Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN

PEMBERIAN VAKSIN BCG (BASILLUS CALMETTE GUERIN)

Laporan Praktikum Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan


Anak 1

Dosen Pengampu : Ns. Septi Wardani, M.Kep

Disusun Oleh :

EVI FAJARWATI

18.0603.0028

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

2020
LAPORAN PENDAHULUAN PEMBERIAN VAKSIN BCG

A. DEFINISI
Bacillus Calmette Guerin adalah vaksin hidup yang dibuat dari Mycobacterium
bovis yang dibiak berulang selama 1-3 tahun sehingga didapatkan hasil yang
tidak virulen tetapi masih mempunyai imunogenitas. Vaksin BCG
menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin, tidak mencegah infeksi
tuberkulosis tetapi mengurangi risiko terjadi tuberkulosis berat seperti
meningitis TB dan tuberkulosis milier (Ranuh,2018,p.132).

Vaksin Pemberian Dosis Umur Cara Pemberian

0,05 0-11 Intrakutan tepat di insersio


BCG 1 kali
cc bulan muskulus deltoideus kanan.

B. TUJUAN
1. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular.
2. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit menular.
3. Imunisasi menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan mortalitas
(angka kematian) pada balita.
4. Menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit TBC pada anak.

C. INDIKASI
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberculosis pada anak/bayi.

D. KONTRAINDIKASI
1. Adanya penyakit kulit yang berat/menahun seperti: eksim, furunkulosis dan
sebagainya.
2. Mereka yang sedang menderita TBC.

E. ALAT DAN BAHAN


1. Spuit disposable 2,5 cc dan jarumnya.
2. Vaksin BCG dan pelarutnya.
3. Kapas alcohol dalam tempatnya
4. Sarung tangan

F. PEMBEIAN VAKSIN BCG


1. Sebelum disuntikkan vaksin BCG harus dilarutkan terlebih dahulu.
Melarutkan dengan menggunakan alat suntik steril (ADS 5 ml).
2. Dosis pemberian 0,05 sebanyak 1 kali.
3. Disuntikkan secara intra kutan di daerah lengan kanan atas dengan
menggunakan ADS 0,05 ml.
4. Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan sebelum lewat 3 jam.

G. PROSEDUR KERJA
1. Mengucapkan salam, menyapa orang tua, dan memperkenalkan diri
2. Menanyakan dan mencatat identitas anak (nama pasien dan orang tua, usia,
tanggal lahir pasien, alamat dan nomor telepon)
3. Mengecek imunisasi yang sudah didapat
4. Menanyakan KIPI sebelumnya
5. Menanyakan kontra indikasi
6. Melakukan pemeriksaan fisik
7. Menjelaskan vaksin yang akan diberikan dan cara pemberiannya
8. Menjelaskan manfaat vaksin
9. Menjelaskan kemungkinan KIPI dan tatalaksana
10. Mengambil vaksin yang benar, mengecek tanggal kadaluarsa
11. Melihat VVM ( Vaccine Vial Monitor) dan uji kocok
12. Mencuci tangan
13. Menyiapkan jarum suntik dan spoit steril yang sesuai
14. Mengambil vaksin dengan dosis yang benar
15. Membuang udara
16. Memposisikan anak dengan benar Posisi anak duduk di pangkuan orang
tua, dipeluk menghadap ke dada orang tua. Tangan/ kaki yang akan disuntik
dipegang oleh orang tua. Tangan/ kaki yang tidak disuntik diusahakan
dijepit di ketiak atau di antara kedua paha orangtua.
17. Desinfeksi kulit sebelum penyuntikan
18. Menyuntik di tempat yang benar
19. Menyuntik dengan sudut yang benar Intrakutan
a) Pegang anak dengan tangan kiri kita sedemikian rupa, sehingga tangan
kiri kita berada di bawah lengannya; ibu jari dan jari-jari lainnya
mengelilingi lengan anak dan meregangkan kulit.
b) Pegang spuit dengan tangan kanan, dengan lubang jarum menghadap ke
atas.
c) Posisikan spuit hampir sejajar dengan kulit anak kemudian masukkan
jarum ke dalam kulit.
d) Pegang plunger di antara jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan.
Tekan plunger dengan ibu jari, suntikkan vaksin dan keluarkan jarum.
Membuang limbah dengan benar
e) Letakkan jarum dan suntik di kotak buangan khusus
f) Jangan menutup kembali jarumnya atau mencopot jarum dari spuit
g) Bakarlah jika kotak tersebut sudah penuh
h) Kubur sisa bakaran
i) Melakukan pencatatan
j) Tanggal, bulan, dan tahun kunjungan
k) Lokasi penyuntikan
l) Nama vaksin yang diberikan, merk dagang, no batch
20. Menjelaskan kepada keluarga tanggal dan waktu vaksinasi berikutnya
21. Mencuci tangan setelah tindakan
DAFTAR PUSTAKA

Ranuh, I.G.N., Suyitno, H., Hadinegoro, S.R., Kartasasmita, C.B.,


Ismoedijanto, Soedjatmiko. 2011. Pedoman Imunisasi di Indonesia. Jakarta :
Satgas Imunisasi IDAI
Dwiastuti, P., Prayitno, N., 2013. Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
Pemberian Imunisasi BCG di Wilayah Puskesmas UPT Cimanggis Kota Depok
Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1), Semarang.
Arista, D. & Hosana, 2016. Hubungan Tingkat Pendidikan, Dukungan
Keluarga dan Peran Tenaga Kesehatan Dengan Riwayat Pemberian Imunisasi
Dasar pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Paal V Kota Jambi Tahun 2016.
Scientia Journal, Volume 5 No. 2, pp. 157-166
Dinkes Jateng, 2015. Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah 2015. Semarang
: Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah.
Dwiastuti, P. & Prayitno, N., 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Pemberian Imunisasi BCG Di Wilayah Puskesmas UPT Cimanggis Kota
Depok Tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan, Volume 5 No. 1.
IDAI, 2013. Pentingnya Imunisasi Untuk Mencegah Wabah, Sakit Berat,
Cacat, Dan, Kematian Bayi - Balita. [Online]. Available at: http :// www .idai.
or.id /artikel/klinik/imunisasi/pentingnya-imunisasi-untuk-mencegah-wabah
sakit -berat-cacat-dan-kematian-bayi-balita.
Proverawati, A. & Dwi Andhini, C. S., 2010. Imunisasi dan Vaksinasi.
Yogyakarta: Nuha Medika.

Anda mungkin juga menyukai