Tugas ini diampu oleh Rizky Amelia, S.ST, M. Kes yang disusun
oleh :
Laporan Kasus KB di PMB Ida Royani, S.Tr. Keb, telah disahkan oleh
pembimbing pada:
Hari :
Tanggal :
Mengetahui,
Pembimbing Institusi
I. PENGKAJIAN
Tanggal : 8 Februari 2022
Jam : 09.00 WIB
II. IDENTITAS PASIEN
Identitas Pasien Identitas Suami
Nama : Ny. G Nama : Tn.K
Umur : 28 tahun Umur :25 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMP Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta
Suku bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa
Alamat : Goito 3/1 Alamat :Bandungrejo 3/1
2. Riwayat Menstruasi
Menarche : 13 tahun Nyeri Haid : Tidak ada nyeri
Siklus : 28 hari Banyaknya :2-3x ganti
pembalut/hari
Lama : 6-7 hari HPHT : 15 Mei 2018
Warna darah : Merah kecoklatan
Keluhan : Tidak ada keluhan
3. Riwayat Perkawinan : Sah, menurut hukum dan agama
Umur Waktu Nikah : 20 tahun Lama Nikah :10
tahun
Perkawinan ke :1 Jumlah Anak : 2
4. Riwayat Kesehatan:
a) Sekarang :
Ibu mengatakan tidak sedang menderita suatu penyakit dan tidak
sedang menjalani pengobatan tertentu.
b) Yang lalu :
Ibu mengatakan tidak pernah dirawat inap di rumah sakit
c) Keluarga :
Ibu mengatakan dalam keluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat penyakit menular seperti hepatitis, HIV, TBC, dll maupun
riwayat penyakit menular seperti asma, jantung, hipertensi, DM,
dll.
5. Riwayat Kehamilan , Persalinan dan nifas :
Anak Umur Ab Jenis Penolon Komplikasi Nifas BBL Keadaan Anak
ke Kehamilan Partus g (Kg) Hidup Mati
Umur JK Umur JK
1 39 mgg - Spontan Bidan Tidak ada Normal 3,2 10 th P - -
2 38 mgg - Spontan Bidan Tidak ada Normal 3,0 6 th P - -
6. Riwayat KB :
Suntik KB 3
2 tahun Tidak ada
Bulan
7. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari:
a. Pola Nutrisi : Ibu makan 3x sehari, porsi 1 piring sedang, menu nasi, dengan
lauk nabati (tahu, tempe) dan hewani (telur, daging, ikan), sayur dan buah
bervariasi. Minum6-7 gelas sehari
b. Pola Eliminasi : Ibu BAK 4-5 x/hari warna kuning jernih dan Ibu BAB
1x/hari konsistensi lunak, warna kuning kecoklatan
c. Pola aktivitas : Ibu mengatakan melakukan aktivitas sehari-harinya mengerjakan
pekerjaan rumah tangga seperti memasak, mencuci, dan mengurus anak serta
suami
d. Pola istirahat : Ibu tidur siang 2 jam sehari dan tidur malam 7 jam
e. Pola sexual : Ibu mengatakan melakukan hubungan seksual 2 kali dalam
seminggu dan tidak ada keluhan
f. Pola higiene : Ibu mandi 2x sehari, keramas 3x/minggu, gosok gigi 2x/hari, ibu
rajin membersihkan alat genetalia saat mandi dan sehabis BAK/BAB
g. Psiko, social, spiritual, cultural : Ibu mengatakan ber-KB sesuai keinginan
sendiri, suami dan keluarga mendukung keputusan ibu ber-KB, hubungan ibu
dengan suami, keluarga dan masyarakat baik, ibu rajin menjalankan ibadah
sesuai agama yang dianut, ibu tidak menganut pantangan yang merugikan
kesehatan dan lingkungan tempat tinggal ibu tidak melarang untuk ber-KB
h. Data Psikologis :Ibu merasa yakin untuk menggunakan alat kontrasepsi
implant sebagai alat kontrasepsi jangka panjang dan tidak ada paksaan dalam
menggunakan KB implant ini.
i. Pola Kebiasaan Hidup sehat : Ibu mengatakan tidak merokok, tidak
mengkonsumsi minuman beralkohol dan narkoba.
j. Data Psikososial : Hubungan dengan suami/ keluarga/ masyarakat baik
k. Pengetahuan ibu tentang KB (jenis, manfaat dan efek samping):
1) Ibu tahu tentang kontrasepsi sebagai alat untuk mencegah kehamilan
2) Ibu mengetahui macam-macam alat kontrasepsi seperti KB pil, KB suntik,.
