Anda di halaman 1dari 14

PRE-EKLAMPSIA DAN

EKLAMPSIA
Ns. Nurul Hidayah, MS
DEFINISI PRE-EKLAMPSIA

Pre-eklampsia adalah sindrom yang ditandai


dengan tekanan darah tinggi, kenaikan kadar protein di
dalam urine (proteinuria), dan pembengkakan pada
tungkai (edema). Pre-eklampsia dialami oleh ibu yang
sedang hamil, terutama para ibu muda yang baru pertama
kali hamil. Penyebab pasti pre-eklampsia belum diketahui,
sehingga masih sulit untuk dicegah kemunculannya. Jika
pre-eklampsia bertambah parah pada masa kehamilan,
maka akan menyebabkan eklampsia yang dapat berujung
pada kematian.
KLASIFIKASI PRE-EKLAMPSIA

JANGAN menganggap
pre-eklampsia "RINGAN"

• Pre-eklampsia dan pre-eklampsia berat


MANIFESTASI KLINIS
PRE-EKLAMPSIA

Pre-eklampsia adalah tekanan darah > 140/90 mmHg


dan ada minimal 1 dari gejala berikut:
• Protenuria: dipstick > +1 atau > 300 mg/24 jam
• Serum kreatinin > 1,1 mg/dL
• Edema paru
• Peningkatan fungsi hati > 2 kali
• Trombosit > 100.0000
• Nyeri kepala, nyeri epigastrium, dan gangguan
penglihatan
Pre-eklampsia berat jika ada salah satu dari:

Tekanan darah > 160/110 mmHg

Proteinuria > +1 Serum kreatinin > 1,1 mg/dl

Peningkatan enzim hati > 2 kali Trombosit < 100.000

Edema paru

Nyeri kepala, gangguan penglihatan, dan nyeri


epigastrium
PENCEGAHAN PRE-EKLAMPSIA

Meskipun penyebab pasti pre-eklampsia belum


diketahui, para ibu hamil dapat memperkecil
kemungkinan timbulnya pre-eklampsia dengan
melakukan diet makanan, istirahat yang cukup, dan
melakukan pengawasan kehamilan. Diet makanan
yang dimaksud adalah dengan konsumsi makanan
rendah lemak. Jika berat badan bertambah atau
edema, maka diet termasuk mengurangi
konsumsi garam.
DEFINISI EKLAMPSIA

• Eklampsia adalah kelainan akut pada ibu


hamil, saat hamil tua, persalinan atau masa
nifas ditandai dengan timbulnya kejang atau
koma, dimana sebelumnya sudah menunjukkan
gejala-gejala pre-eklampsia (hipertensi,
edema, dan proteinuria).
KLASIFIKASI EKLAMPSIA

• Eklampsia gravidarum  dengan peluang


terjadi 50% sampai 60% saat hamil.
• Eklampsia parturientum  dengan peluang
terjadi 30% sampai 35% saat
proses persalinan berlangsung.
• Eklampsia puerperium  dengan peluang
terjadi 10% setelah persalian berakhir.
MANIFESTASI KLINIS EKLAMPSIA

Eklampsia ditandai dengan kejang yang dapat diikuti dengan kehilangan


kesadaran atau koma. Selain itu, ada gejala-gejala lain yang dapat
dirasakan oleh para ibu hamil penderita eklampsia, antara lain:
• Kenaikan tekanan darah
• Kenaikan berat badan secara mendadak
• Pengeluaran protein dalam urine
• Edema pada tungkai dan wajah
• Gangguan penglihatan dan sakit kepala
Gejala-gejala tersebut muncul pada kehamilan trimester kedua akhir atau
ketiga.
PENCEGAHAN EKLAMPSIA

• Memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat, bahwa


eklampsia bukanlah suatu penyakit kemasukan (magis), seperti:
banyak disangka oleh masyarakat awam.
• Meningkatkan jumlah poliklinik (balai) pemeriksaan ibu hamil serta
mengusahakan supaya semua ibu hamil memeriksakan
kehamilannya sejak hamil muda.
• Pelayanan kebidanan bermutu, yaitu pada tiap-tiap pemeriksaan
kehamilan diamati tanda-tanda pre-eklampsia dan mengobatinya
sedini mungkin.
• Mengakhiri kehamilan sedapat-dapatnya pada kehamilan 37
minggu ke atas, apabila setelah dirawat inap tanda-tanda tidak
menghilang.
KOMPLIKASI

