f) Denominator : UUK (Oksiput)
g) Posisi : UUK kiri depan (LOA)/ UUK kanan depan
(ROA)
h) Hodge : III-IV
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Ibu masih merasakan adnya kontraksi uterus
B. Data Obyektif
- Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tekanan Darah : 11-/70-120/80 mmHg, < 140/90
mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Suhu tubuh : 36,5-37,5o C
Pernafasan : 16-24 x/menit
- Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Genitalia : Adanya tanda pelepasan plasenta
Tampak tali pusat memanjang,
adanya semburan darah secara
mendadak dan singkat (JNPK-
KR,2014)
- Data Bayi
Bayi telah lahir, tanggal : Jam :
Jenis kelamin :
Hasil penilaian sepintas :
2) Apakah bayi cukup bulan ?
3) Apakah air ketuban jernih, tidak bercamppur mekonium ?
4) Apakah bayi menangis kuat dan atau bernapas tanpa kesuliatan
?
5) Apakah bayi bergerak aktif (JNPK-KR,2008)
II. INTERPRETASI DATA DASAR
Diagnosis : Papah Kala III Persalinan Normal
Masalah : Tidak ada
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilaksananakan dengan efisien dan aman sesuai dengan
rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah diberikan. Evaluasi didokumentasikan
dalambentuk SOAP
Kala IV Persalinan
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
B. Data Obyektif
- Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital
Tekanan darah : 110/70-120/80 mmHg, <140/90
mmHg
Nadi : 60-100 x/menit
Suhu Tubuh : 36,5-37,5oC, suhu ibu berlanjut
sedikit meningkat, tetapi biasanya
<38oC
(Varney,2007)
Pernapasan : 16-24 x/menit
- Pemeriksaan Fisik
Inspeksi : Abdomen : Tampak mengecil
Genitalia : Ada/tidak laserasi, tidak ada memar
ataupun hematoma (Varney,2007)
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilaksananakan dengan efisien dan aman sesuai dengan
rencana asuhan yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan
seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau
anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan
asuhan kebidanan yang telah diberikan. Evaluasi didokumentasikan
dalambentuk SOAP
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Pelayanan berupa konseling perlu ditingkatkan sebagai pelayanan yang
berbentuk asuhan sayang ibu.
2. Diharapkan bidan dapat terus memotivasi untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilannya.
DAFTAR PUSTAKA
17.35 Wite.