IUD, Implant
3) Ibu belum mengetahui efek samping penggunaan KB Implant
III.DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum:
Keadaan umum : Baik Kesadaran : Composmentis
Tensi : 120/70 mmHg Nadi : 78 x/mnt
Suhu /T : 36,5oC RR : 24x/mnt
BB : 50 kg
2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Mesocephal, kulit kepala bersih, rambut hitam
Muka : Tidak ada oedema, konjungtiva tidak anemis, sklera
putih
Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
Dada : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Perut : Tidak ada pembesaran hepar dan limpa, tidak ada
nyeri tekan
Ekstremitas : Simetris ,Tidak ada oedema pada tangan dan
kaki ,tidak ada varices, ujung kuku tidak pucat.
Genetalia : Tidak ada oedema, tidak ada perdarahan abnormal
Anus : Tidak ada hemorroid.
3. Pemeriksaan penunjang:
HCG Urine :Tidak dilakukan
Hb : Tidak dilakukan
IV. ANALISA
Ny. M Umur 30 tahun, P2A0 Akseptor Baru KB Implant
V. PENATALAKSANAAN
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik.
Hasil : ibu mengetahui kondisinya baik
b. Menjelaskan keuntungan KB implan
Hasil : ibu mengetahui keuntungan KB implan, yaitu dapat digunakan dalam
jangka waktu panjang, dan tidak mengganggu pemberian ASI.
c. Menjelaskan kerugian KB implan dan efek sampingnya.
Hasil : ibu mengetahui kerugian KB implan, yaitu tidak mencegah dari infeksi
menular seksual dan efek sampingnya yaitu menstruasi tidak teratur dan jangka waktu
haid lebih lama.
d. Menjelaskan pada ibu cara pemasangan implan.
Hasil : ibu mengetahui bahwa cara pemasangan implan adalah dengan
menusukkan dan memasukkan alat yang berisi obat hormonal ke lengan sebelah kiri
atas.
e. Memberikan surat persetujuan (informed consent) pada ibu.
Hasil : ibu berkenan menandatangani lembar informed consent.
f. Meminta ibu berbaring di atas tempat tidur
Hasil : ibu bersedia melaksanakan anjuran
g. Memakai sarung tangan steril
Hasil : Sarung tangan telah terpasang
h. Mengusap daerah yang akan dipasang implant dengan kassa betadin kemudian kassa
alkohol dengan arah melingkar dari dalam ke luar
Hasil : Daerah yang akan diinsisi telah terdesinfeksi
i. Memberi anestesi pada lengan kiri bagian atas (10 cm dari siku) yaitu Lidocain 10%
sebanyak 3cc.
Hasil : Anestesi sudah masuk
j. Memberikan (memasang) alat kontrasepsi implan pada lengan kiri bagian atas (bagian
yang telah dianestesi)
Hasil : Alat kontrasepsi implan telah terpasang.
k. Menutup luka bekas jarum dengan band aid dan menutupnya dengan kasa.
Hasil : Luka bekas jarum sudah tertutup dengan band aid dan kasa.
l. Memberikan ibu konseling pasca pemasangan implan.
Hasil : Ibu mengetahui bahwa setelah pemasangan implan, sebaiknya luka tidak
terkena air selama 3 hari dan sebaiknya ibu menghindari mengangkat barang-barang
yang berat.
m. Memberi tahu ibu masa kerja dari alat kontrasepsi implan.
Hasil : Ibu mengetahui masa kerja alat kontrasepsi implan, yaitu 3 tahun.
n. Memberi tahu ibu untuk melepas implannya 3 tahun lagi dengan datang ke pelayanan
KB.
CATATAN PERKEMBANGAN
P=
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan
bahwa ibu dalam kondisi normal.
Hasil: Ibu terlihat senang mendengar
hasil pemeriksaan baik
b.Memberi tahu ibu tentang efek
samping penggunaan KB Implant
yaitu :
Terjadi keterlambatan haid yang
sebelumnya teratur, kemungkinan
telah terjadi kehamilan
Nyeri perut bagian bawah yang
hebat, kemungkinan terjadi
kehamilan ektopik
Terjadi perdarahan yang banyak
dan lama
Adanya nanah atau perdarahan
pada bekas insersi Implant.
Ekspulasi batang implant (Norplan)
Sakit kepala migrant, sakit kepala
berulang yang berat, atau
penglihatan menjadi kabur.