Komplikasi yang ditemukan pada pre-eklampsia dan eklampsia


antara lain:
• BBLR (prematur dan dismatur)
• Asfiksia neonatorum
• Perdarahan pasca persalinan
• Kematian neonatal dini
• Gangguan visus
• Solusio plasenta
• Kematian ibu dan perinatal
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
PRE-EKLAMPSIA & EKLAMPSIA-1

Tujuan penanganan adalah untuk mencegah terjadinya pre-eklampsia


dan eklampsia supaya janin dapat lahir dengan hidup dan trauma
pada janin dapat seminimal mungkin. Penanganan untuk mengatasi
edema dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:
• Jangan berdiri terlalu lama
• Olah raga atau jalan ringan
• Bila tidur atau duduk kaki sedikit diangkat ke atas. Ada juga yang
menyarankan supaya tidur dengan posisi badan berbaring ke
sebelah kiri  tujuannya supaya peredaran darah yang kembali ke
jantung menjadi lancar, dengan demikian mengurangi retensi cairan
pada kaki
• Merendam kaki dalam air hangat
• Menghindarkan diri dari makan makanan yang terlalu asin
(mengandung banyak garam)
PERTOLONGAN PERTAMA PADA
PRE-EKLAMPSIA & EKLAMPSIA-2

• Istirahat yang cukup


• Kenakan sandal terbuka yang nyaman
• Bantu untuk mengeluarkan produk sisa dengan minum
cairan sedikitnya 8-10 gelas berukuran 250 gram sehari
• Mengikuti senam hamil di rumah sakit atau di rumah
bersalin supaya kerja jantung dapat lebih optimal,
sehingga metabolisme cairan tubuh dapat bekerja
dengan baik
• Makan dengan nilai gizi seimbang. Jika perlu, tambahi
dengan vitamin
• Kontrol (ANC) rutin
PENANGANAN PRE-EKLAMPSIA DAN EKLAMPSIA

Pre-eklampsia
Pre-eklampsia/
Kehamilan Normal berat/dengan Eklampsia dan Komplikasi PEB
tanpa gejala berat
Gejala berat

Faskes Primer Skrining  HT Gestasional Faskes Primer Eklampsia klasik  Edema paru
Preeklampsia,  HT Kronis  Pasang iv line  CVA
jika negatif kontrol rutin Diperlakukan  Berikan inj SM  HELLP Sydrome
loading dose Primer  Gagal ginjal
Faskes Primer  Rujuk SEGERA Pasang iv line  Eklampsia krusial
JIKA (+) RUJUK
Rujuk Poliklinik Berikan inj SM
POLIKLINIK loading dose Primer
Beri oksigen,
-Pasang iv line
miringkan kepala
Faskes Sekunder -Berikan inj SM
Rujuk SEGERA loading dose jika
Faskes Sekunder Faskes Sekunder -MRS
-Skrining Preeklampsia -Evaluasi kondisi -iv line dan kateter syarat terpenuhi
-Aspirin dosis rendah 80 maternal (Gejala, VS, -Inj SM sesuai -Rujuk SEGERA
mg laboratorium prosedur
-Kalsium 1g -Evaluasi kondisi -Anti HT Sekunder
- Kontrol rutin, cek DV janin (USG, NST) Terminasi ≥ 34 - iv line dan kateter Sekunder
a. uterina (sesuai - ANC rutin di Faskes mgg - Inj SM sesuai - iv line dan kateter
fasilitas) Sekunder -< 34 minggu/ perawatan prosedur -Inj SM sesuai prosedur
konservatif  rawat di - Oksigen, miringkan -Anti HT
sekunder*/rujuk tersier kepala, spatel lidah -Diuretik bila edema paru
- Anti HT -Rawat di sekunder*
Faskes Sekunder - Cegah kejang ulang, /rujuk tersier
Tetap PER cegah komplikasi -Terminasi setelah
Faskes Sekunder - Terminasi setelah stabil
- Terminasi usia
Preeklampsia (-) stabil
kehamilan 37
 Perawatan rutin
minggu Rujuk Tersier

Rujuk Tersier

PENINGKATAN DERAJAT BERAT PENYAKIT

Anda mungkin juga menyukai