Hasil :ibu mengerti efek samping
penggunaan kb implant.
c. Menjelaskan pada ibu kembali
keterbatsan KB Implant yaitu :
Nyeri kepala
Peningkatan/penurunan berat badan
Nyeri payudara
Perasaan mual
Pening/pusing kepala
Perubahan perasaan (mood) atau
kegelisahan (nervousness)
Membutuhkan tindak pembedahan
minor untuk insersi dan pencabutan
Tidak memberikan efek protektif
terhadap PMS termasuk AIDS
Klien tidak dapat menghentikan
sendiri pemakaian kontrasepsi ini
sesuai dengan keinginan, akan tetapi
harus pergi ke klinik untuk
pencabutan
Efektifitasnya menurun bila
menggunakan obat-obat tuberkulosis
(rifampisin) atau obat epilepsi
(fenitoin dan barbiturat)
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit
lebih tinggi (1,3 per 100.0000
perempuan per tahun)
Hasil : ibu mengerti keterbatasan kb
implant.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pembahasan laporan ini akan menganalisa asuhan kebidanan yang diberikan kepada Ny. M , usia
30 tahun P2 A0 Aseptor KB Implant. pada KB berdasarkan teori yang ada.
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
1) Identitas
Identitas pasien berisi nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, dan alamat.
(Puspitasari, 2014)menyebutkan nama pasien perlu dikaji untuk menciptakan
kepercayaan antara pemberi asuhan dengan pasien dan membedakan jika ada
kesamaan nama dengan pasien yang lain, umur dikaji untuk mengetahui adanya
resiko yang berhubungan dengan umur, karena jika umur pasien kurang dari 20
tahun atau lebih dari 35 tahun masa reproduktif baik, dalam hal ini Ny. A berusia
30 tahun maka usia tersebut termasuk kategori usia reproduktif.
2) Keluhan utama
Data ini digunakan untuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu secara fisik
maupun psikologis sehingga klien datang ke tenaga kesehatan, mengidentifikasi
keluhan tersebut fisiologis/patologis, dan mendeteksi adanya tanda bahaya atau
komplikasi yang mungkin muncul (Mangkuji, Ginting, Suswaty, Lubis, &
Wildan, 2012). Pada kasus Ny. M mengatakan tidak ada keluhan, Ny. M ingin
pasang kb implant.
b. Data Obyektif
Pemeriksaan Status Present dan Obstetrikus
Pemeriksaan status present juga dilakukan dengan lengkap mulai dari head to
toe. Tanda-tanda infeksi juga tidak ditemukan pada pasien dapat dilihat dari suhu
tubuh pasien dalam keadaan normal 36,2oC, tekanan darah pasien 120/80 mmHg
tidak ditemukan adanya kelainan atau abnormalitas yang mengarah pada gangguan
reproduksi. Sedangkan pemeriksaan obstretrikus dilakukan untuk menemukan
kelainan berkaitan dengan masa nifas ini.
2. Analisa
Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosis atau masalah
dan kebutuhan klien berdasarkan interpretasi yang benar atas dasar data-data yang telah
dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga ditemukan
masalah atau diagnosis yang spesifik (Mangkuji, Ginting, Suswaty, Lubis, & Wildan,
2012). Diagnosis pada Ny. M , usia 30 tahun P2 A0 Aseptor KB Implant.
3. Penatalaksanaan
Berdasarkan pengkajian yang telah dilakukan pada Ny. M tanggal 14 November 2020,
penatalaksanaan yang diberikan yaitu :
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa kondisi ibu baik.
Hasil : ibu mengetahui kondisinya baik
b. Menjelaskan keuntungan KB implan
Hasil : ibu mengetahui keuntungan KB implan, yaitu dapat digunakan dalam
jangka waktu panjang, dan tidak mengganggu pemberian ASI.
Menurut penelitian Haslan (2020) Implant adalah salah satu jenis kontrasepsi yang
berupa susuk yang terbuat dari sejenis karet silastik yang berisi hormon, dipasang
pada lengan atas. KB implan dapat menimbulkan gangguan menstruasi yaitu tidak
dapat menstruasi dan terjadi perdarahan yang tidak teratur, berat badan bertambah,
menimbulkan jerawat, ketegangan payudara, Liang senggama terasa kering. Tujuan
dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan KB implant
terhadap berat badan dan siklus haid pada akseptor KB di UPT Puskesmas Ajangale.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara penggunaan implan
dengan berat badan akseptor dengan hasil uji chi square diperoleh nilai p = 0,015.
Ada hubungan antara penggunaan implan dengan siklus menstruasi akseptor. Dengan
hasil uji chi square diperoleh p-value = 0,001. Ada hubungan antara penggunaan
implan dengan Berat dan Siklus haid akseptor.
c. Menjelaskan kerugian KB implan dan efek sampingnya.
Hasil : ibu mengetahui kerugian KB implan, yaitu tidak mencegah dari infeksi
menular seksual dan efek sampingnya yaitu menstruasi tidak teratur dan jangka
waktu haid lebih lama.
d. Menjelaskan pada ibu cara pemasangan implan.
Hasil : ibu mengetahui bahwa cara pemasangan implan adalah dengan
menusukkan dan memasukkan alat yang berisi obat hormonal ke lengan sebelah kiri
atas.
e. Memberikan surat persetujuan (informed consent) pada ibu.
Hasil : ibu berkenan menandatangani lembar informed consent.
f. Meminta ibu berbaring di atas tempat tidur
Hasil : ibu bersedia melaksanakan anjuran
g. Memakai sarung tangan steril
Hasil : Sarung tangan telah terpasang
h. Mengusap daerah yang akan dipasang implant dengan kassa betadin kemudian kassa
alkohol dengan arah melingkar dari dalam ke luar
Hasil : Daerah yang akan diinsisi telah terdesinfeksi
i. Memberi anestesi pada lengan kiri bagian atas (10 cm dari siku) yaitu Lidocain 10%
sebanyak 3cc.
Hasil : Anestesi sudah masuk
j. Memberikan (memasang) alat kontrasepsi implan pada lengan kiri bagian atas
(bagian yang telah dianestesi)
Hasil : Alat kontrasepsi implan telah terpasang.
k. Menutup luka bekas jarum dengan band aid dan menutupnya dengan kasa.
Hasil : Luka bekas jarum sudah tertutup dengan band aid dan kasa.
l. Memberikan ibu konseling pasca pemasangan implan.
Hasil : Ibu mengetahui bahwa setelah pemasangan implan, sebaiknya luka tidak
terkena air selama 3 hari dan sebaiknya ibu menghindari mengangkat barang-barang
yang berat.
m. Memberi tahu ibu masa kerja dari alat kontrasepsi implan.
Hasil : Ibu mengetahui masa kerja alat kontrasepsi implan, yaitu 3 tahun.
Memberi tahu ibu untuk melepas implannya 3 tahun lagi dengan datang ke pelayanan
KB
Pada pembahasan catatan perkembangan tanggal 17 November 2020 dapat diketahui bahwa
keluhan ibu adalah nyeri luka jahitan berkurang. Data obyektif meliputi :
- KU : Baik
Kesadaran: Composmentis
- TTV :
TD: 120/80 mmHg
N : 80x/menit
P : 20x/menit
T : 36,4oC
Luka Implant sudah mulai mongering, tidak ada rasa nyeri, tidak ada tanda-
tanda infeksi pada luka
Selanjutnya analisa pada Ny. M ini analisanya adalah Ny. M , usia 30 tahun , P2A0,
Aseptor KB Implant. Setelah ditegakkan analisa lalu diberikan penatalaksanaan pada Ny. M
diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bahwa ibu dalam kondisi normal.
Hasil: Ibu terlihat senang mendengar hasil pemeriksaan baik
b.Memberi tahu ibu tentang efek samping penggunaan KB Implant yaitu :
Terjadi keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi
kehamilan
Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik
Terjadi perdarahan yang banyak dan lama
Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi Implant.
Ekspulasi batang implant (Norplan)
Sakit kepala migrant, sakit kepala berulang yang berat, atau penglihatan menjadi
kabur.
Hasil :ibu mengerti efek samping penggunaan kb implant.
c. Menjelaskan pada ibu kembali keterbatsan KB Implant yaitu :
Nyeri kepala
Peningkatan/penurunan berat badan
Nyeri payudara
Perasaan mual
Pening/pusing kepala
Perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan (nervousness)
Membutuhkan tindak pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan
Tidak memberikan efek protektif terhadap PMS termasuk AIDS
Klien tidak dapat menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan
keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan
Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis (rifampisin)
atau obat epilepsi (fenitoin dan barbiturat)
Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.0000 perempuan
per tahun)
Hasil : ibu mengerti keterbatasan kb implant.
DAFTAR PUSTAKA
Hasliana Haslan, Indryani. 2020. Hubungan Penggunaan KB Implant dengan Berat Badan dan
Siklus Haid Akseptor KB. Akademi Kebidanan Bina Sehat Nusantara
Mangkuji, B., Ginting, I., Suswaty, Lubis, S., & Wildan. (2012). Asuhan Kebidanan : 7 Langkah
SOAP. Jakarta: EGC.
Puspitasari, D. (2014). Asuhan Kebidanan Komprehensif. Purwokerto: DIII Kebidanan UMP.